13. PENGELOMPOKAN
Klasifikasi Porifera
Berdasarkan sifat spikulanya, Porifera dapat dibedakan
menjadi empat kelas yaitu:
a. Calcarea
Calcarea adalah anggota dari filum hewan Porifera Rangka
tubuh Calcarea tersusundari kalsium karbonat. Umumnya,
Calcarea sangat kecil, hanya memiliki tinggi sekitar 3-4inci. Dari
15.000 spesies Porifera yang ada, hanya 400 dari mereka
merupakan anggotakelas Calcarea. Contohnya antara lain
Leucosolenia, Scypha, Grantia.
14. b. Hexactinellida
Hexactinellida adalah kelas dari anggotahewan tak
bertulang belakang yang termasuk dalam filum Porifera
Golongan ini spikulanya tersusun dari zat kersik dan hidup
di lautyang dalam. Tubuhnya berbentuk silinder atau corong.
Hewan ini juga disebut spons gelas.Contoh dari kelas ini
adalah Hyalonema
c. Demospongiae
Demospongiae adalahkelasdari anggota hewan tak
bertulan belakangyang juga termasuk dalamfilum Porifera.
Golongan ini bertulang lunak karena tidak memilikirangka.
Ada beberapa yang memiliki rangka yang tersusun dari serabutserabut spongindengan spikula dari zat kersik. Contoh dari kelas
ini adalah Cliona & Microciona
15. d.Sclerospongiae
Sclerosponges adalah spons dengan tubuh lunak yang
mencakup kerangka, terbuat darikalsium karbonat, baik aragonit
atau kalsit. Kelas ini merupakan Porifera koral. Contohnyaantara
lain coreauiela
Peranan Porifera bagi Kehidupan Manusia
Beberapa jenis porifera seperti spongia dan hippospongia
dapat digunakan sebagaisponsmandi dan alat gosok.Namun,
spons mandi yang banyak digunakan umumnyaadalahspons
buatan, bukan berasal dari kerangka porifera.Zat kimia
yangdikeluarkannyamemiliki potensi obat penyakit kanker.
16. CNIDARIA
Cnidaria adalah sebuah filum yang terdiri atas sekitar
9.000 spesies hewan sederhana yang hanya ditemukan di
perairan, kebanyakan lingkungan laut. Dari sudut etimologi, kata
Cnidaria berasal dari bahasa Yunani "cnidos" yang berarti "jarum
penyengat". Kemampuan menyengat cnidaria-lah yang
merupakan asal nama mereka.
17. a. Ciri-Ciri Cnidaria
1) Tubuh Simetri radial, dipoblastik
2) Disebut Cnidaria karena memiliki sel-sel penyengat
(knidoblas) pada bagian ektoderm. Knidoblas
mengandung nematosit yang berfungsi menangkap
mangsa.
3) Mempunyai dua bentuk tubuh, yaitu polip ( tubuh
bentuk tabung, tidak dapat bergerak bebas/menempel)
dan medusa ( tubuh bentuk payung, dapat berenang
bebas)
4) Reproduksi secara vegetatif dengan membentuk
tunas dan secara generatif dengan pembuahan ovum o
leh spermatozoid.
19. b. Klasifikasi Cnidaria
Cnidaria dibagi menjadi 3 kelas yaitu :
Kelas Hydrozoa : kebanyakan hidup dilaut berkoloni, bentuk
tubuhnya berupa polip dan medusa sedangkan anggota yang
soliter bentuk tubuhunya hanya polip. Contoh : Hydra ( polip) dan
obelia ( polip dan medusa)
Hydrozoa
20. 2)Kelas Scyphozoa : Semua hidup di laut, bentuk dominan
sebagai medusa ( melayang pada badan air). Contoh : Aurelia
aurita ( ubur-ubur)
3)Kelas Anthozoa : Semua hidup di laut, selama hidupnya
berbentuk polip yang dapat menghasilkan kalsium karbonat (
CaCO3 ) terlihat seperti tumbuhan, contoh : anemon laut dan
metridium sp.
c. Peranan Cnidaria
1) Sumber makan dan bahan kosmetik. Contoh : ubur-ubur
(aurelia sp.)
