SlideShare uma empresa Scribd logo
1 de 21
PPKn




Nama       : Abyan Juang Kecci
Kelas      : XI IPA A
Materi     : Semester 2
Tugas      : Soal Bab Organisasi Internasional
Pengajar   : Bu Irma
1.     Jelaskan pengertian organisasi internasional !
Organisasi internasional adalah suatu organisasi yang dibuat oleh anggota masyarakat
internasional secara sukarela atau atas dasar kesamaan yang bertujuan untuk menciptakan
perdamaiandalam tata hubungan internasional.

Organisasi internasional adalah suatu bentuk dari gabungan beberapa negara atau bentuk
unit fungsi yang memiliki tujuan bersama mencapai persetujuan yang juga merupakan isi
dari perjanjian.

Dalam memberikan pengertian organisasi internasional harus melihat pada tujuan yang
hendak dicapai, institusi-institusi yang ada, suatu proses perkiraan peraturan-peraturan yang
dibuat pemerintah terhadap hubungan suatu negara dengan aktor-aktor non-negara
(Coulombis & Wolfe, 1986).

Sehingga, dengan demikian, organisasi internasional dapat didefinisikan sebagai sebuah
struktur formal yang berkesinambungan, yang pembentukannya didasarkan pada perjanjian
antar anggota-anggotanya dari dua atau lebih negara berdaulat untuk mencapai tujuan
bersama dari para anggotannya (Archer, 1983).

Pengertian organisasi internasional yang lain adalah suatu pola kerjasama yang melintasi
batas-batas negara, dengan didasari pada struktur organisasi yang jelas, yang diharapkan
dapat berfungsi secara berkesinambungan dan melembaga dalam usaha untuk mencapai
tujuan-tujuan yang diperlukan serta yang disepakati bersama, baik antara spemerintah
dengan pemerintah maupun antar sesame kelompok nonpemerintah pada negara yang
berbeda (Rudy, 1993).

Menurut Clive Archer, organisasi internasional dapat diklasifikasikan berdasarkan
keanggotaan, tujuan, aktivitas dan strukturnya. Organisasi internasional bila dilihat dari
keanggotaannya dapat dibagi lagi sberdasarkan tipe keanggotaan dan jangkauan
keanggotaan (extend of membership).


2.     Jelaskan macam-macam organisasi internasional !

Macam-macam organisasi internasional :

1) UN = United Nation = PBB (1945)

2) UNICEF = United Nations International Childrens Emergency Fund (1946), namun
namanya diganti setelah thn 1953 menjadi: United Nations Children‟s Fund.

3) UNESCO = the United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization (16
November 1945)

4) UNCHR = United Nations Commission on Human Rights (2006)

5) UNHCR = Uited Nations High Commissioner for Refugees (14 Desember 1950)
6) UNDPR = The United Nations Division for Palestinian Rights (2 Desember 1977)

7) UNSCOP = The United Nations Special Committee on Palestine (May 1947, oleh 11
negara)

8) WHO = World Health Organization (7 April 1948)

9) IMF = International Monetary Fund (Juli 1944, 180 negara)

10) NATO = North Atlantic Treaty Organisation (4 April 1949)

11) NGO = Non-Governmental Organizations .Dalam bahasa Indonesia Lembaga Swadaya
Masyarakat – LSM, yg didirikan oleh perorangan atau per-group dan tdk terikat oleh
pemerintah.

12) GREENPEACE (40 negara, dari Europe, State of America, Asia, Africa dan Pacific,
semenjak 1971).

13) AMNESTY International (1961, memiliki sekitar 2,2 juta anggota, dari 150 negara,
organisasi yg membantu menghentikan penyelewengan/pelecehan hak azasi manusia)

14) WWF = the World Wildlife Fund (1985, Memiliki hampir 5 juta pendukung, distribusi dari
lima benua, memiliki perkantoran/perwakilan di 90 negara).

15) G8 = Group of Eight, kelompok negara termaju di dunia. Sebelumnya G6 pd thn 1975,
kemudian dimasuki oleh Kanada 1976 (Perancis, Jerman, Italia, Jepang, Britania Raya,
Amerika Serikat, Kanada dan Rusia (tidak ikut dalam seluruh acara), serta Uni Eropa.

16) EU = The European Union (27 negara anggota, 1 november 1993)

17) DANIDA = Danish International Development Assistance (Organisasi yg memberikan
bantuan kepada negara2 miskin, pengungsi, bencana alam)

18) ICRC = International Committee of the Red Cross (1863) = Palang Merah, gerakan
bantuan kemanusiaan saat bencana alam atau peperangan.

19) OPEC = Organization of the Petroleum Exporting Countries (1960, anggota 13 negara,
termasuk Indonesia)

20) ASEAN = Association of Southeast Asian Nations = Perhimpunan Bangsa-bangsa Asia
Tenggara (PERBARA) ( Dibentuk 8 Agustus 1967, memiliki 10 negara anggota, Timor Leste
dan Papua new Guinea hanya sebagai pemantau, dan masih mempertimbangkan akan
menjadi anggota)
3.     Jelaskan peranan dan tujuan pbb !

PERANAN PBB
Peran dari PBB adalah sebagai organisasi perkumpulan/perserikatan dunia sehingga
menjadi tempat diskusi dan tempat/"tong" pendapat serta aspirasi dari seluruh belahan
dunia.

TUJUAN PBB
1. Memelihara perdamaian dan keamanan dunia.
2. Mengembangkan hubungan persahabatan antarbangsa berdasarkan asas-asas
persamaan derajat, hak menentukan nasib sendiri, dan tidak mencampuri urusan dalam
negeri negara lain.
3. Mengembangkan kerjasama internasional dalam memecahkan masalah-masalah
ekonomi, sosial, budaya, dan kemanusiaan.
4. Menyelesaikan perselisihan dengan cara damai dan mencegah timbulnya peperangan.
5. Memajukan dan menghargai hak asasi manusia serta kebebasan atau kemerdekaan
fundamental tanpa membedakan warna, kulit, jenis kelamin, bahasa, dan agama.
6. Menjadikan pusat kegiatan bangsa-bangsa dalam mencapai kerja sama yang harmonis
untuk mencapai tujuan PBB.

4.    Jelaskan peranan Indonesia terhadap ASEAN ! dan peranan
      ASEAN terhadap Indonesia !

PERANAN INDONESIA TERHADAP ASEAN:

      Di bidang politik dan keamanan, pascareformasi Indonesia menjadi negara terdepan
yang menerapkan demokrasi dalam kehidupan bernegara. Sehingga menjadikan Indonesia
sebagai negara demokratis ke-4 di dunia.

       Di bidang HAM Indonesia adalah salahsatu negara pertama di ASEAN yang memiliki
Komisi HAM.

        Di bidang ekonomi Indonesia menjadi tempat pembuatan pupuk se-ASEAN, tepatnya
di Aceh yg nantinya akan digunakan negara-negara ASEAN, otomatis Indonesia
mendapatkan keuntungan dan juga bisa mengurangi pengangguran di Indonesia. secara
pasti Indonesia mulai memperlihatkan kestabilan dalam pertumbuhan ekonomi.

         Di ASEAN Indonesialah yang berinisiatif mengusulkan pembentukan suatu
komunitas ASEAN yang tidak hanya menyandarkan pada kerja sama ekonomi (seperti yang
diusulkan Singapura), tetapi juga ada aspek lain yang harus diperhatikan, yaitu kerja sama
politik dan keamanan, serta kemudian disusul kerja sama sosial budaya.
Indonesia juga memiliki peran penting dalam pembentukan beberapa perjanjian dan
modalitas di ASEAN antara lain Declaration on Zone of Peace, Freedom, and Neutrality
(ZOPFAN, 1971), ASEAN Concord (1976), ASEAN Declaration on South China Sea (1992),
ASEAN Regional Forum (ARF, 1995) dan ASEAN Community (2003)
PERANAN ASEAN BAGI BANGSA INDONESIA: (Tambahan !)

Peranan ASEAN untuk Indonesia sejak awal berdirinya ASEAN, Indonesia telah
mempromosikan suatu bentuk kehidupan masyarakat regional di Asia Tenggara yang
menjunjung tinggi nilai-nilai saling menghormati, tidak mencampuri urusan dalam negeri
negara lain, penolakan penggunaan kekerasan serta konsultasi dan menguta-makan
konsensus dalam proses pengambilan keputusan.

Walaupun terdapat perbedaan budaya, kondisi geografis, sistem politik dan tingkat
kesejahteraan, negara-negara anggota ASEAN telah menunjukan kesamaan etikad dalam
mengutamakan kerja sama untuk mencapai keuntungan dan kemakmuran bersama.

Berdasarkan hal ini, diplomasi luar negeri Indonesia di era globalisasi harus dapat
membangun dan memelihara kerja sama yang lebih luas dan efektif untuk memperoleh
kemajuan yang subtantif dalam penyelesaian konflik dan integrasi ekonomi di kawasan Asia
Tenggara.

Berdasarkan kondisi alamnya, kemampuan ekonomi dan kemauan politiknya untuk
bergabung dalam proses regional, Indonesia akan terus memainkan peran strategis demi
kemajuan dan terciptanya integrasi ASEAN.

Peranan Indonesia di Asia Tenggara diperkuat dengan partisipasinya untuk menyelesaikan
konflik di Kamboja dan Filipina Selatan serta ikut menjadi anggota dalam pasukan
perdamaian PBB. Indonesia juga memiliki inisiatif untuk melaksanakan diplomasi
kemanusiaan dan turut serta dalam proses pembentukan Masyarakat Asia Timur.

