SlideShare uma empresa Scribd logo
1 de 18
TEORI BELAJAR
BEHAVIORISTIK
Oleh :
SOFIA ILMA NAFI’A
Rangkuman Belajar Behavioristik
A. Teori belajar classic conditioning
Penemuan Pavlov yang sangat menentukan dalam sejarah
psikologi adalah hasil penyelidikannya tentang refleks berkondisi
(conditioned reflects). Dengan penemuannya ini Pavlov meletakkan
dasar-dasar Behaviorisme dan dasar-dasar bagi penelitian-penelitian
mengenai proses belajar dan pengembangan teori-teori tentang
belajar.
Teori classic conditioning adalah proses yang ditemukan
Pavlov melalui percobaannya terhadap anjing, dimana perangsang
asli dan netral dipasangkan dengan stimulus bersyarat secara
berulang-ulang sehingga memunculkan reaksi yang diinginkan.
Contoh : Percobaan Pavlov mengenai fungsinya kelenjar ludah pada anjing
merupakan contoh klasik bagaimana perilaku tertentu dapat
dibentuk melalui pengaturan dan manipulasi lingkungan. Proses
pembentukan perilaku semacam itu di sebut proses pensyarata
(Conditioning prosess). Air liur anjing yang secara alami banyak
hanya keluar jika ada makanan, pada akhirnya dengan proses
persyaratan air liur dapat keluar sekalipun tidak ada makanan.

Berikut ini adalah percobaan Pavlov beserta dengan langkah-langkahnya :

Pertama anjing disajikan tepung daging (US), menimbulkan respon anjing
berliur(UR). Pada situasi lain disajikan cahaya lampu (CS), ternyata tidak
menghasilkan respon keluarnya air liur, anjing hanya memperhatikan lampu. Hal
ini merupakan keadaan prabelajar. Selanjutnya tepung daging disajikan hampir
bersamaan dengan cahaya lampu secara berulangan-ulang (US + CS yang
menghasilkan UR + CR). Hal ini merupakan proses pembelajarannya:
1. US (unconditioned stimulus) = stimulus asli atau netral Stimulus tidak dikondisikan yaitu
stimulus yang langsung menimbulkan respon, misalnya daging dapat merangsang anjing
untuk mengeluarkan air liur.
2. UR (unconditioned respons): perilaku responden (respondent behavior) respon tak
bersyarat, yaitu respon yang muncul dengan hadirnya US, seperti air liur anjing keluar
karena anjing melihat daging.
3. CS (conditioning stimulus): stimulus bersyarat, yaitu stimulus yang tidak dapat langsung
menimbulkan respon. Agar dapat menimbulkan respon perlu dipasangkan dengan US
secara terus-menerus agar menimbulkan respon. Misalnya bunyi bel akan menyebabkan
anjing mengeluarkan air liur jika selalu dipasangkan dengan daging.

4. CR (conditioning respons): respons bersyarat, yaitu respon yang muncul dengan hadirnya
CS. Misalnya dengan air liur anjing keluar karena anjing mendengar bel.
Akhirnya anjing mengeluarkan air liur (UR) ketika disajikan cahaya

(CS) sekalipun tidak diikuti penyajian tepung daging. Keluarnya air liur
sebagai respon terhadap stimulus cahaya ini disebut perilaku hasil
belajar atau hasil pengkondisian. Apabila ada dua hal yang prosedural
yang harus dipenuhi dalam percobaan ini yaitu :

1. Penyajian CS itu segera diikuti oleh US

2. Hal yang demikian itu dilakukan
berulang-ulang sampai CR terbentuk
Dalam percobaan yang lain cahaya itu diganti dengan bunyi bel
sebelum diberikan makanan kepada anjing dibunyikan bel, setelah
hal yang demikian itu diulang-ulang secukupnya, maka dengan
mendengar bunyi bel saja anjing telah mengeluarkan air liur.
Percobaan selanjutnya dilakukan untuk mengetahui apakah
respon bersyarat yang telah terbentuk itu dapat dihilangkan. Dengan
menggunakan prosedur, perangsang bersyarat yang telah
menimbulkan respon bersyarat disajikan berulang-ulang tanpa
diikuti perangsang tak bersyarat. Mula-mula anjing mengeluarkan air
liur, lama kelamaan dia tidak lagi mengeluarkan air liur, sekalipun
menyaksikan perangsang bersyarat.
Kesimpulannya, dalam percobaan-percobaan ini anjing belajar bahwa
cahaya lampu ataupun bunyi bel itu mula-mula sebagai datangnya makanan
(pembentukan CR), kemudian ia belajar bahwa cahaya lampu atau bunyi bel
sebagai pertanda tidak ada makanan (penghilang CR).
* Prinsip Classical Conditioning
Penguasaan (akuisisi) : Penguasaan atau bagaimana
organisme
mempelajari sesuatu
respon baru berlaku
beberapa tingkatan.

* Stimulus Classical Conditioning
1. Generalisasi (generalitation)
2. Diskriminasi (Discrimination)
3. Penghapusan (Extinction)
B. Teori Belajar Operant Conditioning
Teori pembiasaan perilaku respons (operant conditioning) ini
diciptakan oleh Burrhus Frederic Skinner. Operant adalah sejumlah
perilaku/respons yang membawa efek yang sama terhadap
lingkungan yang dekat (Reber, 1988).
Respon dalam
operant conditioning
terjadi tanpa
didahului oleh
stimulus, melainkan
oleh efek yang
ditimbulkan oleh
reinforces.

