4. Materi
• Sistematika Penulisan Renstra K/L
• Delapan Langkah Penyusunan Renstra
K/L
• Manajemen Kinerja
• Visi – Misi Bappenas
• Analisis SWOT
• Mental Models
• Balanced Scorecard (BSC)
• Logic Model
• Analisis Beban Kerja
dadang-solihin.blogspot.com 4
5. Bab III Arah Kebijakan, Strategi,
Kerangka Regulasi, dan Kerangka
Kelembagaan
3.1. Arah Kebijakan dan Strategi
Nasional
3.2. Arah Kebijakan dan Strategi
K/L
3.3. Kerangka Regulasi
3.4. Kerangka Kelembagaan
Bab IV Target Kinerja dan Kerangka
Pendanaan
4.1. Target Kinerja
4.2. Kerangka Pendanaan
dadang-solihin.blogspot.com 5
Bab I Pendahuluan
1.1. Kondisi Umum
1.2. Potensi Permasalahan
Bab II Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran
Strategis K/L
2.1. Visi K/L
2.2. Misi K/L
2.3. Tujuan K/L
2.4. Sasaran Strategis K/L
Bab V Penutup
Lampiran
1. Matriks Kinerja dan Pendanaan K/L
2. Matriks Kerangka Regulasi
6. • Bab ini menjelaskan mengenai Kondisi Umum K/L
dan Potensi dan Permasalahan yang dihadapi K/L.
• Visi yang terdapat di dalam Renstra K/L
merupakan rumusan umum mengenai
keadaan yang ingin dicapai oleh K/L pada akhir
periode perencanaan.
• Dalam mewujudkan visi tersebut dirumuskan
Misi K/L yang berupa rumusan umum upaya-upaya
yang dilaksanakan untuk mewujudkan
visi.
• Sedangkan Tujuan yaitu penjabaran dari visi
yang dilengkapi dengan Sasaran Strategis
sebagai ukuran kinerjanya.
a. Kondisi Umum K/L menggambarkan
mengenai pencapaian-pencapaian yang
telah dilaksanakan dalam Renstra K/L
periode sebelumnya serta aspirasi-aspirasi
masyarakat terkait dengan pemenuhan
kebutuhan barang publik, layanan publik dan
regulasi dalam lingkup kewenangan K/L.
dadang-solihin.blogspot.com 6
b. Potensi dan Permasalahan K/L
menjelaskan mengenai analisis
permasalahan, potensi, kelemahan, peluang
serta tantangan jangka menengah dalam
lingkup K/L maupun nasional yang akan
dihadapi dalam rangka melaksanakan
penugasan yang diamanatkan oleh RPJMN
yang menjadi lingkup kewenangan K/L serta
untuk mewujudkan visi dan melaksanakan
misi K/L.
• Bab ini menjelaskan mengenai rumusan visi, misi,
dan tujuan K/L.
7. • Bab ini menjelaskan mengenai rumusan Arah
Kebijakan dan Strategi Nasional, yang selanjutnya
dijabarkan dalam arah kebijakan dan strategi K/L.
• Bab ini disusun sebagai pendekatan dalam
memecahkan permasalahan yang penting dan
mendesak untuk segera dilaksanakan dalam kurun
waktu tertentu (jangka menengah) serta memiliki
dampak yang besar terhadap pencapaian sasaran
nasional serta sasaran strategis K/L.
b. Arah Kebijakan dan Strategi K/L.
• Menjelaskan mengenai Arah Kebijakan dan
Strategi K/L secara lengkap, tidak hanya
yang dilaksanakan langsung oleh K/L tetapi
juga mempertimbangkan keterlibatan
daerah dan swasta beserta dengan
pendanaan yang diperlukan untuk
melaksanakannya.
• Arah kebijakan K/L dilaksanakan melalui
Program dan/atau Lintas Program yang
sesuai dengan tugas dan kewenangan K/L
yang bersangkutan.
• Program juga harus dilengkapi dengan
sasaran program (outcome) dari masing-masing
Program.
c. Kerangka Regulasi
• Menjelaskan mengenai gambaran umum
Kerangka Regulasi yang dibutuhkan oleh
K/L dalam pelaksanaan tugas, fungsi serta
kewenangannya dan penjabaran peranan
Kerangka Regulasi dalam mendukung
pencapaian Sasaran Strategis K/L.