5.     Berikan contoh bentuk kerjasama Indonesia dengan Negara
       lain !

 Kerjasama Indonesia – Australia

Dari hasil kerjasama dengan Australia ini telah dicapai kesepakatan dan beberapa
kerjasama yang cukup menguntungkan kedua belah pihak terutama di sector peternakan.
Kerjasama bilateral Indonesia – Australia di bidang Pertanian khususnya sector peternakan.
Australia telah membantu Indonesia lebih dari 20 tahun untuk memberantas Penyakit Mulut
dan Kuku (PMK), dan kini Indonesia termasuk negara yang bebas PMK dan diakui secara
internasional. Australia juga telah membantu Indonesia membangun Balai Penelitian
Peternakan di Ciawi – Bogor.




 Indonesia – Tanzania
Departemen Pertanian RI telah melaksanakan beberapa kerjasama teknik di bidang
pertanian diantaranya adalah program magang bagi petani Tanzania, Program pelatihan
bagi pejabat pertanian Tanzania, mendirikan Pusat Pelatihan Pertanian Pedesaan Swadaya
(P4S) atau Farmers Agriculture and Rural Training Center (FARTC), serta pengiriman
tenaga ahli pertanian Indonesia ke Tanzania.

Pengiriman Tenaga Ahli :
1. Tahun 1995 telah dikirimkan 3 orang Tim Tenaga Ahli Indonesia ke Tanzania yang terdiri
dari 1 (satu) orang peneliti, 1 (satu) orang penyuluh, dan 1 (satu) orang petani.
2. Tahun 1998 telah dikirimkan 3 orang tim teknis (1 orang petani, 1 orang Teknisi
Mekanisasi, dan 1 orang penyuluh) ke Zanzibar dan 2 orang Tim teknis (Penyuluh Pertanian
Senior / PPS) ke Tanzania
3. Tenaga ahli Indonesia ke KATC (Kalimanjaro Agricultural Training Centre) dalam proyek
pelatihan dan pemanfaatan hewan (kerbau) di lahan pertanian.
Selain dari pengiriman tenaga ahli, pemerintah Indonesia juga telah memberikan bantuan
peralatan mesin pertanian berupa hand tractor sebanyak 2 (dua) buah yang merupakan
realisasi kerjasama bilateral kedua negara di bidang pertanian lainnya.

 Kerjasama RI – Mesir
Bidang yang kerjasama yang disepakati pada Agreed Minutes tersebut adalah :
• Hubungan perdagangan
• Teknik dan ekonomi
• Industri
• Investasi
• Pariwisata
• Transportasi
• Bank Sentral
• Komunikasi, teknologi dan Informasi
• IPTEK
• Budaya, Pendidikan, Pemuda dan olah raga
• Kesehatan
• Pertanian

 Indonesia - Thailand
Pemerintah Indonesia dan Thailand sepakat meningkatkan kerja sama di bidang pertanian,
terutama alih teknologi informasi dan teknologi, perdagangan, pelatihan, teknik dan
penelitian dalam bidang

 Indonesia - Malaysia
Indonesia dan Malaysia memandang perlunya peningkatan kerjasama di bidang
perdagangan, investasi dan energi, termasuk kerjasama sub regional melibatkan kerjasama
dalam kerangka segitiga pertumbuhan Indonesia-Malaysia-Singapura dan Indonesia-
Malaysia-Thailand (IMS dan IMT-GT).

Kerjasama Sosial :
Di bidang sosial dan kesejahteraan, kedua pemimpin negara juga bersepakat terus
menggalang kerjasama khususnya di bidang ketenagakerjaan. kedua negara sepakat untuk
melakukan pengelolaan secara lebih baik lagi melalui kebijakan dan langkah-langkah
kerjasama di bidang ketenagakerjaan tersebut.
Atau
1. Ikut berperan dalam Gerakan Non Blok, sehingga membantu negara-negara berkembang
mempunyai kekuatan menghadapi blok barat dan timur pada masanya.
2. Konferensi Asia-Afrika, yah hampir sama lah dengan GNB, tapi ga ada unsur blok barat
dan timur.
3. Mendorong UNCLOS agar negara kepulauan diakui hak2nya.
4. Ikut memberikan suara dan arah kerjasama pada NPT.
5. Ikut dalam pendirian ASEAN, ASEAN Regional Forum, TAC dan ASEAN Charter.
6. Pernah jadi ketua badan HAM PBB.
7. yang paling penting sekarang mungkin adalah berperan dalam menciptakan perdamaian
melalui dialog antar budaya/agama sehingga persepsi2 yang salah dan berpotensi
menyebabkan konflik dapat dikurangi pada tingkat internasional.
8. Dapat menyelenggarakan UNFCCC dengan baik yang akhirnya menghasilkan Bali
Roadmap yang mencakup kepentingan negara-negara berkembang agar tanggung jawab
pemeliharaan lingkungan dunia menjadi tanggung jawab bersama antara negara-negara
maju dan berkembang sehingga lebih adil.
9. Berperan pada pasukan perdamaian di beberapa negara.
10. Memberikan sumbangan-sumbangan uang, capacity building dan dukungan kepada
negara lain untuk pembangunannya.

 Kerjasama dengan Pemerintah USA

Di bidang pendidikan, setiap tahunnya anak-anak Indonesia di beri kesempatan untuk
menuntut ilmu di sana secara gratis.
Kerjasama dengan Pemerintah Canada dalam berbagai bidang misalnya pengadaan air
bersih, peningkatan mutu pendidikan, dan lain-lain.



6.      Tuliskan makna hukum internasional menurut para ahli !

1. Menurut Grotius Hukum Internasional adalah hukum yang membahas kebiasaan-
   kebiasaan (custom) Yang diikuti Negara pada zamannya.

2. J.G. Strke Mendefenisikan Hukum Internasonal sebagai sekumpulan Hukum ( Body of
   Law) yang sebagian besar terdiri dari asas-asas dan karena itu biasanya ditaati dalam
   hubungan Negara-negara satusama lain.

3. Menurut Brierly Hukum Internasional adalah Sekumpulan aturan dan asas untuk berbuat
   sesuatu yang mengikat Negara-negara beradab di dalam hubungan mereka dengan
   jalan yang lain.

4.    Menurut Hackwort Hukum Internasional adalah Sekumpulan aturan yang mengatur
     hubungan diantara Negara-negara

5. Prof. Dr. Mochtar Kusumaatmadja.S,H.Hukum Internasional adalah keseluruhan kaidah-
   kaidah dan asas-asas yang mengatur hubunganatau persoalan yang melintasi batas-
   batas Negara-negara antara Negara dengan Negara; Negaradengan subjek Hukum lain
   bukan negra atau Subyek hukum bukan Negara satu sama lain.
6. Menurut Ransisco Suares Hukum Internasional adalah Hukum yang berlaku untuk
   seluruh manusia atas dasar hukum manusia demi kesejahteraan bersama.

7. Wirjono Prodjodikoro Hukum internasional adalah hukum yang mengatur hubungan
   hukum antarberbagai bangsa di berbagai negara.

8. Ivan A. Shearer Hukum internasional adalah sekumpulan peraturan hukum yang
   sebagian besar mengatur tentang prinsip-prinsip dan aturan-aturan yang harus dipatuhi
   oleh Negara-negara (Subjek Hukuminternasional) dan Hubungannya satu sama lain
   meliputi :

   a. Aturan-aturan hukum yang berhubungan dengan Fungsi-fungsi institusi atau
   Organisasi-organisasi, hubungan antara institusi dan Organisasi-organisasi tersebut,
   serta hubungan antarainstitusi dan Organisasi-organisasi tersebut dengan Negara dan
   Individu-individu

    b. Aturan-aturan Hukum tertentu yang berhubungan dengan individu-individu yang
    menjadi perhatian Komunitas internasional selain entitas Negara

9. Oppenheim, membedakan hukum internasional menjadi dua bagian sebagai berikut.
   a. Hukum perdata Internasional (Privat International Law)
   Yaitu hukum internasional yang mengatur hubungan hukum antara warga negara suatu
   negara dengan warga negara dari negara lain (hukum antar bangsa). Misalnya, hukum
   yang mengatur tentang tata cara memeiliki rumah di negara lain, sewa-menyewa,
   mengurus kekayaan yang terdapat di negara lain, dan sebagainya.

   b. Hukum Publik Internasional (Public Internasional Law)
   Yaitu hukum internasional yang mengatur negar ayang satu dengan engara yang lain
   dalam hubungan internasional (hukum antar negara). Misalnya, hukum tentang tata cara
   diplomatik, konsul, penerimaan tamu negara asing, hukum perang, dan hukum damai.
   Hukum publik internasional ini sering disebut sebagai hukum internasional dalam arti
   sempit.

10. Hugo de Groot Hukum internasional adalah keseluruhan kaidah-kaidah dan asas-asas
    yang mengatur hubungan atau persoalan yang melintasi batas-batas Negara antara
    Negara dengan Negara, Negara dengan subjek hukum internasional lainnya yang bukan
    Negara atau subjek hukum bukan Negara satu sama lain.