2) Sebagai obat anti kanker. Contoh : spons dari spesies Petrosia
contegnatta.
3) Membentuk terumbu karang
21. Reproduksi
Reproduksi Coelenterata terjadi secara aseksual dan
seksual.Reproduksi aseksual dilakukan dengan
pembentukan tunas.Pembentukan tunas selalu terjadi pada
Coelenterata yang berbentuk polip.Tunas tumbuh di dekat
kaki polip dan akan tetap melekat pada tubuh induknya
sehingga membentuk koloni. Reproduksi seksual dilakukan
dengan pembentukan gamet (ovum dengan sperma).Gamet
dihasilakan oleh seluruh Coelenterata bentuk medusa dan
beberapa Coelenterata bentuk polip.Contoh Coelenterata
berbentuk polip yang membentuk gamet adalah hydra.
22. CTENOPHORA
Ctenophora (/ˈ
tɛnəfɔər/ atau /ˈ əfɔər/) adalah sebuah
tiˈn
filum. Anggota filum ini menyerupai hewan ubur-ubur walaupun
secara klasifikasi berbeda filum. Ctenophore berasal dari bahasa
Yunani kteno-, kteis, "sisir" dan -phore, "pembawa" yang dalam bahasa
Latin disebut ctenophorus.
II. Morfologi
dan Anatomi Ctenophora
Ciri-ciri Ctenophora1. Berbentuk bulat kecil atau lonjong ;2.
Bentuk umum simetris biradial, karena bagian-bagian yang meskipun
umumnyatersusun secara meruji tetapi separuhnya lagi terletak disatu
sisi dan separuhnya lagidisisi lain dari sebuah papan tengah
memanjang;3. Mempunyai 8 deretan sisir cilia eksternal4. Tentakel
dilengkapi sel colloblast5. Pada mesoglea terdapat sel amebocyte dan
sel otot6. Sistem pencernaan lengkap7. Statocyst pada ujung aboral
dekat lubang anal8. Reproduksi seksual, hermafrodit, larva cydippid
berenang bebas9. Tidak terdapat anus10. Semua spesies terdapat
dilaut, hidup solite
24. Beberapa zoolog menganggap Ctenophora meripakan
filum tersendiri. Ctenophora mempunyai bentuk polip dan
medusa.
Struktur Tubuh
Dinding tubuhnya dapat dibedakan menjadi mesoderma dan
endoderma. Pada umumnya Ctenophora tidak mempunyai
nematokis, tetapi tentakelnya mempunyai sel-sel yang
menghasilkan zat perekat untuk menangkap mangsanya.
Contohnya Mnemiopsis, Hermiphora, Pleurobrenchia, dan Beroe
cucumis.
Bagi manusia berbagai jenis karang dimanfaatkan sebagai
hiasan rumah disamping itu, adanya batu karang berfungsi
sebagai pelindung pantai dari hantaman gelombang air laut.
Sebagai komponen biotik di laut batu karang meripakan
pelindung dan berkembangbiak berbagai jenis ikan.
25. REPRODUKSI
Reproduksi coelenterata secara seksual dan aseksual
Seksual ditandai dengan masa medusa dan aseksual ditandai
dengan masa polip. Pada Kelas Anthozoa, reproduksi secara
aseksual dengan pembentuakan tunas dan fragmentasi serta
seksual dengan fertilisasi.
KLASIFIKASI COELENTERATA
a. Kelas Hydrozoa
Anggota dari kelas ini secara umum mengalami metagenesis.
Tubuhnya kecil. Kebanyakan hidup di laut. Contoh : Hydra,
Pysalia, dan Obelia.
26. • Hydra
Hewan ini biasanya hidup soliter dan menempel pada
ranting atau batang tumbuhan air. Reproduksi seksual dengan
pembuahan ovum oleh spermatozoid. Kemudian menhasilkan
zigot yang kemudian tumbuh menjadi larva bersilia (Planula).
