SlideShare uma empresa Scribd logo
1 de 14
Pelaksanaan Rencana Strategi PT HM
Sampoerna Tbk.

Kasus Manajemen Strategi HM.Sampoerna.
PROFIL PERUSAHAAN
PT Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk. (”Sampoerna”) didirikan di Indonesia pada tanggal 19
Oktober 1963 berdasarkan Akta Notaris Anwar Mahajudin, S.H., No. 69. Akta Pendirian
Sampoerna disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No.
J.A.5/59/15 tanggal 30 April 1964 serta diumumkan dalam Lembaran Berita Negara Republik
Indonesia No. 94 tanggal 24 Nopember 1964, Tambahan No. 357. Anggaran dasar Sampoerna
telah mengalami beberapa kali perubahan, terakhir dengan Akta Notaris Aulia Taufani, S.H. No.
107 tanggal 15 Desember 2009 dalam rangka menyesuaikan dengan Undang-Undang Nomor 40
Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas. Perubahan Anggaran Dasar ini sudah memperoleh
persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat
Keputusan No. AHU-0006503.AH.01.09.Tahun 2010 tanggal 26 Januari 2010. Ruang lingkup
kegiatan Sampoerna meliputi industri dan perdagangan rokok serta investasi saham pada
perusahaan-perusahaan lain. Kegiatan produksi rokok secara komersial telah dimulai pada tahun
1913 di Surabaya sebagai industri rumah tangga. Pada tahun 1930, industri rumah tangga ini
diresmikan dengan dibentuknya NVBM Handel Maatschapij Sampoerna.
Sampoerna berkedudukan di Surabaya, dengan kantor pusat berlokasi di Jl. Rungkut Industri
Raya No. 18, Surabaya, serta memiliki pabrik yang berlokasi di Surabaya, Pandaan, Malang dan
Karawang. Sampoerna juga memiliki kantor perwakilan korporasi di Jakarta. Saham Sampoerna
tercatat di Bursa Efek Indonesia dengan kode perdagangan sahamnya HMSP.
PT Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk. (“Sampoerna”) merupakan salah satu produsen rokok
terkemuka di Indonesia. PT HM Sampoerna Tbk. memproduksi sejumlah merek rokok kretek
yang dikenal luas, seperti Sampoerna Kretek (sebelumnya disebut Sampoerna A Hijau), A Mild,
serta “Raja Kretek” yang legendaris Dji Sam Soe. PT HM Sampoerna Tbk. adalah afiliasi dari
PT Philip Morris Indonesia dan bagian dari Philip Morris International, produsen rokok
terkemuka di dunia. Misi PT HM Sampoerna Tbk. adalah menawarkan pengalaman merokok
terbaik kepada perokok dewasa di Indonesia. Hal ini PT HM Sampoerna Tbk. lakukan dengan
senantiasa mencari tahu keinginan konsumen, dan memberikan produk yang dapat memenuhi
harapan mereka. PT HM Sampoerna Tbk. bangga atas reputasi yang PT HM Sampoerna Tbk.
raih dalam hal kualitas, inovasi dan keunggulan.
Pada tahun 2009, Sampoerna memiliki pangsa pasar sebesar 29,1% di pasar rokok Indonesia,
berdasarkan hasil AC Nielsen Retail Audit-Indonesia Expanded. Pada akhir 2009, jumlah
karyawan Sampoerna dan anak perusahaan mencapai sekitar 28.300 orang. Sampoerna
mengoperasikan enam pabrik rokok di Indonesia dan Sampoerna menjual dan mendistribusikan
rokok melalui 59 kantor penjualan di seluruh Indonesia.
SEJARAH SAMPOERNA
Sejarah dan keberhasilan PT HM Sampoerna Tbk. (”Sampoerna”) tidak terpisahkan dari sejarah
keluarga Sampoerna sebagai pendirinya. Pada tahun 1913, Liem Seeng Tee, seorang imigran asal
Cina, mulai membuat dan menjual rokok kretek linting tangan di rumahnya di Surabaya,
Indonesia. Perusahaan kecilnya tersebut merupakan salah satu perusahaan pertama yang
memproduksi dan memasarkan rokok kretek maupun rokok putih.
Popularitas rokok kretek tumbuh dengan pesat. Pada awal 1930-an, Liem Seeng Tee mengganti
nama keluarga sekaligus nama perusahaannya menjadi Sampoerna, yang berarti
”kesempurnaan”. Setelah usahanya berkembang cukup mapan, Liem Seeng Tee memindahkan
tempat tinggal keluarga dan pabriknya ke sebuah kompleks bangunan yang terbengkalai di
Surabaya yang kemudian direnovasi olehnya. Bangunan tersebut kemudian juga dijadikan
tempat tinggal keluarganya, dan hingga kini, bangunan yang dikenal sebagai Taman Sampoerna
tersebut masih memproduksi kretek linting tangan. Bangunan tersebut kini juga meliputi sebuah
museum yang mencatat sejarah keluarga Sampoerna dan usahanya, serta merupakan salah satu
tujuan wisata utama di Surabaya.
Generasi ketiga keluarga Sampoerna, Putera Sampoerna, mengambil alih kemudi perusahaan
pada tahun 1978. Di bawah kendalinya, Sampoerna berkembang pesat dan menjadi perseroan
publik pada tahun 1990 dengan struktur usaha modern, dan memulai masa investasi dan
ekspansi. Selanjutnya Sampoerna berhasil memperkuat posisinya sebagai salah satu perusahaan
terkemuka di Indonesia.
Keberhasilan Sampoerna menarik perhatian Philip Morris International Inc. (“PMI”), salah satu
perusahaan rokok terkemuka di dunia. Akhirnya pada bulan Mei 2005, PT Philip Morris
Indonesia, afiliasi dari PMI, mengakuisisi kepemilikan mayoritas atas Sampoerna. Jajaran
Direksi dan manajemen baru yang terdiri dari gabungan profesional Sampoerna dan PMI
meneruskan kepemimpinan Perseroan dengan menciptakan sinergi operasional dengan PMI,
sekaligus tetap menjaga tradisi dan warisan budaya Indonesia yang telah dimilikinya sejak
hampir seabad lalu.
PRODUKSI ROKOK
Dari Lahan Pertanian Hingga Pabrik
Setelah dipanen dan dikeringkan, tembakau dan cengkeh dibawa ke lokasi pabrik. Tembakau
biasanya disimpan hingga selama 3 tahun dalam lingkungan terkontrol untuk membantu
meningkatkan cita rasanya. Cengkeh juga melewati proses penyimpanan serupa hingga selama
satu tahun sebelum diproses menjadi “cengkeh rajang” (cut clove). Tembakau yang telah
disimpan akan diproses terlebih dahulu sebelum dicampur dengan cengkeh rajangan yang telah
kering, kemudian dijadikan racikan rokok yang akan dilinting menjadi rokok. Racikan yang telah
selesai, yang biasa disebut “cut filler,” disimpan dalam lumbung berukuran besar sebelum
memasuki proses produksi rokok.
Rokok kretek dapat berupa sigaret kretek tangan (SKT) atau sigaret kretek mesin (SKM). Salah
satu keunikan industri kretek Indonesia ialah masih digunakannya metode pelintingan secara
manual dengan tangan, dimana para pekerja melinting produk rokok kretek dengan sangat cepat,
bahkan hingga dapat mencapai 350 batang per jam.
Fasilitas Linting-tangan dan Buatan mesin
Produksi sigaret kretek tangan dan sigaret kretek mesin terdiri dari tiga tahapan:
• Pemrosesan daun tembakau;
• Produksi rokok;
• Dan pengemasan serta persiapan distribusi.
Dalam tiap tahapan produksi, pengendalian mutu yang sangat cermat memegang peranan penting
untuk memastikan bahwa setiap batang rokok dibuat dengan standar tertinggi. Setelah siap,
rokok kemudian dikemas dan dikirimkan untuk proses distri.
Anggota keluarga Sampoerna pemimpin perusahaan
1. Liem Seeng Tee (1893–1956)
Liem Seeng Tee adalah pendiri PT. HM Sampoerna, sebuah perusahaan rokok besar di
Indonesia. Dia adalah generasi pertama dari keluarga Sampoerna; ayah dari Aga Sampoerna dan
kakek dari Putera Sampoerna. Liem Seeng Tee dan istrinya Siem Tjiang Nio mendirikan
Sampoerna pada tahun 1913 di Surabaya.
2. Aga Sampoerna
Setelah masa tersebut, putra Liem, Aga Sampoerna mengambil alih kepemimpinan dan
membangkitkan kembali perusahaan tersebut dengan manajemen yang lebih modern. Nama
perusahaan juga berubah seperti namanya yang sekarang ini. Selain itu, melihat kepopuleran
rokok cengkeh di Indonesia, dia memutuskan untuk hanya memproduksi rokok kretek saja.
3. Putera Sampoerna
Generasi berikutnya,adalah generasi yang membawa PT. Sampoerna melangkah lebih jauh
dengan terobosan-terobosan yang dilakukannya, seperti perkenalan rokok bernikotin rendah, A
Mild dan perluasan bisnis melalui kepemilikan di perusahaan supermarket Alfa, dan untuk suatu
saat, dalam bidang perbankan.
4. Michael Sampoerna
Pada tahun 2000, Michael, masuk ke jajaran direksi dan menjabat sebagai CEO. Pada Maret
2005, perusahaan ini kemudian diakuisisi oleh Philip Morris. Philip Morris adalah produsen
rokok asal Amerika Serikat dengan keahlian pada produk rokok putih seperti Marlboro, Virginia
Slims, dan Benson & Hedges. Bagi perusahaan itu, investasi di Sampoerna adalah kesempatan
besar untuk masuk dalam jajaran lima besar dunia dengan memulai mempelajari industri rokok
kretek. Setelah akusisi 40 persen saham selesai, Philip Morris akan melakukan tender untuk
pembelian sisa saham lain di HM Sampoerna.

Visi dan Misi Sampoerna
Visi PT HM Sampoerna Tbk. (”Sampoerna”) terkandung dalam “Falsafah Tiga Tangan”.
Falsafah tersebut mengambil gambaran mengenai lingkungan usaha dan peranan Sampoerna di
dalamnya. Masing-masing dari ketiga ”Tangan”, yang mewakili perokok dewasa, karyawan dan
mitra bisnis, serta masyarakat luas, merupakan pihak yang harus dirangkul oleh Sampoerna
untuk meraih visi menjadi perusahaan paling terkemuka di Indonesia.
Sampoerna meraih ketiga kelompok ini dengan cara sebagai berikut:
1. Memproduksi rokok berkualitas tinggi dengan harga yang wajar bagi perokok dewasa
Sampoerna berkomitmen penuh untuk memproduksi sigaret berkualitas tinggi dengan harga yang
wajar bagi konsumen dewasa. Ini dicapai melalui penawaran produk yang relevan dan inovatif
untuk memenuhi selera konsumen yang dinamis.
2. Memberikan kompensasi dan lingkungan kerja yang baik kepada karyawan dan membina
hubungan baik dengan mitra usaha
Karyawan adalah aset terpenting Sampoerna. Kompensasi, lingkungan kerja dan peluang yang
baik untuk pengembangan adalah kunci utama membangun motivasi dan produktivitas
karyawan. Di sisi lain, mitra usaha PT HM Sampoerna Tbk juga berperan penting dalam
keberhasilan PT HM Sampoerna Tbk, dan PT HM Sampoerna Tbk mempertahankan kerjasama
yang erat dengan mereka untuk memastikan vitalitas dan ketahanan mereka.
3. Memberikan sumbangsih kepada masyarakat luas
Kesuksesan Sampoerna tidak terlepas dari dukungan masyarakat di seluruh Indonesia. Dalam
memberikan sumbangsih, PT HM Sampoerna Tbk memfokuskan pada kegiatan pengentasan
kemiskinan, pendidikan, pelestarian lingkungan, penanggulangan bencana dan kegiatan sosial
karyawan.