11. Rebecca M Wallace Hukum Internasional merupakan peraturan-peraturan dan norma-
    norma yang mengatur tindakan negara-negara dan kesatuan lain yang pada suatu saat
    diakui mempunyai kepribadian internasional, seperti misalnya organisasi internasional
    dan individu, dalam hal hubungan satu dengan lainnya. jadi, Hukum Internasional adalah
    Hukum Internasional merupakan Hukum yang mengatur Hubungan hukum antara
    Negara dan Negara, Negara dan Subjek hukum lain Bukan Negara, atau Subjek Hukum
    bukan Negara satu sama lain.
12. Dr. Wirjono Prodjodikoro, SH. mendefinisikan “Hukum Publik Internasional” sebagai
    hukum yang mengatur perhubungan hukum antara pelbagai bangsa di pelbagai negara
    sebagai perbedaan daripada istilah „-Hukum Perdata Intemasional”.

13. Sam Suhaedi, hukum Internasional adalah himpunan aturan, norma, dan asas yang
    mengatur pergaulan hidup dalam masyarakat internasional. Dalam definisi ini
    menyatakan bahwa adanya petunjuk yang mengatur pola interaksi masyarakat
    internasional, baik hubungan itu dilakukan secara resmi antar institusi resmi
    (Negara,organisasi,perusahaan) ataupun individu.

14. Wirjono Prodjodikoro Mendefinisikan Hukum Internasional adalah hukum yang mengatur
    perhubungan hukum antar berbagai bangsa di berbagai Negara.



7.    Jelaskan asas-asas hukum internasional !
Dalam pelaksanaan hukum Internasional sebagai bagian dari hubungan internasional,
dikenal ada beberapa asas hukum, antara lain:

PACTA SUNT SERVANDA yaitu setiap perjanjian yang telah dibuat harus ditaati oleh
pihak-pihak yang mengadakannya.

EQUALITY RIGHTS yaitu negara yang saling mengadakan hubungan itu berkedudukan
sama.

RECIPROSITAS (Asas timbal-balik) yaitu tindakan suatu negara terhadap negara lain
dapat dibalas setimpal, baik tindakan yang bersifat negatif atau pun posistif.

COURTESY yaitu asas saling menghormati dan saling menjaga kehormatan masing-masing
negera.

REBUS SIC STANTIBUS yaitu asas yang dapat digunakan untuk memutuskan perjanjian
secara sepihak apabila terdapat perubahan yang mendasar/fundamental dalam keadaan
yang bertalian dengan perjanjian internasional yang telah disepakati.

Menurut Resolusi majelis Umum PBB No. 2625 tahun 1970, ada tujuh asas, yaitu :

1.    Setiap negara tidak melakukan ancaman agresi terhadap keutuhan wilayah dan
      kemerdekaan negara lain. Dalam asas ini ditekankan bahwa setiap negara tidak
      memberikan ancaman dengan kekuatan militer dan tidak melakukan sesuatu yang
      bertentangan dengan piagam PBB.
2.    Setiap negara harus menyelesaikan masalah internasional dengan cara damai,
      Dalam asas ini setiap Negara harus mencari solusi damai, menghendalikan diri dari
      tindakan yang dapat membahayakan perdamaian internasional.
3.    Tidak melakukan intervensi terhadap urusan dalam negeri negara lain. Asas ini
      menekankan setiap negara memiliki hak untuk memilih sendiri keputusan politiknya,
      ekonomi, social dan system budaya tanpa intervensi pihak lain.
4.    Negara wajib menjalin kerjasama dengan negara lain berdasar pada piagam PBB,
      kerjasama itu dimaksudkan untuk menciptakan perdamaian dan keamanan
internasional di bidang Hak asasi manusia, politik, ekonomi, social budaya, tekhnik,
         perdagangan.
5.       Asas persaman hak dan penentuan nasib sendiri, kemerdekaan dan perwujudan
         kedaulatan suatu negara ditentukan oleh rakyat.
6.       Setiap negara harus dapat dipercaya dalam memenuhi kewajibannya, pemenuhan
         kewajiban itu harus sesuai dengan ketentuan hukum internasional.
7.       Asas persamaan kedaulatan dari negara, Setiap negara memiliki persamaan
         kedaulatan secara umum sebagai berikut :
                Memilki persamaan Yudisial (perlakuan Hukum)
                Memiliki hak penuh terhadap kedaulatan
                Setiap negara menghormati kepribadian negara lain.
                Teritorial dan kemerdekanan politik suatu negara adalah tidak dapat diganggu
                gugat.
                Setap negara bebas untuk membangun system politik, sosial, ekonomi dan
                sejarah bangsanya.
                Setiap negara wajib untuk hidup damai dengan negara lain.

8.       Jelaskan sumber-sumber hukum internasional !

      A. Berdasarkan penggolongannya sumber hukum internasional
         dibedakan menjadi dua:

1. Penggolongan menurut Pendapat Para sarjana Hukum Internasional
Para sarjana Hukum Internasional menggolongkan sumber hukum internasional yaitu,
meliputi:

1. Kebiasaan Internasional
2. Traktat / perjanjian internasional
3. Keputusan Pengadilan atau Badan-badan Arbitrase
4. Karya-karya Hukum
5. Keputusan atau Ketetapan Organ-organ/lembaga Internasional

          Sumber Hukum
No.                                           Penjelasan                            Contoh
           Internasional
 1.           Perjanjian      Perjanjian internasional meakibatkan pihak-        Konvensi Wina
           internasional /     pihak yang mengadakan perjanjian saling         tentang Hubungan
                Traktat      menyetujui, menimbulkan hak dan kewajiban          Diplomatik tahun
            (International       dalam bidang internasional. kedudukan               1969
            Conventions)        perjanjian internasional sebagai sumber
                                   hukum internasional sangat penting
                                 mengingat perjanjian internasional lebih
                               menjamin kepastian hukum karena dibuat
                                              secara tertulis
 2.         Kebiasaan-         Tidak setiap kebiasaan internasional dapat       Kebiasaan untuk
             kebiasaan       menjadi sumber hukum, ada dua syarat untuk           memberikan
           Internasional        dapat dikatakan menjadi sumber hukum,              sambutan
           (International     yaitu: harus terdapat suatu kenbiasaan yang      kehormatan waktu
              Custom)        bersifat umum (unsur material) dan kebiasaan      kedatangan tamu
                                itu harus diterima sebagai hukum (unsur        resmi dari negara
psikologis).                          lain dengan
                                                                                tembakan meriam
 3.     Prinsip-prinsip       Adanya prinsip-prinsp hukum umum sebagai          Prinsip pacta sunt
         hukum umum            sumber hukum primer, sangat penting bagi          servanda, prinsip
          yang diakui           pertumbuhan dan perkembangan hukum              itikad baik, prinsip
           (General           internasional sebagai system hukum positif,      resiprositas, prinsip
       Principles of Law)        karena prinsip-prinsip hukum umum ini              yurisprudensi
                              melandasi semua hukum yang ada di dunia,              domestic dan
                                baik hukum internasional maupun hukum              prinsip-prinsip
                                                nasional.                          hukum umum.


 4.        Keputusan-         Keputusan-keputusan peradilan memainkan            dalam sengketa–
            keputusan             peranan yang cukup penting dalam              sengketa ganti rugi
            pengadilan        membantu pembentukan norma-norma baru             dan penangkapan
          (yurisprudensi      hukum internasional. Keputusan-keputusan               ikan telah
          internasional)        Mahkamah Internasional dapat berupa            memasukkan unsur-
       (judicial decisions)    keputusan yang bukan atas pelaksanaan           unsur baru ke dalam
                              hukum positif tetapi atas dasa prinsip-prinsip   hukum internasional
                                       keadilan dan kebenaran.


 5.      Ajaran-ajaran        Pendapat para sarjana terkemuka, mengenai            Komisi hukum
        para ahli/sarjana       suatu masalah tertentu, meskipun bukan          internasional yang
            (doktrin)          merupakan hukum positif, seringkali dikutip     beranggotakan para
                              untuk memperkuat argument tentang adanya         ahli hukum, dibentuk
                               atau kebenaran dari suatu norma hukum.           oleh majelis umum
                                   Pendapat para sarjana akan lebih              PBB berdasarkan
                                  berpengaruh jika dikemukakan oleh             Resolusi MU 1947
                                      perkumpulan professional.



2. Penggolongan menurut Pasal 38 (1) Statuta Mahkamah Internasional
Sumber Hukum Internasional menurut ketentuan Pasal 38 (1) Statuta Mahkamah
Internasional adalah terdiri dari :
1. Perjanjian Internasional (International Conventions)
2. Kebiasaan International (International Custom)
3. Prinsip Hukum Umum (General Principles of Law) yang diakui oleh negara-negara
eradab.
4. Keputusan Pengadilan (judicial decisions) dan pendapat para ahli yang telah diakui
kepakarannya (Theachings of the most highly qualified publicists).

B. Berdasarkan sifat daya ikatnya:
Sumber hukum Internasional jika dibedakan berdasarkan sifat daya ikatnya maka dapat
dibedakan menjadi sumber hukum primer dan sumber hukum subsider. Sumber hukum
primer adalah sumber hukum yang sifatnya paling utama artinya sumber hukum ini dapat
berdiri sendiri-sendiri meskipun tanpa keberadaan sumber hukum yang lain. Sedangkan
sumber hukum subsider merupakan sumber hukum tambahan yang baru mempunyai daya
ikat bagi hakaim dalam memutuskan perkara apabila didukung oleh sumber hukum primer.
Hal ini berarti bahwa sumber hukum subsider tidak dapat berdiri sendiri sebagaimana
sumber hukum primer.
Sumber Hukum Primer hukum Internsional
Sumber hukum Primer dari hukum internasional meliputi:
1. Perjanjian Internasional (International Conventions)
2. Kebiasaan International (International Custom)
3. Prinsip Hukum Umum (General Principles of Law) yang diakui oleh negara-negara
beradab.

