SlideShare uma empresa Scribd logo
1 de 12
Konsep Wirausaha dan Pendidikan Kewirausahaan
         Bahan Diklat Pendidikan Kewirausahaan Dinas Pendidikan Kab. Paser
                                   Tahun 2012




                                                      Oleh :
                                              Ir. Daly Indra Mulya




Diklat Pendidikan Kewirausahaan Tahunr 2012
Konsep Wirausaha dan Pendidikan Kewirausahaan
                                              Oleh : Ir. Daly Indra Mulya



      A. Konsep Wirasaha

     Kewirausahaan berasal dari kata wira dan usaha. Wira berarti : pejuang, pahlawan,
  manusia unggul, teladan, berbudi luhur, gagah berani dan berwatak agung. Usaha, berarti
  perbuatan amal, bekerja, berbuat sesuatu. Jadi wirausaha adalah pejuang atau pahlawan yang
  berbuat sesuatu. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, wirausaha adalah orang yang
  pandai atau berbakat mengenali produk baru, menentukan cara produksi baru, menyusun
  operasi untuk mengadakan produk baru, mengatur permodalan operasinya serta
  memasarkannya.

     Dalam lampiran Keputusan Menteri Koperasi dan Pembinaan Pengusaha Kecil No.
  961/KEP/M/XI/1995 dicantumkan bahwa :

  1. Wirausaha adalah orang yang mempunyai semangat, sikap, perilaku dan kemampuan
     kewirausahaan.
  2. Kewirausahaan adalah semangat, sikap, perilaku dan kemampuan seseorang dalam
     menangani usaha atau kegiatan yang mengarah pada upaya mencari, menciptakan serta
     menerapkan cara kerja, teknologi dan produk baru dengan meningkatkan efisiensi dalam
     rangka memberikan pelayanan yang lebih baik dan atau memperoleh keuntungan yang
     lebih besar.

     Ada yang berpendapat bahwa istilah kewirausahaan itu merupakan singkatan dari:
  Kreatif, Enerjik, Wawasan luas, Inovatif, Rencana bisnis, Agresif, Ulet, Supel, Antusias,
  Hemat, Asa, Ambisi, Negosiatif. (Anonim 1, 2005).

      Berdasarkan data yang dimiliki BPS per Februari 2012, tercatat jumlah pengangguran
  terbuka di Indonesia mencapai 7,61 juta jiwa. Angka tersebut mengalami penurunan
  signifikan dibandingkan jumlah pengangguran pada Agustus 2011 yang mencapai 7,7 juta
  jiwa. Sementara Februari 2011, angka pengangguran sebesar 8,14 juta orang. Berdasarkan
  tingkat pendidikannya, sebanyak 7,61 juta pengangguran tersebut, 20 persennya
  berpendidikan SD (1,522 juta), 22,6 persen tamatan SMP (1,72 juta), 40,07 persen lulusan
  SLTA (3,05 juta), 4 persen tamatan Diploma (304 ribu) dan 5,7 persen tamatan Sarjana (434
  ribu).

  Selanjutnya, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhammad Nuh menyatakan, pada UN
  SMA/MA Tahun 2012, dari 1.524.704 peserta, yang lulus sebanyak 1.517.125 siswa (99,50
  persen). Sedangkan, yang tidak lulus sebanyak 7.579 siswa (0,50 persen). Dan UN SMK


Diklat Pendidikan Kewirausahaan Tahunr 2012
2012, jumlah yang lulus sebanyak 1.036.478 siswa (99,72 persen) dari jumlah peserta
  sebanyak 1.039.403 siswa. Jumlah yang tidak lulus sebanyak 2.925 siswa (0,28 persen).

  Kenapa Indonesia perlu wirausaha ?

     Pengembangan kewirausahaan atau entrepreneurship adalah kunci kemajuan sebuah
  bangsa. Mengapa? Karena pendidikan wirausaha solusi atasi masalah pengangguran dan
  kemiskinan, yaitu dengan membuka lapangan pekerjaan atau berwirausaha.

      Fakta berbicara, perekonomian sebuah negara dapat dikatakan mendekati sejahtera bila
  jumlah pengangguran minimalis dan jumlah pengusahanya mencapai angka 2 persen dari
  jumlah penduduk. Amerika Serikat memiliki pengusaha/wirausaha 11,5 persen, Jepang 10
  persen, dan Korea Selatan memiliki 4 persen. Indonesia baru memiliki 1,56 persen, masih
  kalah jauh dengan Malaysia 2,1 persen, dan Singapura 7,2 persen. Apalagi jika
  dikomparasikan dengan Belanda, Inggris, Prancis, Kanada, China, dll. Indonesia baru
  memiliki sekitar 3,71 juta pengusaha dari total penduduk 238 juta.

      Pada pembukaan Pelatihan Calon Wirausaha di Surabaya tanggal 29 April 2012, Menteri
  Koordinator Perekonomian Hatta Radjasa mengatakan Indonesia memerlukan sedikit-
  dikitnya empat juta wirausaha untuk mendukung sektor perekonomian bangsa agar lebih
  tangguh di masa depan. Hatta Radjasa menyebutkan jumlah wirausaha yang ada saat ini
  masih sekitar 1,56 persen dari jumlah penduduk, padahal idealnya minimal dua persen atau
  sekitar empat jutaan wirausaha. Pemerintah Indonesia menargetkan pada 2025 Indonesia bisa
  masuk jajaran 10 besar dunia sebagai negara dengan kekuatan ekonomi tangguh.

      Tidak dapat dipungkiri bahwa Usaha Kecil dan Menengah memegang peranan penting
  dalam memajukan perekonomian suatu negara. Demikian halnya dengan Indonesia, sejak
  diterpa badai krisis finansial pada tahun 1996 silam, masih banyak usaha kecil menengah
  yang hingga saat ini masih mampu bertahan. Hal inilah yang membedakan antara usaha-
  usaha sekelas dengan usaha-usaha sekelas corporat, meskipun penghasilan yang diperoleh
  lebih besar namun resiko yang bakal dihadapi juga semakin besar juga.

      Ada tiga alasan utama kenapa suatu negara harus mendorong usaha kecil yang ada untuk
  terus berkembang. Alasan pertama adalah karena pada umumnya pengusaha kecil
  cenderung memiliki kinerja yang lebih baik dalam hal menghasilkan tenaga kerja yang
  produktif. Alasan kedua, Pengusaha kecil seringkali mencapai peningkatan produktivitasnya
  melalui investasi dan perubahan teknologi. Hal ini merupakan bagian dari dinamika usahanya
  yang terus menyesuaikan perkembangan jaman. Alasan yang terakhir, usaha kecl ternyata
  memiliki keunggulan dalam hal fleksibilitas dibandingkan dengan perusahaan besar.
  Eksistensi usaha kecil telah terbukti mampu menahan terpaan badai krisis ekonomi global
  dan mendukung stabilitas perekonomian negara. Amerika Serikat, Cina dan Jepang


Diklat Pendidikan Kewirausahaan Tahunr 2012
merupakan contoh negara yang ekonominya eksis karena ditopang pengusaha kecil saat badai
  krisis ekonomi tahun 1996.

  Manfaat Wirausaha

    Keberhasilan wirausaha dengan kerja keras, teliti dan dalam jangka panjang, akan
  memiliki beberapa manfaat secara individu (mikro dan makro).

  1. Memperoleh kontrol atas kemampuan diri
     Proses mendirikan kegiatan usaha sampai berhasil memerlukan kerja yang cukup lama
     dengan risiko yang cukup. Dalam jangka panjang akan terbentuk kemampuan untuk
     melakukan kontrol apa yang akan dilakukan dan yang telah dilakukan serta kemampuan
     dalam diri wirausaha.
  2. Memanfaatkan potensi dan melakukan perubahan
     Banyak wirausaha melakukan pekerjaan atau melakukan bisnis karena melihat
     kesempatan yang ada sekarang maupun prospek dimasa depan. Kesempatan yang yang
     cukup tinggi, perubahan kehidupan yang sangat cepat mendorong banyak wirausaha men-
     coba melakukan bisnis untuk sekedar mengukur kemampuan diri sendiri, tuntutan
     kehidupan dan kesempatan melakukan perubahan.
  3. Memperoleh manfaat finansial tanpa batas
     Walaupun keuntungan finansial kadangkala bukan motivasi utama melakukan kegiatan
     usaha, namun keuntungan finansial menjadi faktor penting guna kelangsungan hidup
     usaha dan pertumbuhan. Adakalanya pada suatu waktu keuntungan wirausaha sangat
     tinggi di atas rata-rata keuntungan jenis usaha yang sama (rata-rata Industri). Dengan
     risiko usaha yang harus ditanggung sendiri, wirausaha dalam melakukan kegiatan usaha
     dengan perencanaan, implementasi yang cukup hati-hati.
  4. Berkontribusi kepada masyarakat dan mendapatkan pengakuan atas usaha
     Wirausaha merupakan bagian yang tidak terpisahkan dengan komunitas masyarakat.
     Wirausaha pada umumnya memiliki keinginan untuk dihormati, dianggap sebagai bagian
     dari kehidupan masyarakat setempat. Pada masa sekarang dan mendatang kewajiban
     wirausaha tidak bisa di lepaskan dari perilaku etis serta tanggungjawab sosial
     kemasyarakatan sebagai bagian dari kehidupan bisnisnya.

  Motivasi wirausaha pemula

      Menurut Suprojo Pusposutardjo (1999), untuk menjadi seorang wiswasta berhasil,
  persyaratan utama yang harus dimiliki adalah watak dan jiwa wirausaha.

       Seseorang yang memiliki karakter wirausahawan memiliki ciri-ciri, diantaranya adalah
  memiliki rasa percaya diri yang tinggi, berorientasi pada tugas dan hasil pekerjaan, memiliki
  jiwa kepemimpinan, memiliki visi kedepan, berani mangambil resiko dan memiliki
  orisinilitas.
Diklat Pendidikan Kewirausahaan Tahunr 2012
Watak dan jiwa wirausaha merupakan kharisma. Untuk menjalankan usaha sendiri,
  seseorang harus mempunyai karisma di dalam dirinya. Karisma ini hanya dimiliki orang-
  orang yang memiliki visi atau impian dan semangat yang luar biasa untuk mewujudkan
  impiannya itu. Oleh karena itu beberapa ahli berpendapat bahwa materi pelajaran wirausaha
  di sekolah, terutama di Sekolah Menengah Kejuruan dan Politeknik tidak serta merta
  menghasilkan wirausaha.