Program Tanggung Jawab Sosial PT HM Sampoerna Tbk.
• Cara PT HM Sampoerna Tbk Beroperasi
PT HM Sampoerna Tbk adalah salah satu perusahaan rokok terkemuka di Indonesia dengan
fasilitas pabrikan dan kantor penjualan di berbagai daerah di Indonesia. Di mana perusahaan ini
melakukan proses manufaktur, perusahaan ini selalu menerapkan standar tertinggi untuk
memastikan kualitas prima yang diharapkan para perokok merek perusahaan ini. Operasional
perusahaan ini sehari-hari tidak hanya meliputi produksi rokok, tetapi juga mencakup cara
perusahaan ini berbisnis dan berinteraksi dengan dunia di luar kantor PT HM Sampoerna Tbk.,
baik secara lokal ataupun global.Di setiap negara tempat produk PT HM Sampoerna Tbk. dijual,
PT HM Sampoerna Tbk. dipandu oleh prinsip dasar yang sama. Salah satu tujuan utama
perusahaan ini adalah menjadi perusahaan yang bertanggung jawab secara sosial. Karena itulah
PT HM Sampoerna Tbk. menganggap sangat serius kinerja sosial perusahaan ini:
Ø PT HM Sampoerna Tbk mengomunikasikan dampak negatif merokok terhadap kesehatan.
Ø PT HM Sampoerna Tbk mendukung kerangka regulasi rokok yang menyeluruh dan
memperhatikan tujuan kesehatan masyarakat, ketenagakerjaan, pendapatan negara dan
prediktabilitas industri.
Ø PT HM Sampoerna Tbk mendukung pelaksanaan dan pemberlakuan tegas ketentuan yang
mengatur usia minimum pembelian produk tembakau. PT HM Sampoerna Tbk juga bekerjasama
erat bersama pengecer dan mitra lain untuk menerapkan program pencegahan merokok di
kalangan anak dan remaja.
Ø PT HM Sampoerna Tbk bekerja sama dengan pembuat kebijakan, lembaga penegak hukum,
dan pihak pengecer untuk memerangi perdagangan ilegal rokok palsu dan selundupan.
Ø PT HM Sampoerna Tbk telah menerapkan kebijakan dan program untuk secara konsisten
mengurangi dampak lingkungan, dengan mengurangi penggunaan sumber daya alam,
mengurangi emisi gas rumah kaca, serta mengurangi produksi limbah.
Ø PT HM Sampoerna Tbk bekerja sama dengan petani dan pemasok untuk mengembangkan
pertanian tembakau berkelanjutan.
Ø PT HM Sampoerna Tbk bekerja sama dengan pemasok, lembaga masyarakat, dan pemerintah
untuk mengatasi masalah pekerja anak dan pelanggaran lainnya di pasar tenaga kerja yang terkait
dengan rantai pasokan PT HM Sampoerna Tbk.
Ø PT HM Sampoerna Tbk, berkontribusi untuk meningkatkan kehidupan masyarakat lokal
melalui kegiatan sosial yang berkelanjutan, kegiatan suka rela dan dukungan terhadap berbagai
lembaga nirlaba.
Bagi PT HM Sampoerna Tbk. (”Sampoerna”), berinvestasi pada kesejahteraan masyarakat tak
kalah pentingnya dengan investasi pada masa depan bisnis. PT HM Sampoerna Tbk mendukung
berbagai program tanggung jawab sosial untuk meningkatkan kondisi hidup di lingkungan
tinggal dan kerja para karyawan PT HM Sampoerna Tbk, serta pada masyarakat petani yang
memasok tembakau pada PT HM Sampoerna Tbk. Sejumlah bidang utama pemberian dukungan
PT HM Sampoerna Tbk adalah pengentasan kemiskinan, pendidikan, pelestarian lingkungan dan
penanganan bencana alam.
• Empat pilar Program Tanggung Jawab Sosial PT HM Sampoerna Tbk
1. Penanggulangan Bencana
Untuk menanggulangi bencana alam PT Sampoerna membentuk Tim Sampoerna Rescue (SAR).
Tim tersebut telah diikutsertakan untuk melakukan penanganan bencana alam di berbagai daerah
di Indonesia. Selain itu PT Sampoerna juga memberikan bantuan air bersih untuk masyarakat
yang terkena bencana.
2. Pendidikan
Sampoerna berfokus dalam memberikan akses lebih besar terhadap materi pendidikan melalui
Pusat Pembelajaran Masyarakat dan Mobil Pustaka di daerah sekitar pabrik di Jawa Timur dan
Jawa Barat. Sampoerna juga mengoperasikan perpustakaan karyawan di pabrik Surabaya, Jawa
Timur. Memberikan beasiswa bagi pelajar dan mahasiswa di berbagai sekolah dan perguruan
tinggi, baik negeri maupun swasta. Sebagai bentuk kepeduliannya terhadap pendidikan,
Sampoerna mendirikan sekolah bisnis yaitu Sampoerna School of Business dan Akademi Putera
Sampoerna Foundation atau lebih dikenal sebagai Sampoerna Foundation adalah sebuah yayasan
nirlaba yang didirikan oleh Putera Samporna beserta para pemegang saham PT HM Sampoerna
lainnya didirikan pada tahun 2001 bertujuan untuk peningkatan pendidikan nasional di
Indonesia.
3. Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat
Pada tahun 2006, Pusat Pelatihan Kewirausahaan Sampoerna (PPKSampoerna) mulai beroperasi
di dekat pabrik yang berada di Sukorejo, Pasuruan, Jawa Timur. PPKSampoerna
menyelenggarakan program pendidikan dan pelatihan untuk mendorong pengembangan usaha
kecil di masyarakat yang tinggal di sekitar pabrik Sampoerna dan di sejumlah daerah lain di
Jawa Timur dan Lombok. Selain itu untuk pemberdayaan ekonomi masyarakat, Sampoerna juga
membangun usaha mikro dan kecil.
4. Keberlangsungan Lingkungan
Melalui kerja sama dengan beberapa organisasi lingkungan, Sampoerna mendukung Program
Pelestarian Mangrove di Surabaya dan penanaman kembali hutan di Pasuruan dan Lombok untuk
mewujudkan lingkungan yang berkelanjutan.
ANALISIS SWOT PT HM SAMPOERNA TBK
1. Strength
Ø Kualitas Bahan Baku
Kualitas bahan baku rokok sampoerna sudah terpercaya, kualitas bahan baku menjadi andalan
sampoerna untuk bersaing dengan empat perusahaan rokok besar Indonesia lainnya (Gudang
garam, Djarum, Bentoel Prima dan Wismilak).
Ø Menguasai pangsa pasar
Produk-produk rokok sampoerna secara keseluruhan menguasai pangsa pasar rokok Indonesia
dengan pangsa pasar 24,2 %, posisi runner-up Gudang Garam 23,6 dan pada peringkat ketiga
Djarum 20,4 %.
Ø Kredibilitas Perusahaan
Perusahaan yang telah berdiri hampir mencapai seratus tahun pastinya memiliki kredibilitas
perusahaan yang baik. Kredibilitas Sampoerna tidak dibangun dalam semalam, tetapi melalui
jalan yang panjang dan berbagai prestasi yang telah ditorehkan. Kredibilitas perusahaan inilah
yang menjadi dasar terbentuknya trust „kepercayaan‟ dari para stakeholder yang terbukti menjadi
poin krusial dalam pengembangan suatu bisnis.
Ø Budaya Perusahaan
Budaya perusahaan dalam tubuh sampoerna sudah menjadi spirit d‟corps sampoerna. Dalam
kegiatan sehari-hari budaya perusahaan tersebut menjiwai seluruh aktifitas karyawan sehingga
kinerja karyawan menjadi lebih efektif dan efisien. Dengan adanya budaya perusahaan yang baik
maka perusahaan akan mampu bertahan dan berkembang lebih baik lagi.
Ø Nilai capital yang besar
Setelah Philip Morris menjadi pemilik dominan saham perusahaan. Sampoerna memiliki capital
yang cukup besar dan jaminan tersedianya modal dibawah naungan perusahaan rokok raksasa
dunia. Dengan tersedianya dana yang besar, memudahkan perusahaan untuk menjalankan
strategi pemasaran dan kegiatan operasional perusahaan.
2. Weakness
Ø Harga yang cukup mahal
Harga yang cukup mahal Harga yang cukup mahal menjadi kelemahan sampoerna yang sangat
terlihat dimata competitor. Harga cukup mahal ini bersala dari biaya promosi yang besar dan
bahan baku yang mahal.
Ø Kurang diminatinya produk rokok SKM mild di Internasional
Para perokok luar negeri sudah terbiasa dengan rokok putih dan sudah candu dengan rasa yang
diberikan oleh rokok putih, kehadiran rokok kretek mild tidak bias menggeser kedudukan rokok
putih sebagai rokok no. 1 di luar negeri untuk saat ini.
Ø Kalahnya pangsa pasar SKM filtered dari para pesaing
Walaupun Dji Sam Soe Filtered memilki kualitas tembakau dan cengkeh yang tidak kalah dari
para pesaing, tetapi perbedaan harga membuat Dji Sam Soe filter tidak bias menggeser
kedudukan Gudang Garam Internasional dari peringkat pertama dan minimnya distribusi dan
promosi membuat sangat memperkokoh posisi Gudang Garam Internasional sebagai Champion.
Ø Modal yang cukup besar untuk mengadakan event berkala
seperti A mild live wanted, Java Jazz, COPA Dji Sam Soe, Liga voli Proliga, IBL, Jak Jazz dan
Soundrenaline. Pengalokasian yang dipakai sampoerna banyak dipakai untuk membuat suatu
event, terlebih lagi event yang dibuat adalah event berkala (Java Jazz, Jak jazz, IBL, Proliga,
COPA, Soundrenaline dan Amild live wanted) dengan jangka waktu setahun sekali event
tersebut dilaksanakan, sudah terhitung ada tujuh event besar yang harus didanai setiap tahunnya.
Dengan adanya event berkala tersebut sampoerna harus menyediakan dana yang cukup besar
Ø Lambatnya pertumbuhan rokok Avolution
Rokok Avolution yang seharus menjadi harapan agar dapat bersaing dengan rokok putih, tetapi
yang terjadi pertumbuhan rokok tersebut sangat lambat, permintaan turun dan profit menurun,
akhirnya malah memberikan kerugian dan memberikan dampak yang negative. Rokok Avolution
yang seharusnya harapan dilihat dari launchingnya yang sangat luar biasa utnuk industry rokok
Indonesia, tetapi yang terjadi produk ini tidak memberikan laba yang sesuai harapan seiring
berjalannya waktu.
3. Opportunity
Ø Masuknya Philip Morris sebagai mitra bisnis
Masuknya Philip Morris yang notabenenya termasuk perusahaan rokok besar dunia,
memudahkan sampoerna untuk mengekspansi bisnisnya ke International melalui bantuan
perusahaan Philip Morris
Ø Trend pasar positif untuk rokok Low Tar Low Nicotine (LTLN) di Indonesia
Perlu diketahui lagi bahwa rokok akan menyebabkan kecanduan dan kecanduan tersebut tidak
hanya karena rokoknya tetapi juga karena rasa yang diberikan oleh rokok tersebut, kecanduan
tersebut membuat seseorang tidak bias pindah ke produk lain. Dilihat dari pengertian diatas,
dapat disimpulkan bahwa perokok telah menjadi menyumbang laba tetap untuk perusahan rokok.
Meningkatnya jumlah anak muda yang merokok dan banyak strategi yang diluncurkan produsen
LTLN untuk menarik para anak muda dengan event music menyebabkan banyaknya anak muda
yang menggemari rokok LTLN, memberikan angin perubahan untuk industry rokok dimasa
mendatang karena anak muda yang merokok LTLN saat ini tidak bias pindah ke merk lain
dikarenakan dia sudah candu dari rasa yang diberikan rokok tersebut. Tingginya kesadaran
kesehatan masyarakat dan gaya hidup yang menganggap rokok LTLN lebih keren
memungkinkan perubahan trend pada industry rokok.
Ø Banyaknya spot yang terdapat pada event untuk mempromosikan produk baru
Banyaknya event yang diadakan sampoerna menjadi kesempatan bagi sampoerna untuk
mempromosikan produk baru tanpa dipungut biaya advertising. Dengan banyaknya event, akan
meningkatkan brand awareness yang dimiliki produk tersbut sehingga memudahkan produk itu
dikenal dan diingat customer.
Ø Kemungkinan produk baru
Besarnya modal yang dimiliki sampoerna dan kerjasamanya dengan Philip Morris,
memungkinkan Sampoerna untuk mengembangkan produk baru apabila ada pasar yang cocok.
Ø Beralihnya customer rokok competitor ke rokok LTLN Sampoerna.
Tingginya kesadaran akan kesehatan masyarakat memungkinkan pindahnya customer rokok GG
dan Djarum ke rokok LTLN Sampoerna atau A mild. Besarnya kemungkinan pindah sangat
tinggi karena tingginya kesadaran akan kesehatan dan rasa dari rokok sampoerna memiliki
kemiripan dengan rokok SKM GG Internasional dan Djarum Super.
4. Threats
Ø Regulasi dan perda mengenai anti-rokok
Perda ini memungkinkan penurunan jumlah perokok dan permintaan atas rokok yang terjadi
disuatu daerah yang memiliki perda anti-rokok.
Ø Kompetitor dari rokok jenis Mild
Dilihat dari trend positif rokok mild, banyak dari produsen rokok mulai merambah pangsa pasar
rokok mild. Untuk saat ini produsen rokok besar sudah memproduksi rokok mild, Gudang
Garam ada Surya Signature, dari pihak Djarum lahir LA Light, yang cukup mengancam
Sampoerna saat ini, dari kubu Bentoel Prima ada Starmild yang berada di posisi ketiga pangsa
pasar rokok mild, bahkan produsen rokok kecil seperti Nojorono Tobacco Indonesia ikut
meramaikan industry rokok Indonesia dengan mengusung produk Class Mild yang menduduki
peringkat runner-up. Bertambahnya competitor menambah ketatnya persaingan rokok di
Indonesia, akhirnya ada yang tersingkir dari persaingan tersebut.
Ø Bertambahnya competitor rokok jenis mild
Pangsa pasar rokok mild yang menjanjikan di masa depan memungkinkan munculnya pendatang
baru dalam persaingan industry rokok mild.
Ø Tingginya pajak rokok
Tingginya pajak rokok membuat rendahnya daya beli masyarakat terhadap rokok sehingga
terjadi penurunan permintaan rokok.
Ø Berkurangnya event yang disponsori perusahaan rokok
Berkurangnya event yang disponsori rokok merupakan impact dari mindset masyarakat yang
mendukung anti-rokok dan ingin mengurangi promosi rokok yang terdapat pada event khususnya
event anak muda. Dengan berkurangnya event yang disponsori perusahaan rokok membuat
perusahaan rokok sulit untuk mempromosikan produknya dan seiring berjalannya waktu tingkat
awareness akan berkurang.
HASIL ANALISIS
Dari analisis SWOT yang PT HM Sampoerna Tbk. sebutkan diatas, dapat di perinci menjadi
beberapa inti yakni sebagai berikut:
Ø Strength
1. Kualitas Bahan Baku
2. Menguasai pangsa pasar
3. Kredibilitas perusahaan
4. Budaya Perusahaan
5. Nilai capital yang besar
Ø Weakness
1. Harga yang cukup mahal
2. Kurang diminatinya produk rokok kretek mild di Internasional
3. Kalahnya pangsa pasar SKM filtered dari para pesaing
