SlideShare a Scribd company logo
1 of 7
Download to read offline
SALINAN
PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 50 TAHUN 2014
TENTANG
SISTEM PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN TINGGI
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA,
Menimbang : bahwa u n t u k melaksanakan Pasal 52 ayat (3) dan Pasal 54
ayat (8) Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2012 tentang
Pendidikan Tinggi, perlu menetapkan Peraturan Menteri
Pendidikan dan Kebudayaan tentang Sistem Penjaminan M u t u
Pendidikan Tinggi;
Mengingat : 1. Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2003 Nomor 78, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4301);
2. Undang-undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang G u r u dan
Dosen (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005
Nomor 157, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4586);
3. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 2012
tentang Pendidikan Tinggi (Lembaran Negara Tahun 2012
Nomor 158, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 5336);
4. Peraturan Presiden Nomor 47 Tahun 2009 tentang
Pembentukan dan Organisasi Kementerian Negara,
sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan
Peraturan Presiden Nomor 13 Tahun 2014 tentang
Perubahan Kelima atas Peraturan Presiden Nomor 47
Tahun 2009 tentang Pembentukan dan Organisasi
Kementerian Negara;
5. Peraturan Presiden Nomor 24 Tahun 2010 tentang
Kedudukan, Tugas, dan Fungsi Kementerian Negara serta
Susunan Organisasi, Tugas, dan Fungsi Eselon I
Kementerian Negara sebagaimana telah beberapa kali
diubah terakhir dengan Peraturan Presiden Nomor 14
Tahun 2014 tentang Perubahan Kelima atas Peraturan
Presiden Nomor 24 Tahun 2010 tentang Kedudukan, Tugas,
dan Fungsi Kementerian Negara serta Susunan Organisasi,
Tugas, dan Fungsi Eselon I Kementerian Negara;
-2-
6. Keputusan Presiden Nomor 84/P Tahun 2009 mengenai
Pembentukan Kabinet Indonesia Bersatu I I , sebagaimana
telah diubah terakhir dengan Keputusan Presiden Nomor
8/P Tahun 2014;
MEMUTUSKAN:
Menetapkan : PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
TENTANG SISTEM PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN TINGGI.
BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
Dalam Peraturan Menteri ini yang dimaksud dengan:
1. M u t u pendidikan tinggi adalah tingkat kesesuaian antara penyelenggaraan
pendidikan tinggi dengan Standar Pendidikan Tinggi yang terdiri atas
Standar Nasional Pendidikan Tinggi dan Standar Pendidikan Tinggi yang
Ditetapkan oleh Perguruan Tinggi.
2. Sistem Penjaminan M u t u Pendidikan Tinggi adalah kegiatan sistemik
u n t u k meningkatkan m u t u pendidikan tinggi secara berencana dan
berkelanjutan.
3. Sistem Penjaminan M u t u Internal yang selanjutnya disingkat SPMI, adalah
kegiatan sistemik penjaminan m u t u pendidikan tinggi oleh setiap
perguruan tinggi secara otonom u n t u k mengendalikan dan meningkatkan
penyelenggaraan pendidikan tinggi secara berencana dan berkelanjutan.
4. Sistem Penjaminan M u t u Eksternal, yang selanjutnya disingkat SPME,
adalah kegiatan penilaian melalui akreditasi u n t u k menentukan kelayakan
dan tingkat pencapaian m u t u program studi dan perguruan tinggi
5. Pangkalan Data Pendidikan Tinggi adalah k u m p u l a n data penyelenggaraan
pendidikan tinggi seluruh perguruan tinggi yang terintegrasi secara
nasional.
6. Standar Nasional Pendidikan Tinggi adalah satuan standar yang meliputi
Standar Nasional Pendidikan ditambah dengan Standar Nasional Penelitian
dan Standar Nasional Pengabdian kepada Masyarakat.
7. Standar Pendidikan Tinggi yang Ditetapkan oleh Perguruan Tinggi adalah
sejumlah standar pada perguruan tinggi yang melampaui Standar Nasional
Pendidikan Tinggi.
8. Perguruan Tinggi yang selanjutnya disingkat PT, adalah satuan pendidikan
yang menyelenggarakan pendidikan tinggi
9. Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi, yang selanjutnya disingkat
BAN-PT, adalah badan yang dibentuk oleh Pemerintah u n t u k melakukan
dan mengembangkan akreditasi perguruan tinggi secara mandiri.
10. Lembaga akreditasi mandiri program studi, yang selanjutnya disingkat
LAM, adalah lembaga yang dibentuk oleh Pemerintah atau masyarakat
u n t u k melakukan dan mengembangkan akreditasi program studi secara
mandiri.
11. BPSDMPK dan PMP adalah Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia
Pendidikan dan Kebudayaan dan Penjaminan M u t u Pendidikan
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
-3-
12. Direktorat Jenderal adalah Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
13. Menteri adalah menteri yang menyelenggarakan u r u s a n pemerintahan di
bidang pendidikan.
14. Kementerian adalah perangkat pemerintahan yang membidangi urusan
pemerintahan di bidang pendidikan.
Pasal 2
(1) Sistem Penjaminan M u t u Pendidikan Tinggi bertujuan menjamin
pemenuhan Standar Pendidikan Tinggi secara sistemik dan berkelanjutan,
sehingga t u m b u h dan berkembang budaya m u t u .
(2) Sistem Penjaminan M u t u Pendidikan Tinggi berfungsi mengendalikan
penyelenggaraan pendidikan tinggi oleh perguruan tinggi u n t u k
mewujudkan pendidikan tinggi yang bermutu.
BAB II
Mekanisme Sistem Penjaminan M u t u Pendidikan Tinggi
Pasal 3
(1) Sistem Penjaminan M u t u Pendidikan Tinggi terdiri atas:
a. Sistem Penjaminan M u t u Internal (SPMI); dan
b. Sistem Penjaminan M u t u Eksternal (SPME).
(2) SPMI sebagaimana dimaksud pada ayat (1) h u r u f a direncanakan,
dilaksanakan, dikendalikan, dan dikembangkan oleh perguruan tinggi.
(3) SPME sebagaimana dimaksud pada ayat (1) h u r u f b direncanakan,
dilaksanakan, dikendalikan, dan dikembangkan oleh BAN PT dan/atau
LAM melalui akreditasi sesuai dengan kewenangan masing-masing.
(4) Luaran penerapan SPMI oleh perguruan tinggi sebagaimana dimaksud
pada ayat (2) digunakan oleh BAN-PT atau LAM u n t u k penetapan status
dan peringkat terakreditasi perguruan tinggi atau progam studi.
Pasal 4
(1) Perencanaan, pelaksanaan, pengendalian, dan pengembangan SPMI dan
SPME mengacu pada Standar Pendidikan Tinggi.
(2) Standar Pendidikan Tinggi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi:
a. Standar Nasional Pendidikan Tinggi; dan
b. Standar Pendidikan Tinggi yang Ditetapkan oleh Perguruan Tinggi.
(3) Standar Nasional Pendidikan Tinggi disusun dan dikembangkan oleh
Badan Standar Nasional Pendidikan dan ditetapkan dalam peraturan
Menteri.
-4-
(4) Standar Pendidikan Tinggi yang Ditetapkan oleh Perguruan Tinggi disusun
dan dikembangkan oleh perguruan tinggi dan Ditetapkan dalam peraturan
pemimpin perguruan tinggi bagi PTN, atau peraturan badan h u k u m
penyelenggara bagi PTS, setelah disetujui senat pada tingkat perguruan
tinggi.
Pasal 5
(1) SPMI memiliki siklus kegiatan yang terdiri atas:
a. penetapan Standar Pendidikan Tinggi yang Ditetapkan oleh Perguruan
Tinggi merupakan kegiatan penentuan standar/ukuran;
b. pelaksanaan Standar Pendidikan Tinggi yang Ditetapkan oleh Perguruan
Tinggi merupakan kegiatan pemenuhan standar/ukuran;
c. evaluasi pelaksanaan Standar Pendidikan Tinggi yang Ditetapkan oleh
Perguruan Tinggi merupakan kegiatan pembandingan antara luaran
kegiatan pemenuhan standar/ukuran dengan standar/ukuran yang
