SlideShare a Scribd company logo
1 of 7
ISLAM DAN DEMOKRASI DALAM PRAKTIK POLITIK
                           INDONESIA
Makalah ini diajukan untuk memenuhi ujian tengah semester mata kuliah:
                         “ Civic Education ”




                                Oleh:
           Achmad Zain Nuruddin                C04210110


                         Dosen Pembimbing:
                      Drs. Ahmad Yasin, M.Ag
                      NIP 196707271996031002



                    FAKULTAS SYARI’AH

                PRODI EKONOMI SYARI’AH
 INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SUNAN AMPEL
                           SURABAYA
                             2010/2011




                                  i
KATA PENGANTAR


       Dengan mengucap puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala limpahan
rahmat dan hidayahnya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah         Civic
Education ini dengan baik sebagai tugas ujian tengah semester.
       Makalah Civic Education ini membahas tentang Islam dan demokrasi
dalam praktik politik Indonesia yang pembahasan secara lengkap diuraikan dan
dijelaskan dalam makalah ini.
       Saya sebagai pemakalah sangat berterimakasih kepada Bapak Ahmad
Yasin selaku dosen pembimbing Civic Education.
       Makalah Civic Education ini sangatlah jauh dari kesempurnaan dalam
pengerjaannya. Untuk itu dimohon saran dan kritik yang membangun untuk lebih
menyempurnakan makalah ini.




                                                   Surabaya, 28 November 2010




                                                          PENYUSUN




                                       ii
DAFTAR ISI



KATA PENGANTAR .....................................................................................                   i
DAFTAR ISI ...................................................................................................        ii

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ..........................................................................................           1
B. Rumusan Masalah .....................................................................................               1

BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Islam dan Demokrasi ...............................................................                      2
B. Persamaan Islam dan Demokrasi ...............................................................                       3
C. Perbedaan Islam .........................................................................................           5
D. Syarat Mujtahid ..........................................................................................          6
E. Tingkatan Para Mujtahid ............................................................................                7
F. Cara Berijtihad ............................................................................................        8




BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan ...............................................................................................         11
B. Saran ..........................................................................................................   12

DAFTAR PUSTAKA




                                                            iii
BAB I
                             PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
       Pada dasarnya negara Indonesia adalah negara yang menganut paham
   demokrasi, dan juga mayoritas rakyat nya menganut agama Islam.
       Dimulai dari dasar negara Indonesia inilah terjadi beberapa konflik,
   salahsatu nya adalah dalam praktek politik di negara Indonesia.
       Apakah Islam dan Demokrasi benar-benar telah dipraktekkan dalam
   politik Indonesia? Atau kah hanya suatu topeng untuk menutupi kelemahan-
   kelemahan politik negara Indonesia, yang demokrasi dan mayoritas rakyatnya
   memeluk agama islam?
B. Rumusan Masalah
         Dari latar belakang di atas, maka kita dapat menyimpulkan beberapa
   rumusan masalah. Sebagai berikut :