Reinforces adalah stimulus
yang menimbulkan sejumlah
respon tertentu, namun tidak
sengaja diadakan sebagai
pasangan stimulus lainya
seperti dalam “classical
respondent conditioning”.
Pada awal penelitian mengenai operant
conditioning dilakukan oleh E.I.Thorndike.
Namun penelitian yang dilakukan oleh
Skinner lebih sederhana dan lebih tepat
dapat diterima secara luas.
Percobaan yang dilakukan oleh
Skinner, dilakukan pada seekor tikus
yang dimasukan dalam boxes, yang
disebut “Skinner box”.
Skinner mengungkapkan bahwa
konsekuensi perilaku akan menyebabkan
perubahan dalam probabilitas perilaku itu
akan terjadi. Konsekuensi
imbalan/hukuman bersifat sementara
Prinsip-Prinsip Operant Conditioning
Penguatan (reinforcement ) : Penguatan adalah proses belajar untuk meningkatkan
kemungkinan dari sebuah perilaku dengan memberikan atau menghilangkan rangsangan.
Prinsip penguatan dibagi menjadi dua, yaitu :
1. Penguatan positif : suatu rangsangan yang diberikan untuk memperkuat kemungkinan
munculnya suatu perilaku yang baik sehingga respons menjadi meningkat  karena diikuti
dengan stimulus yang mendukung.
2. Penguatan negatif : peningkatan frekuensi suatu perilaku positif karena hilangnya
rangsangan yang  merugikan (tidak menyenangkan).
Hukuman (Punishment) : sebuah konsekuensi untuk mengurangi atau menghilangkan
kemungkian sebuah perilaku akan muncul. Dalam hukuman juga terdapat 2 pembagian, yaitu :
1. Hukuman positif (positive punishment): dimana sebuah perilaku berkurang ketika diikuti
dengan rangsangan yang tidak menyenangkan
2. Hukuman negatif (negative punishment): sebuah perilaku akan berkurang ketika sebuah
rangsangan positif atau menyenangkan diambil.
Stimulus Operant Conditioning
Generalization (Generalisasi) : memberikan respon yang sama terhadap
stimulus yang sama atau mirip. Fokus perhatiannya adalah  tingkat dimana
perilaku disamakan dari satu situasi ke situasi yang lain.
Discrimination (diskriminasi) : melibatkan perbedaan antara stimulusstimulus dan kejadian-kejadian lingkungan atau dapat diartikan merespon
stimulus yang menunjukkan bahwa sebuah perilaku akan atau tidak akan
dikuatkan.
Extinction (Pelenyapan) : suatu penghentian penguatan, jika dalam suatu
kasus dimana pada perilaku sebelumnya individu mendapat penguatan
kemudian tidak lagi dikuatkan sehingga akan ada kecenderungan penurunan
perilaku, maka hal inilah yang dinamakan munculnya suatu pelenyapan
(extinction).
C. Teori Belajar Koneksionisme
Teori belajar koneksionisme adalah teori yang ditemukan dan
dikembangkan oleh Edward Lee Thorndike (1874-1949). Thorndike
berkesimpulan bahwa belajar adalah hubungan antara stimulus dan
respon. Itulah sebabnya, teori koneksionisme juga disebut “S-R Bond
Theory” dan “S-R Psychology of Learnin”. Selain itu, teori ini juga dikenal
dengan sebutan “Trial and Error Learning”.
 Ciri-ciri belajar dengan trial and error :
1.
2.
3.
4.

Ada motif pendorong aktivitas
Ada berbagai respon terhadap situasi
Ada aliminasi respon-respon yang gagal atau salah
Ada kemajuan reaksi-reaksi mencapai tujuan dari
penelitiannya itu
 Tiga hukum dasar (primer) dari Thorndike
1. Law of readiness
2. Law of exercise
3. Law of effect
 Hukum tambahan (subsider) dari Thorndike
1. Law of multiple response (hukum multirespons atau variasi reaksi)
2. Law of attitude (hukum sikap, disposisi, prapenyesuaian diri)
3. Law of partial activity (hukum aktivitas parsial suatu situasi)
4. Law of response by analogy (hukum respon terhadap analogi)
5. Law of associative shifting (hukum perubahan situasi)
Menurut Thorndike, cara mengajar yang baik bukanlah
mengharapkan murid tahu apa yang telah diajarkan, tetapi guru harus
tahu apa yang hendak diajarkan. Tujuan pendidikan harus masih
dalam batas kemampuan belajar peserta didikan.
D. Teori Belajar Social Kognitif
Menurut Bandura (dalam Woolfolk, 2009) teori sosial kognitif adalah
sebuah teori yang memberikan pemahaman, prediksi, dan perubahan
perilaku manusia melalui interaksi antara manusia, perilaku, dan
lingkungan. Teori ini didasarkan atas proposisi bahwa baik proses sosial
maupun proses kognitif adalah sentral bagi pemahaman mengenai
motivasi, emosi, dan tindakan manusia.
 Teori sosial kognitif digunakan untuk mengenal, memprediksi perilaku
dan mengidentifikasi metode-metode yang tepat untuk mengubah
perilaku tersebut. Teori ini menjelaskan bahwa dalam belajar,
pengetahuan (knowledge), pengalaman pribadi (personal experience)
dan karakteristik individu (personal characteristic) saling berinteraksi.
 Konsep yang dikembangkan Bandura yang berkaitan erat
dengan teori sosial kognitif yaitu social learning theor y .
Teori ini menekankan pada komponen kognitif dari pikiran,
pemahaman dan evaluasi.
 Dalam teori belajar sosial menekankan “obser vational
learning”
sebagai
proses
pembelajaran,
bentuk
pembelajarannya adalah seseorang mempelajari perilaku
dengan mengamati secara sistematis imbalan dan hukuman
yang diberikan kepada orang lain.
 Dalam analisis Bandura, 1986 (dalam Woolfolk, 2004) ada
beberapa fase tentang obser vational learning atau
modeling
yaitu : (NEXT)
Fase Perhatian : Pada fase ini siswa memberikan perhatian pada
orang yang ditiru
Fase Pengingatan : Begitu guru mendapatkan perhatian dari
siswa, inilah saatnya mencontohkan perilaku yang mereka
inginkan dan kemudian memberi kesempatan kepada siswa
untuk mempraktekan dan berlatih.
Reproduksi : Selama fase ini siswa mencoba untuk
mencocokkan perilaku mereka dengan perilaku orang yang
ditiru.
Fase Motivasi : Dalam tahap ini siswa akan meniru orang yang
akan ditiru karena mereka percaya bahwa tindakan seperti itu
akan meningkatkan perluang mereka sendiri dikuatkan
 Dalam teori sosial kognitif, peristiwa di lingkungan fisik
dan sosial (sumber daya, konsekuensi tindakan, orang
lain, dan setting fisik),faktor-faktor personal (keyakinan,
ekspektasi, sikap, dan pengetahuan) dan perilaku (dilihat
dari saat saling berinteraksi dalam proses belajar)
semuanya saling mempengaruhi dan dipengaruhi
 Bandura menyebutkan interaksi kekuatan-kekuatan
tersebut dengan “reciprocal determinism”.
TERIMA KASIH

