Makalah ini membahas peranan pengelolaan kelas dalam peningkatan kualitas proses belajar mengajar. Pengertian pengelolaan kelas, tujuan, prinsip-prinsip, dan komponen-komponen keterampilan pengelolaan kelas yang efektif dijelaskan untuk menciptakan suasana pembelajaran yang menarik dan meningkatkan hasil belajar siswa."
1. MAKALAH
PERANAN PENGELOLAAN KELAS DALAM PENINGKATAN
KUALITAS PROSES BELAJAR MENGAJAR
Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas Mata Kuliah
Kurikulum dan Pembelajaran
Dosen: Akhmad Sudrajat, M.Pd
Disusun Oleh:
Kelompok 9
Aef Saefudin 20080210957
Desy Fitriani 20080210981
Rika 20080210987
Wida Widaningsih 20080211018
Een Herlina 20080210992
- II D -
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS KUNINGAN
2. KATA PENGANTAR
Assalamualaikum Wr. Wb
Segala puji syukur penulis panjatkan kepada Allah S.W.T karena atas rahmat
dan hidayahnya penulis dapat menyusun dan menyelesaikan makalah ini, yang
berjudul “Peranan Pengelolaan Kelas dalam Peningkatan Kualitas Proses Belajar
Mengajar”.
Makalah ini disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah
Kurikulum dan Pembelajaran. Dalam menyusun makalah ini, penulis sangat di bantu
oleh buku-buku pendukung, teknologi modern “Internet”, dosen mata kuliah serta
rekan-rekan. Untuk memahami pokok bahasan yang di sajikan, penulis sajikan
kesimpulan dan saran. Dengan harapan lebih mudah dalam mempelajarinya.
Penulis menyadari bahwa karya tulis ini masih banyak kekurangan dan jauh
dari kesempurnaan. Oleh karena itu, kritik dan saran yang sifatnya membangun
sangat penulis harapkan demi perbaikan dan kesempurnaan karya tulis ini. Selain
itu, penulis mengucapkan terima kasih semoga amal ibadahnya diterima Allah
S.W.T. Amin.
Wassalamualiakum Wr. Wb
Kuningan, Maret 2010
Penulis
DAFTAR ISI
3. KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
1.2 RUMUSAN MASALAH
1.3 MAKSUD DAN TUJUAN
BAB II PEMBAHASAN
2.1 PENGERTIAN PENGELOLAAN KELAS
2.2 TUJUAN PENGELOLAAN KELAS
2.3 PRINSIP – PRINSIP PENGELOLAAN KELAS
2.4 PENGELOLAAN KELAS YANG EFEKTIF
BAB III PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
3.2 SARAN
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
4. 1.1 Latar Belakang
Peran seorang guru pada pengelolaan kelas sangat penting khususnya dalam
menciptakan suasana pembelajaran yang menarik. Itu karena secara prinsip, guru
memegang dua masalah pokok, yakni pengajaran dan pengelolaan kelas. Masalah
pengelolaan berkaitan dengan usaha untuk menciptakan dan mempertahankan
kondisi sedemikian rupa sehingga proses pembelajaran dapat berlangsung secara
efektif dan efisien demi tercapainya tujuan pembelajaran.
Pengelolaan kelas merupakan aspek pendidikan yang sering dijadikan
perhatian utama oleh para calon guru, guru baru, bahkan guru yang telah
berpengalaman berkeinginan agar para peserta didik dapat belajar dengan optimal.
Dalam arti, guru mampu menyampaikan bahan pelajaran agar diserap oleh para
peserta didik dengan baik. Setiap guru dituntut memiliki kemampuan dalam
mengelola kelas. Pengelolaan kelas tidak hanya berupa pengaturan kelas, fasilitas
fisik dan rutinitas.
1.2 Rumusan Masalah
Dengan melihat latar belakang yang telah dikemukakan, maka beberapa
masalah yang dapat dirumuskan dan akan dibahas dalam makalah ini adalah :
1. Apa yang dimaksud dengan pengelolaan kelas?
2. Bagaimana cara pengelolaan kelas dan baik?
3. Mengapa pengelolaan kelas perlu diperhatikan dalam meningkatkan
kualitas proses belajar mengajar?