1. Dasar ijtihad
2. Ruang lingkup ijtihad
3. Syarat mujtahid
4. Tingkatan para mujtahid
5. Cara berijtihad




                                        1
BAB II
                              PEMBAHASAN


A. Pengertian Islam dan Demokrasi
B. Persamaan Islam dan Demokrasi
        Dr. Dhiyauddin ar Rais mengatakan, Ada beberapa persamaan yang
mempertemukan Islam dan demokrasi. Namun, perbedaannya lebih banyak.
Persamaannya menyangkut pemikiran sistem politik tentang hubungan antara
umat dan penguasa serta tanggung jawab pemerintahan. Akhirnya, ar Rais sampai
pada kesimpulan bahwa antara Islam dan demokrasi tidak hanya memiliki
persamaan di bidang politik. Lebih dari itu, unsur-unsur yang terkandung dalam
demokrasi dan keistimewaannya pun sudah terkandung di dalam Islam. Dalam
menerangkan hal itu, dia mengatakan, Jika yang dimaksud dengan demokrasi
seperti definisi Abraham Lincoln: dari rakyat dan untuk rakyat pengertian itu pun
ada di dalam sistem negara Islam dengan pengecualian bahwa rakyat harus
memahami Islam secara komprehensif. Jika maksud demokrasi adalah adanya
dasar-dasar politik atau sosial tertentu (misalnya, asas persamaan di hadapan
undang-undang, kebebasan berpikir dan berkeyakinan, realisasi keadilan sosial,
atau memberikan jaminan hak-hak tertentu, seperti hak hidup dan bebas mendapat
pekerjaan). Semua hak tersebut dijamin dalam Islam
        Jika demokrasi diartikan sebagai sistem yang diikuti asas pemisahan
kekuasaan, itu pun sudah ada di dalam Islam. Kekuasaan legislatif sebagai sistem
terpenting dalam sistem demokrasi diberikan penuh kepada rakyat sebagai satu
kesatuan dan terpisah dari kekuasaan Imam atau Presiden. Pembuatan Undang-
Undang atau hukum didasarkan pada alQuran dan Hadist, ijma, atau ijtihad.
Dengan demikian, pembuatan UU terpisah dari Imam, bahkan kedudukannya
lebih tinggi dari Imam. Adapun Imam harus menaatinya dan terikat UU. Pada
hakikatnya, Imamah (kepemimpinan) ada di kekuasaan eksekutif yang memiliki
kewenangan independen karena pengambilan keputusan tidak boleh didasarkan
pada pendapat atau keputusan penguasa atau presiden, jelainkan berdasarka pada
hukum-hukum syariat atau perintah Allah Swt.

C. Perbedaan Islam dan Demokrasi
       Menurut Dhiyauddin ar Rais, ada tiga hal yang membedakan Islam dan
demokrasi. Pertama, dalam demokrasi yang sudah populer di Barat, definisi
bangsa atau umat dibatasi batas wilayah, iklim, darah, suku-bangsa, bahasa dan
adat-adat yang mengkristal. Dengan kata lain, demokrasi selalu diiringi pemikiran
nasionalisme atau rasialisme yang digiring tendensi fanatisme. Adapun menurut



                                       2
Islam, umat tidak terikat batas wilayah atau batasan lainnya. Ikatan yang hakiki di
dalam Islam adalah ikatan akidah, pemikiran dan perasaan. Siapa pun yang
mengikuti Islam, ia masuk salah satu negara Islam terlepas dari jenis, warna kulit,
negara, bahasa atau batasan lain. Dengan demikian, pandangan Islam sangat
manusiawi dan bersifat internasional. Kedua, tujuan-tujuan demokrasi modern
Barat atau demokrasi yang ada pada tiap masa adalah tujuan-tujuan yang bersifat
duniawi dan material. Jadi, demokrasi ditujukan hanya untuk kesejahteraan umat
(rakyat) atau bangsa dengan upaya pemenuhan kebutuhan dunia yang ditempuh
melalui pembangunan, peningkatan kekayaan atau gaji. Adapun demokrasi Islam
selain mencakup pemenuhan kebutuhan duniawi (materi) mempunyai tujuan
spiritual yang lebih utama dan fundamental. Ketiga, kedaulatan umat (rakyat)
menurut demokrasi Barat adalah sebuah kemutlakan. Jadi, rakyat adalah
pemegang kekuasaan tertinggi tanpa peduli kebodohan, kezaliman atau
kemaksiatannya. Namun dalam Islam, kedaulatan rakyat tidak mutlak, melainkan
terikat dengan ketentuan-ketentuan syariat sehingga rakyat tidak dapat bertindak
melebihi batasan-batasan syariat, alQuran dan asSunnah tanpa mendapat sanksi.
        Menurut Islam, kekuasaan tertinggi bukan di tangan penguasa karena
Islam tidak sama dengan paham otokrasi. Kekuasaan bukan pula di tangan tokoh-
tokoh agamanya karena Islam tidak sama dengan teokrasi. Begitupun bukan di
tangan UU karena Islam tidak sama dengan nomokrasi atau di tangan umat karena
Islam bukan demokrasi dalam pengertian yang sempit. Jawabannya, kekuasaan
tertinggi dalam Islam sangat nyata sebagai perpaduan dua hal, yaitu umat dan
undang-undang atau syariat Islam. Jadi, syariat pemegang kekuasaan penuh dalam
negara Islam. Dr. Dhiyauddin ar Rasi menambahkan, jika harus memakai istilah
demokrasi tanpa mengabaikan perbedaan substansialnya sistem itu dapat disebut
sebagai demokrasi yang manusiawi, menyeluruh (internasional), religius, etis,
spiritual, sekaligus material. Boleh pula disebut sebagai demokrasi Islam atau
menurut al Maududy demokrasi teokrasi.
        Demokrasi seperti itulah yang dipahami aktivis Islam termasuk Ikhwanul
Muslimun saat terjun di dalam kehidupan politik dan bernegara di negara
demokrasi. Ustadz Mamun al Hudhaibi hafizhahullah pernah ditanya pandangan
Ikhwan tentang demokrasi dan kebebasan individu. Katanya, Jika demokrasi
berarti rakyat memilih orang yang akan memimpin mereka, Ikhwan menerima
demokrasi. Namun, jika demokrasi berarti rakyat dapat mengubah hukum-hukum
Allah Swt dan mengikuti kehendak mereka, Ikhwan menolak demokrasi. Ikhwan
hanya mau terlibat dalam sistem yang memungkinkan syariat Islam diberlakukan
dan kemungkaran dihapuskan. Menolong, meskipun sedikit, masih lebih baik
daripada tidak menolong. Mengenai kebebasan individu, Ikhwan menerima
kebebasan individu dalam batas-batas yang dibolehkan Islam. Namun, kebebasan




