SlideShare uma empresa Scribd logo
1 de 13
Baixar para ler offline
i
CYBER CRIME
MAKALAH
Diajukan untuk memenuhi mata kuliah Etika Profesi TIK
pada Program
Diploma Tiga (D.III)
Banu Rahmat Septiaji (12123878)
Ismail (12122481)
Jurusan Manajemen Informatika
Akademi Manajemen Informatika dan Komputer “BSI Bekasi”
Bekasi
2014
ii
KATA PENGANTAR
Puji dan Syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
kasih sayang-nya kepada kita semua. Shalawat serta salam semoga tetap tercurah
kepada Nabi besar Muhammad SAW, nabi akhir zaman teladan kita semua.
Etika Profesi Teknologi Informasi & Komunikasi adalah salah satu mata kuliah kami
pada semester IV selama menjalani kuliah di Bina Sarana Informatika. Mata kuliah
ini begitu penting bagi kami terutama dalam hal pengenalan etika dan estetika dalam
berinteraksi dengan segala hal yang berkaitan dengan teknologi informasi dan
komunikasi.
Makalah Cybercrime ini merupakan salah satu tugas atau syarat dalam
memenuhi nilai UAS pada mata kuliah Etika Profesi Teknologi Informasi &
Komunikasi. Dengan terselesaikannya makalah ini kami mengucapkan terima kasih
kepada segala pihak yang telah memberikan bantuan dan dukungan, terutama sekali
kepada :
1. Bapak Ir. Naba Aji Notoseputro selaku Direktur Bina Sarana Informatika.
2. Bapak. Djatdjat Sudradjat, Selaku Dosen pengajar Mata Kuliah Etika Profesi
Teknologi Informasi & Komunikasi
3. Orang tua kami yang telah mendukung langkah kami menjalani kuliah ini.
4. Rekan-rekan seperjuangan kelas 12.4B.04 Jurusan Manajemen Informatika
dan Komputer Bina Sarana Informatika yang selama ini telah bahu membahu
saling menolong dan saling memberi dorongan semangat dalam berbagai hal.
Akhirnya, penyusun berharap semoga makalah ini dapat memberikan manfaat
bagi siapa saja yang membacanya, menambah wawasan dan pengetahuan terutama
dalam hal Cybercrime.
Bekasi, 03 Mei 2014
Penyusun
iii
DAFTAR ISI
Lembar Judul Makalah
Kata Pengantar
Daftar Isi
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
1.2. Maksud dan Tujuan
1.3. Metode Penulisan
BAB II PEMBAHASAN
2.1. Pengertian Cybercrime
2.2. Klasifikasi Cybercrime
2.3. Perkembangan Cybercrime di Indonesia
2.4. Jenis – jenis Cybercrime
BAB III STUDI KASUS
3.1. Website orang No.1 di Indonesia di Bajak
BAB IV PENUTUP
4.1. Kesimpulan
4.2. Saran
DAFTAR PUSTAKA
iv
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Pemanfaatan Teknologi Informasi, media, dan komunikasi telah mengubah
baik perilaku masyarakat maupun peradaban manusia secara global. Perkembangan
teknologi informasi dan komunikasi telah pula menyebabkan hubungan dunia
menjadi tanpa batas (borderless) dan menyebabkan perubahan sosial, ekonomi, dan
budaya secara signifikan berlangsung demikian cepat. Teknologi Informasi saat ini
menjadi pedang bermata dua karena selain memberikan kontribusi bagi peningkatan
kesejahteraan, kemajuan, dan peradaban manusia, sekaligus menjadi sarana efektif
perbuatan melawan hukum.
1.2. Maksud dan Tujuan
Maksud :
1. Sebagai sarana pengetahuan dalam menumbuhkan wawasan berinternet.
2. Menerapkan etika yang baik dalam profesi teknologi informasi & komunikasi.
3. Menjadikan pribadi yang beretika dalam berinternet.
Tujuan :
Untuk memenuhi syarat Ujian Akhir Semester (UAS) Mata Kuliah “Etika
Profesi Teknologi Informasi & Komunikasi” pada Program Diploma III Jurusan
Manajemen Informatika, Akademi Manajemen Informatika dan Komputer Bina
Sarana Informatika.
v
1.3. Metode Penulisan
Blog ini adalah salah satu tugas Mata Kuliah Etika Profesi Teknologi
Informasi & Komunikasi. Penyusunan Blog ini (khususnya artikel yang berkaitan
dengan Cybercrime) adalah hasil dari apa yang telah kami pelajari dari kampus
ataupun dari bantuan media internet maupun buku-buku yang telah kami pelajari
sebelumnya. kami berharap semoga dengan adanya blog ini dapat memberikan
pengetahuan yang bermanfaat khususnya berkaitan dengan Cybercrime.
Dalam penyusunan makalah ini, kami menggunakan beberapa tahap. Pada
tahap awal yaitu pengumpulan data dan fakta yang kami lakukan dengan cara paralel,
kemudian seluruh data dan fakta yang kami dapat dihimpun untuk kemudian
diseleksi, mana yang akan dibahas lebih lanjut dalam makalah kami. Kemudian,
segala data dan fakta yang telah lolos seleksi kami kelompokkan dan kami urutkan
berdasarkan tema pembahasan, kemudian penulisan makalah dilakukan dengan
memperhatikan data dan fakta yang kami peroleh sebagai bahan referensi penulisan.
vi
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Pengertian Cybercrime
Cybercrime adalah tindak kriminal yang dilakkukan dengan menggunakan
teknologi komputer sebagai alat kejahatan utama. Cybercrime merupakan kejahatan
yang memanfaatkan perkembangan teknologi computer khusunya diinternet.
Cybercrime didefinisikan sebagai perbuatan melanggar hukum yang memanfaatkan
teknologi computer yang berbasasis pada kecanggihan perkembangan teknologi
internet.
2.2. Klasifikasi CyberCrime
1. Cyberpiracy : Penggunaan teknologi computer untuk mencetak ulang software
atau informasi, lalu mendistribusikan informasi atau software tersebut lewat
teknologi komputer.