Sumber Hukum Subsider
Bahwa yang termasuk sumber hukum tambahan dalam hukum internasional adalah:
1. Keputusan Pengadilan.
2. Pendapat Para sarjana Hukum Internasional yang terkemuka.

9.        Jelaskan subjek-subjek hukum internasional !
Subjek hukum internasional diartikan sebagai pemilik, pemegang atau pendukung hak dan
pemikul kewajiban berdasarkan hukum internasional. Pada awal mula, dan kelahiran dan
pertumbuhan hukum internasional, hanya negaralah yang dipandang sebagai subjek hukum
internasional.

Subjek Hukum Internasional adalah semua pihak atau entitas yang dapat dibebani oleh hak
dan kewajiban yang diatur oleh Hukum Internasional. Hak dan kewajiban tersebut berasal
dan semua ketentuan baik yang bersifat formal ataupun non-formal dari perjanjian
internasional ataupun dan kebiasaan internasional (Istanto, Ibid: 16; Mauna, 2001:12).

Ciri Subyek Hukum Internasional
Semua entitas ada kemampuan memiliki dan melaksanakan hak dan kewajiban menurut
hukum internasional.

Menurut Starke, subyek hukum internasional terdiri dari:

     1.   Negara
     2.   Organisasi Internasional
     3.   Palang Merah Internasional
     4.   Tahta Suci Vatikan
     5.   Individu
     6.   Pemberontak dan pihak yang bersengketa/Beligerensi (Belligerent)



     1. Negara

Menurut Konvensi Montevideo 1949, mengenai Hak dan Kewajiban Negara, kualifikasi suatu
negara untuk disebut sebagai pribadi dalam hukum internasional adalah:

          Penduduk yang tetap
          Wilayah tertentu
          Pemerintahan
          Kemampuan untuk mengadakan hubungan dengan negara lain
Beberapa literatur menyebutkan bahwa negara adalah subjek hukum internasional yang
utama, bahkan ada beberapa literatur yang menyebutkan bahwa negara adalah satu-
satunya subjek hukum internasional. Alasan yang mendasari pendapat yang menyatakan
bahwa negara adalah subjek hukum internasional yang utama adalah:

Hukum internasional mengatur hak-hak dan kewajiban-kewajiban negara, sehingga yang
harus diatur oleh hukum internasional terutama adalah Negara.

Perjanjian internasional merupakan sumber hukum internasional yang utama dimana negara
yang paling berperan menciptakannya.

   2. Organisasi Internasional

Klasifikasi organisasi internasional menurut Theodore A Couloumbis dan James 11. Wolfe:

Organisasi internasional yang memiliki keanggotaan secara global dengan maksud dan
tujuan yang bersifat umum, contohnya adalah Perserikatan Bangsa-Bangsa;

Organisasi internasional yang memiliki keanggotaan global dengan maksud dan tujuan yang
bersifat spesifik, contohnya adalah World Bank, UNESCO, International Monetary Fund,
International Labor Organization, dan lain-lain;

Organisasi internasional dengan keanggotaan regional dengan maksud dan tujuan global,
antara lain: Association of South East Asian Nation (ASEAN), Europe Union.

Dasar hukum yang menyatakan bahwa organisasi internasional adalah subjeh hukum
internasional adalab pasal 104 piagam PBB.

   3. Palang Merah Internasional

Sebenarnya Palang Merah Internasional, hanyalah merupakan salah satu jenis organisasi
internasional. Namun karena faktor sejarah, keberadaan Palang Merah Internasional di
dalam hubungan dan hukum internasional menjadi sangat unik dan di samping itu juga
menjadi sangat strategis. Pada awal mulanya, Palang Merah Internasional merupakan
organisasi dalam yang lingkup nasional, yaitu Swiss, didirikan oleh lima orang
berkewarganegaraan Swiss, yang dipimpin oleh Henry Dunant dan bergerak di bidang
kemanusiaan. Kegiatan kemanusiaan yang dilakukan oleh Palang Merah Internasional
mendapatkan simpati dan meluas di banyak negara, yang kemudian membentuk Palang
Merah Nasional di masing-masing wilayahnya. Palang Merah Nasional dan negara-negara
itu kemudian dihimpun menjadi Palang Merah Internasional (International Committee of the
Red Cross/ICRC) dan berkedudukan di Jenewa, Swiss. (Phartiana, 2003; 123)
Dasar hukumya:

       Internasionai committee of red cross (ICRC)
       Konvensi jenewa 1949 tentang perlindungan korban perang

   4. Tahta Suci Vatikan

Tahta Suci Vatikan di akui sebagai subyek hukum internasional berdasarkan Traktat Lateran
tanggal 11 Februari 1929, antara pemerintah Italia dan Tahta Suci Vatikan mengenai
penyerahan sebidang tanah di Roma. Perjanjian Lateran tersebut pada sisi lain dapat
dipandang sebagai pengakuan Italia atas eksistensi Tahta Suci sebagai pribadi hukum
internasional yang berdiri sendiri, walaupun tugas dan kewenangannya, tidak seluas tugas
dan kewenangan negara, sebab hanya terbatas pada bidang kerohanian dan kemanusiaan,
sehingga hanya memiliki kekuatan moral saja, namun wibawa Paus sebagai pemimpin
tertinggi Tahta Suci dan umat Katholik sedunia, sudah diakui secara luas di seluruh dunia.
Oleh karena itu, banyak negara membuka hubungan diplomatik dengan Tahta Suci, dengan
cara menempatkan kedutaan besarnya di Vatikan dan demikian juga sebaliknya Tahta Suci
juga menempatkan kedutaan besarnya di berbagai negara. (Phartiana, 2003, 125)
Dasar hukumnya:

       Lateran Tretay (11 february 1929)

   5. Individu

Pertumbuhan dan perkembangan kaidah-kaidah hukum internasional yang memberikan hak
dan membebani kewajiban serta tanggungjawab secara langsung kepada individu semakin
bertambah pesat, terutama setelah Perang Dunia II. Lahirnya Deklarasi Universal tentang
Hak Asasi Manusia (Universal Declaration of Human Rights) pada tanggal 10 Desember
1948 diikuti dengan lahirnya beberapa konvensi-konvensi hak asasi manusia di berbagai
kawasan, dan hal ini semakin mengukuhkan eksistensi individu sebagai subyek hukum
internasional yang mandiri.


Dasar hukumnya:

       Perjanjian Versailles 1919 pasal 297 dan 304
       Perjanjian upersilesia 1922
       Keputusan permanent court of justice 1928
       Perjanjian London 1945 (lnggris, Prancis, Rusia, USA)
       Konvensi Genocide 1948

   6. Kaum Pemberontak/Beligerensi (Belligerent)

Kaum beligerensi pada awalnya muncul sebagai akibat dan masalah dalam negeri suatu
negara berdaulat. Oleh karena itu, penyelesaian sepenuhnya merupakan urusan negara
yang bersangkutan. Namun apabila pemberontakan tersebut bersenjata dan terus
berkembang, seperti perang saudara dengan akibat-akibat di luar kemanusiaan, bahkan
meluas ke negara-negara lain, maka salah satu sikap yang dapat diambil adalah mengakui
eksistensi atau menerima kaum pemberontak sebagai pribadi yang berdiri sendiri, walaupun
sikap ini akan dipandang sebagai tindakan tidak bersahabat oleh pemerintah negara tempat
pemberontakan terjadi. Dengan pengakuan tersebut, berarti bahwa dari sudut pandang
negara yang mengakuinya, kaum pemberontak menempati status sebagai pribadi atau
subyek hukum internasional.

Contoh PLO (Palestine Liberalism Organization) atau Gerakan Pembebasan Palestina.
Dasar hukumnya:

       Hak untuk menentukan nasib sendiri
       Hak untuk memilih sistem ekonomi, social dan budaya sendiri
Hak untuk menguasai sumber daya alam

Contoh-contoh objek hukum internasional adalah:

   a. Hukum Internasional Hak Asasi Manusia

   Hukum Internasional hak asasi manusia adalah semua norma hukum internasional yang
   ditunjukkan untuk menjamin perlindungan terhadap pribadi (individu)

   b. Hukum Humaniter Internasional

   Hukum Humaniter Internasional adalah semua norma hokum internasional yang
   bertujuan memberi perlindungan pada saat timbul konflik bersenjata bukan internasional,
   kepada anggota pasukan tempur yang tidak bias lagi menjalankan tugasnya lagi, atau
   orang-orang yang tidak terlibat dalam pertempuran

   c. Hukum Kejahatan terhadap Kemanusiaan (massal)

   Istilah ini dikeluakan oleh pengadilan Nurenberg untuk perbuatan kejam Nazi Jerman
   terhadap warga negaranya sendiri. Namun, dewasa ini genosida (pembunuhan massal
   dilatar belakangi kebencian terhadap etnis, suku tertentu) juga termasuk dalam hukum
   ini.