                                        3
individu yang menjadikan muslimah memakai pakaian pendek, minim dan atau
seperti pria adalah haram dan Ikhwan tidak akan toleran dengan hal itu.




                                   4

More Related Content

What's hot

makalah pengertian ilmu tasawuf
makalah pengertian ilmu tasawufmakalah pengertian ilmu tasawuf
makalah pengertian ilmu tasawuf
Muhammad Husein
 
Sistem politik islam (Mata Kuliah Agama Islam)
Sistem politik islam (Mata Kuliah Agama Islam)Sistem politik islam (Mata Kuliah Agama Islam)
Sistem politik islam (Mata Kuliah Agama Islam)
DanBo Store
 
Makalah tentang aqidah
Makalah tentang aqidahMakalah tentang aqidah
Makalah tentang aqidah
Warnet Raha
 
Bab. ii tauhid dalam islam powerpoint
Bab. ii tauhid dalam islam powerpointBab. ii tauhid dalam islam powerpoint
Bab. ii tauhid dalam islam powerpoint
mallaoktaviani
 

What's hot (20)

Bab 5 pergaulan bebas dan zina
Bab 5 pergaulan bebas dan zinaBab 5 pergaulan bebas dan zina
Bab 5 pergaulan bebas dan zina
 
Konsep kepemilikan dalam islam
Konsep kepemilikan dalam islamKonsep kepemilikan dalam islam
Konsep kepemilikan dalam islam
 
Ppt tasawuf
Ppt tasawufPpt tasawuf
Ppt tasawuf
 
Makalah pengertian hadits sunah.khabar dan atsar serta unsurnya
Makalah pengertian hadits sunah.khabar dan atsar serta unsurnyaMakalah pengertian hadits sunah.khabar dan atsar serta unsurnya
Makalah pengertian hadits sunah.khabar dan atsar serta unsurnya
 
makalah pengertian ilmu tasawuf
makalah pengertian ilmu tasawufmakalah pengertian ilmu tasawuf
makalah pengertian ilmu tasawuf
 
Tugas makalah agama
Tugas makalah agamaTugas makalah agama
Tugas makalah agama
 
makalah takhrij hadits
makalah takhrij haditsmakalah takhrij hadits
makalah takhrij hadits
 
KOMPETISI DALAM KEBAIKAN DAN ETOS KERJA.pptx
KOMPETISI DALAM KEBAIKAN DAN ETOS KERJA.pptxKOMPETISI DALAM KEBAIKAN DAN ETOS KERJA.pptx
KOMPETISI DALAM KEBAIKAN DAN ETOS KERJA.pptx
 
KONSEP KETUHANAN AGAMA ISLAM
KONSEP KETUHANAN AGAMA ISLAMKONSEP KETUHANAN AGAMA ISLAM
KONSEP KETUHANAN AGAMA ISLAM
 
Dalil-Dalil Syariah - Sumber-Sumber Hukum Islam
Dalil-Dalil Syariah - Sumber-Sumber Hukum IslamDalil-Dalil Syariah - Sumber-Sumber Hukum Islam
Dalil-Dalil Syariah - Sumber-Sumber Hukum Islam
 