2. Cybertrespass : Penggunaan teknologi computer untuk meningkatkan akses
pada system computer suatu organisasi atau indifidu.
3. Cybervandalism : Penggunaan teknologi computer untuk membuat program
yang menganggu proses transmisi elektronik, dan menghancurkan data
dikomputer.
2.3. Perkembangan cybercrime di Indonesia
Di Indonesia sendiri juga sebenarnya prestasi dalam bidang cybercrime ini patut
diacungi dua jempol. Walau di dunia nyata kita dianggap sebagai salah satu negara
terbelakang, namun prestasi yang sangat gemilang telah berhasil ditorehkan oleh para
hacker, cracker dan carder lokal.
Virus komputer yang dulunya banyak diproduksi di US dan Eropa sepertinya
juga mengalami “outsourcing” dan globalisasi. Di tahun 1986 – 2003, epicenter virus
computer dideteksi kebanyakan berasal dari Eropa dan Amerika dan beberapa negara
lainnya seperti Jepang, Australia, dan India. Namun hasil penelitian mengatakan di
vii
beberapa tahun mendatang Mexico, India dan Africa yang akan menjadi epicenter
virus terbesar di dunia, dan juga bayangkan, Indonesia juga termasuk dalam 10 besar.
Seterusnya lima tahun belakangan ini China, Eropa, dan Brazil yang
meneruskan perkembangan virus - virus yang saat ini mengancam komputer kita
semua dan tidak akan lama lagi Indonesia akan terkenal namun dengan nama yang
kurang bagus…alasannya? mungkin pemerintah kurang ketat dalam pengontrolan
dalam dunia cyber, terus terang para hacker di Amerika tidak akan berani untuk
bergerak karna pengaturan yang ketat dan system kontrol yang lebih high-tech lagi
yang dipunyai pemerintah Amerika Serikat.
2.4. Jenis-jenis cybercrime
1. Berdasarkan jenis aktivitasnya
a. Unauthorized Access to Computer System and Service adalah kejahatan yang
dilakukan dengan memasuki / menyusup ke dalam suatu sistem jaringan
komputer secara tidak sah, tanpa izin atau tanpa sepengetahuan dari pemilik
system jaringan komputer yang dimasukinya. Biasanya pelaku kejahatan
(hacker) melakukannya dengan maksud sabotase ataupun pencurian informasi
penting dan rahasia. Namun begitu, ada juga yang melakukan hanya karena
merasa tertantang untuk mencoba keahliannya menembus suatu sistem yang
memiliki tingkat proteksi tinggi. Kejahatan ini semakin marak dengan
berkembangnya teknologi internet / intranet. Kita tentu tidak lupa ketika
masalah Timor Timur sedang hangat-hangatnya dibicarakan di tingkat
internasional, beberapa website milik pemerintah RI dirusak oleh hacker
(Kompas, 11/08/1999). Beberapa waktu lalu, hacker juga telah berhasil
menembus masuk ke dalam database berisi data para pengguna jasa America
Online (AOL), sebuah perusahaan Amerika Serikat yang bergerak dibidang e-
commerce, yang memiliki tingkat kerahasiaan tinggi (Indonesian Observer,
26/06/2000). Situs Federal Bureau of Investigation (FBI) juga tidak luput dari
viii
serangan para hacker, yang mengakibatkan tidak berfungsinya situs ini dalam
beberapa waktu lamanya.
b. Illegal Contents Merupakan kejahatan dengan memasukkan data atau
informasi ke internet tentang sesuatu hal yang tidak benar, tidak etis, dan
dapat dianggap melanggar hukum atau mengganggu ketertiban umum.
Sebagai contohnya adalah pemuatan suatu berita bohong atau fitnah yang
akan menghancurkan martabat atau harga diri pihak lain, hal-hal yang
berhubungan dengan pornografi atau pemuatan suatu informasi yang
merupakan rahasia negara, agitasi dan propaganda untuk melawan
pemerintahan yang sah, dan sebagainya.
c. Data Forgery Merupakan kejahatan dengan memalsukan data pada dokumen-
dokumen penting yang tersimpan sebagai scriptless document melalui
internet. Kejahatan ini biasanya ditujukan pada dokumen-dokumen e-
commerce dengan membuat seolah-olah terjadi “salah ketik” yang pada
akhirnya akan menguntungkan pelaku.
d. Cyber Espionage Merupakan kejahatan yang memanfaatkan jaringan internet
untuk melakukan kegiatan mata-mata terhadap pihak lain, dengan memasuki
sistem jaringan komputer(computer network system) pihak sasaran. Kejahatan
ini biasanya ditujukan terhadap saingan bisnis yang dokumen ataupun data-
data pentingnya tersimpan dalam suatu system yang computerized.
e. Cyber Sabotage and Extortion Kejahatan ini dilakukan dengan membuat
gangguan, perusakan atau penghancuran terhadap suatu data, program
komputer atau sistem jaringan komputer yang terhubung dengan internet.
Biasanya kejahatan ini dilakukan dengan menyusupkan suatu logic bomb,
virus komputer ataupun suatu program tertentu, sehingga data, program
komputer atau sistem jaringan komputer tidak dapat digunakan, tidak berjalan
sebagaimana mestinya, atau berjalan sebagaimana yang dikehendaki oleh
pelaku. Dalam beberapa kasus setelah hal tersebut terjadi, maka pelaku
kejahatan tersebut menawarkan diri kepada korban untuk memperbaiki data,
program komputer atau sistem jaringan komputer yang telah disabotase
ix
tersebut, tentunya dengan bayaran tertentu. Kejahatan ini sering disebut
sebagai cyberterrorism.
f. Offense against Intellectual Property Kejahatan ini ditujukan terhadap Hak
atas Kekayaan Intelektual yang dimiliki pihak lain di internet. Sebagai contoh