  Seorang ekonom dan pengusaha Amerika Serikat yang juga seorang Pesiden CEO Kauffman
  Foundation Carl J. Schramm mengemukakan, ”Kita tidak bisa melatih seseorang untuk
  memiliki karisma. Ada orang-orang tertentu yang memiliki kepribadian senang dengan
  tantangan serta berani mengambil risiko dan inovatif dan gigih mewujudkan impiannya.
  Yang bisa dilakukan adalah melatih atau mendidik seseorang yang memiliki bekal ide dan
  semangat atau bahkan sudah memulai usahanya sedikit demi sedikit untuk membuat rencana
  atau strategi usaha. Tujuannya, untuk mengurangi risiko kegagalan usahanya dan memastikan
  keberhasilan usaha. Jika memiliki rencana atau strategi usaha yang jelas, dipastikan usahanya
  pun akan berhasil.

  Menjadi seorang wirausaha sukses tidak harus memulai usaha sejak muda. Kenyataannya
  banyak wirausaha yang memulai usahanya setelah mereka pensiun dari pekerjaan dan
  berhasil.

  Kembali pada pengertian kewirausahaan yaitu kemampuan kreatif dan inovatif yang
  dijadikan dasar, kiat dan sumberdaya untuk mencari dan memanfaatkan peluang menuju
  sukses. Kreativitas merupakan kekuatan hidup dan energi yang mengarah pada kemanfaatan
  dan keunggulan. Kreativitas muncul apabila semua perbedaan dihargai sebagai suatu
  kekayaan, oleh karena itu seorang enterpreneur harus dapat mengapresiasi apa yang terbaik
  dari pegawainya

  Apakah anda seorang yang kreatif ?

     Untuk mengukur diri sendiri, apakah kita tergolong orang yang kreatif atau tidak,
  pendapat pakar di bawah ini mungkin dapat membantu kita menemukan jawabannya.

      Menurut Mihaly Csikszentmihalyi,seorang pakar kreativitas yang telah 30 tahun meneliti
  kehidupan orang-orang kreatif, kesalahpahaman dalam menghadapi mereka sering timbul
  karena pada dasarnya individu yang kreatif memang memiliki kepribadian yang lebih
  kompleks dibanding orang lain.

  1. Orang kreatif memiliki tingkat energi yang tinggi, tapi mereka juga membutuhkan waktu
     lama untuk beristirahat. Mereka tahan berkonsentrasi dalam waktu yang lama tanpa
     merasa jenuh, lapar, atau gatal-gatal karena belum mandi.


Diklat Pendidikan Kewirausahaan Tahunr 2012
2. Orang kreatif pada umumnya cerdas, tapi di sisi lain mereka tidak segan-segan untuk
     berpikir ala orang goblok dalam memandang persoalan. Ketimbang terpaku sejak awal
     pada satu macam penyelesaian („cara yang benar‟), mereka memulai pemecahan masalah
     dengan berpikir divergen: Mengeluarkan sebanyak mungkin dan seberagam mungkin ide
     yang terpikir, tak peduli betapa bodoh kedengarannya.
  3. Orang kreatif adalah orang yang playful, tapi mereka juga penuh disiplin dan ketekunan.
     Tidak seperti dewasa lainnya yang melihat dunia dengan kacamata super-serius, orang-
     orang kreatif memandang bidang peminatan mereka seperti taman ria. Mereka melakukan
     pekerjaannya dengan begitu antusias sehingga terkesan seperti sedang bermain-main,
     padahal sebenarnya mereka juga bekerja keras mewujudkan „mainannya‟.
  4. Pikiran orang kreatif selalu penuh imajinasi, Mereka mampu menelurkan ide-ide gila
     yang belum pernah tercetus oleh manusia lain, tapi yang membuat mereka bukan sekedar
     pemimpi di siang bolong adalah usaha mereka untuk menjembatani dunia khayalan
     mereka dengan kenyataan sehingga orang lain bisa ikut mengerti dan menikmatinya.
  5. Orang kreatif cenderung bersifat introvert dan ekstrovert. Kedua sifat itu tampaknya
     muncul dalam porsi yang setara pada orang-orang kreatif. Mereka sangat menikmati baik
     pergaulan dengan orang lain (terutama dengan orang-orang kreatif lain yang sehobi)
     maupun kesendirian total ketika mengerjakan sesuatu.
  6. Orang-orang kreatif biasanya rendah hati, namun juga bangga akan pencapaiannya.
     Mereka sadar bahwa ide-ide mereka tidak muncul begitu saja, melainkan hasil olahan
     inspirasi dan pengetahuan yang diperoleh dari lingkungan dan tokoh-tokoh kreatif yang
     menjadi panutan mereka.
  7. Orang-orang kreatif adalah androgini; Laki-laki yang kreatif biasanya lebih sensitif dan
     kurang agresif dibanding laki-laki lain yang tidak begitu kreatif, sementara perempuan
     yang kreatif juga lebih dominan dan „keras‟ dibanding perempuan pada umumnya.
  8. Orang-orang kreatif adalah pemberontak, tapi pada saat yang sama mereka tetap
     menghargai tradisi lama. Orang-orang kreatif tidak ingin membuat sesuatu yang sekedar
     berbeda dari yang sudah ada; Ada unsur „perbaikan‟ atau „peningkatan‟ yang harus
     dipenuhi, dan itu hanya bisa dilakukan setelah orang-orang kreatif cukup memahami
     aturan-aturan dasarnya untuk bisa menerabasnya.
  9. Orang-orang kreatif pada umumnya lebih terbuka terhadap hal-hal baru dan sensitif
     pada lingkungan. Sifat ini menyenangkan mereka (karena mendukung proses kreatif),
     tapi juga membuat mereka sering gelisah -bahkan menderita.

  Apakah anda orang yang inovatif ?

      Mitchell Ditkoff, Direktur dari Idea Champions, mengetengahkan tentang kualitas dari
  seorang inovator, dengan ciri-ciri sebagai berikut :

  1. Tidak merasa cepat puas dengan keadaan yang ada dan selalu mempertanyakan otoritas
     dan rutinitas serta mengkonfrontasikan asumsi-asumsi yang ada.

Diklat Pendidikan Kewirausahaan Tahunr 2012
2. Senantiasa mengeksplorasi lingkungannya dan menginvestigasi kemungkinan-
      kemungkinan baru, memiliki rasa kekaguman (sense of awe)
  3. Tanggap terhadap kebutuhan dari dalam (inner needs) senantiasa secara proaktif
      memprakarsai proyek-proyek baru, menghargai setiap usaha.
  4. Memiliki imaginasi yang tinggi dan memiliki pandangan yang jauh ke depan.
  5. Memunculkan ide-ide “gila”, memandang sesuatu yang tidak mungkin menjadi sebuah
      kemungkinan, memimpikan dan menghayalkan sesuatu yang besar-besar.
  6. Melampaui wilayah yang dianggap menyenangkan, berani mencoba dan menanggung
      kegagalan.
  7. Merubah lingkungan kerja sesuai yang dibutuhkan, senang melakukan perjalanan
      (travelling) untuk memperoleh inspirasi atau pemikiran segar.
  8. Playful/humorous; memliki ketertarikan terhadap hal-hal yang aneh dan mengagumkan,
      berani tampil beda, bertindak nekad, serta mudah dan sering tertawa layaknya seorang
      anak kecil.
  9. Dapat mempertahankan ide-idenya dan menganggap “kesempurnaan sebagai musuh
      kebaikan”, tidak terikat dengan apa-apa yang diipandang baik menurut orang lain.
  10. Terbuka bagi setiap perubahan, mampu melakukan penyesuaian terhadap rencana-
      rencana yang telah dibuat, menyajikan berbagai solusi dan gagasan
  11. Mampu melihat hubungan-hubungan diantara unsur-unsur yang terputus, mensintesakan
      dan mengkombinasikannya.
  12. Menginkubasi setiap masalah dan tantangan, mencari dan merenungkan berbagai
      pertimbangan dalam mengambil keputusan.
  13. Perseptif terhadap sesuatu dan dapat membedakannnya, dapat melihat kecenderungan dan
      prinsip serta mampu mengorganisasikannnya, dapat melihat ”the Big Picture.”
  14. Merasa nyaman dalam situasi kacau (chaos), dapat menyajikan situasi paradoks, tidak
      tergesa-gesa membenarkan terhadap suatu ide yang muncul.
  15. Berusaha mencari pengetahuan secara terus menerus, mensintesakan segala in put,
      menyeimbangkan setiap informasi yang terkumpul dan menyelaraskan setiap tindakan.
  16. Memilih dan memilah diantara pemikiran divergen dan pemikiran konvergen, memiliki
      intuisi tertentu sebelum melakukan analisis, meyakini apa yang sudah dianalisis dan
      menggunakannya secara hati-hati dengan menggunakan akal.
  17. Berusaha menyeimbangkan pemikiran dari setiap individu, membuka pelatihan dan
      mencari dukungan organisasi.
  18. Mengkomunikasikan setiap gagasan secara efektif, menterjemahkan konsep abstrak ke
      dalam bahasa penuh arti, menciptakan prototype atau model yang dianggap paling mudah
  19. Merefleksi hal-hal dianggap mengecewakan atau yang tidak dinginkan, belajar dengan
      cepat dari umpan balik, berkemauan untuk mencoba dan terus mencoba lagi
  20. Bekerja keras dan tekun, memperjuangkan gagasan-gagasan baru dengan gigih, memiliki
      komitmen terhadap hasil-hasil yang telah digariskan.



Diklat Pendidikan Kewirausahaan Tahunr 2012
Kunci sukses berwirausaha

  Kunci sukses menjadi seorang entrepreneurship/wirausahawan bukan terletak pada
  banyaknya uang yang dimiliki atau besarnya pasar, tapi terletak pada kemampuan melewati
  tahap-tahap berikut:

  Pertama, mampu menghilangkan mental blocking/halangan mental. Ini artinya mampu
  mengalahkan diri sendiri, karena hambatan terbesar berasal dari diri kita sendiri. Ada
  beberapa hal yang dapat dilakukan untuk menghilangkan mental blocking ini, yaitu :

      Hitung resiko terbesar dan kemungkinan terburuk yang mungkin terjadi
      Hitung kemampuan untuk menanggung hal terburuk itu
  Bisnis tentulah mengandung resiko. Oleh karena itu, seorang pemula diharapkan memilih
  bisnis yang beresiko kecil seperti dagang.

  Kedua, mampu menguasai pasar. Ini berarti :
     Tahu ke mana membeli barang dengan lebih murah
     Tahu ke mana menjual barang dengan lebih mahal
     Tahu ke mana membeli barang dengan lebih murah dan bayar tangguh
     Tahu ke mana menjual barang dengan lebih mahal secara tunai

  Bila pasar telah dikuasai dan volume penjualan mulai meningkat, hal yang harus dilakukan
  adalah melihat kemungkinan memproduksi sendiri barang tersebut.