Keutamaan menuntut ilmu
Keutamaan menuntut ilmuKeutamaan menuntut ilmu
Keutamaan menuntut ilmu
 
Sistem politik islam (Mata Kuliah Agama Islam)
Sistem politik islam (Mata Kuliah Agama Islam)Sistem politik islam (Mata Kuliah Agama Islam)
Sistem politik islam (Mata Kuliah Agama Islam)
 
Syirik dan bahaya bagi manusia
Syirik dan bahaya bagi manusiaSyirik dan bahaya bagi manusia
Syirik dan bahaya bagi manusia
 
Memahami alquran, al hadist, dan istihad sebagai sumber hukum islam
Memahami alquran, al hadist, dan istihad sebagai sumber hukum islamMemahami alquran, al hadist, dan istihad sebagai sumber hukum islam
Memahami alquran, al hadist, dan istihad sebagai sumber hukum islam
 
Syirik ppt
Syirik pptSyirik ppt
Syirik ppt
 
Saddu al dzari'ah
Saddu al dzari'ahSaddu al dzari'ah
Saddu al dzari'ah
 
Materi akhlak tasawuf
Materi akhlak tasawufMateri akhlak tasawuf
Materi akhlak tasawuf
 
Demokrasi dalam islam
Demokrasi dalam islamDemokrasi dalam islam
Demokrasi dalam islam
 
Makalah tentang aqidah
Makalah tentang aqidahMakalah tentang aqidah
Makalah tentang aqidah
 
Bab. ii tauhid dalam islam powerpoint
Bab. ii tauhid dalam islam powerpointBab. ii tauhid dalam islam powerpoint
Bab. ii tauhid dalam islam powerpoint
 

Similar to perbedaan islam dan demokrasi

Demokrasi dalam perspektif islam
Demokrasi dalam perspektif islamDemokrasi dalam perspektif islam
Demokrasi dalam perspektif islam
Tita Sobandi
 
Tulisan1 Demokrasi
Tulisan1 DemokrasiTulisan1 Demokrasi
Tulisan1 Demokrasi
Yusni Sinaga
 
Makalah pemilu dan pendidikan partai politik masyarakat
Makalah pemilu dan pendidikan partai politik masyarakatMakalah pemilu dan pendidikan partai politik masyarakat
Makalah pemilu dan pendidikan partai politik masyarakat
Amka Azril
 
Agama islam dan budaya
Agama islam dan budayaAgama islam dan budaya
Agama islam dan budaya
Puspa Sari
 
Tugas civic education (lidya mar'athus sholihah 2012730136)
Tugas civic education (lidya mar'athus sholihah 2012730136)Tugas civic education (lidya mar'athus sholihah 2012730136)
Tugas civic education (lidya mar'athus sholihah 2012730136)
Lidya Dalovya
 
Alfi nugraha 2 ib03
Alfi nugraha 2 ib03Alfi nugraha 2 ib03
Alfi nugraha 2 ib03
Alfi Nugraha
 
SOFTSKILL PENGERTIAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN
SOFTSKILL PENGERTIAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAANSOFTSKILL PENGERTIAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN
SOFTSKILL PENGERTIAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN
Alfi Nugraha
 
Tugas makalah (sistem politik)
Tugas makalah (sistem politik)Tugas makalah (sistem politik)
Tugas makalah (sistem politik)
Aziza Zea
 

Similar to perbedaan islam dan demokrasi (20)

pendidikan agama1.pptx
pendidikan agama1.pptxpendidikan agama1.pptx
pendidikan agama1.pptx
 
Islam dan demokrasi
Islam dan demokrasiIslam dan demokrasi
Islam dan demokrasi
 
Makalah PKN tentang Demokrasi Islam dan Barat
Makalah PKN tentang Demokrasi Islam dan BaratMakalah PKN tentang Demokrasi Islam dan Barat
Makalah PKN tentang Demokrasi Islam dan Barat
 
Demokrasi dalam perspektif islam
Demokrasi dalam perspektif islamDemokrasi dalam perspektif islam
Demokrasi dalam perspektif islam
 
Tulisan1 Demokrasi
Tulisan1 DemokrasiTulisan1 Demokrasi
Tulisan1 Demokrasi
 
Makalah pemilu dan pendidikan partai politik masyarakat
Makalah pemilu dan pendidikan partai politik masyarakatMakalah pemilu dan pendidikan partai politik masyarakat
Makalah pemilu dan pendidikan partai politik masyarakat
 