adalah peniruan tampilan pada web page suatu situs milik orang lain secara
ilegal, penyiaran suatu informasi di internet yang ternyata merupakan rahasia
dagang orang lain, dan sebagainya.
g. Infringements of Privacy Kejahatan ini ditujukan terhadap informasi
seseorang yang merupakan hal yang sangat pribadi dan rahasia. Kejahatan ini
biasanya ditujukan terhadap keterangan pribadi seseorang yang tersimpan
pada formulir data pribadi yang tersimpan secara computerized,yang apabila
diketahui oleh orang lain maka dapat merugikan korban secara materilmaupun
immateril, seperti nomor kartu kredit, nomor PIN ATM, cacat atau
penyakittersembunyi dan sebagainya.
h. Cracking Kejahatan dengan menggunakan teknologi computer yang
dilakukan untuk merusak system keamaanan suatu system computer dan
biasanya melakukan pencurian, tindakan anarkis begitu merekan mendapatkan
akses. Biasanya kita sering salah menafsirkan antara seorang hacker dan
cracker dimana hacker sendiri identetik dengan perbuatan negative, padahal
hacker adalah orang yang senang memprogram dan percaya bahwa informasi
adalah sesuatu hal yang sangat berharga dan ada yang bersifat dapat
dipublikasikan dan rahasia.
i. Carding adalah kejahatan dengan menggunakan teknologi computer untuk
melakukan transaksi dengan menggunakan card credit orang lain sehingga
dapat merugikan orang tersebut baik materil maupun non materil.
x
2. Jenis-jenis cybercrime berdasarkan motif Cybercrime terbagi menjadi 2 yaitu:
a. Cybercrime sebagai tindakan kejahatan murni : Dimana orang yang
melakukan kejahatan yang dilakukan secara di sengaja, dimana orang tersebut
secara sengaja dan terencana untuk melakukan pengrusakkan, pencurian,
tindakan anarkis, terhadap suatu system informasi atau system computer.
b. Cybercrime sebagai tindakan kejahatan abu-abu : Dimana kejahatan ini tidak
jelas antara kejahatan criminal atau bukan karena dia melakukan pembobolan
tetapi tidak merusak, mencuri atau melakukan perbuatan anarkis terhadap
system informasi atau system computer tersebut.
Selain dua jenis diatas cybercrime berdasarkan motif terbagi menjadi
Cybercrime yang menyerang individu :Kejahatan yang dilakukan terhadap
orang lain dengan motif dendam atau iseng yang bertujuan untuk merusak nama
baik, mencoba ataupun mempermaikan seseorang untuk mendapatkan kepuasan
pribadi. Contoh : Pornografi, cyberstalking, dll
Cybercrime yang menyerang hak cipta (Hak milik) : Kejahatan yang dilakukan
terhadap hasil karya seseorang dengan motif menggandakan, memasarkan,
mengubah yang bertujuan untuk kepentingan pribadi/umum ataupun demi
materi/nonmateri.
Cybercrime yang menyerang pemerintah : Kejahatan yang dilakukan dengan
pemerintah sebagai objek dengan motif melakukan terror, membajak ataupun
merusak keamanan suatu pemerintahan yang bertujuan untuk mengacaukan system
pemerintahan/menghancurkan suatu Negara.
xi
BAB III
STUDI KASUS
Pelaku pembajak website presiden Susilo Bambang Yudhoyono (Sby). info
milik Presiden Susilo Bambang Yudhoyono berhasil disergap tim penyidik Bareskrim
Mabes Polri. Pelaku yang berhasil mengubah tampilan website tersebut ditangkap di
tempat persembunyiannya di Jember, Jawa Timur. Dari hasil penyelidikan, pelaku
berada di Jember, di dalam warnet yang sedang online, jadi langsung kita tangkap,"
kata Direktur II Tindak Pidana Ekonomi Khusus Polri, Brigjend Pol Arief Sulistyo di
gedung PTIK, Jakarta, Selasa (29/1). Dijelaskannya, pelaku yang bernama Wildan, 22
thn, ditangkap pada Jumat lalu. Pelaku selama ini bekerja di bidang usaha penjualan
sparepart komputer di CV Suryatama Jember. "Pelaku belajar komputer secara
otodidak dan motifnya iseng saja," kata Arif. Ditambahkannya, untuk
mengembangkan kasus tersebut, penyidik telah memeriksa lima saksi yang terkait
dalam kasus tersebut. Lima saksi diperiksa, semua bukti-bukti di sita, termasuk dua
CPU, dan pelaku sudah ditahan, di Rutan Bareskirim Polri," kata Arief. Pelaku akan
dijerat dengan pasal 22 huruf b UU 36 tahun 1999 tentang telekomunikasi dan pasal
30 ayat 1,2,3 junto pasal 32 ayat 1 UU No.11 Tahun 2008 tentang ITE. Seperti
diketahui, website presiden sby. info dirubah dengan cara ditampilkan latar belakang
hitam dengan tulisan warna hijau di bagian atas yang bertuliskan "Hacked by
MJL007". Sedangkan dibawahnya ditulis "Jemberhacker team" warna putih dan "This
is a payback from member hacker team".
xii
BAB IV
PENUTUP
4.1. Kesimpulan
Di era globalisasi ini banyak sekali kejahatan – kejahatan dalam bidang
teknologi informasi dan komunikasi salah satunya didunia internet yang sangat
maraknya pembajakan – pembajakan website yang tidak beretika sehingga dapat
merugikan orang banyak.
4.1. Saran
Cybercrime adalah bentuk kejahatan yang mestinya kita hindari atau kita
berantas keberadaannya dalam hal pembajakan, karena kasus cybercrime sangat
merugikan bagi orang banyak hendaknya harus cepat dihilangkan tindak tanduknya
yang sedang tumbuh di wilayah negara tersebut. Seperti layaknya pelanggar hukum.
xiii
DAFTAR PUSTAKA
https://www.google.com/
http://berza-galang.blogspot.com/2013/04/contoh-kasus-cybercrime-diindonesia.html

