2. •Alifia Nur Rachma (03)
•Aurellya Esthitama Putri (06)
•Friska Sofia Agustine (17)
•Hebby Lutfionin Butsyaina (18)
•Nurriza Rahmadaningtyas (26)
Kelas : X MIA 2
Nama kelompok :
4. A. Pengertian Cnidaria
Cnidaria adalah sebuah filum yang terdiri atas sekitar
9.000 spesies hewan sederhana yang hanya ditemukan
di perairan, kebanyakan lingkungan laut. Dari sudut
etimologi, kata Cnidaria berasal dari bahasa Yunani
“cnidos” yang berarti “jarum penyengat”. Filum
Cnidaria meliputi ubur-ubur, hydra, anemon laut, dan
hewan karang. Filum ini disebut Cnidaria karena
memiliki knidosit atau sel-sel penyengat yang terdapat
pada epidermisnya
5. B. Ciri-Ciri Cnidaria
Tubuh hewan tersebut tidak jauh berbeda seperti
kantung dengan beberapa tentakel di sekitar mulut.
Pada permukaan tentakel, terdapat sel beracun
(knidoblast) yang mengandung sel penyengat kecil
(nematosis) yang dapat digunakan untuk melumpuhkan
mangsa sehingga dia dapat mempertahankan dirinya.
Penyengat ini dapat melumpuhkan organisme kecil,
besar, bahkan manusia. Tentakel dengan penyengat
inilah yang merupakan ciri utama dari filum ini.
6. C. Contoh Cnidaria
seekor Hydra dari kepala sampai pangkal, maka hewan ini
tidak mempunyai permukaan dorsal dan permukaan
ventral, maupun sisi kanan dan sisi kiri sehingga akan
menampakkan tubuhnya yang simetris radial. Tubuhnya
tersusun dari dua lapisan kulit (diplobastik), yaitu
ektoderm dan endoderm. Ingatlah ektoderm sebagai
lapisan luar (epidermis) untuk melindungi endoderm
sedangkan endoderm sebagai lapisan dalam
(gastrodermis) untuk pencernaan. Di antara kedua
lapisan ini terdapat rongga yang berisi bahan seperti jeli,
yaitu zat gelatin yang dinamakan mesoglea dan pada
lapisan ini terdapat sel-sel saraf yang letaknya tersebar
dan karena tidak mempunyai kepala, maka tidak memiliki
pusat susunan saraf pusat.
7. D. Fase Fase Cnidaria
• Fase Polip
• Daur hidup Cnidaria mengalami fase polip dan fase medusa. Pada fase polip hidupnya menempel
di batuan perairan. bentuknya seperti silinder dengan ujung yang satu terdapat mulut yang
dikelilingi tentakel dan ujung lain buntu untuk melekatkan diri. Polip ini umumnya hidup secara
soliter atau menyendiri, tetapi ada pula yang membentuk koloni, karena dia melekat jadi tidak
dapat bergerak bebas. Polip yang membentuk koloni mempunyai beberapa macam bentuk
menurut fungsinya, yaitu polip untuk makan yang disebut gastozoid. Polip yang digunakan untuk
pembiakan dengan menghasilkan medusa disebut gonozoid dan polip untuk pertahanan. Koloni
dari beberapa bentuk polip disebut polimorfisme
8. D. Fase Fase Cnidaria
• Fase Medusa
Pada fase medusa, Cnidaria hidup melayang-layang di perairan. Bentuk tubuhnya tampak
seperti payung/lonceng dengan tantakel pada bagian tepi yang melingkar, tampak
transparan, dan berenang bebas. Di bagian tengah permukaan bawahnya terdapat mulut.
Bentuk tubuh lainnya seperti bunga mawar dan mendapat julukan “mawar laut”. Fungsi
dari medusa adalah untuk berkembang biak secara seksual, jadi pada fase medusa ini akan
menghasilkan sperma dan ovum. Tidak semua Cnidaria mempunyai bentuk polip dan
medusa, ada yang hanya mempunyai bentuk polip saja.