Makalah-Kelompok-Rule of Law.docx
Makalah-Kelompok-Rule of Law.docxMakalah-Kelompok-Rule of Law.docx
Makalah-Kelompok-Rule of Law.docx
 
190036587 makalah-demokrasi-dalam-islam
190036587 makalah-demokrasi-dalam-islam190036587 makalah-demokrasi-dalam-islam
190036587 makalah-demokrasi-dalam-islam
 
Agama islam dan budaya
Agama islam dan budayaAgama islam dan budaya
Agama islam dan budaya
 
Tugas civic education (lidya mar'athus sholihah 2012730136)
Tugas civic education (lidya mar'athus sholihah 2012730136)Tugas civic education (lidya mar'athus sholihah 2012730136)
Tugas civic education (lidya mar'athus sholihah 2012730136)
 
Tugas kelompok pkn 2
Tugas kelompok pkn 2Tugas kelompok pkn 2
Tugas kelompok pkn 2
 
Islam dan demokrasi
Islam dan demokrasiIslam dan demokrasi
Islam dan demokrasi
 
Perkembangan Demokrasi diIndonesia
Perkembangan Demokrasi diIndonesiaPerkembangan Demokrasi diIndonesia
Perkembangan Demokrasi diIndonesia
 
Demokrasi Pancasila.pdf
Demokrasi Pancasila.pdfDemokrasi Pancasila.pdf
Demokrasi Pancasila.pdf
 
Alfi nugraha 2 ib03
Alfi nugraha 2 ib03Alfi nugraha 2 ib03
Alfi nugraha 2 ib03
 
SOFTSKILL PENGERTIAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN
SOFTSKILL PENGERTIAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAANSOFTSKILL PENGERTIAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN
SOFTSKILL PENGERTIAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN
 
Kajian Politik Islam.docx
Kajian Politik Islam.docxKajian Politik Islam.docx
Kajian Politik Islam.docx
 
Kajian Politik Islam.pdf
Kajian Politik Islam.pdfKajian Politik Islam.pdf
Kajian Politik Islam.pdf
 
Tugas makalah (sistem politik)
Tugas makalah (sistem politik)Tugas makalah (sistem politik)
Tugas makalah (sistem politik)
 
Isi
IsiIsi
Isi
 

More from IAIN Sunan Ampel Surabaya

Sebuah pengantar membandingkan ekonomi islam vs ekonomi konvensional
Sebuah pengantar  membandingkan ekonomi islam vs ekonomi konvensionalSebuah pengantar  membandingkan ekonomi islam vs ekonomi konvensional
Sebuah pengantar membandingkan ekonomi islam vs ekonomi konvensional
IAIN Sunan Ampel Surabaya
 

More from IAIN Sunan Ampel Surabaya (20)

Pengertian Perbankan
Pengertian PerbankanPengertian Perbankan
Pengertian Perbankan
 
Kalkulasi Perhitungan Produk Bank Syariah
Kalkulasi Perhitungan Produk Bank SyariahKalkulasi Perhitungan Produk Bank Syariah
Kalkulasi Perhitungan Produk Bank Syariah
 
menggapai pemulihan ekonomi indonesia
menggapai pemulihan ekonomi indonesiamenggapai pemulihan ekonomi indonesia
menggapai pemulihan ekonomi indonesia
 
Measure of dispersion std deviasi
Measure of dispersion std deviasiMeasure of dispersion std deviasi
Measure of dispersion std deviasi
 
Central tendency mean median modus
Central tendency mean median modusCentral tendency mean median modus
Central tendency mean median modus
 
Central tendency
Central tendencyCentral tendency
Central tendency
 
Makalah Bahasa Indonesia
Makalah Bahasa IndonesiaMakalah Bahasa Indonesia
Makalah Bahasa Indonesia
 
