SlideShare uma empresa Scribd logo
1 de 8
SEJARAH MATEMATIKA 
1. FILSAFAT 
Kata falsafah atau filsafat dalam bahasa Indonesia merupakan kata serapan dari bahasa Arab 
فلسفة , yang juga diambil dari bahasa Yunani; Φιλοσοφία philosophia.Dalam bahasa ini, kata ini 
merupakan kata majemuk dan berasal dari kata-kata (philia= persahabatan, cinta dsb.) dan 
(sophia = "kebijaksanaan").Sehingga arti harafiahnya adalah seorang “pencinta kebijaksanaan”. 
Kata filosofi yang dipungut dari bahasa Belanda juga dikenal di Indonesia.Bentuk terakhir ini 
lebih mirip dengan aslinya. Dalam bahasa Indonesiaseseorang yang mendalami bidang falsafah 
disebut "filsuf". 
Jadi, filsafat adalah pandanganhidup seseorang atau sekelompok orang yang merupakan konsep 
dasar mcngenaikehidupan yang dicita-citakan. Filsafat juga diartikan sebagai suatu 
sikapseseorang yang sadar dan dewasa dalam memikirkan segala sesuatu secara mendalamdan 
ingin melihat dari segi yang luas dan menyeluruh dengan segala hubungan. 
Salah satu tujuan dari filsafatadalah menemukan pemahaman dan tindakan yang sesuai. filsafat 
erat kaitannyadengan ilmu. karena bagaimana pun, tujuan dipelajari ilmu adalah untuk 
dapatdipahami kemudian direalisasikan ke dalam kehidupan yang nyata. tanpapemahaman, ilmu 
tidak akan mungkin dapat dikuasai. 
1. Filsafat Matematika 
Filsafat matematika adalahsegenap pemikiran reflektif terhadap persoalan-persoalan mengenai 
segala halyang menyangkut landasan matematika serta hubungan matematika dengan segalasegi 
dari kehidupan manusia. Landasan itu mencakup berbagai konsep pamgkal,anggapan dasar, asa 
permulaan, struktur teoritis, dan ukuran kebenaran. 
Sampai sekarang para filsuf dan ahli matematika masih mencoba merumuskan apasesungguhnya 
matematika itu. Banyak definisi matematika telah dikemukakan,namun banyak pula 
sanggahannya.
Filsafat matematika adalahcabang dari filsafat yang mengkaji anggapan-anggapanfilsafat, 
dasar-dasar, dan dampak-dampak matematika. Tujuan dari filsafat matematikaadalah untuk 
memberikan rekaman sifat dan metodologi matematika dan untukmemahami kedudukan 
matematika di dalam kehidupan manusia. Sifat logis danterstruktur dari matematika itu sendiri 
membuat pengkajian ini meluas dan unikdi antara mitra-mitra bahasan filsafat lainnya. 
Tema-tema yang sering diperbincangkan di antaranya: 
· Apakah sumber pokok bahasan matematika? 
· Apakah status ontologis dari entitas-entitas matematika? 
· Apakah yang dimaksud dengan objek matematika? 
· Apakah sifat/karakter dari proposisi matematika? 
· Apakah kaitan antara logika dan matematika? 
· Apakah peran hermeneutika di dalam matematika? 
· Jenis penyelidikan apakah yang memainkan peran penting di dalam matematika? 
· Apakah tujuan dari penyelidikan matematika? 
· Apakah yang memberi pertautan antara matematika dan pengalaman? 
· Sifat manusia apakah yang berada di sebalik matematika? 
· Apakah yang dimaksud dengan keindahan matematika? 
· Apakah sumber dan sifat kebenaran matematika? 
· Apakah hubungan antara dunia matematika abstrak dan semesta materi? 
· Apakah matematika suatu bahasa yang mutlak dan universal? 
Filsafatmatematika mempunyai tujuan untuk menjelaskan dan menjawab tentang kedudukandan 
dasar dari obyek dan metode matematika yaitu menjelaskan apakah secaraontologism obyek 
matematika itu ada, dan menjelaskan secara epistemologisapakah semua pernyataan matematika 
mempunyai tujuan dan menentukan suatukebenaran. Mengingat bahwa hukum-hukum alam dan 
hukum-hukum matematikamempunyai kesamaan status, maka obyek-obyek pada dunia nyata 
mungkin dapatmenjadi pondasi matematika. Tetapi ini masih menjadi pertanyaan besar 
untukdijawab. 
Walaupun beberapa pemikir pada filsafat moderndari matematika menolak bagi keberadaan 
pondasi di dalam matematika, namunbebarapa filsuf masih tetap menaruh perhatian kepada 
kegiatan kognisi manusiasebagai basis bagi diletakkannya fondamen matematika. Mereka 
mencoba meletakkandasar matematika pada kegiatan kognisi manusia, seperti yang dilakukan 
ImmanuelKant, bukan pada obyek di luar matematika.
Filsuf matematikayang dikenalkan di sini adalah Pythagoras, Plato, Aristoteles, Leibniz, 
danKant. Doktrin Pythagoras antara lain bahwa fenomena yang tampak berbeda dapatmemiliki 
representasi matematis yang identik (cahaya, magnet, listrik – sebagaigetaran – dapat memiliki 
persamaan diferensial yang sama). Aristotelesmenekankan, menemukan ‘dunia permanen’ 
merupakan realita daripada ‘apa yangtampak’. Aristoteles lebih menekankan pada ‘absraksi’ 
daripada ‘apa yangtampak’. Leibniz dan Kant menekankan pada proposisi matematis. 
2. Sejarah Matematika 
Matematika adalahalat yang dapat membantu memecahkan berbagai permasalahan (dalam 
pemerintahan,industri, sains). Sejarah matematika adalah penyelidikan terhadap asalmula 
penemuan di dalam matematika dansedikit perluasannya, penyelidikan terhadap metode dan 
notasi matematika dimasa silam. Dalam perjalanan sejarahnya, matematika berperan 
membangunperadaban manusia sepanjang masa. 
Metode yangdigunakan adalah eksperimen atau penalaran induktif dan penalaran 
deduktif.Penalaran induktif adalah penarikan kesimpulan setelah melihat kasus-kasus 
yangkhusus. Kesimpulan penalaran induktif memiliki derajat kebenaran barangkalibenar atau 
tidak perlu benar. 
Sebelum zaman modern danpenyebaran ilmu pengetahuan ke seluruh dunia, contoh-contoh 
tertulis daripengembangan matematika telah mengalami kemilau hanya di beberapa 
tempat.Tulisan matematika terkuno yang telah ditemukan adalah Plimpton322 
(matematikaBabilonia sekitar 1900 SM), Lembaran Matematika Rhind (MatematikaMesir sekitar 
2000-1800 SM) dan Lembaran Matematika Moskwa (matematika Mesir sekitar 1890 SM). 
Semua tulisan itu membahas teorema yang umumdikenal sebagai teorema Pythagoras,yang 
tampaknya menjadi pengembangan matematika tertua dan paling tersebar luassetelah aritmetika 
dasar dan geometri. 
Sumbangan matematikawanYunani memurnikan metode-metode (khususnya melalui 
pengenalanpenalaran deduktif dan kekakuan matematikadi dalam pembuktian matematika) dan 
perluasan pokok bahasan matematika. Kata"matematika" itu sendiri diturunkan dari kata Yunani 
kuno, μάθημα(mathema), yang berarti "mata pelajaran". MatematikaCina membuat sumbangan 
dini, termasuk notasiposisional. Sistem bilangan Hindu-Arab dan aturanpenggunaan operasinya, 
digunakan hingga kini, mungkin dikembangakan melaluikuliah pada milenium pertama Masehi 
di dalam matematika India dan telah diteruskan ke Barat melalui matematika Islam. Matematika 
Islam, pada gilirannya, mengembangkan dan memperluas pengetahuanmatematika ke peradaban 
