SlideShare a Scribd company logo
1 of 95
Download to read offline
dadang-solihin.blogspot.com 2
33
Materi
• Monitoring dan Evaluasi
Kinerja Pembangunan
• Evaluasi Program dan
Kegiatan
• Indikator Kinerja
• Analisa SWOT Setjen MPR-
RI
4dadang-solihin.blogspot.com
dadang-solihin.blogspot.com 5
dadang-solihin.blogspot.com 6
Definisi Monitoring
• Monitoring secara umum dapat diartikan
sebagai fungsi manajemen yang dilakukan
pada saat kegiatan sedang berlangsung
mencakup aspek-aspek antara lain:
– Penelusuran pelaksanaan kegiatan dan
keluarannya (fokus pada input, proses
dan output)
– Pelaporan tentang kemajuan
– Indentifikasi masalah-masalah
pengelolaan dan pelaksanaan.
7dadang-solihin.blogspot.com
Definisi Evaluasi
• Proses menentukan nilai atau pentingnya
suatu kegiatan, kebijakan, atau program.
• Sebuah penilaian yang obyektif dan sistematik
terhadap sebuah intervensi yang
direncanakan, sedang berlangsung ataupun
yang telah diselesaikan.
(OECD, 2010)
8dadang-solihin.blogspot.com
9
Jenis Evaluasi
menurut waktu pelaksanaan
Tahap Perencanaan (ex-ante):
 dilakukan sebelum ditetapkannya rencana pembangunan
 untuk memilih dan menentukan:
1. skala prioritas dari berbagai alternatif dan
2. kemungkinan cara mencapai tujuan yang telah dirumuskan sebelumnya
Tahap Pelaksanaan (on-going)
 Dilaksanakan pada saat pelaksanaan program sudah selesai
 Bertujuan untuk menilai hasil pelaksanaan program
 Temuan utama berupa capaian-capaian dari pelaksanaan program
Tahap Pasca-Pelaksanaan (ex-post)
 dilaksanakan setelah pelaksanaan rencana berakhir
 untuk melihat apakah pencapaian (output/ outcome/ impact) program
mampu mengatasi masalah pembangunan yang ingin dipecahkan
 untuk menilai:
1. efisiensi (keluaran dan hasil dibandingkan masukan),
2. efektivitas (hasil dan dampak terhadap sasaran), ataupun
3. manfaat (dampak terhadap kebutuhan) dari suatu program.
dadang-solihin.blogspot.com
Mengapa Perlu Monev
• Review perkembangan/progress
• Identifikasi masalah dalam perencanan dan/atau implementasi
• Membuat penyesuaian yang dapat membuat “perbedaan”
• Membantu mengidentifikasi masalah dan penyebabnya
• Memberikan berbagai kemungkinan solusi dalam menyelesaikan
masalah
• Memunculkan pertanyaan mengenai asumsi dan strategi
• Mencerminkan tujuan yang akan dicapai dan bagaimana
mencapainya
• Memberikan informasi dan pengetahuan mendalam
• Meningkatkan kemungkinan dalam membuat perubahan
pembangunan yang positif
10dadang-solihin.blogspot.com
dadang-solihin.blogspot.com 11
Evaluasi Memberikan Informasi mengenai:
 Strategi
Apakah yang dilakukan sudah benar?
 Operasi
Apakah cara yang ditempuh sudah benar?
 Pembelajaran
Apakah ada cara yang lebih baik?
Perbedaan Monitoring dan Evaluasi
Aspek Monitoring Evaluasi
Tujuan Menilai kemajuan dalam
pelaksanaan program yang
sedang berjalan
Memberikan gambaran pada suatu
waktu tertentu mengenai suatu
program
Fokus • Akuntabilitas penyampaian
input program
• Dasar untuk aksi perbaikan
• Penilaian keberlanjutan
program
• Akuntablitas penggunaan sumber
daya
• Pembelajaran tentang hal-hal yang
dapat dilakukan lebih baik di masa
yang akan datang
Cakupan • Apakah pelaksanaan sesuai
dengan rencana?
• Apakah terdapat
penyimpangan?
• Apakah penyimpangan tersebut
dapat dibenarkan?
• Relevansi
• Keberhasilan
• Efektifitas biaya
• Pembelajaran
Waktu
Pelaksanaan
Dilaksanakan terus menerus atau
secara berkala selama
pelaksanaan program
Umumnya dilaksanakan pada
pertengahan atau akhir program
12dadang-solihin.blogspot.com
Kriteria Evaluasi
1. Relevansi
2. Efektifitas
3. Efisiensi
4. Dampak
5. Keberlanjutan
dadang-solihin.blogspot.com 13
14
Kriteria Evaluasi dan Logic Model
Output
Effectiveness
Impact
Efficiency
Relevance
Sustainability
Input
Project Purpose
(Outcome)
Overall Goal
(Impact)
Policy
Program
Project
dadang-solihin.blogspot.com
15
Relevansi
 Sejauh mana kegiatan sejalan dengan prioritas dan kebijakan
dadang-solihin.blogspot.com
Policy
Program
Project
Levels Logframe
Overall Goal
(Impacts)
Relevance
Overall Purpose
(Outcome)
Ouputs
Inputs
16
Efektivitas
 Suatu ukuran sejauh mana sebuah kegiatan mencapai tujuan
dadang-solihin.blogspot.com
Policy
Program
Project
Levels Logframe
Overall Goal
(Impacts)
Effectiveness
Project Purpose
(Outcome)
Ouputs
Inputs
IRR
Use of
Outputs
17
Efisiensi
 Mengukur keluaran, kualitatif dan kuantitatif, dalam hubungan
dengan masukan.
dadang-solihin.blogspot.com
Policy
Program
Project
Levels Logframe
Overall Goal
(Impacts)
Efficiency
Project Purpose
(Outcome)
Ouputs
Inputs
Project Period
Project Cost
18
Dampak
 Perubahan positif dan negatif yang dihasilkan oleh sebuah intervensi
pembangunan, secara langsung maupun tidak, disengaja maupun
tidak
dadang-solihin.blogspot.com
Policy
Program
Project
Levels Logframe
Overall Goal
(Impacts)
Impacts
Project Purpose
(Outcome)
Ouputs
Inputs
Changes in
Economic, Social,
and Environmental
Conditions
19
Keberlanjutan
 Mengukur apakah manfaat suatu kegiatan dapat terus dinikmati
setelah anggaran tidak diberikan lagi (dalam jangka menengah dan
jangka panjang)
dadang-solihin.blogspot.com
Policy
Program
Project
Levels Logframe
Overall Goal
(Impacts)
Sustainability
Project Purpose
(Outcome)
Ouputs
Inputs
Operation &
Maintenance
20
Penilaian Evaluasi
(1) Relevance
a
b
c
(2) Effectiveness
(3) Efficiency
(4) Sustainability
(4) Sustainability
(4) Sustainability
A
Highly
Satisfactory
B
Satisfactory
C
Moderately
Satisfactory
D
Unsatisfactory
(2) Effectiveness
(3) Efficiency
(4) Sustainability
a
b
c
a
b
c
a
b
c
a
b
c
a
b
c
a
b
c
a
b
c
a
b
c
dadang-solihin.blogspot.com
Fokus Monev
• monitoring dan evaluasi dapat digunakan sebagai pembelajaran dari
apa yang telah dilakukan dan bagaimana hal tersebut dilakukan,
dengan memfokuskan pada:
– Efisiensi menggambarkan bahwa pemanfaatan input telah
sesuai dengan output yang dihasilkan
– Efektifitas ada ukuran apakah suatu kegiatan telah mencapai
tujuan yang ditetapkan
– Impact menggambarkan apakah yang telah dilakukan
memberikan perbedaan terhadap masalah yang ingin
diselesaikan
21dadang-solihin.blogspot.com
Pertanyaan Kunci Monitoring
1. Masalah apa yang timbul ?
2. Apakah proyek berjalan sesuai jadwal ?
3. Apakah proyek menghasilkan Output yang direncanakan ?
4. Apakah anggarannya sesuai dengan rencana ?
5. Apakah strateginya berjalan sesuai dengan rencana?
6. Apakah kelompok sasaran (target group) terlibat dalam aktivitas
proyek ?
22dadang-solihin.blogspot.com
Tujuan Monitoring
1. Mengkaji apakah kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan telah sesuai
dengan rencana
2. Mengidentifikasi masalah yang timbul agar langsung dapat diatasi
3. Melakukan penilaian apakah pola kerja dan manajemen yang
digunakan sudah tepat untuk mencapai tujuan proyek.
4. Mengetahui kaitan antara kegiatan dengan tujuan untuk
memperoleh ukuran kemajuan,
5. Menyesuaikan kegiatan dengan lingkungan yang berubah, tanpa
menyimpang dari tujuan.
23dadang-solihin.blogspot.com
Tujuan Evaluasi
• Tujuan etis. Memberikan laporan pada pemimpin politik (kepala
daerah) dan masyarakat tentang bagaimana sebuah kebijakan
diterapkan dan hasil yang dicapai. Tujuan ini menggabungkan
tujuan untuk pertanggungjawaban yang lebih baik, informatif, etika
politik dan penegakkan demokrasi.
• Tujuan manajerial. Mencapai pembagian keuangan dan sumber
daya manusia yang lebih rasional diantara tindakan yang berbeda
dan meningkatkan manajemen layanan publik.
• Tujuan keputusan. Membuka jalan terhadap pembuatan keputusan
untuk pelanjutan, penghentian atau perubahan sebuah kebijakan.
• Tujuan pendidikan dan motivasi. Mendidik dan memotivasi
pelaksana umum dan mitra kerja melalui pemahaman terhadap
proses dan tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya oleh mereka
sendiri.
24dadang-solihin.blogspot.com
Jenis Evaluasi
1. Evaluasi Formatif
– Evaluasi yang fokus pada kinerja yang lebih baik (kebijakan,
program atau kegiatan).
– Dapat dilaksanakan untuk alasan lain misalnya pemenuhan
kelengkapan sarana dan prasana, keperluan pembentukan
hukum dan kebijakan, atau evaluasi kegiatan sebagai bagian
dari pelaksanaan evaluasi yang lebih lengkap.
2. Evaluasi Sumatif
– Evaluasi yang fokuskan pada hasil (akibat).
– Evaluasi sumatif ditujukan untuk memberikan informasi tentang
kegunaan sebuah program.
25dadang-solihin.blogspot.com
1/2
Jenis Evaluasi
3. Evaluasi Prospektif.
– Evaluasi prospektif fokus pada pertanyaan:
• Apakah kebijakan, program, atau kegiatan tertentu harus
evaluasi?
• Apakah hasil yang akan diperoleh sesuai dengan upaya atau
sumberdaya yang digunakan?
– Evaluasi prospektif merupakan sintesis dari informasi hasil
monitoring dan penilaian dari studi awal untuk menilai
kemungkinan hasil terhadap suatu kebijakan, program atau
kegiatan yang baru diusulkan.
26dadang-solihin.blogspot.com
2/2
27
Jenis Evaluasi
menurut tujuan
• Evaluasi proses:
Mengkaji bagaimana program berjalan dengan fokus
pada masalah penyampaian pelayanan (service delivery).
• Evaluasi biaya-manfaat:
Mengkaji biaya program relatif terhadap alternatif
penggunaan sumberdaya & manfaat dari program.
• Evaluasi dampak:
Mengkaji apakah program memberikan pengaruh yg
diinginkan terhadap individu, rumahtangga, masyarakat,
& kelembagaan.
dadang-solihin.blogspot.com
Tipe Evaluator
1. Evaluator Internal
– Mengetahui lebih banyak tentang sejarah, organisasi, budaya,
problem, keberhasilan dan sebagainya.
– Menyatu dengan obyek yang dievaluasi.
2. Evaluator Eksternal
– Punya kredibilitas yang lebih tinggi dan keahlian yang lebih
spesifik.
– Tidak terikat dengan keputusan-keputusan administratif dan
keuangan.
3. Evaluator Partisipatif
– Wakil dari pemerintah dan stakeholderss (termasuk penerima
manfaat) bekerjasama dalam merancang dan melaksanakan
evaluasi.
– Metode partisipatif memungkinkan digunakan dalam evaluasi
internal dan eksternal.
28dadang-solihin.blogspot.com
Evaluasi Internal dan External
Kelebihan Kekurangan
Evaluasi
Internal
• Evaluator cukup mengenal dengan
lingkungan yang dievaluasi
• Beberapa responden lebih mudah
digali informasinya oleh orang
dalam daripada orang luar
• Biaya lebih rendah dibanding
eksternal
• Objektifitas tim evaluasi
terhadap hasil evaluasi
mungkin dapat dipengaruhi
berbagai kepentingan
• Tim evaluasi mungkin
kurang terlatih atau memiliki
kemampuan dalam bidang
evaluasi
Evaluasi
Eksternal
• Evaluasi dapat lebih objektif
• Evaluator memiliki kemampuan dan
keterampilan lebih dalam bidang
evaluasi
• Beberapa responden lebih mudah
digali informasi oleh orang luar
• Menggunakan evaluator eksternal
dapat memberikan kredibilitas lebih
terhadap hasil temuan
• Evaluasi eksternal dapat
memakan biaya yang besar
• Evaluator eksternal
mungkin salah mengerti
keinginan kita terhadap apa
yang ingin dievaluasi
29dadang-solihin.blogspot.com
Tahapan Evaluasi
1. Menetapkan apa yang akan dievaluasi
– Identifikasi program/kegiatan/objek yang akan dievaluasi
– Jelaskan uraian program/kegiatan/objek evaluasi
– Tentukan fokus yang menjadi perhatian s.d informasinya
2. Menyusun rencana evaluasi
– Susun pertanyaan evaluasi
– Tetapkan informasi diperlukan untuk pertanyaan
– Tentukan kriteria evaluasi
– Tentukan bagaimana, dimana, kapan, dari siapa informasi
didapat
– Identifikasi hambatan pelaksanaan evaluasi
30dadang-solihin.blogspot.com
1/2
Tahapan Evaluasi
3. Pengumpulan data
– Identifikasi informasi
– Pilih instrumen dalam mendapatkan informasi
– Pilot test untuk menguji instrumen
– Susun kembali instrumen sebagai perbaikan
4. Analisis dan presentasi data
– Susun metode analisis dan presentasi data
– Buat kesimpulan analisis
– Buat laporan hasil evaluasi
– Presentasikan dan laporkan secara tertulis
5. Pengambilan keputusan
– Tentukan pilihan rekomendasi
– Identifikasi area evaluasi
31dadang-solihin.blogspot.com
2/2
Perbedaan Pendekatan Evaluasi
Pendekatan Tujuan Utama Fokus Pertanyaan Metodologi
Goal-based Menilai pencapaian
tujuan dan sasaran
• Apakah tujuan tercapai?
Efisienkah?
• Apakah tujuan tersebut
sudah sesuai?
Membandingkan baseline dan progres
data, menemukan cara-cara dalam
mengukur indikator
Decision
making
Memberikan
informasi
• Apakah program
efektif?
• Perlukah dilanjutkan?
• Bagaimana jika program
tsb dimodifikasi?
• Menilai kisaran opsi yang terkait
dengan konteks proyek, input,
proses dan hasil.
• Membuat beberapa cara konsensus
pengambilan keputusan
Goal-free Menilai
keseluruhan efek
dari proyek baik
yang diinginkan
maupun yang tidak
• Apakah hasil
keseluruhan dari
proyek?
• Nilai-nilai apakah yang
terdapat disana?
• Determinasi independen akan
kebutuhan dan ukuran dalam
menilai kelayakan proyek.
• Teknik kualitatif dan kuantitatif
dalam menemukan berbagai
kemungkinan hasil.
Expert
judgement
Penggunaan
keahlian
Bagaimana ahli external
menilai proyek ini?
Review kritis berdasarkan
pengalaman, survey informal dan
wawasan mendalam yang subjektif
32dadang-solihin.blogspot.com
Sistem Evaluasi
dadang-solihin.blogspot.com 33
Terdapat tiga aspek dalam sistem evaluasi:
1. Perencanaan evaluasi
2. Pelaksanaan evaluasi
3. Pemanfaatan hasil evaluasi
Perencanaan Evaluasi
1. Melakukan penilaian kesiapan yaitu sebuah kerangka kerja
analitis
untuk menilai kemampuan dari organisasi dalam melakukan
Monitoring dan Evaluasi terhadap “tujuan pembangunan” yang
terdapat dalam dokumen perencanaan.
2. Sepakat atas hasil yang dimonitor dan dievaluasi
Kesepakatan dalam perumusan “hasil” ditekankan dalam langkah
kedua ini karena membuat tujuan yang diharapkan dari tindakan
pemerintah menjadi jelas.
34dadang-solihin.blogspot.com
1/2
Perencanaan Evaluasi
3. Pemilihan indikator kunci untuk memantau hasil
– indikator diperlukan untuk memenuhi tuntutan masyarakat agar
pemerintah lebih responsif terhadap usulan konkret masyarakat;
– indikator bermanfaat untuk menunjukkan akuntabilitas kepada
masyarakat tentang capaian pemerintah;
– indikator berguna sebagai cara untuk mencapai target-target yang telah
ditetapkan.
4. Pengumpulan Baseline Data untuk indikator
– data yang berguna untuk menentukan posisi kita sekarang secara
terukur.
5. Rencana perbaikan-pemilihan sasaran nyata target
– Rencana perbaikan terhadap hasil program, kegiatan dan kebijakan