Mais conteúdo relacionado

Mais procurados

Teori belajar behavioristik
Teori belajar behavioristikTeori belajar behavioristik
Teori belajar behavioristikDiah Japri
 
Teori Behavioristik
Teori BehavioristikTeori Behavioristik
Teori BehavioristikNia Islamiah
 
Teori behaviorisme
Teori behaviorismeTeori behaviorisme
Teori behaviorismeNor Saroni
 
Teori belajar
Teori belajarTeori belajar
Teori belajarYKN
 
02 teori-belajar-behaviorisme-penerapannya-dalam-pembelajaran
02 teori-belajar-behaviorisme-penerapannya-dalam-pembelajaran02 teori-belajar-behaviorisme-penerapannya-dalam-pembelajaran
02 teori-belajar-behaviorisme-penerapannya-dalam-pembelajaranSulaiman Coelay
 
Teori operant conditioning
Teori operant conditioningTeori operant conditioning
Teori operant conditioningKacong'ngah Ebok
 
Teori behavioristik mardiah
Teori behavioristik mardiahTeori behavioristik mardiah
Teori behavioristik mardiahDiah Japri
 
Halaqoh 29 juni'11
Halaqoh 29 juni'11Halaqoh 29 juni'11
Halaqoh 29 juni'11Silfi Arini
 
Teori belajar-behavioristik
Teori belajar-behavioristikTeori belajar-behavioristik
Teori belajar-behavioristikVirlinda Siska
 
Teori belajar koneksionisme, guthrie, hull,dan
Teori belajar koneksionisme, guthrie, hull,danTeori belajar koneksionisme, guthrie, hull,dan
Teori belajar koneksionisme, guthrie, hull,danHelsy Dinafitri II
 
TEORI JOHN BROADES WATSON DAN CARL ROGERS
TEORI JOHN BROADES WATSON DAN CARL ROGERSTEORI JOHN BROADES WATSON DAN CARL ROGERS
TEORI JOHN BROADES WATSON DAN CARL ROGERSIlma Urrutyana
 
Teori Belajar Psikologi
Teori Belajar PsikologiTeori Belajar Psikologi
Teori Belajar Psikologighozalice
 
Teori Behaviorisme (Psikologi Perkembangan)
Teori Behaviorisme (Psikologi Perkembangan)Teori Behaviorisme (Psikologi Perkembangan)
Teori Behaviorisme (Psikologi Perkembangan)atone_lotus
 
Teori Belajar dan Pembelajaran (1 - 2) -teori-belajar-behavioristik1
Teori Belajar dan Pembelajaran (1 - 2) -teori-belajar-behavioristik1Teori Belajar dan Pembelajaran (1 - 2) -teori-belajar-behavioristik1
Teori Belajar dan Pembelajaran (1 - 2) -teori-belajar-behavioristik1jayamartha
 

Mais procurados (20)

Teori belajar behavioristik
Teori belajar behavioristikTeori belajar behavioristik
Teori belajar behavioristik
 
Teori Behavioristik
Teori BehavioristikTeori Behavioristik
Teori Behavioristik
 
Teori belajar operant
Teori belajar operantTeori belajar operant
Teori belajar operant
 
SKINNER - OPERANT CONDITIONING
SKINNER - OPERANT CONDITIONINGSKINNER - OPERANT CONDITIONING
SKINNER - OPERANT CONDITIONING
 
Teori behaviorisme
Teori behaviorismeTeori behaviorisme
Teori behaviorisme
 
Ivan Pavlov
Ivan PavlovIvan Pavlov
Ivan Pavlov
 
Teori belajar
Teori belajarTeori belajar
Teori belajar
 
02 teori-belajar-behaviorisme-penerapannya-dalam-pembelajaran
02 teori-belajar-behaviorisme-penerapannya-dalam-pembelajaran02 teori-belajar-behaviorisme-penerapannya-dalam-pembelajaran
02 teori-belajar-behaviorisme-penerapannya-dalam-pembelajaran
 
Behaviourisme
BehaviourismeBehaviourisme
Behaviourisme
 
Teori operant conditioning
Teori operant conditioningTeori operant conditioning
Teori operant conditioning
 
Teori behavioristik mardiah
Teori behavioristik mardiahTeori behavioristik mardiah
Teori behavioristik mardiah
 
Teori Belajar Pavlov
Teori Belajar PavlovTeori Belajar Pavlov
Teori Belajar Pavlov
 
Halaqoh 29 juni'11
Halaqoh 29 juni'11Halaqoh 29 juni'11
Halaqoh 29 juni'11
 
Teori belajar-behavioristik
Teori belajar-behavioristikTeori belajar-behavioristik
Teori belajar-behavioristik
 
Teori belajar koneksionisme, guthrie, hull,dan
Teori belajar koneksionisme, guthrie, hull,danTeori belajar koneksionisme, guthrie, hull,dan
Teori belajar koneksionisme, guthrie, hull,dan
 
TEORI JOHN BROADES WATSON DAN CARL ROGERS
TEORI JOHN BROADES WATSON DAN CARL ROGERSTEORI JOHN BROADES WATSON DAN CARL ROGERS
TEORI JOHN BROADES WATSON DAN CARL ROGERS
 
Teori Belajar Psikologi
Teori Belajar PsikologiTeori Belajar Psikologi
Teori Belajar Psikologi
 
Teori Behaviorisme (Psikologi Perkembangan)
Teori Behaviorisme (Psikologi Perkembangan)Teori Behaviorisme (Psikologi Perkembangan)
Teori Behaviorisme (Psikologi Perkembangan)
 
06. teori behavioristik
06. teori behavioristik06. teori behavioristik
06. teori behavioristik
 