ini. Banyak naskah berbahasa Yunani dan Arab tentangmatematika kemudian diterjemahkan ke 
dalam bahasa Latin, yang mengarah padapengembangan matematika lebih jauh lagi di Zaman 
Pertengahan Eropa. 
Dari zaman kuno melalui ZamanPertengahan, ledakan kreativitas matematika seringkali diikuti 
oleh abad-abadkemandekan. Bermula pada abad Renaisans Italia pada abad ke-16, 
pengembanganmatematika baru, berinteraksi dengan penemuan ilmiah baru, dibuat pada 
pertumbuhan eksponensial yang berlanjut hingga kini.
A. Secara Geografis 
1. Mesopotamia 
- Menentukan system bilangan pertama kali 
- Menemukan system berat dan ukur 
- Tahun 2500 SM system desimal tidak lagi digunakan dan lidi diganti oleh notasi berbentukbaji 
2. Babilonia 
- Menggunakan sitem desimal dan π=3,125 
- Penemu kalkulator pertama kali 
- Mengenal geometri sebagai basis perhitungan astronomi 
- Menggunakan pendekatan untuk akar kuadrat 
- Geometrinya bersifat aljabaris 
- Aritmatika tumbuh dan berkembang baik menjadi aljabar retoris yang berkembang 
- Sudah mengenal teorema Pythagoras 
3. Mesir Kuno 
- Sudah mengenal rumus untuk menghitung luas dan isi 
- Mengenal system bilangan dan symbol pada tahun 3100 SM 
- Mengenal tripel Pythagoras 
- Sitem angka bercorak aditif dan aritmatika 
- Tahun 300 SM menggunakan system bilangan berbasis 10 
4. Yunani Kuno 
- Pythagoras membuktikan teorema Pythagoras secara matematis (terbaik) 
- Pencetus awal konsep[ nol adalah Al Khwarizmi 
- Archimedes mencetuskan nama parabola, yang artinya bagian sudut kanan kerucut 
- Hipassus penemu bilangan irrasional 
- Diophantus penemu aritmatika (pembahasan teori-teori bilangan yang isinyamerupakan 
pengembangan aljabar yang dilakukan dengan membuat sebuah persamaan) 
- Archimedes membuat geometri bidang datar 
- Mengenal bilangan prima 
5. India 
- Brahmagyupta lahir pada 598-660 Ad 
- Aryabtha (4018 SM) menemukan hubungan keliling sebuah lingkaran 
- Memperkenalkan pemakaian nol dan desimal 
- Brahmagyupta menemukan bilangan negatif 
- Rumus a2+b2+c2 telah ada pada “Sulbasutra” 
- Geometrinya sudah mengenal tripel Pythagoras,teorema Pythagoras,transformasidan segitiga 
pascal 
6. China 
- Mengenal sifat-sifat segitiga siku-siku tahun 3000 SM 
- Mengembangkan angka negatif, bilangan desimal, system desimal, system biner,aljabar, 
geometri, trigonometri dan kalkulus
- Telah menemukan metode untuk memecahkan beberapa jenis persamaan yaitupersamaan 
kuadrat, kubikdan qualitik 
- Aljabarnya menggunakan system horner untuk menyelesaikan persamaan kuadrat 
B. Berdasarkan Tokoh 
1. Thales (624-550 SM) 
Dapat disebut matematikawan pertama yang merumuskan teorema atau proposisi,dimana tradisi 
ini menjadi lebih jelas setelah dijabarkan oleh Euclid. Landasan matematika sebagai ilmuterapan 
rupanya sudah diletakan oleh Thales sebelum muncul Pythagoras yangmembuat bilangan. 
2. Pythagoras (582-496 SM) 
Pythagoras adalah orang yang pertama kali mencetuskan aksioma-aksioma,postulat-postulat 
yang perlu dijabarkan ter lebih dahulu dalam mengembangkangeometri. Pythagoras bukan orang 
yang menemukan suatu teorema Pythagoras namundia berhasil membuat pembuktian matematis. 
2 sebagai bilangan irrasional.ÖPersaudaraanPythagoras menemukan 
3. Socrates (427-347 SM) 
Ia merupakan seorang filosofi besar dari Yunani. Dia juga menjadi pencipta ajaranserba cita, 
karena itu filosofinya dinamakan idealisme. Ajarannya lahir karenapergaulannya dengan kaum 
sofis. Plato merupakan ahli piker pertama yangmenerima paham adanya alam bukan benda. 
4. Ecluides (325-265 SM) 
Euklides disebut sebagai “Bapak Geometri” karena menemuka teori bilangan dangeometri. 
Subyek-subyek yang dibahas adalah bentuk-bentuk, teorema Pythagoras,persamaan dalam 
aljabar, lingkaran, tangen,geometri ruang, teori proporsi danlain-lain. Alat-alat temuan Eukluides 
antara lain mistar dan jangka. 
5. Archimedes (287-212 SM) 
Dia mengaplikasikan prinsip fisika dan matematika. Dan juga menemukanperhitungan π (pi) 
dalam menghitung luas lingkaran. Ia adalah ahli matematikaterbesar sepanjang zaman dan di 
zaman kuno. Tiga kaaarya Archimedes membahasgeometri bidang datar, yaitu pengukuran 
lingkaran, kuadratur dari parabola danspiral. 
6. Appolonius (262-190 SM) 
Konsepnya mengenai parabola, hiperbola, dan elips banyak memberi sumbangan bagiastronomi 
modern. Ia merupakan seorang matematikawan tang ahli dalam geometri.Teorema Appolonius 
menghubungkan beberapa unsur dalam segitiga. 
7. Diophantus (250-200 SM) 
Ia merupakan “Bapak Aljabar” bagi Babilonia yang mengembangkan konsep-konsepaljabar 
Babilonia. Seorang matematikawan Yunani yang bermukim di Iskandaria.Karya besar 
Diophantus berupa buku aritmatika, buku karangan pertama tentangsystem aljabar. Bagian yang 
terpelihara dari aritmatika Diophantus berisipemecahan kira-kira 130 soal yang menghasilkan 
persamaan-persamaan tingkatpertama.
4. Hubungan antara Filsafat dan Sejarah Matematika 
Matematika dan filsafat memilikihubungan yang cukup erat, dibandingkan ilmu2 lainnya. 
alasannya, filsafatmerupakan pangkal untuk mempelajari ilmu dan matematika adalah ibu dari 
segalailmu. ada juga yang beranggapan bahwa filsafat dan matematika adalah ibu darisegala 
ilmu yang ada. hubungan lainnya dari matematika dan filsafat karenakedua hal ini adalah apriori 
dan tidak eksperimentalis. hasil dari keduanyatidak memerlukan bukti secara fisik. 
Di Indonesia sendiri pengamalanfilsafat dalam ilmu, khususnya matematika, masih sangat amat 
jarang, bahkantidak ada. terlebih lagi setelah menjamurnya pusat bimbingan belajar 
yangmengajarkan rumus2 praktis tanpa menyodorkan dasar pemahaman yang cukupmemadai. 
akhirnya ilmu hanya dipandang sebagai sesuatu yang pragmatis. 
Matematika danfilsafat mempunyai sejarah keterikatan satu dengan yang lain sejak jaman 
YunaniKuno. Matematika di samping merupakan sumber dan inspirasi bagi para 
filsuf,metodenya juga banyak diadopsi untuk mendeskripsikan pemikiran filsafat. Kitabahkan 
mengenal beberapa matematikawan yang sekaligus sebagai sorang filsuf,misalnya Descartes, 
Leibniz, Bolzano, Dedekind, Frege, Brouwer, Hilbert,G¨odel, and Weyl. Pada abad terakhir di 
mana logika yang merupakan kajiansekaligus pondasi matematika menjadi bahan kajian penting 
baik oleh paramatematikawan maupun oleh para filsuf. Logika matematika mempunyai 
perananhingga sampai era filsafat kontemporer di mana banyak para filsuf kemudianmempelajari 
logika. Logika matematika telah memberi inspirasi kepada pemikiranfilsuf, kemudian para filsuf 
juga berusaha mengembangkan pemikiran logikamisalnya “logika modal”, yang kemudian 