10.    Jelaskan penyebab timbulnya sengketa internasional !

Persengketaan bisa terjadi karena :
1. Kesalahpahaman tentang suatu hal.
2. Salah satu pihak sengaja melanggar hak / kepentingan negara lain.
3. Dua negara berselisih pendirian tentang suatu hal.
4. Pelanggaran hukum / perjanjian internasional.

Contoh sebab timbulnya sengketa internasional yang sangat potensial terjadinya perang
terbuka :

1. Segi Politis (adanya pakta pertahanan / pakta perdamaian).
Pasca Perang Dunia II (1945) muncul dua kekuatan besar yaitu Blok Barat (NATO pimpinan
AS) dan Blok Timur (PAKTA WARSAWA pimpinan Uni Soviet). Mereka bersaing berebut
pengaruh di bidang Ideologi, Ekonomi, dan Persenjataan. Akibatnya sering terjadi konflik di
berbagai negara, missalnya Krisis Kuba, Perang Korea (Korea Utara didukung Blok Timur
dan Korea Selatan didukung Blok Barat), Perang Vietnam dll.

2. Batas Wilayah.
Suatu Negara berbatasan dengan wilayah Negara lain. Kadang antar Negara terjadi ketidak
sepakatan tentang batas wilayah masing – masing. Misalnya Indonesia dengan Malaysia
tentang Pulau Sipadan dan Ligitan (Kalimantan). Sengketa ini diserahkan kepada
Mahkamah Internasional dan pada tahun 2003 sengketa itu dimenangkan oleh Malaysia.
Dengan runtuhnya Blok Timur dengan ditandai runtuhnya Tembok Berlin tahun 1989 maka
AS muncul sebagai kekuatan besar (Negara Adikuasa). Sehingga cenderung membawa
dunia dalam tatanan yang bersifat UNIPOLAR artinya AS bertindak sebagai satu – satunya
kekuatan yang mengendalikan sebagian besar persoalan di dunia. Akibatnya cenderung
muncul sengketa di dunia internasional.

11.    Jelaskan cara menyelesaikan masalah-masalah (sengketa)
       internasional !

Ada dua cara penyelesaian segketa internasional, yaitu secara damai dan paksa, kekerasan
atau perang.

1. Penyelesaian secara damai, meliputi :
Arbitrase, yaitu penyelesaian sengketa internasional dengan cara menyerahkannya kepada
orang tertentu atau Arbitrator, yang dipilih secara bebas oleh mereka yang bersengketa,
namun keputusannya harus sesuai dengan kepatutan dan keadilan ( ex aequo et bono).
Prosedur penyelesaiannya, adalah :
1)      Masing-masing Negara yang bersengketa menunjuk dua arbitrator, satu boleh
berasal dari warga negaranya sendiri.

2)      Para arbitrator tersebut memilih seorang wasit sebagai ketua dari pengadilan
Arbitrase tersebut.

3)      Putusan melalui suara terbanyak.
Penyelesaian Yudisial, adalah penyelesaian sengketa internasional melalui suatu
pengadilan internasional dengan memberlakukan kaidah-kaidah hukum.
Negosiasi, tidak seformal arbitrase dan Yudisial. Terlebih dahulu dilakukan konsultasi dan
komunikasi agar negosiasi dapat berjalan semestinya.
Jasa-jasa baik atau mediasi, yaitu cara penyelesaian sengketa internasional dimana Negara
mediator bersahabat dengan para pihak yang bersengketa, dan membantu penyelesaian
sengketanya secara damai. Contoh Dewan Keamanan PBB dalam penyelesaian konplik
Indonesia Belanda tahu 1947. Dalam penyelesaina dengan Jasa baik pihak ketiga
menawarkan penyelesaian, tapi dalam Penyelesaian secara Mediasi, pihak mediator
berperan lebih aktif dan mengarahkan pihak yang bersengketa agar penyelesaian dapat
tercapai.
Konsiliasi, dalam arti luas adalah penyelesaian sengketa denga bantuan Negara-negara lain
atau badan-badan penyelidik dan komite-komite penasehat yang tidak berpihak. Konsiliasi
dalam arti sempit, adalah suatu penyelesaian sengketa internasional melalui komisi atau
komite dengan membuat laporan atau ussul penyelesaian kepada pihak sengketa dan tidak
mengikat.
Penyelidikan, adalah biasanya dipakai dalam perselisioshan batas wilayah suatu Negara
dengan menggunakan fakta-fakta untuk memperlancar perundingan.
Penyelesian PBB, Dididrikan pada tanggal 24 Oktober 1945 sebagai pengganti dari LBB
(liga Bangsa-Bangsa), tujuan PBB adalah menyelesaikan sengketa internasional secara
damai dan menghindari ancaman perang.


2. Penyelesaian secara pakasa, kekerasan atau perang :
Perang dan tindakan bersenjata non perang, bertujuan untuk menaklukkan Negara lawan
dan membebankan syarat penyelesaian kepada Negara lawan.
Retorsi, adalah pembalasan dendam oleh suatu Negara terhadap tindakan – tindakan tidak
pantas yang dilakukan Negara lain. Contoh menurunkan status hubungan diplomatic, atau
penarika diri dari kesepakatan-kresepakatan fiscal dan bea masuk.

Tindakan-tindakan pembalasan, adalah cara penyelesaian sengketa internasional yang
digunakan suatu Negara untuk mengupayakan memperoleh ganti rugi dari Negara lain.
Adanya pemaksaan terhadap suatu Negara.

Blokade secara damai. Adalah tindakan yang dilakukan pada waktu damai, tapi merupakan
suartu pembalasan. Misalnya permintaan ganti rugi atas pelabuhan yang di blockade oleh
Negara lain.

Intervensi (campur tangan),adalah campur tanagn terhadap kemerdekaan politik tertentu
secara sah dan tidak melanggar hukum internasional. Contohnya :
1. Intervensi kolektif sesuai dengan piagam PBB.
2. Intervesi untuk melindungi hak-hak dan kepentingan warga negaranya.
3. Pertahanan diri.
4. Negara yang menjadi obyek intervensi dipersalahkan melakukan pelanggaran
berat terhadap hukum internasional.

Penyelesaian melalui Mahkamah internasional
Ada dua mekanisme penyelesaian sengketa internasional melalui Mahkamah internasional,
yaitu mekanisme normal dan khusus.

1. Mekanisme Normal :

   1) Penyerahan perjanjian khusus yng berisi tdentitas para pihak dan pokok persoalan
      sengketa.
   2) Pembelaan tertulis, berisi fakta, hukum yang relevan, tambahan fakta baru,
      penilakan atas fakta yang disebutkan dan berisi dokumen pendukung.
   3) Presentasi pembelaan bersifat terbuka dan umum atautertutup tergantung pihak
      sengketa.
   4) Keputusan bersifat menyetujui dan penolakan.

Kasus internasional dianggap selesai apa bila Para pihak mencapai kesepakatan. Para
pihak menarik diri dari prose persidangan Mahkamah internasional. Mahkamah internasional
telah memutus kasus tersebut berdasarkan pertimbangan dan telah dilakukan ssuai proses
hukum internasional yang berlaku.

1. Mekanisme Khusus :

   1) Keberatan awal karena ada keberatan dari pihak sengketa Karen mahkamah
      intrnasional dianggap tidak memiliki yusidiksi atau kewenangan atas kasus tersebut.
   2) Ketidak hadiran salah satu pihak yang bersengketa, biasanya dilakukan oleh Negara
      tergugat atau respondent karena menolak yuridiksi Mahkamah Internasional.
   3) Keputusan sela, untuk memberikan perlindungan terhadap subyek persidangan,
      supaya pihak sengketa tidak melakukan hal-hal yang mengancah efektivitas
      persidangan Mahkamah internasional.
4) Beracara bersama, beberapa pihak disatukan untuk mengadakan sidang bersama
      karena materi sama terhadap lawan yang sama.
   5) Intervensi, mahkamah internasional memberikan hak kepada Negara lain yang tidak
      terlibat dalam sengketa untuk me;lakkan intervensi atas sengketa yangsedang
      disidangkan bahwa dengan keputusan Mahkamah internasional ada kemungkinan
      Negara tersebut dirugikan.




12.   Berikan contoh penyelesaian masalah internasional melalui
      arbitrase dan konsiliasi !

A. Arbitrase adalah penyerahan sengketa secara sukarela kepada pihak ketiga yang netral
serta putusan yang dikeluarkan sifatnya final dan mengikat. Badan arbitrase dewasa ini
sudah semakin populer dan semakin banyak digunakan dalam menyelesaikan
sengketasengketa internasional. Penyerahan suatu sengketa kepada arbitrase dapat
dilakukan dengan pembuatan suatu compromis, yaitu penyerahan kepada arbitrase suatu
sengketa yang telah lahir; atau melalui pembuatan suatu klausul arbitrase dalam suatu
perjanjian sebelum sengketanya lahir (clause compromissoire).