Makalah kardinal
Makalah kardinalMakalah kardinal
Makalah kardinal
 
Sejarah Bayt al mal
Sejarah Bayt al malSejarah Bayt al mal
Sejarah Bayt al mal
 
Sebuah pengantar membandingkan ekonomi islam vs ekonomi konvensional
Sebuah pengantar  membandingkan ekonomi islam vs ekonomi konvensionalSebuah pengantar  membandingkan ekonomi islam vs ekonomi konvensional
Sebuah pengantar membandingkan ekonomi islam vs ekonomi konvensional
 
sejarah pemikiran ekonomi islam
sejarah pemikiran ekonomi islamsejarah pemikiran ekonomi islam
sejarah pemikiran ekonomi islam
 
sistem perekonomian Indonesia
sistem perekonomian Indonesiasistem perekonomian Indonesia
sistem perekonomian Indonesia
 
Studi Islam
Studi IslamStudi Islam
Studi Islam
 
pandangan seni dalam islam
pandangan seni dalam islampandangan seni dalam islam
pandangan seni dalam islam
 
Teori harga pasar
Teori harga pasarTeori harga pasar
Teori harga pasar
 
pengaruh pajak
pengaruh pajakpengaruh pajak
pengaruh pajak
 
kebijakan harga pemerintah
kebijakan harga pemerintahkebijakan harga pemerintah
kebijakan harga pemerintah
 
elastisitas
elastisitaselastisitas
elastisitas
 
nilaiguna
nilaigunanilaiguna
nilaiguna
 
surplus produsen dan konsumen
surplus produsen dan konsumensurplus produsen dan konsumen
surplus produsen dan konsumen
 

Recently uploaded

Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docxKisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
FitriaSarmida1
 
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptxPPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
MaskuratulMunawaroh
 
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfAksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
JarzaniIsmail
 
KISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docx
KISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docxKISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docx
KISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docx
DewiUmbar
 

Recently uploaded (20)

PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
 
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptxOPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
 
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
 
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdfProv.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
 
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docxKisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
 
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKAKELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
 
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptxPPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
 
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptxMemperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
 
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfAksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
 
Prakarsa Perubahan dan kanvas ATAP (1).pptx
Prakarsa Perubahan dan kanvas ATAP (1).pptxPrakarsa Perubahan dan kanvas ATAP (1).pptx
Prakarsa Perubahan dan kanvas ATAP (1).pptx
 
KISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docx
KISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docxKISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docx
KISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docx
 
Skenario Lokakarya 2 Pendidikan Guru Penggerak
Skenario Lokakarya 2 Pendidikan Guru PenggerakSkenario Lokakarya 2 Pendidikan Guru Penggerak
Skenario Lokakarya 2 Pendidikan Guru Penggerak
 
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMKAksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
 
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdfAksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
 
AKSI NYATA Numerasi Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
AKSI NYATA  Numerasi  Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptxAKSI NYATA  Numerasi  Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
AKSI NYATA Numerasi Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
 
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusia
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusiaKonseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusia
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusia
 
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxvIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
 
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Penyebaran Pemahaman Merdeka Belajar Aksi Nyata PMM
Penyebaran Pemahaman Merdeka Belajar Aksi Nyata PMMPenyebaran Pemahaman Merdeka Belajar Aksi Nyata PMM
Penyebaran Pemahaman Merdeka Belajar Aksi Nyata PMM
 
Penyuluhan DM Tipe II Kegiatan Prolanis.ppt
Penyuluhan DM Tipe II Kegiatan Prolanis.pptPenyuluhan DM Tipe II Kegiatan Prolanis.ppt
Penyuluhan DM Tipe II Kegiatan Prolanis.ppt
 