  Ketiga, mampu memproduksi sebagian barang sesuai tuntutan pasar yang tidak dapat
  dipenuhi pemasok, sehingga perlu diproduksi sendiri.Secara perlahan harus mulai pula
  diperhitungkan untung ruginya memproduksi barang walaupun barang tersebut dapat
  diproduksi oleh pemasok.

  Keempat, mampu mengatur organisasi dengan efektif dan efesien. Dengan semakin
  banyaknya jumlah karyawan, maka masalah antar karyawan bertambah pula. Oleh karena itu,
  perlu dibuat peraturan yang jelas yang mengatur hak dan keawajiban, atau pun mengatur
  pembagian pekerjaan di antara pekerja. Di sini perusahaan memerllukan dana tambahan
  untuk mengembangkan usahanya.

  Kelima, mampu menarik dan menyakinkan pemilik modal untuk ikut serta dalam bisnis yang
  kita laksanakan ini.

  Berwirausaha menjadi pilihan hidup banyak orang akhir-akhir ini. Tanpa peduli usia, tua
  muda semua bisa menjadi wirausaha yang sukses dan mandiri. Banyak wirausaha yang

Diklat Pendidikan Kewirausahaan Tahunr 2012
meniti usaha di usia muda dan langsung meraih sukses. Ada juga yang memulainya saat
  sudah pensiun atau berusia matang dan juga mampu mendapatkan sukses besar. Ada lagi
  yang mengawalinya sebagai bisnis sampingan, kemudian sejalan dengan meroketnya
  bisnisnya mereka menjalaninya secara penuh sebagai wirausaha yang mandiri.

  menjadi wirausaha memang menjanjikan banyak hal. Kekayaan dan kebebasan adalah
  segelintir nikmat menjadi wirausaha. Di luar itu, banyak nikmat lain yang bisa dicapai oleh
  wirausaha.

  Berikut 10 kenikmatan menjadi wirausaha yang mandiri.

  1. Kerja keras. Kerja keras itu nikmat. Hasil yang anda dapat merupakan buah dari keringat
     tangan sendiri.
  2. Atur waktu. Waktu merupakan aset penting bagi wirausahawan. Oleh karena itu,
     pengelolaan waktu yang baik sangat vital bagi wirausahawan. Sebagai wirausaha, anda
     harus mampu secara mandiri mengatur waktu untuk menjalankan jadwal-jadwal bisnis
     anda. Keleluasaan mengatur waktu itu merupakan kemerdekaan anda sebagai
     wirausahawan.
  3. Atur strategi. Seperti pemain catur yang menyiapkan bidak-bidaknya untuk dimainkan,
     mengatur strategi merupakan kenikmatan, anda bisa menikmati bagaimana momen-
     momen menegangkan dan mengharukan saat aksi-aksi yang anda lakukan mulai
     mendatangkan hasil.
  4. Menikmati resiko. Resiko adalah tantangan yang anda nikmati sebagai wirausaha.
     Bahaya dan resiko bisnis merupakan bagian menyenangkan dari nikmat seorang
     wirausaha. Wirausaha sejati selalu suka tantangan dan menerobos kebekuan inovasi
     bisnis demi memberikan yang terbaik pada masyarakat.
  5. Belajar melayani. Pelayanan adalah salah satu kunci keberhasilan sebuah usaha. Sebagai
     wirausaha, anda dituntut mampu melayani orang lain sebaik-baiknya. Sebuah kenikmatan
     yang sangat membahagiakan saat anda melayani konsumen anda dengan baik.
  6. Belajar melihat dari sisi berbeda. Bila selama menjadi konsumen, yang dilihat hanya
     soal berapa harga barang yang diinginkan dan apa manfaatnya. Namun sebagai pengusaha
     anda dituntut melihat melampaui hal itu. Bukan sebatas melihat dari sisi pengusaha
     seperti menghitung sisi biaya atau cost, namun juga tak bisa mengabaikan sisi konsumen
     seperti bagaimana mereka memandang produk anda, seberapa baik jasa/produk anda
     mampu melayani konsumen. Anda juga belajar bagaimana mengamati situasi bisnis
     terkini.
  7. Menginspirasi. Entrepreneur atau wirausaha selalu menginspirasi. Kita bisa belajar dari
     kerja keras orang lain, dari visi-visi mereka, dari aksi-aksi mereka.
     Semangat wirausaha menghidupkan harapan bahwa hari esok lebih baik dari hari ini.
  8. Berbagi. Menjadi wirausaha yang mandiri berarti anda lebih punya kesempatan untuk
     berbagi dengan orang-orang yang tak seberuntung anda.


Diklat Pendidikan Kewirausahaan Tahunr 2012
9. Ikut menyejahterakan orang lain. Menjadi wirausaha berarti membuka lapangan kerja
      baru. Ikut mengalirkan distribusi pendapatan ke banyak orang. Saya yakin anda pasti
      bahagia melakukannya.
  10. Penghasilan sesuai keinginan. Dengan memilih jalan wirausaha, artinya anda sudah
      menetapkan diri untuk mendapatkan penghasilan sesuai keinginan. Tak ada slip gaji, tapi
      penghasilan yang anda terima merupakan hasil dari kerja keras dan nikmat Tuhan.

      B. Pendidikan Wirausaha

  Jika kita menyimak definisi wirausaha dan kewirausahaan secara luas, maka istilah wirausaha
  dapat didefinisikan sebagai orang-orang yang melakukan upaya-upaya kreatif dan inovatif
  dengan jalan mengembangkan ide, dan meramu sumber daya untuk menemukan peluang
  (opportunity) dan perbaikan (preparation) hidup. Dan kewirausahaan didefinisikan sebagai
  kemampuan kreatif dan inovatif yang dijadikan dasar, kiat dan sumber daya untuk mencari
  dan memanfaatkan peluang menuju sukses.

  Pendidikan kewirausahaan disekolah merupakan proses Internalisasi nilai-nilai
  kewirausahaan ke dalam seluruh kegiatan disekolah, sehingga hasilnya diperolehnya
  kesadaran akan pentingnya nilai-nilai, terbentuknya karakter wirausaha dan pembiasaan nilai-
  nilai kewirausahaan ke dalam tingkah laku peserta didik sehari-hari.

  Carl J. Schramm (2012) mengatakan bahwa Pendidikan kewirausahaan memang perlu
  diperkenalkan di sekolah-sekolah untuk menginformasikan kepada siswa bahwa
  kewirausahaan itu penting dan berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi. Kewirausahaan
  juga untuk membentuk adanya keinginan di dalam diri seseorang untuk bekerja sendiri,
  bukan bekerja kepada orang lain. Sebab, negara memang butuh meningkatkan jumlah
  perusahaan-perusahaan baru guna mendorong meningkatnya pertumbuhan ekonomi.

  Tujuan pendidikan kewirausahaan di sekolah terutama untuk membentuk manusia secara
  utuh (holistik), sebagai insan yang memiliki karakter, pemahaman dan ketrampilan sebagai
  wirausaha. Pada dasarnya pendidikan kewirausahaan dapat diimplementaikan secara terpadu
  dengan kegiatan-kegiatan disekolah. Pelaksanaan pendidikan kewirausahaan dilakukan oleh
  kepala sekolah, guru, tenaga kependidikan (konselor), peserta didik secara bersama-sama
  sebagai suatu komunitas pendidikan.

  Kepala sekolah sebagai pemimpin organisasi sekolah harus menjadi pelopor kewirausahaan
  disekolahnya, mengingat salah satu kompetensi kepala sekolah sebagaimana tertuang dalam
  Permendiknas No.13 Tahun 2007 adalah memiliki dimensi kompetensi kewirausahaan yang
  mencakup 5 kompetensi, yaitu :

      1. Menciptakan inovasi yang berguna bagi pengembangan sekolah/madrasah


Diklat Pendidikan Kewirausahaan Tahunr 2012
2. Bekerja keras untuk mencapai keberhasilan sekolah/madrasah sebagai organisasi
      pembelajar yang efektif
      3. Memiliki motivasi yang kuat untuk sukses dalam melaksanakan tugas pokok dan
      fungsinya sebagai pemimpin sekolah/madrasah.
      4. Pantang menyerah dan selalu mencari solusi terbaik dalam menghadapi kendala
      yang dihadapi sekolah/madrasah
      5. Memiliki naluri kewirausahaan dalam mengelola kegiatan produksi/jasa
      sekolah/madrasah sebagai sumber belajar peserta didik.

  Kepala sekolah yang berjiwa wirausaha adalah orang yang memiliki sikap dan
  perilaku kreatif dan inovatif dalam memimpin dan mengelola organisasi sekolah
  dengan cara mencari dan menerapkan cara kerja dan teknologi baru yang
  bermanfaat bagi terwujudnya prinsip-prinsip “good school governance” (pengelolaan
  sekolah yang baik). Adapun ciri-ciri kepala sekolah yang memiliki jiwa wirausaha
  juga meliputi minimal ketujuh ciri orang yang memiliki jiwa wirausaha adalah;
  percaya diri, mengembangkan fikiran positif, pantang menyerah dan berorientasi
  pada hasil, belajar bagaimana caranya menangani resiko, memiliki jiwa
  kepemimpinan, mengembangkan sikap kreatif dan inovatif, berfikir ke depan.

  Selama ini pendidikan sekolah hanya memberikan teori tentang pendidikan wirausaha.
  Prosentase aplikasi atau penerapan ilmu di dunia usaha/wirausaha sungguh-sungguh minim,
  bahkan siswa tidak mengerti bagaimana harus melangkah dengan ilmu yang mereka dapatkan
  dari sekolah. Ini sebuah kenyataan, seorang siswa Sekolah Menengah Atas (SMA) yang telah
  lulus, tidak akan dapat melakukan apa-apa setelah mereka lulus.

  Menurut Dra. Tjahyani Busono, MT. Saat ini Komposisi materi pendidikan berisi 90 %
  muatan teknis dan hanya 10 % muatan mental. Padahal dari berbagai penelitian, kecerdasan
  otak (IQ) hanya menyumbang sebanyak 20 % saja bagi kesuksesan seseorang, 80 % lainnya
  ditentukan oleh faktor-faktor lain, terutama kecerdasan emosi (EQ).

  Ada 16 nilai-nilai dasar kewirausahaan yang harus diinternalisasikan kedalam diri peserta
  didik melalui proses mendidikan di sekolah. Apabila semua nilai-nilai kewirausahaan
  tersebut harus ditanamkan dengan intensitas yang sama pada semua mata pelajaran, maka
  penanaman nilai tersebut menjadi sangat berat. Oleh karena itu penanaman nilai nilai
  kewirausahaan dilakukan secara bertahap dengan cara memilih sejumlah nilai pokok sebagai
  pangkal tolak bagi penanaman nilai-nilai lainnya.