4. Modalyang cukup besar untuk mengadakan event berkala.
5. Lambatnya pertumbuhan rokok Avolution
Ø Opportunity
1. Masuknya Philip Morris sebagai mitra bisnis
2. Trend pasar positif untuk rokok Low Tar Low Nicotine (LTLN) diIndonesia
3. Banyaknya spot yang terdapat pada event untuk mempromosikan produk baru
4. Kemungkinan lahirnya produk baru
5. Beralihnya customer competitor ke rokok (LTLN) Sampoerna
Ø Threath
1. Regulasi dan perda mengenai anti-rokok
2. Kompetitor dari rokok jenis Mild
3. Bertambahnya competitor rokok jenis mild
4. Tingginya pajak rokok
5. Berkurangnya event yang disponsori oleh industry rokok
Strategi yang dapat digunakan
SO Strategy
(S1,O4) Inovasi terbaru produk untuk target mancanegara
(S4,O1) Berusaha untuk mencari investor,dibawah naungan Philip morris memudahkan
sampoerna untuk mencari modal.
(S5,03) Promosi besar-besaran untuk menigkatkan brand awareness dan ekspansi bisnis.
(S3,05) melakukan strategi merebut customer
(S2,O2)Tetap mempertahankan pangsa pasar mild yang sedang trend saat ini
OW Strategy
(W5,O1) Atur strategi untuk mempromosikan Avolution di luar negeri melalui bantuan
perusahaan Philip Morris
(W3,O2) Lebih memfokuskan strategi untuk mempertahankan mild sebagai tren saat ini
(W2,O4) Buat Inovasi terbaru untuk membuat rokok putih.
(W1,O5) Tekankan Finest Quality kepada customer dan buat persepsei finest Quality tersebut
melalui media promosi.
(W4,O3) Pada event yang berskala besar adakan promosi besar-besaran untuk
meningkatkan awareness customer.
SO Strategy
(S5,T1) Ikut dalam kampanye anti-rokok untuk meningkatkan awareness
(S2,T3) Kendalikan pangsa pasar dengan menurunkan harga mild.
(S3,T5) Berusaha untuk mendapatkan sponsor melalui syarat tertentu
(S5,T4) adakan riset untuk mencari bahan baku yang lebih murah.
(S1,T2) Pertahankan customer dan bangun persepsi di customer bahwa sampoerna The Finest
Quality
OW Strategy
(W2,T4) Kurangi penawaran mild untuk luar negeri karena bea cukai yg mahal,
tingkatkan penawaran dalam negeri.
(W3,T2) Melakukan penetrasi pasar untuk produk SKM filter
(W1,T1) Membuat Strategi CSR untuk menghadapi perda rokok.
(T4, W5) Buat citra Avolution lebih exclusive lalu ekspor keluar negeri.
(W4,T5) Manfaatkan event berkala sampoerna untuk promosi produk.
Strategi Yang digunakan Oleh PT. Sampoerna
1. Market Driven Strategy
PT Sampoerna untuk mengawali menjadikan Market Sebagai Orientasi Untuk Membuat Strategy
harus diyakini bahwa customer merupakan raja sudah sepatutnya raja harus dipenuhi
kebutuhannya dan keinginannya. Perlu adanya upaya yang menjaga hubungan dengan para
customer untuk mempertahankan loyalitasnya, untuk dapat mempertahankan loyalitas customer
harus ada observasi pada pasar, mengetahui apa yang diinginkan pasar, membuat sebuah inovasi
produk baru yang sesuai dengan kebutuhan dan keinginan pasar.
Market Driven Strategy secara garis besar adalah strategi yang diaplikasikan dengan cara
memahami pasar, customers dan pesaing. Memahami pasar dapat diartikan bahwa produk yang
kita berikan harus sesuai apa yang diinginkan pasar tersebut melalui. Memahami customer dapat
diartikan selain membuat produk yang diinginkan pasar, sebagai businessman kita juga harus
dapat memberikan nilai tambah (value) kepada customer,value yang diberikan harus lebih dari
pengorbanan yang telah dilakukan. Setelah kita memahami pasar, memahami customer kita juga
harus memahami pesaing, kita harus memahami kondisi pesaing, value apa yang diberikan
pesaing kepada customer, teknologi apa yang pesaing pakai dll.
PT Sampoerna sudah berbasis Berorientasikan Market Driven Strategy sejak kemunculan produk
A mild. Produk A mild merupakan salah satu implementasi dari market driven strategy
dikarenakan produk A mild memiliki keunikan tersendiri dengan kandungan nikotin dan tar yang
rendah. Produk A mild memilki keunikan tersendiri dilihat dari tema komunikasi pertamanya
„Taste of the Future‟ yang ingin mencirikan produk A mild memiliki perbedaan yang bukan rasa
tetapi juga sebuah gaya hidup masa depan.
2. Blue Ocean Strategy.
Blue Ocean Strategy yang digunakan PT. HM Sampoerna dalam bisnisnya dapat dilihat dengan
diluncurkannya produk A Mild. Peluncuran ini cukup mengagetkan banyak pihak, terutama
industri rokok saat itu. Hal ini disebabkan karena produk A-Mild merupakan produk yang unik,
yang tidak tergolong dalam kategori manapun, dari tiga kategori besar rokok yang ada saat itu,
yaitu sigaret keretek tangan (SKT), sigaret keretek mesin (SKM) reguler, dan sigaret putih mesin
(SPM). Melalui A-Mild PT Sampoerna Tbk mengambil langkah berani untuk membuat sebuah
kategori baru, yakni SKM mild. Sejak awal A-Mild memang sudah dirancang untuk menjadi
produk yang tidak ada duanya di pasar domestik saat itu. A-Mild merupakan rokok rendah
nikotin (Low Tar Low Nicotine) pertama di Indonesia dengan komposisi tar/nikotin 14 mg/1.0
mg. Tidak hanya pada komposisi, Sampoerna juga melakukan perubahan pada kemasan A-Mild
dengan mengurangi isi 20 batang menjadi 16 batang. Untuk inovasi produk A Mild dibutuhkan
waktu 2 tahun untuk mempersiapkannya. Hal ini dikarenakan pada saat itu tidak ada benchmark
produk yang dapat dijadikan acuan, termasuk di pasar internasional. Yang ada hanya berbagai
survey dan riset yang melibatkan konsumen, termasuk di antaranya uji buta yang tidak hanya
dilakukan sekali, tapi beberapa kali di beberapa kota.
Tahun 1994 A-Mild mengganti motto kampanye Taste of the future dan menggantinya dengan
How low can you go. Dengan motto ini Sampoerna seolah-olah menantang konsumen untuk
berpikir ulang mengenai jenis rokok yang mereka konsumsi. Cara ini terbukti efektif karena
penjualan A-Mild naik tiga kali lipat, dari sebelumnya hanya 18 juta batang per bulan menjadi 54
juta batang per bulan. Dan seiring dengan berjalannya waktu, penjualan A-Mild pun terus naik.
Tahun 1996, A-Mild sudah menembus penjualan sebanyak 9,8 miliar batang, atau 4,59% total
penjualan rokok nasional. Di tahun 2005, rokok SKM mild sudah mengambil porsi 16,97% total
rokok nasional. Hingga kini A-Mild telah menjadi salah satu produk unggulan dari Sampoerna
dengan penguasaan pasar sekitar 50%.
3. Memberi “Customer Value” Pada Produknya
Pada perusahaan sampoerna, Customer value diimplementasikan dengan cara limited edition
pada beberapa produk sampoerna, yaitu A-mild. Sampoerna memproduksi limited edition pada
produk A-mild kemasan 12 batang, Dengan adanya A mild limited edition, Sampoerna
memberikan nilai tambah dengan memberikan tampilan yang berbeda dari bungkus rokok biasa
dan tercantum joke pada bungkus rokok limited edition tersebut seperti „Kalo cinta itu buta, buat
apa ada bikini‟, joke tersebut sangat memberikan nilai tambah kepada para customer muda. Edisi
terbatas (limited edition) dimaksudkan untuk menarik konsumen muda dan juga limit ededition
A-mild diperuntukkan untuk meningkatkan penjualan A-mild kemasan 12 batang yang cukup
rendah dibandingkan A mild kemasan 16 batang.
4. Diversifikasi Produk
Diversifikasi adalah strategi penempatan dana investasi kita ke instrumen yang berbedabeda.Alasan mengapa PT. HM SAMPOERNA Tbk. melakukan diversifikasi. Diversifikasi
produk adalah upaya yang dilakukan perusahaan untuk memasarkan beberapa produk yang
sejenis dengan produk yang sudah dipasarkan sebelumnya. Perusahaan melakukan diversifikasi
produk ditujukan:
• untuk membuat produk tahan lebih lama,
• mengarah kepada produk siap konsumsi / digunakan,
• memenuhi selera, kebutuhan dan harapan konsumen,
• memperluas pasar, mempermudah transportasi, menyerap tenaga kerja, member nilai tambah,
pendapatan dan lain sebagainya.
Jadi intinya PT. HM SAMPOERNA Tbk. melakukan diversifikasi produk untuk menaikan
penetrasi pasar atau membedakan produk satu dengan lainnya. Beberapa produk PT. HM
SAMPOERNA Tbk. antara lain :
I. PT Sampoerna – rokok
a. Dji Sam Soe
b. A Mild
c. U Mild
d. Sampoerna Hijau
e. Avolution
f. Kraton Dalem
g. Panamas
h. Komet
i. Sampoerna Pas
j. A Flava
PT Sampoerna Printpack – percetakan kemasan
Perusahaan Percetakan dan Kemasan yang tergabung dalam Kelompok
Perusahaan Sampoerna (KPS), lokasi di Jakarta. Alamat Jl. Raya Bekasi km 24 Cakung , Jakarta
Timur
Selain itu PT. HM Sampoerna merupakan salah satu perusahaan yang termasuk dalam kategori
single business. Sehingga Dalam single business terdapat tiga level strategi, yaitu:
1. Functional – area Strategies
Inovasi yang dilakukan Sampoerna tak hanya terbatas inovasi dalam produk. Yang penting dan
dampaknya justru sangat luas adalah inovasi dalam teknologi, proses, sistem, strategi, dan
bahkan model bisnis.
Ø Inovasi Aga Sampoerna membangun manajemen yang mendorong pendelegasian karyawan di
tahun 1960-an
Ø Inovasi Liem seeng Tee dalam membangun keagenan dalam pendistribusian Dji Sam Soe
ditahun 1920-an
Ø Inovasi Putera Sampoerna mengembangkan sistem distribusi langsung, membangun corporate
brand “HM Sampoerna,” dan pembenahan proses di fasilitas produksi Sukorejo. Dan yang tak
boleh dilupakan tentu saja adalah inovasi “raksasa” berupa perubahan model bisnis Sampoerna
dari “manufacturing-driven company” menjadi “market-driven company,” pada awal tahun
1990-an yang pengaruhnya sangat luas ke seluruh aspek operasional perusahaan.
2. Business Strategy
Untuk memperkuat posisi pasarnya, PT.HM Sampoerna menghadirkan beberapa macam inovasi,
antara lain :
Ø Meluncurkan rokok A Flava Click Mint yaitu produk rokok mild pertama di Indonesia dengan
inovasi click mint, yang menawarkan 2 pengalaman rokok berbeda kepada perokok dewasa,
yaitu rokok dengan rasa mild & mint.
Ø Meluncurkan rokok A Mild, A-Mild merupakan rokok rendah nikotin (Low Tar Low
Nicotine/LTLN) pertama di Indonesia dengan komposisi tar/nikotin 14 mg/1.0 mg.
3. Operating Strategies
Perusahaan-perusahaan yang paling dikagumi dunia dalam perencanaan dan pengendalian
operasinya banyak menerapkan Six Sigma, salah satunya adalah PT HM Sampoerna Tbk.Six
Sigma merupakan tujuan yang hampir sempurna dalam memenuhi persyaratan pelanggan. Six
Sigma merujuk kepada target kinerja operasi yang diukur secara statistik dengan hanya 3,4
kesalahan untuk setiap juta aktivitas. Six Sigma juga merupakan usaha perubahan budaya supaya
posisi perusahaan ada pada kepuasan pelanggan, profitabilitas dan daya saing yang lebih besar.
Six Sigma merupakan sistem yang komprehensif dan fleksibel untuk mencapai, mempertahankan
dan memaksimalkan sukses bisnis, yang secara unik dikendalikan oleh pemahaman yang kuat
terhadap kebutuhan pelanggan, pemakaian disiplin terhadap data, fakta dan analisis statistik serta
perhatian cermat untuk mengelola, memperbaiki dan menanamkan kembali proses bisnis.
Kesimpulan :
Perusahaan sampoerna merupakan perusahaan rokok besar di Indonesia, dengan melakukan
diversifikasi dengan berbagai merk dan produk, merupakan suatu langkah yang dijalankan oleh
PT. sampoerna agar perusahaan mencapai income stabil karena akan kestabilan Product Life
Cycle. PT sampoerna didirikan oleh Liem Seeng Tee dan istrinya Siem Tjiang Nio, sampai
diturunkan kepada anak-anaknya yaitu Aga Sampoerna, Putera Sampoerna dan putera
sampoerna. Tahun 2005 perusahaan ini diakuisisi oleh Philip Morris, sejumlah 40 % dari saham
sampoerna dibeli oleh Philip Morris .Philip Morris adalah produsen rokok asal Amerika Serikat
dengan keahlian pada produk rokok putih seperti Marlboro, Virginia Slims, dan Benson &
Hedges.
PT HM Sampoerna Tbk. Memiliki tanggung jawab sosial yang tinggi pada sekitar. Hal ini
tunjukkan dengan kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh perusahaan ini seperti penanggulangan
bencana dengan membentuk Tim Sampoerna Rescue (SAR), kemudian dalam bidang pendidikan
perusahaan ini mendirikan sekolah bisnis yaitu Sampoerna School of Business dan Akademi
Putera Sampoerna Foundation yang bertujuan untuk peningkatan pendidikan nasional di
Indonesia. Selain itu sampoerna juga melakukan Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat dengan
mendirikan Pusat Pelatihan Kewirausahaan Sampoerna (PPKSampoerna) dan dalam bidang
lingkungan sampoerna memberi dukungan terhadap Program Pelestarian Mangrove di Surabaya
dan penanaman kembali hutan di Pasuruan dan Lombok untuk mewujudkan lingkungan yang
berkelanjutan
PT Sampoerna menjadikan Market Sebagai Orientasi Untuk Membuat Strategy harus diyakini
bahwa customer merupakan raja sudah sepatutnya raja harus dipenuhi kebutuhannya dan
keinginannya. Selain itu perusahaan ini melakukan differensiasi produk terhadap produk lain
dengan diluncurkannya produk A-Mild. Peluncuran ini cukup mengagetkan banyak pihak,
terutama industri rokok saat itu. A-Mild merupakan rokok rendah nikotin (Low Tar Low
Nicotine) pertama di Indonesia dengan komposisi tar/nikotin 14 mg/1.0 mg. dan juga berbagai
jenis merk dikeluarkan oleh Perusahaan ini.
Perusahaan sampoerna Tbk, haruslah selalu bercermin tantang kondisi perusahaan saat ini
melalui analisis SWOT, karena dengan SWOT kita bisa menciptakan strategi untuk kemajuan
perusahaan yakni dengan meningkatkan strength dan opportunity dan kemudian memperkecil
weakness dan Threath.