1.3 Tujuan
Berdasarkan perumusan masalah di atas, maka tujuan penulisan makalah ini
adalah :
1. Untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Kurikulum dan Pembelajaran.
2. Untuk mengetahui definisi pengelolaan kelas serta masalah – masalah yang
timbul di dalam kelas
3. Dengan pengelolaan kelas yang baik akan tercipta suasana pembelajaran
yang menarik dan menyenangkan
5. 4. Guru dapat meningkatkan kualitas pendidikan dengan memperhatikan
pengelolaan kelas
BAB II
PEMBAHASAN
6. 2.1 Pengertian Pengelolaan Kelas
Pengelolaan kelas adalah keterampilan guru untuk menciptakan dan
memelihara kondisi belajar yang optimal dan mengembalikannya jika tejadi
gangguan dalam proses belajar mengajar.
Ahmad (1995:1) menyatakan ”pegelolaan kelas adalah segala usaha yang diarahkan
untuk mewujudkan suasana belajar mengajar yang efektif dan menyenangkan serta
dapat memotivasi siswa untuk belajar dengan baik sesuai dengan kemampuan”.
Pengelolaan kelas merupakan usaha sadar, untuk mengatur kegiatan proses belajar
mengajar secara sistematis. Usaha sadar itu mengarah pada persiapan bahan belajar,
penyiapan sarana dan alat peraga, pengaturan ruang belajar, mewujudkan situasi/
kondisi proses belajar mengajar dan pengaturan, waktu, sehingga proses belajar
mengajar berjalan dengan baik dan tujuan kurikuler dapat tercapai.
2.2 Tujuan Pengelolaan Kelas
Guru sadar tanpa mengelola kelas dengan baik, maka akan menghambat
kegiatan belajar mengajarnya. Tujuan pengelolaan kelas pada hakikatnya telah
terkandung dalam tujuan pendidikan, secara umum tujuan pengelolaan kelas :
1. Mewujudkan situasi dan kondisi kelas, baik sebagai lingkungan belajar maupun
sebagai kelompok belajar yang memungkinkan siswa untuk mengembangkan
kemampuan semaksimal mungkin.
2. Menghilangkan berbagai hambatan yang dapat menghalangi terwujudnya
interaksi belajar mengajar.
3. Menyediakan dan mengatur fasilitas serta perabot belajar yang mendukung dan
memungkinkan siswa belajar sesuai dengan lingkungan sosial, emosional, dan
intelektual siswa dalam kelas.
4. Membina dan membimbing sesuai dengan latar belakang sosial, ekonomi,
budaya serta sifat-sifat individunya.
Faktor yang mempengaruhi pengelolaan kelas dibagi menjadi dua golongan,
yaitu faktor intern dan faktor ekstern. Faktor intern siswa berhubungan dengan
masalah emosi, pikiran, dan perilaku. Perbedaan individual dilihat dari segi aspek
perbedaan biologis, intelektual, dan psikologis. Faktor ekstern siswa terkait dengan
7. masalah suasana lingkungan belajar, penempatan siswa, pengelompokan siswa,
jumlah siswa.
2.3 Prinsip – Prinsip Pengelolaan Kelas
a. Hangat dan Antusias
Hangat dan antusias diperlukan dalam proses belajar mengajar, guru yang hangat
dan akrab pada anak didik selalu menunjukan antusias pada tugasnya dan akan
berhasil dalam pengelolaan kelas.
b. Tantangan
Penggunaan kata-kata, tindakan, cara kerja, atau bahan-bahan yang menantang
akan meningkatkan gairah siswa untuk belajar sehingga mengurangi kemungkinan
munculnya tingkah laku yang menyimpang.