Planula menempel pada dasar perairan dan tumbuh menjadi
polip.
• Obelia
Obelia hidup berkoloni. Mengalami metagenesis (fase
polip and fase medusa). Setiap individu memiliki 2 jenis polip
Gastrozoit untuk mencerna makanan dan Gonozoit untuk
reproduksi.
27. b. Kelas Scyphozoa
Seluruh anggotanya hidup di laut. Tubuh seperti mangkok
transparan. Mengalami fase medusa (planktonik) dan fase polip
(sesil). Fase medusa lebih dominan. Contoh : Ubur – ubur.
c. Kelas Anthozoa
Tubuh berbentuk polip dan tidak mengalami metagenesis. Hidup
pada perairan pantai dengan kedalaman 6 km. hidup soliter atau
berkoloni. Contoh : Anemon Laut, Koral, Kipas laut.
• Anemon Laut
Biasanya anemone laut menempel pada suatu obyek
dengan cakram kaki. Tubuh terdiri dari kaki (cakrampedal),
batang tubuh, (koluma or skapus), and kapitulum (cakram oral).
Hidup di perairan pantai sampai kedalaman of 99 m. Reproduksi
seksual dengan pembuahan. Reproduksi aseksual dengan
fragmentasi atau membentuk tunas.
28. • Coral
Tubuh tersusun atas kalsium karbonat (CaCo3). Dapat
ditemukan pada daerah 28o LU – 28o LS. Dengan kedalaman kira
- kira 35 m dan suhu sekitar 20o C, yang kaya oksigen. Reproduksi
aseksual melalui tunas.
d. Class of Ctenophora
Ctenophora dibedakan atas 2 subkelas, yaitu :
• Subkelas Tentaculata (punya tentakel).
Terdiri atas beberapa ordo, antara lain :
1). Cydippida , tubuh bulat/oval, terdapat semacam tanduk.
Contoh : Mertensia
2). Cobata , tubuh memadat dilengkapi dengan dua cuping oval,
contoh : Mnemiopsis, Bolinopsis dan Leucothea.
3). Cestida , tubuh seperti pita, contoh : Cestum dan Velamen
4). Platyctenida , tubuh pipih, contoh : Ctenoplana dan
Coeloplana
29. • Subkelas muda (tak punya tentakel),
Berupa Ordo Beroida , tubuh kerucut atau silinder.
Contoh : Beroe
PERANAN COELENTEATA
1. Melindungi pantai dari abrasi.
2. Sebagai bahan makanan dan bahan kosmetik.
3. Sebagai daya tarik wisata bahari.
4. Dapat digunakan sebagai hiasan.
5. Sebagai tempat perlindungan dan perkembangbiakan ikan.
30. PLATYHELMINTHES
Platyhelminthes adalah filum dalam Kerajaan Animalia
(hewan). Filum ini mencakup semua cacing pipih kecuali
Nemertea, yang dulu merupakan salah satu kelas pada
Platyhelminthes, yang telah dipisahkan.
Ciri-ciri
Tubuh pipih dosoventral dan tidak bersegmen.
Umumnya, golongan cacing pipih hidup di sungai, danau, laut,
atau sebagai parasit di dalam tubuh organisme lain. Cacing
golongan ini sangat sensitif terhadap cahaya. Beberapa contoh
Platyhelminthes adalah Planaria yang sering ditemukan di balik
batuan (panjang 2-3 cm), Bipalium yang hidup di balik lumut
lembap (panjang mencapai 60 cm), Clonorchis sinensis, cacing
hati, dan cacing pita.
31. Struktur dan fungsi tubuh
Platyhelminthes merupakan cacing yang tergolong
triploblastik aselomata karena memiliki 3 lapisan embrional yang
terdiri dari ektoderma endoderma, dan mesoderma. Namun,
mesoderma cacing ini tidak mengalami spesialisasi sehingga selselnya tetap seragam dan tidak membentuk sel khusus.