Contoh Kasus Arbitrase :
Sengketa antara Pertamina melawan Karaha Bodas corporation (KBC) bermula dengan
ditandatanganinya perjanjian Joint Operation Contract (JOC) pada tanggal 28 November
1994. Pada tanggal yang sama PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) di satu pihak dan
Pertamina serta KBC pada pihak lain menandatangani perjanjian Energy Supply Contract
(ESC). Perjanjian kersasama ini bertujuan untuk memasok kebutuhan listrik PLN dengan
memanfaatkan tenaga panas bumi yang ada di Karaha Bodas, Garut, Jawa Barat. Dalam
perjalanannya ternyata proyek kelistrikan ini ditangguhkan oleh Pemerintah berdasarkan
Keputusan Presiden Nomor 39 tahun 1997 tertanggal 20 September 1997. Dampak
penangguhan adalah kerjasama Pertamina dengan KBC tidak dapat dilanjutkan.
KBC pada tanggal 30 April 1998 memasukkan gugatan ganti rugi ke Arbitrase Jenewa
sesuai dengan tempat penyelesaian sengketa yang dipilih oleh para pihak dalam JOC. Pada
tanggal 18 Desember 2000 Arbitrase Jenewa membuat putusan agar Pertamina dan PLN
membayar ganti rugi kepada KBC, kurang lebih sebesar US$ 261,000,000.
Atas putusan arbitrase Jenewa, Pertamina tidak bersedia secara sukarela
melaksanakannya. Sebagai upaya hukum, Pertamina telah meminta pengadilan di Swiss
untuk membatalkan putusan arbitrase. Hanya saja upaya ini tidak dilanjutkan (dismiss)
karena tidak dibayarnya uang deposit sebagaimana dipersyaratkan oleh Swiss Federal
Supreme Court.
Sementara itu, KBC telah melakukan upaya hukum berupa permohonan untuk pelaksanaan
Putusan Arbitrase Jenewa di pengadilan beberapa negara di mana asset dan barang
Pertamina berada, kecuali di Indonesia. Pada tanggal 21 Pebruari 2001, KBC mengajukan
permohonan pada US District Court for the Southern District of Texas untuk melaksanakan
Putusan Arbitrase Jenewa. Selanjutnya KBC mengajukan permohonan yang sama pada
pengadilan Singapura dan Hong Kong. Dalam menyikapi upaya hukum KBC, Pertamina
melakukan upaya hukum berupa penolakan pelaksanaan di pengadilan-pengadilan yang
diminta oleh KBC untuk melakukan eksekusi.
Pertamina melanjutkan upaya hukum pembatalan putusan arbitrase Jenewa di pengadilan
Indonesia. Pada tanggal 14 Maret 2002 Pertamina secara resmi mengajukan gugatan
pembatalan Putusan Arbitrase Jenewa kepada PN Jakarta Pusat. Gugatan pembatalan
tersebut didasarkan pada ketentuan pasal 70 UU no. 30 tahun 1999 tentang syarat-syarat
pembatalan putusan Arbitrase Internasional yang berbunyi : Permohonan pembatalan hanya
dapat diajukan terhadap putusan arbitrase yang sudah didaftarkan di pengadilan. Alasan
alasan permohonan pembatalan yang disebut dalam pasal ini harus dibuktikan dengan
putusan pengadilan. Apabila pengadilan menyatakan bahwa alasan-alasan tersebut terbukti
atau tidak terbukti, maka putusan pengadilan ini dapat digunakan sebagai dasar
pertimbangan bagi hakim untuk mengabulkan atau menolak permohonan.
Dalam putusannya nomor 86/PN/Jkt.Pst/2002 tanggal 9 September 2002 , pengadilan
Negeri Jakarta Pusat akhirnya mengabulkan gugatan Pertamina dengan membatalkan
putusan arbitrase internasional, UNCITRAL, di Jenewa, Swiss. Adapun beberapa alasannya
antara lain pengangkatan arbiter tidak dilakukan seperti yang telah diperjanjikan dan tidak
diangkat arbiter yang telah dikehendaki oleh para pihak berdasarkan perjanjian, sementara
Pertamina tidak diberikan proper notice mengenai arbitrase ini dan tidak diberi kesempatan
untuk membela diri. Majelis arbitrase telah salah menafsirkan force majeure, sehingga
mestinya Pertamina tidak dapat dimintakan pertanggungjawab atas sesuatu yang di luar
kemampuannya. Di samping itu, Majelis Arbitrase dianggap telah melampaui wewenangnya
karena tidak menggunakan hukum Indonesia, padahal hukum Indonesia adalah yang harus
dipakai menurut kesepakatan para pihak, Majelis arbitrase hanya menggunakan hati
nuraninya sendiri berdasarkan pertimbangan ex aequeo et bono.
Di dalam kasus ini hal ketertiban umum tidak disinggung-singgung, padahal adalah sangat
nyata, bahwa alasan tidak dapatnya Pertamina memenuhi kewajiban kontraknya adalah
karena larangan dari Pemerintah Negara Indonesia yang berdaulat melalui Keppres nomor
39 tahun 1997 tanggal 20 September 1997 tentang Penangguhan/pengkajian kembali
proyek Pemerintah, badan usaha milik negara, dan swasta yang berkaitan dengan
pemerintah/badan usaha milik negara pada amar menimbangnya jelas-jelas dinyatakan
bahwa Keputusan Pemerintah tersebut terkait dengan upaya mengamankan
kesinambungan perekonomian dan jalannya pembangunan nasional, serta berdasarkan
landasan konstitusional yang dimiliki oleh Presiden.
Kasus Karaha Bodas Company adalah kasus hukum perdata Internasional di bidang hukum
kontrak Internasional yang menarik. Sayangnya putusan Pengadilan di Indonesia mengenai
pembatalan kasus tersebut tidak komprehensif dari sisi legal. Menurut Hikmahanto Juwana,
dalam kasus tersebut Putusan Arbitrase Internasional tidak dapat dibatalkan oleh
pengadilan nasional. Kalaupun pengadilan nasional melakukan pembatalan, pengadilan di
negara lain yang sedang dimintakan untuk melaksanakan putusan arbitrase dapat saja tidak
terikat, bahkan mengabaikannya.
Menurut pendapat kami, karena akar masalahnya adalah dari Keppres atau Pengaturan
Pemerintah yang menyebabkan Pertamina tidak dapat memenuhi kewajiban kontraktualnya,
maka apabila ada konsekuensi hukum dan klaim atau kerugian yang ditimbulkannya,
seyogianya hal tersebut harus diambil alih oleh Pemerintah. Mengikuti ketentuan
Pemerintah tidak boleh mendatangkan kerugian bagi diri sendiri.
B. Konsiliasi adalah cara penyelesaian sengketa yang sifatnya lebih formal dibanding
mediasi. Konsiliasi adalah suatu cara penyelesaian sengketa oleh pihak ketiga atau oleh
suatu komisi konsiliasi yang dibentuk oleh para pihak. Komisi tersebut bisa yang sudah
terlembaga atau ad hoc (sementara) yang berfungsi untuk menetapkan
persyaratanpersyaratan penyelesaian yang diterima oleh para pihak. Namun putusannya
tidaklah mengikat para pihak.

Contoh dari konsiliasi: adalah pada sengketa antara Thailand dan Perancis, kedua belah
pihak sepakat untuk membentuk Komisi Konsiliasi. Dalam kasus ini Thailand selalu
menuntut sebagian dari wilayah Laos dan Kamboja yang terletak di bagian Timur tapal
batasnya. Karena waktu itu Laos dan Kamboja adalah protektorat Perancis maka sengketa
ini menyangkut antara Thailand dan Perancis.



13.    Jelaskan prosedur mahkamah internasional dalam
       menyelesaikan masalah internasional !
Sengketa Internasional dapat diselesaikan oleh mahkamah internasional dengan melalui
prosedur berikut:


   1. Telah terjadi pelanggaran HAM atau kejahatan humaniter (kemanusiaan) di suatu
      Negara terhadap Negara lain atau rakyat Negara lain.

   2. Ada pengaduan dari korban (rakyat) dan pemerintahan Negara yang menjadi korban
      terhadap pemerintahan dari Negara yang bersangkutan karena di dakwa telah
      melakukan pelanggaran HAM atau kejahatan humaniter lainnya.

   3. Pengaduan disampaikan ke komisi tinggi HAM PBB atau melalui lembaga-lembaga
      HAM internasional lainnya.

   4. Pengaduan ditindak lanjuti dengan penyelidikan, pemeriksaan, dan penyidikan. Jika
      ditemui bukti-bukti kuat terjadinya pelanggaran HAM atau kejahatan kemanusiaan
      lainnya, maka pemerintah dari Negara yang di dakwa melakukan kejahatan
      humaniter dapat diajukan ke mahkamah internasional.

   5. Dimulailah proses peradilan sampai dujatuhkan sanksi. Sanksi dapat dijatuhkan bila
      terbukti bahwa pemerintahan atau individu yang bersangkutan telah melakukan
      pelanggaran terhadap konvensi-konvensi internasional berkaitan dengan
      pelanggaran HAM atau kejahatan humaniter; mempunyai wewenang untuk
      mencegah terjadinya pelanggaran itu, tetapi tidak dilakukan; dan tidak melakukan
      apa-apa untuk mencegah terjadinya perbuatan itu.

Mahkamah internasional memutuskan sengketa berdasarkan hukum. Keputusan dapat
dilakukan berdasarkan kepantasan dan kebaikan apabila disetujui oleh Negara yang
bersengketa. Keputusan mahkamah internasional bersifat mengikat, final, dan tanpa
banding. Keputusan mahkamah internasional mengikat para pihak yang bersengketa dan
hanya untuk perkara yang disangketakan.
Dalam pasal 57 statuta, hakim mahkamah internasional dapat mengemukan pendapat
terpisah atau Dissenting Opinion (pendapat seorang hakim yang tidak menyetujui suatu
keputusan dan menyatakan keberatannya terhadap motif-motif yang diberikan dalam
keputusan tersebut).