telah ditetapkan;
d. pengendalian pelaksanaan Standar Pendidikan Tinggi yang Ditetapkan
oleh Perguruan Tinggi merupakan kegiatan analisis penyebab
standar/ukuran yang tidak tercapai u n t u k dilakukan tindakan koreksi;
dan
e. peningkatan Standar Pendidikan Tinggi yang Ditetapkan oleh Perguruan
Tinggi merupakan kegiatan perbaikan standar/ukuran agar lebih tinggi
dari standar/ukuran yang telah ditetapkan.
(2) SPMI mencakup semua kegiatan pendidikan, penelitian, dan pengabdian
masyarakat beserta sumberdaya yang digunakannya u n t u k mencapai
Standar Nasional Pendidikan Tinggi.
(3) SPMI dievaluasi dan dikembangkan secara berkelanjutan oleh perguruan
tinggi yang bersangkutan.
(4) SPMI ditetapkan dalam peraturan pemimpin perguruan tinggi bagi PTN dan
peraturan badan h u k u m penyelenggara bagi PTS, setelah disetujui senat
pada tingkat perguruan tinggi.
Pasal 6
(1) SPME memiliki siklus kegiatan yang terdiri atas:
a. evaluasi data dan informasi perguruan tinggi dan/atau program studi
(desk evaluation) yang disimpan dalam Pangkalan Data Pendidikan
Tinggi, yaitu kegiatan mengukur pemenuhan Standar Pendidikan Tinggi;
b. visitasi ke perguruan tinggi, yaitu kegiatan rngmeriksa kesesuaian data
dan informasi tentang pemenuhan Standar Pendidikan Tinggi yang
disimpan dalam Pangkalan Data Pendidikan Tinggi dengan fakta yang
terdapat di perguruan tinggi dan/atau program studi;
c. penetapan status dan peringkat akreditasi perguruan tinggi dan/atau
program studi.
(2) SPME dikembangkan secara berkelanjutan oleh BAN-PT dan/atau LAM
sesuai dengan kewenangan masing-masing.
Pasal 7
(1) Data, informasi pelaksanaan, serta luaran SPMI dan SPME dilaporkan dan
disimpan oleh perguruan tinggi dalam Pangkalan Data Pendidikan Tinggi.
-5-
(2) Pangkalan Data Pendidikan Tinggi terdiri atas:
a. Pangkalan Data Pendidikan Tinggi pada tingkat perguruan tinggi yang
dibentuk dan dikelola oleh setiap perguruan tinggi;
b. Pangkalan Data Pendidikan Tinggi pada tingkat nasional yang dibentuk
dan dikelola oleh Direktorat Jenderal.
(3) Pangkalan Data Pendidikan Tinggi pada tingkat perguruan tinggi adalah
replika dari Pangkalan Data Pendidikan Tinggi pada tingkat nasional u n t u k
skala perguruan tinggi.
(4) Data dan informasi dalam Pangkalan Data Pendidikan Tinggi digunakan
untuk:
a. memantau dan mengevaluasi tingkat ketercapaian Standar Nasional
Pendidikan Tinggi dan/atau Standar Pendidikan Tinggi yang Ditetapkan
oleh Perguruan Tinggi dalam SPMI;
b. memantau dan mengevaluasi tingkat ketercapaian Standar Pendidikan
Tinggi oleh BAN-PT atau LAM.
Pasal 8
(1) Pangkalan Data Pendidikan Tinggi pada tingkat perguruan tinggi
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7 ayat (2) h u r u f a berisi data,
informasi pelaksanaan, dan luaran SPMI yang telah divalidasi oleh
perguruan tinggi.
(2) Pengumpulan, pengolahan, penyimpanan, pembaharuan, dan pengelolaan
data dan informasi Pangkalan Data Pendidikan Tinggi pada tingkat
perguruan tinggi dilakukan oleh perguruan tinggi.
(3) Pengumpulan, pengolahan, penyimpanan, pembaharuan, dan pengelolaan
data dan informasi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) wajib dilakukan
pada setiap akhir semester.
(4) Pembaharuan data lintas semester dapat dilakukan atas izin Direktur
Jenderal.
(5) Perguruan tinggi bertanggung jawab atas kebenaran data dan informasi
yang disampaikan dalam Pangkalan Data Pendidikan Tinggi pada tingkat
perguruan tinggi.
Pasal 9
(1) Pangkalan Data Pendidikan Tinggi pada tingkat nasional sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 7 ayat (2) h u r u f b berisi data, informasi
pelaksanaan, serta luaran SPMI dan SPME seluruh perguruan tinggi.
(2) Data dan informasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diverifikasi dan
divalidasi oleh Direktorat Jenderal.
(3) Setelah dilakukan verifikasi dan validasi, Direktur Jenderal menyampaikan
informasi pelaksanaan serta luaran SPMI dan SPME yang disimpan dalam
Pangkalan Data Pendidikan Tinggi tingkat nasional kepada:
a. Pusat Data dan Statistik Pendidikan Kementerian u n t u k diintegrasikan
dalam Data Pokok Pendidikan;
b. Pihak yang berkepentingan dan masyarakat.
Pasal 10
Ketentuan lebih lanjut mengenai struktur data dan informasi, mekanisme
pengumpulan, penyimpanan, pembaharuan, dan pengelolaan, serta tata cara
verifikasi dan validasi pada Pangkalan Data Pendidikan Tinggi tingkat
perguruan tinggi dan tingkat nasional diatur oleh Direktur Jenderal.
-6-
BAB III
PEMBAGIAN TUGAS DAN WEWENANG
Pasal 11
(1) Direktorat Jenderal mempunyai tugas dan wewenang:
a. mengharmonisasikan perencanaan, pelaksanaan, pengendalian, dan
pengembangan SPMI dan SPME;
b. menyusun dan mengembangkan pedoman SPMI;
c. melakukan pembinaan, pembimbingan, pendampingan, dan supervisi
terhadap perguruan tinggi dalam pengembangan SPMI;
d. mengembangkan sistem Pangkalan Data Pendidikan Tinggi dan
mengelola Pangkalan Data Pendidikan Tinggi tingkat nasional.
(2) BPSDMPK dan PMP mempunyai tugas dan wewenang:
a. memetakan pelaksanaan SPMI di perguruan tinggi berdasarkan data dan
informasi dalam Pangkalan Data Pendidikan Tinggi tingkat nasional;
b. mengembangkan dan mengelola sistem informasi hasil pemetaan m u t u
perguruan tinggi;
c. menyusun laporan dan rekomendasi kepada Menteri tentang
pelaksanaan SPMI berdasarkan pemetaan sebagaimana dimaksud pada
h u r u f a.
(3) Perguruan tinggi mempunyai tugas dan wewenang:
a. merencanakan, melaksanakan, mengendalikan, dan mengembangkan
SPMI;
b. menyusun dokumen SPMI yang terdiri atas:
1. dokumen kebijakan SPMI;
2. dokumen manual SPMI;
3. dokumen standar dalam SPMI;
4. dokumen formulir yang digunakan dalam SPMI;
c. membentuk u n i t penjaminan m u t u atau mengintegrasikan SPMI pada
manajemen perguruan tinggi;
d. mengelola Pangkalan Data Pendidikan Tinggi pada tingkat perguruan
tinggi.
BAB IV
KETENTUAN PERALIHAN
Pasal 12
Selama data dan informasi yang dibutuhkan u n t u k penjaminan m u t u
pendidikan tinggi belum sepenuhnya dapat disediakan oleh Pangkalan Data
Pendidikan Tinggi, Kementerian dan masyarakat dapat menggunakan data dan
informasi sumber lain yang sah dan tidak bertentangan dengan data dan
informasi yang tersedia pada Pangkalan Data Pendidikan Tinggi.
BAB V
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 13
Pada saat Peraturan Menteri ini berlaku, Peraturan Menteri Pendidikan
Nasional Nomor 63 Tahun 2009, tentang Sistem Penjaminan M u t u Pendidikan
sepanjang mengatur mengenai penjaminan m u t u pendidikan tinggi dicabut
dan dinyatakan tidak berlaku.
-7-
Pasal 14
Peraturan Menteri i n i mulai berlaku pada tanggal diundangkan.
Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan i n i dengan penempatannya dalam Berita
Negara Republik Indonesia.
Ditetapkan di Jakarta
pada tanggal 9 J u n i 2014
MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
REPUBLIK INDONESIA,
TTD
MOHAMMAD NUH
Diundangkan di Jakarta
pada tanggal 12 J u n i 2014
MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA
REPUBLIK INDONESIA,
TTD.
AMIR SYAMSUDIN
BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 2014 NOMOR 788
Salinan sesuai dengan aslinya,
Kepala Biro H u k u m dan Organisasi
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan,
NIP 195812011985032001