SUMBER :
http://www.sampoerna.com
http://www.liputan6.com
http://www.wikipedia.com
Bahan uts mp

Mais conteúdo relacionado

Destaque

2024 State of Marketing Report – by Hubspot
2024 State of Marketing Report – by Hubspot2024 State of Marketing Report – by Hubspot
2024 State of Marketing Report – by HubspotMarius Sescu
 
Everything You Need To Know About ChatGPT
Everything You Need To Know About ChatGPTEverything You Need To Know About ChatGPT
Everything You Need To Know About ChatGPTExpeed Software
 
Product Design Trends in 2024 | Teenage Engineerings
Product Design Trends in 2024 | Teenage EngineeringsProduct Design Trends in 2024 | Teenage Engineerings
Product Design Trends in 2024 | Teenage EngineeringsPixeldarts
 
How Race, Age and Gender Shape Attitudes Towards Mental Health
How Race, Age and Gender Shape Attitudes Towards Mental HealthHow Race, Age and Gender Shape Attitudes Towards Mental Health
How Race, Age and Gender Shape Attitudes Towards Mental HealthThinkNow
 
AI Trends in Creative Operations 2024 by Artwork Flow.pdf
AI Trends in Creative Operations 2024 by Artwork Flow.pdfAI Trends in Creative Operations 2024 by Artwork Flow.pdf
AI Trends in Creative Operations 2024 by Artwork Flow.pdfmarketingartwork
 
PEPSICO Presentation to CAGNY Conference Feb 2024
PEPSICO Presentation to CAGNY Conference Feb 2024PEPSICO Presentation to CAGNY Conference Feb 2024
PEPSICO Presentation to CAGNY Conference Feb 2024Neil Kimberley
 
Content Methodology: A Best Practices Report (Webinar)
Content Methodology: A Best Practices Report (Webinar)Content Methodology: A Best Practices Report (Webinar)
Content Methodology: A Best Practices Report (Webinar)contently
 
How to Prepare For a Successful Job Search for 2024
How to Prepare For a Successful Job Search for 2024How to Prepare For a Successful Job Search for 2024
How to Prepare For a Successful Job Search for 2024Albert Qian
 
Social Media Marketing Trends 2024 // The Global Indie Insights
Social Media Marketing Trends 2024 // The Global Indie InsightsSocial Media Marketing Trends 2024 // The Global Indie Insights
Social Media Marketing Trends 2024 // The Global Indie InsightsKurio // The Social Media Age(ncy)
 
Trends In Paid Search: Navigating The Digital Landscape In 2024
Trends In Paid Search: Navigating The Digital Landscape In 2024Trends In Paid Search: Navigating The Digital Landscape In 2024
Trends In Paid Search: Navigating The Digital Landscape In 2024Search Engine Journal
 
5 Public speaking tips from TED - Visualized summary
5 Public speaking tips from TED - Visualized summary5 Public speaking tips from TED - Visualized summary
5 Public speaking tips from TED - Visualized summarySpeakerHub
 
ChatGPT and the Future of Work - Clark Boyd
ChatGPT and the Future of Work - Clark Boyd ChatGPT and the Future of Work - Clark Boyd
ChatGPT and the Future of Work - Clark Boyd Clark Boyd
 
Getting into the tech field. what next
Getting into the tech field. what next Getting into the tech field. what next
Getting into the tech field. what next Tessa Mero
 
Google's Just Not That Into You: Understanding Core Updates & Search Intent
Google's Just Not That Into You: Understanding Core Updates & Search IntentGoogle's Just Not That Into You: Understanding Core Updates & Search Intent
Google's Just Not That Into You: Understanding Core Updates & Search IntentLily Ray
 
Time Management & Productivity - Best Practices
Time Management & Productivity -  Best PracticesTime Management & Productivity -  Best Practices
Time Management & Productivity - Best PracticesVit Horky
 