Prosedur penyelesaian sengketa internasional yang ditangani oleh Mahkamah Internasional
juga dapat dikelompokkan dalam 2 hal, yaitu :

       a. Ajudikasi (adjudication) yaitu cara penyelesaian sengketa internasional
          dengan menyerahkan kepada lembaga peradilan untuk memutuskan sengketa.
       b. Arbitrase yaitu cara penyelesaian melalui prosedur Ad Hoc
          (khusus) atau melalui perundingan yang ditengahi oleh pihak ketiga.

Untuk menyelesaikan kasus sengketa internasional maka dikumpulkan bukti-bukti,
digunakan pertimbangan-pertimbangan dan berbagai aspek yang menyangkut dampak dari
sengketa.

Selain itu, pedoman utama penyelesaian sengketa internasional adalah sumber-sumber
hukum internasional :

       a. Konvensi - konvensi internasional untuk menetapkan perkara-perkara yang
          diakui oleh negara-negara yang sedang berselisih.
       b. Kebiasaan internasional sebagai bukti dari suatu praktik umumyang diterima
          sebagai hukum.
       c. Asas-asas umum yang diakui oleh negara-negara yang mempunyaiperadaban.
       d. Keputusan - keputusan kehakiman dan pendidikan dari publisis-publisis
          yang paling cakap dari pelbagai negara, sebagai cara tambahan untuk
          menentukan peraturan-peraturan hukum.



14.    Jelaskan dampak suatu Negara yang tidak mematuhi
       keputusan mahkamah internasional !
       Adapun dampak tersebut adalah sebagai berikut:

   1. Dikucilkan dari pergaulan internasional.

   2. Diberlakukan Travel Warning (peringatan bahaya berkunjung ke(negara tertentu)

       terhadap warga negaranya.

   3. Pengalihan investasi atau penanaman modal asing.

   4. Pemutusan hubungan diplomatik.

   5. Pengurangan bantuan ekonomi.

   6. Pengurangan tingkat kerjasama.

   7. Pemboikotan produk ekspor.

   8. Embargo ekonomi.

Mais conteúdo relacionado

Mais procurados

Pancasila Sebagai Dasar Negara ppt
Pancasila Sebagai Dasar Negara pptPancasila Sebagai Dasar Negara ppt
Pancasila Sebagai Dasar Negara ppt
Aisyah Turidho
 
PPT Sistem Pemerintahan Indonesia
PPT Sistem Pemerintahan IndonesiaPPT Sistem Pemerintahan Indonesia
PPT Sistem Pemerintahan Indonesia
worodyah
 

Mais procurados (20)

Pancasila sebagai Dasar Negara
Pancasila sebagai Dasar NegaraPancasila sebagai Dasar Negara
Pancasila sebagai Dasar Negara
 
Tatanan organisasi pemerintahan negara
Tatanan organisasi pemerintahan negaraTatanan organisasi pemerintahan negara
Tatanan organisasi pemerintahan negara
 
Apec
ApecApec
Apec
 
ASEAN
ASEANASEAN
ASEAN
 
Kebebasan Eksistensial dan Kebebasan Sosial
Kebebasan Eksistensial dan Kebebasan SosialKebebasan Eksistensial dan Kebebasan Sosial
Kebebasan Eksistensial dan Kebebasan Sosial
 
Apec
Apec Apec
Apec
 
PPT Hubungan internasional
PPT Hubungan internasionalPPT Hubungan internasional
PPT Hubungan internasional
 
PBB
PBBPBB
PBB
 
Asean
AseanAsean
Asean
 
Ancaman, tantangan, hambatan, gangguan
Ancaman, tantangan, hambatan, gangguanAncaman, tantangan, hambatan, gangguan
Ancaman, tantangan, hambatan, gangguan
 
Ketahanan Nasional dan Bela Negara
Ketahanan Nasional dan Bela NegaraKetahanan Nasional dan Bela Negara
Ketahanan Nasional dan Bela Negara
 
Pancasila Sebagai Dasar Negara ppt
Pancasila Sebagai Dasar Negara pptPancasila Sebagai Dasar Negara ppt
Pancasila Sebagai Dasar Negara ppt
 
TEORI MOTIVASI TEORI Z
TEORI MOTIVASI TEORI ZTEORI MOTIVASI TEORI Z
TEORI MOTIVASI TEORI Z
 
Peran serta masyarakat untuk mengatasi berbagai ancaman dalam membangun integ...
Peran serta masyarakat untuk mengatasi berbagai ancaman dalam membangun integ...Peran serta masyarakat untuk mengatasi berbagai ancaman dalam membangun integ...
Peran serta masyarakat untuk mengatasi berbagai ancaman dalam membangun integ...
 
Kerja sama kawasan utara selatan
Kerja sama kawasan utara selatanKerja sama kawasan utara selatan
Kerja sama kawasan utara selatan
 
Sejarah Organisasi Regional
Sejarah Organisasi RegionalSejarah Organisasi Regional
Sejarah Organisasi Regional
 
PPT Sistem Pemerintahan Indonesia
PPT Sistem Pemerintahan IndonesiaPPT Sistem Pemerintahan Indonesia
PPT Sistem Pemerintahan Indonesia
 
Materi kewarganegaraan
Materi kewarganegaraanMateri kewarganegaraan
Materi kewarganegaraan
 
Evolusi Teori Organisasi dan Administrasi
Evolusi Teori Organisasi dan AdministrasiEvolusi Teori Organisasi dan Administrasi
Evolusi Teori Organisasi dan Administrasi
 
Geopolitik dan geostrategi
Geopolitik dan geostrategiGeopolitik dan geostrategi
Geopolitik dan geostrategi
 

Destaque

Kumpulan soal-sejarah
Kumpulan soal-sejarahKumpulan soal-sejarah
Kumpulan soal-sejarah
niadwianjani
 
Makalah hubungan internasional dengan organisasi internasional
Makalah hubungan internasional dengan organisasi internasionalMakalah hubungan internasional dengan organisasi internasional
Makalah hubungan internasional dengan organisasi internasional
Abdillah Arief
 
Makalah sengketa internasional dan cara penyalesaiannya
Makalah sengketa internasional dan cara penyalesaiannyaMakalah sengketa internasional dan cara penyalesaiannya
Makalah sengketa internasional dan cara penyalesaiannya
Operator Warnet Vast Raha
 
Tugas pkn hub. internasional
Tugas pkn hub. internasional Tugas pkn hub. internasional
Tugas pkn hub. internasional
Yuuto Backboners
 
soal evaluasi pengajaran
soal evaluasi pengajaransoal evaluasi pengajaran
soal evaluasi pengajaran
Nasria Ika
 
Soal pkn 50 soal
Soal pkn 50 soalSoal pkn 50 soal
Soal pkn 50 soal
Paranody
 
Hubungan dasar negara dengan konstitus
Hubungan dasar negara dengan konstitusHubungan dasar negara dengan konstitus
Hubungan dasar negara dengan konstitus
Rudiana Part
 

Destaque (20)

Soal pkn
Soal pknSoal pkn
Soal pkn
 
Materi pkn kls xii bab 5
Materi pkn kls xii bab 5Materi pkn kls xii bab 5
Materi pkn kls xii bab 5
 
Latihan soal pkn
Latihan soal pknLatihan soal pkn
Latihan soal pkn
 
Makalah menegakkan hak asasi manusia di indonesia
Makalah menegakkan hak asasi manusia di indonesiaMakalah menegakkan hak asasi manusia di indonesia
Makalah menegakkan hak asasi manusia di indonesia
 
Bedah Soal Kewarganegaraan
Bedah Soal KewarganegaraanBedah Soal Kewarganegaraan
Bedah Soal Kewarganegaraan
 
Soal latihan pkn kelas xii
Soal latihan pkn kelas xiiSoal latihan pkn kelas xii
Soal latihan pkn kelas xii
 
Soal US PKN dari tahun ke tahun + Essay 2014
Soal US PKN dari tahun ke tahun + Essay 2014Soal US PKN dari tahun ke tahun + Essay 2014
Soal US PKN dari tahun ke tahun + Essay 2014
 
Kumpulan soal-sejarah
Kumpulan soal-sejarahKumpulan soal-sejarah
Kumpulan soal-sejarah
 
Makalah hubungan internasional dengan organisasi internasional
Makalah hubungan internasional dengan organisasi internasionalMakalah hubungan internasional dengan organisasi internasional
Makalah hubungan internasional dengan organisasi internasional
 
Uji kompetensi bab 4 PKN
Uji kompetensi bab 4 PKNUji kompetensi bab 4 PKN
Uji kompetensi bab 4 PKN
 
Makalah sengketa internasional dan cara penyalesaiannya
Makalah sengketa internasional dan cara penyalesaiannyaMakalah sengketa internasional dan cara penyalesaiannya
Makalah sengketa internasional dan cara penyalesaiannya
 
Soal uas pkn xi.2
Soal uas pkn xi.2Soal uas pkn xi.2
Soal uas pkn xi.2
 
Materi pkn kelas 11 semester 2
Materi pkn kelas 11 semester 2Materi pkn kelas 11 semester 2
Materi pkn kelas 11 semester 2
 
Tugas pkn hub. internasional
Tugas pkn hub. internasional Tugas pkn hub. internasional
Tugas pkn hub. internasional
 
soal evaluasi pengajaran
soal evaluasi pengajaransoal evaluasi pengajaran
soal evaluasi pengajaran
 
Soal pkn 50 soal
Soal pkn 50 soalSoal pkn 50 soal
Soal pkn 50 soal
 
Soal uas pkn 2012.
Soal uas pkn 2012.Soal uas pkn 2012.
Soal uas pkn 2012.
 