dikembangkan lagi oleh paramatematikawan dan bermanfaat bagi pengembangan program 
komputer dan analisisbahasa. Salah satu titik krusial yang menjadi masalah bersama oleh 
matematikamaupun filsafat misalnya persoalan pondasi matematika. 
Baik matematikawanmaupun para filsuf bersama-sama berkepentingan untuk menelaah apakah 
adapondasi matematika? Jika ada apakah pondasi itu bersifat tunggal atau jamak?Jika bersifat 
tunggal maka apakah pondasi itu? Jika bersifat jamak makabagaimana kita tahu bahwa satu atau 
beberapa diantaranya lebih utama atau tidaklebih utama sebagai pondasi? Pada abad 20, Cantor 
diteruskan oleh Sir BertrandRussell, mengembangkan teori himpunan dan teori tipe, dengan 
maksud untukmenggunakannya sebagai pondasi matematika. Namun kajian filsafat 
telahmendapatkan bahwa di sini terdapat paradoks atau inkonsistensi yang 
kemudianmembangkitkan kembali motivasi matematikawan di dalam menemukan hakekat 
darisistem matematika. 
Dengan teoriketidak-lengkapan, akhirnya Godel menyimpulkan bahwa suatu sistem 
matematikajika dia lengkap maka pastilah tidak akan konsisten; tetapi jika dia konsistenmaka dia 
patilah tidak akan lengkap. Hakekat dari kebenaran secara bersamadipelajari secara intensif baik 
oleh filsafat maupun matematika. Kajian nilaikebenaran secara intensif dipelajari oleh bidang 
epistemologi dan filsafatbahasa. 
Paramatematikawan dan para filsuf secara bersama-sama masih terlibat di dalamperdebatan
mengenai peran intuisi di dalam pemahaman matematika dan pemahamanilmu pada umumnya. 
Banyak filsuftelah menggunakan matematika untuk membangun teori pengetahuan dan 
penalaranyang dihasilkan dengan memanfaatkan bukti-bukti matematika dianggap telah 
dapatmenghasilkan suatu pencapaian yang memuaskan. Matematika telah menjadi 
sumberinspirasi yang utama bagi para filsuf untuk mengembangkan epistemologi danmetafisik. 
Hannes Leitgeb di(Antonelli, A., Urquhart, A., dan Zach, R. 2007) di “Mathematical Methods 
inPhilosophy” telah menyelidiki penggunaan matematika di filsafat. Diamenyimpulkan bahwa 
metode matematika mempunyai kedudukan penting di filsafat.Pada taraf tertentu matematika dan 
filsafat mempunyai persoalan-persoalanbersama. 
Hannes Leitgeb telah menyelidikiaspek-aspek dalam mana matematika dan filsafat 
mempunyai derajat yang samaketika melakukan penelaahan yatitu kesamaan antara obyek, sifat-sifat 
obyek,logika, sistem-sistem, makna kalimat, hukum sebab-akibat, paradoks, teoripermainan 
dan teori kemungkinan. Para filsufmenggunakan logika sebab-akibat untuk untuk mengetahui 
implikasi dari konsepatau pemikirannya, bahkan untuk membuktikan kebenaran ungkapan-ungkapannya. 
Joseph N. Manago (2006) di dalam bukunya “ Mathematical Logic and 
thePhilosophy of God and Man” mendemonstrasikan filsafat menggunakan metodematematika 
untuk membuktikan Lemma bahwa terdapat beberapa makhluk hidupbersifat “eternal”. Makhluk 
hidup yang tetap hidup disebut bersifat eternal. 
5. Periode Matematika 
Ada dua macam pembagian mengikuti waktu atauperiode perkembangan. Yang pertama, 
pembagian waktu ke dalam tiga periode,yakni, “dahulu”, “pertengahan”, dan “sekarang”. 
Pembagian ini berdasarkanpertumbuhan matematika sendiri dan daya tahan hidup sesuai 
zamannya. Yangkedua, pembagian menurut cara konvensional dalam tujuh skala waktu 
menurutpenemuan naskah yang dapat dihimpun, yakni (1) Babilonia dan Mesir Kuno, 
(2)Kejayaan Yunani (600 SM – 300), (3) Masyarakat Timur dekat (sebagian sebelumdan 
sebagian lagi sesudah (2)), (4) Eropa dan masa Renaissance, (5) Abad ke-17,(6) Abad ke-18 dan 
19, dan (7) Abad ke-20. Pembagian ini mengikuti perkembangankebudayaan Eropa. 
Setiap periode, baik yang membagimenjadi 3 atau pun 7, memiliki ciri khas yang umum. Pada 
periode “dahulu”, cirikhasnya adalah empiris, mendasarkan pada pengalaman (indera) hidup 
manusia.Periode “pertengahan” mulai dengan analisis (Descartes, Newton, Leibniz, Galileo), 
sedangkan padaperiode “sekarang” ciri khasnya adalah metode abstraksi dan 
generalisasi.Ternyata perkembangan matematika dilihat dari kualitas dan kekuatannya jauhlebih 
penting daripada dilihat secara kuantitas. Ingatlah akan definisimatematika yang mengatakan 
“matematika adalah cara berpikir dan bernalar”,lihat Modul 1. Sedang kekuatannya, misalnya, 
lihatlah geometri Euclid dibandingdengan geometri non-euclid, yang terakhir ini mampu 
menyelesaikan masalah lebihrumit (geometri non-euclid digunakan dalam mengembangkan teori 
relativitasdalam ilmu fisika) 
Perkembangan Matematika SesudahRenaissance 
Masing-masing dari 7 periodeterdapat peningkatan kematangan yang signifikan, namun
juga terdapatketerbatasannya. Pada periode Yunani, matematika masih bersifat empiris. 
Padaabad ke-17, kekurangan itu diperbaiki dengan munculnya geometri analitik,proyektif, dan 
diferensial pada abad berikutnya. Revitalisasi diperlukan agarpertumbuhan matematika makin 
berkembang dan dapat digunakan dalam ilmu lainnya.Yang terakhir muncul geometri baru (non-euclid) 
dan menyingkirkan geometrieuclid (lama). 
Dalam periode terakhir, daerahjelajah matematika makin luas. Beberapa cabang menjadi terlepas 
dari induknyadan menjadi otonom. Beberapa di antaranya diserap dalam wadah yang lebih 
besar,misalnya analisis telah menggeneralisasi geometri. Pelarian dan penangkapankembali ini 
mengilhami para matematikawan untuk merangkum kembali seluruhmatematika. Awal abad ke- 
20 dipercayai unifikasi akan dicapai melalui logikamatematis (Bertrand Russell). Ternyata 
harapan ini sia-sia dan terlepas. 
Matematika danfilsafat mempunyai sejarah keterikatan satu dengan yang lain sejak jaman 
YunaniKuno. Matematika di samping merupakan sumber dan inspirasi bagi para 
filsuf,metodenya juga banyak diadopsi untuk mendeskripsikan pemikiran filsafat. Kitabahkan 
mengenal beberapa matematikawan yang sekaligus sebagai sorang filsuf,misalnya Descartes, 
Leibniz, Bolzano, Dedekind, Frege, Brouwer, Hilbert,G¨odel, and Weyl. Pada abad terakhir di 
mana logika yang merupakan kajian sekaliguspondasi matematika menjadi bahan kajian penting 
baik oleh para matematikawanmaupun oleh para filsuf. Logika matematika mempunyai peranan 
hingga sampai erafilsafat kontemporer di mana banyak para filsuf kemudian mempelajari 
logika.Logika matematika telah memberi inspirasi kepada pemikiran filsuf, kemudianpara filsuf 
juga berusaha mengembangkan pemikiran logika misalnya “logikamodal”, yang kemudian 
dikembangkan lagi oleh para matematikawan dan bermanfaatbagi pengembangan program 
komputer dan analisis bahasa. Salah satu titikkrusial yang menjadi masalah bersama oleh 
matematika maupun filsafat misalnyapersoalan pondasi matematika.