Mais conteúdo relacionado

Mais procurados

Makalah Cybercrime dan Cyberlaw
Makalah Cybercrime dan CyberlawMakalah Cybercrime dan Cyberlaw
Makalah Cybercrime dan CyberlawDwi Mardianti
 
Makalah cyber law cyber crime
Makalah cyber law cyber crimeMakalah cyber law cyber crime
Makalah cyber law cyber crimeRahmat As-Syaakir
 
Cyber crime - Kejahatan di Dunia Maya / Internet
Cyber crime - Kejahatan di Dunia Maya / InternetCyber crime - Kejahatan di Dunia Maya / Internet
Cyber crime - Kejahatan di Dunia Maya / InternetHendi Hendratman
 
Makalah cyber crime
Makalah cyber crimeMakalah cyber crime
Makalah cyber crimedennyrah0910
 
makalah-tentang-cyber-crime-dan-kejahatan-internet
makalah-tentang-cyber-crime-dan-kejahatan-internetmakalah-tentang-cyber-crime-dan-kejahatan-internet
makalah-tentang-cyber-crime-dan-kejahatan-internetKie Rahadian
 
Makalah etika profesi teknologi informasi
Makalah etika profesi teknologi informasiMakalah etika profesi teknologi informasi
Makalah etika profesi teknologi informasiadeoktav
 
Power point eptik (cybercrime)
Power point eptik (cybercrime)Power point eptik (cybercrime)
Power point eptik (cybercrime)Nanang Hartono
 
Kejahatan di Balik Jejaring Sosial
Kejahatan di Balik Jejaring SosialKejahatan di Balik Jejaring Sosial
Kejahatan di Balik Jejaring SosialNon Formal Education
 
Makalah Etika Profesi Cybercrime
Makalah Etika Profesi CybercrimeMakalah Etika Profesi Cybercrime
Makalah Etika Profesi CybercrimeDewi sri sumanti
 
Etika Profesi Teknologi Informasi dan Komunikasi
Etika Profesi Teknologi Informasi dan KomunikasiEtika Profesi Teknologi Informasi dan Komunikasi
Etika Profesi Teknologi Informasi dan KomunikasiBina Sarana Informatika
 
Makalah cyber crime v. indonesia
Makalah cyber crime v. indonesiaMakalah cyber crime v. indonesia
Makalah cyber crime v. indonesiakorneliszalukhu
 
Cybercrime ppt
Cybercrime pptCybercrime ppt
Cybercrime pptyulisthg
 
Makalah eptik 2
Makalah eptik 2Makalah eptik 2
Makalah eptik 2uichabe
 

Mais procurados (20)

Makalah Cybercrime dan Cyberlaw
Makalah Cybercrime dan CyberlawMakalah Cybercrime dan Cyberlaw
Makalah Cybercrime dan Cyberlaw
 
Makalah eptik
Makalah eptikMakalah eptik
Makalah eptik
 
Makalah cyber law cyber crime
Makalah cyber law cyber crimeMakalah cyber law cyber crime
Makalah cyber law cyber crime
 
Cyber crime - Kejahatan di Dunia Maya / Internet
Cyber crime - Kejahatan di Dunia Maya / InternetCyber crime - Kejahatan di Dunia Maya / Internet
Cyber crime - Kejahatan di Dunia Maya / Internet
 
Makalah cybercrime
Makalah cybercrimeMakalah cybercrime
Makalah cybercrime
 
Makalah eptik
Makalah eptikMakalah eptik
Makalah eptik
 
Makalah cyber crime
Makalah cyber crimeMakalah cyber crime
Makalah cyber crime
 
makalah-tentang-cyber-crime-dan-kejahatan-internet
makalah-tentang-cyber-crime-dan-kejahatan-internetmakalah-tentang-cyber-crime-dan-kejahatan-internet
makalah-tentang-cyber-crime-dan-kejahatan-internet
 