9. E. Perkembangbiakan Cnidaria
• Untuk memperbanyak diri, Cnidaria berkembang biak secara aseksual dengan
membentuk kuncup/tunas yang menempel pada hewan induknya, yaitu pada
kakinya dan akan membesar sehingga terbentuk tentakel kemudian terlepas
sehingga dapat menjadi individu baru. Ada juga yang tetap melekat pada
induknya dan induknya tetap membentuk kuncup yang lain sehingga
terbentuklah koloni.
• Selain secara aseksual, Cnidaria dapat juga berkembangbiak secara seksual,
yaitu dengan penyatuan sperma dan sel telur yang akan terbentuk zigot.
Sperma yang telah masak dikeluarkan dalam air dan akan berenang menuju
ovum. Jika bertemu, terjadilah pembuahan dan zigot yang akan dihasilkan
tumbuh menjadi larva bersilia yang disebut planula. Zigot ini dapat berenang
meninggalkan induknya dengan tujuan agar tidak terjadi perebutan makanan.
Jika terdapat pada suatu perairan yang cocok, maka akan tumbuh membentuk
individu baru
10. F. Jenis-Jenis Cnidaria
Para ahli taksonomi membagi Cnidaria menjadi tiga kelas,
yaitu Hydrozoa, Scyphozoa, dan Anthozoa
11. F. Jenis-Jenis Cnidaria
• 1. Hydrozoa
A) Hydra
Berdasarkan pengamatan dapat kita lihat bentuk Hydra seperti
kantung, berongga, dan tidak bersekat. Hidupnya secara soliter di air
tawar. Makanannya berupa hewan-hewan kecil misalnya jentik nyamuk,
udang, kerang. Hydra bereproduksi secara aseksual dan seksual
12. F. Jenis-Jenis Cnidaria
B) Obelia
Obelia merupakan jenis Cnidaria yang hidup di air laut dan hidup secara
berkoloni. Tubuhnya mempunyai rangka luar yang mengandung kitin.
Hidupnya sebagai koloni polip, yaitu polip hidrant yang berfungsi untuk
makan dan polip gonangium yang berfungsi membentuk medusa dan
dapat menghasilkan alat reproduksi.
13. F. Jenis-Jenis Cnidaria
C) Physalia
Physalia mempunyai bagian tubuh sebagai pelampung,
hidupnya sebagai koloni polip yaitu ada polip untuk makan
(gastrozoid), polip untuk reproduksi (gonazoid) dan polip
untuk menangkap mangsa (daktilozid).
14. F. Jenis-Jenis Cnidaria
2. Schyphozoa
Schyphozoa memiliki bentuk dominan sebegai medusa. Hati-hati lagi
jika menyentuh ubur-ubur karena tentakelnya mengandung sel
penyengat dan mengeluarkan racun yang sangat gatal, jika tidak tahan
kulit akan melepuh
15. F. Jenis-Jenis Cnidaria
3. Anthozoa
Berdasarkan asal katanya, Anthozoa memiliki arti bunga, sering disebut
sebagai mawar laut, bentuknya sangat indah. Hewan ini sebenarnya
mempunyai tentakel. Termasuk jenis hewan ini adalah anemon laut dan
hewan karang. Kebanyakan hidup secara berkoloni yang membentuk
rumah dari kapur yang sering dinamakan “karang”.
16. G. Peranan Cnidaria bagi Kehidupan
Banyak sekali manfaat Cnidaria ini dalam kehidupan. Ubur-ubur sering
dimanfaatkan oleh orang Jepang untuk bahan makanan dan sebagai
bahan kosmetik. Beberapa jenis hewan Anthozoa dapat membentuk
karang yang bentuknya bervariasi dan sangat indah sehingga dapat
dimanfaatkan sebagai objek yang berkaitan dengan pariwisata. Ada
juga jenis Anthozoa yang membentuk rangka dari zat tanduk yang
sering dikenal sebagai akar bahar (Euplexaura antipathes) yang
kerangkanya dapat digunakan sebagai gelang. Kita seharusnya
bersyukur sebab di negara kita Indonesia, banyak sekali keindahan alam
yang dapat dijadikan objek wisata sehingga dapat meningkatkan taraf
perekonomian penduduk di sekitar tempat wisata itu. Selain itu, bangsa
kita menjadi lebih terkenal, misalnya dengan adanya Taman Laut
Bunaken di Menado, Pasir Putih di Jawa Timur, dan Taman Laut di Bali.