Teori Belajar dan Pembelajaran (1 - 2) -teori-belajar-behavioristik1
Teori Belajar dan Pembelajaran (1 - 2) -teori-belajar-behavioristik1Teori Belajar dan Pembelajaran (1 - 2) -teori-belajar-behavioristik1
Teori Belajar dan Pembelajaran (1 - 2) -teori-belajar-behavioristik1
 

Destaque

Kajian materi dan metodoligi pembel. mat
Kajian materi dan metodoligi pembel. matKajian materi dan metodoligi pembel. mat
Kajian materi dan metodoligi pembel. matAgunk Soekamti
 
Teori belajar menurut piaget, bruner, dan gelstat
Teori belajar menurut piaget, bruner, dan gelstatTeori belajar menurut piaget, bruner, dan gelstat
Teori belajar menurut piaget, bruner, dan gelstatYuli Sinaga
 
Teori Belajar Psikologi berbasis Kognitif
Teori Belajar Psikologi berbasis KognitifTeori Belajar Psikologi berbasis Kognitif
Teori Belajar Psikologi berbasis KognitifJen Kelana
 
teori belajar van hiele
teori belajar van hieleteori belajar van hiele
teori belajar van hielemauliani
 
Social Learning Theory
Social Learning TheorySocial Learning Theory
Social Learning Theorymankoma2012
 
Teori Belajar Van Hiele
Teori Belajar Van HieleTeori Belajar Van Hiele
Teori Belajar Van HieleZulfah Alfina
 
Ppt perkembangan kognitif dan bahasa bner
Ppt perkembangan kognitif dan bahasa bnerPpt perkembangan kognitif dan bahasa bner
Ppt perkembangan kognitif dan bahasa bnerSalma Van Licht
 
Pemanfaatan Alat Peraga Matematika Dalam Pembelajaran di SD
Pemanfaatan Alat Peraga Matematika Dalam Pembelajaran di SDPemanfaatan Alat Peraga Matematika Dalam Pembelajaran di SD
Pemanfaatan Alat Peraga Matematika Dalam Pembelajaran di SDNASuprawoto Sunardjo
 
Goodwin's theory
Goodwin's theoryGoodwin's theory
Goodwin's theorybarnard10
 
11黃靖雯
11黃靖雯11黃靖雯
11黃靖雯輝 哲
 
Could LBS Bring Traditional Retailers Back to Life
Could LBS Bring Traditional Retailers Back to LifeCould LBS Bring Traditional Retailers Back to Life
Could LBS Bring Traditional Retailers Back to LifeMWWPR
 
Connecting Research & Design - ICSID Presentation - Marty Gage & Spencer Murrell
Connecting Research & Design - ICSID Presentation - Marty Gage & Spencer MurrellConnecting Research & Design - ICSID Presentation - Marty Gage & Spencer Murrell
Connecting Research & Design - ICSID Presentation - Marty Gage & Spencer MurrellLextant
 
Event Management 111215ieu (extended edition)
Event Management 111215ieu (extended edition)Event Management 111215ieu (extended edition)
Event Management 111215ieu (extended edition)Hakan Turkkusu
 
Comber planing mills
Comber planing millsComber planing mills
Comber planing millsAsif Raza
 
218653019 dreptul-familiei-dan-lupascu-cristiana-mihaela-craciunescu
218653019 dreptul-familiei-dan-lupascu-cristiana-mihaela-craciunescu 218653019 dreptul-familiei-dan-lupascu-cristiana-mihaela-craciunescu
218653019 dreptul-familiei-dan-lupascu-cristiana-mihaela-craciunescu exodumuser
 

Destaque (20)

Bab i
Bab iBab i
Bab i
 
Kajian materi dan metodoligi pembel. mat
Kajian materi dan metodoligi pembel. matKajian materi dan metodoligi pembel. mat
Kajian materi dan metodoligi pembel. mat
 
Teori belajar menurut piaget, bruner, dan gelstat
Teori belajar menurut piaget, bruner, dan gelstatTeori belajar menurut piaget, bruner, dan gelstat
Teori belajar menurut piaget, bruner, dan gelstat
 
Teori Belajar Psikologi berbasis Kognitif
Teori Belajar Psikologi berbasis KognitifTeori Belajar Psikologi berbasis Kognitif
Teori Belajar Psikologi berbasis Kognitif
 
teori belajar van hiele
teori belajar van hieleteori belajar van hiele
teori belajar van hiele
 
Social Learning Theory
Social Learning TheorySocial Learning Theory
Social Learning Theory
 
Teori Belajar Van Hiele
Teori Belajar Van HieleTeori Belajar Van Hiele
Teori Belajar Van Hiele
 
Ppt perkembangan kognitif dan bahasa bner
Ppt perkembangan kognitif dan bahasa bnerPpt perkembangan kognitif dan bahasa bner
Ppt perkembangan kognitif dan bahasa bner
 
Teori belajar b.f skinner
Teori belajar b.f skinnerTeori belajar b.f skinner
Teori belajar b.f skinner
 
Pemanfaatan Alat Peraga Matematika Dalam Pembelajaran di SD
Pemanfaatan Alat Peraga Matematika Dalam Pembelajaran di SDPemanfaatan Alat Peraga Matematika Dalam Pembelajaran di SD
Pemanfaatan Alat Peraga Matematika Dalam Pembelajaran di SD
 
Perkembangan kognitif
Perkembangan kognitifPerkembangan kognitif
Perkembangan kognitif
 
teori behavioristik
teori behavioristikteori behavioristik
teori behavioristik
 
Goodwin's theory
Goodwin's theoryGoodwin's theory
Goodwin's theory
 
11黃靖雯
11黃靖雯11黃靖雯
11黃靖雯
 
Could LBS Bring Traditional Retailers Back to Life
Could LBS Bring Traditional Retailers Back to LifeCould LBS Bring Traditional Retailers Back to Life
Could LBS Bring Traditional Retailers Back to Life
 
Connecting Research & Design - ICSID Presentation - Marty Gage & Spencer Murrell
Connecting Research & Design - ICSID Presentation - Marty Gage & Spencer MurrellConnecting Research & Design - ICSID Presentation - Marty Gage & Spencer Murrell
Connecting Research & Design - ICSID Presentation - Marty Gage & Spencer Murrell
 
