Sel Volta adalah alat yang menghasilkan arus listrik dari reaksi kimia spontan antara dua logam yang berbeda potensial yang dicelupkan ke dalam larutan elektrolit. Penemuan sel Volta didasarkan pada eksperimen Luigi Galvani dan dikembangkan oleh Alessandro Volta. Contoh sel Volta yang umum digunakan adalah baterai dan aki.
1. Sel Volta atau Sel Galvani
Pada sel volta, reaksi kimia bersifat spontan dan menghasilkan arus listrik.
Katode merupakan kutub positif dan anode merupakan kutub negatif. Contoh:
penggunaan baterai dan aki.
Penemuan bahwa reaksi kimia dapat menghasilkan energi listrik oleh Alessandro
Volta (1745-1827) berdasarkan eksperimen Luigi Galvani (1737-1798). Rangkaian
alat yang menghasilkan arus listrik dari reaksi kimia selanjutnya disebut sel Volta.
Reaksi kimia tersebut hanya terjadi pada reaksi redoks yang berlangsung spontan.
Sel Volta mempunyai elektrode logam yang dicelupkan ke dalam larutan garamnya.
Gambar Sel Volta
Berdasarkan kegunaannya, sel Volta dibedakan atas dua macam sebagai berikut.
a. Sel Volta untuk penentuan pH larutan, energi reaksi, titrasi, kelarutan garam dan
sebagainya.
b. Sel Volta untuk menghasilkan tenaga listrik, misalnya untuk penerangan,
penggerak motor, radio transistor, dan kalkulator, contoh:
1) Sel Aki
Sel aki dalam keadaan terisi (siap pakai) terdiri atas elektrode Pb (anode) dan PbO2
(katode). Keduanya dicelupkan dalam larutan H2SO4 30%. Jika kedua elektrode telah
terlapisi oleh endapan PbSO4 yang terbentuk sebagai hasil reaksi di dalam sel aki,
aliran elektron akan terhenti karena terhalang oleh endapan itu. Dikatakan aki telah
habis sehingga harus diidi (disetrum). Hal ini dapat dilakukan apabila elektrodenya
belum rusak.
2) Sel Kering atau baterai kering (Sel Leclanche)
Baterai kering ditemukan oleh Leclanche yang mendapat hak paten atas
penemuan itu pada tahun 1866. Sel Leclanche terdiri atas suatu silinder seng yang
berisi pasta dari campuran batu kawi (MnO2), salmiak (NH4Cl), karbon (C), dan
2. sedikit air. Seng sebagai anode dan katodenya berupa elektrode inert yaitu grafit yang
dicelupkan di tengah-tengah pasta. Pasta berfungsi sebagai oksidator.
3)Baterai Nikel Kadmium
Baterai Nikel Kadmium adalah baterai kering yang dapat diisi kembali. Reaksi
sel:
Anode: Cd(s) + 2OH-(aq) --> Cd(OH)2(s) + 2e
Katode: NiO2(s) + 2H2O(l) + 2e --> Ni(OH)2(s) + 2OH-(aq) +
Cd(s) + NiO (s) + 2H2O(l) -->Cd(OH)2(s) + Ni(OH)2(s)
4) Baterai Perak oksida
Baterai perak oksida banyak digunakan sebagai baterai kecil yang banyak
digunakan pada arloji, kalkulator, dan berbagai jenis alat elektronik lainnya.
Reaksi elektrodenya:
Anode: Zn(s) + 2OH-(aq) -->Zn(OH)2(s) + 2e
Katode: Ag2O(s) + H2O(l) + 2e -->2Ag(s) + 2OH-(aq)