• Arah Kerangka Regulasi dan/atau
Kebutuhan Regulasi selanjutnya
dituangkan dalam Matriks Kerangka
Regulasi.
a. Arah Kebijakan dan Strategi Nasional
• Menjelaskan mengenai arah kebijakan dan
strategi yang sesuai dengan penugasan
RPJMN kepada K/L terkait dengan
prioritas nasional/ bidang, termasuk di
dalamnya penjelasan mengenai
penugasan K/L terkait Program Lintas.
dadang-solihin.blogspot.com 7
8. dadang-solihin.blogspot.com 8
d. Kerangka Kelembagaan
• Menjelaskan mengenai kebutuhan fungsi
dan struktur organisasi yang diperlukan
dalam upaya pencapaian sasaran strategis,
tata laksana yang diperlukan antar unit
organisasi, baik internal maupun eksternal
serta pengelolaan sumberdaya manusia,
termasuk di dalamnya mengenai kebutuhan
SDM, baik itu secara kualitas maupun
kuantitas.
• Bab ini menjelaskan mengenai target kinerja dan
kerangka pendanaan K/L selama periode
perencanaan.
b. Kerangka Pendanaan
• Menjelaskan mengenai kebutuhan
pendanaan secara keseluruhan untuk
mencapai Sasaran Strategis K/L, meliputi
sumber pendanaan dari APBN
(Pemerintah) maupun dari pihak Swasta.
• Selain itu, dijabarkan juga pemenuhan
kebutuhan pendanaan yang menggunakan
sumber-sumber pendanaan di luar dari
APBN(Non- APBN) seperti: PPP (KPS) dan
CSR.
• Kemudian untuk rincian penghitungan
Prakiraan Maju, disajikan dalam bentuk
Tabel Penghitungan Prakiraan Maju
a. Target Kinerja
• Menjelaskan mengenai hasil dan satuan
hasil yang akan dicapai dari setiap indikator
kinerja, baik itu Indikator Kinerja Sasaran
Strategis, Indikator Kinerja Program dan
Indikator Kinerja Kegiatan.
• Bab ini memuat simpulan secara singkat mengenai
dokumen Renstra K/L yang telah disusun dan arahan
dari pimpinan K/L yang bersangkutan dalam
pelaksanaan perencanaan strategis K/L sehingga hasil
pencapaiannya dapat diukur dan dipergunakan sebagai
acuan dalam penyusunan laporan kinerja tahunan K/L.
• Selain itu, dijelaskan pula mengenai mekanisme
evaluasi terhadap proses pelaksanaan perencanaan
strategis K/L yang bersangkutan.
9. Matrik Kinerja dan Pendanaan
9
Program/
Kegiatan
Sasaran Program (Outcome)/Sasaran
Kegiatan (Output)/Indikator
Lokasi
Target Alokasi (Rp 000) Unit
Organisasi
Pelaksana
K/L-N-B-NS-
2015 2016 2017 2018 2019 2015 2016 2017 2018 2019 BS
K/L XXX XXX XXX XXX XXX
Sasaran Strategis 1 XXX
- Indikator Kinerja Sasaran Strategis XXX XXX XXX XXX XXX
- Indikator Kinerja Sasaran Strategis XXX XXX XXX XXX XXX
Sasaran Strategis 2 XXX
- Indikator Kinerja Sasaran Strategis XXX XXX XXX XXX XXX
PROGRAM A XXX XXX XXX XXX XXX XXX
Sasaran Program (Outcome) 1 XXX XXX XXX XXX XXX
- Indikator Kinerja Program XXX XXX XXX XXX XXX
- Indikator Kinerja Program XXX XXX XXX XXX XXX
Sasaran Program (Outcome) 2 XXX XXX XXX XXX XXX
- Indikator Kinerja Program XXX XXX XXX XXX XXX
- Indikator Kinerja Program XXX XXX XXX XXX XXX
Kegiatan 1 XXX XXX XXX XXX XXX XXX X
Sasaran Kegiatan (Output) 1 XXX XXX XXX XXX XXX XXX XXX XXX XXX XXX XXX
- Indikator Kinerja Kegiatan XXX XXX XXX XXX XXX