More Related Content

What's hot

Permendikbud no 43 tahun 2019
Permendikbud no 43 tahun 2019Permendikbud no 43 tahun 2019
Permendikbud no 43 tahun 2019IndahMutiaraKami
 
Permendikbud nomor 44 tahun 2019
Permendikbud nomor 44 tahun 2019Permendikbud nomor 44 tahun 2019
Permendikbud nomor 44 tahun 2019IndahMutiaraKami
 
03 sk kementrian pendidikan nasional
03 sk kementrian pendidikan nasional03 sk kementrian pendidikan nasional
03 sk kementrian pendidikan nasionalAkbid Cendrawasih
 
Permen tahun2013 nomor81a_lampiran1
Permen tahun2013 nomor81a_lampiran1Permen tahun2013 nomor81a_lampiran1
Permen tahun2013 nomor81a_lampiran1Irma Muthiara Sari
 
Permen no. 087 2014 akreditasi program studi dan perguruan tinggi
Permen no. 087 2014 akreditasi program studi dan perguruan tinggiPermen no. 087 2014 akreditasi program studi dan perguruan tinggi
Permen no. 087 2014 akreditasi program studi dan perguruan tinggiDenny Helard
 
Lampiran i-pedoman-pengembangan-kurikulum-tingkat-satuan-pendidikan
Lampiran i-pedoman-pengembangan-kurikulum-tingkat-satuan-pendidikanLampiran i-pedoman-pengembangan-kurikulum-tingkat-satuan-pendidikan
Lampiran i-pedoman-pengembangan-kurikulum-tingkat-satuan-pendidikanAmrizal Ahmad
 
Permendikbud No.5 tahun 2015 Kriteria Kelulusan Peserta Didik UN
Permendikbud No.5 tahun 2015 Kriteria Kelulusan Peserta Didik UNPermendikbud No.5 tahun 2015 Kriteria Kelulusan Peserta Didik UN
Permendikbud No.5 tahun 2015 Kriteria Kelulusan Peserta Didik UNSMK NEGERI 1 BANGKINANG
 
Sk kriteria-kelulusankkk
Sk kriteria-kelulusankkkSk kriteria-kelulusankkk
Sk kriteria-kelulusankkkGenerasi Depan
 
Permen no-3-tahun-2013
Permen no-3-tahun-2013Permen no-3-tahun-2013
Permen no-3-tahun-2013Iwan Sumantri
 
Permendikbud tahun2014 nomor 144 kriteria lulus ujian sekolah-ujian nasional
Permendikbud tahun2014 nomor 144 kriteria lulus ujian sekolah-ujian nasionalPermendikbud tahun2014 nomor 144 kriteria lulus ujian sekolah-ujian nasional
Permendikbud tahun2014 nomor 144 kriteria lulus ujian sekolah-ujian nasionalWinarto Winartoap
 
Panduan pendidikan profesi_guru
Panduan pendidikan profesi_guruPanduan pendidikan profesi_guru
Panduan pendidikan profesi_guruRusman Iskandar
 
Permen tahun2013 nomor97 kriteria kelulusan, peserta didik, un
Permen tahun2013 nomor97 kriteria kelulusan, peserta didik, unPermen tahun2013 nomor97 kriteria kelulusan, peserta didik, un
Permen tahun2013 nomor97 kriteria kelulusan, peserta didik, unWinarto Winartoap
 

What's hot (14)

Permendikbud no 43 tahun 2019
Permendikbud no 43 tahun 2019Permendikbud no 43 tahun 2019
Permendikbud no 43 tahun 2019
 
05 sk akreditasi ban-pt
05 sk akreditasi ban-pt05 sk akreditasi ban-pt
05 sk akreditasi ban-pt
 
Permendikbud nomor 44 tahun 2019
Permendikbud nomor 44 tahun 2019Permendikbud nomor 44 tahun 2019
Permendikbud nomor 44 tahun 2019
 
03 sk kementrian pendidikan nasional
03 sk kementrian pendidikan nasional03 sk kementrian pendidikan nasional
03 sk kementrian pendidikan nasional
 
Permen tahun2013 nomor81a_lampiran1
Permen tahun2013 nomor81a_lampiran1Permen tahun2013 nomor81a_lampiran1
Permen tahun2013 nomor81a_lampiran1
 
Permen no. 087 2014 akreditasi program studi dan perguruan tinggi
Permen no. 087 2014 akreditasi program studi dan perguruan tinggiPermen no. 087 2014 akreditasi program studi dan perguruan tinggi
Permen no. 087 2014 akreditasi program studi dan perguruan tinggi
 
Lampiran i-pedoman-pengembangan-kurikulum-tingkat-satuan-pendidikan
Lampiran i-pedoman-pengembangan-kurikulum-tingkat-satuan-pendidikanLampiran i-pedoman-pengembangan-kurikulum-tingkat-satuan-pendidikan
Lampiran i-pedoman-pengembangan-kurikulum-tingkat-satuan-pendidikan
 
Permendikbud No.5 tahun 2015 Kriteria Kelulusan Peserta Didik UN
Permendikbud No.5 tahun 2015 Kriteria Kelulusan Peserta Didik UNPermendikbud No.5 tahun 2015 Kriteria Kelulusan Peserta Didik UN
Permendikbud No.5 tahun 2015 Kriteria Kelulusan Peserta Didik UN
 
Kelas jauh
Kelas jauhKelas jauh
Kelas jauh
 
Sk kriteria-kelulusankkk
Sk kriteria-kelulusankkkSk kriteria-kelulusankkk
Sk kriteria-kelulusankkk
 
Permen no-3-tahun-2013
Permen no-3-tahun-2013Permen no-3-tahun-2013
Permen no-3-tahun-2013
 
Permendikbud tahun2014 nomor 144 kriteria lulus ujian sekolah-ujian nasional
Permendikbud tahun2014 nomor 144 kriteria lulus ujian sekolah-ujian nasionalPermendikbud tahun2014 nomor 144 kriteria lulus ujian sekolah-ujian nasional
Permendikbud tahun2014 nomor 144 kriteria lulus ujian sekolah-ujian nasional
 
Panduan pendidikan profesi_guru
Panduan pendidikan profesi_guruPanduan pendidikan profesi_guru
Panduan pendidikan profesi_guru
 
Permen tahun2013 nomor97 kriteria kelulusan, peserta didik, un
Permen tahun2013 nomor97 kriteria kelulusan, peserta didik, unPermen tahun2013 nomor97 kriteria kelulusan, peserta didik, un
Permen tahun2013 nomor97 kriteria kelulusan, peserta didik, un
 

Similar to Permen no. 050 2014 sistem penjaminan mutu pendidikan tinggi

Materi 01 Kebijakan SPM Dikti 2022 .pdf
Materi 01 Kebijakan SPM Dikti  2022 .pdfMateri 01 Kebijakan SPM Dikti  2022 .pdf
Materi 01 Kebijakan SPM Dikti 2022 .pdfRoswan Latuconsina
 
