1. 1. Pengertian Qadha dan Qadar
Menurut bahasa, qadha memiliki beberapa arti yaitu hukum, ketetapan, perintah,
kehendak, pemberitahuan, dan penciptaan. Sedangkan menurut istilah, qadha adalah ketentuan
atau ketetapan Allah SWT dari sejak zaman azali tentang segala sesuatu yang berkenaan dengan
makhluk-Nya sesuai dengan iradah (kehendak-Nya), meliputi baik dan buruk, hidup dan mati,
dan seterusnya.
Menurut bahasa, qadar berarti kepastian, peraturan, dan ukuran. Sedangkan menurut
istilah, qadar adalah perwujudan ketetapan (qadha) terhadap segala sesuatu yang berkenaan
dengan makhluk-Nya yang telah ada sejak zaman azali sesuai dengan iradah-Nya. Qadar disebut
juga dengan takdir Allah SWT yang berlaku bagi semua makhluk hidup, baik yang telah, sedang,
maupun akan terjadi.
Untuk memperjelas pengertian qadha dan qadar, berikut ini dikemukakan contoh. Saat ini
Abdurafi melanjutkan pelajarannya di SMK. Sebelum Abdurafi lahir, bahkan sejak zaman azali
Allah telah menetapkan, bahwa seorang anak bernama Abdurafi akan melanjutkan pelajarannya
di SMK. Ketetapan Allah di Zaman Azali disebut Qadha. Kenyataan bahwa saat terjadinya
disebut qadar atau takdir. Dengan kata lain bahwa qadar adalah perwujudan dari qadha.
2. Hubungan Qadha dan Qadar dengan Ikhtiar
Allah telah menetapkan segala sesuatu yang berkenaan dengan makhluk-Nya sejak
zaman azali. Meskipun begitu Allah tetap mewajibkan manusia untuk berikhtiar. Kita tidak
mengetahui apa-apa yang akan terjadi pada diri kita, oleh sebab itu kita harus berikhtiar. Jika
ingin pandai, hendaklah belajar dengan tekun. Jika ingin kaya, bekerjalah dengan rajin setelah itu
berdo’a. Dengan berdo’a kita kembalikan segala urusan kepada Allah SWT. Dengan demikian,
apapun yang terjadi kita dapat menerimanya dengan ridha dan ikhlas.
Sebagaimana firman Allah SWT, yang artinya:
Sesungguhya Allah tidak akan mengubah keadaan suatu kaum sebelum mereka
mengubah keadaan diri mereka sendiri. (QS. Ar-Ra’du: 11).
Dengan demikian manusia tidak hanya sekedar menunggu ketentuan takdir, tetapi kita
juga diberikan kebebasan bahkan diwajibkan untuk berusaha dan berikhtiar. Meskipun dalam
berikhtiar kita memilih jalan yang baik atau jahat, semua itu pada akhirnya tetap dalam takdir
Allah SWT.