Presentacion krashen
Presentacion krashenPresentacion krashen
Presentacion krashen
 
Event Management 111215ieu (extended edition)
Event Management 111215ieu (extended edition)Event Management 111215ieu (extended edition)
Event Management 111215ieu (extended edition)
 
Comber planing mills
Comber planing millsComber planing mills
Comber planing mills
 
218653019 dreptul-familiei-dan-lupascu-cristiana-mihaela-craciunescu
218653019 dreptul-familiei-dan-lupascu-cristiana-mihaela-craciunescu 218653019 dreptul-familiei-dan-lupascu-cristiana-mihaela-craciunescu
218653019 dreptul-familiei-dan-lupascu-cristiana-mihaela-craciunescu
 

Semelhante a TEORI BELAJAR BEHAVIORISTIK

EK Teori Belajar.pdf
EK Teori Belajar.pdfEK Teori Belajar.pdf
EK Teori Belajar.pdfArifPambudi16
 
PPT kelompok 8 - Teori Belajar dan Pembelajaran Behavioristik.pptx
PPT kelompok 8 - Teori Belajar dan Pembelajaran Behavioristik.pptxPPT kelompok 8 - Teori Belajar dan Pembelajaran Behavioristik.pptx
PPT kelompok 8 - Teori Belajar dan Pembelajaran Behavioristik.pptxAdityaPJW1
 
P3_TEORI BELAJAR BEHAVIORISTIK.pptx
P3_TEORI BELAJAR BEHAVIORISTIK.pptxP3_TEORI BELAJAR BEHAVIORISTIK.pptx
P3_TEORI BELAJAR BEHAVIORISTIK.pptxMukaromahPujiLestari
 
Week1- 2 b -teori-belajar-behavioristik
Week1- 2 b -teori-belajar-behavioristikWeek1- 2 b -teori-belajar-behavioristik
Week1- 2 b -teori-belajar-behavioristikjayamartha
 
Week1-2 -teori-belajar-behavioristik
Week1-2 -teori-belajar-behavioristikWeek1-2 -teori-belajar-behavioristik
Week1-2 -teori-belajar-behavioristikjayamartha
 
Week1-2b -teori-belajar-behavioristik
Week1-2b -teori-belajar-behavioristikWeek1-2b -teori-belajar-behavioristik
Week1-2b -teori-belajar-behavioristikjayamartha
 
Materi Mata Kuliah Belajar dan Pembelajaran oleh Pak La Ode Supardi, M.Pd: Te...
Materi Mata Kuliah Belajar dan Pembelajaran oleh Pak La Ode Supardi, M.Pd: Te...Materi Mata Kuliah Belajar dan Pembelajaran oleh Pak La Ode Supardi, M.Pd: Te...
Materi Mata Kuliah Belajar dan Pembelajaran oleh Pak La Ode Supardi, M.Pd: Te...-Nining Syafitri
 
Pelaziman klasik dan operan
Pelaziman klasik dan operanPelaziman klasik dan operan
Pelaziman klasik dan operanembun Pagi
 
Teori Belajar Behavioristik
Teori Belajar BehavioristikTeori Belajar Behavioristik
Teori Belajar Behavioristiktbpck
 
Kelompok 3 Psikolinguistik - Teori Stimulus Respon
Kelompok 3 Psikolinguistik - Teori Stimulus ResponKelompok 3 Psikolinguistik - Teori Stimulus Respon
Kelompok 3 Psikolinguistik - Teori Stimulus ResponAsep Subagya
 
Presentation Topic 6 Psikologi
Presentation Topic 6 Psikologi Presentation Topic 6 Psikologi
Presentation Topic 6 Psikologi Jasleen Razali
 
Teori Belajar Psikologi
Teori Belajar PsikologiTeori Belajar Psikologi
Teori Belajar Psikologighozalice
 
Teori Behavioris PISMP SEJ 2014.pptx
Teori Behavioris PISMP SEJ 2014.pptxTeori Behavioris PISMP SEJ 2014.pptx
Teori Behavioris PISMP SEJ 2014.pptxDzulHaziq1
 
Teori pembelajaran behavioris
Teori pembelajaran behaviorisTeori pembelajaran behavioris
Teori pembelajaran behaviorisnurzaharuddin
 

Semelhante a TEORI BELAJAR BEHAVIORISTIK (20)

belajar
belajarbelajar
belajar
 
Teori Belajar
Teori BelajarTeori Belajar
Teori Belajar
 
EK Teori Belajar.pdf
EK Teori Belajar.pdfEK Teori Belajar.pdf
EK Teori Belajar.pdf
 
Teori belajar.pdf
Teori belajar.pdfTeori belajar.pdf
Teori belajar.pdf
 
PPT kelompok 8 - Teori Belajar dan Pembelajaran Behavioristik.pptx
PPT kelompok 8 - Teori Belajar dan Pembelajaran Behavioristik.pptxPPT kelompok 8 - Teori Belajar dan Pembelajaran Behavioristik.pptx
PPT kelompok 8 - Teori Belajar dan Pembelajaran Behavioristik.pptx
 
Makalah teori belajar
Makalah teori belajarMakalah teori belajar
Makalah teori belajar
 
P3_TEORI BELAJAR BEHAVIORISTIK.pptx
P3_TEORI BELAJAR BEHAVIORISTIK.pptxP3_TEORI BELAJAR BEHAVIORISTIK.pptx
P3_TEORI BELAJAR BEHAVIORISTIK.pptx
 
Week1- 2 b -teori-belajar-behavioristik
Week1- 2 b -teori-belajar-behavioristikWeek1- 2 b -teori-belajar-behavioristik
Week1- 2 b -teori-belajar-behavioristik
 
Week1-2 -teori-belajar-behavioristik
Week1-2 -teori-belajar-behavioristikWeek1-2 -teori-belajar-behavioristik
Week1-2 -teori-belajar-behavioristik
 
Week1-2b -teori-belajar-behavioristik
Week1-2b -teori-belajar-behavioristikWeek1-2b -teori-belajar-behavioristik
Week1-2b -teori-belajar-behavioristik
 
Materi Mata Kuliah Belajar dan Pembelajaran oleh Pak La Ode Supardi, M.Pd: Te...
Materi Mata Kuliah Belajar dan Pembelajaran oleh Pak La Ode Supardi, M.Pd: Te...Materi Mata Kuliah Belajar dan Pembelajaran oleh Pak La Ode Supardi, M.Pd: Te...
Materi Mata Kuliah Belajar dan Pembelajaran oleh Pak La Ode Supardi, M.Pd: Te...
 