diinginkan membutuhkan “target”.
– Target adalah tingkatan indikator yang dapat dihitung dan diinginkan
oleh pemerintah dan pemerintah daerah untuk dicapai pada waktu
tertentu.
35dadang-solihin.blogspot.com
2/2
Pelaksanaan Evaluasi
1. Monitoring hasil
– Terpilah dua yaitu monitoring dan Evaluasi hasil (terhadap hasil
dan dampak) dan M&E pelaksanaan (terhadap masukan,
kegiatan dan keluaran).
2. Pelaksanaan evaluasi
– Memusatkan perhatian pada peran penting evaluasi sebagai
pelengkap informasi tentang masukan dan keluaran.
– Meskipun disisi lain, monitoring telah membuka wawasan
tentang apa yang dilakukan untuk mencapai hasil dan masukan.
3. Analisa dan pelaporan data
– Langkah penting untuk menentukan temuan mana yang akan
dilaporkan; kepada siapa laporan P&E ditujukan; dalam format
apa dan dengan jeda waktu bagaimana.
36dadang-solihin.blogspot.com
Pemanfaatan Hasil Evaluasi
1. Pemanfaatan temuan
– Sistem Monev menghasilkan dan menyampaikan informasi
berbasis hasil kepada pengguna yang tepat di dalam
pemerintahan.
2. Mempertahankan sistem Monitoring dan Evaluasi dalam
organisasi
– Upaya pengembangan sistem Monev berbasis hasil dalam
organisasi pemerintah membutuhkan proses jangka panjang
terutama guna memastikan pengambil keputusan benar-benar
mempertahankan dan memanfaatkan Monev.
37dadang-solihin.blogspot.com
Kondisi Saat Ini dan Harapan Ke Depan
dadang-solihin.blogspot.com 38
 Monev hanya untuk kepentingan
instansi/lembaga lain yang lebih
superior
 Sistem merupakan bagian dari sub-
ordinasi
 Menjadi beban Lembaga
 Bagian dari kewajiban
 Tidak ada reward tapi hanya ada
punishment
 Tidak adanya keterkaitan antara
evaluasi dan perencanaan ke depan
 Tidak adanya implikasi/dampak dari
pelaksanaan kegiatan evaluasi
dengan perencanaan
 Sangat Mahal (Biaya dan Waktu)
 Monev untuk kepentingan Lembaga
sendiri
 Sistem yang baku untuk
kepentingan nasional dilengkapi
dengan kekhasan lokal.
 Menjadi kebutuhan
 Bagian dari akuntabilitas dan
dibuka kepada publik
 Menjadi bahan masukan
perencanaan ke depan
 Ada reward dan punishment
berdasar indikator yang jelas
Kondisi Saat Ini Harapan Ke Depan
39
Kerangka Konseptual Evaluasi
• Menjadi bagian dari desain program
• Perencanaan yg baik sejak awal
• Dukungan dari pemangku kepentingan
• Menjadi bagian dari tanggung jawab pemimpin program
• Alokasi sumber daya yg memadai
dadang-solihin.blogspot.com
Kriteria Evaluasi
dadang-solihin.blogspot.com 40
 Relevansi Sejauh mana kegiatan sejalan dengan prioritas
dan kebijakan
 Efektifitas Suatu ukuran sejauh mana sebuah kegiatan
mencapai tujuan
 Efisiensi Mengukur keluaran, kualitatif dan kuantitatif,
dalam hubungan dengan masukan.
 Dampak Perubahan positif dan negatif yang dihasilkan
oleh sebuah intervensi pembangunan, secara
langsung maupun tidak, disengaja maupun tidak
 Keberlanjutan Mengukur apakah manfaat suatu kegiatan dapat
terus dinikmati setelah anggaran tidak diberikan
lagi.
dadang-solihin.blogspot.com 41
Reformasi Sistem Penganggaran
PARADIGMA LAMA PARADIGMA BARU
Visi:
 Melaksanakan rencana
pembangunan lima tahunan
berdasarkan GBHN
Visi:
 Melaksanakan program kerja
Presiden/KDH terpilih
Misi:
 Penyelenggaraan pemerintahan
umum dan pembangunan
 Penganggaran berdasarkan
pendekatan menurut pengeluaran
rutin dan pengeluaran
pembangunan
Misi:
 Pelaksanaan kerangka regulasi,
kerangka investasi, dan
pelayanan publik yang di
tuangkan dalam RKP/D
 Anggaran disusun berdasarkan
RKP/D dengan mempertimbang-
kan kemampuan keuangan
negara
42dadang-solihin.blogspot.com
1/2
Reformasi Sistem Penganggaran
dadang-solihin.blogspot.com 43
Penganggaran Berbasis:
1. Pengeluaran Rutin
2. Pengeluaran
Pembangunan
Paradigma Lama
Penganggaran dengan
Pendekatan:
1. Penganggaran Berbasis
Kinerja
2. Kerangka Penganggaran
Jangka Menengah
3. Anggaran Terpadu
Paradigma Baru
2/2
Penganggaran Berbasis Kinerja (PBK)
dadang-solihin.blogspot.com 44
Tujuan 1. Menunjukan keterkaitan antara pendanaan dan
prestasi kinerja yang akan dicapai (directly linkages
between performance and budget);
2. Meningkatkan efisiensi dan transparansi dalam
penganggaran (operational efficiency);
3. Meningkatkan fleksibilitas dan akuntabilitas unit kerja
dalam melaksanakan tugas dan pengelolaan anggaran
(more flexibility and accountability).
Landasan
Konseptual
1. Alokasi anggaran berorientasi pada kinerja (output
and outcome oriented);
2. Fleksibilitas pengelolaan anggaran dengan tetap
menjaga prinsip akuntabilitas (let the manager
manages);
3. Alokasi anggaran program/kegiatan didasarkan pada
tugas-fungsi unit kerja yang dilekatkan pada stuktur
organisasi (Money follow function).
Tujuan
Landasan
Konseptual
Kerangka Pengeluaran Jangka Menengah (KPJM)
dadang-solihin.blogspot.com 45
Tujuan 1. Pengalokasian sumber daya anggaran yang lebih
efisien (allocative efficiency)
2. Meningkatkan kualitas perencanaan penganggaran (to
improve quality of planning)
3. Lebih fokus terhadap pilihan kebijakan prioritas (best
policy option)
4. Meningkatkan disiplin fiskal (fiscal dicipline)
5. Menjamin adanya kesinambungan fiskal (fiscal
sustainability)
Landasan
Konseptual
1. Penerapan sistem rolling budget
2. Mempunyai baseline (angka dasar)
3. Adanya mekanisme penyesuaian angka dasar
4. Penetapan Parameter
5. Adanya mekanisme usulan tambahan anggaran bagi
kebijakan baru (additional budget for new initiatives)
Tujuan
Landasan
Konseptual
Penganggaran Secara Terpadu
• Semua kegiatan instansi pemerintah disusun secara terpadu,
termasuk mengintegrasikan anggaran belanja rutin dan anggaran
belanja pembangunan.
• Tahapan yang diperlukan sebagai bagian upaya jangka panjang
untuk membawa penganggaran menjadi lebih transparan, dan
memudahkan penyusunan dan pelaksanaan anggaran yang
berorientasi kinerja.
• Dalam kaitan dengan menghitung biaya input dan menaksir kinerja
program, sangat penting untuk mempertimbangkan secara simultan
biaya secara keseluruhan, baik yang bersifat investasi maupun
biaya yang bersifat operasional.
46dadang-solihin.blogspot.com
(R)APBN Prakiraan
Maju
Implikasi anggaran
KPJM
Prakiraan
Maju
Kebijakan ditetapkan
sbg baseline
2012 2013 2014
2011
APBN
2011
T0
RAPBN
2012
T+1
Prakiraan
Maju
2013
T+2
Prakiraan
Maju
2014
T+3
REALISASI
2011
T-1
APBN
2012
T0
RAPBN
2013
T+1
Prakiraan
Maju
2014
T+2
Prakiraan
Maju
2015
T+3
TA 2011 dan
KPJM 2012 - 2014
TA 2012 dan
KPJM 2013 - 2015
Rolling
Budget
47
KPJM : Ilustrasi dan Cara Kerja
dadang-solihin.blogspot.com
Prakiraan
Maju
Kegiatan
On-going
Kegiatan
Ad-hoc
Multi-
years
Project
Target
Tahunan
yg berbeda
Angka Prakiraan Maju untuk tahun-
tahun berikutnya dihitung berdasarkan:
• alokasi anggaran pada tahun berjalan
• disesuaikan dengan tingkat inflasi
yang digunakan dalam APBN
Angka Prakiraan Maju
untuk tahun-tahun
berikutnya dihitung
berdasarkan formula/
model yang telah
ditetapkan sesuai
dengan karakteristik
masing-masing
kegiatan
48
Penghitungan Prakiraan Maju dalam KPJM
Catatan :
Hasil penghitungan prakiraan maju akan
menjadi baseline pada tahun ybs.
dadang-solihin.blogspot.com
Indikator Kinerja
• Indikator Kinerja merupakan alat ukur untuk menilai keberhasilan
suatu program atau kegiatan.
• Indikator Kinerja yang digunakan terdiri dari:
– Key Performance Indicator (KPI) diterjemahkan sebagai
Indikator Kinerja Utama Program (IKU Program) untuk menilai
kinerja program,
– Indikator Kinerja Kegiatan (IK Kegiatan) untuk menilai kinerja
kegiatan, dan
– Indikator Keluaran untuk menilai kinerja subkegiatan (tingkatan
di bawah kegiatan).
dadang-solihin.blogspot.com 49
Standar Biaya
• Standar biaya merupakan alat bantu untuk penyusunan anggaran;
• Standar biaya merupakan kebutuhan anggaran yang paling efisien
untuk menghasilkan keluaran.
• Perubahan jumlah/ angka standar biaya dimungkinkan karena
adanya perubahan parameter yang dijadikan acuan. Parameter
tersebut dapat berupa angka inflasi, keadaan kondisi darurat (force
majeur), atau hal lain yang ditetapkan sebagai parameter;
• Standar biaya dikaitkan dengan Standar Pelayanan Minimal.
dadang-solihin.blogspot.com 50
Evaluasi Kinerja
• Evaluasi kinerja merupakan proses penilaian dan pengungkapan
masalah implementasi kebijakan untuk memberikan umpan balik
bagi peningkatan kualitas kinerja, baik dari sisi efisiensi dan
efektivitas dari suatu program/kegiatan.
• Cara pelaksanaan evaluasi dapat dilakukan dengan cara
membandingkan hasil terhadap target (dari sisi efektivitas) dan
realisasi terhadap rencana pemanfaatan sumber daya (dilihat dari
sisi efisiensi).
• Hasil evaluasi kinerja merupakan umpan balik (feed back) bagi
organisasi untuk memperbaiki kinerjanya.
dadang-solihin.blogspot.com 51
dadang-solihin.blogspot.com 52
 Indikator adalah variabel-variabel yang mengindikasi atau memberi
petunjuk kepada kita tentang suatu keadaan tertentu, sehingga
dapat digunakan untuk mengukur perubahan (Green, 1992).
53dadang-solihin.blogspot.com
Pengertian Indikator
Pengertian Kinerja
 Gambaran mengenai tingkat pencapaian pelaksanaan suatu
kegiatan/program/kebijaksanaan dalam mewujudkan sasaran,
tujuan, misi, dan visi organisasi (LAN, 1999:3)
 Outcome hasil kerja keras organisasi dalam mewujudkan tujuan
stratejik yang ditetapkan organisasi, kepuasan pelanggan serta
kontribusinya terhadap perkembangan ekonomi masyarakat (Kane
dan Johnson, 1995)
 Perilaku berkarya, penampilan atau hasil karya. Oleh karena itu
kinerja merupakan bentuk bangunan yang multi dimensional,
sehingga cara mengukurnya sangat bervariasi tergantung pada
banyak faktor (Bates dan Holton 1995).
dadang-solihin.blogspot.com 54
Pengertian Indikator Kinerja
 Indikator Kinerja adalah uraian ringkas dengan menggunakan
ukuran kuantitatif atau kualitatif yang mengindikasikan pencapaian
suatu sasaran atau tujuan yang telah disepakati dan ditetapkan
KEGUNAAN
 dasar penilaian kinerja, baik dalam tahap perencanaan (ex-ante),
pelaksanaan (on-going), maupun setelahnya (ex-post)
 petunjuk kemajuan dalam rangka mencapai tujuan atau sasaran
dadang-solihin.blogspot.com 55
Fungsi Indikator Kinerja
• Memperjelas tentang; what, how, who, and when suatu kegiatan
dilaksanakan
• Menciptakan konsensus yang dibangun oleh stakeholders
• Membangun dasar pengukuran, analisis, dan evaluasi kinerja
program pembangunan
dadang-solihin.blogspot.com 56
Kedudukan Indikator Kinerja
dadang-solihin.blogspot.com 57
Perencanaan Pelaksanaan
monitoring dan
Evaluasi
Indikator
Kinerja
KuantitatifKualitatif
Sasaran dan Tujuan
Kriteria Penyusunan Indikator Kinerja
1. Relevant: indikator terkait secara logis dan langsung dengan tugas
institusi, serta realisasi tujuan dan sasaran strategis institusi;
2. Well-defined: definisi indikator jelas dan tidak bermakna ganda
sehingga mudah untuk dimengerti dan digunakan;
3. Measurable: indikator yang digunakan diukur dengan skala
penilaian tertentu yang disepakati, dapat berupa pengukuran secara
kuantitas, kualitas atau harga.
– Indikator Kuantitas diukur dengan satuan angka dan unit
– Contoh Indikator Kuantitas: jumlah penumpang internasional
yang masuk melalui pelabuhan udara dan pelabuhan laut.
dadang-solihin.blogspot.com 58
1/3
Kriteria Penyusunan Indikator Kinerja
– Indikator Kualitas menggambarkan kondisi atau keadaan
tertentu yang ingin dicapai (melalui penambahan informasi
tentang skala/tingkat pelayanan yang dihasilkan)
– Contoh Indikator Kualitas: Proporsi kedatangan penumpang
internasional yang diproses melalui imigrasi dalam waktu 30
menit.
– Indikator Harga mencerminkan kelayakan biaya yang diperlukan
untuk mencapai sasaran kinerja.
– Contoh Indikator Harga: Biaya pemrosesan imigrasi per
penumpang.
4. Appropriate: indikator yang dipilih harus sesuai dengan upaya
peningkatan pelayanan/kinerja
dadang-solihin.blogspot.com 59
2/3
Kriteria Penyusunan Indikator Kinerja
5. Reliable: indikator yang digunakan akurat dan dapat mengikuti
perubahan tingkatan kinerja;
6. Verifiable: memungkinkan proses validasi dalam sistem yang
digunakan untuk menghasilkan indikator;
7. Cost-effective: kegunaan indikator sebanding dengan biaya
pengumpulan data.
dadang-solihin.blogspot.com 60
3/3
Logic Model Theory
dadang-solihin.blogspot.com 61
Hasil pembangunan yang 
diperoleh dari  pencapaian 
outcome
Apa yang ingin 
diubahDAMPAK
Manfaat yang diperoleh dalam 
jangka menengah untuk 
beneficieries tertentu sebagai 
hasil dari output
Apa yang ingin 
dicapai
OUTCOME
Produk/barang/jasa akhir yang 
dihasilkan
Apa yang dihasilkan 
(barang) atau 
dilayani (jasa)
OUTPUT
Proses/kegiatan  
menggunakan input  
menghasilkan output yang 
diinginkan
Apa yang 
dikerjakan
KEGIATAN
Sumberdaya yang memberikan 
kontribusi dalam 
menghasilkan output
Apa yang 
digunakan dalam 
bekerja
INPUT
Metode
Pelaksanaan
MetodePenyusunan
Sumber : Framework for Managing Programme Performance Information, National Treasury, Republic of South Africa, May 2007
Indikator Kinerja INPUT
• Indikator ini mengukur jumlah sumberdaya seperti anggaran (dana),
SDM, peralatan, material, dan masukan lainnya yang dipergunakan
untuk melaksanakan kegiatan.
• Dengan meninjau distribusi sumberdaya dapat dianalisis apakah
alokasi sumberdaya yang dimiliki telah sesuai dengan rencana
stratejik yang ditetapkan
Contoh:
• Jumlah dana yang dibutuhkan
• Tenaga yang terlibat
• Peralatan yang digunakan
• Jumlah bahan yang digunakan
dadang-solihin.blogspot.com 62
Indikator Kinerja OUTPUT
• Indikator Keluaran dijadikan landasan untuk menilai kemajuan suatu
kegiatan apabila tolok ukur dikaitkan dengan sasaran kegiatan yang
terdefinisi dengan baik dan terukur.
• Oleh karena itu indikator ini harus sesuai dengan lingkup dan sifat kegiatan
instansi.
Contoh:
• Jumlah jasa/kegiatan yang direncanakan
– Jumlah orang yang diimunisasi/ vaksinasi
– Jumlah permohonan yang diselesaikan
– Jumlah pelatihan/ peserta pelatihan
– Jumlah jam latihan dalam sebulan
• Jumlah barang yang akan dibeli/dihasilkan
– Jml pupuk/obat/bibit yang dibeli
– Jumlah komputer yang dibeli
– Jumlah gedung/jembatan yg dibangun
– meter panjang jalanyang dibangun/rehab
dadang-solihin.blogspot.com 63
Indikator Kinerja OUTCOME
• Pengukuran indikator Hasil seringkali rancu dengan pengukuran
indikator Keluaran.
• Indikator outcome lebih utama daripada sekedar output. Walaupun