18. 1. Pengertian Ctenophora
• Ctenophora adalah salah satu filum hewan
invetebrata. Anggota filum ini menyerupai
hewan ubur-ubur walaupun secara klasifikasi berbeda
filum.
• Awalnya, Ctenophora dikelompokkan dengan Cnindria
dalam filum Coelenterata. Akan tetapi setelah disadari
adanya perbedaan menyebabkan spesies
Ctenophora ditempatkan pada filum yang terpisah.
Saat ini terdapat kurang lebih 150 spesies
20. 2. Klasifikasi Ctenophora
• Semua hewan yang tergolong Ctenophora hidup di
laut. Ctenophora terdiri dari dua kelas, yaitu kelas Nuda dan
kelas Tentaculata. Kelas Nuda dekelompokkan menjadi 1
ordo yaitu Berioda. Kelas Tentaculata dikelompokkan mejadi
4 ordo yaitu Cestida, Cydippida, Lobata, dan Platyctenida.
• Salah satu ciri khas yang membedakan Tentaculata dan Nuda
adalah tentakelnya. Tentaculata mempunyai tentakel yang
dilengkapi sel colloblasts untuk menagkap mangsanya.
Sementara kelas Nuda tidak mempunyai tentakel. Kelas Nuda
menangkap mangsanya dengan membuka rongga mulutnya
dengan lebar.
21. 3. Morfologi Ctenophora
Ctenophora memiliki bentuk tubuh yang bulat, lonjong, lunak dan simetris
radial. Salah satu keunikan Ctenophora adalah mampu mengeluarkan cahaya
dari tubuhnya sendiri.. Bagian permukaan luar Ctenophora mempunyai
delapan baris sisir yang disebut dengan cilia yang dapat digunakan sebagai
alat gerak. Oleh karena itu, hewan ini dikenal sebagai ubur-ubur sisir karena
secara vertikal tubuhnya terbagi oleh 8 helai cilia yang tampak seperti
deretan sisir. Ctenophora memiliki mulut untuk masuknya makanan serta
dua lubang anus untuk mengeluarkan air dan kotoran di ujung yang lain.
22. 4. Reproduksi Ctenophora
• Hampir semua spesies Ctenophora adalah hermafrodit
atau memiliki alat kelamin ganda. Reproduksi Ctenophora
dilakukan secara seksual. Meskipun ada beberapa spesies
yang melakukan reproduksi secara aseksual dengan cara
fragmentasi.
• Alat reproduksi Ctenophora terletak di bawah cilia. Sel
ovum dan sperma dilepaskan melalui pori – pori yang ada
di epidermis. Sebagian besar spesies Cnetophoa
melakukan pembuahan secara eksternal atau diluar tubuh
Cnetophora, meskipun ada beberapa spesies yang
melakukannya secara internal.
23. 5. Peranan Ctenophora
• Ctenophora mempunyai peranan diantaranya adalah ikut
menjaga keseimbangan ekosistem di laut. Hal karena Ctenophora
suka memakan fitoplankton (plankton tumbuhan).
• Selain itu juga Ctenophora juga sebagi sumber makanan bagi
hewan laut seperti: Salmon, penyu, dan ubur ubur.
Namun Ctenophora juga memiliki kerugian bagi peternakan tiram
karena hewan-hewan ini memakan larva-larva tiram sehingga
merugikan petani tiram. Selain itu, bila terjadi ledakan populasi,
maka dapat membuat ekosistem tidak seimbang. Hal ini pernah
terjadi di tahun 1989 di Laut Hitam saat Ctenophora memkan
larva ikan Pelgis. Dan tahun 1999 di Laut Kaspia. Hasilnya adalah
bahwa 75% dari zooplankton sudah habis, sehingga
mempengaruhi seluruh rantai makanan danau.