32. Reproduksi
Reproduksi Platyhelminthes dilakukan secara seksual dan
aseksual. Pada Reproduksi seksual terjadi fertilisasi di dalam
tuubuh Platyhelminthes. Fertilisasi dapat dilakukan oleh sendiri
atau dua individu.
Sedangkan reproduksi aseksual dilakukan dengan cara
faragmentasi. Setelah membelah, bagian potongan tubuh
tersebut mengalami regenerasi dan tumbuh menjadi individu
baru.
Klasifikasi
Platyhelminthes dibedakan menjadi tiga kelas, yaitu
Turbellaria (cacing berambut getar), Trematoda (cacing isap), dan
Cestoda (cacing pita).
33. Turbellaria (Cacing berambut getar)
Turbellaria adalah platihelminthes yang memiliki silia
pada permukaan tubuhnya yang berfungsi sebagai alat gerak.
Salah satu contoh turbellaria adalah Dugesia. Bentuk tubuh
bagian depan (anterior) Dugesia berbentuk segitiga dan terdapat
sepasang bintik mata. Bintik mata itu berfungsi sebagai pembeda
keadaan gelap dan terang. Dugesia juga memiliki indera pembau
yang disebut aurikel. Aurikel ini di gunakan Dugesia saat mencari
makananya. Dugesia merupakan hewan hermafrodit, namun
reproduksi seksual Dugesia harus dilakukan dua individu. Zigot
yang terbentuk berkembang tanpa melalui fase larva. Sedangkan
reproduksi aseksualnya dilakukan dengan cara fragmentasi dan
bagian potongan tubuhnya itu akan melakukan regenerasi
dengan daya regenerasi yang sangat tinggi sehingga membentuk
individu baru.
34. Trematoda(Cacing isap)
Trematoda disebut cacing isap karena cacing ini memiliki
alat pengisap di bagian depan (anterior) tubuhnya. Alat
penghisap digunakan untuk menempel pada tubuh inang.
Trematoda merupakan hewan parasit, dia mengambil mekanan
berupa cairan tubuh atau jaringan inangnya saat ia menempel.
Salah satu contoh trematoda adalah Fasciola hepatica. Fasciola
hepatica memiliki Daur hidup yang kompleks karena melibatkan
setidaknya dua inang. Inang utama dan inang perantara.
36. keterangan:
• Reproduksi seksual Fasciola hepatica menghasilkan telur
pada hati dan kemudian berpindah ke aliran darah ke
empedu dan usus, kemudian keluar bersama tinja.
• Telur menetas dan tumbuh menjadi mirasidium bersilia di
tempat basah.
• Mirasidium menginfeksi inang perantara yaitu Lymnaea
atau siput air.
• Mirasidium berubah menjadi sporokis di dalam tubuh
inang perantara (siput air).
• Sporokis berkembang secara aseksual menjadi redia.
• Redia bermetamorfosis menjadi serkaria. Serkaria ini keluar
dari tubuh siput dan menempel paa turmbuhan atau
rumput air.
• Serkaria membentuk cacing muda atau metaserkaria.
• Metaserkaria termakan oleh hewan dan kemudian menjadi
cacing dewasa di dalam organ hati.
37. Cestoda (Cacing pita)
Cestoda disebut cacing pita karena bentuknya yang
pipih panjang seperti pita yang terdiri dari bagian skoleks,
leher, dan proglotid. Pada skoleks terdapat alat penghisap
dan kait (rostelum). Alat penghisap dan kait digunakan
untuk menempel pada tubuh inang. DI bagian belakan
skoleks pada bagian leher terbentuk proglotid. Setiap
proglotid mengandung organ kelamin janatan dan betina.
Inang utama cacing cestoda dewasa adalah vertebrata
termasuk manusia. Cestoda menghisap sari makanan dari
usus halus ingangnya. Oleh karena itu cestoda disebut
hewan parasit. Taenia saginata adalah cestoda dengan sapi
sebagai perantara. Sedangkan Taenia solium adalah cestoda
dengan babi sebagai perantaranya.