- Indikator Kinerja Kegiatan XXX XXX XXX XXX XXX
- Indikator Kinerja Kegiatan XXX XXX XXX XXX XXX
Sasaran Kegiatan (Output 2) XXX XXX XXX XXX XXX XXX XXX XXX XXX XXX XXX
- Indikator Kinerja Kegiatan XXX XXX XXX XXX XXX
- Indikator Kinerja Kegiatan XXX XXX XXX XXX XXX
Sasaran Kegiatan (Output 3) XXX XXX XXX XXX XXX XXX XXX XXX XXX XXX XXX
- Indikator Kinerja Kegiatan XXX XXX XXX XXX XXX
- Indikator Kinerja Kegiatan XXX XXX XXX XXX XXX
Kegiatan 2 XXX XXX XXX XXX XXX XXX X
Sasaran Kegiatan (Output) 1 XXX XXX XXX XXX XXX XXX XXX XXX XXX XXX XXX
- Indikator Kinerja Kegiatan XXX XXX XXX XXX XXX
- Indikator Kinerja Kegiatan XXX XXX XXX XXX XXX
Sasaran Kegiatan XXX XXX XXX XXX XXX XXX XXX XXX XXX XXX XXX
- Indikator Kinerja Kegiatan XXX XXX XXX XXX XXX
- Indikator Kinerja Kegiatan XXX XXX XXX XXX XXX
Dst
dadang-solihin.blogspot.com
10. Matriks Kerangka Regulasi
10
No
Arah Kerangka Regulasi
dan/atau Kebutuhan
Regulasi
Urgensi Pembentukan berdasarkan
Evaluasi Regulasi Eksisting, Kajian dan
Penelitian
Unit Penanggung
Jawab
Unit Terkait/
Institusi
Target
Penyelesaian
dadang-solihin.blogspot.com
11. 4. Penyusunan
Tujuan dan
Sasaran
Strategis
Delapan Langkah
Penyusunan Renstra K/L
3. Penyusunan
Visi dan Misi
2. Identifikasi Kondisi
Umum dan Analisis
Potensi dan
Permasalahan
dadang-solihin.blogspot.com 11
1. Persiapan
Penyusunan
8. Penyusunan
Kerangka
Kelembagaan
7. Penyusunan
Target dan
Pendanaan
6. Penyusunan
Program, Kegiatan,
Sasaran, dan
Indikator
5. Penyusunan Arah
Kebijakan, Strategi
dan Kerangka
Regulasi
1. Evaluasi Pencapaian
Program dan Kegiatan
2. Aspirasi Masyarakat
3. SWOT Analysis
Balance
Scorecard
Logic Model
Identifikasi
1. Isu-isu Strategis
2. Asas Legal
3. Struktur Organisasi
4. Data dan Informasi
12. Manajemen Kinerja
Environmental
Scanning SWOT
Balanced
Score Cards
Logic Model
Analisis
Beban Kerja
Indikator
Kinerja Utama
Tugas dan
Fungsi
Strategi
??
Struktur
Organisasi
Strategy Map
Sasaran
Strategis
Program Kegiatan
Tujuan
Organisasi
Tatalaksana
Peraturan
Per-UU-an
SDM
Aparatur
Pengawasan
Akuntabilitas
Pelayanan
Publik
Mindset &
Cultural Set
Aparatur
Role
Indikator
Kinerja Utama
Program/
Kegiatan
Outcome/
Output
Indikator
Baseline
2014
Target Kinerja
2015-2019
Mental Model Nilai Norma
13. Visi Bappenas
“Menjadi Lembaga Perencanaan Pembangunan
Nasional yang Berkualitas, Kredibel, dan Sinergis untuk
Mewujudkan Pembangunan yang Berdaulat, Mandiri dan
Berkepribadian berlandaskan Gotong Royong”
dadang-solihin.blogspot.com 13
14. Misi Bappenas
1. Menghasilkan rencana pembangunan yang mencakup kerangka
kebijakan, regulasi, kelembagaan, dan pendanaan yang
implementatif
2. Mengoptimalkan sistem perencanaan pembangunan nasional yang
antisipatif terhadap perkembangan regional dan global
3. Memperkuat monitoring dan evaluasi kinerja pembangunan untuk
meningkatkan kualitas perencanaan
4. Memperkuat kelembagaan Bappenas melalui penguatan struktur
organisasi, profesional dan kepemimpinan dalam mengawal
implementasi strategi.