c. Bervariasi
Penggunaan alat atau media, gaya mengajar guru, pola interaksi antara guru dan
anak didik akan mengurangi munculnya gangguan dan meningkatkan perhatian
siswa. Kevariasian ini merupakan kunci tercapainya pengelolaan kelas yang efektif
dan menghindari kejenuhan.
d. Keluwesan
Keluwesan pengajaran dapat mencegah munculnya gangguan seperti keributan
siswa, tidak ada perhatian, tidak mengerjakan tugas dan sebagainya.
e. Penekanan pada hal-hal positif
Penekanan pada hal-hal positif yaitu penekanan yang dilakukan guru terhadap
tingkah laku siswa yang positif dari pada mengomeli tingkah laku yang negatif.
f. Penanaman disiplin
Tujuan akhir dari pengelolaan kelas adalah siswa dapat mengembangkan disiplin
diri sendiri dan guru sendiri hendaknya menjadi teladan mengendalikan diri dan
pelaksanaan tanggung jawab.
Pendekatan Dalam Pengelolaan Kelas
Pendekatan yang guru lakukan dalam rangka pengelolaan kelas antara lain:
1. Pendekatan kekuasaan
8. Pengelolaan kelas diartikan sebagai suatu proses untuk mengontrol tingkah laku
siswa. Peranan guru disini adalah menciptakan dan mempertahankan situasi disiplin
dalam kelas. Di dalamnya ada kekuasaan dan norma yang mengikat untuk ditaati
anggota kelas.
2. Pendekatan ancaman
Pengelolaan kelas adalah sebagai suatu proses untuk mengontrol tingkah laku
siswa. Tetapi dalam mengontrol tingkah laku siswa, dilakukan dengan cara memberi
ancaman, misalnya melarang, sindiran, dan memaksa.
3. Pendekatan kebebasan
Pengelolaan diartikan suatu proses untuk membantu siswa agar merasa bebas
untuk mengerjakan sesuatu. Peranan guru adalah mengusahakan semaksimal
mungkin kebebasan siswa.
4. Pendekatan Resep
Pendekatan resep dilakukan dengan memberi satu daftar yang dapat
menggambarkan tahap demi tahap apa yang harus dikerjakan oleh guru.
5. Pendekatan pengajaran
Pendekatan ini menganjurkan tingkah laku guru dalam mengajar untuk
mencegah dan menghentikan tingkah laku siswa yang kurang baik. Peranan guru
adalah merencanakan dan mengimplementasikan pelajaran yang baik.
6. Pendekatan perubahan tingkah laku
Peranan guru adalah mengembangkah tingkah laku siswa yang baik dan
mencegah tingkah laku yang kurang baik. Tingkah laku yang positif harus
dirangsang dengan memberikan pujian atau hadiah yang menimbulkan perasaan
senang atau puas, serta tingkah laku yang kurang baik dalam melaksanakan program
kelas diberi sanksi atau hukuman.
7. Pendekatan Sosio-Emosional (suasana emosi dan hubungan sosial)
Pendekatan sosio-emosional akan tercapai secara maksimal apabila hubungan
antar pribadi yang baik berkembang didalam kelas, untuk terciptanya hubungan guru
dengan siswa yang positif, sikap mengerti dan sikap melindungi.
8. Pendekatan kerja kelompok
Peran guru adalah mendorong perkembangan dan kerja sama kelompok. Untuk
menjaga kondisi kelas tersebut guru harus dapat mempertahankan semangat yang
tinggi, mengatasi konflik, dan mengurangi masalah pengelolaan.
9. 9. Pendekatan Elektis atau Pluralistik
Pendekatan elektis menekankan pada potensialitas, kreatifitas, dan inisiatif guru
dalam memilih berbagai pendekatan berdasarkan situasi yang dihadapinya.
Pendekatan elektis disebut juga pendekatan pluralistik, yaitu pengelolaan kelas yang
berusaha menggunakan berbagai macam pendekatan yang memiliki potensi untuk
menciptakan dan mempertahankan proses belajar mengajar berjalan efektif dan
efisien.