produk telah berhasil dicapai dengan baik, belum tentu secara
outcome kegiatan telah tercapai.
• Outcome menggambarkan tingkat pencapaian atas hasil lebih tinggi
yang mungkin menyangkut kepentingan banyak pihak.
• Dengan indikator outcome instansi dapat mengetahui apakah hasil
yang telah diperoleh dalam bentuk output memang dapat
dipergunakan sebagaimana mestinya dan memberikan kegunaan
yang besar bagi masyarakat.
dadang-solihin.blogspot.com 64
Contoh:
Ukuran Kinerja Indikator Outcome
• Jumlah/ % hasil langsung dari kegiatan
– Tingkat Pemahaman peserta terhadap materi pelatihan
– tingkat kepuasan dari pemohon/pasien (costumer)
– kemenangan tim dlm setiap pertandingan
• Peningkatan langsung hal-hal yg positif
– kenaikan prestasi kelulusan siswa
– peningkatan daya tahan bangunan
– Penambahan daya tampung siswa
• Penurunan langsung hal-hal yang negatif
– Penurunan Tingkat Kemacetan
– Penurunan Tingkat Pelanggaran Lalu lintas
dadang-solihin.blogspot.com 65
66
Menentukan Indikator OutcomeMenentukan Indikator Outcome
dadang-solihin.blogspot.com
1. Indikator outcome mencerminkan indikator output
terpenting
Indikator outcome :
1. Indikator output 1a
2. Indikator output 2b, 2c
3. Indikator output 3b
4. Indikator output 4a
OUTPUT 2
Indikator 2a
Indikator 2b
Indikator 2c
OUTPUT 1
Indikator 1a
Indikator 1b
Indikator 1c
OUTPUT 3
Indikator 3a
Indikator 3b
Indikator 3c
OUTPUT 4
Indikator 4a
Indikator 4b
Indikator 4c
OUTCOME
1/3
67dadang-solihin.blogspot.com
2. Indikator outcome merupakan composite index dari indikator
output
– Indeks gabungan (composite indexes) diperoleh dengan
membobot output
OUTPUT 2
Indikator :
(Ptb)
OUTPUT 1
Indikator : (Pta)
OUTPUT 3
Indikator :
(Ptc)
In 0)
OUTCOME
Indikator : (I = (∑Pt / ∑Pt-1) x 100)
Menentukan Indikator OutcomeMenentukan Indikator Outcome 2/3
68dadang-solihin.blogspot.com
3. Indikator outcome merupakan hasil Survei
– Indikator output harus mendukung pencapaian outcome,
meskipun tidak terkait langsung dalam penyusunan indikator
outcome
OUTCOME
(mis : IHSG, IPM, APK)
OUTPUT 3
Indikator output
OUTPUT 2
Indikator output
OUTPUT 1
Indikator output
Menentukan Indikator OutcomeMenentukan Indikator Outcome 3/3
Indikator Kinerja IMPACT
• Indikator ini memperlihatkan pengaruh yang ditimbulkan dari manfaat yang
diperoleh dari hasil kegiatan.
• Seperti halnya indikator manfaat, indikator dampak juga baru dapat
diketahui dalam jangka waktu menengah dan panjang.
• Indikator dampak menunjukkan dasar pemikiran mengapa kegiatan
dilaksanakan, menggambarkan aspek makro pelaksanaan kegiatan, tujuan
kegiatan secara sektoral, regional dan nasional.
Contoh:
• Peningkatan hal yg positif dlm jk panjang
– % Kenaikan Pendapatan perkapita masyarakat
– Peningkatan cadangan pangan
– Peningkatan PDRB sektor tertentu
• Penurunan hal yang negatif dlm jk panjang
– Penurunan Tingkat kemiskinan
– Penurunan Tingkat Kematian
dadang-solihin.blogspot.com 69
Menentukan Target Kinerja
• Specific: sifat dan tingkat kinerja dapat diidentifikasi dengan jelas;
• Measurable: target kinerja dinyatakan dengan jelas dan terukur baik
bagi indikator yang dinyatakan dalam bentuk kuantitas, kualitas dan
biaya;
• Achievable: target kinerja dapat dicapai terkait dengan kapasitas
dan sumber daya yang ada;
• Relevant: mencerminkan keterkaitan (relevansi) antara target output
dalam rangka mencapai target outcome yang ditetapkan; serta
antara target outcome dalam rangka mencapai target impact yang
ditetapkan; dan
• Time Bond: waktu/periode pencapaian kinerja ditetapkan.
dadang-solihin.blogspot.com 70
Informasi Indikator Kinerja
1. Nama indikator: mengidentifikasi nama dan kategori indikator
(indikator outcome, output atau mainstreaming);
2. Tujuan/kepentingan: menjelaskan apa yang ingin dicerminkan dari
sebuah indikator dan mengapa itu penting;
3. Metode penghitungan: menggambarkan cara penghitungan
indikator (jika indikator yang digunakan merupakan hasil
perhitungan dari data/informasi yang dikumpulkan);
4. Tipe penghitungan: mengidentifikasi sifat indikator kinerja (bersifat
kumulatif atau non-kumulatif);
5. Indikator baru: mengidentifikasi indikator baru atau indikator lama
yang berubah sasaran kinerjanya dibanding tahun sebelumnya;
dadang-solihin.blogspot.com 71
1/3
Informasi Indikator Kinerja
6. Kinerja yang diharapkan: mengidentifikasikan tingkat dan arah
kinerja yang diharapkan;
7. Standar indikator: mengidentifikasi standar kinerja yang dapat
diterima (benchmark);
8. Penanggungjawab indikator: mengidentifikasi unit organisasi
penanggungjawab dalam pendefinisian, analisis data, interpretasi
dan pelaporan indikator;
9. Pengelola data indikator: mengidentifikasi unit organisasi
penanggungjawab dalam memastikan data indikator telah
terkumpul dan tersedia sesuai jadwal;
10. Waktu pelaksanaan pengumpulan data indikator: tanggal yang
ditetapkan untuk memulai pengumpulan data indikator;
dadang-solihin.blogspot.com 72
2/3
Informasi Indikator Kinerja
11. Jadwal pelaporan: mengidentifikasi jadwal pelaporan indikator
(apakah dilaporkan pertigabulan, persemester atau pertahun);
12. Sumber pengumpulan data: menggambarkan darimana
data/informasi didapat dan bagaimana pengumpulannya; dan
13. Hambatan pengumpulan data: mengidentifikasi hambatan
pengumpulan data/informasi terkait pengukuran kinerja.
dadang-solihin.blogspot.com 73
3/3
74dadang-solihin.blogspot.com
Analisis SWOT
• Suatu proses merinci keadaan
lingkungan internal dan eksternal.
• Guna mengetahui faktor-faktor
yang mempengaruhi keberhasilan
organisasi ke dalam kategori
Strengths, Weaknesses,
Opportunities, Threats,
• Sebagai dasar untuk menentukan
tujuan dan sasaran, serta strategi
mencapainya.
• Sehingga organisasi memiliki
keunggulan meraih masa depan
yang lebih baik.
dadang-solihin.blogspot.com 75
Kerangka Analisis SWOT
dadang-solihin.blogspot.com 76
IDENTIFIKASI FAKTOR-FAKTOR KEBERHASILAN
PENILAIAN FAKTOR-FAKTOR KEBERHASILAN
FAKTOR KUNCI KEBERHASILAN & PETA POSISI KEKUATAN
MERUMUSKAN DAN MENENTUKAN TUJUAN
MENENTUKAN SASARAN DAN KINERJA
MENYUSUN STRATEGI DAN KEGIATAN
RENCANA PELAKSANAAN KEGIATAN
MONITORING, EVALUASI DAN PELAPORAN
Konsep Analisis SWOT
 Siapa mengetahui keadaan
medan kekuatan dan peluang
yang dapat dimanfaatkan serta
kelemahan diri sendiri dan
ancaman akan memenangkan
pertempuran.
 Siapa yang dapat memadukan
atau menciptakan:
dadang-solihin.blogspot.com 77
1. Strength (Kekuatan) dengan Opportunities (Peluang), dan
2. Meminimalkan Kelemahan (Weakness) dan Ancaman
(Threath)
Akan memiliki keunggulan meraih sukses yang lebih besar.
Teknik Analisis SWOT
 Faktor Internal
 Faktor-faktor yang ada
dalam kontrol atau
kewenangan dan tanggung
jawab unit yang dipimpin.
 Faktor Eksternal
 Faktor-faktor yang tidak
berada dalam kontrol atau
kewenangan dan tanggung
jawab unit yang dipimpin
dadang-solihin.blogspot.com 78
Identifikasi Faktor Internal
dadang-solihin.blogspot.com 79
• Teknik Brainstorming
• Observasi atau telaahan
dokumen atau catatan
dalam lembar periksa
• Hasil dikelompokan atau
diklasifikasikan dalam
kategori :
• Kekuatan / Strength
• Kelemahan / Weaknesses
• Faktor internal:
1. Kemampuan melaksanakan atau
menyelesaikan tugas yang
berkaitan dengan misi.
2. Sumberdaya yang tersedia dan
kondisinya, manusia, material, alat
dan teknologi, metode, serta dana.
3. Hubungan kerja
4. Data
5. Informasi, dan lain-lain
• Bila mendukung penyelesaian tugas/
pencapaian misi, dikategorikan
kekuatan/ strength.
• Bila tidak mendukung penyelesaian
tugas/terbatas dikategorikan
kelemahan/ weaknesses.
Identifikasi Faktor Eksternal
dadang-solihin.blogspot.com 80
Faktor Eksternal :
• Sumberdaya Manusia
• Bahan
• Pemasok
• Pelanggan
• Teknologi
• Globalisasi
• Lingkungan Bersifat Umum
Opportunities/Peluang:
• Faktor di luar lingkungan
organisasi yang memberikan
manfaat dikemudian hari
dalam mencapai misi.
Threats/Ancaman:
• Faktor di luar lingkungan
organisasi yang dinilai tidak
mendatangkan manfaat, atau
• Kondisi yang menghalangi
atau menimbulkan resiko
kegagalan dalam mencapai
misi.
Penilaian Faktor Keberhasilan
dadang-solihin.blogspot.com 81
• Untuk menentukan faktor
keberhasilan misi sebagai
faktor-faktor strategis, perlu
dilakukan penilaian terhadap
setiap faktor teridentifikasi.
• Faktor strategis bila memiliki
nilai lebih dari faktor lain.
• Faktor kunci keberhasilan:
faktor yang memberikan nilai
dukungan tinggi dan
keterkaitan tinggi terhadap
keberhasilan organisasi
sekarang dan yang akan
datang.
Aspek yang Dinilai
1. Urgensi Faktor terhadap Misi :
• NU: Nilai Urgensi
• BF: Bobot Faktor
2. Dukungan Faktor terhadap Misi :
• N D : Nilai Dukungan
• NBD : Nilai Bobot Dukungan
3. Keterkaitan Faktor terhadap Misi :
• NK : Nilai Keterkaitan
• NRK : Nilai Rata-rata Keterkaitan
• NBK : Nilai Bobot Keterkaitan
dadang-solihin.blogspot.com 82
Cara Penilaian
dadang-solihin.blogspot.com 83
 Penilaian dilakukan secara kualitatif yang dikuantitatifkan
 Model skala nilai : nilai yang diberikan pada suatu faktor secara
kualitatif, seperti :
1. Buruk
2. Kurang
3. Cukup
4. Baik
5. Sangat baik
 Skala yang dianjurkan rensis likert dalam menilai urgensi,
dukungan dan keterkaitan faktor internal dan eksternal dalam
mencapai misi digunakan skala nilai 1 – 5.
Dikonversikan ke
dalam Angka
Analisa SWOT
dadang-solihin.blogspot.com 84
Threats
(Ancaman)
Threats
(Ancaman)
Weaknesses
(Kelemahan)
Weaknesses
(Kelemahan)
Strengths
(Kekuatan)
Strengths
(Kekuatan)
Strategi ST
Gunakan kekuatan
untuk menghindari atau
mengatasi ancaman
Strategi ST
Gunakan kekuatan
untuk menghindari atau
mengatasi ancaman
Strategi WT
Minimalkan kelemahan
dan hindari ancaman
Strategi WT
Minimalkan kelemahan
dan hindari ancaman
Strategi WO
Atasi kelemahan dengan
memanfaatkan peluang
Strategi WO
Atasi kelemahan dengan
memanfaatkan peluang
Strategi SO
Gunakan kekuatan
untuk memanfaatkan
peluang
Strategi SO
Gunakan kekuatan
untuk memanfaatkan
peluang
Opportunities
(Peluang)
Opportunities
(Peluang)
INTERNALINTERNAL
EKSTERNAL
Visi Setjen MPR-RI
“Profesional, Modern, dan Akuntabel dalam
Melayani MPR–RI”
85dadang-solihin.blogspot.com
Strengths (Kekuatan)
dadang-solihin.blogspot.com 86
No Strength (Kekuatan) NU BF NUxBF
1 Adanya dukungan anggaran yang
memadai
5 60 300
2 Ketersediaan sarana dan prasarana 2 15 30
3 Adanya tugas dan fungsi yang jelas 4 10 40
4 Tersedianya beberapa SDM yang
berkualitas
3 10 30
5 Memiliki ciri khas kelembagaan yang
unik
1 5 5
Jumlah 100 405
Weaknesses (Kelemahan)
dadang-solihin.blogspot.com 87
No Weaknesses (Kelemahan) NU BF NUxBF
1 Rendahnya managemen SDM 4 20 80
2 Masih belum tersedianya aturan-aturan
dasar seperti Anjab, SOP, dll.
2 3 6
3 Adaya disorientasi dalam bekerja :
Seringnya Pejabat dan Pegawai jarang
ditempat
5 60 300
4 Kurangnya koordinasi antar unit 3 15 45
5 Kurangnya pemanfaatan IT yang sudah
tersedia
1 2 2
Jumlah 100 433
Opportunities (Peluang)
dadang-solihin.blogspot.com 88
No Opportunities (Peluang) NU BF NUxBF
1 Adanya dasar hukum yang jelas 5 50 250
2 Adanya dukungan dari Anggota 3 15 45
3 Adanya permintaan dan perhatian dari
masyarakat terhadap MPR
4 20 80
4 Adanya kunjungan tamu undangan dari
dalam dan luar negeri
1 5 5
5 Adanya penilaian kinerja (rewards) dari
instansi lain
2 10 20
Jumlah 100 400
Threats (Ancaman)
dadang-solihin.blogspot.com 89
No Threats (Ancaman) NU BF NUxBF
1 Adanya campur tangan dari Anggota 5 50 250
2 Adanya amandemen pelemahan MPR 2 10 20
3 Adanya rencana penghapusan Setjen
MPR
4 20 80
4 Adanya ketidakjelasan standarisasi
tunjangan kinerja dalam remunerasi
3 10 30
5 Kurangnya koordinasi antar Sekretariat
lembaga parlemen
1 10 10
Jumlah 100 390
Strategi Apa yang akan
Diterapkan?
dadang-solihin.blogspot.com 90
1. Strategi SO Gunakan Kekuatan untuk
Memanfaatkan Peluang
2. Strategi WO Atasi Kelemahan dengan
Memanfaatkan Peluang
3. Strategi ST Gunakan Kekuatan untuk Menghindari
atau Mengatasi Ancaman
4. Strategi WT Minimalkan Kelemahan dan Hindari
Ancaman
Strategi Apa yang akan
Diterapkan?
dadang-solihin.blogspot.com 91
1. Strategi SO  S + O = 405 + 400 = 805
2. Strategi WO  W + O = 433 + 400 = 833
3. Strategi ST  S + T = 405 + 390 = 795
4. Strategi WT  W + T = 433 + 390 = 823
Kesimpulan:
Hasil Environmental Scanning
dadang-solihin.blogspot.com 92
1. Rendahnya managemen SDM
2. Masih belum tersedianya
aturan-aturan dasar seperti
Anjab, SOP, dll.
3. Adaya disorientasi dalam
bekerja : Seringnya Pejabat dan
Pegawai jarang ditempat
4. Kurangnya koordinasi antar unit
5. Kurangnya pemanfaatan IT
yang sudah tersedia
6. Adanya dasar hukum yang jelas
7. Adanya dukungan dari Anggota
8. Adanya permintaan dan
perhatian dari masyarakat
terhadap MPR
9. Adanya kunjungan tamu
undangan dari dalam dan luar
negeri
10. Adanya penilaian kinerja
(rewards) dari instansi lain
Kesimpulan: Strategi WO
Atasi Kelemahan dengan memanfaatkan Peluang
1. Kelemahan:
– Rendahnya managemen SDM
– Masih belum tersedianya aturan-aturan dasar seperti Anjab, SOP, dll.
– Adaya disorientasi dalam bekerja : Seringnya Pejabat dan Pegawai
jarang ditempat
– Kurangnya koordinasi antar unit
– Kurangnya pemanfaatan IT yang sudah tersedia
2. Peluang:
– Adanya dasar hukum yang jelas
– Adanya dukungan dari Anggota
– Adanya permintaan dan perhatian dari masyarakat terhadap MPR
– Adanya kunjungan tamu undangan dari dalam dan luar negeri
– Adanya penilaian kinerja (rewards) dari instansi lain
dadang-solihin.blogspot.com 93
Tim Perumus SWOT
Setjen MPR-RI– 22 Maret 2014
dadang-solihin.blogspot.com 94
1. Muhamad Jaya, S.IP., M.Si.
2. Usep Supriatna, S.Sos., M.Si.
3. Tri Ernawati, S.Sos., M.Si.
4. Anwar Syaddad, S.E., M.M.
5. Titin Hartini, S.Sos.
6. Kartika Indriati S., S.E.
7. Rharas Esthining Palupi, S.H., M.H.
8. Dedy Sofyan Hernowo, S.H.
9. Fajar Supriatna, S.IP.
10. Rika Halimah, S.Sos
11. Endang Ita
12. Susan Andriyani, S.E., M.H.
13. Yuni Wahyuni Widowati, S.E.
14. Rindra Budi Priyatmo, S.H.
15. Rosy Romadiana P., S.IP.
16. Bayu Nugroho, S.H.
17. Deby Wijayanti, S.E.
18. Sutanto, S.AB.
19. Rahma Arifa, S.AP.
20. Nurul Qomariyah, A.Md.
21. Rendy Alvaro, S.Sos.
22. Puji Astuti Murti, S.AB.
23. Sri Kurniasih, A.Md.
24. Agung Prabowo
95dadang-solihin.blogspot.com