16. Strategi WO
Atasi kelemahan dengan
memanfaatkan peluang
dadang-solihin.blogspot.com 16
INTERNAL
EKSTERNAL
Threats
(Ancaman)
Weaknesses
(Kelemahan)
Strengths
(Kekuatan)
Strategi ST
Gunakan kekuatan
untuk menghindari atau
mengatasi ancaman
Strategi WT
Minimalkan kelemahan
dan hindari ancaman
Strategi SO
Gunakan kekuatan
untuk memanfaatkan
peluang
Opportunities
(Peluang)
17. Strengths
(Kekuatan)
Weaknesses
(Kelemahan)
Faktor internal yang
mendukung
pencapaian Visi/Misi
Faktor internal yang
tidak mendukung
pencapaian Visi/Misi
dadang-solihin.blogspot.com 17
18. No Variabel NU BF NUxBF
1 SDM yang berkualitas 4 30 120
2 Leadership 5 40 200
3 Legitimasi yang kuat 2 10 20
4 Sarana dan Prasarana Perkantoran 1 5 5
5 Ketersediaan Data dan Informasi 3 15 45
Jumlah 100 390
dadang-solihin.blogspot.com 18
19. No Variabel NU BF NUxBF
1 Lemahnya Koordinasi 5 40 200
2 SOP tidak jelas 2 5 10
3 Jumlah SDM yang terbatas 4 30 120
4 Penguasaan Model untuk
dadang-solihin.blogspot.com 19
Perencanaan
3 20 60
5 Sarana dan Prasarana yang terbatas 1 5 5
Jumlah 100 395
20. Faktor eksternal yang
memberikan manfaat
dalam pencapaian
Visi/Misi
Faktor eksternal yang
menghalangi
pencapaian Visi/Misi
Opportunities
(Peluang)
Threats
(Ancaman)
dadang-solihin.blogspot.com 20
21. No Variabel NU BF NUxBF
1 Networking yang kuat dengan LI dan K/L 5 40 200
2 Kerjasama dengan PT dan LSM 3 20 60
3 Capacity Building 2 10 20
4 Technical Assistance 1 10 10
5 Penugasan Khusus Pimpinan Negara 4 20 80
Jumlah 100 370
dadang-solihin.blogspot.com 21
22. No Variabel NU BF NUxBF
1 Adanya Perundangan yang
dadang-solihin.blogspot.com 22
menghambat
4 20 80
2 Dominasi Legislatif 5 30 150
3 Penyediaan data dari luar 3 20 60
4 Otonomi Daerah 2 20 40
5 Ancaman dari lembaga think tank 1 10 10
Jumlah 100 340
23. 1. Strategi SO S + O = 390+370 = 760
2. Strategi WO W + O = 395+370 = 765
3. Strategi ST S + T = 390+340 = 730
4. Strategi WT W + T = 395+ 340= 735
dadang-solihin.blogspot.com 23
24. 1. Strategi SO Gunakan Kekuatan untuk
memanfaatkan Peluang
2. Strategi WO Atasi Kelemahan dengan
memanfaatkan Peluang
3. Strategi ST Gunakan Kekuatan untuk menghindari
atau mengatasi Ancaman
4. Strategi WT Minimalkan Kelemahan dan hindari
Ancaman
dadang-solihin.blogspot.com 24
25. 1. Lemahnya Koordinasi
2. SOP tidak jelas
3. Jumlah SDM yang terbatas
4. Penguasaan Model untuk
Perencanaan
5. Sarana dan Prasarana yang
terbatas
6. Networking yang kuat
dengan LI dan K/L
7. Kerjasama dengan PT dan
LSM
8. Capacity Building
9. Technical Assistance
10. Penugasan Khusus
Pimpinan Negara
dadang-solihin.blogspot.com 25
27. Mental Models
• Asumsi-asumsi yang tertanam dengan dalam di benak kita;
• Generalisasi, atau bahkan gambaran-gambaran yang
mempengaruhi kita dalam memahami dunia ini;
• Nilai dan Norma yang mempengaruhi bagaimana kita bersikap,
berperilaku, serta bertindak.
dadang-solihin.blogspot.com 27
28. Mental Model Bappenas
Berkualitas – Kredibel – Sinergis
Value Norma
1. Berkualitas • Mengoptimalkan nilai tambah melalui pengembangan proses bisnis perencanaan
pembangunan yang update.
• Mendorong pelaksanaan pembangunan bernilai tambah melalui modernisasi
metodologi, teknologi dan otomatisasi dalam proses perencanaan dan monev.