Pelaziman klasik dan operan
Pelaziman klasik dan operanPelaziman klasik dan operan
Pelaziman klasik dan operan
 
Teori Belajar Behavioristik
Teori Belajar BehavioristikTeori Belajar Behavioristik
Teori Belajar Behavioristik
 
Kelompok 3 Psikolinguistik - Teori Stimulus Respon
Kelompok 3 Psikolinguistik - Teori Stimulus ResponKelompok 3 Psikolinguistik - Teori Stimulus Respon
Kelompok 3 Psikolinguistik - Teori Stimulus Respon
 
Presentation Topic 6 Psikologi
Presentation Topic 6 Psikologi Presentation Topic 6 Psikologi
Presentation Topic 6 Psikologi
 
Teori Belajar Psikologi
Teori Belajar PsikologiTeori Belajar Psikologi
Teori Belajar Psikologi
 
Teori Behavioris PISMP SEJ 2014.pptx
Teori Behavioris PISMP SEJ 2014.pptxTeori Behavioris PISMP SEJ 2014.pptx
Teori Behavioris PISMP SEJ 2014.pptx
 
Pembelajaran
PembelajaranPembelajaran
Pembelajaran
 
pertemuan 7
pertemuan 7pertemuan 7
pertemuan 7
 
Teori pembelajaran behavioris
Teori pembelajaran behaviorisTeori pembelajaran behavioris
Teori pembelajaran behavioris
 

Mais de Cipooel Jong

$0,00 fb ads ala mbendoll
$0,00 fb ads ala mbendoll$0,00 fb ads ala mbendoll
$0,00 fb ads ala mbendollCipooel Jong
 
Teknologi Nano Coy
Teknologi Nano CoyTeknologi Nano Coy
Teknologi Nano CoyCipooel Jong
 
Analisis Tingkah Laku Individu
Analisis Tingkah Laku IndividuAnalisis Tingkah Laku Individu
Analisis Tingkah Laku IndividuCipooel Jong
 
Analisis Tingkah Laku Individu kel 13
Analisis Tingkah Laku Individu kel 13Analisis Tingkah Laku Individu kel 13
Analisis Tingkah Laku Individu kel 13Cipooel Jong
 
Separuh jiwaku pergi
Separuh jiwaku pergiSeparuh jiwaku pergi
Separuh jiwaku pergiCipooel Jong
 
Separuh jiwaku pergi
Separuh jiwaku pergiSeparuh jiwaku pergi
Separuh jiwaku pergiCipooel Jong
 
Kecerdasan Majemuk
Kecerdasan MajemukKecerdasan Majemuk
Kecerdasan MajemukCipooel Jong
 

Mais de Cipooel Jong (8)

$0,00 fb ads ala mbendoll
$0,00 fb ads ala mbendoll$0,00 fb ads ala mbendoll
$0,00 fb ads ala mbendoll
 
Readme
ReadmeReadme
Readme
 
Teknologi Nano Coy
Teknologi Nano CoyTeknologi Nano Coy
Teknologi Nano Coy
 
Analisis Tingkah Laku Individu
Analisis Tingkah Laku IndividuAnalisis Tingkah Laku Individu
Analisis Tingkah Laku Individu
 
Analisis Tingkah Laku Individu kel 13
Analisis Tingkah Laku Individu kel 13Analisis Tingkah Laku Individu kel 13
Analisis Tingkah Laku Individu kel 13
 
Separuh jiwaku pergi
Separuh jiwaku pergiSeparuh jiwaku pergi
Separuh jiwaku pergi
 
Separuh jiwaku pergi
Separuh jiwaku pergiSeparuh jiwaku pergi
Separuh jiwaku pergi
 
Kecerdasan Majemuk
Kecerdasan MajemukKecerdasan Majemuk
Kecerdasan Majemuk
 

Último

polinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..pptpolinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..pptGirl38
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...Kanaidi ken
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdfShintaNovianti1
 
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxMODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxarnisariningsih98
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxFuzaAnggriana
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxmtsmampunbarub4
 
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptxTopik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptxsyafnasir
 
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdfKelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdfmaulanayazid
 
UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...
UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...
UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...jumadsmanesi
 
Pertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.ppt
Pertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.pptPertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.ppt
Pertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.pptNabilahKhairunnisa6
 
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajiiEdukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajiiIntanHanifah4
 
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxPPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxalalfardilah
 
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPS
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPSKisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPS
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPSyudi_alfian
 
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxHeruFebrianto3
 
MTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptx
MTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptxMTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptx
MTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptxssuser0239c1
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfCloverash1
 
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...Kanaidi ken
 
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxsudianaade137
 
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnasPembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnasAZakariaAmien1
 
Teknik Menjawab Kertas P.Moral SPM 2024.pptx
Teknik Menjawab Kertas P.Moral SPM  2024.pptxTeknik Menjawab Kertas P.Moral SPM  2024.pptx
Teknik Menjawab Kertas P.Moral SPM 2024.pptxwongcp2
 

Último (20)

polinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..pptpolinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
 
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxMODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
 
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptxTopik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
 
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdfKelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
 
UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...
UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...
UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...
 
Pertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.ppt
Pertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.pptPertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.ppt
Pertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.ppt
 
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajiiEdukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
 
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxPPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
 
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPS
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPSKisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPS
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPS
 
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
 
MTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptx
MTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptxMTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptx
MTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptx
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
 
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
 
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
 
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnasPembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
 
Teknik Menjawab Kertas P.Moral SPM 2024.pptx
Teknik Menjawab Kertas P.Moral SPM  2024.pptxTeknik Menjawab Kertas P.Moral SPM  2024.pptx
Teknik Menjawab Kertas P.Moral SPM 2024.pptx
 

TEORI BELAJAR BEHAVIORISTIK

  • 2. Rangkuman Belajar Behavioristik A. Teori belajar classic conditioning Penemuan Pavlov yang sangat menentukan dalam sejarah psikologi adalah hasil penyelidikannya tentang refleks berkondisi (conditioned reflects). Dengan penemuannya ini Pavlov meletakkan dasar-dasar Behaviorisme dan dasar-dasar bagi penelitian-penelitian mengenai proses belajar dan pengembangan teori-teori tentang belajar. Teori classic conditioning adalah proses yang ditemukan Pavlov melalui percobaannya terhadap anjing, dimana perangsang asli dan netral dipasangkan dengan stimulus bersyarat secara berulang-ulang sehingga memunculkan reaksi yang diinginkan.
  • 3. Contoh : Percobaan Pavlov mengenai fungsinya kelenjar ludah pada anjing merupakan contoh klasik bagaimana perilaku tertentu dapat dibentuk melalui pengaturan dan manipulasi lingkungan. Proses pembentukan perilaku semacam itu di sebut proses pensyarata (Conditioning prosess). Air liur anjing yang secara alami banyak hanya keluar jika ada makanan, pada akhirnya dengan proses persyaratan air liur dapat keluar sekalipun tidak ada makanan. Berikut ini adalah percobaan Pavlov beserta dengan langkah-langkahnya : Pertama anjing disajikan tepung daging (US), menimbulkan respon anjing berliur(UR). Pada situasi lain disajikan cahaya lampu (CS), ternyata tidak menghasilkan respon keluarnya air liur, anjing hanya memperhatikan lampu. Hal ini merupakan keadaan prabelajar. Selanjutnya tepung daging disajikan hampir bersamaan dengan cahaya lampu secara berulangan-ulang (US + CS yang menghasilkan UR + CR). Hal ini merupakan proses pembelajarannya:
  • 4. 1. US (unconditioned stimulus) = stimulus asli atau netral Stimulus tidak dikondisikan yaitu stimulus yang langsung menimbulkan respon, misalnya daging dapat merangsang anjing untuk mengeluarkan air liur. 2. UR (unconditioned respons): perilaku responden (respondent behavior) respon tak bersyarat, yaitu respon yang muncul dengan hadirnya US, seperti air liur anjing keluar karena anjing melihat daging. 3. CS (conditioning stimulus): stimulus bersyarat, yaitu stimulus yang tidak dapat langsung menimbulkan respon. Agar dapat menimbulkan respon perlu dipasangkan dengan US secara terus-menerus agar menimbulkan respon. Misalnya bunyi bel akan menyebabkan anjing mengeluarkan air liur jika selalu dipasangkan dengan daging. 4. CR (conditioning respons): respons bersyarat, yaitu respon yang muncul dengan hadirnya CS. Misalnya dengan air liur anjing keluar karena anjing mendengar bel.
  • 5. Akhirnya anjing mengeluarkan air liur (UR) ketika disajikan cahaya (CS) sekalipun tidak diikuti penyajian tepung daging. Keluarnya air liur sebagai respon terhadap stimulus cahaya ini disebut perilaku hasil belajar atau hasil pengkondisian. Apabila ada dua hal yang prosedural yang harus dipenuhi dalam percobaan ini yaitu : 1. Penyajian CS itu segera diikuti oleh US 2. Hal yang demikian itu dilakukan berulang-ulang sampai CR terbentuk
  • 6. Dalam percobaan yang lain cahaya itu diganti dengan bunyi bel sebelum diberikan makanan kepada anjing dibunyikan bel, setelah hal yang demikian itu diulang-ulang secukupnya, maka dengan mendengar bunyi bel saja anjing telah mengeluarkan air liur. Percobaan selanjutnya dilakukan untuk mengetahui apakah respon bersyarat yang telah terbentuk itu dapat dihilangkan. Dengan menggunakan prosedur, perangsang bersyarat yang telah menimbulkan respon bersyarat disajikan berulang-ulang tanpa diikuti perangsang tak bersyarat. Mula-mula anjing mengeluarkan air liur, lama kelamaan dia tidak lagi mengeluarkan air liur, sekalipun menyaksikan perangsang bersyarat.
  • 7. Kesimpulannya, dalam percobaan-percobaan ini anjing belajar bahwa cahaya lampu ataupun bunyi bel itu mula-mula sebagai datangnya makanan (pembentukan CR), kemudian ia belajar bahwa cahaya lampu atau bunyi bel sebagai pertanda tidak ada makanan (penghilang CR). * Prinsip Classical Conditioning Penguasaan (akuisisi) : Penguasaan atau bagaimana organisme mempelajari sesuatu respon baru berlaku beberapa tingkatan. * Stimulus Classical Conditioning 1. Generalisasi (generalitation) 2. Diskriminasi (Discrimination) 3. Penghapusan (Extinction)
  • 8. B. Teori Belajar Operant Conditioning Teori pembiasaan perilaku respons (operant conditioning) ini diciptakan oleh Burrhus Frederic Skinner. Operant adalah sejumlah perilaku/respons yang membawa efek yang sama terhadap lingkungan yang dekat (Reber, 1988). Respon dalam operant conditioning terjadi tanpa didahului oleh stimulus, melainkan oleh efek yang ditimbulkan oleh reinforces. Reinforces adalah stimulus yang menimbulkan sejumlah respon tertentu, namun tidak sengaja diadakan sebagai pasangan stimulus lainya seperti dalam “classical respondent conditioning”.