More Related Content

What's hot

Definisi Kebijakan Publik
Definisi Kebijakan PublikDefinisi Kebijakan Publik
Definisi Kebijakan Publik
siskamto
 
Modul 1 pengantar rencana kontijensi.
Modul 1 pengantar rencana kontijensi.Modul 1 pengantar rencana kontijensi.
Modul 1 pengantar rencana kontijensi.
Joni Iswanto
 
Mengenal logical framework
Mengenal logical frameworkMengenal logical framework
Mengenal logical framework
Dede Sutisna
 
Logframe : Kerangka Logis
Logframe : Kerangka LogisLogframe : Kerangka Logis
Logframe : Kerangka Logis
Arsad Rahim Ali
 
Problem solving-kes-masy
Problem solving-kes-masyProblem solving-kes-masy
Problem solving-kes-masy
Dae Zhun
 

What's hot (20)

Modul 4.2 Teknik dan Kriteria dalam Analisis Kebijakan
Modul 4.2 Teknik dan Kriteria dalam Analisis KebijakanModul 4.2 Teknik dan Kriteria dalam Analisis Kebijakan
Modul 4.2 Teknik dan Kriteria dalam Analisis Kebijakan
 
Agenda Setting & Perumusan Kebijakan Publik
Agenda Setting & Perumusan Kebijakan PublikAgenda Setting & Perumusan Kebijakan Publik
Agenda Setting & Perumusan Kebijakan Publik
 
Teori monitoring dan evaluasi
Teori monitoring dan evaluasiTeori monitoring dan evaluasi
Teori monitoring dan evaluasi
 
Model implementasi
Model implementasi Model implementasi
Model implementasi
 
Isu dan Masalah Perencanaan Pembangunan Daerah
Isu dan Masalah Perencanaan Pembangunan DaerahIsu dan Masalah Perencanaan Pembangunan Daerah
Isu dan Masalah Perencanaan Pembangunan Daerah
 
Penentuan Parameter dalam Menyusun Rencana Strategis
Penentuan Parameter dalam Menyusun Rencana StrategisPenentuan Parameter dalam Menyusun Rencana Strategis
Penentuan Parameter dalam Menyusun Rencana Strategis
 
VOICE OF CUSTOMER
VOICE OF CUSTOMER VOICE OF CUSTOMER
VOICE OF CUSTOMER
 
Logframe Analysis dan Pengembangan Instrumen Monitoring dan Evaluasi
Logframe Analysis dan Pengembangan Instrumen Monitoring dan Evaluasi Logframe Analysis dan Pengembangan Instrumen Monitoring dan Evaluasi
Logframe Analysis dan Pengembangan Instrumen Monitoring dan Evaluasi
 
Manajemen proyek
Manajemen proyekManajemen proyek
Manajemen proyek
 
Definisi Kebijakan Publik
Definisi Kebijakan PublikDefinisi Kebijakan Publik
Definisi Kebijakan Publik
 
Geografis
GeografisGeografis
Geografis
 
Visi, Misi, Strategi, Kebijakan, Program dan Kegiatan
Visi, Misi, Strategi, Kebijakan,  Program dan KegiatanVisi, Misi, Strategi, Kebijakan,  Program dan Kegiatan
Visi, Misi, Strategi, Kebijakan, Program dan Kegiatan
 
Modul 1 pengantar rencana kontijensi.
Modul 1 pengantar rencana kontijensi.Modul 1 pengantar rencana kontijensi.
Modul 1 pengantar rencana kontijensi.
 
Mengenal logical framework
Mengenal logical frameworkMengenal logical framework
Mengenal logical framework
 
Logframe : Kerangka Logis
Logframe : Kerangka LogisLogframe : Kerangka Logis
Logframe : Kerangka Logis
 
Problem solving-kes-masy
Problem solving-kes-masyProblem solving-kes-masy
Problem solving-kes-masy
 
siklus kebijakan publik
siklus kebijakan publiksiklus kebijakan publik
siklus kebijakan publik
 
Konsep dasar dan Implementasi Indeks Kinerja Pembangunan Daerah
Konsep dasar dan Implementasi Indeks Kinerja Pembangunan Daerah Konsep dasar dan Implementasi Indeks Kinerja Pembangunan Daerah
Konsep dasar dan Implementasi Indeks Kinerja Pembangunan Daerah
 
Menentukan strategi produk
Menentukan strategi produkMenentukan strategi produk
Menentukan strategi produk
 
Manajemen sumber daya manusia 1
Manajemen sumber daya manusia 1Manajemen sumber daya manusia 1
Manajemen sumber daya manusia 1
 

Similar to Sistem Monev Kinerja Pembangunan dan Analisa SWOT Setjen MPR-RI

Monitoring dan evaluasi
Monitoring dan evaluasiMonitoring dan evaluasi
Monitoring dan evaluasi
Eika Matari
 

Similar to Sistem Monev Kinerja Pembangunan dan Analisa SWOT Setjen MPR-RI (20)

Sistem Evaluasi Pembangunan Tingkat Dasar
Sistem Evaluasi Pembangunan Tingkat DasarSistem Evaluasi Pembangunan Tingkat Dasar
Sistem Evaluasi Pembangunan Tingkat Dasar
 
5b. Bahan Narasumber Monev Ketua TAPD.pptx
5b. Bahan Narasumber Monev Ketua TAPD.pptx5b. Bahan Narasumber Monev Ketua TAPD.pptx
5b. Bahan Narasumber Monev Ketua TAPD.pptx
 
Pedoman Monitoring dan Evaluasi
Pedoman Monitoring dan Evaluasi Pedoman Monitoring dan Evaluasi
Pedoman Monitoring dan Evaluasi
 
Konsep monitoring
Konsep monitoringKonsep monitoring
Konsep monitoring
 
Sistem Monitoring dan Evaluasi Pembangunan
Sistem Monitoring dan Evaluasi PembangunanSistem Monitoring dan Evaluasi Pembangunan
Sistem Monitoring dan Evaluasi Pembangunan
 
Membangun Sistem Monitoring dan Evaluasi dalam rangka Sertifikasi Industri
Membangun Sistem Monitoring dan Evaluasi dalam rangka Sertifikasi IndustriMembangun Sistem Monitoring dan Evaluasi dalam rangka Sertifikasi Industri
Membangun Sistem Monitoring dan Evaluasi dalam rangka Sertifikasi Industri
 
Sistem Monitoring dan Evaluasi Pembangunan
Sistem Monitoring dan Evaluasi PembangunanSistem Monitoring dan Evaluasi Pembangunan
Sistem Monitoring dan Evaluasi Pembangunan
 
Prinsip dan Rumusan Evaluasi Kinerja Pembangunan Daerah
Prinsip dan Rumusan Evaluasi Kinerja Pembangunan DaerahPrinsip dan Rumusan Evaluasi Kinerja Pembangunan Daerah
Prinsip dan Rumusan Evaluasi Kinerja Pembangunan Daerah
 
Membangun Sistem Monitoring dan Evaluasi di Lingkungan Sekretariat Daerah
Membangun Sistem Monitoring dan Evaluasi di Lingkungan Sekretariat DaerahMembangun Sistem Monitoring dan Evaluasi di Lingkungan Sekretariat Daerah
Membangun Sistem Monitoring dan Evaluasi di Lingkungan Sekretariat Daerah
 
Evaluasi Kinerja Pembangunan Desa
Evaluasi Kinerja  Pembangunan DesaEvaluasi Kinerja  Pembangunan Desa
Evaluasi Kinerja Pembangunan Desa
 
Kompetensi Teknik Perencanaan: Sistem Monitoring dan Evaluasi Pembangunan
Kompetensi Teknik Perencanaan:  Sistem Monitoring dan Evaluasi Pembangunan Kompetensi Teknik Perencanaan:  Sistem Monitoring dan Evaluasi Pembangunan
Kompetensi Teknik Perencanaan: Sistem Monitoring dan Evaluasi Pembangunan
 
Optimalisasi Fungsi Perencanaan Anggaran dan Pengawasan terhadap Realisasi RP...
Optimalisasi Fungsi Perencanaan Anggaran dan Pengawasan terhadap Realisasi RP...Optimalisasi Fungsi Perencanaan Anggaran dan Pengawasan terhadap Realisasi RP...
Optimalisasi Fungsi Perencanaan Anggaran dan Pengawasan terhadap Realisasi RP...
 