Permen nomor 87 tahun 2014 akreditasi prog studi perguruan tinggi
Permen nomor 87 tahun 2014 akreditasi prog studi perguruan tinggiPermen nomor 87 tahun 2014 akreditasi prog studi perguruan tinggi
Permen nomor 87 tahun 2014 akreditasi prog studi perguruan tinggiWinarto Winartoap
 
Permen 53 Tahun 2023_SPM_DIKTI.pdf
Permen 53 Tahun 2023_SPM_DIKTI.pdfPermen 53 Tahun 2023_SPM_DIKTI.pdf
Permen 53 Tahun 2023_SPM_DIKTI.pdfsyahrulshabry3
 
Permen no. 049 2014 standar nasional pendidikan tinggi
Permen no. 049 2014 standar nasional pendidikan tinggiPermen no. 049 2014 standar nasional pendidikan tinggi
Permen no. 049 2014 standar nasional pendidikan tinggiDenny Helard
 
Pp4 2014-penyelenggaraan-pendidikan-tinggi-pengelolaan-perguruan-tinggi
Pp4 2014-penyelenggaraan-pendidikan-tinggi-pengelolaan-perguruan-tinggiPp4 2014-penyelenggaraan-pendidikan-tinggi-pengelolaan-perguruan-tinggi
Pp4 2014-penyelenggaraan-pendidikan-tinggi-pengelolaan-perguruan-tinggiSejahtera Affif
 
Pp4 2014-penyelenggaraan-pendidikan-tinggi-pengelolaan-perguruan-tinggi
Pp4 2014-penyelenggaraan-pendidikan-tinggi-pengelolaan-perguruan-tinggiPp4 2014-penyelenggaraan-pendidikan-tinggi-pengelolaan-perguruan-tinggi
Pp4 2014-penyelenggaraan-pendidikan-tinggi-pengelolaan-perguruan-tinggiSejahtera Affif
 
Kebijakan nasional Sistem Penjaminan MutuI-PT.ppt
Kebijakan nasional Sistem Penjaminan MutuI-PT.pptKebijakan nasional Sistem Penjaminan MutuI-PT.ppt
Kebijakan nasional Sistem Penjaminan MutuI-PT.pptLilaCox2
 
Sistem Penjaminan Mutu Internal Pekerti_UNM 1.pdf
Sistem Penjaminan Mutu Internal Pekerti_UNM 1.pdfSistem Penjaminan Mutu Internal Pekerti_UNM 1.pdf
Sistem Penjaminan Mutu Internal Pekerti_UNM 1.pdfindahramadhani32
 
Permen tahun 2014 nomor 049
Permen tahun 2014 nomor 049Permen tahun 2014 nomor 049
Permen tahun 2014 nomor 049Ari Satria
 
Pp no-19-th-2005-ttg-standar-nasional-pendidikan
Pp no-19-th-2005-ttg-standar-nasional-pendidikanPp no-19-th-2005-ttg-standar-nasional-pendidikan
Pp no-19-th-2005-ttg-standar-nasional-pendidikanSungguh Ponten
 
01.2 b pp no_19_th_2005
01.2 b pp no_19_th_200501.2 b pp no_19_th_2005
01.2 b pp no_19_th_2005Drs. HM. Yunus
 
Permendikbud nomor 3_tahun_2020_sn_dikti
Permendikbud nomor 3_tahun_2020_sn_diktiPermendikbud nomor 3_tahun_2020_sn_dikti
Permendikbud nomor 3_tahun_2020_sn_diktiFaradilillahSaves
 
Permen nomor-97-tahun-2013_Tentang Kelulusan UN 2013/2014
Permen nomor-97-tahun-2013_Tentang Kelulusan UN 2013/2014Permen nomor-97-tahun-2013_Tentang Kelulusan UN 2013/2014
Permen nomor-97-tahun-2013_Tentang Kelulusan UN 2013/2014pakgurusanto
 
Permenristekdikti nomor 44_tahun_2015_snpt
Permenristekdikti nomor 44_tahun_2015_snptPermenristekdikti nomor 44_tahun_2015_snpt
Permenristekdikti nomor 44_tahun_2015_snptDian Fajarika
 
PERMENRISTEKDIKTI 44 205.pdf
PERMENRISTEKDIKTI 44 205.pdfPERMENRISTEKDIKTI 44 205.pdf
PERMENRISTEKDIKTI 44 205.pdfFathmawati Ema
 
Permenristekdikti nomor-44-tahun-2015-tentang-snpt-salinan
Permenristekdikti nomor-44-tahun-2015-tentang-snpt-salinanPermenristekdikti nomor-44-tahun-2015-tentang-snpt-salinan
Permenristekdikti nomor-44-tahun-2015-tentang-snpt-salinancitrasyafitri
 
Permenristekdikti no 44 th 2015 sn dikti
Permenristekdikti no 44 th 2015 sn diktiPermenristekdikti no 44 th 2015 sn dikti
Permenristekdikti no 44 th 2015 sn diktiDarnoto Darnoto
 

Similar to Permen no. 050 2014 sistem penjaminan mutu pendidikan tinggi (20)

Materi 01 Kebijakan SPM Dikti 2022 .pdf
Materi 01 Kebijakan SPM Dikti  2022 .pdfMateri 01 Kebijakan SPM Dikti  2022 .pdf
Materi 01 Kebijakan SPM Dikti 2022 .pdf
 
Permen nomor 87 tahun 2014 akreditasi prog studi perguruan tinggi
Permen nomor 87 tahun 2014 akreditasi prog studi perguruan tinggiPermen nomor 87 tahun 2014 akreditasi prog studi perguruan tinggi
Permen nomor 87 tahun 2014 akreditasi prog studi perguruan tinggi
 
Permen 53 Tahun 2023_SPM_DIKTI.pdf
Permen 53 Tahun 2023_SPM_DIKTI.pdfPermen 53 Tahun 2023_SPM_DIKTI.pdf
Permen 53 Tahun 2023_SPM_DIKTI.pdf
 
Permen no. 049 2014 standar nasional pendidikan tinggi
Permen no. 049 2014 standar nasional pendidikan tinggiPermen no. 049 2014 standar nasional pendidikan tinggi
Permen no. 049 2014 standar nasional pendidikan tinggi
 
Pp4 2014-penyelenggaraan-pendidikan-tinggi-pengelolaan-perguruan-tinggi
Pp4 2014-penyelenggaraan-pendidikan-tinggi-pengelolaan-perguruan-tinggiPp4 2014-penyelenggaraan-pendidikan-tinggi-pengelolaan-perguruan-tinggi
Pp4 2014-penyelenggaraan-pendidikan-tinggi-pengelolaan-perguruan-tinggi
 
Pp4 2014-penyelenggaraan-pendidikan-tinggi-pengelolaan-perguruan-tinggi
Pp4 2014-penyelenggaraan-pendidikan-tinggi-pengelolaan-perguruan-tinggiPp4 2014-penyelenggaraan-pendidikan-tinggi-pengelolaan-perguruan-tinggi
Pp4 2014-penyelenggaraan-pendidikan-tinggi-pengelolaan-perguruan-tinggi
 
Kebijakan nasional Sistem Penjaminan MutuI-PT.ppt
Kebijakan nasional Sistem Penjaminan MutuI-PT.pptKebijakan nasional Sistem Penjaminan MutuI-PT.ppt
Kebijakan nasional Sistem Penjaminan MutuI-PT.ppt
 
Sistem Penjaminan Mutu Internal Pekerti_UNM 1.pdf
Sistem Penjaminan Mutu Internal Pekerti_UNM 1.pdfSistem Penjaminan Mutu Internal Pekerti_UNM 1.pdf
Sistem Penjaminan Mutu Internal Pekerti_UNM 1.pdf
 
Permen tahun 2014 nomor 049
Permen tahun 2014 nomor 049Permen tahun 2014 nomor 049
Permen tahun 2014 nomor 049
 
