1. Novel ini menceritakan perjalanan hidup seorang gadis kidal yang selalu mendapat masalah karena kebiasaan menulisnya menggunakan tangan kiri.
2. Tokoh utama berusaha untuk tetap tegar menghadapi berbagai rintangan dengan sifat sabar dan kemampuan beradaptasi.
3. Novel ini memberi pesan bahwa apapun keadaan kita, kita harus yakin pada diri sendiri dan terus berusaha menjadi lebih baik.
2. RESENSI NOVEL
“ LEFT HANDED GIRL”
Judul Resensi : Semangat dewasa si Gadis Kidal
Judul Novel : Left Handed Girl
Penulis : Ayunda Nisa Chaira
Penerbit : DAR! Mizan
Tahun Terbit : 2011
Tebal : 192 halaman
Berat : 0,20 kg
ISBN : 9789790667488
Cover : Soft Cover
Resensi/ Sinopsis
“Ini Indonesia, ini Negeri Budaya.” Kalimat itu terus terngiang di telingaku setelah
kedatanganku ke tanah air. Awalnya, aku bangga memanggul kalimat itu di pundakku,
sampai aku tahu bahwa salah satu budaya Indonesia sangat bertentangan dengan
keadaanku, yaitu budaya melakukan suatu dengan bagian tubuh kanan! Sedangkan aku,
seorang left-hander alias orang kidal.”
Buku ini menceritakan tentang seorang Gadis Kidal yang selalu mendapat masalah
karena ia adalah seorang Left-hander. Dia menemukan dan masuk ke komunitas yang
anggotanya memiliki keadaan yang sama dengan nya (Kidal). Tapi bukan berarti
masalahnya hanya sampai di situ.
Bab 1 dalam novel ini adalah menceritakan tentang kehidupan tokoh aku. Dia
hidup dan tinggal di Australia,namun karena kakeknya sakit maka ia harus pulang dan
tinggal di Indonesia. Semingggu kemudian kakeknya meninggal dan disusul 10 hari
kemudian ayahnya meninggal.
Bab 2 menceritakan tentang kehidupannya disekolah. Ia adalah satu-satunya murid
yang berasal dari Australia. Disana ia terbiasa menulis dengan tangan kiri. Padahal di
Indonesia menulis menggunakan tangan kiri adalah hal yang kurang baik. Namun ia tak
mudah menyerah, ia terus mencoba menulis menggunakna tangan kiri.
3. Pada hari perayaan Kidal, 13 Agustus, yang seharusnya menjadi hari yang bahagia
bagi komunitasnya dan dirinya untuk menyalurkan aspirasi dan hal positif lainnya, justru
diisi dengan hal-hal negatif dan berbau anarkis oleh para anggotanya. Masalah-masalah
lain juga berturut-turut menghampirinya, fitnah-fitnah yang mulai bermunculan terhadap
dirinya, pengkhianatan sahabat, dan masalah internal dalam keluarga.
4. Unsur Intrinsik
1. Tema : Perjalanan hidup seorang gadis kidal
2. Latar cerita
Latar tempat cerita : Australia, desa, Indonesia, sekolah
Latar suasana cerita : Mengharukan, menyedihkan, dan menyebalkan.
Latar waktu cerita :
3. Alur
Pada cerita ini alur yang digunakan adalah alur campuran, karena didalam cerita ini
menceritakan kisah hidupnya sekarang kemudian menceritakan kakeknya. Selanjutnya
ia menceritakan tentang sekolah dan kebiasaan yang rutin dia lakukan.
4. Gaya Bahasa : Menggunakan bahasa yang sangat mudah dimengerti oleh para
pembacanya.
5. Amanat cerita :
- Hal yang harus dimiliki oleh kita semua ialah, “KEYAKINAN”, karena dengan
keyakinan kita dapat mentaklukkan apa saja yang membuatkita lemah.
- Janganlah mudah tersinggung terhadap perkataan orang lain dan tetaplah yakin
bahwa kita diciptakan memiliki kemampuan dan keistimewaan tersendiri.
- Hadapilah masalah dengan kepala dingin dan tetaplah sabar menjalani kehidupan.
6. Penokohan :
Aku : Memiliki watak sabar dalam bertindak dan dapat memahami keadaan yang
sebenarnya, tegar, kuat, mandiri dan suka berusaha untuk menjadi lebih baik.
Ayah : Memiliki sifat pantang menyerah dan baik.
Ibu : Memiliki sikap suka menolong, penyayang, dan peduli terhadap sesama.
Adik : Memiliki sikap dewasa dan baik.
Kelebihan Novel
Novel ini, terdapat kata-kata yang membuat kita terinspirasi untuk menjalani
kehidupan. Ditambah penempatan setting waktu dan tempat sangat detail. Tidak hanya itu,
disini dapat mempelajari bagaimana menghadapi dunia. Novel ini mampu menyadarkan
kita bahwaTuhan YME telah menciptakan manusia dengan ciri tersendiri yang dapat
dikembangkan serta novel ini mengajarkan kita akan apa arti tegar, kuat, mandiri.
5. Kekurangan Novel
Didalam nove ini terkadang ada beberapa kalimat yang sulit sekali dicerna, dalam
buku ini kurang juga kalimat-kalimat yang indah sehingga saat di baca hanya terkesan
biasa saja.
Ketertarikan Novel
Kami tertarik dengan novel ini karena, novel ini mengandung banyak pesan yang
dapat menjadi pelajaran hidup untuk semangat menjalani kehidupan. Seperti pada saat,
tokoh aku yang kidal dalam menulis. Ia memiliki sifat dewasa, dalam umurnya yang masih
kecil dan hidup bertiga dengan keluarganya ia tahu bagaimana dan dimana ia harus
meletakkan posisi hidupnya.
Saat ia tahu bahwa menulis menggunakan tangan kiri kurang sopan, ia terus
mencoba untuk menulis menggunakan tangan kanan walaupun hasil yang idapat tidak
sebaik menulis dengan tangan kiri. Dari sini kita dapat mengambil hikmah bahwa, apapun
itu bisa kita lakukan asalkan terdapat kemauan yang kuat pada diri sendiri.
Saran – saran terhadap novel ini:
a) Agar pengarang lebih kreatif dalam mencari ide-ide dalam kisah novel ini.
b) Perbanyak tokoh didalm cerita ini, sehingga inti dalam cerita ini tidak hanya berpusat
pada tokoh aku dan temannya.
Manfaat Isi Buku :
Novel ini memiliki manfaat untuk menhilangkan stress bagi pembacanya dan
mendidik pembaca karena penulis disini mengajak para pembaca untuk merileksasikan
pikirannya dan merenungkan akan kemampuan yang dimilikinya.
Kesimpulan
Novel ini pantas dibaca untuk siapa saja, terutama untuk wanita. Sesuai konsep nya
yang inspirasional, novel ini memberikan kita banyak inspirasi, pesan dan kesan yang dapat
mengalir hingga ke lubuk hati dan pikiran.
6. Penutup
Usai membaca cerita didalam buku ini, mari kita mengolah kemampuan yang kita
miliki dan berusahalah hidup mandiri serta dewasa dalam menghadapi masalah yang ada.
Janganlah berdiam diri untuk mendapatkan segala sesuatu yang maksimal. Jika ingin
mendapatkan sesuatu yang ekstrim maka cara yang dilakukan haruslah ekstrim.
Bagaimanapun juga kita harus menyadari bahwa buku ini tetap memiliki keterbatasan-
keterbatasan seperti disertai umumnya.