Sistem Evaluasi Pelaksanaan Program dan Kegiatan Sarpras Ekonomi Daerah
Sistem Evaluasi Pelaksanaan Program dan Kegiatan Sarpras Ekonomi Daerah Sistem Evaluasi Pelaksanaan Program dan Kegiatan Sarpras Ekonomi Daerah
Sistem Evaluasi Pelaksanaan Program dan Kegiatan Sarpras Ekonomi Daerah
 
Monitoring And Evaluation Slide For Workshop
Monitoring  And  Evaluation  Slide For  WorkshopMonitoring  And  Evaluation  Slide For  Workshop
Monitoring And Evaluation Slide For Workshop
 
Monitoring dan evaluasi
Monitoring dan evaluasiMonitoring dan evaluasi
Monitoring dan evaluasi
 
Monitoring dan Evaluasi Pelaksanaan Pembangunan
Monitoring dan Evaluasi Pelaksanaan PembangunanMonitoring dan Evaluasi Pelaksanaan Pembangunan
Monitoring dan Evaluasi Pelaksanaan Pembangunan
 
Monitoring dan Evaluasi Kinerja Pembangunan
Monitoring dan Evaluasi Kinerja Pembangunan Monitoring dan Evaluasi Kinerja Pembangunan
Monitoring dan Evaluasi Kinerja Pembangunan
 
MONITORING-EVALUASI-PROMKES.pptx
MONITORING-EVALUASI-PROMKES.pptxMONITORING-EVALUASI-PROMKES.pptx
MONITORING-EVALUASI-PROMKES.pptx
 
monitoring-dan-evaluasi.pptx
monitoring-dan-evaluasi.pptxmonitoring-dan-evaluasi.pptx
monitoring-dan-evaluasi.pptx
 
Monitoring dan Evaluasi Kinerja Pembangunan Daerah
Monitoring dan Evaluasi Kinerja Pembangunan Daerah Monitoring dan Evaluasi Kinerja Pembangunan Daerah
Monitoring dan Evaluasi Kinerja Pembangunan Daerah
 

More from Dadang Solihin

More from Dadang Solihin (20)

Permohonan Pembatalan Keputusan Komisi Pemilihan Umum No. 360 Tahun 2024.pdf
Permohonan Pembatalan Keputusan Komisi Pemilihan Umum No. 360 Tahun 2024.pdfPermohonan Pembatalan Keputusan Komisi Pemilihan Umum No. 360 Tahun 2024.pdf
Permohonan Pembatalan Keputusan Komisi Pemilihan Umum No. 360 Tahun 2024.pdf
 
Marty M. Natalegawa, 2021, Geopolitik dan Perekonomian Indonesia Dampak dan R...
Marty M. Natalegawa, 2021, Geopolitik dan Perekonomian Indonesia Dampak dan R...Marty M. Natalegawa, 2021, Geopolitik dan Perekonomian Indonesia Dampak dan R...
Marty M. Natalegawa, 2021, Geopolitik dan Perekonomian Indonesia Dampak dan R...
 
Mark Turner, David Hulme & Willy Mccourt, Governance, Management & Developmen...
Mark Turner, David Hulme & Willy Mccourt, Governance, Management & Developmen...Mark Turner, David Hulme & Willy Mccourt, Governance, Management & Developmen...
Mark Turner, David Hulme & Willy Mccourt, Governance, Management & Developmen...
 
Catatan Harian Ahmad Wahib - Pergolakan Pemikiran Islam disertai Komentar Pro...
Catatan Harian Ahmad Wahib - Pergolakan Pemikiran Islam disertai Komentar Pro...Catatan Harian Ahmad Wahib - Pergolakan Pemikiran Islam disertai Komentar Pro...
Catatan Harian Ahmad Wahib - Pergolakan Pemikiran Islam disertai Komentar Pro...
 
Ben Bland - Man of Contradictions Joko Widodo and the struggle to remake Indo...
Ben Bland - Man of Contradictions Joko Widodo and the struggle to remake Indo...Ben Bland - Man of Contradictions Joko Widodo and the struggle to remake Indo...
Ben Bland - Man of Contradictions Joko Widodo and the struggle to remake Indo...
 
Saat-Saat Terakhir di Universitas Darma Persada - Darma Persada Daigaku de no...
Saat-Saat Terakhir di Universitas Darma Persada - Darma Persada Daigaku de no...Saat-Saat Terakhir di Universitas Darma Persada - Darma Persada Daigaku de no...
Saat-Saat Terakhir di Universitas Darma Persada - Darma Persada Daigaku de no...
 
Wisuda Universitas Darma Persada Program Magister, Sarjana, & Diploma di Bala...
Wisuda Universitas Darma Persada Program Magister, Sarjana, & Diploma di Bala...Wisuda Universitas Darma Persada Program Magister, Sarjana, & Diploma di Bala...
Wisuda Universitas Darma Persada Program Magister, Sarjana, & Diploma di Bala...
 
Status Kepemilikan Kampus UNSADA Pondok Kelapa Jakarta Timur
Status Kepemilikan Kampus UNSADA Pondok Kelapa Jakarta TimurStatus Kepemilikan Kampus UNSADA Pondok Kelapa Jakarta Timur
Status Kepemilikan Kampus UNSADA Pondok Kelapa Jakarta Timur
 
Who Dares Wins - Kill or Be Killed, Reaksi Rektor UNSADA terhadap Review Tim ...
Who Dares Wins - Kill or Be Killed, Reaksi Rektor UNSADA terhadap Review Tim ...Who Dares Wins - Kill or Be Killed, Reaksi Rektor UNSADA terhadap Review Tim ...
Who Dares Wins - Kill or Be Killed, Reaksi Rektor UNSADA terhadap Review Tim ...
 
The President Can Do No Wrong, Pilpres 2024 dan Cawe-Cawe P JKW
The President Can Do No Wrong, Pilpres 2024 dan Cawe-Cawe P JKWThe President Can Do No Wrong, Pilpres 2024 dan Cawe-Cawe P JKW
The President Can Do No Wrong, Pilpres 2024 dan Cawe-Cawe P JKW
 
Laporan Akhir the Carter Center untuk Pemilu Legislatif di Indonesia
Laporan Akhir the Carter Center untuk Pemilu Legislatif di IndonesiaLaporan Akhir the Carter Center untuk Pemilu Legislatif di Indonesia
Laporan Akhir the Carter Center untuk Pemilu Legislatif di Indonesia
 
Evaluasi Rencana Pembangunan Daerah -Penyelarasan RPJPN-RPJD
Evaluasi Rencana Pembangunan Daerah -Penyelarasan RPJPN-RPJDEvaluasi Rencana Pembangunan Daerah -Penyelarasan RPJPN-RPJD
Evaluasi Rencana Pembangunan Daerah -Penyelarasan RPJPN-RPJD
 
Laporan Pelaksanaan Tugas Taprof Lemhannas RI Tahun II 2023
Laporan Pelaksanaan Tugas Taprof Lemhannas RI Tahun II 2023 Laporan Pelaksanaan Tugas Taprof Lemhannas RI Tahun II 2023
Laporan Pelaksanaan Tugas Taprof Lemhannas RI Tahun II 2023
 
ROYAL ENFIELD OWNER MANUAL TB 500
ROYAL ENFIELD OWNER MANUAL TB 500ROYAL ENFIELD OWNER MANUAL TB 500
ROYAL ENFIELD OWNER MANUAL TB 500
 
ROYAL ENFIELD OWNER MANUAL TB 350
ROYAL ENFIELD OWNER MANUAL TB 350ROYAL ENFIELD OWNER MANUAL TB 350
ROYAL ENFIELD OWNER MANUAL TB 350
 
ROYAL ENFIELD OWNER MANUAL Thunderbird 500
ROYAL ENFIELD OWNER MANUAL Thunderbird 500ROYAL ENFIELD OWNER MANUAL Thunderbird 500
ROYAL ENFIELD OWNER MANUAL Thunderbird 500
 
ROYAL ENFIELD OWNER MANUAL Interceptor 650
ROYAL ENFIELD OWNER MANUAL Interceptor 650ROYAL ENFIELD OWNER MANUAL Interceptor 650
ROYAL ENFIELD OWNER MANUAL Interceptor 650
 
ROYAL ENFIELD OWNER MANUAL Himalayan BS IV
ROYAL ENFIELD OWNER MANUAL Himalayan BS IVROYAL ENFIELD OWNER MANUAL Himalayan BS IV
ROYAL ENFIELD OWNER MANUAL Himalayan BS IV
 
ROYAL ENFIELD CRUSADER 250 Instruction Book
ROYAL ENFIELD CRUSADER 250 Instruction BookROYAL ENFIELD CRUSADER 250 Instruction Book
ROYAL ENFIELD CRUSADER 250 Instruction Book
 
ROYAL ENFIELD OWNER MANUAL BULLET ELECTRA
ROYAL ENFIELD OWNER MANUAL BULLET ELECTRAROYAL ENFIELD OWNER MANUAL BULLET ELECTRA
ROYAL ENFIELD OWNER MANUAL BULLET ELECTRA
 

Recently uploaded

Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptxContoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
IvvatulAini
 
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
pipinafindraputri1
 
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).pptKenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
novibernadina
 
SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.ppt
SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.pptSEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.ppt
SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.ppt
AlfandoWibowo2
 
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfAksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
JarzaniIsmail
 
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxPPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
dpp11tya
 

Recently uploaded (20)

Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptxContoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
 
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
 
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
 
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptxPPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
 
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).pptKenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
 
SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.ppt
SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.pptSEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.ppt
SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.ppt
 
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.pptLATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
 
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfAksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
 
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxPPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
 
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptxBab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
 
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
 
DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024
DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024
DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024
 
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdfKanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
 
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptxOPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
 
Stoikiometri kelas 10 kurikulum Merdeka.ppt
Stoikiometri kelas 10 kurikulum Merdeka.pptStoikiometri kelas 10 kurikulum Merdeka.ppt
Stoikiometri kelas 10 kurikulum Merdeka.ppt
 
Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdf
Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdfModul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdf
Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdf
 
MODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
 
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdfProv.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
 
Program Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - PerencanaanProgram Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - Perencanaan
 