• Meningkatkan pembangunan bernilai tambah didukung oleh kapabilitas internal SDM
Bappenas yang berkualitas, handal dan profesional.
2. Kredibel • Dipercaya menjadi rujukan perencanaan pembangunan pusat dan daerah yang
dadang-solihin.blogspot.com 28
handal.
• Mengoptimalkan proses perencanaan yang partisipatif
• SDM yang senantiasa mengedepankan pola pikir dan kapabilitas yang dinamis
3. Sinergis • Membangun integrasi yang strategis untuk peningkatan keselarasan perencanaan,
penganggaran, dan implementasi antar sektor, antara pusat dan daerah, dan antar
daerah.
• Meningkatkan pemerataan dan keadilan pembangunan.
• Mensinergikan rencana pembangunan nasional dan daerah untuk mendorong
keberhasilan area pertumbuhan strategis
• Mengoptimalkan pertumbuhan ekonomi di wilayah-wilayah
30. Balanced Scorecard
(BSC)
Kartu Skor (Scorecard) Berimbang (Balanced)
Kartu yang digunakan untuk mencatat
skor hasil kinerja suatu organisasi atau
skor individu.
Kartu skor dapat digunakan untuk
merencanakan skor yang hendak
diwujudkan di masa depan.
Melalui kartu skor, skor yang hendak
diwujudkan organisasi/individu di masa
depan dibandingkan dengan hasil
kinerja sesungguhnya.
Hasil perbandingan ini digunakan
untuk melakukan evaluasi atas kinerja
organisasi/individu yang bersangkutan.
Dimaksudkan untuk menunjukkan
bahwa kinerja organisasi/individu
diukur secara berimbang dari
aspek:
1. Keuangan dan non keuangan,
2. Jangka pendek dan jangka
panjang,
3. Internal dan eksternal.
dadang-solihin.blogspot.com 30
32. Visi, Misi, dan Sasaran Strategis
• Visi merupakan pernyataan yang berisi gambaran keadaan
organisasi yang ingin dicapai di masa yang akan datang. Visi
menjawab pertanyaan “kita ingin menjadi apa?”
• Misi menerangkan cara yang harus dilakukan sebagai wujud
penjabaran visi yang telah ditetapkan.
• Dalam konsep BSC, visi dan misi yang telah diformulasikan
selanjutnya diterjemahkan dalam sejumlah Sasaran Strategis (SS).
• SS didefinisikan sebagai pernyataan tentang:
– Apa yang ingin dicapai (SS bersifat output/outcome), atau
– Apa yang ingin dilakukan (SS bersifat proses), atau
– Apa yang seharusnya kita miliki (SS bersifat input).
dadang-solihin.blogspot.com 32
33. Peta Strategi
• Peta strategi merupakan suatu dashboard (panel instrument) yang
memetakan SS organisasi dalam suatu kerangka hubungan sebab
akibat yang menggambarkan keseluruhan perjalanan strategi
organisasi.
• Peta strategi memudahkan organisasi untuk mengkomunikasikan
keseluruhan strateginya kepada seluruh anggota organisasi dalam
rangka pemahaman demi suksesnya pencapaian tujuan organisasi.
• Unit organisasi yang menyusun peta strategi adalah unit organisasi
yang mendefinisikan visi dan misinya dengan jelas serta memiliki
proses manajemen yang lengkap (input/sumber daya, proses
internal, dan output/outcome).
dadang-solihin.blogspot.com 33
34. Strategy Map Bappenas
Stakeholders
Prespectives
Customers
Prespectives
Learning &
Growth
Internal
Business
Process
Financial
Perspectives
Menjadi Lembaga PPN yang Berkualitas, Kredibel, dan
Sinergis untuk Mewujudkan Pembangunan yang
Berdaulat, Mandiri dan Berkepribadian berlandaskan
Gotong Royong.
Anggaran yang
Cukup
Rencana
Pembangunan yang
Implementatif
Sistem PPN yang
Antisipatif terhadap
Perkembangan
Regional Dan Global
34
Kelembagaan
Bappenas yang Kuat
dalam Mengawal
Implementasi Strategi
35. Strategy Map
Stakeholders
Prespectives
Customers
Prespectives
Learning &
Growth
Internal
Business
Process
Financial
Perspectives
• Visi
• Perspektif customer adalah perspektif yang berorientasi pada pelanggan
• Dengan kata lain, organisasi harus memperhatikan apa yang diinginkan
• Perspektif learning & growth adalah perspektif yang menggambarkan
kemampuan organisasi untuk melakukan perbaikan dan perubahan
dengan memanfaatkan sumber daya internal organisasi.