  Nilai-nilai pokok kewirausahaan yang diintegrasikan ke semua mata pelajaran pada langkah
  awal ada 6 (enam) nilai pokok yaitu: mandiri, kreatif pengambil resiko, kepemimpinan,
  orientasi pada tindakan dan kerja keras.



Diklat Pendidikan Kewirausahaan Tahunr 2012
Prinsip pembelajaran yang digunakan dalam pengembangan pendidikan kewirausahaan
  mengusahakan agar peserta didik mengenal dan menerima nilai-nilai kewirausahaan sebagai
  milik mereka dan bertanggung jawab atas keputusan yang diambilnya melalui tahapan
  mengenal pilihan, menilai pilihan, menentukan pendirian, dan selanjutnya menjadikan suatu
  nilai sesuai dengan keyakinan diri. Dengan prinsip ini, peserta didik belajar melalui proses
  berpikir, bersikap, dan berbuat. Ketiga proses ini dimaksudkan untuk mengembangkan
  kemampuan peserta didik dalam melakukan kegiatan yang terkait dengan nilai-nilai
  kewirausahaan.

  Proses implementasi program pendidikan kewirausahaan di sekolah dapat diinternalisasikan
  melalui berbagai aspek.

  1. Pendidikan kewirausahaan terintegrasi kedalam seluruh mata pelajaran
  2. Pendidikan kewirausahaan terpadu dengan kegiatan Ekstrakurikuler
  3. Pendidikan kewirausahaan melalui pengembangan diri

  Sekarang yang terpenting adalah bagaimana membumikan ke-16 nilai-nilai kewirausahaan
  tersebut ke dalam diri peserta didik bukan hanya sebatas teoritis tetapi tercermin dalam
  perubahan perilaku yang terukur. Semua terpulang kepada sang guru ...




Diklat Pendidikan Kewirausahaan Tahunr 2012

Mais conteúdo relacionado

Mais procurados

Perkembangan Sosial dan Emosi Anak Usia 7-11 Tahun (Psikologi Perkembangan)
Perkembangan Sosial dan Emosi Anak Usia 7-11 Tahun (Psikologi Perkembangan)Perkembangan Sosial dan Emosi Anak Usia 7-11 Tahun (Psikologi Perkembangan)
Perkembangan Sosial dan Emosi Anak Usia 7-11 Tahun (Psikologi Perkembangan)atone_lotus
 
Mata Kuliah Evaluasi Pembelajaran di PAUD - Jenis-Jenis Evaluasi
Mata Kuliah Evaluasi Pembelajaran di PAUD - Jenis-Jenis EvaluasiMata Kuliah Evaluasi Pembelajaran di PAUD - Jenis-Jenis Evaluasi
Mata Kuliah Evaluasi Pembelajaran di PAUD - Jenis-Jenis EvaluasiAl Azhar Indonesia University
 
Karakteristik remaja
Karakteristik remajaKarakteristik remaja
Karakteristik remajaRiera Jahseey
 
Pergaulan sehat untuk remaja
Pergaulan sehat untuk remajaPergaulan sehat untuk remaja
Pergaulan sehat untuk remajaAnna Septiyani
 
Ppt psikologi perkembangan anak
Ppt psikologi perkembangan anakPpt psikologi perkembangan anak
Ppt psikologi perkembangan anakuncus
 
PENTINGNYA PENDIDIKAN PPT ENDANG RUKMIYATI x.pptx
PENTINGNYA PENDIDIKAN PPT ENDANG RUKMIYATI x.pptxPENTINGNYA PENDIDIKAN PPT ENDANG RUKMIYATI x.pptx
PENTINGNYA PENDIDIKAN PPT ENDANG RUKMIYATI x.pptxHendySukmantoro
 
Teori stimulus respon hull, dollard & miller
Teori stimulus respon hull, dollard & millerTeori stimulus respon hull, dollard & miller
Teori stimulus respon hull, dollard & millerelmakrufi
 
Faktor pemicu, penyebab kegagalan dan keberhasilan wirausaha
Faktor pemicu, penyebab kegagalan dan keberhasilan wirausahaFaktor pemicu, penyebab kegagalan dan keberhasilan wirausaha
Faktor pemicu, penyebab kegagalan dan keberhasilan wirausahaUFDK
 
Pewarisan sifat
Pewarisan sifatPewarisan sifat
Pewarisan sifatkak_mayya
 
Daring 1. soal latihan pembelahan sel
Daring 1. soal latihan pembelahan selDaring 1. soal latihan pembelahan sel
Daring 1. soal latihan pembelahan selZainulHasan13
 
Kesehatan mental peserta didik
Kesehatan mental peserta didikKesehatan mental peserta didik
Kesehatan mental peserta didikSolihin Utjok
 
Psikologi Perkembangan II - Perkembangan Fisik dan Kognitif pada Masa Remaja
Psikologi Perkembangan II - Perkembangan Fisik dan Kognitif pada Masa RemajaPsikologi Perkembangan II - Perkembangan Fisik dan Kognitif pada Masa Remaja
Psikologi Perkembangan II - Perkembangan Fisik dan Kognitif pada Masa RemajaTri Astuti Utomo (iyas)
 

Mais procurados (20)

Perkembangan Sosial dan Emosi Anak Usia 7-11 Tahun (Psikologi Perkembangan)
Perkembangan Sosial dan Emosi Anak Usia 7-11 Tahun (Psikologi Perkembangan)Perkembangan Sosial dan Emosi Anak Usia 7-11 Tahun (Psikologi Perkembangan)
Perkembangan Sosial dan Emosi Anak Usia 7-11 Tahun (Psikologi Perkembangan)
 
Makalah perkembangan remaja
Makalah perkembangan remajaMakalah perkembangan remaja
Makalah perkembangan remaja
 
Mindset entrepreneur1
Mindset entrepreneur1Mindset entrepreneur1
Mindset entrepreneur1
 
Mata Kuliah Evaluasi Pembelajaran di PAUD - Jenis-Jenis Evaluasi
Mata Kuliah Evaluasi Pembelajaran di PAUD - Jenis-Jenis EvaluasiMata Kuliah Evaluasi Pembelajaran di PAUD - Jenis-Jenis Evaluasi
Mata Kuliah Evaluasi Pembelajaran di PAUD - Jenis-Jenis Evaluasi
 
Karakteristik remaja
Karakteristik remajaKarakteristik remaja
Karakteristik remaja
 
Pergaulan sehat untuk remaja
Pergaulan sehat untuk remajaPergaulan sehat untuk remaja
Pergaulan sehat untuk remaja
 
Ppt psikologi perkembangan anak
Ppt psikologi perkembangan anakPpt psikologi perkembangan anak
Ppt psikologi perkembangan anak
 
PENTINGNYA PENDIDIKAN PPT ENDANG RUKMIYATI x.pptx
PENTINGNYA PENDIDIKAN PPT ENDANG RUKMIYATI x.pptxPENTINGNYA PENDIDIKAN PPT ENDANG RUKMIYATI x.pptx
PENTINGNYA PENDIDIKAN PPT ENDANG RUKMIYATI x.pptx
 
Teori stimulus respon hull, dollard & miller
Teori stimulus respon hull, dollard & millerTeori stimulus respon hull, dollard & miller
Teori stimulus respon hull, dollard & miller
 
Buku Pembelahan Sel
Buku Pembelahan SelBuku Pembelahan Sel
Buku Pembelahan Sel
 
Faktor pemicu, penyebab kegagalan dan keberhasilan wirausaha
Faktor pemicu, penyebab kegagalan dan keberhasilan wirausahaFaktor pemicu, penyebab kegagalan dan keberhasilan wirausaha
Faktor pemicu, penyebab kegagalan dan keberhasilan wirausaha
 
Pewarisan sifat
Pewarisan sifatPewarisan sifat
Pewarisan sifat
 
Jaringan usaha
Jaringan usahaJaringan usaha
Jaringan usaha
 
dimensi manusia
dimensi manusiadimensi manusia
dimensi manusia
 
Daring 1. soal latihan pembelahan sel
Daring 1. soal latihan pembelahan selDaring 1. soal latihan pembelahan sel
Daring 1. soal latihan pembelahan sel
 
Pengembangan Seni AUD
Pengembangan Seni AUDPengembangan Seni AUD
Pengembangan Seni AUD
 
Kesehatan mental peserta didik
Kesehatan mental peserta didikKesehatan mental peserta didik
Kesehatan mental peserta didik
 
Inovasi teknologi
Inovasi teknologiInovasi teknologi
Inovasi teknologi
 
Psikologi Perkembangan II - Perkembangan Fisik dan Kognitif pada Masa Remaja
Psikologi Perkembangan II - Perkembangan Fisik dan Kognitif pada Masa RemajaPsikologi Perkembangan II - Perkembangan Fisik dan Kognitif pada Masa Remaja
Psikologi Perkembangan II - Perkembangan Fisik dan Kognitif pada Masa Remaja
 
Motivasi Wirausaha
Motivasi WirausahaMotivasi Wirausaha
Motivasi Wirausaha
 

Semelhante a Pendidikan kewirausahaan

Makalah kewirausahaan
Makalah kewirausahaanMakalah kewirausahaan
Makalah kewirausahaanESGunarto
 
Artikel kewirausahaan iqbal
Artikel kewirausahaan iqbalArtikel kewirausahaan iqbal
Artikel kewirausahaan iqbalRory Hidayat
 
1, Wira Usaha, Tri Sutopo, Hapzi Ali, Enterpreneurship, Universitas Mercu Bua...
1, Wira Usaha, Tri Sutopo, Hapzi Ali, Enterpreneurship, Universitas Mercu Bua...1, Wira Usaha, Tri Sutopo, Hapzi Ali, Enterpreneurship, Universitas Mercu Bua...
1, Wira Usaha, Tri Sutopo, Hapzi Ali, Enterpreneurship, Universitas Mercu Bua...Tri Sutopo
 
Makalah konsep dasar
Makalah konsep dasarMakalah konsep dasar
Makalah konsep dasartaijapi
 
Materi kewirausahaan
Materi kewirausahaanMateri kewirausahaan
Materi kewirausahaanRusmianty
 
Membangun jiwa wirausaha siswa smk AKPER PEMKAB MUNA
Membangun jiwa wirausaha siswa smk AKPER PEMKAB MUNA Membangun jiwa wirausaha siswa smk AKPER PEMKAB MUNA
Membangun jiwa wirausaha siswa smk AKPER PEMKAB MUNA Operator Warnet Vast Raha
 