Sistem Monev Kinerja Pembangunan dan Analisa SWOT Setjen MPR-RI

  • 1.
  • 3. 33
  • 4. Materi • Monitoring dan Evaluasi Kinerja Pembangunan • Evaluasi Program dan Kegiatan • Indikator Kinerja • Analisa SWOT Setjen MPR- RI 4dadang-solihin.blogspot.com
  • 7. Definisi Monitoring • Monitoring secara umum dapat diartikan sebagai fungsi manajemen yang dilakukan pada saat kegiatan sedang berlangsung mencakup aspek-aspek antara lain: – Penelusuran pelaksanaan kegiatan dan keluarannya (fokus pada input, proses dan output) – Pelaporan tentang kemajuan – Indentifikasi masalah-masalah pengelolaan dan pelaksanaan. 7dadang-solihin.blogspot.com
  • 8. Definisi Evaluasi • Proses menentukan nilai atau pentingnya suatu kegiatan, kebijakan, atau program. • Sebuah penilaian yang obyektif dan sistematik terhadap sebuah intervensi yang direncanakan, sedang berlangsung ataupun yang telah diselesaikan. (OECD, 2010) 8dadang-solihin.blogspot.com
  • 9. 9 Jenis Evaluasi menurut waktu pelaksanaan Tahap Perencanaan (ex-ante):  dilakukan sebelum ditetapkannya rencana pembangunan  untuk memilih dan menentukan: 1. skala prioritas dari berbagai alternatif dan 2. kemungkinan cara mencapai tujuan yang telah dirumuskan sebelumnya Tahap Pelaksanaan (on-going)  Dilaksanakan pada saat pelaksanaan program sudah selesai  Bertujuan untuk menilai hasil pelaksanaan program  Temuan utama berupa capaian-capaian dari pelaksanaan program Tahap Pasca-Pelaksanaan (ex-post)  dilaksanakan setelah pelaksanaan rencana berakhir  untuk melihat apakah pencapaian (output/ outcome/ impact) program mampu mengatasi masalah pembangunan yang ingin dipecahkan  untuk menilai: 1. efisiensi (keluaran dan hasil dibandingkan masukan), 2. efektivitas (hasil dan dampak terhadap sasaran), ataupun 3. manfaat (dampak terhadap kebutuhan) dari suatu program. dadang-solihin.blogspot.com
  • 10. Mengapa Perlu Monev • Review perkembangan/progress • Identifikasi masalah dalam perencanan dan/atau implementasi • Membuat penyesuaian yang dapat membuat “perbedaan” • Membantu mengidentifikasi masalah dan penyebabnya • Memberikan berbagai kemungkinan solusi dalam menyelesaikan masalah • Memunculkan pertanyaan mengenai asumsi dan strategi • Mencerminkan tujuan yang akan dicapai dan bagaimana mencapainya • Memberikan informasi dan pengetahuan mendalam • Meningkatkan kemungkinan dalam membuat perubahan pembangunan yang positif 10dadang-solihin.blogspot.com
  • 11. dadang-solihin.blogspot.com 11 Evaluasi Memberikan Informasi mengenai:  Strategi Apakah yang dilakukan sudah benar?  Operasi Apakah cara yang ditempuh sudah benar?  Pembelajaran Apakah ada cara yang lebih baik?
  • 12. Perbedaan Monitoring dan Evaluasi Aspek Monitoring Evaluasi Tujuan Menilai kemajuan dalam pelaksanaan program yang sedang berjalan Memberikan gambaran pada suatu waktu tertentu mengenai suatu program Fokus • Akuntabilitas penyampaian input program • Dasar untuk aksi perbaikan • Penilaian keberlanjutan program • Akuntablitas penggunaan sumber daya • Pembelajaran tentang hal-hal yang dapat dilakukan lebih baik di masa yang akan datang Cakupan • Apakah pelaksanaan sesuai dengan rencana? • Apakah terdapat penyimpangan? • Apakah penyimpangan tersebut dapat dibenarkan? • Relevansi • Keberhasilan • Efektifitas biaya • Pembelajaran Waktu Pelaksanaan Dilaksanakan terus menerus atau secara berkala selama pelaksanaan program Umumnya dilaksanakan pada pertengahan atau akhir program 12dadang-solihin.blogspot.com
  • 13. Kriteria Evaluasi 1. Relevansi 2. Efektifitas 3. Efisiensi 4. Dampak 5. Keberlanjutan dadang-solihin.blogspot.com 13
  • 14. 14 Kriteria Evaluasi dan Logic Model Output Effectiveness Impact Efficiency Relevance Sustainability Input Project Purpose (Outcome) Overall Goal (Impact) Policy Program Project dadang-solihin.blogspot.com
  • 15. 15 Relevansi  Sejauh mana kegiatan sejalan dengan prioritas dan kebijakan dadang-solihin.blogspot.com Policy Program Project Levels Logframe Overall Goal (Impacts) Relevance Overall Purpose (Outcome) Ouputs Inputs
  • 16. 16 Efektivitas  Suatu ukuran sejauh mana sebuah kegiatan mencapai tujuan dadang-solihin.blogspot.com Policy Program Project Levels Logframe Overall Goal (Impacts) Effectiveness Project Purpose (Outcome) Ouputs Inputs IRR Use of Outputs
  • 17. 17 Efisiensi  Mengukur keluaran, kualitatif dan kuantitatif, dalam hubungan dengan masukan. dadang-solihin.blogspot.com Policy Program Project Levels Logframe Overall Goal (Impacts) Efficiency Project Purpose (Outcome) Ouputs Inputs Project Period Project Cost
  • 18. 18 Dampak  Perubahan positif dan negatif yang dihasilkan oleh sebuah intervensi pembangunan, secara langsung maupun tidak, disengaja maupun tidak dadang-solihin.blogspot.com Policy Program Project Levels Logframe Overall Goal (Impacts) Impacts Project Purpose (Outcome) Ouputs Inputs Changes in Economic, Social, and Environmental Conditions
  • 19. 19 Keberlanjutan  Mengukur apakah manfaat suatu kegiatan dapat terus dinikmati setelah anggaran tidak diberikan lagi (dalam jangka menengah dan jangka panjang) dadang-solihin.blogspot.com Policy Program Project Levels Logframe Overall Goal (Impacts) Sustainability Project Purpose (Outcome) Ouputs Inputs Operation & Maintenance
  • 20. 20 Penilaian Evaluasi (1) Relevance a b c (2) Effectiveness (3) Efficiency (4) Sustainability (4) Sustainability (4) Sustainability A Highly Satisfactory B Satisfactory C Moderately Satisfactory D Unsatisfactory (2) Effectiveness (3) Efficiency (4) Sustainability a b c a b c a b c a b c a b c a b c a b c a b c dadang-solihin.blogspot.com
  • 21. Fokus Monev • monitoring dan evaluasi dapat digunakan sebagai pembelajaran dari apa yang telah dilakukan dan bagaimana hal tersebut dilakukan, dengan memfokuskan pada: – Efisiensi menggambarkan bahwa pemanfaatan input telah sesuai dengan output yang dihasilkan – Efektifitas ada ukuran apakah suatu kegiatan telah mencapai tujuan yang ditetapkan – Impact menggambarkan apakah yang telah dilakukan memberikan perbedaan terhadap masalah yang ingin diselesaikan 21dadang-solihin.blogspot.com
  • 22. Pertanyaan Kunci Monitoring 1. Masalah apa yang timbul ? 2. Apakah proyek berjalan sesuai jadwal ? 3. Apakah proyek menghasilkan Output yang direncanakan ? 4. Apakah anggarannya sesuai dengan rencana ? 5. Apakah strateginya berjalan sesuai dengan rencana? 6. Apakah kelompok sasaran (target group) terlibat dalam aktivitas proyek ? 22dadang-solihin.blogspot.com
  • 23. Tujuan Monitoring 1. Mengkaji apakah kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan telah sesuai dengan rencana 2. Mengidentifikasi masalah yang timbul agar langsung dapat diatasi 3. Melakukan penilaian apakah pola kerja dan manajemen yang digunakan sudah tepat untuk mencapai tujuan proyek. 4. Mengetahui kaitan antara kegiatan dengan tujuan untuk memperoleh ukuran kemajuan, 5. Menyesuaikan kegiatan dengan lingkungan yang berubah, tanpa menyimpang dari tujuan. 23dadang-solihin.blogspot.com
  • 24. Tujuan Evaluasi • Tujuan etis. Memberikan laporan pada pemimpin politik (kepala daerah) dan masyarakat tentang bagaimana sebuah kebijakan diterapkan dan hasil yang dicapai. Tujuan ini menggabungkan tujuan untuk pertanggungjawaban yang lebih baik, informatif, etika politik dan penegakkan demokrasi. • Tujuan manajerial. Mencapai pembagian keuangan dan sumber daya manusia yang lebih rasional diantara tindakan yang berbeda dan meningkatkan manajemen layanan publik. • Tujuan keputusan. Membuka jalan terhadap pembuatan keputusan untuk pelanjutan, penghentian atau perubahan sebuah kebijakan. • Tujuan pendidikan dan motivasi. Mendidik dan memotivasi pelaksana umum dan mitra kerja melalui pemahaman terhadap proses dan tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya oleh mereka sendiri. 24dadang-solihin.blogspot.com
  • 25. Jenis Evaluasi 1. Evaluasi Formatif – Evaluasi yang fokus pada kinerja yang lebih baik (kebijakan, program atau kegiatan). – Dapat dilaksanakan untuk alasan lain misalnya pemenuhan kelengkapan sarana dan prasana, keperluan pembentukan hukum dan kebijakan, atau evaluasi kegiatan sebagai bagian dari pelaksanaan evaluasi yang lebih lengkap. 2. Evaluasi Sumatif – Evaluasi yang fokuskan pada hasil (akibat). – Evaluasi sumatif ditujukan untuk memberikan informasi tentang kegunaan sebuah program. 25dadang-solihin.blogspot.com 1/2
  • 26. Jenis Evaluasi 3. Evaluasi Prospektif. – Evaluasi prospektif fokus pada pertanyaan: • Apakah kebijakan, program, atau kegiatan tertentu harus evaluasi? • Apakah hasil yang akan diperoleh sesuai dengan upaya atau sumberdaya yang digunakan? – Evaluasi prospektif merupakan sintesis dari informasi hasil monitoring dan penilaian dari studi awal untuk menilai kemungkinan hasil terhadap suatu kebijakan, program atau kegiatan yang baru diusulkan. 26dadang-solihin.blogspot.com 2/2
  • 27. 27 Jenis Evaluasi menurut tujuan • Evaluasi proses: Mengkaji bagaimana program berjalan dengan fokus pada masalah penyampaian pelayanan (service delivery). • Evaluasi biaya-manfaat: Mengkaji biaya program relatif terhadap alternatif penggunaan sumberdaya & manfaat dari program. • Evaluasi dampak: Mengkaji apakah program memberikan pengaruh yg diinginkan terhadap individu, rumahtangga, masyarakat, & kelembagaan. dadang-solihin.blogspot.com
  • 28. Tipe Evaluator 1. Evaluator Internal – Mengetahui lebih banyak tentang sejarah, organisasi, budaya, problem, keberhasilan dan sebagainya. – Menyatu dengan obyek yang dievaluasi. 2. Evaluator Eksternal – Punya kredibilitas yang lebih tinggi dan keahlian yang lebih spesifik. – Tidak terikat dengan keputusan-keputusan administratif dan keuangan. 3. Evaluator Partisipatif – Wakil dari pemerintah dan stakeholderss (termasuk penerima manfaat) bekerjasama dalam merancang dan melaksanakan evaluasi. – Metode partisipatif memungkinkan digunakan dalam evaluasi internal dan eksternal. 28dadang-solihin.blogspot.com
  • 29. Evaluasi Internal dan External Kelebihan Kekurangan Evaluasi Internal • Evaluator cukup mengenal dengan lingkungan yang dievaluasi • Beberapa responden lebih mudah digali informasinya oleh orang dalam daripada orang luar • Biaya lebih rendah dibanding eksternal • Objektifitas tim evaluasi terhadap hasil evaluasi mungkin dapat dipengaruhi berbagai kepentingan • Tim evaluasi mungkin kurang terlatih atau memiliki kemampuan dalam bidang evaluasi Evaluasi Eksternal • Evaluasi dapat lebih objektif • Evaluator memiliki kemampuan dan keterampilan lebih dalam bidang evaluasi • Beberapa responden lebih mudah digali informasi oleh orang luar • Menggunakan evaluator eksternal dapat memberikan kredibilitas lebih terhadap hasil temuan • Evaluasi eksternal dapat memakan biaya yang besar • Evaluator eksternal mungkin salah mengerti keinginan kita terhadap apa yang ingin dievaluasi 29dadang-solihin.blogspot.com
  • 30. Tahapan Evaluasi 1. Menetapkan apa yang akan dievaluasi – Identifikasi program/kegiatan/objek yang akan dievaluasi – Jelaskan uraian program/kegiatan/objek evaluasi – Tentukan fokus yang menjadi perhatian s.d informasinya 2. Menyusun rencana evaluasi – Susun pertanyaan evaluasi – Tetapkan informasi diperlukan untuk pertanyaan – Tentukan kriteria evaluasi – Tentukan bagaimana, dimana, kapan, dari siapa informasi didapat – Identifikasi hambatan pelaksanaan evaluasi 30dadang-solihin.blogspot.com 1/2
  • 31. Tahapan Evaluasi 3. Pengumpulan data – Identifikasi informasi – Pilih instrumen dalam mendapatkan informasi – Pilot test untuk menguji instrumen – Susun kembali instrumen sebagai perbaikan 4. Analisis dan presentasi data – Susun metode analisis dan presentasi data – Buat kesimpulan analisis – Buat laporan hasil evaluasi – Presentasikan dan laporkan secara tertulis 5. Pengambilan keputusan – Tentukan pilihan rekomendasi – Identifikasi area evaluasi 31dadang-solihin.blogspot.com 2/2
  • 32. Perbedaan Pendekatan Evaluasi Pendekatan Tujuan Utama Fokus Pertanyaan Metodologi Goal-based Menilai pencapaian tujuan dan sasaran • Apakah tujuan tercapai? Efisienkah? • Apakah tujuan tersebut sudah sesuai? Membandingkan baseline dan progres data, menemukan cara-cara dalam mengukur indikator Decision making Memberikan informasi • Apakah program efektif? • Perlukah dilanjutkan? • Bagaimana jika program tsb dimodifikasi? • Menilai kisaran opsi yang terkait dengan konteks proyek, input, proses dan hasil. • Membuat beberapa cara konsensus pengambilan keputusan Goal-free Menilai keseluruhan efek dari proyek baik yang diinginkan maupun yang tidak • Apakah hasil keseluruhan dari proyek? • Nilai-nilai apakah yang terdapat disana? • Determinasi independen akan kebutuhan dan ukuran dalam menilai kelayakan proyek. • Teknik kualitatif dan kuantitatif dalam menemukan berbagai kemungkinan hasil. Expert judgement Penggunaan keahlian Bagaimana ahli external menilai proyek ini? Review kritis berdasarkan pengalaman, survey informal dan wawasan mendalam yang subjektif 32dadang-solihin.blogspot.com
  • 33. Sistem Evaluasi dadang-solihin.blogspot.com 33 Terdapat tiga aspek dalam sistem evaluasi: 1. Perencanaan evaluasi 2. Pelaksanaan evaluasi 3. Pemanfaatan hasil evaluasi
  • 34. Perencanaan Evaluasi 1. Melakukan penilaian kesiapan yaitu sebuah kerangka kerja analitis untuk menilai kemampuan dari organisasi dalam melakukan Monitoring dan Evaluasi terhadap “tujuan pembangunan” yang terdapat dalam dokumen perencanaan. 2. Sepakat atas hasil yang dimonitor dan dievaluasi Kesepakatan dalam perumusan “hasil” ditekankan dalam langkah kedua ini karena membuat tujuan yang diharapkan dari tindakan pemerintah menjadi jelas. 34dadang-solihin.blogspot.com 1/2
  • 35. Perencanaan Evaluasi 3. Pemilihan indikator kunci untuk memantau hasil – indikator diperlukan untuk memenuhi tuntutan masyarakat agar pemerintah lebih responsif terhadap usulan konkret masyarakat; – indikator bermanfaat untuk menunjukkan akuntabilitas kepada masyarakat tentang capaian pemerintah; – indikator berguna sebagai cara untuk mencapai target-target yang telah ditetapkan. 4. Pengumpulan Baseline Data untuk indikator – data yang berguna untuk menentukan posisi kita sekarang secara terukur. 5. Rencana perbaikan-pemilihan sasaran nyata target – Rencana perbaikan terhadap hasil program, kegiatan dan kebijakan diinginkan membutuhkan “target”. – Target adalah tingkatan indikator yang dapat dihitung dan diinginkan oleh pemerintah dan pemerintah daerah untuk dicapai pada waktu tertentu. 35dadang-solihin.blogspot.com 2/2