No. 49 tahun 2014
No. 49 tahun 2014No. 49 tahun 2014
No. 49 tahun 2014
 
Pp no-19-th-2005-ttg-standar-nasional-pendidikan
Pp no-19-th-2005-ttg-standar-nasional-pendidikanPp no-19-th-2005-ttg-standar-nasional-pendidikan
Pp no-19-th-2005-ttg-standar-nasional-pendidikan
 
01.2 b pp no_19_th_2005
01.2 b pp no_19_th_200501.2 b pp no_19_th_2005
01.2 b pp no_19_th_2005
 
Permendikbud nomor 3_tahun_2020_sn_dikti
Permendikbud nomor 3_tahun_2020_sn_diktiPermendikbud nomor 3_tahun_2020_sn_dikti
Permendikbud nomor 3_tahun_2020_sn_dikti
 
Permen nomor-97-tahun-2013_Tentang Kelulusan UN 2013/2014
Permen nomor-97-tahun-2013_Tentang Kelulusan UN 2013/2014Permen nomor-97-tahun-2013_Tentang Kelulusan UN 2013/2014
Permen nomor-97-tahun-2013_Tentang Kelulusan UN 2013/2014
 
Permendikbud no-159-thn-2014
Permendikbud no-159-thn-2014Permendikbud no-159-thn-2014
Permendikbud no-159-thn-2014
 
Permenristekdikti nomor 44 tahun 2015
Permenristekdikti nomor 44 tahun 2015Permenristekdikti nomor 44 tahun 2015
Permenristekdikti nomor 44 tahun 2015
 
Permenristekdikti nomor 44_tahun_2015_snpt
Permenristekdikti nomor 44_tahun_2015_snptPermenristekdikti nomor 44_tahun_2015_snpt
Permenristekdikti nomor 44_tahun_2015_snpt
 
PERMENRISTEKDIKTI 44 205.pdf
PERMENRISTEKDIKTI 44 205.pdfPERMENRISTEKDIKTI 44 205.pdf
PERMENRISTEKDIKTI 44 205.pdf
 
Permenristekdikti nomor-44-tahun-2015-tentang-snpt-salinan
Permenristekdikti nomor-44-tahun-2015-tentang-snpt-salinanPermenristekdikti nomor-44-tahun-2015-tentang-snpt-salinan
Permenristekdikti nomor-44-tahun-2015-tentang-snpt-salinan
 
Permenristekdikti no 44 th 2015 sn dikti
Permenristekdikti no 44 th 2015 sn diktiPermenristekdikti no 44 th 2015 sn dikti
Permenristekdikti no 44 th 2015 sn dikti
 

More from Denny Helard

Perpres no. 08 2012 kerangka kualifikasi nasional indonesia
Perpres no. 08 2012 kerangka kualifikasi nasional indonesiaPerpres no. 08 2012 kerangka kualifikasi nasional indonesia
Perpres no. 08 2012 kerangka kualifikasi nasional indonesiaDenny Helard
 
Permen no. 73 2013 penerapan kkni bidang pendidikan tinggi
Permen no. 73 2013 penerapan kkni bidang pendidikan tinggiPermen no. 73 2013 penerapan kkni bidang pendidikan tinggi
Permen no. 73 2013 penerapan kkni bidang pendidikan tinggiDenny Helard
 
Kepmen no. 232 2000 pedoman penyusunan kurikulum pendidikan tinggi
Kepmen no. 232 2000 pedoman penyusunan kurikulum pendidikan tinggiKepmen no. 232 2000 pedoman penyusunan kurikulum pendidikan tinggi
Kepmen no. 232 2000 pedoman penyusunan kurikulum pendidikan tinggiDenny Helard
 
Buku panduan-kurikulum-dikti-pembelajaran-2014
Buku panduan-kurikulum-dikti-pembelajaran-2014Buku panduan-kurikulum-dikti-pembelajaran-2014
Buku panduan-kurikulum-dikti-pembelajaran-2014Denny Helard
 
Undang-undang No. 26 tahun 2007
Undang-undang No. 26 tahun 2007Undang-undang No. 26 tahun 2007
Undang-undang No. 26 tahun 2007Denny Helard
 
Peraturan Menteri PU No.18 tahun 2007
Peraturan Menteri PU No.18 tahun 2007Peraturan Menteri PU No.18 tahun 2007
Peraturan Menteri PU No.18 tahun 2007Denny Helard
 
Swmm quick start tutorial
Swmm quick start tutorialSwmm quick start tutorial
Swmm quick start tutorialDenny Helard
 

More from Denny Helard (7)

Perpres no. 08 2012 kerangka kualifikasi nasional indonesia
Perpres no. 08 2012 kerangka kualifikasi nasional indonesiaPerpres no. 08 2012 kerangka kualifikasi nasional indonesia
Perpres no. 08 2012 kerangka kualifikasi nasional indonesia
 
Permen no. 73 2013 penerapan kkni bidang pendidikan tinggi
Permen no. 73 2013 penerapan kkni bidang pendidikan tinggiPermen no. 73 2013 penerapan kkni bidang pendidikan tinggi
Permen no. 73 2013 penerapan kkni bidang pendidikan tinggi
 
Kepmen no. 232 2000 pedoman penyusunan kurikulum pendidikan tinggi
Kepmen no. 232 2000 pedoman penyusunan kurikulum pendidikan tinggiKepmen no. 232 2000 pedoman penyusunan kurikulum pendidikan tinggi
Kepmen no. 232 2000 pedoman penyusunan kurikulum pendidikan tinggi
 
Buku panduan-kurikulum-dikti-pembelajaran-2014
Buku panduan-kurikulum-dikti-pembelajaran-2014Buku panduan-kurikulum-dikti-pembelajaran-2014
Buku panduan-kurikulum-dikti-pembelajaran-2014
 
Undang-undang No. 26 tahun 2007
Undang-undang No. 26 tahun 2007Undang-undang No. 26 tahun 2007
Undang-undang No. 26 tahun 2007
 
Peraturan Menteri PU No.18 tahun 2007
Peraturan Menteri PU No.18 tahun 2007Peraturan Menteri PU No.18 tahun 2007
Peraturan Menteri PU No.18 tahun 2007
 
Swmm quick start tutorial
Swmm quick start tutorialSwmm quick start tutorial
Swmm quick start tutorial
 

Recently uploaded

LAPORAN KEPALA DESA. sebagai kewajiban pptx
LAPORAN KEPALA DESA. sebagai kewajiban pptxLAPORAN KEPALA DESA. sebagai kewajiban pptx
LAPORAN KEPALA DESA. sebagai kewajiban pptxBudyHermawan3
 
NILAI TUKAR NELAYAN BANGGAI KEPULAUAN TAHUN 2024
NILAI TUKAR NELAYAN BANGGAI KEPULAUAN TAHUN 2024NILAI TUKAR NELAYAN BANGGAI KEPULAUAN TAHUN 2024
NILAI TUKAR NELAYAN BANGGAI KEPULAUAN TAHUN 2024ssuser8905b3
 
Pemekaran Kabupaten Banyuwangi menujumKota dan kabupaten .pdf
Pemekaran Kabupaten Banyuwangi menujumKota dan kabupaten  .pdfPemekaran Kabupaten Banyuwangi menujumKota dan kabupaten  .pdf
Pemekaran Kabupaten Banyuwangi menujumKota dan kabupaten .pdfHarisKunaifi2
 
Tata Kelola Pengadaan barang dan Jasa di Desa pptx
Tata Kelola Pengadaan barang dan Jasa di Desa pptxTata Kelola Pengadaan barang dan Jasa di Desa pptx
Tata Kelola Pengadaan barang dan Jasa di Desa pptxBudyHermawan3
 
PB.1 BINA SUASANA DAN ORIENTASI BELAJAR.pptx
PB.1 BINA SUASANA DAN ORIENTASI BELAJAR.pptxPB.1 BINA SUASANA DAN ORIENTASI BELAJAR.pptx
PB.1 BINA SUASANA DAN ORIENTASI BELAJAR.pptxBudyHermawan3
 