Proposal kegiatan pelatihan kewirausahaan
Proposal kegiatan pelatihan kewirausahaanProposal kegiatan pelatihan kewirausahaan
Proposal kegiatan pelatihan kewirausahaanYan Thea
 
PPT enterpreneurship.pptx
PPT enterpreneurship.pptxPPT enterpreneurship.pptx
PPT enterpreneurship.pptxRasyidRidho55
 
Proposalkegiatanpelatihankewirausahaan 140402092326-phpapp01
Proposalkegiatanpelatihankewirausahaan 140402092326-phpapp01Proposalkegiatanpelatihankewirausahaan 140402092326-phpapp01
Proposalkegiatanpelatihankewirausahaan 140402092326-phpapp01Gunmat Met
 
Tugas Resume PKWU tentang kewirausahaan
Tugas  Resume PKWU tentang kewirausahaanTugas  Resume PKWU tentang kewirausahaan
Tugas Resume PKWU tentang kewirausahaanrifeni
 
Materi Kewirausahaan
Materi KewirausahaanMateri Kewirausahaan
Materi KewirausahaanMega Wati
 
Membangun jiwa kewirausahaan
Membangun jiwa kewirausahaanMembangun jiwa kewirausahaan
Membangun jiwa kewirausahaanpatuari
 
MATERI 4 - OK - MINDSET KEWWIRAUSAHA.ppt
MATERI 4 - OK - MINDSET KEWWIRAUSAHA.pptMATERI 4 - OK - MINDSET KEWWIRAUSAHA.ppt
MATERI 4 - OK - MINDSET KEWWIRAUSAHA.pptAnissaPratiwi3
 
Manajemen Kewirausahaan Di Sekolah
Manajemen Kewirausahaan Di SekolahManajemen Kewirausahaan Di Sekolah
Manajemen Kewirausahaan Di Sekolahepi yanti
 
1, wira usaha,fitrianto, hapzi, ali, enterpreneurship, universitas mercu buan...
1, wira usaha,fitrianto, hapzi, ali, enterpreneurship, universitas mercu buan...1, wira usaha,fitrianto, hapzi, ali, enterpreneurship, universitas mercu buan...
1, wira usaha,fitrianto, hapzi, ali, enterpreneurship, universitas mercu buan...FitriantoSugiono
 
1, wira usaha,fitrianto, hapzi, ali, enterpreneurship, universitas mercu buan...
1, wira usaha,fitrianto, hapzi, ali, enterpreneurship, universitas mercu buan...1, wira usaha,fitrianto, hapzi, ali, enterpreneurship, universitas mercu buan...
1, wira usaha,fitrianto, hapzi, ali, enterpreneurship, universitas mercu buan...FitriantoSugiono
 
KEWIRAUSAHAAN - Perkembangan Entrepreneurship
KEWIRAUSAHAAN - Perkembangan EntrepreneurshipKEWIRAUSAHAAN - Perkembangan Entrepreneurship
KEWIRAUSAHAAN - Perkembangan EntrepreneurshipDiana Amelia Bagti
 

Semelhante a Pendidikan kewirausahaan (20)

Makalah kewirausahaan
Makalah kewirausahaanMakalah kewirausahaan
Makalah kewirausahaan
 
Artikel kewirausahaan iqbal
Artikel kewirausahaan iqbalArtikel kewirausahaan iqbal
Artikel kewirausahaan iqbal
 
1, Wira Usaha, Tri Sutopo, Hapzi Ali, Enterpreneurship, Universitas Mercu Bua...
1, Wira Usaha, Tri Sutopo, Hapzi Ali, Enterpreneurship, Universitas Mercu Bua...1, Wira Usaha, Tri Sutopo, Hapzi Ali, Enterpreneurship, Universitas Mercu Bua...
1, Wira Usaha, Tri Sutopo, Hapzi Ali, Enterpreneurship, Universitas Mercu Bua...
 
Makalah konsep dasar
Makalah konsep dasarMakalah konsep dasar
Makalah konsep dasar
 
Materi kewirausahaan
Materi kewirausahaanMateri kewirausahaan
Materi kewirausahaan
 
Materi kewirausahaan
Materi kewirausahaanMateri kewirausahaan
Materi kewirausahaan
 
Membangun jiwa wirausaha siswa smk AKPER PEMKAB MUNA
Membangun jiwa wirausaha siswa smk AKPER PEMKAB MUNA Membangun jiwa wirausaha siswa smk AKPER PEMKAB MUNA
Membangun jiwa wirausaha siswa smk AKPER PEMKAB MUNA
 
Membangun jiwa wirausaha siswa smk
Membangun jiwa wirausaha siswa smkMembangun jiwa wirausaha siswa smk
Membangun jiwa wirausaha siswa smk
 
Membangun jiwa wirausaha siswa smk
Membangun jiwa wirausaha siswa smkMembangun jiwa wirausaha siswa smk
Membangun jiwa wirausaha siswa smk
 
Proposal kegiatan pelatihan kewirausahaan
Proposal kegiatan pelatihan kewirausahaanProposal kegiatan pelatihan kewirausahaan
Proposal kegiatan pelatihan kewirausahaan
 
PPT enterpreneurship.pptx
PPT enterpreneurship.pptxPPT enterpreneurship.pptx
PPT enterpreneurship.pptx
 
Proposalkegiatanpelatihankewirausahaan 140402092326-phpapp01
Proposalkegiatanpelatihankewirausahaan 140402092326-phpapp01Proposalkegiatanpelatihankewirausahaan 140402092326-phpapp01
Proposalkegiatanpelatihankewirausahaan 140402092326-phpapp01
 
Tugas Resume PKWU tentang kewirausahaan
Tugas  Resume PKWU tentang kewirausahaanTugas  Resume PKWU tentang kewirausahaan
Tugas Resume PKWU tentang kewirausahaan
 
Materi Kewirausahaan
Materi KewirausahaanMateri Kewirausahaan
Materi Kewirausahaan
 
Membangun jiwa kewirausahaan
Membangun jiwa kewirausahaanMembangun jiwa kewirausahaan
Membangun jiwa kewirausahaan
 
MATERI 4 - OK - MINDSET KEWWIRAUSAHA.ppt
MATERI 4 - OK - MINDSET KEWWIRAUSAHA.pptMATERI 4 - OK - MINDSET KEWWIRAUSAHA.ppt
MATERI 4 - OK - MINDSET KEWWIRAUSAHA.ppt
 
Manajemen Kewirausahaan Di Sekolah
Manajemen Kewirausahaan Di SekolahManajemen Kewirausahaan Di Sekolah
Manajemen Kewirausahaan Di Sekolah
 
1, wira usaha,fitrianto, hapzi, ali, enterpreneurship, universitas mercu buan...
1, wira usaha,fitrianto, hapzi, ali, enterpreneurship, universitas mercu buan...1, wira usaha,fitrianto, hapzi, ali, enterpreneurship, universitas mercu buan...
1, wira usaha,fitrianto, hapzi, ali, enterpreneurship, universitas mercu buan...
 
1, wira usaha,fitrianto, hapzi, ali, enterpreneurship, universitas mercu buan...
1, wira usaha,fitrianto, hapzi, ali, enterpreneurship, universitas mercu buan...1, wira usaha,fitrianto, hapzi, ali, enterpreneurship, universitas mercu buan...
1, wira usaha,fitrianto, hapzi, ali, enterpreneurship, universitas mercu buan...
 
KEWIRAUSAHAAN - Perkembangan Entrepreneurship
KEWIRAUSAHAAN - Perkembangan EntrepreneurshipKEWIRAUSAHAAN - Perkembangan Entrepreneurship
KEWIRAUSAHAAN - Perkembangan Entrepreneurship
 

Mais de Daly Indra

Laporan kegiatan-pencegahan-perundungan
Laporan kegiatan-pencegahan-perundunganLaporan kegiatan-pencegahan-perundungan
Laporan kegiatan-pencegahan-perundunganDaly Indra
 
Kuisioner tracer study untuk lulusan
Kuisioner tracer study untuk lulusanKuisioner tracer study untuk lulusan
Kuisioner tracer study untuk lulusanDaly Indra
 
Kuisionertracer study untuk perusahaan
Kuisionertracer study untuk perusahaanKuisionertracer study untuk perusahaan
Kuisionertracer study untuk perusahaanDaly Indra
 
Laporan hasil tracer study smk
Laporan hasil  tracer study smkLaporan hasil  tracer study smk
Laporan hasil tracer study smkDaly Indra
 
Panduan pencegahan dan penangan perundungan
Panduan pencegahan dan penangan perundunganPanduan pencegahan dan penangan perundungan
Panduan pencegahan dan penangan perundunganDaly Indra
 
59 model pembelajaran dan 15 metode pembelajaran
59 model pembelajaran dan 15 metode pembelajaran59 model pembelajaran dan 15 metode pembelajaran
59 model pembelajaran dan 15 metode pembelajaranDaly Indra
 
Wirausahawan sukses
Wirausahawan suksesWirausahawan sukses
Wirausahawan suksesDaly Indra
 

Mais de Daly Indra (8)

Laporan kegiatan-pencegahan-perundungan
Laporan kegiatan-pencegahan-perundunganLaporan kegiatan-pencegahan-perundungan
Laporan kegiatan-pencegahan-perundungan
 
Kuisioner tracer study untuk lulusan
Kuisioner tracer study untuk lulusanKuisioner tracer study untuk lulusan
Kuisioner tracer study untuk lulusan
 
Kuisionertracer study untuk perusahaan
Kuisionertracer study untuk perusahaanKuisionertracer study untuk perusahaan
Kuisionertracer study untuk perusahaan
 
Laporan hasil tracer study smk
Laporan hasil  tracer study smkLaporan hasil  tracer study smk
Laporan hasil tracer study smk
 
Panduan pencegahan dan penangan perundungan
Panduan pencegahan dan penangan perundunganPanduan pencegahan dan penangan perundungan
Panduan pencegahan dan penangan perundungan
 
59 model pembelajaran dan 15 metode pembelajaran
59 model pembelajaran dan 15 metode pembelajaran59 model pembelajaran dan 15 metode pembelajaran
59 model pembelajaran dan 15 metode pembelajaran
 