Komponen – Komponen Keterampilan Pengelolaan Kelas
Pada umumnya dibagi menjadi dua, yaitu :
1. Keterampilan yang berhubungan dengan penciptaan dan pemeliharaan kondisi
belajar yang optimal
a. Sikap tanggap dilakukan dengan cara :
1) Memandang secara seksama dapat ditampakkan dalam pendekatan guru
untuk bercakap-cakap, bekerja sama, dan menunjukan rasa persahabatan.
2) Gerak mendekati dilakukan dengan cara wajar, bukan menakut-nakuti,
mengancam, atau memberi kritikan.
3) Memberi pernyataan yang dikemukakan guru sangat diperlukan, berupa
tanggapan, komentar, ataupun yang lainnya.
4) Memberi reaksi terhadap gangguan dan ketidakacuhan. Teguran haruslah
diberikan pada saat yang tepat dan sasaran yang tepat pula, sehingga dapat
mencegah meluasnya penyimpangan tingkah laku.
b. Membagi perhatian dapat dilakukan dengan cara :
1) Visual, kontak pandangan ini dilakukan terhadap kelompok siswa atau siswa
secara individual
2) Verbal, guru dapat memberi penjelasan dan terlibat juga pada aktivitas siswa
yang lain.
c. Pemusatan perhatian kelompok dapat dilakukan guru dengan cara :
1) Memberi tanda, misalnya membuat situasi tentang sebelum memperkenalkan
objek, pertanyaan, topik dengan memilih siswa untuk meresponnya.
2) Pertanggungjawaban, guru meminta pertanggungjawaban siswa atas
keterlibatannya dalam suatu kegiatan.
10. 3) Pengarahan dan petunjuk yang jelas, guru harus memberi pengarahan dan
petunjuk yang jelas dan singkat dalam memberikan pelajaran sehingga tidak
terjadi kebingungan pada diri siswa.
4) Penghentian, cara untuk menghentikan gangguan adalah guru dan siswa
membuat persetujuan mengenai prosedur dan aturan. Sehingga gangguan
berubah menjadi peringatan.
5) Penguatan, penggunaan penguatan untuk mengubah tingkah laku merupakan
strategi remedial untuk mengatasi siswa yang terus mengganggu.
6) Kelancaran, ada kesalahan yang harus dihindari guru antara lain campur
tangan yang berlebihan, kelenyapan, penyimpangan, dan ketidaktepatan
berhenti dan memulai kegiatan.
7) Kecepatan diartikan sebagai tingkat kemajuan yang dicapai siswa dalam
suatu pelajaran. Kesalahan yang harus dihindari antara lain bertele-tele dan
mengulangi penjelasan yang tidak perlu.
2. Keterampilan yang berhubungan dengan pengembangan kondisi belajar yang
optimal
Strategi untuk tindakan perbaikan terhadap tingkah laku siswa yang terus
menimbulkan gangguan adalah modifikasi tingkah laku, pendekatan pemecahan
masalah kelompok, dan menemukan dan memecahkan tingkah laku yang
menimbulkan masalah.
Masalah Pengelolaan Kelas
1. Berdimensi banyak, dikelas guru dituntut untuk melaksanakan berbagai tugas
akademik serta tugas penunjangnya yaitu tugas administratif.
2. Serentak, berbagai hal dapat terjadi pada waktu yang sama dikelas. Pekerjaan
yang harus dikerjakan, tetapi pekerjaan yang lain tidak dapat ditunda.
3. Segera, dengan waktu yang dijadwalkan guru harus membaginya hingga cukup
efektif menghasilkan sesuatu yang dikuasai siswa.
4. Iklim kelas yang tidak dapat diramalkan terlebih dahulu. Iklim yang terjadi
dikelas bukan merupakan upaya guru, beberapa diantaranya datang tiba-tiba.
5. Sejarah, peristiwa yang terjadi pada awal sekolah akan banyak berpengaruh
pada pengelolaan kelas pada tingkat berikutnya.