Cyber crime
Cyber crimeCyber crime
Cyber crime
 
Bab i
Bab iBab i
Bab i
 
Makalah etika profesi teknologi informasi
Makalah etika profesi teknologi informasiMakalah etika profesi teknologi informasi
Makalah etika profesi teknologi informasi
 
Power point eptik (cybercrime)
Power point eptik (cybercrime)Power point eptik (cybercrime)
Power point eptik (cybercrime)
 
Carding
CardingCarding
Carding
 
Kejahatan di Balik Jejaring Sosial
Kejahatan di Balik Jejaring SosialKejahatan di Balik Jejaring Sosial
Kejahatan di Balik Jejaring Sosial
 
Power Point Cyber crime
Power Point Cyber crimePower Point Cyber crime
Power Point Cyber crime
 
Makalah Etika Profesi Cybercrime
Makalah Etika Profesi CybercrimeMakalah Etika Profesi Cybercrime
Makalah Etika Profesi Cybercrime
 
Etika Profesi Teknologi Informasi dan Komunikasi
Etika Profesi Teknologi Informasi dan KomunikasiEtika Profesi Teknologi Informasi dan Komunikasi
Etika Profesi Teknologi Informasi dan Komunikasi
 
Makalah cyber crime v. indonesia
Makalah cyber crime v. indonesiaMakalah cyber crime v. indonesia
Makalah cyber crime v. indonesia
 
Cybercrime ppt
Cybercrime pptCybercrime ppt
Cybercrime ppt
 
Makalah eptik 2
Makalah eptik 2Makalah eptik 2
Makalah eptik 2
 

Semelhante a Makalah eptik Cybercrime Banu & Mail

Semelhante a Makalah eptik Cybercrime Banu & Mail (20)

Makalah etika profesi
Makalah etika profesiMakalah etika profesi
Makalah etika profesi
 
MAKALAH CYBER ESIPONAGE.pdf
MAKALAH CYBER ESIPONAGE.pdfMAKALAH CYBER ESIPONAGE.pdf
MAKALAH CYBER ESIPONAGE.pdf
 
Cyber Crime
Cyber CrimeCyber Crime
Cyber Crime
 
Makalah
MakalahMakalah
Makalah
 
Makalah eptik
Makalah eptikMakalah eptik
Makalah eptik
 
Makalah keamanan jaringan
Makalah keamanan jaringanMakalah keamanan jaringan
Makalah keamanan jaringan
 
Cyber Crime
Cyber CrimeCyber Crime
Cyber Crime
 
Cyber Crime
Cyber CrimeCyber Crime
Cyber Crime
 
Modul 4
Modul 4Modul 4
Modul 4
 
eptik
eptikeptik
eptik
 
ppt EPTIK
ppt EPTIKppt EPTIK
ppt EPTIK
 
Cybercrime
CybercrimeCybercrime
Cybercrime
 
pengertian cyber crime
pengertian cyber crimepengertian cyber crime
pengertian cyber crime
 
G
GG
G
 
Cybercrimepart1 111026022719-phpapp01
Cybercrimepart1 111026022719-phpapp01Cybercrimepart1 111026022719-phpapp01
Cybercrimepart1 111026022719-phpapp01
 
Hacker & Cracker
Hacker & Cracker Hacker & Cracker
Hacker & Cracker
 
Eptik
EptikEptik
Eptik
 
Pertemuan 6
Pertemuan 6Pertemuan 6
Pertemuan 6
 
Sim, naomi yosepin, prof. dr. hapzi ali, cma,pelanggaran moral, etika dan huk...
Sim, naomi yosepin, prof. dr. hapzi ali, cma,pelanggaran moral, etika dan huk...Sim, naomi yosepin, prof. dr. hapzi ali, cma,pelanggaran moral, etika dan huk...
Sim, naomi yosepin, prof. dr. hapzi ali, cma,pelanggaran moral, etika dan huk...
 
Sim, 11, della ameliza, prof. dr. hapzi ali, cma, ethical implication of it. ...
Sim, 11, della ameliza, prof. dr. hapzi ali, cma, ethical implication of it. ...Sim, 11, della ameliza, prof. dr. hapzi ali, cma, ethical implication of it. ...
Sim, 11, della ameliza, prof. dr. hapzi ali, cma, ethical implication of it. ...
 