Wirausahawan sukses
Wirausahawan suksesWirausahawan sukses
Wirausahawan sukses
 
Pkg dan pkb
Pkg dan pkbPkg dan pkb
Pkg dan pkb
 

Pendidikan kewirausahaan

  • 1. Konsep Wirausaha dan Pendidikan Kewirausahaan Bahan Diklat Pendidikan Kewirausahaan Dinas Pendidikan Kab. Paser Tahun 2012 Oleh : Ir. Daly Indra Mulya Diklat Pendidikan Kewirausahaan Tahunr 2012
  • 2. Konsep Wirausaha dan Pendidikan Kewirausahaan Oleh : Ir. Daly Indra Mulya A. Konsep Wirasaha Kewirausahaan berasal dari kata wira dan usaha. Wira berarti : pejuang, pahlawan, manusia unggul, teladan, berbudi luhur, gagah berani dan berwatak agung. Usaha, berarti perbuatan amal, bekerja, berbuat sesuatu. Jadi wirausaha adalah pejuang atau pahlawan yang berbuat sesuatu. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, wirausaha adalah orang yang pandai atau berbakat mengenali produk baru, menentukan cara produksi baru, menyusun operasi untuk mengadakan produk baru, mengatur permodalan operasinya serta memasarkannya. Dalam lampiran Keputusan Menteri Koperasi dan Pembinaan Pengusaha Kecil No. 961/KEP/M/XI/1995 dicantumkan bahwa : 1. Wirausaha adalah orang yang mempunyai semangat, sikap, perilaku dan kemampuan kewirausahaan. 2. Kewirausahaan adalah semangat, sikap, perilaku dan kemampuan seseorang dalam menangani usaha atau kegiatan yang mengarah pada upaya mencari, menciptakan serta menerapkan cara kerja, teknologi dan produk baru dengan meningkatkan efisiensi dalam rangka memberikan pelayanan yang lebih baik dan atau memperoleh keuntungan yang lebih besar. Ada yang berpendapat bahwa istilah kewirausahaan itu merupakan singkatan dari: Kreatif, Enerjik, Wawasan luas, Inovatif, Rencana bisnis, Agresif, Ulet, Supel, Antusias, Hemat, Asa, Ambisi, Negosiatif. (Anonim 1, 2005). Berdasarkan data yang dimiliki BPS per Februari 2012, tercatat jumlah pengangguran terbuka di Indonesia mencapai 7,61 juta jiwa. Angka tersebut mengalami penurunan signifikan dibandingkan jumlah pengangguran pada Agustus 2011 yang mencapai 7,7 juta jiwa. Sementara Februari 2011, angka pengangguran sebesar 8,14 juta orang. Berdasarkan tingkat pendidikannya, sebanyak 7,61 juta pengangguran tersebut, 20 persennya berpendidikan SD (1,522 juta), 22,6 persen tamatan SMP (1,72 juta), 40,07 persen lulusan SLTA (3,05 juta), 4 persen tamatan Diploma (304 ribu) dan 5,7 persen tamatan Sarjana (434 ribu). Selanjutnya, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhammad Nuh menyatakan, pada UN SMA/MA Tahun 2012, dari 1.524.704 peserta, yang lulus sebanyak 1.517.125 siswa (99,50 persen). Sedangkan, yang tidak lulus sebanyak 7.579 siswa (0,50 persen). Dan UN SMK Diklat Pendidikan Kewirausahaan Tahunr 2012
  • 3. 2012, jumlah yang lulus sebanyak 1.036.478 siswa (99,72 persen) dari jumlah peserta sebanyak 1.039.403 siswa. Jumlah yang tidak lulus sebanyak 2.925 siswa (0,28 persen). Kenapa Indonesia perlu wirausaha ? Pengembangan kewirausahaan atau entrepreneurship adalah kunci kemajuan sebuah bangsa. Mengapa? Karena pendidikan wirausaha solusi atasi masalah pengangguran dan kemiskinan, yaitu dengan membuka lapangan pekerjaan atau berwirausaha. Fakta berbicara, perekonomian sebuah negara dapat dikatakan mendekati sejahtera bila jumlah pengangguran minimalis dan jumlah pengusahanya mencapai angka 2 persen dari jumlah penduduk. Amerika Serikat memiliki pengusaha/wirausaha 11,5 persen, Jepang 10 persen, dan Korea Selatan memiliki 4 persen. Indonesia baru memiliki 1,56 persen, masih kalah jauh dengan Malaysia 2,1 persen, dan Singapura 7,2 persen. Apalagi jika dikomparasikan dengan Belanda, Inggris, Prancis, Kanada, China, dll. Indonesia baru memiliki sekitar 3,71 juta pengusaha dari total penduduk 238 juta. Pada pembukaan Pelatihan Calon Wirausaha di Surabaya tanggal 29 April 2012, Menteri Koordinator Perekonomian Hatta Radjasa mengatakan Indonesia memerlukan sedikit- dikitnya empat juta wirausaha untuk mendukung sektor perekonomian bangsa agar lebih tangguh di masa depan. Hatta Radjasa menyebutkan jumlah wirausaha yang ada saat ini masih sekitar 1,56 persen dari jumlah penduduk, padahal idealnya minimal dua persen atau sekitar empat jutaan wirausaha. Pemerintah Indonesia menargetkan pada 2025 Indonesia bisa masuk jajaran 10 besar dunia sebagai negara dengan kekuatan ekonomi tangguh. Tidak dapat dipungkiri bahwa Usaha Kecil dan Menengah memegang peranan penting dalam memajukan perekonomian suatu negara. Demikian halnya dengan Indonesia, sejak diterpa badai krisis finansial pada tahun 1996 silam, masih banyak usaha kecil menengah yang hingga saat ini masih mampu bertahan. Hal inilah yang membedakan antara usaha- usaha sekelas dengan usaha-usaha sekelas corporat, meskipun penghasilan yang diperoleh lebih besar namun resiko yang bakal dihadapi juga semakin besar juga. Ada tiga alasan utama kenapa suatu negara harus mendorong usaha kecil yang ada untuk terus berkembang. Alasan pertama adalah karena pada umumnya pengusaha kecil cenderung memiliki kinerja yang lebih baik dalam hal menghasilkan tenaga kerja yang produktif. Alasan kedua, Pengusaha kecil seringkali mencapai peningkatan produktivitasnya melalui investasi dan perubahan teknologi. Hal ini merupakan bagian dari dinamika usahanya yang terus menyesuaikan perkembangan jaman. Alasan yang terakhir, usaha kecl ternyata memiliki keunggulan dalam hal fleksibilitas dibandingkan dengan perusahaan besar. Eksistensi usaha kecil telah terbukti mampu menahan terpaan badai krisis ekonomi global dan mendukung stabilitas perekonomian negara. Amerika Serikat, Cina dan Jepang Diklat Pendidikan Kewirausahaan Tahunr 2012
  • 4. merupakan contoh negara yang ekonominya eksis karena ditopang pengusaha kecil saat badai krisis ekonomi tahun 1996. Manfaat Wirausaha Keberhasilan wirausaha dengan kerja keras, teliti dan dalam jangka panjang, akan memiliki beberapa manfaat secara individu (mikro dan makro). 1. Memperoleh kontrol atas kemampuan diri Proses mendirikan kegiatan usaha sampai berhasil memerlukan kerja yang cukup lama dengan risiko yang cukup. Dalam jangka panjang akan terbentuk kemampuan untuk melakukan kontrol apa yang akan dilakukan dan yang telah dilakukan serta kemampuan dalam diri wirausaha. 2. Memanfaatkan potensi dan melakukan perubahan Banyak wirausaha melakukan pekerjaan atau melakukan bisnis karena melihat kesempatan yang ada sekarang maupun prospek dimasa depan. Kesempatan yang yang cukup tinggi, perubahan kehidupan yang sangat cepat mendorong banyak wirausaha men- coba melakukan bisnis untuk sekedar mengukur kemampuan diri sendiri, tuntutan kehidupan dan kesempatan melakukan perubahan. 3. Memperoleh manfaat finansial tanpa batas Walaupun keuntungan finansial kadangkala bukan motivasi utama melakukan kegiatan usaha, namun keuntungan finansial menjadi faktor penting guna kelangsungan hidup usaha dan pertumbuhan. Adakalanya pada suatu waktu keuntungan wirausaha sangat tinggi di atas rata-rata keuntungan jenis usaha yang sama (rata-rata Industri). Dengan risiko usaha yang harus ditanggung sendiri, wirausaha dalam melakukan kegiatan usaha dengan perencanaan, implementasi yang cukup hati-hati. 4. Berkontribusi kepada masyarakat dan mendapatkan pengakuan atas usaha Wirausaha merupakan bagian yang tidak terpisahkan dengan komunitas masyarakat. Wirausaha pada umumnya memiliki keinginan untuk dihormati, dianggap sebagai bagian dari kehidupan masyarakat setempat. Pada masa sekarang dan mendatang kewajiban wirausaha tidak bisa di lepaskan dari perilaku etis serta tanggungjawab sosial kemasyarakatan sebagai bagian dari kehidupan bisnisnya. Motivasi wirausaha pemula Menurut Suprojo Pusposutardjo (1999), untuk menjadi seorang wiswasta berhasil, persyaratan utama yang harus dimiliki adalah watak dan jiwa wirausaha. Seseorang yang memiliki karakter wirausahawan memiliki ciri-ciri, diantaranya adalah memiliki rasa percaya diri yang tinggi, berorientasi pada tugas dan hasil pekerjaan, memiliki jiwa kepemimpinan, memiliki visi kedepan, berani mangambil resiko dan memiliki orisinilitas. Diklat Pendidikan Kewirausahaan Tahunr 2012