11. Penataan Ruang Kelas
1. Pengaturan tempat duduk, contoh formasi tempat duduk yaitu posisi
berhadapan, posisi setengah lingkaran, dan posisi berbaris ke belakang
2. Pengaturan alat pengajaran, yang harus diatur adalah perpustakaan kelas, alat
peraga media pengajaran, papan tulis.
3. Penempatan keindahan dan kebersihan kelas, antara lain hiasan dinding
dimanfaatkan untuk kepentingan pengajaran, penempatan lemari, dan
pemeliharaan kebersihan.
4. ventilasi dan tata cahaya
2.4 Pengelolaan Kelas Yang Efektif
1. Kelas adalah kelompok kerja yang diorganisasi untuk tujuan tertentu, yang
dilengkapi oleh tugas-tugas dan diarahkan oleh guru
2. Dalam situasi kelas, guru bukan tutor satu anak pada waktu tertentu tetapi bagi
semua anak atau kelompok
3. Kelompok mempunyai prilaku sendiri yang berbeda dengan prilaku-prilaku
masing-masing individu dalam kelompok. Kelompok mempengaruhi individu-
indivu dalam hal bagaimana mereka memandang dirinya masing-masing dan
bagaimana belajar.
4. Kelompok kelas menyisipkan pengaruhkan kepada anggota-anggota. Pengaruh
yang jelek dapat dibatasi oleh usaha guru dalam membimbing mereka di kelas dikala
belajar.
5. Praktek guru saat belajar cenderung terpusat pada hubungan guru dan siswa.
Makin meningkat keterampilan guru mengelola secara kelompok makin puas
anggota-anggota di dalam kelas.
6. Struktur kelompok, pola komunikasi, dan kesatuan kelompok ditentukan oleh
cara guru mengelola baik untuk mereka yang tertarik pada sekolah maupun bagi
mereka yang apatis, masa bodoh atau bermusahan.
BAB III
PENUTUP
12. 3.1 Kesimpulan
Guru harus memiliki, memahami dan terampil dalam menggunakan
bermacam-macam pendekatan dalam manajerial kelas, meskipun tidak semua
pendekatan yang dipahami dan dimilikinya dipergunakan sekaligus. Dalam hal ini,
guru dituntut untuk terampil memilih atau bahkan memadukan pendekatan yang
dianggap meyakinkan untuk menangani kasus pengelolaan kelas yang tepat dengan
masalah yang dihadapinya.
Guru mempunyai peranan yang besar dalam menentukan keberhasilan
pengelolaan kelas maupun pengelolaan pembelajaran. Penciptaan sistem lingkungan
yang merangsang anak untuk belajar sangat diperlukan karena hanya dengan situasi
belajar seperti itulah tujuan akan tercapai.
3.2 Saran
Pengelolaan kelas merupakan hal yang perlu diperhatikan oleh guru, siswa,
dan lingkungan untuk meningkatkan kualitas dalam proses belajar mengajar.
Pengelolaan dikatakan berhasil apabila guru mampu menciptakan suasana kelas
yang menyenangkan, menarik dan bisa memberikan motivasi kepada siswa untuk
lebih semangat dalam belajar. Pemerintah pun berperan dalam pengelolaan kelas
untuk membantu menyediakan sarana dan prasarana kegiatan belajar mengajar agar
proses pembelajaran menjadi efektif dan efisien.
DAFTAR PUSTAKA
13. Depdikbud, 1983. Pengelolaan Kelas. Jakarta : Direktorat Jenderal Pendidikan
Tinggi.
PUOD Dirjen dan Dirjen Dikdasmen. 1996. Pengelolaan Kelas Seri Peningkatan
Mutu 2. Jakarta : Depdagri dan Depdikbud.
Jhonson, Lois V dan Mary A Bany. 1970. Class Room Management. London :
The MC Millan Company Collier Macmillan Limited.
M Enteng dan T Raka Joni. 1983. Pengelolaan Kelas. Jakarta : Proyek
Pengembangan Pendidikan Tenaga Kependidikan Depdikbud Dirjen
Pendidikan Tinggi.