Mais conteúdo relacionado

Mais procurados

Teori bilangan bab ii
Teori bilangan bab iiTeori bilangan bab ii
Teori bilangan bab iiSeptian Amri
 
Modul 4 kongruensi linier
Modul 4   kongruensi linierModul 4   kongruensi linier
Modul 4 kongruensi linierAcika Karunila
 
Subgrup normal dan grup faktor
Subgrup normal dan grup faktorSubgrup normal dan grup faktor
Subgrup normal dan grup faktorSholiha Nurwulan
 
BAB 2 Pencerminan (Refleksi)
BAB 2 Pencerminan (Refleksi)BAB 2 Pencerminan (Refleksi)
BAB 2 Pencerminan (Refleksi)Nia Matus
 
Soal dan pembahasan operasi biner dan teori grup dasar - mathcyber1997
Soal dan pembahasan   operasi biner dan teori grup dasar - mathcyber1997Soal dan pembahasan   operasi biner dan teori grup dasar - mathcyber1997
Soal dan pembahasan operasi biner dan teori grup dasar - mathcyber1997HabibisSaleh1
 
Contoh soal dan pembahasan subgrup
Contoh soal dan pembahasan subgrupContoh soal dan pembahasan subgrup
Contoh soal dan pembahasan subgrupKabhi Na Kehna
 
Defenisi dan sifat kekongruenan Teobil
Defenisi dan sifat kekongruenan TeobilDefenisi dan sifat kekongruenan Teobil
Defenisi dan sifat kekongruenan TeobilNailul Hasibuan
 
Perkembangan sejarah matematika
Perkembangan sejarah matematikaPerkembangan sejarah matematika
Perkembangan sejarah matematikarestu sri rahayu
 
Pencerminan geser fix
Pencerminan geser fixPencerminan geser fix
Pencerminan geser fixNia Matus
 
Analisis bab1 bab2
Analisis bab1 bab2Analisis bab1 bab2
Analisis bab1 bab2Charro NieZz
 
Instrumen tes ulangan harian mengenal bentuk aljabar (kisi dan kartu soal)
Instrumen tes ulangan harian mengenal bentuk aljabar (kisi dan kartu soal)Instrumen tes ulangan harian mengenal bentuk aljabar (kisi dan kartu soal)
Instrumen tes ulangan harian mengenal bentuk aljabar (kisi dan kartu soal)nurwa ningsih
 
Rpp kd 3.2 program linear fix
Rpp kd 3.2 program linear fixRpp kd 3.2 program linear fix
Rpp kd 3.2 program linear fixAZLAN ANDARU
 
Supremum dan infimum
Supremum dan infimum  Supremum dan infimum
Supremum dan infimum Rossi Fauzi
 
Analisis real-lengkap-a1c
Analisis real-lengkap-a1cAnalisis real-lengkap-a1c
Analisis real-lengkap-a1cUmmu Zuhry
 

Mais procurados (20)

Modul 3 kongruensi
Modul 3   kongruensiModul 3   kongruensi
Modul 3 kongruensi
 
Teori bilangan bab ii
Teori bilangan bab iiTeori bilangan bab ii
Teori bilangan bab ii
 
Modul 4 kongruensi linier
Modul 4   kongruensi linierModul 4   kongruensi linier
Modul 4 kongruensi linier
 
Subgrup normal dan grup faktor
Subgrup normal dan grup faktorSubgrup normal dan grup faktor
Subgrup normal dan grup faktor
 
Sejarah Matematika Hindu
Sejarah Matematika HinduSejarah Matematika Hindu
Sejarah Matematika Hindu
 
Ring
RingRing
Ring
 
BAB 2 Pencerminan (Refleksi)
BAB 2 Pencerminan (Refleksi)BAB 2 Pencerminan (Refleksi)
BAB 2 Pencerminan (Refleksi)
 
Soal dan pembahasan operasi biner dan teori grup dasar - mathcyber1997
Soal dan pembahasan   operasi biner dan teori grup dasar - mathcyber1997Soal dan pembahasan   operasi biner dan teori grup dasar - mathcyber1997
Soal dan pembahasan operasi biner dan teori grup dasar - mathcyber1997
 
Contoh soal dan pembahasan subgrup
Contoh soal dan pembahasan subgrupContoh soal dan pembahasan subgrup
Contoh soal dan pembahasan subgrup
 
teori graf (planar
teori graf (planarteori graf (planar
teori graf (planar
 
Defenisi dan sifat kekongruenan Teobil
Defenisi dan sifat kekongruenan TeobilDefenisi dan sifat kekongruenan Teobil
Defenisi dan sifat kekongruenan Teobil
 
Perkembangan sejarah matematika
Perkembangan sejarah matematikaPerkembangan sejarah matematika
Perkembangan sejarah matematika
 
Pencerminan geser fix
Pencerminan geser fixPencerminan geser fix
Pencerminan geser fix
 
Analisis bab1 bab2
Analisis bab1 bab2Analisis bab1 bab2
Analisis bab1 bab2
 
Instrumen tes ulangan harian mengenal bentuk aljabar (kisi dan kartu soal)
Instrumen tes ulangan harian mengenal bentuk aljabar (kisi dan kartu soal)Instrumen tes ulangan harian mengenal bentuk aljabar (kisi dan kartu soal)
Instrumen tes ulangan harian mengenal bentuk aljabar (kisi dan kartu soal)
 
Rpp kd 3.2 program linear fix
Rpp kd 3.2 program linear fixRpp kd 3.2 program linear fix
Rpp kd 3.2 program linear fix
 
Matematika diskrit
Matematika diskritMatematika diskrit
Matematika diskrit
 
Graf Pohon
Graf PohonGraf Pohon
Graf Pohon
 
Supremum dan infimum
Supremum dan infimum  Supremum dan infimum
Supremum dan infimum
 
Analisis real-lengkap-a1c
Analisis real-lengkap-a1cAnalisis real-lengkap-a1c
Analisis real-lengkap-a1c
 

Destaque

Sejarah teori bilangan
Sejarah teori bilanganSejarah teori bilangan
Sejarah teori bilanganArif Abas
 
New text document
New text documentNew text document
New text documentArif Abas
 
Sejarah Kalkulus
Sejarah KalkulusSejarah Kalkulus
Sejarah KalkulusArif Abas
 
Makalah pengertian dan model
Makalah pengertian dan modelMakalah pengertian dan model
Makalah pengertian dan modelArif Abas
 
Kop surat ysdm
Kop surat ysdmKop surat ysdm
Kop surat ysdmArif Abas
 
Makalah pengertian dan model
Makalah pengertian dan modelMakalah pengertian dan model
Makalah pengertian dan modelArif Abas
 
pengertian -model
pengertian -modelpengertian -model
pengertian -modelyudithey
 

Destaque (8)