  • 5. Watak dan jiwa wirausaha merupakan kharisma. Untuk menjalankan usaha sendiri, seseorang harus mempunyai karisma di dalam dirinya. Karisma ini hanya dimiliki orang- orang yang memiliki visi atau impian dan semangat yang luar biasa untuk mewujudkan impiannya itu. Oleh karena itu beberapa ahli berpendapat bahwa materi pelajaran wirausaha di sekolah, terutama di Sekolah Menengah Kejuruan dan Politeknik tidak serta merta menghasilkan wirausaha. Seorang ekonom dan pengusaha Amerika Serikat yang juga seorang Pesiden CEO Kauffman Foundation Carl J. Schramm mengemukakan, ”Kita tidak bisa melatih seseorang untuk memiliki karisma. Ada orang-orang tertentu yang memiliki kepribadian senang dengan tantangan serta berani mengambil risiko dan inovatif dan gigih mewujudkan impiannya. Yang bisa dilakukan adalah melatih atau mendidik seseorang yang memiliki bekal ide dan semangat atau bahkan sudah memulai usahanya sedikit demi sedikit untuk membuat rencana atau strategi usaha. Tujuannya, untuk mengurangi risiko kegagalan usahanya dan memastikan keberhasilan usaha. Jika memiliki rencana atau strategi usaha yang jelas, dipastikan usahanya pun akan berhasil. Menjadi seorang wirausaha sukses tidak harus memulai usaha sejak muda. Kenyataannya banyak wirausaha yang memulai usahanya setelah mereka pensiun dari pekerjaan dan berhasil. Kembali pada pengertian kewirausahaan yaitu kemampuan kreatif dan inovatif yang dijadikan dasar, kiat dan sumberdaya untuk mencari dan memanfaatkan peluang menuju sukses. Kreativitas merupakan kekuatan hidup dan energi yang mengarah pada kemanfaatan dan keunggulan. Kreativitas muncul apabila semua perbedaan dihargai sebagai suatu kekayaan, oleh karena itu seorang enterpreneur harus dapat mengapresiasi apa yang terbaik dari pegawainya Apakah anda seorang yang kreatif ? Untuk mengukur diri sendiri, apakah kita tergolong orang yang kreatif atau tidak, pendapat pakar di bawah ini mungkin dapat membantu kita menemukan jawabannya. Menurut Mihaly Csikszentmihalyi,seorang pakar kreativitas yang telah 30 tahun meneliti kehidupan orang-orang kreatif, kesalahpahaman dalam menghadapi mereka sering timbul karena pada dasarnya individu yang kreatif memang memiliki kepribadian yang lebih kompleks dibanding orang lain. 1. Orang kreatif memiliki tingkat energi yang tinggi, tapi mereka juga membutuhkan waktu lama untuk beristirahat. Mereka tahan berkonsentrasi dalam waktu yang lama tanpa merasa jenuh, lapar, atau gatal-gatal karena belum mandi. Diklat Pendidikan Kewirausahaan Tahunr 2012
  • 6. 2. Orang kreatif pada umumnya cerdas, tapi di sisi lain mereka tidak segan-segan untuk berpikir ala orang goblok dalam memandang persoalan. Ketimbang terpaku sejak awal pada satu macam penyelesaian („cara yang benar‟), mereka memulai pemecahan masalah dengan berpikir divergen: Mengeluarkan sebanyak mungkin dan seberagam mungkin ide yang terpikir, tak peduli betapa bodoh kedengarannya. 3. Orang kreatif adalah orang yang playful, tapi mereka juga penuh disiplin dan ketekunan. Tidak seperti dewasa lainnya yang melihat dunia dengan kacamata super-serius, orang- orang kreatif memandang bidang peminatan mereka seperti taman ria. Mereka melakukan pekerjaannya dengan begitu antusias sehingga terkesan seperti sedang bermain-main, padahal sebenarnya mereka juga bekerja keras mewujudkan „mainannya‟. 4. Pikiran orang kreatif selalu penuh imajinasi, Mereka mampu menelurkan ide-ide gila yang belum pernah tercetus oleh manusia lain, tapi yang membuat mereka bukan sekedar pemimpi di siang bolong adalah usaha mereka untuk menjembatani dunia khayalan mereka dengan kenyataan sehingga orang lain bisa ikut mengerti dan menikmatinya. 5. Orang kreatif cenderung bersifat introvert dan ekstrovert. Kedua sifat itu tampaknya muncul dalam porsi yang setara pada orang-orang kreatif. Mereka sangat menikmati baik pergaulan dengan orang lain (terutama dengan orang-orang kreatif lain yang sehobi) maupun kesendirian total ketika mengerjakan sesuatu. 6. Orang-orang kreatif biasanya rendah hati, namun juga bangga akan pencapaiannya. Mereka sadar bahwa ide-ide mereka tidak muncul begitu saja, melainkan hasil olahan inspirasi dan pengetahuan yang diperoleh dari lingkungan dan tokoh-tokoh kreatif yang menjadi panutan mereka. 7. Orang-orang kreatif adalah androgini; Laki-laki yang kreatif biasanya lebih sensitif dan kurang agresif dibanding laki-laki lain yang tidak begitu kreatif, sementara perempuan yang kreatif juga lebih dominan dan „keras‟ dibanding perempuan pada umumnya. 8. Orang-orang kreatif adalah pemberontak, tapi pada saat yang sama mereka tetap menghargai tradisi lama. Orang-orang kreatif tidak ingin membuat sesuatu yang sekedar berbeda dari yang sudah ada; Ada unsur „perbaikan‟ atau „peningkatan‟ yang harus dipenuhi, dan itu hanya bisa dilakukan setelah orang-orang kreatif cukup memahami aturan-aturan dasarnya untuk bisa menerabasnya. 9. Orang-orang kreatif pada umumnya lebih terbuka terhadap hal-hal baru dan sensitif pada lingkungan. Sifat ini menyenangkan mereka (karena mendukung proses kreatif), tapi juga membuat mereka sering gelisah -bahkan menderita. Apakah anda orang yang inovatif ? Mitchell Ditkoff, Direktur dari Idea Champions, mengetengahkan tentang kualitas dari seorang inovator, dengan ciri-ciri sebagai berikut : 1. Tidak merasa cepat puas dengan keadaan yang ada dan selalu mempertanyakan otoritas dan rutinitas serta mengkonfrontasikan asumsi-asumsi yang ada. Diklat Pendidikan Kewirausahaan Tahunr 2012
  • 7. 2. Senantiasa mengeksplorasi lingkungannya dan menginvestigasi kemungkinan- kemungkinan baru, memiliki rasa kekaguman (sense of awe) 3. Tanggap terhadap kebutuhan dari dalam (inner needs) senantiasa secara proaktif memprakarsai proyek-proyek baru, menghargai setiap usaha. 4. Memiliki imaginasi yang tinggi dan memiliki pandangan yang jauh ke depan. 5. Memunculkan ide-ide “gila”, memandang sesuatu yang tidak mungkin menjadi sebuah kemungkinan, memimpikan dan menghayalkan sesuatu yang besar-besar. 6. Melampaui wilayah yang dianggap menyenangkan, berani mencoba dan menanggung kegagalan. 7. Merubah lingkungan kerja sesuai yang dibutuhkan, senang melakukan perjalanan (travelling) untuk memperoleh inspirasi atau pemikiran segar. 8. Playful/humorous; memliki ketertarikan terhadap hal-hal yang aneh dan mengagumkan, berani tampil beda, bertindak nekad, serta mudah dan sering tertawa layaknya seorang anak kecil. 9. Dapat mempertahankan ide-idenya dan menganggap “kesempurnaan sebagai musuh kebaikan”, tidak terikat dengan apa-apa yang diipandang baik menurut orang lain. 10. Terbuka bagi setiap perubahan, mampu melakukan penyesuaian terhadap rencana- rencana yang telah dibuat, menyajikan berbagai solusi dan gagasan 11. Mampu melihat hubungan-hubungan diantara unsur-unsur yang terputus, mensintesakan dan mengkombinasikannya. 12. Menginkubasi setiap masalah dan tantangan, mencari dan merenungkan berbagai pertimbangan dalam mengambil keputusan. 13. Perseptif terhadap sesuatu dan dapat membedakannnya, dapat melihat kecenderungan dan prinsip serta mampu mengorganisasikannnya, dapat melihat ”the Big Picture.” 14. Merasa nyaman dalam situasi kacau (chaos), dapat menyajikan situasi paradoks, tidak tergesa-gesa membenarkan terhadap suatu ide yang muncul. 15. Berusaha mencari pengetahuan secara terus menerus, mensintesakan segala in put, menyeimbangkan setiap informasi yang terkumpul dan menyelaraskan setiap tindakan. 16. Memilih dan memilah diantara pemikiran divergen dan pemikiran konvergen, memiliki intuisi tertentu sebelum melakukan analisis, meyakini apa yang sudah dianalisis dan menggunakannya secara hati-hati dengan menggunakan akal. 17. Berusaha menyeimbangkan pemikiran dari setiap individu, membuka pelatihan dan mencari dukungan organisasi. 18. Mengkomunikasikan setiap gagasan secara efektif, menterjemahkan konsep abstrak ke dalam bahasa penuh arti, menciptakan prototype atau model yang dianggap paling mudah 19. Merefleksi hal-hal dianggap mengecewakan atau yang tidak dinginkan, belajar dengan cepat dari umpan balik, berkemauan untuk mencoba dan terus mencoba lagi 20. Bekerja keras dan tekun, memperjuangkan gagasan-gagasan baru dengan gigih, memiliki komitmen terhadap hasil-hasil yang telah digariskan. Diklat Pendidikan Kewirausahaan Tahunr 2012
  • 8. Kunci sukses berwirausaha Kunci sukses menjadi seorang entrepreneurship/wirausahawan bukan terletak pada banyaknya uang yang dimiliki atau besarnya pasar, tapi terletak pada kemampuan melewati tahap-tahap berikut: Pertama, mampu menghilangkan mental blocking/halangan mental. Ini artinya mampu mengalahkan diri sendiri, karena hambatan terbesar berasal dari diri kita sendiri. Ada beberapa hal yang dapat dilakukan untuk menghilangkan mental blocking ini, yaitu : Hitung resiko terbesar dan kemungkinan terburuk yang mungkin terjadi Hitung kemampuan untuk menanggung hal terburuk itu Bisnis tentulah mengandung resiko. Oleh karena itu, seorang pemula diharapkan memilih bisnis yang beresiko kecil seperti dagang. Kedua, mampu menguasai pasar. Ini berarti : Tahu ke mana membeli barang dengan lebih murah Tahu ke mana menjual barang dengan lebih mahal Tahu ke mana membeli barang dengan lebih murah dan bayar tangguh Tahu ke mana menjual barang dengan lebih mahal secara tunai Bila pasar telah dikuasai dan volume penjualan mulai meningkat, hal yang harus dilakukan adalah melihat kemungkinan memproduksi sendiri barang tersebut. Ketiga, mampu memproduksi sebagian barang sesuai tuntutan pasar yang tidak dapat dipenuhi pemasok, sehingga perlu diproduksi sendiri.Secara perlahan harus mulai pula diperhitungkan untung ruginya memproduksi barang walaupun barang tersebut dapat diproduksi oleh pemasok. Keempat, mampu mengatur organisasi dengan efektif dan efesien. Dengan semakin banyaknya jumlah karyawan, maka masalah antar karyawan bertambah pula. Oleh karena itu, perlu dibuat peraturan yang jelas yang mengatur hak dan keawajiban, atau pun mengatur pembagian pekerjaan di antara pekerja. Di sini perusahaan memerllukan dana tambahan untuk mengembangkan usahanya. Kelima, mampu menarik dan menyakinkan pemilik modal untuk ikut serta dalam bisnis yang kita laksanakan ini. Berwirausaha menjadi pilihan hidup banyak orang akhir-akhir ini. Tanpa peduli usia, tua muda semua bisa menjadi wirausaha yang sukses dan mandiri. Banyak wirausaha yang Diklat Pendidikan Kewirausahaan Tahunr 2012