The six step guide to practical project management
The six step guide to practical project managementThe six step guide to practical project management
The six step guide to practical project managementMindGenius
 
Beginners Guide to TikTok for Search - Rachel Pearson - We are Tilt __ Bright...
Beginners Guide to TikTok for Search - Rachel Pearson - We are Tilt __ Bright...Beginners Guide to TikTok for Search - Rachel Pearson - We are Tilt __ Bright...
Beginners Guide to TikTok for Search - Rachel Pearson - We are Tilt __ Bright...RachelPearson36
 

Destaque (20)

2024 State of Marketing Report – by Hubspot
2024 State of Marketing Report – by Hubspot2024 State of Marketing Report – by Hubspot
2024 State of Marketing Report – by Hubspot
 
Everything You Need To Know About ChatGPT
Everything You Need To Know About ChatGPTEverything You Need To Know About ChatGPT
Everything You Need To Know About ChatGPT
 
Product Design Trends in 2024 | Teenage Engineerings
Product Design Trends in 2024 | Teenage EngineeringsProduct Design Trends in 2024 | Teenage Engineerings
Product Design Trends in 2024 | Teenage Engineerings
 
How Race, Age and Gender Shape Attitudes Towards Mental Health
How Race, Age and Gender Shape Attitudes Towards Mental HealthHow Race, Age and Gender Shape Attitudes Towards Mental Health
How Race, Age and Gender Shape Attitudes Towards Mental Health
 
AI Trends in Creative Operations 2024 by Artwork Flow.pdf
AI Trends in Creative Operations 2024 by Artwork Flow.pdfAI Trends in Creative Operations 2024 by Artwork Flow.pdf
AI Trends in Creative Operations 2024 by Artwork Flow.pdf
 
Skeleton Culture Code
Skeleton Culture CodeSkeleton Culture Code
Skeleton Culture Code
 
PEPSICO Presentation to CAGNY Conference Feb 2024
PEPSICO Presentation to CAGNY Conference Feb 2024PEPSICO Presentation to CAGNY Conference Feb 2024
PEPSICO Presentation to CAGNY Conference Feb 2024
 
Content Methodology: A Best Practices Report (Webinar)
Content Methodology: A Best Practices Report (Webinar)Content Methodology: A Best Practices Report (Webinar)
Content Methodology: A Best Practices Report (Webinar)
 
How to Prepare For a Successful Job Search for 2024
How to Prepare For a Successful Job Search for 2024How to Prepare For a Successful Job Search for 2024
How to Prepare For a Successful Job Search for 2024
 
Social Media Marketing Trends 2024 // The Global Indie Insights
Social Media Marketing Trends 2024 // The Global Indie InsightsSocial Media Marketing Trends 2024 // The Global Indie Insights
Social Media Marketing Trends 2024 // The Global Indie Insights
 
Trends In Paid Search: Navigating The Digital Landscape In 2024
Trends In Paid Search: Navigating The Digital Landscape In 2024Trends In Paid Search: Navigating The Digital Landscape In 2024
Trends In Paid Search: Navigating The Digital Landscape In 2024
 
5 Public speaking tips from TED - Visualized summary
5 Public speaking tips from TED - Visualized summary5 Public speaking tips from TED - Visualized summary
5 Public speaking tips from TED - Visualized summary
 
ChatGPT and the Future of Work - Clark Boyd
ChatGPT and the Future of Work - Clark Boyd ChatGPT and the Future of Work - Clark Boyd
ChatGPT and the Future of Work - Clark Boyd
 
Getting into the tech field. what next
Getting into the tech field. what next Getting into the tech field. what next
Getting into the tech field. what next
 
Google's Just Not That Into You: Understanding Core Updates & Search Intent
Google's Just Not That Into You: Understanding Core Updates & Search IntentGoogle's Just Not That Into You: Understanding Core Updates & Search Intent
Google's Just Not That Into You: Understanding Core Updates & Search Intent
 
How to have difficult conversations
How to have difficult conversations How to have difficult conversations
How to have difficult conversations
 
Introduction to Data Science
Introduction to Data ScienceIntroduction to Data Science
Introduction to Data Science
 
Time Management & Productivity - Best Practices
Time Management & Productivity -  Best PracticesTime Management & Productivity -  Best Practices
Time Management & Productivity - Best Practices
 
The six step guide to practical project management
The six step guide to practical project managementThe six step guide to practical project management
The six step guide to practical project management
 
Beginners Guide to TikTok for Search - Rachel Pearson - We are Tilt __ Bright...
Beginners Guide to TikTok for Search - Rachel Pearson - We are Tilt __ Bright...Beginners Guide to TikTok for Search - Rachel Pearson - We are Tilt __ Bright...
Beginners Guide to TikTok for Search - Rachel Pearson - We are Tilt __ Bright...
 