Sejarah teori bilangan
Sejarah teori bilanganSejarah teori bilangan
Sejarah teori bilangan
 
New text document
New text documentNew text document
New text document
 
Sejarah Kalkulus
Sejarah KalkulusSejarah Kalkulus
Sejarah Kalkulus
 
Makalah pengertian dan model
Makalah pengertian dan modelMakalah pengertian dan model
Makalah pengertian dan model
 
Kop surat ysdm
Kop surat ysdmKop surat ysdm
Kop surat ysdm
 
Alam dasar
Alam dasar Alam dasar
Alam dasar
 
Makalah pengertian dan model
Makalah pengertian dan modelMakalah pengertian dan model
Makalah pengertian dan model
 
pengertian -model
pengertian -modelpengertian -model
pengertian -model
 

Semelhante a Sejarah Matematika

Filsafat matematika pengertian logisisme_formalisme_konstruktivisme
Filsafat matematika pengertian logisisme_formalisme_konstruktivismeFilsafat matematika pengertian logisisme_formalisme_konstruktivisme
Filsafat matematika pengertian logisisme_formalisme_konstruktivismetetty khairani
 
Tugas individu 3_filsafat
Tugas individu 3_filsafatTugas individu 3_filsafat
Tugas individu 3_filsafatulfah Nasution
 
Matematika dan warisan budaya
Matematika dan warisan budayaMatematika dan warisan budaya
Matematika dan warisan budayaAmeilya P P
 
Filsafat dan matematika
Filsafat dan matematikaFilsafat dan matematika
Filsafat dan matematikaGilang Prabowo
 
Hub. fil dan mat
Hub. fil dan matHub. fil dan mat
Hub. fil dan matifa lutfita
 
Sejarah Perkembangan Ilmu pada Zaman Yunani
Sejarah Perkembangan Ilmu pada Zaman YunaniSejarah Perkembangan Ilmu pada Zaman Yunani
Sejarah Perkembangan Ilmu pada Zaman YunaniSuya Yahya
 
Kumpulan tugas filsafat ilmu dosen pembimbing Dr. Sigit Sardjono, Ms
Kumpulan tugas filsafat ilmu dosen pembimbing Dr. Sigit Sardjono, MsKumpulan tugas filsafat ilmu dosen pembimbing Dr. Sigit Sardjono, Ms
Kumpulan tugas filsafat ilmu dosen pembimbing Dr. Sigit Sardjono, MsRijalAshidiq
 
pengantar logika-matematika_Jilid_2
pengantar logika-matematika_Jilid_2pengantar logika-matematika_Jilid_2
pengantar logika-matematika_Jilid_2Fathur Diakfari
 
Paham filsafat matok
Paham filsafat matokPaham filsafat matok
Paham filsafat matokxawa Cide
 
Hakikat matematika
Hakikat matematikaHakikat matematika
Hakikat matematikaDedi Siswoyo
 
2. Hakikat Matematika.pptx
2. Hakikat Matematika.pptx2. Hakikat Matematika.pptx
2. Hakikat Matematika.pptxEsterHutahaean1
 
Tugas Kumpulan Soal Filsafat Ilmu Dr. Sigit Sardjono, M.Ec.
Tugas Kumpulan Soal Filsafat Ilmu   Dr. Sigit Sardjono, M.Ec.Tugas Kumpulan Soal Filsafat Ilmu   Dr. Sigit Sardjono, M.Ec.
Tugas Kumpulan Soal Filsafat Ilmu Dr. Sigit Sardjono, M.Ec.elia_deardy
 
Hakekat matematika
Hakekat matematika Hakekat matematika
Hakekat matematika Abdul Rais P
 

Semelhante a Sejarah Matematika (20)

Filsafat matematika pengertian logisisme_formalisme_konstruktivisme
Filsafat matematika pengertian logisisme_formalisme_konstruktivismeFilsafat matematika pengertian logisisme_formalisme_konstruktivisme
Filsafat matematika pengertian logisisme_formalisme_konstruktivisme
 
Filsafat matematika
Filsafat matematikaFilsafat matematika
Filsafat matematika
 
Tugas individu 3_filsafat
Tugas individu 3_filsafatTugas individu 3_filsafat
Tugas individu 3_filsafat
 
Matematika dan warisan budaya
Matematika dan warisan budayaMatematika dan warisan budaya
Matematika dan warisan budaya
 
Filsafat dan matematika
Filsafat dan matematikaFilsafat dan matematika
Filsafat dan matematika
 
Hub. fil dan mat
Hub. fil dan matHub. fil dan mat
Hub. fil dan mat
 
Tugas filsafat ilmu
Tugas filsafat ilmu Tugas filsafat ilmu
Tugas filsafat ilmu
 
Makalah kritisisme
Makalah kritisismeMakalah kritisisme
Makalah kritisisme
 
Tugas latihan hakikat1
Tugas latihan hakikat1Tugas latihan hakikat1
Tugas latihan hakikat1
 
Ppt filsafat ilmu dlm mtk
Ppt filsafat ilmu dlm mtkPpt filsafat ilmu dlm mtk
Ppt filsafat ilmu dlm mtk
 
Sejarah Perkembangan Ilmu pada Zaman Yunani
Sejarah Perkembangan Ilmu pada Zaman YunaniSejarah Perkembangan Ilmu pada Zaman Yunani
Sejarah Perkembangan Ilmu pada Zaman Yunani
 
Kumpulan tugas filsafat ilmu dosen pembimbing Dr. Sigit Sardjono, Ms
Kumpulan tugas filsafat ilmu dosen pembimbing Dr. Sigit Sardjono, MsKumpulan tugas filsafat ilmu dosen pembimbing Dr. Sigit Sardjono, Ms
Kumpulan tugas filsafat ilmu dosen pembimbing Dr. Sigit Sardjono, Ms
 
pengantar logika-matematika_Jilid_2
pengantar logika-matematika_Jilid_2pengantar logika-matematika_Jilid_2
pengantar logika-matematika_Jilid_2
 
Matematika
MatematikaMatematika
Matematika
 
Paham filsafat matok
Paham filsafat matokPaham filsafat matok
Paham filsafat matok
 
Hakikat matematika
Hakikat matematikaHakikat matematika
Hakikat matematika
 
2. Hakikat Matematika.pptx
2. Hakikat Matematika.pptx2. Hakikat Matematika.pptx
2. Hakikat Matematika.pptx
 
Tugas Kumpulan Soal Filsafat Ilmu Dr. Sigit Sardjono, M.Ec.
Tugas Kumpulan Soal Filsafat Ilmu   Dr. Sigit Sardjono, M.Ec.Tugas Kumpulan Soal Filsafat Ilmu   Dr. Sigit Sardjono, M.Ec.
Tugas Kumpulan Soal Filsafat Ilmu Dr. Sigit Sardjono, M.Ec.
 