Makalah eptik Cybercrime Banu & Mail

  • 1. i CYBER CRIME MAKALAH Diajukan untuk memenuhi mata kuliah Etika Profesi TIK pada Program Diploma Tiga (D.III) Banu Rahmat Septiaji (12123878) Ismail (12122481) Jurusan Manajemen Informatika Akademi Manajemen Informatika dan Komputer “BSI Bekasi” Bekasi 2014
  • 2. ii KATA PENGANTAR Puji dan Syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan kasih sayang-nya kepada kita semua. Shalawat serta salam semoga tetap tercurah kepada Nabi besar Muhammad SAW, nabi akhir zaman teladan kita semua. Etika Profesi Teknologi Informasi & Komunikasi adalah salah satu mata kuliah kami pada semester IV selama menjalani kuliah di Bina Sarana Informatika. Mata kuliah ini begitu penting bagi kami terutama dalam hal pengenalan etika dan estetika dalam berinteraksi dengan segala hal yang berkaitan dengan teknologi informasi dan komunikasi. Makalah Cybercrime ini merupakan salah satu tugas atau syarat dalam memenuhi nilai UAS pada mata kuliah Etika Profesi Teknologi Informasi & Komunikasi. Dengan terselesaikannya makalah ini kami mengucapkan terima kasih kepada segala pihak yang telah memberikan bantuan dan dukungan, terutama sekali kepada : 1. Bapak Ir. Naba Aji Notoseputro selaku Direktur Bina Sarana Informatika. 2. Bapak. Djatdjat Sudradjat, Selaku Dosen pengajar Mata Kuliah Etika Profesi Teknologi Informasi & Komunikasi 3. Orang tua kami yang telah mendukung langkah kami menjalani kuliah ini. 4. Rekan-rekan seperjuangan kelas 12.4B.04 Jurusan Manajemen Informatika dan Komputer Bina Sarana Informatika yang selama ini telah bahu membahu saling menolong dan saling memberi dorongan semangat dalam berbagai hal. Akhirnya, penyusun berharap semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi siapa saja yang membacanya, menambah wawasan dan pengetahuan terutama dalam hal Cybercrime. Bekasi, 03 Mei 2014 Penyusun
  • 3. iii DAFTAR ISI Lembar Judul Makalah Kata Pengantar Daftar Isi BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang 1.2. Maksud dan Tujuan 1.3. Metode Penulisan BAB II PEMBAHASAN 2.1. Pengertian Cybercrime 2.2. Klasifikasi Cybercrime 2.3. Perkembangan Cybercrime di Indonesia 2.4. Jenis – jenis Cybercrime BAB III STUDI KASUS 3.1. Website orang No.1 di Indonesia di Bajak BAB IV PENUTUP 4.1. Kesimpulan 4.2. Saran DAFTAR PUSTAKA
  • 4. iv BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pemanfaatan Teknologi Informasi, media, dan komunikasi telah mengubah baik perilaku masyarakat maupun peradaban manusia secara global. Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi telah pula menyebabkan hubungan dunia menjadi tanpa batas (borderless) dan menyebabkan perubahan sosial, ekonomi, dan budaya secara signifikan berlangsung demikian cepat. Teknologi Informasi saat ini menjadi pedang bermata dua karena selain memberikan kontribusi bagi peningkatan kesejahteraan, kemajuan, dan peradaban manusia, sekaligus menjadi sarana efektif perbuatan melawan hukum. 1.2. Maksud dan Tujuan Maksud : 1. Sebagai sarana pengetahuan dalam menumbuhkan wawasan berinternet. 2. Menerapkan etika yang baik dalam profesi teknologi informasi & komunikasi. 3. Menjadikan pribadi yang beretika dalam berinternet. Tujuan : Untuk memenuhi syarat Ujian Akhir Semester (UAS) Mata Kuliah “Etika Profesi Teknologi Informasi & Komunikasi” pada Program Diploma III Jurusan Manajemen Informatika, Akademi Manajemen Informatika dan Komputer Bina Sarana Informatika.
  • 5. v 1.3. Metode Penulisan Blog ini adalah salah satu tugas Mata Kuliah Etika Profesi Teknologi Informasi & Komunikasi. Penyusunan Blog ini (khususnya artikel yang berkaitan dengan Cybercrime) adalah hasil dari apa yang telah kami pelajari dari kampus ataupun dari bantuan media internet maupun buku-buku yang telah kami pelajari sebelumnya. kami berharap semoga dengan adanya blog ini dapat memberikan pengetahuan yang bermanfaat khususnya berkaitan dengan Cybercrime. Dalam penyusunan makalah ini, kami menggunakan beberapa tahap. Pada tahap awal yaitu pengumpulan data dan fakta yang kami lakukan dengan cara paralel, kemudian seluruh data dan fakta yang kami dapat dihimpun untuk kemudian diseleksi, mana yang akan dibahas lebih lanjut dalam makalah kami. Kemudian, segala data dan fakta yang telah lolos seleksi kami kelompokkan dan kami urutkan berdasarkan tema pembahasan, kemudian penulisan makalah dilakukan dengan memperhatikan data dan fakta yang kami peroleh sebagai bahan referensi penulisan.