38. Nematoda
Nematoda (dari bahasa Yunani νῆμα (nema): "benang" +
-ώδη -ode "seperti") adalah sebuah filum. Filum ini merupakan
salah satu filum yang beranggotakan terbanyak (sekitar 80.000
spesies, 15.000 diantaranya merupakan parasit). Contohnya
adalah cacing tambang.
Ciri – ciri:
A. Tubuh gilik dan tidak beruas-ruas
B. Ukuran tubuh cacing betina lebih besar, ekor cacing
jantan tampak bengkok
C. Reproduksi secara seksual dengan pembuahan ovum
oleh spermatozoid. Contohnya antara lain :
1. Ascaris lumbricoides (cacing perut)
2. Ancylostoma duodenale (cacing tambang)
39. SISTEM REPRODUKSI
•
Jenis kelamin kebanyakan nematoda adalah terpisah
(uniseksual). Pada cacing jantan terdiri dari satu atau kadangkadang dua testis tubuler. Secara berturutan setelah testis,
vas eferens, vesikulum seminalis (sebagai tempat menyimpan
sperma), vas deferens dan terakhir kloaka. Disebelah dorsal
kloaka ditemukan kantung spikulum yang biasanya ditemukan
1atau 2 atau tidak spikula (alat untuk kopulasi).
• Disekeliling anus ditemukan beberapa papila yang kadangkadang bertangkai serta susunan berbeda pada setiap jenis
cacing.
• Ekor cacing jantan dapat dibedakan menjadi dua tipe , yaitu
yang berupa sayap yang terbentuk dari kutikula sepanjang
ekor cacing dan tidak terlalu melebar disebut ALA CAUDAL
sedangkan yang melebar membentuk bentukan yang disebut
BURSA (berfungsi untuk memegang cacing betina saat
kopulasi).
40. Annelida
Annelida berasal dari kata annulus yang berarti cincin dan
oidos yang berarti bentuk. Dari namanya, Annelida dapat disebut
sebagai cacing yang bentuk tubuhnya bergelang-gelang atau
disebut juga cacing gelang.
Ciri – ciri:
• Simetri bilateral, berbentuk seperti gelang ('anellus' = cincin)
• Memiliki rongga badan Þ Triploblastik Selomata
• Ruas tubuhnya (segmen) disebut Metameri terdiri dari alat
ekskresi
(nefridium) lubang reproduksi, otot dan pembuluh darah
• Sistem pencernaan Þ lengkap/sempuna
• Sistem peredaran darah Þ tertutup
42. 2.Klasifikasi
a.Polychaeta
Kebanyakan Polychaeta hidup di laut serta memiliki
parapodia dan setae. Parapodia adalah kaki seperti dayung (sirip)
digunakan untuk berenang sekaligus bertindak sebagai alat
pernafasan. Setae adalah bulu-bulu yang melekat pada
parapodia, yang membantu polychaeta melekat pada substrat
dan juga membantu mereka bergerak. Cacing kerang, seperti
Nereis adalah pemangsa yang aktif. Banyak yang memiliki kepala
yang berkembang baik, dengan rahang bagus, mata dan organ
peraba lainnya.
43. b.Oligochaeta
Oligochaeta contohnya adalah cacing tanah, yang
cenderung memiliki sedikit setae yang bergerombol secara
langsung dari tubuhnya. Cacing tanah memiliki kepala atau
parapodia yang kurang berkembang. Pergerakannya dengan
gerak terkoordinasi dari otot-otot tubuh dibantu dengan setae.
Cacing tanah tinggal dalam tanah lembab, karena badan
yang lemnan digunakan untuk pertukaran udara. Cacing tanah
adalah pemakan sampah yang mengekstraks sisa-sisa bahan
organic dari tanaha yang dimakan. Faring berotot menarik
makanan ke mulut, makanan yang sudah dicerna disimpan di
tembolok lalu ke rempela.