• Kesinambungan suatu organisasi dalam jangka panjang sangat
bergantung pada perspektif ini.
• Perspektif internal business process adalah serangkaian aktivitas yang
• Perspektif ini menjelaskan proses bisnis yang dikelola untuk memberikan
35
karena merekalah pemakai produk/jasa yang dihasilkan organisasi.
oleh pelanggan.
ada dalam organisasi untuk menciptakan produk/jasa dalam rangka
memenuhi harapan pelanggan.
layanan dan nilai-nilai kepada stakeholder dan customer.
BSC dibangun dari studi pengukuran kinerja di sektor bisnis,
sehingga yang dimaksud perspektif financial di sini adalah
terkait dengan financial sustainability.
36. Cascading dan Alignment
Bappenas Wide
36
Bappenas One Bappenas One Bappenas One
Bappenas
Two
Bappenas
Two
Bappenas
Two
Bappenas
Two
Bappenas
Two
Bappenas
Two
dadang-solihin.blogspot.com
38. Indikator Kinerja
dan Log-Frame
IMPACT
INPUT OUTPUT OUTCOME OUTCOME OUTPUT INPUT
dadang-solihin.blogspot.com 38
ABK
AT
KPJM
39. Alur Pikir Logic Model
39
Hasil pembangunan yang
diperoleh dari pencapaian
outcome
Apa yang ingin
diubah IMPACTS
Manfaat yang diperoleh dalam
jangka menengah untuk
beneficieries tertentu sebagai
hasil dari output
Apa yang ingin
dicapai
OUTCOMES
Produk/barang/jasa akhir
yang dihasilkan
Apa yang dihasilkan
(barang) atau
dilayani (jasa)
OUTPUTS
Proses/kegiatan
menggunakan input
menghasilkan output yang
diinginkan
Apa yang
dikerjakan
ACTIVITIES
Sumberdaya yang
memberikan kontribusi dalam
menghasilkan output
Apa yang
digunakan dalam
bekerja
INPUTS
Metode
Pelaksanaan
Metode Penyusunan
Sumber : Framework for Managing Programme Performance Information, National Treasury, Republic of South Africa, May 2007
dadang-solihin.blogspot.com
40. Logic Model
Sumber: Logical Framework Approach and Outcome Mapping, A Constructive Attempt of Synthesis,
Daniel Roduner and Walter Schläppi, AGRIDEA and Walter Egli, NADEL (ETH Zurich),
2008
dadang-solihin.blogspot.com 40
42. Analisis Beban Kerja
untuk mendapatkan informasi mengenai tingkat efektivitas dan
efisiensi kerja Bappeda Kotabaru secara sistematis
42
2 1 3
• Memperjelas dan
mempertegas
penyusunan format
kelembagaan yang akan
dibentuk secara lebih
proporsional maupun
tata hubungan sistem
yang ingin dibangun
• Tercapai kesesuaian
antara kewenangan dan
tujuan organisasi
dengan besaran
organisasinya.
• Memperoleh gambaran
mengenai kondisi riil
SDM Aparatur baik
kuantitatif maupun
kualitatif dan
kompetensinya pada
unit kerja sebagai bahan
perumusan formasi dan
rasio kebutuhan
pegawai untuk
keperluan penataan
kelembagaan;
• Mengidentifikasi
efisiensi dan
efektifitas beban
kerja yang
menggambarkan
prinsip rasional,
efektif, efisien,
realistis dan
operasional secara
nyata;
dadang-solihin.blogspot.com
43. Hasil Analisis Beban Kerja
43
Bahan Penataan/
penyempurnaan struktur
organisasi; Bahan Penilaian prestasi kerja
jabatan dan prestasi unit kerja;
Bahan penyempurnaan
sistem dan prosedur kerja;
Bahan penyusunan rencana
kebutuhan pegawai secara riil
sesuai beban kerja
organisasi;
Bahan penyusunan program
formasi, mutasi dan promosi
sumberdaya pegawai sesuai visi
dan misi organisasi.
dadang-solihin.blogspot.com