Logika3
Logika3Logika3
Logika3
 
Hakekat matematika
Hakekat matematika Hakekat matematika
Hakekat matematika
 

Último

Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxTugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxmawan5982
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfDimanWr1
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDmawan5982
 
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docxLK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docxPurmiasih
 
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTKeterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTIndraAdm
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfirwanabidin08
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7IwanSumantri7
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxsukmakarim1998
 
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5ssuserd52993
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxssuser35630b
 
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajarantugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajarankeicapmaniez
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxmawan5982
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxIgitNuryana13
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxadimulianta1
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxmawan5982
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMmulyadia43
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxJamhuriIshak
 
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi SelatanSosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatanssuser963292
 
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxPERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxRizkyPratiwi19
 
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikaAtiAnggiSupriyati
 

Último (20)

Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxTugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
 
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docxLK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
 
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTKeterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
 
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
 
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajarantugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
 
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi SelatanSosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
 
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxPERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
 
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
 

Sejarah Matematika

  • 1. SEJARAH MATEMATIKA 1. FILSAFAT Kata falsafah atau filsafat dalam bahasa Indonesia merupakan kata serapan dari bahasa Arab فلسفة , yang juga diambil dari bahasa Yunani; Φιλοσοφία philosophia.Dalam bahasa ini, kata ini merupakan kata majemuk dan berasal dari kata-kata (philia= persahabatan, cinta dsb.) dan (sophia = "kebijaksanaan").Sehingga arti harafiahnya adalah seorang “pencinta kebijaksanaan”. Kata filosofi yang dipungut dari bahasa Belanda juga dikenal di Indonesia.Bentuk terakhir ini lebih mirip dengan aslinya. Dalam bahasa Indonesiaseseorang yang mendalami bidang falsafah disebut "filsuf". Jadi, filsafat adalah pandanganhidup seseorang atau sekelompok orang yang merupakan konsep dasar mcngenaikehidupan yang dicita-citakan. Filsafat juga diartikan sebagai suatu sikapseseorang yang sadar dan dewasa dalam memikirkan segala sesuatu secara mendalamdan ingin melihat dari segi yang luas dan menyeluruh dengan segala hubungan. Salah satu tujuan dari filsafatadalah menemukan pemahaman dan tindakan yang sesuai. filsafat erat kaitannyadengan ilmu. karena bagaimana pun, tujuan dipelajari ilmu adalah untuk dapatdipahami kemudian direalisasikan ke dalam kehidupan yang nyata. tanpapemahaman, ilmu tidak akan mungkin dapat dikuasai. 1. Filsafat Matematika Filsafat matematika adalahsegenap pemikiran reflektif terhadap persoalan-persoalan mengenai segala halyang menyangkut landasan matematika serta hubungan matematika dengan segalasegi dari kehidupan manusia. Landasan itu mencakup berbagai konsep pamgkal,anggapan dasar, asa permulaan, struktur teoritis, dan ukuran kebenaran. Sampai sekarang para filsuf dan ahli matematika masih mencoba merumuskan apasesungguhnya matematika itu. Banyak definisi matematika telah dikemukakan,namun banyak pula sanggahannya.
  • 2. Filsafat matematika adalahcabang dari filsafat yang mengkaji anggapan-anggapanfilsafat, dasar-dasar, dan dampak-dampak matematika. Tujuan dari filsafat matematikaadalah untuk memberikan rekaman sifat dan metodologi matematika dan untukmemahami kedudukan matematika di dalam kehidupan manusia. Sifat logis danterstruktur dari matematika itu sendiri membuat pengkajian ini meluas dan unikdi antara mitra-mitra bahasan filsafat lainnya. Tema-tema yang sering diperbincangkan di antaranya: · Apakah sumber pokok bahasan matematika? · Apakah status ontologis dari entitas-entitas matematika? · Apakah yang dimaksud dengan objek matematika? · Apakah sifat/karakter dari proposisi matematika? · Apakah kaitan antara logika dan matematika? · Apakah peran hermeneutika di dalam matematika? · Jenis penyelidikan apakah yang memainkan peran penting di dalam matematika? · Apakah tujuan dari penyelidikan matematika? · Apakah yang memberi pertautan antara matematika dan pengalaman? · Sifat manusia apakah yang berada di sebalik matematika? · Apakah yang dimaksud dengan keindahan matematika? · Apakah sumber dan sifat kebenaran matematika? · Apakah hubungan antara dunia matematika abstrak dan semesta materi? · Apakah matematika suatu bahasa yang mutlak dan universal? Filsafatmatematika mempunyai tujuan untuk menjelaskan dan menjawab tentang kedudukandan dasar dari obyek dan metode matematika yaitu menjelaskan apakah secaraontologism obyek matematika itu ada, dan menjelaskan secara epistemologisapakah semua pernyataan matematika mempunyai tujuan dan menentukan suatukebenaran. Mengingat bahwa hukum-hukum alam dan hukum-hukum matematikamempunyai kesamaan status, maka obyek-obyek pada dunia nyata mungkin dapatmenjadi pondasi matematika. Tetapi ini masih menjadi pertanyaan besar untukdijawab. Walaupun beberapa pemikir pada filsafat moderndari matematika menolak bagi keberadaan pondasi di dalam matematika, namunbebarapa filsuf masih tetap menaruh perhatian kepada kegiatan kognisi manusiasebagai basis bagi diletakkannya fondamen matematika. Mereka mencoba meletakkandasar matematika pada kegiatan kognisi manusia, seperti yang dilakukan ImmanuelKant, bukan pada obyek di luar matematika.