Aparatur Sipil Negara sebagai Perekat Bangsa.pptx
Aparatur Sipil Negara sebagai Perekat Bangsa.pptxAparatur Sipil Negara sebagai Perekat Bangsa.pptx
Aparatur Sipil Negara sebagai Perekat Bangsa.pptxBudyHermawan3
 
PB.2.3 KERJA SAMA DESA. Perspektif Kerja sama Desapptx
PB.2.3 KERJA SAMA DESA. Perspektif Kerja sama DesapptxPB.2.3 KERJA SAMA DESA. Perspektif Kerja sama Desapptx
PB.2.3 KERJA SAMA DESA. Perspektif Kerja sama DesapptxBudyHermawan3
 
mars pkk yang selalu dinyanyikan saat kegiatan PKK.pptx
mars pkk yang selalu dinyanyikan saat kegiatan PKK.pptxmars pkk yang selalu dinyanyikan saat kegiatan PKK.pptx
mars pkk yang selalu dinyanyikan saat kegiatan PKK.pptxSusatyoTriwilopo
 
Inovasi Pelayanan Publik Pemerintah .pptx
Inovasi Pelayanan Publik Pemerintah .pptxInovasi Pelayanan Publik Pemerintah .pptx
Inovasi Pelayanan Publik Pemerintah .pptxBudyHermawan3
 
Salinan Materi Sosialisasi PEKPPP 2022 - bukti dukung lebih rinci.pdf
Salinan Materi Sosialisasi PEKPPP 2022 - bukti dukung lebih rinci.pdfSalinan Materi Sosialisasi PEKPPP 2022 - bukti dukung lebih rinci.pdf
Salinan Materi Sosialisasi PEKPPP 2022 - bukti dukung lebih rinci.pdfdrmdbriarren
 
Penyesuaian AK Jabatan Fungsional Konvensional Ke Integrasi
Penyesuaian AK Jabatan Fungsional Konvensional Ke IntegrasiPenyesuaian AK Jabatan Fungsional Konvensional Ke Integrasi
Penyesuaian AK Jabatan Fungsional Konvensional Ke Integrasiasaliaraudhatii
 
Pengantar dan Teknik Public Speaking.pptx
Pengantar dan Teknik Public Speaking.pptxPengantar dan Teknik Public Speaking.pptx
Pengantar dan Teknik Public Speaking.pptxBudyHermawan3
 
PB.2 KEBIJAKAN PENYELENGGARAAN PEMDES.pptx
PB.2 KEBIJAKAN PENYELENGGARAAN PEMDES.pptxPB.2 KEBIJAKAN PENYELENGGARAAN PEMDES.pptx
PB.2 KEBIJAKAN PENYELENGGARAAN PEMDES.pptxBudyHermawan3
 
Membangun Budaya Ber-Integritas ASN.pptx
Membangun Budaya Ber-Integritas ASN.pptxMembangun Budaya Ber-Integritas ASN.pptx
Membangun Budaya Ber-Integritas ASN.pptxBudyHermawan3
 
Konsep Management RisikoRev Pak Budi.pptx
Konsep Management RisikoRev Pak Budi.pptxKonsep Management RisikoRev Pak Budi.pptx
Konsep Management RisikoRev Pak Budi.pptxBudyHermawan3
 

Recently uploaded (15)

LAPORAN KEPALA DESA. sebagai kewajiban pptx
LAPORAN KEPALA DESA. sebagai kewajiban pptxLAPORAN KEPALA DESA. sebagai kewajiban pptx
LAPORAN KEPALA DESA. sebagai kewajiban pptx
 
NILAI TUKAR NELAYAN BANGGAI KEPULAUAN TAHUN 2024
NILAI TUKAR NELAYAN BANGGAI KEPULAUAN TAHUN 2024NILAI TUKAR NELAYAN BANGGAI KEPULAUAN TAHUN 2024
NILAI TUKAR NELAYAN BANGGAI KEPULAUAN TAHUN 2024
 
Pemekaran Kabupaten Banyuwangi menujumKota dan kabupaten .pdf
Pemekaran Kabupaten Banyuwangi menujumKota dan kabupaten  .pdfPemekaran Kabupaten Banyuwangi menujumKota dan kabupaten  .pdf
Pemekaran Kabupaten Banyuwangi menujumKota dan kabupaten .pdf
 
Tata Kelola Pengadaan barang dan Jasa di Desa pptx
Tata Kelola Pengadaan barang dan Jasa di Desa pptxTata Kelola Pengadaan barang dan Jasa di Desa pptx
Tata Kelola Pengadaan barang dan Jasa di Desa pptx
 
PB.1 BINA SUASANA DAN ORIENTASI BELAJAR.pptx
PB.1 BINA SUASANA DAN ORIENTASI BELAJAR.pptxPB.1 BINA SUASANA DAN ORIENTASI BELAJAR.pptx
PB.1 BINA SUASANA DAN ORIENTASI BELAJAR.pptx
 
Aparatur Sipil Negara sebagai Perekat Bangsa.pptx
Aparatur Sipil Negara sebagai Perekat Bangsa.pptxAparatur Sipil Negara sebagai Perekat Bangsa.pptx
Aparatur Sipil Negara sebagai Perekat Bangsa.pptx
 
PB.2.3 KERJA SAMA DESA. Perspektif Kerja sama Desapptx
PB.2.3 KERJA SAMA DESA. Perspektif Kerja sama DesapptxPB.2.3 KERJA SAMA DESA. Perspektif Kerja sama Desapptx
PB.2.3 KERJA SAMA DESA. Perspektif Kerja sama Desapptx
 
mars pkk yang selalu dinyanyikan saat kegiatan PKK.pptx
mars pkk yang selalu dinyanyikan saat kegiatan PKK.pptxmars pkk yang selalu dinyanyikan saat kegiatan PKK.pptx
mars pkk yang selalu dinyanyikan saat kegiatan PKK.pptx
 
Inovasi Pelayanan Publik Pemerintah .pptx
Inovasi Pelayanan Publik Pemerintah .pptxInovasi Pelayanan Publik Pemerintah .pptx
Inovasi Pelayanan Publik Pemerintah .pptx
 
Salinan Materi Sosialisasi PEKPPP 2022 - bukti dukung lebih rinci.pdf
Salinan Materi Sosialisasi PEKPPP 2022 - bukti dukung lebih rinci.pdfSalinan Materi Sosialisasi PEKPPP 2022 - bukti dukung lebih rinci.pdf
Salinan Materi Sosialisasi PEKPPP 2022 - bukti dukung lebih rinci.pdf
 
Penyesuaian AK Jabatan Fungsional Konvensional Ke Integrasi
Penyesuaian AK Jabatan Fungsional Konvensional Ke IntegrasiPenyesuaian AK Jabatan Fungsional Konvensional Ke Integrasi
Penyesuaian AK Jabatan Fungsional Konvensional Ke Integrasi
 
Pengantar dan Teknik Public Speaking.pptx
Pengantar dan Teknik Public Speaking.pptxPengantar dan Teknik Public Speaking.pptx
Pengantar dan Teknik Public Speaking.pptx
 
PB.2 KEBIJAKAN PENYELENGGARAAN PEMDES.pptx
PB.2 KEBIJAKAN PENYELENGGARAAN PEMDES.pptxPB.2 KEBIJAKAN PENYELENGGARAAN PEMDES.pptx
PB.2 KEBIJAKAN PENYELENGGARAAN PEMDES.pptx
 
Membangun Budaya Ber-Integritas ASN.pptx
Membangun Budaya Ber-Integritas ASN.pptxMembangun Budaya Ber-Integritas ASN.pptx
Membangun Budaya Ber-Integritas ASN.pptx
 
Konsep Management RisikoRev Pak Budi.pptx
Konsep Management RisikoRev Pak Budi.pptxKonsep Management RisikoRev Pak Budi.pptx
Konsep Management RisikoRev Pak Budi.pptx
 