perbedaan islam dan demokrasi

  • 1. ISLAM DAN DEMOKRASI DALAM PRAKTIK POLITIK INDONESIA Makalah ini diajukan untuk memenuhi ujian tengah semester mata kuliah: “ Civic Education ” Oleh: Achmad Zain Nuruddin C04210110 Dosen Pembimbing: Drs. Ahmad Yasin, M.Ag NIP 196707271996031002 FAKULTAS SYARI’AH PRODI EKONOMI SYARI’AH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SUNAN AMPEL SURABAYA 2010/2011 i
  • 2. KATA PENGANTAR Dengan mengucap puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala limpahan rahmat dan hidayahnya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah Civic Education ini dengan baik sebagai tugas ujian tengah semester. Makalah Civic Education ini membahas tentang Islam dan demokrasi dalam praktik politik Indonesia yang pembahasan secara lengkap diuraikan dan dijelaskan dalam makalah ini. Saya sebagai pemakalah sangat berterimakasih kepada Bapak Ahmad Yasin selaku dosen pembimbing Civic Education. Makalah Civic Education ini sangatlah jauh dari kesempurnaan dalam pengerjaannya. Untuk itu dimohon saran dan kritik yang membangun untuk lebih menyempurnakan makalah ini. Surabaya, 28 November 2010 PENYUSUN ii
  • 3. DAFTAR ISI KATA PENGANTAR ..................................................................................... i DAFTAR ISI ................................................................................................... ii BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang .......................................................................................... 1 B. Rumusan Masalah ..................................................................................... 1 BAB II PEMBAHASAN A. Pengertian Islam dan Demokrasi ............................................................... 2 B. Persamaan Islam dan Demokrasi ............................................................... 3 C. Perbedaan Islam ......................................................................................... 5 D. Syarat Mujtahid .......................................................................................... 6 E. Tingkatan Para Mujtahid ............................................................................ 7 F. Cara Berijtihad ............................................................................................ 8 BAB III PENUTUP A. Kesimpulan ............................................................................................... 11 B. Saran .......................................................................................................... 12 DAFTAR PUSTAKA iii
  • 4. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pada dasarnya negara Indonesia adalah negara yang menganut paham demokrasi, dan juga mayoritas rakyat nya menganut agama Islam. Dimulai dari dasar negara Indonesia inilah terjadi beberapa konflik, salahsatu nya adalah dalam praktek politik di negara Indonesia. Apakah Islam dan Demokrasi benar-benar telah dipraktekkan dalam politik Indonesia? Atau kah hanya suatu topeng untuk menutupi kelemahan- kelemahan politik negara Indonesia, yang demokrasi dan mayoritas rakyatnya memeluk agama islam? B. Rumusan Masalah Dari latar belakang di atas, maka kita dapat menyimpulkan beberapa rumusan masalah. Sebagai berikut : 1. Dasar ijtihad 2. Ruang lingkup ijtihad 3. Syarat mujtahid 4. Tingkatan para mujtahid 5. Cara berijtihad 1
  • 5. BAB II PEMBAHASAN A. Pengertian Islam dan Demokrasi B. Persamaan Islam dan Demokrasi Dr. Dhiyauddin ar Rais mengatakan, Ada beberapa persamaan yang mempertemukan Islam dan demokrasi. Namun, perbedaannya lebih banyak. Persamaannya menyangkut pemikiran sistem politik tentang hubungan antara umat dan penguasa serta tanggung jawab pemerintahan. Akhirnya, ar Rais sampai pada kesimpulan bahwa antara Islam dan demokrasi tidak hanya memiliki persamaan di bidang politik. Lebih dari itu, unsur-unsur yang terkandung dalam demokrasi dan keistimewaannya pun sudah terkandung di dalam Islam. Dalam menerangkan hal itu, dia mengatakan, Jika yang dimaksud dengan demokrasi seperti definisi Abraham Lincoln: dari rakyat dan untuk rakyat pengertian itu pun ada di dalam sistem negara Islam dengan pengecualian bahwa rakyat harus memahami Islam secara komprehensif. Jika maksud demokrasi adalah adanya dasar-dasar politik atau sosial tertentu (misalnya, asas persamaan di hadapan undang-undang, kebebasan berpikir dan berkeyakinan, realisasi keadilan sosial, atau