Bahan uts mp

  • 1. Pelaksanaan Rencana Strategi PT HM Sampoerna Tbk. Kasus Manajemen Strategi HM.Sampoerna. PROFIL PERUSAHAAN PT Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk. (”Sampoerna”) didirikan di Indonesia pada tanggal 19 Oktober 1963 berdasarkan Akta Notaris Anwar Mahajudin, S.H., No. 69. Akta Pendirian Sampoerna disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. J.A.5/59/15 tanggal 30 April 1964 serta diumumkan dalam Lembaran Berita Negara Republik Indonesia No. 94 tanggal 24 Nopember 1964, Tambahan No. 357. Anggaran dasar Sampoerna telah mengalami beberapa kali perubahan, terakhir dengan Akta Notaris Aulia Taufani, S.H. No. 107 tanggal 15 Desember 2009 dalam rangka menyesuaikan dengan Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas. Perubahan Anggaran Dasar ini sudah memperoleh persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. AHU-0006503.AH.01.09.Tahun 2010 tanggal 26 Januari 2010. Ruang lingkup kegiatan Sampoerna meliputi industri dan perdagangan rokok serta investasi saham pada perusahaan-perusahaan lain. Kegiatan produksi rokok secara komersial telah dimulai pada tahun 1913 di Surabaya sebagai industri rumah tangga. Pada tahun 1930, industri rumah tangga ini diresmikan dengan dibentuknya NVBM Handel Maatschapij Sampoerna.
  • 2. Sampoerna berkedudukan di Surabaya, dengan kantor pusat berlokasi di Jl. Rungkut Industri Raya No. 18, Surabaya, serta memiliki pabrik yang berlokasi di Surabaya, Pandaan, Malang dan Karawang. Sampoerna juga memiliki kantor perwakilan korporasi di Jakarta. Saham Sampoerna tercatat di Bursa Efek Indonesia dengan kode perdagangan sahamnya HMSP. PT Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk. (“Sampoerna”) merupakan salah satu produsen rokok terkemuka di Indonesia. PT HM Sampoerna Tbk. memproduksi sejumlah merek rokok kretek yang dikenal luas, seperti Sampoerna Kretek (sebelumnya disebut Sampoerna A Hijau), A Mild, serta “Raja Kretek” yang legendaris Dji Sam Soe. PT HM Sampoerna Tbk. adalah afiliasi dari PT Philip Morris Indonesia dan bagian dari Philip Morris International, produsen rokok terkemuka di dunia. Misi PT HM Sampoerna Tbk. adalah menawarkan pengalaman merokok terbaik kepada perokok dewasa di Indonesia. Hal ini PT HM Sampoerna Tbk. lakukan dengan senantiasa mencari tahu keinginan konsumen, dan memberikan produk yang dapat memenuhi harapan mereka. PT HM Sampoerna Tbk. bangga atas reputasi yang PT HM Sampoerna Tbk. raih dalam hal kualitas, inovasi dan keunggulan. Pada tahun 2009, Sampoerna memiliki pangsa pasar sebesar 29,1% di pasar rokok Indonesia, berdasarkan hasil AC Nielsen Retail Audit-Indonesia Expanded. Pada akhir 2009, jumlah karyawan Sampoerna dan anak perusahaan mencapai sekitar 28.300 orang. Sampoerna mengoperasikan enam pabrik rokok di Indonesia dan Sampoerna menjual dan mendistribusikan rokok melalui 59 kantor penjualan di seluruh Indonesia. SEJARAH SAMPOERNA Sejarah dan keberhasilan PT HM Sampoerna Tbk. (”Sampoerna”) tidak terpisahkan dari sejarah keluarga Sampoerna sebagai pendirinya. Pada tahun 1913, Liem Seeng Tee, seorang imigran asal Cina, mulai membuat dan menjual rokok kretek linting tangan di rumahnya di Surabaya, Indonesia. Perusahaan kecilnya tersebut merupakan salah satu perusahaan pertama yang memproduksi dan memasarkan rokok kretek maupun rokok putih. Popularitas rokok kretek tumbuh dengan pesat. Pada awal 1930-an, Liem Seeng Tee mengganti nama keluarga sekaligus nama perusahaannya menjadi Sampoerna, yang berarti ”kesempurnaan”. Setelah usahanya berkembang cukup mapan, Liem Seeng Tee memindahkan tempat tinggal keluarga dan pabriknya ke sebuah kompleks bangunan yang terbengkalai di Surabaya yang kemudian direnovasi olehnya. Bangunan tersebut kemudian juga dijadikan tempat tinggal keluarganya, dan hingga kini, bangunan yang dikenal sebagai Taman Sampoerna tersebut masih memproduksi kretek linting tangan. Bangunan tersebut kini juga meliputi sebuah museum yang mencatat sejarah keluarga Sampoerna dan usahanya, serta merupakan salah satu tujuan wisata utama di Surabaya. Generasi ketiga keluarga Sampoerna, Putera Sampoerna, mengambil alih kemudi perusahaan pada tahun 1978. Di bawah kendalinya, Sampoerna berkembang pesat dan menjadi perseroan publik pada tahun 1990 dengan struktur usaha modern, dan memulai masa investasi dan ekspansi. Selanjutnya Sampoerna berhasil memperkuat posisinya sebagai salah satu perusahaan terkemuka di Indonesia. Keberhasilan Sampoerna menarik perhatian Philip Morris International Inc. (“PMI”), salah satu perusahaan rokok terkemuka di dunia. Akhirnya pada bulan Mei 2005, PT Philip Morris Indonesia, afiliasi dari PMI, mengakuisisi kepemilikan mayoritas atas Sampoerna. Jajaran Direksi dan manajemen baru yang terdiri dari gabungan profesional Sampoerna dan PMI meneruskan kepemimpinan Perseroan dengan menciptakan sinergi operasional dengan PMI,
  • 3. sekaligus tetap menjaga tradisi dan warisan budaya Indonesia yang telah dimilikinya sejak hampir seabad lalu. PRODUKSI ROKOK Dari Lahan Pertanian Hingga Pabrik Setelah dipanen dan dikeringkan, tembakau dan cengkeh dibawa ke lokasi pabrik. Tembakau biasanya disimpan hingga selama 3 tahun dalam lingkungan terkontrol untuk membantu meningkatkan cita rasanya. Cengkeh juga melewati proses penyimpanan serupa hingga selama satu tahun sebelum diproses menjadi “cengkeh rajang” (cut clove). Tembakau yang telah disimpan akan diproses terlebih dahulu sebelum dicampur dengan cengkeh rajangan yang telah kering, kemudian dijadikan racikan rokok yang akan dilinting menjadi rokok. Racikan yang telah selesai, yang biasa disebut “cut filler,” disimpan dalam lumbung berukuran besar sebelum memasuki proses produksi rokok. Rokok kretek dapat berupa sigaret kretek tangan (SKT) atau sigaret kretek mesin (SKM). Salah satu keunikan industri kretek Indonesia ialah masih digunakannya metode pelintingan secara manual dengan tangan, dimana para pekerja melinting produk rokok kretek dengan sangat cepat, bahkan hingga dapat mencapai 350 batang per jam. Fasilitas Linting-tangan dan Buatan mesin Produksi sigaret kretek tangan dan sigaret kretek mesin terdiri dari tiga tahapan: • Pemrosesan daun tembakau; • Produksi rokok; • Dan pengemasan serta persiapan distribusi. Dalam tiap tahapan produksi, pengendalian mutu yang sangat cermat memegang peranan penting untuk memastikan bahwa setiap batang rokok dibuat dengan standar tertinggi. Setelah siap, rokok kemudian dikemas dan dikirimkan untuk proses distri. Anggota keluarga Sampoerna pemimpin perusahaan 1. Liem Seeng Tee (1893–1956) Liem Seeng Tee adalah pendiri PT. HM Sampoerna, sebuah perusahaan rokok besar di Indonesia. Dia adalah generasi pertama dari keluarga Sampoerna; ayah dari Aga Sampoerna dan kakek dari Putera Sampoerna. Liem Seeng Tee dan istrinya Siem Tjiang Nio mendirikan Sampoerna pada tahun 1913 di Surabaya. 2. Aga Sampoerna Setelah masa tersebut, putra Liem, Aga Sampoerna mengambil alih kepemimpinan dan membangkitkan kembali perusahaan tersebut dengan manajemen yang lebih modern. Nama perusahaan juga berubah seperti namanya yang sekarang ini. Selain itu, melihat kepopuleran rokok cengkeh di Indonesia, dia memutuskan untuk hanya memproduksi rokok kretek saja. 3. Putera Sampoerna Generasi berikutnya,adalah generasi yang membawa PT. Sampoerna melangkah lebih jauh dengan terobosan-terobosan yang dilakukannya, seperti perkenalan rokok bernikotin rendah, A Mild dan perluasan bisnis melalui kepemilikan di perusahaan supermarket Alfa, dan untuk suatu saat, dalam bidang perbankan.
  • 4. 4. Michael Sampoerna Pada tahun 2000, Michael, masuk ke jajaran direksi dan menjabat sebagai CEO. Pada Maret 2005, perusahaan ini kemudian diakuisisi oleh Philip Morris. Philip Morris adalah produsen rokok asal Amerika Serikat dengan keahlian pada produk rokok putih seperti Marlboro, Virginia Slims, dan Benson & Hedges. Bagi perusahaan itu, investasi di Sampoerna adalah kesempatan besar untuk masuk dalam jajaran lima besar dunia dengan memulai mempelajari industri rokok kretek. Setelah akusisi 40 persen saham selesai, Philip Morris akan melakukan tender untuk pembelian sisa saham lain di HM Sampoerna. Visi dan Misi Sampoerna Visi PT HM Sampoerna Tbk. (”Sampoerna”) terkandung dalam “Falsafah Tiga Tangan”. Falsafah tersebut mengambil gambaran mengenai lingkungan usaha dan peranan Sampoerna di dalamnya. Masing-masing dari ketiga ”Tangan”, yang mewakili perokok dewasa, karyawan dan mitra bisnis, serta masyarakat luas, merupakan pihak yang harus dirangkul oleh Sampoerna untuk meraih visi menjadi perusahaan paling terkemuka di Indonesia. Sampoerna meraih ketiga kelompok ini dengan cara sebagai berikut: 1. Memproduksi rokok berkualitas tinggi dengan harga yang wajar bagi perokok dewasa Sampoerna berkomitmen penuh untuk memproduksi sigaret berkualitas tinggi dengan harga yang wajar bagi konsumen dewasa. Ini dicapai melalui penawaran produk yang relevan dan inovatif untuk memenuhi selera konsumen yang dinamis. 2. Memberikan kompensasi dan lingkungan kerja yang baik kepada karyawan dan membina hubungan baik dengan mitra usaha Karyawan adalah aset terpenting Sampoerna. Kompensasi, lingkungan kerja dan peluang yang baik untuk pengembangan adalah kunci utama membangun motivasi dan produktivitas karyawan. Di sisi lain, mitra usaha PT HM Sampoerna Tbk juga berperan penting dalam keberhasilan PT HM Sampoerna Tbk, dan PT HM Sampoerna Tbk mempertahankan kerjasama yang erat dengan mereka untuk memastikan vitalitas dan ketahanan mereka. 3. Memberikan sumbangsih kepada masyarakat luas Kesuksesan Sampoerna tidak terlepas dari dukungan masyarakat di seluruh Indonesia. Dalam memberikan sumbangsih, PT HM Sampoerna Tbk memfokuskan pada kegiatan pengentasan kemiskinan, pendidikan, pelestarian lingkungan, penanggulangan bencana dan kegiatan sosial karyawan. Program Tanggung Jawab Sosial PT HM Sampoerna Tbk. • Cara PT HM Sampoerna Tbk Beroperasi PT HM Sampoerna Tbk adalah salah satu perusahaan rokok terkemuka di Indonesia dengan fasilitas pabrikan dan kantor penjualan di berbagai daerah di Indonesia. Di mana perusahaan ini melakukan proses manufaktur, perusahaan ini selalu menerapkan standar tertinggi untuk memastikan kualitas prima yang diharapkan para perokok merek perusahaan ini. Operasional perusahaan ini sehari-hari tidak hanya meliputi produksi rokok, tetapi juga mencakup cara
  • 5. perusahaan ini berbisnis dan berinteraksi dengan dunia di luar kantor PT HM Sampoerna Tbk., baik secara lokal ataupun global.Di setiap negara tempat produk PT HM Sampoerna Tbk. dijual, PT HM Sampoerna Tbk. dipandu oleh prinsip dasar yang sama. Salah satu tujuan utama perusahaan ini adalah menjadi perusahaan yang bertanggung jawab secara sosial. Karena itulah PT HM Sampoerna Tbk. menganggap sangat serius kinerja sosial perusahaan ini: Ø PT HM Sampoerna Tbk mengomunikasikan dampak negatif merokok terhadap kesehatan. Ø PT HM Sampoerna Tbk mendukung kerangka regulasi rokok yang menyeluruh dan memperhatikan tujuan kesehatan masyarakat, ketenagakerjaan, pendapatan negara dan prediktabilitas industri. Ø PT HM Sampoerna Tbk mendukung pelaksanaan dan pemberlakuan tegas ketentuan yang mengatur usia minimum pembelian produk tembakau. PT HM Sampoerna Tbk juga bekerjasama erat bersama pengecer dan mitra lain untuk menerapkan program pencegahan merokok di kalangan anak dan remaja. Ø PT HM Sampoerna Tbk bekerja sama dengan pembuat kebijakan, lembaga penegak hukum, dan pihak pengecer untuk memerangi perdagangan ilegal rokok palsu dan selundupan. Ø PT HM Sampoerna Tbk telah menerapkan kebijakan dan program untuk secara konsisten mengurangi dampak lingkungan, dengan mengurangi penggunaan sumber daya alam, mengurangi emisi gas rumah kaca, serta mengurangi produksi limbah. Ø PT HM Sampoerna Tbk bekerja sama dengan petani dan pemasok untuk mengembangkan pertanian tembakau berkelanjutan. Ø PT HM Sampoerna Tbk bekerja sama dengan pemasok, lembaga masyarakat, dan pemerintah untuk mengatasi masalah pekerja anak dan pelanggaran lainnya di pasar tenaga kerja yang terkait dengan rantai pasokan PT HM Sampoerna Tbk. Ø PT HM Sampoerna Tbk, berkontribusi untuk meningkatkan kehidupan masyarakat lokal melalui kegiatan sosial yang berkelanjutan, kegiatan suka rela dan dukungan terhadap berbagai lembaga nirlaba. Bagi PT HM Sampoerna Tbk. (”Sampoerna”), berinvestasi pada kesejahteraan masyarakat tak kalah pentingnya dengan investasi pada masa depan bisnis. PT HM Sampoerna Tbk mendukung berbagai program tanggung jawab sosial untuk meningkatkan kondisi hidup di lingkungan tinggal dan kerja para karyawan PT HM Sampoerna Tbk, serta pada masyarakat petani yang memasok tembakau pada PT HM Sampoerna Tbk. Sejumlah bidang utama pemberian dukungan PT HM Sampoerna Tbk adalah pengentasan kemiskinan, pendidikan, pelestarian lingkungan dan penanganan bencana alam. • Empat pilar Program Tanggung Jawab Sosial PT HM Sampoerna Tbk 1. Penanggulangan Bencana Untuk menanggulangi bencana alam PT Sampoerna membentuk Tim Sampoerna Rescue (SAR). Tim tersebut telah diikutsertakan untuk melakukan penanganan bencana alam di berbagai daerah di Indonesia. Selain itu PT Sampoerna juga memberikan bantuan air bersih untuk masyarakat yang terkena bencana. 2. Pendidikan Sampoerna berfokus dalam memberikan akses lebih besar terhadap materi pendidikan melalui Pusat Pembelajaran Masyarakat dan Mobil Pustaka di daerah sekitar pabrik di Jawa Timur dan Jawa Barat. Sampoerna juga mengoperasikan perpustakaan karyawan di pabrik Surabaya, Jawa