  • 6. vi BAB II PEMBAHASAN 2.1. Pengertian Cybercrime Cybercrime adalah tindak kriminal yang dilakkukan dengan menggunakan teknologi komputer sebagai alat kejahatan utama. Cybercrime merupakan kejahatan yang memanfaatkan perkembangan teknologi computer khusunya diinternet. Cybercrime didefinisikan sebagai perbuatan melanggar hukum yang memanfaatkan teknologi computer yang berbasasis pada kecanggihan perkembangan teknologi internet. 2.2. Klasifikasi CyberCrime 1. Cyberpiracy : Penggunaan teknologi computer untuk mencetak ulang software atau informasi, lalu mendistribusikan informasi atau software tersebut lewat teknologi komputer. 2. Cybertrespass : Penggunaan teknologi computer untuk meningkatkan akses pada system computer suatu organisasi atau indifidu. 3. Cybervandalism : Penggunaan teknologi computer untuk membuat program yang menganggu proses transmisi elektronik, dan menghancurkan data dikomputer. 2.3. Perkembangan cybercrime di Indonesia Di Indonesia sendiri juga sebenarnya prestasi dalam bidang cybercrime ini patut diacungi dua jempol. Walau di dunia nyata kita dianggap sebagai salah satu negara terbelakang, namun prestasi yang sangat gemilang telah berhasil ditorehkan oleh para hacker, cracker dan carder lokal. Virus komputer yang dulunya banyak diproduksi di US dan Eropa sepertinya juga mengalami “outsourcing” dan globalisasi. Di tahun 1986 – 2003, epicenter virus computer dideteksi kebanyakan berasal dari Eropa dan Amerika dan beberapa negara lainnya seperti Jepang, Australia, dan India. Namun hasil penelitian mengatakan di
  • 7. vii beberapa tahun mendatang Mexico, India dan Africa yang akan menjadi epicenter virus terbesar di dunia, dan juga bayangkan, Indonesia juga termasuk dalam 10 besar. Seterusnya lima tahun belakangan ini China, Eropa, dan Brazil yang meneruskan perkembangan virus - virus yang saat ini mengancam komputer kita semua dan tidak akan lama lagi Indonesia akan terkenal namun dengan nama yang kurang bagus…alasannya? mungkin pemerintah kurang ketat dalam pengontrolan dalam dunia cyber, terus terang para hacker di Amerika tidak akan berani untuk bergerak karna pengaturan yang ketat dan system kontrol yang lebih high-tech lagi yang dipunyai pemerintah Amerika Serikat. 2.4. Jenis-jenis cybercrime 1. Berdasarkan jenis aktivitasnya a. Unauthorized Access to Computer System and Service adalah kejahatan yang dilakukan dengan memasuki / menyusup ke dalam suatu sistem jaringan komputer secara tidak sah, tanpa izin atau tanpa sepengetahuan dari pemilik system jaringan komputer yang dimasukinya. Biasanya pelaku kejahatan (hacker) melakukannya dengan maksud sabotase ataupun pencurian informasi penting dan rahasia. Namun begitu, ada juga yang melakukan hanya karena merasa tertantang untuk mencoba keahliannya menembus suatu sistem yang memiliki tingkat proteksi tinggi. Kejahatan ini semakin marak dengan berkembangnya teknologi internet / intranet. Kita tentu tidak lupa ketika masalah Timor Timur sedang hangat-hangatnya dibicarakan di tingkat internasional, beberapa website milik pemerintah RI dirusak oleh hacker (Kompas, 11/08/1999). Beberapa waktu lalu, hacker juga telah berhasil menembus masuk ke dalam database berisi data para pengguna jasa America Online (AOL), sebuah perusahaan Amerika Serikat yang bergerak dibidang e- commerce, yang memiliki tingkat kerahasiaan tinggi (Indonesian Observer, 26/06/2000). Situs Federal Bureau of Investigation (FBI) juga tidak luput dari
  • 8. viii serangan para hacker, yang mengakibatkan tidak berfungsinya situs ini dalam beberapa waktu lamanya. b. Illegal Contents Merupakan kejahatan dengan memasukkan data atau informasi ke internet tentang sesuatu hal yang tidak benar, tidak etis, dan dapat dianggap melanggar hukum atau mengganggu ketertiban umum. Sebagai contohnya adalah pemuatan suatu berita bohong atau fitnah yang akan menghancurkan martabat atau harga diri pihak lain, hal-hal yang berhubungan dengan pornografi atau pemuatan suatu informasi yang merupakan rahasia negara, agitasi dan propaganda untuk melawan pemerintahan yang sah, dan sebagainya. c. Data Forgery Merupakan kejahatan dengan memalsukan data pada dokumen- dokumen penting yang tersimpan sebagai scriptless document melalui internet. Kejahatan ini biasanya ditujukan pada dokumen-dokumen e- commerce dengan membuat seolah-olah terjadi “salah ketik” yang pada akhirnya akan menguntungkan pelaku. d. Cyber Espionage Merupakan kejahatan yang memanfaatkan jaringan internet untuk melakukan kegiatan mata-mata terhadap pihak lain, dengan memasuki sistem jaringan komputer(computer network system) pihak sasaran. Kejahatan ini biasanya ditujukan terhadap saingan bisnis yang dokumen ataupun data- data pentingnya tersimpan dalam suatu system yang computerized. e. Cyber Sabotage and Extortion Kejahatan ini dilakukan dengan membuat gangguan, perusakan atau penghancuran terhadap suatu data, program komputer atau sistem jaringan komputer yang terhubung dengan internet. Biasanya kejahatan ini dilakukan dengan menyusupkan suatu logic bomb, virus komputer ataupun suatu program tertentu, sehingga data, program komputer atau sistem jaringan komputer tidak dapat digunakan, tidak berjalan sebagaimana mestinya, atau berjalan sebagaimana yang dikehendaki oleh pelaku. Dalam beberapa kasus setelah hal tersebut terjadi, maka pelaku kejahatan tersebut menawarkan diri kepada korban untuk memperbaiki data, program komputer atau sistem jaringan komputer yang telah disabotase