memberikan jaminan hak-hak tertentu, seperti hak hidup dan bebas mendapat pekerjaan). Semua hak tersebut dijamin dalam Islam Jika demokrasi diartikan sebagai sistem yang diikuti asas pemisahan kekuasaan, itu pun sudah ada di dalam Islam. Kekuasaan legislatif sebagai sistem terpenting dalam sistem demokrasi diberikan penuh kepada rakyat sebagai satu kesatuan dan terpisah dari kekuasaan Imam atau Presiden. Pembuatan Undang- Undang atau hukum didasarkan pada alQuran dan Hadist, ijma, atau ijtihad. Dengan demikian, pembuatan UU terpisah dari Imam, bahkan kedudukannya lebih tinggi dari Imam. Adapun Imam harus menaatinya dan terikat UU. Pada hakikatnya, Imamah (kepemimpinan) ada di kekuasaan eksekutif yang memiliki kewenangan independen karena pengambilan keputusan tidak boleh didasarkan pada pendapat atau keputusan penguasa atau presiden, jelainkan berdasarka pada hukum-hukum syariat atau perintah Allah Swt. C. Perbedaan Islam dan Demokrasi Menurut Dhiyauddin ar Rais, ada tiga hal yang membedakan Islam dan demokrasi. Pertama, dalam demokrasi yang sudah populer di Barat, definisi bangsa atau umat dibatasi batas wilayah, iklim, darah, suku-bangsa, bahasa dan adat-adat yang mengkristal. Dengan kata lain, demokrasi selalu diiringi pemikiran nasionalisme atau rasialisme yang digiring tendensi fanatisme. Adapun menurut 2
  • 6. Islam, umat tidak terikat batas wilayah atau batasan lainnya. Ikatan yang hakiki di dalam Islam adalah ikatan akidah, pemikiran dan perasaan. Siapa pun yang mengikuti Islam, ia masuk salah satu negara Islam terlepas dari jenis, warna kulit, negara, bahasa atau batasan lain. Dengan demikian, pandangan Islam sangat manusiawi dan bersifat internasional. Kedua, tujuan-tujuan demokrasi modern Barat atau demokrasi yang ada pada tiap masa adalah tujuan-tujuan yang bersifat duniawi dan material. Jadi, demokrasi ditujukan hanya untuk kesejahteraan umat (rakyat) atau bangsa dengan upaya pemenuhan kebutuhan dunia yang ditempuh melalui pembangunan, peningkatan kekayaan atau gaji. Adapun demokrasi Islam selain mencakup pemenuhan kebutuhan duniawi (materi) mempunyai tujuan spiritual yang lebih utama dan fundamental. Ketiga, kedaulatan umat (rakyat) menurut demokrasi Barat adalah sebuah kemutlakan. Jadi, rakyat adalah pemegang kekuasaan tertinggi tanpa peduli kebodohan, kezaliman atau kemaksiatannya. Namun dalam Islam, kedaulatan rakyat tidak mutlak, melainkan terikat dengan ketentuan-ketentuan syariat sehingga rakyat tidak dapat bertindak melebihi batasan-batasan syariat, alQuran dan asSunnah tanpa mendapat sanksi. Menurut Islam, kekuasaan tertinggi bukan di tangan penguasa karena Islam tidak sama dengan paham otokrasi. Kekuasaan bukan pula di tangan tokoh- tokoh agamanya karena Islam tidak sama dengan teokrasi. Begitupun bukan di tangan UU karena Islam tidak sama dengan nomokrasi atau di tangan umat karena Islam bukan demokrasi dalam pengertian yang sempit. Jawabannya, kekuasaan tertinggi dalam Islam sangat nyata sebagai perpaduan dua hal, yaitu umat dan undang-undang atau syariat Islam. Jadi, syariat pemegang kekuasaan penuh dalam negara Islam. Dr. Dhiyauddin ar Rasi menambahkan, jika harus memakai istilah demokrasi tanpa mengabaikan perbedaan substansialnya sistem itu dapat disebut sebagai demokrasi yang manusiawi, menyeluruh (internasional), religius, etis, spiritual, sekaligus material. Boleh pula disebut sebagai demokrasi Islam atau menurut al Maududy demokrasi teokrasi. Demokrasi seperti itulah yang dipahami aktivis Islam termasuk Ikhwanul Muslimun saat terjun di dalam kehidupan politik dan bernegara di negara demokrasi. Ustadz Mamun al Hudhaibi hafizhahullah pernah ditanya pandangan Ikhwan tentang demokrasi dan kebebasan individu. Katanya, Jika demokrasi berarti rakyat memilih orang yang akan memimpin mereka, Ikhwan menerima demokrasi. Namun, jika demokrasi berarti rakyat dapat mengubah hukum-hukum Allah Swt dan mengikuti kehendak mereka, Ikhwan menolak demokrasi. Ikhwan hanya mau terlibat dalam sistem yang memungkinkan syariat Islam diberlakukan dan kemungkaran dihapuskan. Menolong, meskipun sedikit, masih lebih baik daripada tidak menolong. Mengenai kebebasan individu, Ikhwan menerima kebebasan individu dalam batas-batas yang dibolehkan Islam. Namun, kebebasan 3
  • 7. individu yang menjadikan muslimah memakai pakaian pendek, minim dan atau seperti pria adalah haram dan Ikhwan tidak akan toleran dengan hal itu. 4