  • 9. Pada awal penelitian mengenai operant conditioning dilakukan oleh E.I.Thorndike. Namun penelitian yang dilakukan oleh Skinner lebih sederhana dan lebih tepat dapat diterima secara luas. Percobaan yang dilakukan oleh Skinner, dilakukan pada seekor tikus yang dimasukan dalam boxes, yang disebut “Skinner box”. Skinner mengungkapkan bahwa konsekuensi perilaku akan menyebabkan perubahan dalam probabilitas perilaku itu akan terjadi. Konsekuensi imbalan/hukuman bersifat sementara
  • 10. Prinsip-Prinsip Operant Conditioning Penguatan (reinforcement ) : Penguatan adalah proses belajar untuk meningkatkan kemungkinan dari sebuah perilaku dengan memberikan atau menghilangkan rangsangan. Prinsip penguatan dibagi menjadi dua, yaitu : 1. Penguatan positif : suatu rangsangan yang diberikan untuk memperkuat kemungkinan munculnya suatu perilaku yang baik sehingga respons menjadi meningkat  karena diikuti dengan stimulus yang mendukung. 2. Penguatan negatif : peningkatan frekuensi suatu perilaku positif karena hilangnya rangsangan yang  merugikan (tidak menyenangkan). Hukuman (Punishment) : sebuah konsekuensi untuk mengurangi atau menghilangkan kemungkian sebuah perilaku akan muncul. Dalam hukuman juga terdapat 2 pembagian, yaitu : 1. Hukuman positif (positive punishment): dimana sebuah perilaku berkurang ketika diikuti dengan rangsangan yang tidak menyenangkan 2. Hukuman negatif (negative punishment): sebuah perilaku akan berkurang ketika sebuah rangsangan positif atau menyenangkan diambil.
  • 11. Stimulus Operant Conditioning Generalization (Generalisasi) : memberikan respon yang sama terhadap stimulus yang sama atau mirip. Fokus perhatiannya adalah  tingkat dimana perilaku disamakan dari satu situasi ke situasi yang lain. Discrimination (diskriminasi) : melibatkan perbedaan antara stimulusstimulus dan kejadian-kejadian lingkungan atau dapat diartikan merespon stimulus yang menunjukkan bahwa sebuah perilaku akan atau tidak akan dikuatkan. Extinction (Pelenyapan) : suatu penghentian penguatan, jika dalam suatu kasus dimana pada perilaku sebelumnya individu mendapat penguatan kemudian tidak lagi dikuatkan sehingga akan ada kecenderungan penurunan perilaku, maka hal inilah yang dinamakan munculnya suatu pelenyapan (extinction).
  • 12. C. Teori Belajar Koneksionisme Teori belajar koneksionisme adalah teori yang ditemukan dan dikembangkan oleh Edward Lee Thorndike (1874-1949). Thorndike berkesimpulan bahwa belajar adalah hubungan antara stimulus dan respon. Itulah sebabnya, teori koneksionisme juga disebut “S-R Bond Theory” dan “S-R Psychology of Learnin”. Selain itu, teori ini juga dikenal dengan sebutan “Trial and Error Learning”.  Ciri-ciri belajar dengan trial and error : 1. 2. 3. 4. Ada motif pendorong aktivitas Ada berbagai respon terhadap situasi Ada aliminasi respon-respon yang gagal atau salah Ada kemajuan reaksi-reaksi mencapai tujuan dari penelitiannya itu
  • 13.  Tiga hukum dasar (primer) dari Thorndike 1. Law of readiness 2. Law of exercise 3. Law of effect  Hukum tambahan (subsider) dari Thorndike 1. Law of multiple response (hukum multirespons atau variasi reaksi) 2. Law of attitude (hukum sikap, disposisi, prapenyesuaian diri) 3. Law of partial activity (hukum aktivitas parsial suatu situasi) 4. Law of response by analogy (hukum respon terhadap analogi) 5. Law of associative shifting (hukum perubahan situasi) Menurut Thorndike, cara mengajar yang baik bukanlah mengharapkan murid tahu apa yang telah diajarkan, tetapi guru harus tahu apa yang hendak diajarkan. Tujuan pendidikan harus masih dalam batas kemampuan belajar peserta didikan.
  • 14. D. Teori Belajar Social Kognitif Menurut Bandura (dalam Woolfolk, 2009) teori sosial kognitif adalah sebuah teori yang memberikan pemahaman, prediksi, dan perubahan perilaku manusia melalui interaksi antara manusia, perilaku, dan lingkungan. Teori ini didasarkan atas proposisi bahwa baik proses sosial maupun proses kognitif adalah sentral bagi pemahaman mengenai motivasi, emosi, dan tindakan manusia.  Teori sosial kognitif digunakan untuk mengenal, memprediksi perilaku dan mengidentifikasi metode-metode yang tepat untuk mengubah perilaku tersebut. Teori ini menjelaskan bahwa dalam belajar, pengetahuan (knowledge), pengalaman pribadi (personal experience) dan karakteristik individu (personal characteristic) saling berinteraksi.
  • 15.  Konsep yang dikembangkan Bandura yang berkaitan erat dengan teori sosial kognitif yaitu social learning theor y . Teori ini menekankan pada komponen kognitif dari pikiran, pemahaman dan evaluasi.  Dalam teori belajar sosial menekankan “obser vational learning” sebagai proses pembelajaran, bentuk pembelajarannya adalah seseorang mempelajari perilaku dengan mengamati secara sistematis imbalan dan hukuman yang diberikan kepada orang lain.  Dalam analisis Bandura, 1986 (dalam Woolfolk, 2004) ada beberapa fase tentang obser vational learning atau modeling yaitu : (NEXT)
  • 16. Fase Perhatian : Pada fase ini siswa memberikan perhatian pada orang yang ditiru Fase Pengingatan : Begitu guru mendapatkan perhatian dari siswa, inilah saatnya mencontohkan perilaku yang mereka inginkan dan kemudian memberi kesempatan kepada siswa untuk mempraktekan dan berlatih. Reproduksi : Selama fase ini siswa mencoba untuk mencocokkan perilaku mereka dengan perilaku orang yang ditiru. Fase Motivasi : Dalam tahap ini siswa akan meniru orang yang akan ditiru karena mereka percaya bahwa tindakan seperti itu akan meningkatkan perluang mereka sendiri dikuatkan
  • 17.  Dalam teori sosial kognitif, peristiwa di lingkungan fisik dan sosial (sumber daya, konsekuensi tindakan, orang lain, dan setting fisik),faktor-faktor personal (keyakinan, ekspektasi, sikap, dan pengetahuan) dan perilaku (dilihat dari saat saling berinteraksi dalam proses belajar) semuanya saling mempengaruhi dan dipengaruhi  Bandura menyebutkan interaksi kekuatan-kekuatan tersebut dengan “reciprocal determinism”.