  • 9. ix tersebut, tentunya dengan bayaran tertentu. Kejahatan ini sering disebut sebagai cyberterrorism. f. Offense against Intellectual Property Kejahatan ini ditujukan terhadap Hak atas Kekayaan Intelektual yang dimiliki pihak lain di internet. Sebagai contoh adalah peniruan tampilan pada web page suatu situs milik orang lain secara ilegal, penyiaran suatu informasi di internet yang ternyata merupakan rahasia dagang orang lain, dan sebagainya. g. Infringements of Privacy Kejahatan ini ditujukan terhadap informasi seseorang yang merupakan hal yang sangat pribadi dan rahasia. Kejahatan ini biasanya ditujukan terhadap keterangan pribadi seseorang yang tersimpan pada formulir data pribadi yang tersimpan secara computerized,yang apabila diketahui oleh orang lain maka dapat merugikan korban secara materilmaupun immateril, seperti nomor kartu kredit, nomor PIN ATM, cacat atau penyakittersembunyi dan sebagainya. h. Cracking Kejahatan dengan menggunakan teknologi computer yang dilakukan untuk merusak system keamaanan suatu system computer dan biasanya melakukan pencurian, tindakan anarkis begitu merekan mendapatkan akses. Biasanya kita sering salah menafsirkan antara seorang hacker dan cracker dimana hacker sendiri identetik dengan perbuatan negative, padahal hacker adalah orang yang senang memprogram dan percaya bahwa informasi adalah sesuatu hal yang sangat berharga dan ada yang bersifat dapat dipublikasikan dan rahasia. i. Carding adalah kejahatan dengan menggunakan teknologi computer untuk melakukan transaksi dengan menggunakan card credit orang lain sehingga dapat merugikan orang tersebut baik materil maupun non materil.
  • 10. x 2. Jenis-jenis cybercrime berdasarkan motif Cybercrime terbagi menjadi 2 yaitu: a. Cybercrime sebagai tindakan kejahatan murni : Dimana orang yang melakukan kejahatan yang dilakukan secara di sengaja, dimana orang tersebut secara sengaja dan terencana untuk melakukan pengrusakkan, pencurian, tindakan anarkis, terhadap suatu system informasi atau system computer. b. Cybercrime sebagai tindakan kejahatan abu-abu : Dimana kejahatan ini tidak jelas antara kejahatan criminal atau bukan karena dia melakukan pembobolan tetapi tidak merusak, mencuri atau melakukan perbuatan anarkis terhadap system informasi atau system computer tersebut. Selain dua jenis diatas cybercrime berdasarkan motif terbagi menjadi Cybercrime yang menyerang individu :Kejahatan yang dilakukan terhadap orang lain dengan motif dendam atau iseng yang bertujuan untuk merusak nama baik, mencoba ataupun mempermaikan seseorang untuk mendapatkan kepuasan pribadi. Contoh : Pornografi, cyberstalking, dll Cybercrime yang menyerang hak cipta (Hak milik) : Kejahatan yang dilakukan terhadap hasil karya seseorang dengan motif menggandakan, memasarkan, mengubah yang bertujuan untuk kepentingan pribadi/umum ataupun demi materi/nonmateri. Cybercrime yang menyerang pemerintah : Kejahatan yang dilakukan dengan pemerintah sebagai objek dengan motif melakukan terror, membajak ataupun merusak keamanan suatu pemerintahan yang bertujuan untuk mengacaukan system pemerintahan/menghancurkan suatu Negara.
  • 11. xi BAB III STUDI KASUS Pelaku pembajak website presiden Susilo Bambang Yudhoyono (Sby). info milik Presiden Susilo Bambang Yudhoyono berhasil disergap tim penyidik Bareskrim Mabes Polri. Pelaku yang berhasil mengubah tampilan website tersebut ditangkap di tempat persembunyiannya di Jember, Jawa Timur. Dari hasil penyelidikan, pelaku berada di Jember, di dalam warnet yang sedang online, jadi langsung kita tangkap," kata Direktur II Tindak Pidana Ekonomi Khusus Polri, Brigjend Pol Arief Sulistyo di gedung PTIK, Jakarta, Selasa (29/1). Dijelaskannya, pelaku yang bernama Wildan, 22 thn, ditangkap pada Jumat lalu. Pelaku selama ini bekerja di bidang usaha penjualan sparepart komputer di CV Suryatama Jember. "Pelaku belajar komputer secara otodidak dan motifnya iseng saja," kata Arif. Ditambahkannya, untuk mengembangkan kasus tersebut, penyidik telah memeriksa lima saksi yang terkait dalam kasus tersebut. Lima saksi diperiksa, semua bukti-bukti di sita, termasuk dua CPU, dan pelaku sudah ditahan, di Rutan Bareskirim Polri," kata Arief. Pelaku akan dijerat dengan pasal 22 huruf b UU 36 tahun 1999 tentang telekomunikasi dan pasal 30 ayat 1,2,3 junto pasal 32 ayat 1 UU No.11 Tahun 2008 tentang ITE. Seperti diketahui, website presiden sby. info dirubah dengan cara ditampilkan latar belakang hitam dengan tulisan warna hijau di bagian atas yang bertuliskan "Hacked by MJL007". Sedangkan dibawahnya ditulis "Jemberhacker team" warna putih dan "This is a payback from member hacker team".
  • 12. xii BAB IV PENUTUP 4.1. Kesimpulan Di era globalisasi ini banyak sekali kejahatan – kejahatan dalam bidang teknologi informasi dan komunikasi salah satunya didunia internet yang sangat maraknya pembajakan – pembajakan website yang tidak beretika sehingga dapat merugikan orang banyak. 4.1. Saran Cybercrime adalah bentuk kejahatan yang mestinya kita hindari atau kita berantas keberadaannya dalam hal pembajakan, karena kasus cybercrime sangat merugikan bagi orang banyak hendaknya harus cepat dihilangkan tindak tanduknya yang sedang tumbuh di wilayah negara tersebut. Seperti layaknya pelanggar hukum.