  • 6. Timur. Memberikan beasiswa bagi pelajar dan mahasiswa di berbagai sekolah dan perguruan tinggi, baik negeri maupun swasta. Sebagai bentuk kepeduliannya terhadap pendidikan, Sampoerna mendirikan sekolah bisnis yaitu Sampoerna School of Business dan Akademi Putera Sampoerna Foundation atau lebih dikenal sebagai Sampoerna Foundation adalah sebuah yayasan nirlaba yang didirikan oleh Putera Samporna beserta para pemegang saham PT HM Sampoerna lainnya didirikan pada tahun 2001 bertujuan untuk peningkatan pendidikan nasional di Indonesia. 3. Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat Pada tahun 2006, Pusat Pelatihan Kewirausahaan Sampoerna (PPKSampoerna) mulai beroperasi di dekat pabrik yang berada di Sukorejo, Pasuruan, Jawa Timur. PPKSampoerna menyelenggarakan program pendidikan dan pelatihan untuk mendorong pengembangan usaha kecil di masyarakat yang tinggal di sekitar pabrik Sampoerna dan di sejumlah daerah lain di Jawa Timur dan Lombok. Selain itu untuk pemberdayaan ekonomi masyarakat, Sampoerna juga membangun usaha mikro dan kecil. 4. Keberlangsungan Lingkungan Melalui kerja sama dengan beberapa organisasi lingkungan, Sampoerna mendukung Program Pelestarian Mangrove di Surabaya dan penanaman kembali hutan di Pasuruan dan Lombok untuk mewujudkan lingkungan yang berkelanjutan. ANALISIS SWOT PT HM SAMPOERNA TBK 1. Strength Ø Kualitas Bahan Baku Kualitas bahan baku rokok sampoerna sudah terpercaya, kualitas bahan baku menjadi andalan sampoerna untuk bersaing dengan empat perusahaan rokok besar Indonesia lainnya (Gudang garam, Djarum, Bentoel Prima dan Wismilak). Ø Menguasai pangsa pasar Produk-produk rokok sampoerna secara keseluruhan menguasai pangsa pasar rokok Indonesia dengan pangsa pasar 24,2 %, posisi runner-up Gudang Garam 23,6 dan pada peringkat ketiga Djarum 20,4 %. Ø Kredibilitas Perusahaan Perusahaan yang telah berdiri hampir mencapai seratus tahun pastinya memiliki kredibilitas perusahaan yang baik. Kredibilitas Sampoerna tidak dibangun dalam semalam, tetapi melalui jalan yang panjang dan berbagai prestasi yang telah ditorehkan. Kredibilitas perusahaan inilah yang menjadi dasar terbentuknya trust „kepercayaan‟ dari para stakeholder yang terbukti menjadi poin krusial dalam pengembangan suatu bisnis. Ø Budaya Perusahaan Budaya perusahaan dalam tubuh sampoerna sudah menjadi spirit d‟corps sampoerna. Dalam kegiatan sehari-hari budaya perusahaan tersebut menjiwai seluruh aktifitas karyawan sehingga kinerja karyawan menjadi lebih efektif dan efisien. Dengan adanya budaya perusahaan yang baik maka perusahaan akan mampu bertahan dan berkembang lebih baik lagi. Ø Nilai capital yang besar Setelah Philip Morris menjadi pemilik dominan saham perusahaan. Sampoerna memiliki capital yang cukup besar dan jaminan tersedianya modal dibawah naungan perusahaan rokok raksasa
  • 7. dunia. Dengan tersedianya dana yang besar, memudahkan perusahaan untuk menjalankan strategi pemasaran dan kegiatan operasional perusahaan. 2. Weakness Ø Harga yang cukup mahal Harga yang cukup mahal Harga yang cukup mahal menjadi kelemahan sampoerna yang sangat terlihat dimata competitor. Harga cukup mahal ini bersala dari biaya promosi yang besar dan bahan baku yang mahal. Ø Kurang diminatinya produk rokok SKM mild di Internasional Para perokok luar negeri sudah terbiasa dengan rokok putih dan sudah candu dengan rasa yang diberikan oleh rokok putih, kehadiran rokok kretek mild tidak bias menggeser kedudukan rokok putih sebagai rokok no. 1 di luar negeri untuk saat ini. Ø Kalahnya pangsa pasar SKM filtered dari para pesaing Walaupun Dji Sam Soe Filtered memilki kualitas tembakau dan cengkeh yang tidak kalah dari para pesaing, tetapi perbedaan harga membuat Dji Sam Soe filter tidak bias menggeser kedudukan Gudang Garam Internasional dari peringkat pertama dan minimnya distribusi dan promosi membuat sangat memperkokoh posisi Gudang Garam Internasional sebagai Champion. Ø Modal yang cukup besar untuk mengadakan event berkala seperti A mild live wanted, Java Jazz, COPA Dji Sam Soe, Liga voli Proliga, IBL, Jak Jazz dan Soundrenaline. Pengalokasian yang dipakai sampoerna banyak dipakai untuk membuat suatu event, terlebih lagi event yang dibuat adalah event berkala (Java Jazz, Jak jazz, IBL, Proliga, COPA, Soundrenaline dan Amild live wanted) dengan jangka waktu setahun sekali event tersebut dilaksanakan, sudah terhitung ada tujuh event besar yang harus didanai setiap tahunnya. Dengan adanya event berkala tersebut sampoerna harus menyediakan dana yang cukup besar Ø Lambatnya pertumbuhan rokok Avolution Rokok Avolution yang seharus menjadi harapan agar dapat bersaing dengan rokok putih, tetapi yang terjadi pertumbuhan rokok tersebut sangat lambat, permintaan turun dan profit menurun, akhirnya malah memberikan kerugian dan memberikan dampak yang negative. Rokok Avolution yang seharusnya harapan dilihat dari launchingnya yang sangat luar biasa utnuk industry rokok Indonesia, tetapi yang terjadi produk ini tidak memberikan laba yang sesuai harapan seiring berjalannya waktu. 3. Opportunity Ø Masuknya Philip Morris sebagai mitra bisnis Masuknya Philip Morris yang notabenenya termasuk perusahaan rokok besar dunia, memudahkan sampoerna untuk mengekspansi bisnisnya ke International melalui bantuan perusahaan Philip Morris Ø Trend pasar positif untuk rokok Low Tar Low Nicotine (LTLN) di Indonesia Perlu diketahui lagi bahwa rokok akan menyebabkan kecanduan dan kecanduan tersebut tidak hanya karena rokoknya tetapi juga karena rasa yang diberikan oleh rokok tersebut, kecanduan tersebut membuat seseorang tidak bias pindah ke produk lain. Dilihat dari pengertian diatas, dapat disimpulkan bahwa perokok telah menjadi menyumbang laba tetap untuk perusahan rokok. Meningkatnya jumlah anak muda yang merokok dan banyak strategi yang diluncurkan produsen LTLN untuk menarik para anak muda dengan event music menyebabkan banyaknya anak muda yang menggemari rokok LTLN, memberikan angin perubahan untuk industry rokok dimasa mendatang karena anak muda yang merokok LTLN saat ini tidak bias pindah ke merk lain
  • 8. dikarenakan dia sudah candu dari rasa yang diberikan rokok tersebut. Tingginya kesadaran kesehatan masyarakat dan gaya hidup yang menganggap rokok LTLN lebih keren memungkinkan perubahan trend pada industry rokok. Ø Banyaknya spot yang terdapat pada event untuk mempromosikan produk baru Banyaknya event yang diadakan sampoerna menjadi kesempatan bagi sampoerna untuk mempromosikan produk baru tanpa dipungut biaya advertising. Dengan banyaknya event, akan meningkatkan brand awareness yang dimiliki produk tersbut sehingga memudahkan produk itu dikenal dan diingat customer. Ø Kemungkinan produk baru Besarnya modal yang dimiliki sampoerna dan kerjasamanya dengan Philip Morris, memungkinkan Sampoerna untuk mengembangkan produk baru apabila ada pasar yang cocok. Ø Beralihnya customer rokok competitor ke rokok LTLN Sampoerna. Tingginya kesadaran akan kesehatan masyarakat memungkinkan pindahnya customer rokok GG dan Djarum ke rokok LTLN Sampoerna atau A mild. Besarnya kemungkinan pindah sangat tinggi karena tingginya kesadaran akan kesehatan dan rasa dari rokok sampoerna memiliki kemiripan dengan rokok SKM GG Internasional dan Djarum Super. 4. Threats Ø Regulasi dan perda mengenai anti-rokok Perda ini memungkinkan penurunan jumlah perokok dan permintaan atas rokok yang terjadi disuatu daerah yang memiliki perda anti-rokok. Ø Kompetitor dari rokok jenis Mild Dilihat dari trend positif rokok mild, banyak dari produsen rokok mulai merambah pangsa pasar rokok mild. Untuk saat ini produsen rokok besar sudah memproduksi rokok mild, Gudang Garam ada Surya Signature, dari pihak Djarum lahir LA Light, yang cukup mengancam Sampoerna saat ini, dari kubu Bentoel Prima ada Starmild yang berada di posisi ketiga pangsa pasar rokok mild, bahkan produsen rokok kecil seperti Nojorono Tobacco Indonesia ikut meramaikan industry rokok Indonesia dengan mengusung produk Class Mild yang menduduki peringkat runner-up. Bertambahnya competitor menambah ketatnya persaingan rokok di Indonesia, akhirnya ada yang tersingkir dari persaingan tersebut. Ø Bertambahnya competitor rokok jenis mild Pangsa pasar rokok mild yang menjanjikan di masa depan memungkinkan munculnya pendatang baru dalam persaingan industry rokok mild. Ø Tingginya pajak rokok Tingginya pajak rokok membuat rendahnya daya beli masyarakat terhadap rokok sehingga terjadi penurunan permintaan rokok. Ø Berkurangnya event yang disponsori perusahaan rokok Berkurangnya event yang disponsori rokok merupakan impact dari mindset masyarakat yang mendukung anti-rokok dan ingin mengurangi promosi rokok yang terdapat pada event khususnya event anak muda. Dengan berkurangnya event yang disponsori perusahaan rokok membuat perusahaan rokok sulit untuk mempromosikan produknya dan seiring berjalannya waktu tingkat awareness akan berkurang. HASIL ANALISIS Dari analisis SWOT yang PT HM Sampoerna Tbk. sebutkan diatas, dapat di perinci menjadi beberapa inti yakni sebagai berikut:
  • 9. Ø Strength 1. Kualitas Bahan Baku 2. Menguasai pangsa pasar 3. Kredibilitas perusahaan 4. Budaya Perusahaan 5. Nilai capital yang besar Ø Weakness 1. Harga yang cukup mahal 2. Kurang diminatinya produk rokok kretek mild di Internasional 3. Kalahnya pangsa pasar SKM filtered dari para pesaing 4. Modalyang cukup besar untuk mengadakan event berkala. 5. Lambatnya pertumbuhan rokok Avolution Ø Opportunity 1. Masuknya Philip Morris sebagai mitra bisnis 2. Trend pasar positif untuk rokok Low Tar Low Nicotine (LTLN) diIndonesia 3. Banyaknya spot yang terdapat pada event untuk mempromosikan produk baru 4. Kemungkinan lahirnya produk baru 5. Beralihnya customer competitor ke rokok (LTLN) Sampoerna Ø Threath 1. Regulasi dan perda mengenai anti-rokok 2. Kompetitor dari rokok jenis Mild 3. Bertambahnya competitor rokok jenis mild 4. Tingginya pajak rokok 5. Berkurangnya event yang disponsori oleh industry rokok Strategi yang dapat digunakan SO Strategy (S1,O4) Inovasi terbaru produk untuk target mancanegara (S4,O1) Berusaha untuk mencari investor,dibawah naungan Philip morris memudahkan sampoerna untuk mencari modal. (S5,03) Promosi besar-besaran untuk menigkatkan brand awareness dan ekspansi bisnis. (S3,05) melakukan strategi merebut customer (S2,O2)Tetap mempertahankan pangsa pasar mild yang sedang trend saat ini OW Strategy (W5,O1) Atur strategi untuk mempromosikan Avolution di luar negeri melalui bantuan perusahaan Philip Morris (W3,O2) Lebih memfokuskan strategi untuk mempertahankan mild sebagai tren saat ini (W2,O4) Buat Inovasi terbaru untuk membuat rokok putih. (W1,O5) Tekankan Finest Quality kepada customer dan buat persepsei finest Quality tersebut melalui media promosi. (W4,O3) Pada event yang berskala besar adakan promosi besar-besaran untuk meningkatkan awareness customer. SO Strategy (S5,T1) Ikut dalam kampanye anti-rokok untuk meningkatkan awareness (S2,T3) Kendalikan pangsa pasar dengan menurunkan harga mild.