  • 9. meniti usaha di usia muda dan langsung meraih sukses. Ada juga yang memulainya saat sudah pensiun atau berusia matang dan juga mampu mendapatkan sukses besar. Ada lagi yang mengawalinya sebagai bisnis sampingan, kemudian sejalan dengan meroketnya bisnisnya mereka menjalaninya secara penuh sebagai wirausaha yang mandiri. menjadi wirausaha memang menjanjikan banyak hal. Kekayaan dan kebebasan adalah segelintir nikmat menjadi wirausaha. Di luar itu, banyak nikmat lain yang bisa dicapai oleh wirausaha. Berikut 10 kenikmatan menjadi wirausaha yang mandiri. 1. Kerja keras. Kerja keras itu nikmat. Hasil yang anda dapat merupakan buah dari keringat tangan sendiri. 2. Atur waktu. Waktu merupakan aset penting bagi wirausahawan. Oleh karena itu, pengelolaan waktu yang baik sangat vital bagi wirausahawan. Sebagai wirausaha, anda harus mampu secara mandiri mengatur waktu untuk menjalankan jadwal-jadwal bisnis anda. Keleluasaan mengatur waktu itu merupakan kemerdekaan anda sebagai wirausahawan. 3. Atur strategi. Seperti pemain catur yang menyiapkan bidak-bidaknya untuk dimainkan, mengatur strategi merupakan kenikmatan, anda bisa menikmati bagaimana momen- momen menegangkan dan mengharukan saat aksi-aksi yang anda lakukan mulai mendatangkan hasil. 4. Menikmati resiko. Resiko adalah tantangan yang anda nikmati sebagai wirausaha. Bahaya dan resiko bisnis merupakan bagian menyenangkan dari nikmat seorang wirausaha. Wirausaha sejati selalu suka tantangan dan menerobos kebekuan inovasi bisnis demi memberikan yang terbaik pada masyarakat. 5. Belajar melayani. Pelayanan adalah salah satu kunci keberhasilan sebuah usaha. Sebagai wirausaha, anda dituntut mampu melayani orang lain sebaik-baiknya. Sebuah kenikmatan yang sangat membahagiakan saat anda melayani konsumen anda dengan baik. 6. Belajar melihat dari sisi berbeda. Bila selama menjadi konsumen, yang dilihat hanya soal berapa harga barang yang diinginkan dan apa manfaatnya. Namun sebagai pengusaha anda dituntut melihat melampaui hal itu. Bukan sebatas melihat dari sisi pengusaha seperti menghitung sisi biaya atau cost, namun juga tak bisa mengabaikan sisi konsumen seperti bagaimana mereka memandang produk anda, seberapa baik jasa/produk anda mampu melayani konsumen. Anda juga belajar bagaimana mengamati situasi bisnis terkini. 7. Menginspirasi. Entrepreneur atau wirausaha selalu menginspirasi. Kita bisa belajar dari kerja keras orang lain, dari visi-visi mereka, dari aksi-aksi mereka. Semangat wirausaha menghidupkan harapan bahwa hari esok lebih baik dari hari ini. 8. Berbagi. Menjadi wirausaha yang mandiri berarti anda lebih punya kesempatan untuk berbagi dengan orang-orang yang tak seberuntung anda. Diklat Pendidikan Kewirausahaan Tahunr 2012
  • 10. 9. Ikut menyejahterakan orang lain. Menjadi wirausaha berarti membuka lapangan kerja baru. Ikut mengalirkan distribusi pendapatan ke banyak orang. Saya yakin anda pasti bahagia melakukannya. 10. Penghasilan sesuai keinginan. Dengan memilih jalan wirausaha, artinya anda sudah menetapkan diri untuk mendapatkan penghasilan sesuai keinginan. Tak ada slip gaji, tapi penghasilan yang anda terima merupakan hasil dari kerja keras dan nikmat Tuhan. B. Pendidikan Wirausaha Jika kita menyimak definisi wirausaha dan kewirausahaan secara luas, maka istilah wirausaha dapat didefinisikan sebagai orang-orang yang melakukan upaya-upaya kreatif dan inovatif dengan jalan mengembangkan ide, dan meramu sumber daya untuk menemukan peluang (opportunity) dan perbaikan (preparation) hidup. Dan kewirausahaan didefinisikan sebagai kemampuan kreatif dan inovatif yang dijadikan dasar, kiat dan sumber daya untuk mencari dan memanfaatkan peluang menuju sukses. Pendidikan kewirausahaan disekolah merupakan proses Internalisasi nilai-nilai kewirausahaan ke dalam seluruh kegiatan disekolah, sehingga hasilnya diperolehnya kesadaran akan pentingnya nilai-nilai, terbentuknya karakter wirausaha dan pembiasaan nilai- nilai kewirausahaan ke dalam tingkah laku peserta didik sehari-hari. Carl J. Schramm (2012) mengatakan bahwa Pendidikan kewirausahaan memang perlu diperkenalkan di sekolah-sekolah untuk menginformasikan kepada siswa bahwa kewirausahaan itu penting dan berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi. Kewirausahaan juga untuk membentuk adanya keinginan di dalam diri seseorang untuk bekerja sendiri, bukan bekerja kepada orang lain. Sebab, negara memang butuh meningkatkan jumlah perusahaan-perusahaan baru guna mendorong meningkatnya pertumbuhan ekonomi. Tujuan pendidikan kewirausahaan di sekolah terutama untuk membentuk manusia secara utuh (holistik), sebagai insan yang memiliki karakter, pemahaman dan ketrampilan sebagai wirausaha. Pada dasarnya pendidikan kewirausahaan dapat diimplementaikan secara terpadu dengan kegiatan-kegiatan disekolah. Pelaksanaan pendidikan kewirausahaan dilakukan oleh kepala sekolah, guru, tenaga kependidikan (konselor), peserta didik secara bersama-sama sebagai suatu komunitas pendidikan. Kepala sekolah sebagai pemimpin organisasi sekolah harus menjadi pelopor kewirausahaan disekolahnya, mengingat salah satu kompetensi kepala sekolah sebagaimana tertuang dalam Permendiknas No.13 Tahun 2007 adalah memiliki dimensi kompetensi kewirausahaan yang mencakup 5 kompetensi, yaitu : 1. Menciptakan inovasi yang berguna bagi pengembangan sekolah/madrasah Diklat Pendidikan Kewirausahaan Tahunr 2012
  • 11. 2. Bekerja keras untuk mencapai keberhasilan sekolah/madrasah sebagai organisasi pembelajar yang efektif 3. Memiliki motivasi yang kuat untuk sukses dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya sebagai pemimpin sekolah/madrasah. 4. Pantang menyerah dan selalu mencari solusi terbaik dalam menghadapi kendala yang dihadapi sekolah/madrasah 5. Memiliki naluri kewirausahaan dalam mengelola kegiatan produksi/jasa sekolah/madrasah sebagai sumber belajar peserta didik. Kepala sekolah yang berjiwa wirausaha adalah orang yang memiliki sikap dan perilaku kreatif dan inovatif dalam memimpin dan mengelola organisasi sekolah dengan cara mencari dan menerapkan cara kerja dan teknologi baru yang bermanfaat bagi terwujudnya prinsip-prinsip “good school governance” (pengelolaan sekolah yang baik). Adapun ciri-ciri kepala sekolah yang memiliki jiwa wirausaha juga meliputi minimal ketujuh ciri orang yang memiliki jiwa wirausaha adalah; percaya diri, mengembangkan fikiran positif, pantang menyerah dan berorientasi pada hasil, belajar bagaimana caranya menangani resiko, memiliki jiwa kepemimpinan, mengembangkan sikap kreatif dan inovatif, berfikir ke depan. Selama ini pendidikan sekolah hanya memberikan teori tentang pendidikan wirausaha. Prosentase aplikasi atau penerapan ilmu di dunia usaha/wirausaha sungguh-sungguh minim, bahkan siswa tidak mengerti bagaimana harus melangkah dengan ilmu yang mereka dapatkan dari sekolah. Ini sebuah kenyataan, seorang siswa Sekolah Menengah Atas (SMA) yang telah lulus, tidak akan dapat melakukan apa-apa setelah mereka lulus. Menurut Dra. Tjahyani Busono, MT. Saat ini Komposisi materi pendidikan berisi 90 % muatan teknis dan hanya 10 % muatan mental. Padahal dari berbagai penelitian, kecerdasan otak (IQ) hanya menyumbang sebanyak 20 % saja bagi kesuksesan seseorang, 80 % lainnya ditentukan oleh faktor-faktor lain, terutama kecerdasan emosi (EQ). Ada 16 nilai-nilai dasar kewirausahaan yang harus diinternalisasikan kedalam diri peserta didik melalui proses mendidikan di sekolah. Apabila semua nilai-nilai kewirausahaan tersebut harus ditanamkan dengan intensitas yang sama pada semua mata pelajaran, maka penanaman nilai tersebut menjadi sangat berat. Oleh karena itu penanaman nilai nilai kewirausahaan dilakukan secara bertahap dengan cara memilih sejumlah nilai pokok sebagai pangkal tolak bagi penanaman nilai-nilai lainnya. Nilai-nilai pokok kewirausahaan yang diintegrasikan ke semua mata pelajaran pada langkah awal ada 6 (enam) nilai pokok yaitu: mandiri, kreatif pengambil resiko, kepemimpinan, orientasi pada tindakan dan kerja keras. Diklat Pendidikan Kewirausahaan Tahunr 2012
  • 12. Prinsip pembelajaran yang digunakan dalam pengembangan pendidikan kewirausahaan mengusahakan agar peserta didik mengenal dan menerima nilai-nilai kewirausahaan sebagai milik mereka dan bertanggung jawab atas keputusan yang diambilnya melalui tahapan mengenal pilihan, menilai pilihan, menentukan pendirian, dan selanjutnya menjadikan suatu nilai sesuai dengan keyakinan diri. Dengan prinsip ini, peserta didik belajar melalui proses berpikir, bersikap, dan berbuat. Ketiga proses ini dimaksudkan untuk mengembangkan kemampuan peserta didik dalam melakukan kegiatan yang terkait dengan nilai-nilai kewirausahaan. Proses implementasi program pendidikan kewirausahaan di sekolah dapat diinternalisasikan melalui berbagai aspek. 1. Pendidikan kewirausahaan terintegrasi kedalam seluruh mata pelajaran 2. Pendidikan kewirausahaan terpadu dengan kegiatan Ekstrakurikuler 3. Pendidikan kewirausahaan melalui pengembangan diri Sekarang yang terpenting adalah bagaimana membumikan ke-16 nilai-nilai kewirausahaan tersebut ke dalam diri peserta didik bukan hanya sebatas teoritis tetapi tercermin dalam perubahan perilaku yang terukur. Semua terpulang kepada sang guru ... Diklat Pendidikan Kewirausahaan Tahunr 2012