44. Sistem pembuangan (ekskresi) berupa tabung nephridia
bergelung di setiap segmen dengan dua lubang; satu corong
bersilia yang mengumpulkan cairan coelom, dan satu lainnya
adalah lubang keluar tubuh. Antar dua lubang itu, tabung
nephridia membuang zat sampah dari saluran peredaran darah.
Darah merah bergerak ke arah dengan sebuah pembuluh
darah dorsal dan dipompa oleh lima pasang jantung (lengkung
aorta) menuju pembuluh ventral. Cacing tanah bersifat
hermaphrodit, memilliki testis dengan saluran semen, dan
ovarium dengan penerima semen. Perkawinan dilakukan dengan
melibatkan dua cacing yang saling parallel dalam posisi
berlawanan dan saling bertukar sperma. Setiap cacing memiliki
klitellum yang mengeluarkan lendir, untuk melindungi sperma
dan telur dari kekeringan.
45. c.Hirudinea
Kelas Hirudinea contohnya lintah. Kebanyakan tinggal di
air tawar, tetapai ada yang di laut atau daratan. Setiap gelang
tubuh memiliki beberapa alur mendatar. Lintah memunculkan
pengisap anterior kecil sekitar mulutnya dan pengisap posterior
yang besar. Meskipun beberapa diantaranya adalah predator
yang hidup bebas, kebanyakan adalah pemakan cairan. Pengisap
darah dapat mencegah penggumpalan darah dengan zat hirudin
yang dikeluarkan dari ludah.
46. 3.Peranan
Peranan Platyhelminthes dalam kehidupan :
a. Cacing tanah dapat menyuburkan tanah, karena
membantu menghancurkan tanah dan membantu
aerasi tanah.
b. Cacing palolo dan cacing wawo dimanfaatkan
msayarakat di daerah tertentu dijadikan sSebagai
makanan
c. Lintah menghasilkan zat hirudin atau zat
antikoagulan atau zat anti pembekuan darah.
47. MOLLUSCA
Filum Mollusca (Latin, molluscus = lunak) merupakan kelompok hewan
bertubuh lunak. Tubuh lunaknya dilindungi oleh cangkang, meskipun ada
juga yang tidak bercangkang. Hewan ini memiliki tubuh simetri bilateral
dan tergolong triploblastik selomata.
• Ciri Tubuh
Ciri tubuh Mollusca meliputi ukuran, bentuk, struktur, dan fungsi tubuh.
• Ukuran dan Bentuk Tubuh
Ukuran dan bentuk tubuh Mollusca sangat bervariasi. Misalnya, ada siput
yang panjangnya hanya beberapa millimeter dengan bentuk bulat telur.
Namun, ada juga cumi-cumi raksasa dengan bentuk torpedo bersayap
yang panjangnya lebih dari 18 m.
49. Struktur dan Fungsi Tubuh
• Tubuh Mollusca terdiri dari 3 bagian utama yaitu, kaki,
massa viseral, dan mantel. Walaupun siput, kerang, dan
cumi-cumi terlihat berbeda, namun semuanya memiliki
ketiga komponen di bawah ini :
• Kaki merupakan penjuluran bagian ventral tubuhnya yang
berotot, fungsinya untuk bergerak merayap atau menggali.
• Massa Viseral adalah bagian tubuh Mollusca yang lunak.
Massa visceral merupakan kumpulan organ tubuh seperti
organ pencernaan, ekskresi, dan reproduksi.
• Mantel membentuk rongga mantel yang berisi cairan,
cairan tersebut merupakan tempat lubang insang, lubang
ekskresi, dan anus selain itu, matel dapat mensekresikan
bahan penyusun cangkang pada Mollusca bercangkang.
50. Peranan Mollusca
Umumnya Mollusca menguntungkan bagi manusia, namun ada pula
yang merugikan. Peran Mollusca yang menguntungkan sebagai
berikut.
Sunber makanan yang mengandung protein tinggi misalnya tiram
batu,kerang,kerang hijau,cumi-cumi, dan bekicot.