  • 36. Pelaksanaan Evaluasi 1. Monitoring hasil – Terpilah dua yaitu monitoring dan Evaluasi hasil (terhadap hasil dan dampak) dan M&E pelaksanaan (terhadap masukan, kegiatan dan keluaran). 2. Pelaksanaan evaluasi – Memusatkan perhatian pada peran penting evaluasi sebagai pelengkap informasi tentang masukan dan keluaran. – Meskipun disisi lain, monitoring telah membuka wawasan tentang apa yang dilakukan untuk mencapai hasil dan masukan. 3. Analisa dan pelaporan data – Langkah penting untuk menentukan temuan mana yang akan dilaporkan; kepada siapa laporan P&E ditujukan; dalam format apa dan dengan jeda waktu bagaimana. 36dadang-solihin.blogspot.com
  • 37. Pemanfaatan Hasil Evaluasi 1. Pemanfaatan temuan – Sistem Monev menghasilkan dan menyampaikan informasi berbasis hasil kepada pengguna yang tepat di dalam pemerintahan. 2. Mempertahankan sistem Monitoring dan Evaluasi dalam organisasi – Upaya pengembangan sistem Monev berbasis hasil dalam organisasi pemerintah membutuhkan proses jangka panjang terutama guna memastikan pengambil keputusan benar-benar mempertahankan dan memanfaatkan Monev. 37dadang-solihin.blogspot.com
  • 38. Kondisi Saat Ini dan Harapan Ke Depan dadang-solihin.blogspot.com 38  Monev hanya untuk kepentingan instansi/lembaga lain yang lebih superior  Sistem merupakan bagian dari sub- ordinasi  Menjadi beban Lembaga  Bagian dari kewajiban  Tidak ada reward tapi hanya ada punishment  Tidak adanya keterkaitan antara evaluasi dan perencanaan ke depan  Tidak adanya implikasi/dampak dari pelaksanaan kegiatan evaluasi dengan perencanaan  Sangat Mahal (Biaya dan Waktu)  Monev untuk kepentingan Lembaga sendiri  Sistem yang baku untuk kepentingan nasional dilengkapi dengan kekhasan lokal.  Menjadi kebutuhan  Bagian dari akuntabilitas dan dibuka kepada publik  Menjadi bahan masukan perencanaan ke depan  Ada reward dan punishment berdasar indikator yang jelas Kondisi Saat Ini Harapan Ke Depan
  • 39. 39 Kerangka Konseptual Evaluasi • Menjadi bagian dari desain program • Perencanaan yg baik sejak awal • Dukungan dari pemangku kepentingan • Menjadi bagian dari tanggung jawab pemimpin program • Alokasi sumber daya yg memadai dadang-solihin.blogspot.com
  • 40. Kriteria Evaluasi dadang-solihin.blogspot.com 40  Relevansi Sejauh mana kegiatan sejalan dengan prioritas dan kebijakan  Efektifitas Suatu ukuran sejauh mana sebuah kegiatan mencapai tujuan  Efisiensi Mengukur keluaran, kualitatif dan kuantitatif, dalam hubungan dengan masukan.  Dampak Perubahan positif dan negatif yang dihasilkan oleh sebuah intervensi pembangunan, secara langsung maupun tidak, disengaja maupun tidak  Keberlanjutan Mengukur apakah manfaat suatu kegiatan dapat terus dinikmati setelah anggaran tidak diberikan lagi.
  • 42. Reformasi Sistem Penganggaran PARADIGMA LAMA PARADIGMA BARU Visi:  Melaksanakan rencana pembangunan lima tahunan berdasarkan GBHN Visi:  Melaksanakan program kerja Presiden/KDH terpilih Misi:  Penyelenggaraan pemerintahan umum dan pembangunan  Penganggaran berdasarkan pendekatan menurut pengeluaran rutin dan pengeluaran pembangunan Misi:  Pelaksanaan kerangka regulasi, kerangka investasi, dan pelayanan publik yang di tuangkan dalam RKP/D  Anggaran disusun berdasarkan RKP/D dengan mempertimbang- kan kemampuan keuangan negara 42dadang-solihin.blogspot.com 1/2
  • 43. Reformasi Sistem Penganggaran dadang-solihin.blogspot.com 43 Penganggaran Berbasis: 1. Pengeluaran Rutin 2. Pengeluaran Pembangunan Paradigma Lama Penganggaran dengan Pendekatan: 1. Penganggaran Berbasis Kinerja 2. Kerangka Penganggaran Jangka Menengah 3. Anggaran Terpadu Paradigma Baru 2/2
  • 44. Penganggaran Berbasis Kinerja (PBK) dadang-solihin.blogspot.com 44 Tujuan 1. Menunjukan keterkaitan antara pendanaan dan prestasi kinerja yang akan dicapai (directly linkages between performance and budget); 2. Meningkatkan efisiensi dan transparansi dalam penganggaran (operational efficiency); 3. Meningkatkan fleksibilitas dan akuntabilitas unit kerja dalam melaksanakan tugas dan pengelolaan anggaran (more flexibility and accountability). Landasan Konseptual 1. Alokasi anggaran berorientasi pada kinerja (output and outcome oriented); 2. Fleksibilitas pengelolaan anggaran dengan tetap menjaga prinsip akuntabilitas (let the manager manages); 3. Alokasi anggaran program/kegiatan didasarkan pada tugas-fungsi unit kerja yang dilekatkan pada stuktur organisasi (Money follow function). Tujuan Landasan Konseptual
  • 45. Kerangka Pengeluaran Jangka Menengah (KPJM) dadang-solihin.blogspot.com 45 Tujuan 1. Pengalokasian sumber daya anggaran yang lebih efisien (allocative efficiency) 2. Meningkatkan kualitas perencanaan penganggaran (to improve quality of planning) 3. Lebih fokus terhadap pilihan kebijakan prioritas (best policy option) 4. Meningkatkan disiplin fiskal (fiscal dicipline) 5. Menjamin adanya kesinambungan fiskal (fiscal sustainability) Landasan Konseptual 1. Penerapan sistem rolling budget 2. Mempunyai baseline (angka dasar) 3. Adanya mekanisme penyesuaian angka dasar 4. Penetapan Parameter 5. Adanya mekanisme usulan tambahan anggaran bagi kebijakan baru (additional budget for new initiatives) Tujuan Landasan Konseptual
  • 46. Penganggaran Secara Terpadu • Semua kegiatan instansi pemerintah disusun secara terpadu, termasuk mengintegrasikan anggaran belanja rutin dan anggaran belanja pembangunan. • Tahapan yang diperlukan sebagai bagian upaya jangka panjang untuk membawa penganggaran menjadi lebih transparan, dan memudahkan penyusunan dan pelaksanaan anggaran yang berorientasi kinerja. • Dalam kaitan dengan menghitung biaya input dan menaksir kinerja program, sangat penting untuk mempertimbangkan secara simultan biaya secara keseluruhan, baik yang bersifat investasi maupun biaya yang bersifat operasional. 46dadang-solihin.blogspot.com
  • 47. (R)APBN Prakiraan Maju Implikasi anggaran KPJM Prakiraan Maju Kebijakan ditetapkan sbg baseline 2012 2013 2014 2011 APBN 2011 T0 RAPBN 2012 T+1 Prakiraan Maju 2013 T+2 Prakiraan Maju 2014 T+3 REALISASI 2011 T-1 APBN 2012 T0 RAPBN 2013 T+1 Prakiraan Maju 2014 T+2 Prakiraan Maju 2015 T+3 TA 2011 dan KPJM 2012 - 2014 TA 2012 dan KPJM 2013 - 2015 Rolling Budget 47 KPJM : Ilustrasi dan Cara Kerja dadang-solihin.blogspot.com
  • 48. Prakiraan Maju Kegiatan On-going Kegiatan Ad-hoc Multi- years Project Target Tahunan yg berbeda Angka Prakiraan Maju untuk tahun- tahun berikutnya dihitung berdasarkan: • alokasi anggaran pada tahun berjalan • disesuaikan dengan tingkat inflasi yang digunakan dalam APBN Angka Prakiraan Maju untuk tahun-tahun berikutnya dihitung berdasarkan formula/ model yang telah ditetapkan sesuai dengan karakteristik masing-masing kegiatan 48 Penghitungan Prakiraan Maju dalam KPJM Catatan : Hasil penghitungan prakiraan maju akan menjadi baseline pada tahun ybs. dadang-solihin.blogspot.com
  • 49. Indikator Kinerja • Indikator Kinerja merupakan alat ukur untuk menilai keberhasilan suatu program atau kegiatan. • Indikator Kinerja yang digunakan terdiri dari: – Key Performance Indicator (KPI) diterjemahkan sebagai Indikator Kinerja Utama Program (IKU Program) untuk menilai kinerja program, – Indikator Kinerja Kegiatan (IK Kegiatan) untuk menilai kinerja kegiatan, dan – Indikator Keluaran untuk menilai kinerja subkegiatan (tingkatan di bawah kegiatan). dadang-solihin.blogspot.com 49
  • 50. Standar Biaya • Standar biaya merupakan alat bantu untuk penyusunan anggaran; • Standar biaya merupakan kebutuhan anggaran yang paling efisien untuk menghasilkan keluaran. • Perubahan jumlah/ angka standar biaya dimungkinkan karena adanya perubahan parameter yang dijadikan acuan. Parameter tersebut dapat berupa angka inflasi, keadaan kondisi darurat (force majeur), atau hal lain yang ditetapkan sebagai parameter; • Standar biaya dikaitkan dengan Standar Pelayanan Minimal. dadang-solihin.blogspot.com 50
  • 51. Evaluasi Kinerja • Evaluasi kinerja merupakan proses penilaian dan pengungkapan masalah implementasi kebijakan untuk memberikan umpan balik bagi peningkatan kualitas kinerja, baik dari sisi efisiensi dan efektivitas dari suatu program/kegiatan. • Cara pelaksanaan evaluasi dapat dilakukan dengan cara membandingkan hasil terhadap target (dari sisi efektivitas) dan realisasi terhadap rencana pemanfaatan sumber daya (dilihat dari sisi efisiensi). • Hasil evaluasi kinerja merupakan umpan balik (feed back) bagi organisasi untuk memperbaiki kinerjanya. dadang-solihin.blogspot.com 51
  • 53.  Indikator adalah variabel-variabel yang mengindikasi atau memberi petunjuk kepada kita tentang suatu keadaan tertentu, sehingga dapat digunakan untuk mengukur perubahan (Green, 1992). 53dadang-solihin.blogspot.com Pengertian Indikator
  • 54. Pengertian Kinerja  Gambaran mengenai tingkat pencapaian pelaksanaan suatu kegiatan/program/kebijaksanaan dalam mewujudkan sasaran, tujuan, misi, dan visi organisasi (LAN, 1999:3)  Outcome hasil kerja keras organisasi dalam mewujudkan tujuan stratejik yang ditetapkan organisasi, kepuasan pelanggan serta kontribusinya terhadap perkembangan ekonomi masyarakat (Kane dan Johnson, 1995)  Perilaku berkarya, penampilan atau hasil karya. Oleh karena itu kinerja merupakan bentuk bangunan yang multi dimensional, sehingga cara mengukurnya sangat bervariasi tergantung pada banyak faktor (Bates dan Holton 1995). dadang-solihin.blogspot.com 54
  • 55. Pengertian Indikator Kinerja  Indikator Kinerja adalah uraian ringkas dengan menggunakan ukuran kuantitatif atau kualitatif yang mengindikasikan pencapaian suatu sasaran atau tujuan yang telah disepakati dan ditetapkan KEGUNAAN  dasar penilaian kinerja, baik dalam tahap perencanaan (ex-ante), pelaksanaan (on-going), maupun setelahnya (ex-post)  petunjuk kemajuan dalam rangka mencapai tujuan atau sasaran dadang-solihin.blogspot.com 55
  • 56. Fungsi Indikator Kinerja • Memperjelas tentang; what, how, who, and when suatu kegiatan dilaksanakan • Menciptakan konsensus yang dibangun oleh stakeholders • Membangun dasar pengukuran, analisis, dan evaluasi kinerja program pembangunan dadang-solihin.blogspot.com 56
  • 57. Kedudukan Indikator Kinerja dadang-solihin.blogspot.com 57 Perencanaan Pelaksanaan monitoring dan Evaluasi Indikator Kinerja KuantitatifKualitatif Sasaran dan Tujuan
  • 58. Kriteria Penyusunan Indikator Kinerja 1. Relevant: indikator terkait secara logis dan langsung dengan tugas institusi, serta realisasi tujuan dan sasaran strategis institusi; 2. Well-defined: definisi indikator jelas dan tidak bermakna ganda sehingga mudah untuk dimengerti dan digunakan; 3. Measurable: indikator yang digunakan diukur dengan skala penilaian tertentu yang disepakati, dapat berupa pengukuran secara kuantitas, kualitas atau harga. – Indikator Kuantitas diukur dengan satuan angka dan unit – Contoh Indikator Kuantitas: jumlah penumpang internasional yang masuk melalui pelabuhan udara dan pelabuhan laut. dadang-solihin.blogspot.com 58 1/3
  • 59. Kriteria Penyusunan Indikator Kinerja – Indikator Kualitas menggambarkan kondisi atau keadaan tertentu yang ingin dicapai (melalui penambahan informasi tentang skala/tingkat pelayanan yang dihasilkan) – Contoh Indikator Kualitas: Proporsi kedatangan penumpang internasional yang diproses melalui imigrasi dalam waktu 30 menit. – Indikator Harga mencerminkan kelayakan biaya yang diperlukan untuk mencapai sasaran kinerja. – Contoh Indikator Harga: Biaya pemrosesan imigrasi per penumpang. 4. Appropriate: indikator yang dipilih harus sesuai dengan upaya peningkatan pelayanan/kinerja dadang-solihin.blogspot.com 59 2/3
  • 60. Kriteria Penyusunan Indikator Kinerja 5. Reliable: indikator yang digunakan akurat dan dapat mengikuti perubahan tingkatan kinerja; 6. Verifiable: memungkinkan proses validasi dalam sistem yang digunakan untuk menghasilkan indikator; 7. Cost-effective: kegunaan indikator sebanding dengan biaya pengumpulan data. dadang-solihin.blogspot.com 60 3/3
  • 61. Logic Model Theory dadang-solihin.blogspot.com 61 Hasil pembangunan yang  diperoleh dari  pencapaian  outcome Apa yang ingin  diubahDAMPAK Manfaat yang diperoleh dalam  jangka menengah untuk  beneficieries tertentu sebagai  hasil dari output Apa yang ingin  dicapai OUTCOME Produk/barang/jasa akhir yang  dihasilkan Apa yang dihasilkan  (barang) atau  dilayani (jasa) OUTPUT Proses/kegiatan   menggunakan input   menghasilkan output yang  diinginkan Apa yang  dikerjakan KEGIATAN Sumberdaya yang memberikan  kontribusi dalam  menghasilkan output Apa yang  digunakan dalam  bekerja INPUT Metode Pelaksanaan MetodePenyusunan Sumber : Framework for Managing Programme Performance Information, National Treasury, Republic of South Africa, May 2007
  • 62. Indikator Kinerja INPUT • Indikator ini mengukur jumlah sumberdaya seperti anggaran (dana), SDM, peralatan, material, dan masukan lainnya yang dipergunakan untuk melaksanakan kegiatan. • Dengan meninjau distribusi sumberdaya dapat dianalisis apakah alokasi sumberdaya yang dimiliki telah sesuai dengan rencana stratejik yang ditetapkan Contoh: • Jumlah dana yang dibutuhkan • Tenaga yang terlibat • Peralatan yang digunakan • Jumlah bahan yang digunakan dadang-solihin.blogspot.com 62
  • 63. Indikator Kinerja OUTPUT • Indikator Keluaran dijadikan landasan untuk menilai kemajuan suatu kegiatan apabila tolok ukur dikaitkan dengan sasaran kegiatan yang terdefinisi dengan baik dan terukur. • Oleh karena itu indikator ini harus sesuai dengan lingkup dan sifat kegiatan instansi. Contoh: • Jumlah jasa/kegiatan yang direncanakan – Jumlah orang yang diimunisasi/ vaksinasi – Jumlah permohonan yang diselesaikan – Jumlah pelatihan/ peserta pelatihan – Jumlah jam latihan dalam sebulan • Jumlah barang yang akan dibeli/dihasilkan – Jml pupuk/obat/bibit yang dibeli – Jumlah komputer yang dibeli – Jumlah gedung/jembatan yg dibangun – meter panjang jalanyang dibangun/rehab dadang-solihin.blogspot.com 63