Permen no. 050 2014 sistem penjaminan mutu pendidikan tinggi

  • 1. SALINAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 50 TAHUN 2014 TENTANG SISTEM PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN TINGGI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : bahwa u n t u k melaksanakan Pasal 52 ayat (3) dan Pasal 54 ayat (8) Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi, perlu menetapkan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan tentang Sistem Penjaminan M u t u Pendidikan Tinggi; Mengingat : 1. Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 78, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4301); 2. Undang-undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang G u r u dan Dosen (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 157, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4586); 3. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi (Lembaran Negara Tahun 2012 Nomor 158, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5336); 4. Peraturan Presiden Nomor 47 Tahun 2009 tentang Pembentukan dan Organisasi Kementerian Negara, sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Peraturan Presiden Nomor 13 Tahun 2014 tentang Perubahan Kelima atas Peraturan Presiden Nomor 47 Tahun 2009 tentang Pembentukan dan Organisasi Kementerian Negara; 5. Peraturan Presiden Nomor 24 Tahun 2010 tentang Kedudukan, Tugas, dan Fungsi Kementerian Negara serta Susunan Organisasi, Tugas, dan Fungsi Eselon I Kementerian Negara sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Peraturan Presiden Nomor 14 Tahun 2014 tentang Perubahan Kelima atas Peraturan Presiden Nomor 24 Tahun 2010 tentang Kedudukan, Tugas, dan Fungsi Kementerian Negara serta Susunan Organisasi, Tugas, dan Fungsi Eselon I Kementerian Negara;
  • 2. -2- 6. Keputusan Presiden Nomor 84/P Tahun 2009 mengenai Pembentukan Kabinet Indonesia Bersatu I I , sebagaimana telah diubah terakhir dengan Keputusan Presiden Nomor 8/P Tahun 2014; MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN TENTANG SISTEM PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN TINGGI. BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Menteri ini yang dimaksud dengan: 1. M u t u pendidikan tinggi adalah tingkat kesesuaian antara penyelenggaraan pendidikan tinggi dengan Standar Pendidikan Tinggi yang terdiri atas Standar Nasional Pendidikan Tinggi dan Standar Pendidikan Tinggi yang Ditetapkan oleh Perguruan Tinggi. 2. Sistem Penjaminan M u t u Pendidikan Tinggi adalah kegiatan sistemik u n t u k meningkatkan m u t u pendidikan tinggi secara berencana dan berkelanjutan. 3. Sistem Penjaminan M u t u Internal yang selanjutnya disingkat SPMI, adalah kegiatan sistemik penjaminan m u t u pendidikan tinggi oleh setiap perguruan tinggi secara otonom u n t u k mengendalikan dan meningkatkan penyelenggaraan pendidikan tinggi secara berencana dan berkelanjutan. 4. Sistem Penjaminan M u t u Eksternal, yang selanjutnya disingkat SPME, adalah kegiatan penilaian melalui akreditasi u n t u k menentukan kelayakan dan tingkat pencapaian m u t u program studi dan perguruan tinggi 5. Pangkalan Data Pendidikan Tinggi adalah k u m p u l a n data penyelenggaraan pendidikan tinggi seluruh perguruan tinggi yang terintegrasi secara nasional. 6. Standar Nasional Pendidikan Tinggi adalah satuan standar yang meliputi Standar Nasional Pendidikan ditambah dengan Standar Nasional Penelitian dan Standar Nasional Pengabdian kepada Masyarakat. 7. Standar Pendidikan Tinggi yang Ditetapkan oleh Perguruan Tinggi adalah sejumlah standar pada perguruan tinggi yang melampaui Standar Nasional Pendidikan Tinggi. 8. Perguruan Tinggi yang selanjutnya disingkat PT, adalah satuan pendidikan yang menyelenggarakan pendidikan tinggi 9. Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi, yang selanjutnya disingkat BAN-PT, adalah badan yang dibentuk oleh Pemerintah u n t u k melakukan dan mengembangkan akreditasi perguruan tinggi secara mandiri. 10. Lembaga akreditasi mandiri program studi, yang selanjutnya disingkat LAM, adalah lembaga yang dibentuk oleh Pemerintah atau masyarakat u n t u k melakukan dan mengembangkan akreditasi program studi secara mandiri. 11. BPSDMPK dan PMP adalah Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pendidikan dan Kebudayaan dan Penjaminan M u t u Pendidikan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
  • 3. -3- 12. Direktorat Jenderal adalah Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. 13. Menteri adalah menteri yang menyelenggarakan u r u s a n pemerintahan di bidang pendidikan. 14. Kementerian adalah perangkat pemerintahan yang membidangi urusan pemerintahan di bidang pendidikan. Pasal 2 (1) Sistem Penjaminan M u t u Pendidikan Tinggi bertujuan menjamin pemenuhan Standar Pendidikan Tinggi secara sistemik dan berkelanjutan, sehingga t u m b u h dan berkembang budaya m u t u . (2) Sistem Penjaminan M u t u Pendidikan Tinggi berfungsi mengendalikan penyelenggaraan pendidikan tinggi oleh perguruan tinggi u n t u k mewujudkan pendidikan tinggi yang bermutu. BAB II Mekanisme Sistem Penjaminan M u t u Pendidikan Tinggi Pasal 3 (1) Sistem Penjaminan M u t u Pendidikan Tinggi terdiri atas: a. Sistem Penjaminan M u t u Internal (SPMI); dan b. Sistem Penjaminan M u t u Eksternal (SPME). (2) SPMI sebagaimana dimaksud pada ayat (1) h u r u f a direncanakan, dilaksanakan, dikendalikan, dan dikembangkan oleh perguruan tinggi. (3) SPME sebagaimana dimaksud pada ayat (1) h u r u f b direncanakan, dilaksanakan, dikendalikan, dan dikembangkan oleh BAN PT dan/atau LAM melalui akreditasi sesuai dengan kewenangan masing-masing. (4) Luaran penerapan SPMI oleh perguruan tinggi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) digunakan oleh BAN-PT atau LAM u n t u k penetapan status dan peringkat terakreditasi perguruan tinggi atau progam studi. Pasal 4 (1) Perencanaan, pelaksanaan, pengendalian, dan pengembangan SPMI dan SPME mengacu pada Standar Pendidikan Tinggi. (2) Standar Pendidikan Tinggi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi: a. Standar Nasional Pendidikan Tinggi; dan b. Standar Pendidikan Tinggi yang Ditetapkan oleh Perguruan Tinggi. (3) Standar Nasional Pendidikan Tinggi disusun dan dikembangkan oleh Badan Standar Nasional Pendidikan dan ditetapkan dalam peraturan Menteri.