  • 3. Filsuf matematikayang dikenalkan di sini adalah Pythagoras, Plato, Aristoteles, Leibniz, danKant. Doktrin Pythagoras antara lain bahwa fenomena yang tampak berbeda dapatmemiliki representasi matematis yang identik (cahaya, magnet, listrik – sebagaigetaran – dapat memiliki persamaan diferensial yang sama). Aristotelesmenekankan, menemukan ‘dunia permanen’ merupakan realita daripada ‘apa yangtampak’. Aristoteles lebih menekankan pada ‘absraksi’ daripada ‘apa yangtampak’. Leibniz dan Kant menekankan pada proposisi matematis. 2. Sejarah Matematika Matematika adalahalat yang dapat membantu memecahkan berbagai permasalahan (dalam pemerintahan,industri, sains). Sejarah matematika adalah penyelidikan terhadap asalmula penemuan di dalam matematika dansedikit perluasannya, penyelidikan terhadap metode dan notasi matematika dimasa silam. Dalam perjalanan sejarahnya, matematika berperan membangunperadaban manusia sepanjang masa. Metode yangdigunakan adalah eksperimen atau penalaran induktif dan penalaran deduktif.Penalaran induktif adalah penarikan kesimpulan setelah melihat kasus-kasus yangkhusus. Kesimpulan penalaran induktif memiliki derajat kebenaran barangkalibenar atau tidak perlu benar. Sebelum zaman modern danpenyebaran ilmu pengetahuan ke seluruh dunia, contoh-contoh tertulis daripengembangan matematika telah mengalami kemilau hanya di beberapa tempat.Tulisan matematika terkuno yang telah ditemukan adalah Plimpton322 (matematikaBabilonia sekitar 1900 SM), Lembaran Matematika Rhind (MatematikaMesir sekitar 2000-1800 SM) dan Lembaran Matematika Moskwa (matematika Mesir sekitar 1890 SM). Semua tulisan itu membahas teorema yang umumdikenal sebagai teorema Pythagoras,yang tampaknya menjadi pengembangan matematika tertua dan paling tersebar luassetelah aritmetika dasar dan geometri. Sumbangan matematikawanYunani memurnikan metode-metode (khususnya melalui pengenalanpenalaran deduktif dan kekakuan matematikadi dalam pembuktian matematika) dan perluasan pokok bahasan matematika. Kata"matematika" itu sendiri diturunkan dari kata Yunani kuno, μάθημα(mathema), yang berarti "mata pelajaran". MatematikaCina membuat sumbangan dini, termasuk notasiposisional. Sistem bilangan Hindu-Arab dan aturanpenggunaan operasinya, digunakan hingga kini, mungkin dikembangakan melaluikuliah pada milenium pertama Masehi di dalam matematika India dan telah diteruskan ke Barat melalui matematika Islam. Matematika Islam, pada gilirannya, mengembangkan dan memperluas pengetahuanmatematika ke peradaban ini. Banyak naskah berbahasa Yunani dan Arab tentangmatematika kemudian diterjemahkan ke dalam bahasa Latin, yang mengarah padapengembangan matematika lebih jauh lagi di Zaman Pertengahan Eropa. Dari zaman kuno melalui ZamanPertengahan, ledakan kreativitas matematika seringkali diikuti oleh abad-abadkemandekan. Bermula pada abad Renaisans Italia pada abad ke-16, pengembanganmatematika baru, berinteraksi dengan penemuan ilmiah baru, dibuat pada pertumbuhan eksponensial yang berlanjut hingga kini.
  • 4. A. Secara Geografis 1. Mesopotamia - Menentukan system bilangan pertama kali - Menemukan system berat dan ukur - Tahun 2500 SM system desimal tidak lagi digunakan dan lidi diganti oleh notasi berbentukbaji 2. Babilonia - Menggunakan sitem desimal dan π=3,125 - Penemu kalkulator pertama kali - Mengenal geometri sebagai basis perhitungan astronomi - Menggunakan pendekatan untuk akar kuadrat - Geometrinya bersifat aljabaris - Aritmatika tumbuh dan berkembang baik menjadi aljabar retoris yang berkembang - Sudah mengenal teorema Pythagoras 3. Mesir Kuno - Sudah mengenal rumus untuk menghitung luas dan isi - Mengenal system bilangan dan symbol pada tahun 3100 SM - Mengenal tripel Pythagoras - Sitem angka bercorak aditif dan aritmatika - Tahun 300 SM menggunakan system bilangan berbasis 10 4. Yunani Kuno - Pythagoras membuktikan teorema Pythagoras secara matematis (terbaik) - Pencetus awal konsep[ nol adalah Al Khwarizmi - Archimedes mencetuskan nama parabola, yang artinya bagian sudut kanan kerucut - Hipassus penemu bilangan irrasional - Diophantus penemu aritmatika (pembahasan teori-teori bilangan yang isinyamerupakan pengembangan aljabar yang dilakukan dengan membuat sebuah persamaan) - Archimedes membuat geometri bidang datar - Mengenal bilangan prima 5. India - Brahmagyupta lahir pada 598-660 Ad - Aryabtha (4018 SM) menemukan hubungan keliling sebuah lingkaran - Memperkenalkan pemakaian nol dan desimal - Brahmagyupta menemukan bilangan negatif - Rumus a2+b2+c2 telah ada pada “Sulbasutra” - Geometrinya sudah mengenal tripel Pythagoras,teorema Pythagoras,transformasidan segitiga pascal 6. China - Mengenal sifat-sifat segitiga siku-siku tahun 3000 SM - Mengembangkan angka negatif, bilangan desimal, system desimal, system biner,aljabar, geometri, trigonometri dan kalkulus
  • 5. - Telah menemukan metode untuk memecahkan beberapa jenis persamaan yaitupersamaan kuadrat, kubikdan qualitik - Aljabarnya menggunakan system horner untuk menyelesaikan persamaan kuadrat B. Berdasarkan Tokoh 1. Thales (624-550 SM) Dapat disebut matematikawan pertama yang merumuskan teorema atau proposisi,dimana tradisi ini menjadi lebih jelas setelah dijabarkan oleh Euclid. Landasan matematika sebagai ilmuterapan rupanya sudah diletakan oleh Thales sebelum muncul Pythagoras yangmembuat bilangan. 2. Pythagoras (582-496 SM) Pythagoras adalah orang yang pertama kali mencetuskan aksioma-aksioma,postulat-postulat yang perlu dijabarkan ter lebih dahulu dalam mengembangkangeometri. Pythagoras bukan orang yang menemukan suatu teorema Pythagoras namundia berhasil membuat pembuktian matematis. 2 sebagai bilangan irrasional.ÖPersaudaraanPythagoras menemukan 3. Socrates (427-347 SM) Ia merupakan seorang filosofi besar dari Yunani. Dia juga menjadi pencipta ajaranserba cita, karena itu filosofinya dinamakan idealisme. Ajarannya lahir karenapergaulannya dengan kaum sofis. Plato merupakan ahli piker pertama yangmenerima paham adanya alam bukan benda. 4. Ecluides (325-265 SM) Euklides disebut sebagai “Bapak Geometri” karena menemuka teori bilangan dangeometri. Subyek-subyek yang dibahas adalah bentuk-bentuk, teorema Pythagoras,persamaan dalam aljabar, lingkaran, tangen,geometri ruang, teori proporsi danlain-lain. Alat-alat temuan Eukluides antara lain mistar dan jangka. 5. Archimedes (287-212 SM) Dia mengaplikasikan prinsip fisika dan matematika. Dan juga menemukanperhitungan π (pi) dalam menghitung luas lingkaran. Ia adalah ahli matematikaterbesar sepanjang zaman dan di zaman kuno. Tiga kaaarya Archimedes membahasgeometri bidang datar, yaitu pengukuran lingkaran, kuadratur dari parabola danspiral. 6. Appolonius (262-190 SM) Konsepnya mengenai parabola, hiperbola, dan elips banyak memberi sumbangan bagiastronomi modern. Ia merupakan seorang matematikawan tang ahli dalam geometri.Teorema Appolonius menghubungkan beberapa unsur dalam segitiga. 7. Diophantus (250-200 SM) Ia merupakan “Bapak Aljabar” bagi Babilonia yang mengembangkan konsep-konsepaljabar Babilonia. Seorang matematikawan Yunani yang bermukim di Iskandaria.Karya besar Diophantus berupa buku aritmatika, buku karangan pertama tentangsystem aljabar. Bagian yang terpelihara dari aritmatika Diophantus berisipemecahan kira-kira 130 soal yang menghasilkan persamaan-persamaan tingkatpertama.