Perhiasan, seperti tiram mutiara
Hiasan dan kancing, misalnya dari cangkang tiram batu, dan tiram
mutiara
Bahan baku teraso, misalnya cangkang Tridacna sp.
Mollusca yang merugikan antara lain karena merupakan hama
tanaman budidaya dan organisme perantara penyebab penyakit.
Bekicot dan keong sawah merupakan Mollusca yang menjadi
hama tanaman. Siput air adalah inang perantara cacing Fasciola
hepatica. Cacing ini merupakan parasit pada organ hati manusia
dan hewan ternak.
51. ECHINODERMATA
• Phylum echinodermata
• Echinodermata (Yunani, echino=landak, derma = kulit)
adalah kelompok hewan triploblastik selomata yang
memiliki ciri khas adanya rangka dalam (endoskeleton)
berduri yang menembus kulit.
• Ukuran dan bentuk
Bentuk tubuh Echinodermata ada yang seperti bintang, bulat,
pipih, bulat memanjang, dan seperti tumbuhan. Tubuh
Echinodermata berbentuk simetri bilateral pada saat larva
dan simetri radial pada saat dewasa. Tubuh terdiri dari
bagian oral(yang memiliki mulut) dan aboral(yang tidak
memiliki mulut).
52. Klasifikas Echinodermata
Asteroidean merupakan kelas Echinodermata yang berbentuk bintang laut. Struktur
tubuhnya seperti gambar dibawah ini
Ophiuroidea merupakan kelas Echinodermata yang berbentuk bintang ular dengan
struktur tubuh seperti dibawah ini
53. Struktur dan Fungsi Tubuh
• Permukaan tubuh Echinodermata umumnya berduri, dengan duri
yang pendek tumpul atau runcing panjang. Duri berpangkal pada suatu
lempeng kalsium karbonat yang disebut testa. Hewan ini juga memiliki
ciri lain, yaitu system saluran air dalam rongga tubuh nya yang disebut
system ambulakral berfungsi untuk mengatu pergerakan bagian yang
menjulur keluar tubuh, yaitu kaki ambulakral atau kaki tabung
amulakral atau kaki tabung yg berfungsi sebagai alat pengisap.
•
System pencernaan terdiri dari mulut, esophagus, lambung, usus,
dan anus. System ekskresi tidak ada. Pertukaran gas melalui insang
kecil yang merupakan pemanjangan kulit. Kegiatan selom meluas
ketiap insang sehingga oksigen dan karbon dioksida dapat masuk ke
organ tubuh melalui cairan selom. System sirkulasi belum berkembang
dengan baik. Selom berisi cairan yang menyelimuti organ tubuh. Bahan
makanan dan udara bergerak dalam tubuh melalui cairan selom. Sel
ameboid bergerak mengedarkan sari makanan, membawa sisa
metabolism, serta melakukan pertukaran udara.
54. Echinoidea merupakan kelas echinodermata yang berbentuk bola pipih yang berduri
panjang dengan struktur tubuh seperti dibawah ini
Holothuroidea merupakan kelas echinodermata yang berbentuk timun laut atau
teripang dengan struktur tubuh seperti pada gambar dibawah ini
Crinoidea merupakan kelas echinodermata yang berbentuk seperti tumbuhan
55. Peranan Echinodermata
Echinodermata yang dimanfaatkan oleh
manusia sebagai berikut :
• Makanan. Misalnya telur landak laut yang
banyak dikonsumsi dijepang
• Bahan penelitian mengenai fertilisasi dan
perkembangan awal. Para ilmuan biologi
sering menggunakan gamet dan embrio
landak laut.
56. ARTHROPODA
• Arthropoda (Latin, arthra=ruas, buku, segmen;
podos=kaki) merupakan hewan yang memiliki ciri kaki
beruas, berbuku, atau bersegmen. Tubuh Arthropoda
merupakan simetri bilateral dan tergolong
triploblastik selomata.
• Ciri Tubuh
Ciri tubuh Arthropoda Meliputi ukuran, bentuk,
struktur, dan fungsi tubuh.