  • 4. -4- (4) Standar Pendidikan Tinggi yang Ditetapkan oleh Perguruan Tinggi disusun dan dikembangkan oleh perguruan tinggi dan Ditetapkan dalam peraturan pemimpin perguruan tinggi bagi PTN, atau peraturan badan h u k u m penyelenggara bagi PTS, setelah disetujui senat pada tingkat perguruan tinggi. Pasal 5 (1) SPMI memiliki siklus kegiatan yang terdiri atas: a. penetapan Standar Pendidikan Tinggi yang Ditetapkan oleh Perguruan Tinggi merupakan kegiatan penentuan standar/ukuran; b. pelaksanaan Standar Pendidikan Tinggi yang Ditetapkan oleh Perguruan Tinggi merupakan kegiatan pemenuhan standar/ukuran; c. evaluasi pelaksanaan Standar Pendidikan Tinggi yang Ditetapkan oleh Perguruan Tinggi merupakan kegiatan pembandingan antara luaran kegiatan pemenuhan standar/ukuran dengan standar/ukuran yang telah ditetapkan; d. pengendalian pelaksanaan Standar Pendidikan Tinggi yang Ditetapkan oleh Perguruan Tinggi merupakan kegiatan analisis penyebab standar/ukuran yang tidak tercapai u n t u k dilakukan tindakan koreksi; dan e. peningkatan Standar Pendidikan Tinggi yang Ditetapkan oleh Perguruan Tinggi merupakan kegiatan perbaikan standar/ukuran agar lebih tinggi dari standar/ukuran yang telah ditetapkan. (2) SPMI mencakup semua kegiatan pendidikan, penelitian, dan pengabdian masyarakat beserta sumberdaya yang digunakannya u n t u k mencapai Standar Nasional Pendidikan Tinggi. (3) SPMI dievaluasi dan dikembangkan secara berkelanjutan oleh perguruan tinggi yang bersangkutan. (4) SPMI ditetapkan dalam peraturan pemimpin perguruan tinggi bagi PTN dan peraturan badan h u k u m penyelenggara bagi PTS, setelah disetujui senat pada tingkat perguruan tinggi. Pasal 6 (1) SPME memiliki siklus kegiatan yang terdiri atas: a. evaluasi data dan informasi perguruan tinggi dan/atau program studi (desk evaluation) yang disimpan dalam Pangkalan Data Pendidikan Tinggi, yaitu kegiatan mengukur pemenuhan Standar Pendidikan Tinggi; b. visitasi ke perguruan tinggi, yaitu kegiatan rngmeriksa kesesuaian data dan informasi tentang pemenuhan Standar Pendidikan Tinggi yang disimpan dalam Pangkalan Data Pendidikan Tinggi dengan fakta yang terdapat di perguruan tinggi dan/atau program studi; c. penetapan status dan peringkat akreditasi perguruan tinggi dan/atau program studi. (2) SPME dikembangkan secara berkelanjutan oleh BAN-PT dan/atau LAM sesuai dengan kewenangan masing-masing. Pasal 7 (1) Data, informasi pelaksanaan, serta luaran SPMI dan SPME dilaporkan dan disimpan oleh perguruan tinggi dalam Pangkalan Data Pendidikan Tinggi.
  • 5. -5- (2) Pangkalan Data Pendidikan Tinggi terdiri atas: a. Pangkalan Data Pendidikan Tinggi pada tingkat perguruan tinggi yang dibentuk dan dikelola oleh setiap perguruan tinggi; b. Pangkalan Data Pendidikan Tinggi pada tingkat nasional yang dibentuk dan dikelola oleh Direktorat Jenderal. (3) Pangkalan Data Pendidikan Tinggi pada tingkat perguruan tinggi adalah replika dari Pangkalan Data Pendidikan Tinggi pada tingkat nasional u n t u k skala perguruan tinggi. (4) Data dan informasi dalam Pangkalan Data Pendidikan Tinggi digunakan untuk: a. memantau dan mengevaluasi tingkat ketercapaian Standar Nasional Pendidikan Tinggi dan/atau Standar Pendidikan Tinggi yang Ditetapkan oleh Perguruan Tinggi dalam SPMI; b. memantau dan mengevaluasi tingkat ketercapaian Standar Pendidikan Tinggi oleh BAN-PT atau LAM. Pasal 8 (1) Pangkalan Data Pendidikan Tinggi pada tingkat perguruan tinggi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7 ayat (2) h u r u f a berisi data, informasi pelaksanaan, dan luaran SPMI yang telah divalidasi oleh perguruan tinggi. (2) Pengumpulan, pengolahan, penyimpanan, pembaharuan, dan pengelolaan data dan informasi Pangkalan Data Pendidikan Tinggi pada tingkat perguruan tinggi dilakukan oleh perguruan tinggi. (3) Pengumpulan, pengolahan, penyimpanan, pembaharuan, dan pengelolaan data dan informasi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) wajib dilakukan pada setiap akhir semester. (4) Pembaharuan data lintas semester dapat dilakukan atas izin Direktur Jenderal. (5) Perguruan tinggi bertanggung jawab atas kebenaran data dan informasi yang disampaikan dalam Pangkalan Data Pendidikan Tinggi pada tingkat perguruan tinggi. Pasal 9 (1) Pangkalan Data Pendidikan Tinggi pada tingkat nasional sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7 ayat (2) h u r u f b berisi data, informasi pelaksanaan, serta luaran SPMI dan SPME seluruh perguruan tinggi. (2) Data dan informasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diverifikasi dan divalidasi oleh Direktorat Jenderal. (3) Setelah dilakukan verifikasi dan validasi, Direktur Jenderal menyampaikan informasi pelaksanaan serta luaran SPMI dan SPME yang disimpan dalam Pangkalan Data Pendidikan Tinggi tingkat nasional kepada: a. Pusat Data dan Statistik Pendidikan Kementerian u n t u k diintegrasikan dalam Data Pokok Pendidikan; b. Pihak yang berkepentingan dan masyarakat. Pasal 10 Ketentuan lebih lanjut mengenai struktur data dan informasi, mekanisme pengumpulan, penyimpanan, pembaharuan, dan pengelolaan, serta tata cara verifikasi dan validasi pada Pangkalan Data Pendidikan Tinggi tingkat perguruan tinggi dan tingkat nasional diatur oleh Direktur Jenderal.
  • 6. -6- BAB III PEMBAGIAN TUGAS DAN WEWENANG Pasal 11 (1) Direktorat Jenderal mempunyai tugas dan wewenang: a. mengharmonisasikan perencanaan, pelaksanaan, pengendalian, dan pengembangan SPMI dan SPME; b. menyusun dan mengembangkan pedoman SPMI; c. melakukan pembinaan, pembimbingan, pendampingan, dan supervisi terhadap perguruan tinggi dalam pengembangan SPMI; d. mengembangkan sistem Pangkalan Data Pendidikan Tinggi dan mengelola Pangkalan Data Pendidikan Tinggi tingkat nasional. (2) BPSDMPK dan PMP mempunyai tugas dan wewenang: a. memetakan pelaksanaan SPMI di perguruan tinggi berdasarkan data dan informasi dalam Pangkalan Data Pendidikan Tinggi tingkat nasional; b. mengembangkan dan mengelola sistem informasi hasil pemetaan m u t u perguruan tinggi; c. menyusun laporan dan rekomendasi kepada Menteri tentang pelaksanaan SPMI berdasarkan pemetaan sebagaimana dimaksud pada h u r u f a. (3) Perguruan tinggi mempunyai tugas dan wewenang: a. merencanakan, melaksanakan, mengendalikan, dan mengembangkan SPMI; b. menyusun dokumen SPMI yang terdiri atas: 1. dokumen kebijakan SPMI; 2. dokumen manual SPMI; 3. dokumen standar dalam SPMI; 4. dokumen formulir yang digunakan dalam SPMI; c. membentuk u n i t penjaminan m u t u atau mengintegrasikan SPMI pada manajemen perguruan tinggi; d. mengelola Pangkalan Data Pendidikan Tinggi pada tingkat perguruan tinggi. BAB IV KETENTUAN PERALIHAN Pasal 12 Selama data dan informasi yang dibutuhkan u n t u k penjaminan m u t u pendidikan tinggi belum sepenuhnya dapat disediakan oleh Pangkalan Data Pendidikan Tinggi, Kementerian dan masyarakat dapat menggunakan data dan informasi sumber lain yang sah dan tidak bertentangan dengan data dan informasi yang tersedia pada Pangkalan Data Pendidikan Tinggi. BAB V KETENTUAN PENUTUP Pasal 13 Pada saat Peraturan Menteri ini berlaku, Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 63 Tahun 2009, tentang Sistem Penjaminan M u t u Pendidikan sepanjang mengatur mengenai penjaminan m u t u pendidikan tinggi dicabut dan dinyatakan tidak berlaku.
  • 7. -7- Pasal 14 Peraturan Menteri i n i mulai berlaku pada tanggal diundangkan. Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan i n i dengan penempatannya dalam Berita Negara Republik Indonesia. Ditetapkan di Jakarta pada tanggal 9 J u n i 2014 MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA, TTD MOHAMMAD NUH Diundangkan di Jakarta pada tanggal 12 J u n i 2014 MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA, TTD. AMIR SYAMSUDIN BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 2014 NOMOR 788 Salinan sesuai dengan aslinya, Kepala Biro H u k u m dan Organisasi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, NIP 195812011985032001