  • 6. 4. Hubungan antara Filsafat dan Sejarah Matematika Matematika dan filsafat memilikihubungan yang cukup erat, dibandingkan ilmu2 lainnya. alasannya, filsafatmerupakan pangkal untuk mempelajari ilmu dan matematika adalah ibu dari segalailmu. ada juga yang beranggapan bahwa filsafat dan matematika adalah ibu darisegala ilmu yang ada. hubungan lainnya dari matematika dan filsafat karenakedua hal ini adalah apriori dan tidak eksperimentalis. hasil dari keduanyatidak memerlukan bukti secara fisik. Di Indonesia sendiri pengamalanfilsafat dalam ilmu, khususnya matematika, masih sangat amat jarang, bahkantidak ada. terlebih lagi setelah menjamurnya pusat bimbingan belajar yangmengajarkan rumus2 praktis tanpa menyodorkan dasar pemahaman yang cukupmemadai. akhirnya ilmu hanya dipandang sebagai sesuatu yang pragmatis. Matematika danfilsafat mempunyai sejarah keterikatan satu dengan yang lain sejak jaman YunaniKuno. Matematika di samping merupakan sumber dan inspirasi bagi para filsuf,metodenya juga banyak diadopsi untuk mendeskripsikan pemikiran filsafat. Kitabahkan mengenal beberapa matematikawan yang sekaligus sebagai sorang filsuf,misalnya Descartes, Leibniz, Bolzano, Dedekind, Frege, Brouwer, Hilbert,G¨odel, and Weyl. Pada abad terakhir di mana logika yang merupakan kajiansekaligus pondasi matematika menjadi bahan kajian penting baik oleh paramatematikawan maupun oleh para filsuf. Logika matematika mempunyai perananhingga sampai era filsafat kontemporer di mana banyak para filsuf kemudianmempelajari logika. Logika matematika telah memberi inspirasi kepada pemikiranfilsuf, kemudian para filsuf juga berusaha mengembangkan pemikiran logikamisalnya “logika modal”, yang kemudian dikembangkan lagi oleh paramatematikawan dan bermanfaat bagi pengembangan program komputer dan analisisbahasa. Salah satu titik krusial yang menjadi masalah bersama oleh matematikamaupun filsafat misalnya persoalan pondasi matematika. Baik matematikawanmaupun para filsuf bersama-sama berkepentingan untuk menelaah apakah adapondasi matematika? Jika ada apakah pondasi itu bersifat tunggal atau jamak?Jika bersifat tunggal maka apakah pondasi itu? Jika bersifat jamak makabagaimana kita tahu bahwa satu atau beberapa diantaranya lebih utama atau tidaklebih utama sebagai pondasi? Pada abad 20, Cantor diteruskan oleh Sir BertrandRussell, mengembangkan teori himpunan dan teori tipe, dengan maksud untukmenggunakannya sebagai pondasi matematika. Namun kajian filsafat telahmendapatkan bahwa di sini terdapat paradoks atau inkonsistensi yang kemudianmembangkitkan kembali motivasi matematikawan di dalam menemukan hakekat darisistem matematika. Dengan teoriketidak-lengkapan, akhirnya Godel menyimpulkan bahwa suatu sistem matematikajika dia lengkap maka pastilah tidak akan konsisten; tetapi jika dia konsistenmaka dia patilah tidak akan lengkap. Hakekat dari kebenaran secara bersamadipelajari secara intensif baik oleh filsafat maupun matematika. Kajian nilaikebenaran secara intensif dipelajari oleh bidang epistemologi dan filsafatbahasa. Paramatematikawan dan para filsuf secara bersama-sama masih terlibat di dalamperdebatan
  • 7. mengenai peran intuisi di dalam pemahaman matematika dan pemahamanilmu pada umumnya. Banyak filsuftelah menggunakan matematika untuk membangun teori pengetahuan dan penalaranyang dihasilkan dengan memanfaatkan bukti-bukti matematika dianggap telah dapatmenghasilkan suatu pencapaian yang memuaskan. Matematika telah menjadi sumberinspirasi yang utama bagi para filsuf untuk mengembangkan epistemologi danmetafisik. Hannes Leitgeb di(Antonelli, A., Urquhart, A., dan Zach, R. 2007) di “Mathematical Methods inPhilosophy” telah menyelidiki penggunaan matematika di filsafat. Diamenyimpulkan bahwa metode matematika mempunyai kedudukan penting di filsafat.Pada taraf tertentu matematika dan filsafat mempunyai persoalan-persoalanbersama. Hannes Leitgeb telah menyelidikiaspek-aspek dalam mana matematika dan filsafat mempunyai derajat yang samaketika melakukan penelaahan yatitu kesamaan antara obyek, sifat-sifat obyek,logika, sistem-sistem, makna kalimat, hukum sebab-akibat, paradoks, teoripermainan dan teori kemungkinan. Para filsufmenggunakan logika sebab-akibat untuk untuk mengetahui implikasi dari konsepatau pemikirannya, bahkan untuk membuktikan kebenaran ungkapan-ungkapannya. Joseph N. Manago (2006) di dalam bukunya “ Mathematical Logic and thePhilosophy of God and Man” mendemonstrasikan filsafat menggunakan metodematematika untuk membuktikan Lemma bahwa terdapat beberapa makhluk hidupbersifat “eternal”. Makhluk hidup yang tetap hidup disebut bersifat eternal. 5. Periode Matematika Ada dua macam pembagian mengikuti waktu atauperiode perkembangan. Yang pertama, pembagian waktu ke dalam tiga periode,yakni, “dahulu”, “pertengahan”, dan “sekarang”. Pembagian ini berdasarkanpertumbuhan matematika sendiri dan daya tahan hidup sesuai zamannya. Yangkedua, pembagian menurut cara konvensional dalam tujuh skala waktu menurutpenemuan naskah yang dapat dihimpun, yakni (1) Babilonia dan Mesir Kuno, (2)Kejayaan Yunani (600 SM – 300), (3) Masyarakat Timur dekat (sebagian sebelumdan sebagian lagi sesudah (2)), (4) Eropa dan masa Renaissance, (5) Abad ke-17,(6) Abad ke-18 dan 19, dan (7) Abad ke-20. Pembagian ini mengikuti perkembangankebudayaan Eropa. Setiap periode, baik yang membagimenjadi 3 atau pun 7, memiliki ciri khas yang umum. Pada periode “dahulu”, cirikhasnya adalah empiris, mendasarkan pada pengalaman (indera) hidup manusia.Periode “pertengahan” mulai dengan analisis (Descartes, Newton, Leibniz, Galileo), sedangkan padaperiode “sekarang” ciri khasnya adalah metode abstraksi dan generalisasi.Ternyata perkembangan matematika dilihat dari kualitas dan kekuatannya jauhlebih penting daripada dilihat secara kuantitas. Ingatlah akan definisimatematika yang mengatakan “matematika adalah cara berpikir dan bernalar”,lihat Modul 1. Sedang kekuatannya, misalnya, lihatlah geometri Euclid dibandingdengan geometri non-euclid, yang terakhir ini mampu menyelesaikan masalah lebihrumit (geometri non-euclid digunakan dalam mengembangkan teori relativitasdalam ilmu fisika) Perkembangan Matematika SesudahRenaissance Masing-masing dari 7 periodeterdapat peningkatan kematangan yang signifikan, namun
  • 8. juga terdapatketerbatasannya. Pada periode Yunani, matematika masih bersifat empiris. Padaabad ke-17, kekurangan itu diperbaiki dengan munculnya geometri analitik,proyektif, dan diferensial pada abad berikutnya. Revitalisasi diperlukan agarpertumbuhan matematika makin berkembang dan dapat digunakan dalam ilmu lainnya.Yang terakhir muncul geometri baru (non-euclid) dan menyingkirkan geometrieuclid (lama). Dalam periode terakhir, daerahjelajah matematika makin luas. Beberapa cabang menjadi terlepas dari induknyadan menjadi otonom. Beberapa di antaranya diserap dalam wadah yang lebih besar,misalnya analisis telah menggeneralisasi geometri. Pelarian dan penangkapankembali ini mengilhami para matematikawan untuk merangkum kembali seluruhmatematika. Awal abad ke- 20 dipercayai unifikasi akan dicapai melalui logikamatematis (Bertrand Russell). Ternyata harapan ini sia-sia dan terlepas. Matematika danfilsafat mempunyai sejarah keterikatan satu dengan yang lain sejak jaman YunaniKuno. Matematika di samping merupakan sumber dan inspirasi bagi para filsuf,metodenya juga banyak diadopsi untuk mendeskripsikan pemikiran filsafat. Kitabahkan mengenal beberapa matematikawan yang sekaligus sebagai sorang filsuf,misalnya Descartes, Leibniz, Bolzano, Dedekind, Frege, Brouwer, Hilbert,G¨odel, and Weyl. Pada abad terakhir di mana logika yang merupakan kajian sekaliguspondasi matematika menjadi bahan kajian penting baik oleh para matematikawanmaupun oleh para filsuf. Logika matematika mempunyai peranan hingga sampai erafilsafat kontemporer di mana banyak para filsuf kemudian mempelajari logika.Logika matematika telah memberi inspirasi kepada pemikiran filsuf, kemudianpara filsuf juga berusaha mengembangkan pemikiran logika misalnya “logikamodal”, yang kemudian dikembangkan lagi oleh para matematikawan dan bermanfaatbagi pengembangan program komputer dan analisis bahasa. Salah satu titikkrusial yang menjadi masalah bersama oleh matematika maupun filsafat misalnyapersoalan pondasi matematika.