• Ukuran dan Bentuk Tubuh
Ukuran tubuh Arthropoda Sangat beragam. Beberapa
Arthropoda Memiliki panjang lebih dari 60 cm, namun
kebanyakan berukuran lebih kecil. Bentuk tubuh
Arthropoda Juga sangat beragam . masing-masing
kelas memiliki kekhasannya tersendiri.
57. Klasifikasi Arthropoda
• Arachnoidea
Arachnoidea (Yunani, arachno=laba-laba) disebut juga kelompok laba-laba.
Ukuran tubuh Arachnoidea bervariasi, adad yang panjangnya lebih kecil
0,5 mm- 9 cm. Arachnoidea merupakan hewan darat yang hiudp secara
bebas maupun parasit. Arachnoidea yang hidup bebas bersifat karnivora.
Arachnoidea dibedakan menjadi 3 ordo, yaitu Scorpionida, Arachnida, dan
Acarina. Contoh arachnoidea adalah kalajengking.
• Myriapoda
Myriapoda(Yunani, myriad=banyak, podos=kaki) merupakan hewan berkaki
banyak. Bagian-bagian tubuh Myriapoda.
• Crustacea
Kelompok Crustacea (Latin, crusta = kulit) memiliki kulit yang keras.
Umumnya Crustacea merupakan hewan akuatik , meskipun ada yang
hidup didarat. Berdasarkan ukuran tubuhnya, kelas Crustacea dibedakan
menjadi 2 subkelas, yaitu Entomostraca dan Malascostraca. Contoh
Crustacea udang, lobster, dan kepiting.
58. Struktur dan Fungsi
Tubuh
Tubuh Arthropoda bersegmen dengan jumlah segmen yang
bervariasi. Segmen tubuh bergabung membentuk bagian tubuh,
yaitu kaput (kepala), toraks (dada), dan abdomen ( perut).
59. Peranan Arthropoda
• Yang menguntungkan :
Sumber makanan yang mengandung protein hewani tinggi
misalnya udang galah
Penghasil madu, yaitu lebah madu
Bahan industry kain sutera yaitu pupa kupu-kupu sutera
• Yang merugikan :
Vector perantara penyakit pada manusia. Misalnya nyamuk
anopheles merupakan vector penyakit malaria.
Menimbulkan gangguan pada manusia. Contohnya caplak
penyebab kudis, kutu kepala, dan kutu busuk.
Hama tanaman pangan dan industry contohnya wereng
cokelat dan kumbang tanduk
Perusak makanan contohnya kutu gabah
Perusak produk berbahan baku alam contohnya rayap dan
kutu buku.
60. • Insecta
• Insecta (Latin, insect = serangga) meliputi 90% dari sekitar 1 juta
arthropoda. Anggota kelompok insecta sangat beragam, namun memiliki
ciri khusu yaitu kakinya berjumlah 6 buah oleh karena itu insecta
dinamakan juga Hexapoda.
• Insect dapat hidup diberbagai habitat. Hewan ini merupakan satu-satunya
kelompok invertebrate yang dapat terbang. ukuran insect lebih kecil
daripada hewan bersel satu yang besar, yaitu panjangnya kurang dari 0,25
mm.
• Tubuh insect dapat dibedakan menjadi 3 bagian yaitu kaput, toraks, dan
abdomen. Organ kelamin insecta berumah dua. Alat kelamin terletak
pada segmen terakhir abdomen. Fertilisasi terjadi secara internal. Berapa
insect meletakkan telur pada tumbuhan yang akan menjadi makanan bagi
insecta muda.
• Insecta melakukan ekdisi pada tahap tertentu selama perkembangan
hidupnya. Ekdisi dilakukan karena eksostelon insecta tidak fleksibel.
Perkembangan insecta beragam. Adapun ametobola yaitu perkembangan
ukuran saja tanpa perubahan bentuk.
Berdasarkan adanya sayap, insecta diklompokkan menjadi 2 subkelas yaitu
apterigota(tidak bersayap) dan pterigota (bersayap).