Ekstraksi merupakan proses pemisahan suatu zat dari campurannya dengan cara membagi zat terlarut antara dua pelarut yang tidak dapat tercampur. Terdapat beberapa jenis ekstraksi seperti ekstraksi dingin, panas, cair-cair, dan padat-cair yang bergantung pada faktor seperti ukuran partikel, jenis pelarut, suhu, dan pengadukan. Ekstraksi memiliki berbagai penerapan seperti pemurnian asam benzo
2. Ada beberapa pengertian mengenai Ekstraksi diantaranya :
pemisahan suatu zat dari campurannya dengan
pembagian sebuah zat terlarut antara dua pelarut yang
tidak dapat tercampur untuk mengambil zat terlarut
tersebut dari satu pelarut ke pelarut yang lain.
Suatu pemisahan yang analog dimana solut
didistribusikan antara 2 solven yang tidak saling campur.
Suatu proses pemisahan dari bahan padat maupun cair
dengan bantuan pelarut. Pelarut yang digunakan harus
dapat mengekstrak substansi yang diinginkan tanpa
melarutkan material lainnya.
3. JENIS-JENIS EKSTRAKSI
A. EKSTRAKSI DINGIN
1. MASERASI
Maserasi merupakan proses perendaman sampel dengan pelarut organik yang digunakan
pada temperatur ruangan.
2. PERKOLASI
Merupakan proses melewatkan pelarut organik pada sampel sehingga pelarut akan
membawa senyawa organik bersama-sama pelarut.
B. EKSTRAKSI PANAS
1. Refluks merupakan ekstraksi dengan pelarut yang dilakukan pada titik didih pelarut
tersebut, selama waktu tertentu dan sejumlah pelarut tertentu dengan adanya pendingin
balik (kondensor).
2. Ekstraksi dengan alat Soxhlet merupakan ekstraksi dengan pelarut yang selalu
baru, umumnya dilakukan menggunakan alat khusus sehingga terjadi ekstraksi konstan
dengan adanya pendingin balik (kondensor).
3. Digesti merupakan maserasi kinetik (dengan pengadukan kontinyu) yang dilakukan pada
suhu lebih tinggi dari suhu ruangan, secara umum dilakukan pada suhu 40-50 C.
4. Infusa merupakan proses ekstraksi dengan merebus sample (khusunya simplisia) pada suhu
900C.
4. Berdasarkan fasanya Ekstraksi
dikelompokan menjadi 2:
1. Ekstraksi cair-cair
Ektraksi cair-cair dilakukan untuk mendapatkan suatu senyawa dalam
campuran berfasa cair dengan pelarut lain yang fasanya cair juga.
Prinsip dasar pemisahan ini adalah pemisahan senyawa yang memiliki
perbedaan kelarutan pada dua pelarut yang berbeda. Alat yang
digunakan adalah corong pisah. Misalnya pemurnian Asam Benzoat.
2. Ekstraksi padat-cair
Ekstraksi padat-cair dilakukan bila ingin memisahkan suatu
komponen dalam suatu padatan dengan menggunakan suatu pelarut
cair. Alat yang digunakan adalah ektraktor soxhlet. Misalnya untuk
mengekstrak minyak non-atsiri (senyawa yang terdapat pada bahan
alam yang tidak mudah menguap).
5. Ekstraksi tergantung dari beberapa
faktor antara lain yaitu :
1. Ukuran partikel
2. Jenis zat pelarut
3. Suhu
4. Pengadukan
7. 1) Langkah pencampuran, dengan menambahkan
sejumlah massa solven sebagai tenaga pemisah.
2) Langkah pembentukan fasa kedua atau fasa
ekstrak yang diikuti dengan pembentukan
keseimbangan.
3) Langkah pemisahan kedua fasa seimbang.