  • 10. (S3,T5) Berusaha untuk mendapatkan sponsor melalui syarat tertentu (S5,T4) adakan riset untuk mencari bahan baku yang lebih murah. (S1,T2) Pertahankan customer dan bangun persepsi di customer bahwa sampoerna The Finest Quality OW Strategy (W2,T4) Kurangi penawaran mild untuk luar negeri karena bea cukai yg mahal, tingkatkan penawaran dalam negeri. (W3,T2) Melakukan penetrasi pasar untuk produk SKM filter (W1,T1) Membuat Strategi CSR untuk menghadapi perda rokok. (T4, W5) Buat citra Avolution lebih exclusive lalu ekspor keluar negeri. (W4,T5) Manfaatkan event berkala sampoerna untuk promosi produk. Strategi Yang digunakan Oleh PT. Sampoerna 1. Market Driven Strategy PT Sampoerna untuk mengawali menjadikan Market Sebagai Orientasi Untuk Membuat Strategy harus diyakini bahwa customer merupakan raja sudah sepatutnya raja harus dipenuhi kebutuhannya dan keinginannya. Perlu adanya upaya yang menjaga hubungan dengan para customer untuk mempertahankan loyalitasnya, untuk dapat mempertahankan loyalitas customer harus ada observasi pada pasar, mengetahui apa yang diinginkan pasar, membuat sebuah inovasi produk baru yang sesuai dengan kebutuhan dan keinginan pasar. Market Driven Strategy secara garis besar adalah strategi yang diaplikasikan dengan cara memahami pasar, customers dan pesaing. Memahami pasar dapat diartikan bahwa produk yang kita berikan harus sesuai apa yang diinginkan pasar tersebut melalui. Memahami customer dapat diartikan selain membuat produk yang diinginkan pasar, sebagai businessman kita juga harus dapat memberikan nilai tambah (value) kepada customer,value yang diberikan harus lebih dari pengorbanan yang telah dilakukan. Setelah kita memahami pasar, memahami customer kita juga harus memahami pesaing, kita harus memahami kondisi pesaing, value apa yang diberikan pesaing kepada customer, teknologi apa yang pesaing pakai dll. PT Sampoerna sudah berbasis Berorientasikan Market Driven Strategy sejak kemunculan produk A mild. Produk A mild merupakan salah satu implementasi dari market driven strategy dikarenakan produk A mild memiliki keunikan tersendiri dengan kandungan nikotin dan tar yang rendah. Produk A mild memilki keunikan tersendiri dilihat dari tema komunikasi pertamanya „Taste of the Future‟ yang ingin mencirikan produk A mild memiliki perbedaan yang bukan rasa tetapi juga sebuah gaya hidup masa depan. 2. Blue Ocean Strategy. Blue Ocean Strategy yang digunakan PT. HM Sampoerna dalam bisnisnya dapat dilihat dengan diluncurkannya produk A Mild. Peluncuran ini cukup mengagetkan banyak pihak, terutama industri rokok saat itu. Hal ini disebabkan karena produk A-Mild merupakan produk yang unik, yang tidak tergolong dalam kategori manapun, dari tiga kategori besar rokok yang ada saat itu, yaitu sigaret keretek tangan (SKT), sigaret keretek mesin (SKM) reguler, dan sigaret putih mesin (SPM). Melalui A-Mild PT Sampoerna Tbk mengambil langkah berani untuk membuat sebuah kategori baru, yakni SKM mild. Sejak awal A-Mild memang sudah dirancang untuk menjadi produk yang tidak ada duanya di pasar domestik saat itu. A-Mild merupakan rokok rendah
  • 11. nikotin (Low Tar Low Nicotine) pertama di Indonesia dengan komposisi tar/nikotin 14 mg/1.0 mg. Tidak hanya pada komposisi, Sampoerna juga melakukan perubahan pada kemasan A-Mild dengan mengurangi isi 20 batang menjadi 16 batang. Untuk inovasi produk A Mild dibutuhkan waktu 2 tahun untuk mempersiapkannya. Hal ini dikarenakan pada saat itu tidak ada benchmark produk yang dapat dijadikan acuan, termasuk di pasar internasional. Yang ada hanya berbagai survey dan riset yang melibatkan konsumen, termasuk di antaranya uji buta yang tidak hanya dilakukan sekali, tapi beberapa kali di beberapa kota. Tahun 1994 A-Mild mengganti motto kampanye Taste of the future dan menggantinya dengan How low can you go. Dengan motto ini Sampoerna seolah-olah menantang konsumen untuk berpikir ulang mengenai jenis rokok yang mereka konsumsi. Cara ini terbukti efektif karena penjualan A-Mild naik tiga kali lipat, dari sebelumnya hanya 18 juta batang per bulan menjadi 54 juta batang per bulan. Dan seiring dengan berjalannya waktu, penjualan A-Mild pun terus naik. Tahun 1996, A-Mild sudah menembus penjualan sebanyak 9,8 miliar batang, atau 4,59% total penjualan rokok nasional. Di tahun 2005, rokok SKM mild sudah mengambil porsi 16,97% total rokok nasional. Hingga kini A-Mild telah menjadi salah satu produk unggulan dari Sampoerna dengan penguasaan pasar sekitar 50%. 3. Memberi “Customer Value” Pada Produknya Pada perusahaan sampoerna, Customer value diimplementasikan dengan cara limited edition pada beberapa produk sampoerna, yaitu A-mild. Sampoerna memproduksi limited edition pada produk A-mild kemasan 12 batang, Dengan adanya A mild limited edition, Sampoerna memberikan nilai tambah dengan memberikan tampilan yang berbeda dari bungkus rokok biasa dan tercantum joke pada bungkus rokok limited edition tersebut seperti „Kalo cinta itu buta, buat apa ada bikini‟, joke tersebut sangat memberikan nilai tambah kepada para customer muda. Edisi terbatas (limited edition) dimaksudkan untuk menarik konsumen muda dan juga limit ededition A-mild diperuntukkan untuk meningkatkan penjualan A-mild kemasan 12 batang yang cukup rendah dibandingkan A mild kemasan 16 batang. 4. Diversifikasi Produk Diversifikasi adalah strategi penempatan dana investasi kita ke instrumen yang berbedabeda.Alasan mengapa PT. HM SAMPOERNA Tbk. melakukan diversifikasi. Diversifikasi produk adalah upaya yang dilakukan perusahaan untuk memasarkan beberapa produk yang sejenis dengan produk yang sudah dipasarkan sebelumnya. Perusahaan melakukan diversifikasi produk ditujukan: • untuk membuat produk tahan lebih lama, • mengarah kepada produk siap konsumsi / digunakan, • memenuhi selera, kebutuhan dan harapan konsumen, • memperluas pasar, mempermudah transportasi, menyerap tenaga kerja, member nilai tambah, pendapatan dan lain sebagainya. Jadi intinya PT. HM SAMPOERNA Tbk. melakukan diversifikasi produk untuk menaikan penetrasi pasar atau membedakan produk satu dengan lainnya. Beberapa produk PT. HM SAMPOERNA Tbk. antara lain : I. PT Sampoerna – rokok a. Dji Sam Soe
  • 12. b. A Mild c. U Mild d. Sampoerna Hijau e. Avolution f. Kraton Dalem g. Panamas h. Komet i. Sampoerna Pas j. A Flava PT Sampoerna Printpack – percetakan kemasan Perusahaan Percetakan dan Kemasan yang tergabung dalam Kelompok Perusahaan Sampoerna (KPS), lokasi di Jakarta. Alamat Jl. Raya Bekasi km 24 Cakung , Jakarta Timur Selain itu PT. HM Sampoerna merupakan salah satu perusahaan yang termasuk dalam kategori single business. Sehingga Dalam single business terdapat tiga level strategi, yaitu: 1. Functional – area Strategies Inovasi yang dilakukan Sampoerna tak hanya terbatas inovasi dalam produk. Yang penting dan dampaknya justru sangat luas adalah inovasi dalam teknologi, proses, sistem, strategi, dan bahkan model bisnis. Ø Inovasi Aga Sampoerna membangun manajemen yang mendorong pendelegasian karyawan di tahun 1960-an Ø Inovasi Liem seeng Tee dalam membangun keagenan dalam pendistribusian Dji Sam Soe ditahun 1920-an Ø Inovasi Putera Sampoerna mengembangkan sistem distribusi langsung, membangun corporate brand “HM Sampoerna,” dan pembenahan proses di fasilitas produksi Sukorejo. Dan yang tak boleh dilupakan tentu saja adalah inovasi “raksasa” berupa perubahan model bisnis Sampoerna dari “manufacturing-driven company” menjadi “market-driven company,” pada awal tahun 1990-an yang pengaruhnya sangat luas ke seluruh aspek operasional perusahaan. 2. Business Strategy Untuk memperkuat posisi pasarnya, PT.HM Sampoerna menghadirkan beberapa macam inovasi, antara lain : Ø Meluncurkan rokok A Flava Click Mint yaitu produk rokok mild pertama di Indonesia dengan inovasi click mint, yang menawarkan 2 pengalaman rokok berbeda kepada perokok dewasa, yaitu rokok dengan rasa mild & mint. Ø Meluncurkan rokok A Mild, A-Mild merupakan rokok rendah nikotin (Low Tar Low Nicotine/LTLN) pertama di Indonesia dengan komposisi tar/nikotin 14 mg/1.0 mg. 3. Operating Strategies Perusahaan-perusahaan yang paling dikagumi dunia dalam perencanaan dan pengendalian operasinya banyak menerapkan Six Sigma, salah satunya adalah PT HM Sampoerna Tbk.Six Sigma merupakan tujuan yang hampir sempurna dalam memenuhi persyaratan pelanggan. Six Sigma merujuk kepada target kinerja operasi yang diukur secara statistik dengan hanya 3,4 kesalahan untuk setiap juta aktivitas. Six Sigma juga merupakan usaha perubahan budaya supaya
  • 13. posisi perusahaan ada pada kepuasan pelanggan, profitabilitas dan daya saing yang lebih besar. Six Sigma merupakan sistem yang komprehensif dan fleksibel untuk mencapai, mempertahankan dan memaksimalkan sukses bisnis, yang secara unik dikendalikan oleh pemahaman yang kuat terhadap kebutuhan pelanggan, pemakaian disiplin terhadap data, fakta dan analisis statistik serta perhatian cermat untuk mengelola, memperbaiki dan menanamkan kembali proses bisnis. Kesimpulan : Perusahaan sampoerna merupakan perusahaan rokok besar di Indonesia, dengan melakukan diversifikasi dengan berbagai merk dan produk, merupakan suatu langkah yang dijalankan oleh PT. sampoerna agar perusahaan mencapai income stabil karena akan kestabilan Product Life Cycle. PT sampoerna didirikan oleh Liem Seeng Tee dan istrinya Siem Tjiang Nio, sampai diturunkan kepada anak-anaknya yaitu Aga Sampoerna, Putera Sampoerna dan putera sampoerna. Tahun 2005 perusahaan ini diakuisisi oleh Philip Morris, sejumlah 40 % dari saham sampoerna dibeli oleh Philip Morris .Philip Morris adalah produsen rokok asal Amerika Serikat dengan keahlian pada produk rokok putih seperti Marlboro, Virginia Slims, dan Benson & Hedges. PT HM Sampoerna Tbk. Memiliki tanggung jawab sosial yang tinggi pada sekitar. Hal ini tunjukkan dengan kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh perusahaan ini seperti penanggulangan bencana dengan membentuk Tim Sampoerna Rescue (SAR), kemudian dalam bidang pendidikan perusahaan ini mendirikan sekolah bisnis yaitu Sampoerna School of Business dan Akademi Putera Sampoerna Foundation yang bertujuan untuk peningkatan pendidikan nasional di Indonesia. Selain itu sampoerna juga melakukan Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat dengan mendirikan Pusat Pelatihan Kewirausahaan Sampoerna (PPKSampoerna) dan dalam bidang lingkungan sampoerna memberi dukungan terhadap Program Pelestarian Mangrove di Surabaya dan penanaman kembali hutan di Pasuruan dan Lombok untuk mewujudkan lingkungan yang berkelanjutan PT Sampoerna menjadikan Market Sebagai Orientasi Untuk Membuat Strategy harus diyakini bahwa customer merupakan raja sudah sepatutnya raja harus dipenuhi kebutuhannya dan keinginannya. Selain itu perusahaan ini melakukan differensiasi produk terhadap produk lain dengan diluncurkannya produk A-Mild. Peluncuran ini cukup mengagetkan banyak pihak, terutama industri rokok saat itu. A-Mild merupakan rokok rendah nikotin (Low Tar Low Nicotine) pertama di Indonesia dengan komposisi tar/nikotin 14 mg/1.0 mg. dan juga berbagai jenis merk dikeluarkan oleh Perusahaan ini. Perusahaan sampoerna Tbk, haruslah selalu bercermin tantang kondisi perusahaan saat ini melalui analisis SWOT, karena dengan SWOT kita bisa menciptakan strategi untuk kemajuan perusahaan yakni dengan meningkatkan strength dan opportunity dan kemudian memperkecil weakness dan Threath. SUMBER : http://www.sampoerna.com http://www.liputan6.com http://www.wikipedia.com