  • 64. Indikator Kinerja OUTCOME • Pengukuran indikator Hasil seringkali rancu dengan pengukuran indikator Keluaran. • Indikator outcome lebih utama daripada sekedar output. Walaupun produk telah berhasil dicapai dengan baik, belum tentu secara outcome kegiatan telah tercapai. • Outcome menggambarkan tingkat pencapaian atas hasil lebih tinggi yang mungkin menyangkut kepentingan banyak pihak. • Dengan indikator outcome instansi dapat mengetahui apakah hasil yang telah diperoleh dalam bentuk output memang dapat dipergunakan sebagaimana mestinya dan memberikan kegunaan yang besar bagi masyarakat. dadang-solihin.blogspot.com 64
  • 65. Contoh: Ukuran Kinerja Indikator Outcome • Jumlah/ % hasil langsung dari kegiatan – Tingkat Pemahaman peserta terhadap materi pelatihan – tingkat kepuasan dari pemohon/pasien (costumer) – kemenangan tim dlm setiap pertandingan • Peningkatan langsung hal-hal yg positif – kenaikan prestasi kelulusan siswa – peningkatan daya tahan bangunan – Penambahan daya tampung siswa • Penurunan langsung hal-hal yang negatif – Penurunan Tingkat Kemacetan – Penurunan Tingkat Pelanggaran Lalu lintas dadang-solihin.blogspot.com 65
  • 66. 66 Menentukan Indikator OutcomeMenentukan Indikator Outcome dadang-solihin.blogspot.com 1. Indikator outcome mencerminkan indikator output terpenting Indikator outcome : 1. Indikator output 1a 2. Indikator output 2b, 2c 3. Indikator output 3b 4. Indikator output 4a OUTPUT 2 Indikator 2a Indikator 2b Indikator 2c OUTPUT 1 Indikator 1a Indikator 1b Indikator 1c OUTPUT 3 Indikator 3a Indikator 3b Indikator 3c OUTPUT 4 Indikator 4a Indikator 4b Indikator 4c OUTCOME 1/3
  • 67. 67dadang-solihin.blogspot.com 2. Indikator outcome merupakan composite index dari indikator output – Indeks gabungan (composite indexes) diperoleh dengan membobot output OUTPUT 2 Indikator : (Ptb) OUTPUT 1 Indikator : (Pta) OUTPUT 3 Indikator : (Ptc) In 0) OUTCOME Indikator : (I = (∑Pt / ∑Pt-1) x 100) Menentukan Indikator OutcomeMenentukan Indikator Outcome 2/3
  • 68. 68dadang-solihin.blogspot.com 3. Indikator outcome merupakan hasil Survei – Indikator output harus mendukung pencapaian outcome, meskipun tidak terkait langsung dalam penyusunan indikator outcome OUTCOME (mis : IHSG, IPM, APK) OUTPUT 3 Indikator output OUTPUT 2 Indikator output OUTPUT 1 Indikator output Menentukan Indikator OutcomeMenentukan Indikator Outcome 3/3
  • 69. Indikator Kinerja IMPACT • Indikator ini memperlihatkan pengaruh yang ditimbulkan dari manfaat yang diperoleh dari hasil kegiatan. • Seperti halnya indikator manfaat, indikator dampak juga baru dapat diketahui dalam jangka waktu menengah dan panjang. • Indikator dampak menunjukkan dasar pemikiran mengapa kegiatan dilaksanakan, menggambarkan aspek makro pelaksanaan kegiatan, tujuan kegiatan secara sektoral, regional dan nasional. Contoh: • Peningkatan hal yg positif dlm jk panjang – % Kenaikan Pendapatan perkapita masyarakat – Peningkatan cadangan pangan – Peningkatan PDRB sektor tertentu • Penurunan hal yang negatif dlm jk panjang – Penurunan Tingkat kemiskinan – Penurunan Tingkat Kematian dadang-solihin.blogspot.com 69
  • 70. Menentukan Target Kinerja • Specific: sifat dan tingkat kinerja dapat diidentifikasi dengan jelas; • Measurable: target kinerja dinyatakan dengan jelas dan terukur baik bagi indikator yang dinyatakan dalam bentuk kuantitas, kualitas dan biaya; • Achievable: target kinerja dapat dicapai terkait dengan kapasitas dan sumber daya yang ada; • Relevant: mencerminkan keterkaitan (relevansi) antara target output dalam rangka mencapai target outcome yang ditetapkan; serta antara target outcome dalam rangka mencapai target impact yang ditetapkan; dan • Time Bond: waktu/periode pencapaian kinerja ditetapkan. dadang-solihin.blogspot.com 70
  • 71. Informasi Indikator Kinerja 1. Nama indikator: mengidentifikasi nama dan kategori indikator (indikator outcome, output atau mainstreaming); 2. Tujuan/kepentingan: menjelaskan apa yang ingin dicerminkan dari sebuah indikator dan mengapa itu penting; 3. Metode penghitungan: menggambarkan cara penghitungan indikator (jika indikator yang digunakan merupakan hasil perhitungan dari data/informasi yang dikumpulkan); 4. Tipe penghitungan: mengidentifikasi sifat indikator kinerja (bersifat kumulatif atau non-kumulatif); 5. Indikator baru: mengidentifikasi indikator baru atau indikator lama yang berubah sasaran kinerjanya dibanding tahun sebelumnya; dadang-solihin.blogspot.com 71 1/3
  • 72. Informasi Indikator Kinerja 6. Kinerja yang diharapkan: mengidentifikasikan tingkat dan arah kinerja yang diharapkan; 7. Standar indikator: mengidentifikasi standar kinerja yang dapat diterima (benchmark); 8. Penanggungjawab indikator: mengidentifikasi unit organisasi penanggungjawab dalam pendefinisian, analisis data, interpretasi dan pelaporan indikator; 9. Pengelola data indikator: mengidentifikasi unit organisasi penanggungjawab dalam memastikan data indikator telah terkumpul dan tersedia sesuai jadwal; 10. Waktu pelaksanaan pengumpulan data indikator: tanggal yang ditetapkan untuk memulai pengumpulan data indikator; dadang-solihin.blogspot.com 72 2/3
  • 73. Informasi Indikator Kinerja 11. Jadwal pelaporan: mengidentifikasi jadwal pelaporan indikator (apakah dilaporkan pertigabulan, persemester atau pertahun); 12. Sumber pengumpulan data: menggambarkan darimana data/informasi didapat dan bagaimana pengumpulannya; dan 13. Hambatan pengumpulan data: mengidentifikasi hambatan pengumpulan data/informasi terkait pengukuran kinerja. dadang-solihin.blogspot.com 73 3/3
  • 75. Analisis SWOT • Suatu proses merinci keadaan lingkungan internal dan eksternal. • Guna mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan organisasi ke dalam kategori Strengths, Weaknesses, Opportunities, Threats, • Sebagai dasar untuk menentukan tujuan dan sasaran, serta strategi mencapainya. • Sehingga organisasi memiliki keunggulan meraih masa depan yang lebih baik. dadang-solihin.blogspot.com 75
  • 76. Kerangka Analisis SWOT dadang-solihin.blogspot.com 76 IDENTIFIKASI FAKTOR-FAKTOR KEBERHASILAN PENILAIAN FAKTOR-FAKTOR KEBERHASILAN FAKTOR KUNCI KEBERHASILAN & PETA POSISI KEKUATAN MERUMUSKAN DAN MENENTUKAN TUJUAN MENENTUKAN SASARAN DAN KINERJA MENYUSUN STRATEGI DAN KEGIATAN RENCANA PELAKSANAAN KEGIATAN MONITORING, EVALUASI DAN PELAPORAN
  • 77. Konsep Analisis SWOT  Siapa mengetahui keadaan medan kekuatan dan peluang yang dapat dimanfaatkan serta kelemahan diri sendiri dan ancaman akan memenangkan pertempuran.  Siapa yang dapat memadukan atau menciptakan: dadang-solihin.blogspot.com 77 1. Strength (Kekuatan) dengan Opportunities (Peluang), dan 2. Meminimalkan Kelemahan (Weakness) dan Ancaman (Threath) Akan memiliki keunggulan meraih sukses yang lebih besar.
  • 78. Teknik Analisis SWOT  Faktor Internal  Faktor-faktor yang ada dalam kontrol atau kewenangan dan tanggung jawab unit yang dipimpin.  Faktor Eksternal  Faktor-faktor yang tidak berada dalam kontrol atau kewenangan dan tanggung jawab unit yang dipimpin dadang-solihin.blogspot.com 78
  • 79. Identifikasi Faktor Internal dadang-solihin.blogspot.com 79 • Teknik Brainstorming • Observasi atau telaahan dokumen atau catatan dalam lembar periksa • Hasil dikelompokan atau diklasifikasikan dalam kategori : • Kekuatan / Strength • Kelemahan / Weaknesses • Faktor internal: 1. Kemampuan melaksanakan atau menyelesaikan tugas yang berkaitan dengan misi. 2. Sumberdaya yang tersedia dan kondisinya, manusia, material, alat dan teknologi, metode, serta dana. 3. Hubungan kerja 4. Data 5. Informasi, dan lain-lain • Bila mendukung penyelesaian tugas/ pencapaian misi, dikategorikan kekuatan/ strength. • Bila tidak mendukung penyelesaian tugas/terbatas dikategorikan kelemahan/ weaknesses.
  • 80. Identifikasi Faktor Eksternal dadang-solihin.blogspot.com 80 Faktor Eksternal : • Sumberdaya Manusia • Bahan • Pemasok • Pelanggan • Teknologi • Globalisasi • Lingkungan Bersifat Umum Opportunities/Peluang: • Faktor di luar lingkungan organisasi yang memberikan manfaat dikemudian hari dalam mencapai misi. Threats/Ancaman: • Faktor di luar lingkungan organisasi yang dinilai tidak mendatangkan manfaat, atau • Kondisi yang menghalangi atau menimbulkan resiko kegagalan dalam mencapai misi.
  • 81. Penilaian Faktor Keberhasilan dadang-solihin.blogspot.com 81 • Untuk menentukan faktor keberhasilan misi sebagai faktor-faktor strategis, perlu dilakukan penilaian terhadap setiap faktor teridentifikasi. • Faktor strategis bila memiliki nilai lebih dari faktor lain. • Faktor kunci keberhasilan: faktor yang memberikan nilai dukungan tinggi dan keterkaitan tinggi terhadap keberhasilan organisasi sekarang dan yang akan datang.
  • 82. Aspek yang Dinilai 1. Urgensi Faktor terhadap Misi : • NU: Nilai Urgensi • BF: Bobot Faktor 2. Dukungan Faktor terhadap Misi : • N D : Nilai Dukungan • NBD : Nilai Bobot Dukungan 3. Keterkaitan Faktor terhadap Misi : • NK : Nilai Keterkaitan • NRK : Nilai Rata-rata Keterkaitan • NBK : Nilai Bobot Keterkaitan dadang-solihin.blogspot.com 82
  • 83. Cara Penilaian dadang-solihin.blogspot.com 83  Penilaian dilakukan secara kualitatif yang dikuantitatifkan  Model skala nilai : nilai yang diberikan pada suatu faktor secara kualitatif, seperti : 1. Buruk 2. Kurang 3. Cukup 4. Baik 5. Sangat baik  Skala yang dianjurkan rensis likert dalam menilai urgensi, dukungan dan keterkaitan faktor internal dan eksternal dalam mencapai misi digunakan skala nilai 1 – 5. Dikonversikan ke dalam Angka
  • 84. Analisa SWOT dadang-solihin.blogspot.com 84 Threats (Ancaman) Threats (Ancaman) Weaknesses (Kelemahan) Weaknesses (Kelemahan) Strengths (Kekuatan) Strengths (Kekuatan) Strategi ST Gunakan kekuatan untuk menghindari atau mengatasi ancaman Strategi ST Gunakan kekuatan untuk menghindari atau mengatasi ancaman Strategi WT Minimalkan kelemahan dan hindari ancaman Strategi WT Minimalkan kelemahan dan hindari ancaman Strategi WO Atasi kelemahan dengan memanfaatkan peluang Strategi WO Atasi kelemahan dengan memanfaatkan peluang Strategi SO Gunakan kekuatan untuk memanfaatkan peluang Strategi SO Gunakan kekuatan untuk memanfaatkan peluang Opportunities (Peluang) Opportunities (Peluang) INTERNALINTERNAL EKSTERNAL
  • 85. Visi Setjen MPR-RI “Profesional, Modern, dan Akuntabel dalam Melayani MPR–RI” 85dadang-solihin.blogspot.com
  • 86. Strengths (Kekuatan) dadang-solihin.blogspot.com 86 No Strength (Kekuatan) NU BF NUxBF 1 Adanya dukungan anggaran yang memadai 5 60 300 2 Ketersediaan sarana dan prasarana 2 15 30 3 Adanya tugas dan fungsi yang jelas 4 10 40 4 Tersedianya beberapa SDM yang berkualitas 3 10 30 5 Memiliki ciri khas kelembagaan yang unik 1 5 5 Jumlah 100 405
  • 87. Weaknesses (Kelemahan) dadang-solihin.blogspot.com 87 No Weaknesses (Kelemahan) NU BF NUxBF 1 Rendahnya managemen SDM 4 20 80 2 Masih belum tersedianya aturan-aturan dasar seperti Anjab, SOP, dll. 2 3 6 3 Adaya disorientasi dalam bekerja : Seringnya Pejabat dan Pegawai jarang ditempat 5 60 300 4 Kurangnya koordinasi antar unit 3 15 45 5 Kurangnya pemanfaatan IT yang sudah tersedia 1 2 2 Jumlah 100 433
  • 88. Opportunities (Peluang) dadang-solihin.blogspot.com 88 No Opportunities (Peluang) NU BF NUxBF 1 Adanya dasar hukum yang jelas 5 50 250 2 Adanya dukungan dari Anggota 3 15 45 3 Adanya permintaan dan perhatian dari masyarakat terhadap MPR 4 20 80 4 Adanya kunjungan tamu undangan dari dalam dan luar negeri 1 5 5 5 Adanya penilaian kinerja (rewards) dari instansi lain 2 10 20 Jumlah 100 400
  • 89. Threats (Ancaman) dadang-solihin.blogspot.com 89 No Threats (Ancaman) NU BF NUxBF 1 Adanya campur tangan dari Anggota 5 50 250 2 Adanya amandemen pelemahan MPR 2 10 20 3 Adanya rencana penghapusan Setjen MPR 4 20 80 4 Adanya ketidakjelasan standarisasi tunjangan kinerja dalam remunerasi 3 10 30 5 Kurangnya koordinasi antar Sekretariat lembaga parlemen 1 10 10 Jumlah 100 390
  • 90. Strategi Apa yang akan Diterapkan? dadang-solihin.blogspot.com 90 1. Strategi SO Gunakan Kekuatan untuk Memanfaatkan Peluang 2. Strategi WO Atasi Kelemahan dengan Memanfaatkan Peluang 3. Strategi ST Gunakan Kekuatan untuk Menghindari atau Mengatasi Ancaman 4. Strategi WT Minimalkan Kelemahan dan Hindari Ancaman
  • 91. Strategi Apa yang akan Diterapkan? dadang-solihin.blogspot.com 91 1. Strategi SO  S + O = 405 + 400 = 805 2. Strategi WO  W + O = 433 + 400 = 833 3. Strategi ST  S + T = 405 + 390 = 795 4. Strategi WT  W + T = 433 + 390 = 823
  • 92. Kesimpulan: Hasil Environmental Scanning dadang-solihin.blogspot.com 92 1. Rendahnya managemen SDM 2. Masih belum tersedianya aturan-aturan dasar seperti Anjab, SOP, dll. 3. Adaya disorientasi dalam bekerja : Seringnya Pejabat dan Pegawai jarang ditempat 4. Kurangnya koordinasi antar unit 5. Kurangnya pemanfaatan IT yang sudah tersedia 6. Adanya dasar hukum yang jelas 7. Adanya dukungan dari Anggota 8. Adanya permintaan dan perhatian dari masyarakat terhadap MPR 9. Adanya kunjungan tamu undangan dari dalam dan luar negeri 10. Adanya penilaian kinerja (rewards) dari instansi lain
  • 93. Kesimpulan: Strategi WO Atasi Kelemahan dengan memanfaatkan Peluang 1. Kelemahan: – Rendahnya managemen SDM – Masih belum tersedianya aturan-aturan dasar seperti Anjab, SOP, dll. – Adaya disorientasi dalam bekerja : Seringnya Pejabat dan Pegawai jarang ditempat – Kurangnya koordinasi antar unit – Kurangnya pemanfaatan IT yang sudah tersedia 2. Peluang: – Adanya dasar hukum yang jelas – Adanya dukungan dari Anggota – Adanya permintaan dan perhatian dari masyarakat terhadap MPR – Adanya kunjungan tamu undangan dari dalam dan luar negeri – Adanya penilaian kinerja (rewards) dari instansi lain dadang-solihin.blogspot.com 93
  • 94. Tim Perumus SWOT Setjen MPR-RI– 22 Maret 2014 dadang-solihin.blogspot.com 94 1. Muhamad Jaya, S.IP., M.Si. 2. Usep Supriatna, S.Sos., M.Si. 3. Tri Ernawati, S.Sos., M.Si. 4. Anwar Syaddad, S.E., M.M. 5. Titin Hartini, S.Sos. 6. Kartika Indriati S., S.E. 7. Rharas Esthining Palupi, S.H., M.H. 8. Dedy Sofyan Hernowo, S.H. 9. Fajar Supriatna, S.IP. 10. Rika Halimah, S.Sos 11. Endang Ita 12. Susan Andriyani, S.E., M.H. 13. Yuni Wahyuni Widowati, S.E. 14. Rindra Budi Priyatmo, S.H. 15. Rosy Romadiana P., S.IP. 16. Bayu Nugroho, S.H. 17. Deby Wijayanti, S.E. 18. Sutanto, S.AB. 19. Rahma Arifa, S.AP. 20. Nurul Qomariyah, A.Md. 21. Rendy Alvaro, S.Sos. 22. Puji Astuti Murti, S.AB. 23. Sri Kurniasih, A.Md. 24. Agung Prabowo