Hubungaan Internasional
Hubungaan InternasionalHubungaan Internasional
Hubungaan Internasional
 
Hubungan dasar negara dengan konstitus
Hubungan dasar negara dengan konstitusHubungan dasar negara dengan konstitus
Hubungan dasar negara dengan konstitus
 
Bab iv kls xi perjanjian & hub inter'l
Bab iv kls xi perjanjian & hub inter'lBab iv kls xi perjanjian & hub inter'l
Bab iv kls xi perjanjian & hub inter'l
 

Semelhante a Soal jawaban Pkn Bab Organisasi Internasional

Ppt Peranan Politik Luar Negeri Indonesia dalam Era Globalisasi
Ppt Peranan Politik Luar Negeri Indonesia dalam Era GlobalisasiPpt Peranan Politik Luar Negeri Indonesia dalam Era Globalisasi
Ppt Peranan Politik Luar Negeri Indonesia dalam Era Globalisasi
Cha-cha Taulanys
 
Peran dan Kontribusi Indonesia Dalam ASEAN.pdf
Peran dan Kontribusi Indonesia Dalam ASEAN.pdfPeran dan Kontribusi Indonesia Dalam ASEAN.pdf
Peran dan Kontribusi Indonesia Dalam ASEAN.pdf
Monstabot
 
Tugas ringkasan ppkn bab 5
Tugas ringkasan ppkn bab 5Tugas ringkasan ppkn bab 5
Tugas ringkasan ppkn bab 5
Mustain Doang
 
ERWIN RAHARDIAN PUTRA_11_X IPS 2_ TUGAS PRAMUKA.pptx
ERWIN RAHARDIAN PUTRA_11_X IPS 2_ TUGAS PRAMUKA.pptxERWIN RAHARDIAN PUTRA_11_X IPS 2_ TUGAS PRAMUKA.pptx
ERWIN RAHARDIAN PUTRA_11_X IPS 2_ TUGAS PRAMUKA.pptx
Erwin127338
 
Politik luar negeri indonesia dan organisasi internasional ppt
Politik luar negeri indonesia dan organisasi internasional pptPolitik luar negeri indonesia dan organisasi internasional ppt
Politik luar negeri indonesia dan organisasi internasional ppt
Della Ikaningtyas
 

Semelhante a Soal jawaban Pkn Bab Organisasi Internasional (20)

Organisasi PBB & ASEAN (SKU 15).pptx
Organisasi PBB & ASEAN (SKU 15).pptxOrganisasi PBB & ASEAN (SKU 15).pptx
Organisasi PBB & ASEAN (SKU 15).pptx
 
Bab iv hubungan internasional
Bab iv hubungan internasionalBab iv hubungan internasional
Bab iv hubungan internasional
 
Peranan organisasi internasional
Peranan organisasi internasionalPeranan organisasi internasional
Peranan organisasi internasional
 
Kerja Sama Antarnegara
Kerja Sama Antarnegara Kerja Sama Antarnegara
Kerja Sama Antarnegara
 
Ppt Peranan Politik Luar Negeri Indonesia dalam Era Globalisasi
Ppt Peranan Politik Luar Negeri Indonesia dalam Era GlobalisasiPpt Peranan Politik Luar Negeri Indonesia dalam Era Globalisasi
Ppt Peranan Politik Luar Negeri Indonesia dalam Era Globalisasi
 
Peranan organsasi internasional
Peranan organsasi internasionalPeranan organsasi internasional
Peranan organsasi internasional
 
STPM 2014 SEMESTER 3: Perhubungan Luar
STPM 2014 SEMESTER 3: Perhubungan LuarSTPM 2014 SEMESTER 3: Perhubungan Luar
STPM 2014 SEMESTER 3: Perhubungan Luar
 
PKN (kelompok 2).pptx
PKN (kelompok 2).pptxPKN (kelompok 2).pptx
PKN (kelompok 2).pptx
 
ASEAN_dan_PBB.pptx
ASEAN_dan_PBB.pptxASEAN_dan_PBB.pptx
ASEAN_dan_PBB.pptx
 
Materi ips bab 15 lembaga internasional kelas 9
Materi ips bab 15 lembaga  internasional kelas 9Materi ips bab 15 lembaga  internasional kelas 9
Materi ips bab 15 lembaga internasional kelas 9
 
Peran dan Kontribusi Indonesia Dalam ASEAN.pdf
Peran dan Kontribusi Indonesia Dalam ASEAN.pdfPeran dan Kontribusi Indonesia Dalam ASEAN.pdf
Peran dan Kontribusi Indonesia Dalam ASEAN.pdf
 
Kerja Sama Ekonomi Internasional kelas IX
Kerja Sama Ekonomi Internasional kelas IXKerja Sama Ekonomi Internasional kelas IX
Kerja Sama Ekonomi Internasional kelas IX
 
Tugas ringkasan ppkn bab 5
Tugas ringkasan ppkn bab 5Tugas ringkasan ppkn bab 5
Tugas ringkasan ppkn bab 5
 
Peran indonesia dalam menciptakan peramain dunia melalui organisasi internasi...
Peran indonesia dalam menciptakan peramain dunia melalui organisasi internasi...Peran indonesia dalam menciptakan peramain dunia melalui organisasi internasi...
Peran indonesia dalam menciptakan peramain dunia melalui organisasi internasi...
 
Pkn-Partisipasi SMA Kelas X
Pkn-Partisipasi  SMA Kelas XPkn-Partisipasi  SMA Kelas X
Pkn-Partisipasi SMA Kelas X
 
Pbb dan asean
Pbb dan aseanPbb dan asean
Pbb dan asean
 
ERWIN RAHARDIAN PUTRA_11_X IPS 2_ TUGAS PRAMUKA.pptx
ERWIN RAHARDIAN PUTRA_11_X IPS 2_ TUGAS PRAMUKA.pptxERWIN RAHARDIAN PUTRA_11_X IPS 2_ TUGAS PRAMUKA.pptx
ERWIN RAHARDIAN PUTRA_11_X IPS 2_ TUGAS PRAMUKA.pptx
 
Politik luar negeri indonesia dan organisasi internasional ppt
Politik luar negeri indonesia dan organisasi internasional pptPolitik luar negeri indonesia dan organisasi internasional ppt
Politik luar negeri indonesia dan organisasi internasional ppt
 
Presentation1
Presentation1Presentation1
Presentation1
 
peranan indonesia dalam menciptakan perdamaian dunia melalui kaa
peranan indonesia dalam menciptakan perdamaian dunia melalui kaaperanan indonesia dalam menciptakan perdamaian dunia melalui kaa
peranan indonesia dalam menciptakan perdamaian dunia melalui kaa
 

Mais de Abyan Juang (7)

Funny Story / Spoof and Scary Story with Example [ Generic Structure + Langua...
Funny Story / Spoof and Scary Story with Example [ Generic Structure + Langua...Funny Story / Spoof and Scary Story with Example [ Generic Structure + Langua...
Funny Story / Spoof and Scary Story with Example [ Generic Structure + Langua...
 
Sejarah: Menyusun periodisasi zaman batu dan zaman logam
Sejarah: Menyusun periodisasi zaman batu dan zaman logamSejarah: Menyusun periodisasi zaman batu dan zaman logam
Sejarah: Menyusun periodisasi zaman batu dan zaman logam
 
PKn Bab 2 sistem hukum dan peradilan nasional
PKn Bab 2 sistem hukum dan peradilan nasionalPKn Bab 2 sistem hukum dan peradilan nasional
PKn Bab 2 sistem hukum dan peradilan nasional
 
PKn Bab 1 bangsa dan negara
PKn Bab 1 bangsa dan negaraPKn Bab 1 bangsa dan negara
PKn Bab 1 bangsa dan negara
 
B. Indonesia Jenis karangan
B. Indonesia Jenis karanganB. Indonesia Jenis karangan
B. Indonesia Jenis karangan
 
Jepang origami
Jepang origamiJepang origami
Jepang origami
 
Kimia terapan telor asin
Kimia terapan telor asinKimia terapan telor asin
Kimia terapan telor asin
 

Último

1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
MetalinaSimanjuntak1
 
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
AtiAnggiSupriyati
 

Último (20)

UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk HidupUT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
 
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
 
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMMAKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
 
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
 
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxPendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
 
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdfMAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
 
presentasi lembaga negara yang ada di indonesia
presentasi lembaga negara yang ada di indonesiapresentasi lembaga negara yang ada di indonesia
presentasi lembaga negara yang ada di indonesia
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
 
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptxMODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
 
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTKeterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
 
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxvIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
 
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdfMODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
 
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDPPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
 
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
 
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptxPPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
 
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
 

Soal jawaban Pkn Bab Organisasi Internasional

  • 1. PPKn Nama : Abyan Juang Kecci Kelas : XI IPA A Materi : Semester 2 Tugas : Soal Bab Organisasi Internasional Pengajar : Bu Irma
  • 2. 1. Jelaskan pengertian organisasi internasional ! Organisasi internasional adalah suatu organisasi yang dibuat oleh anggota masyarakat internasional secara sukarela atau atas dasar kesamaan yang bertujuan untuk menciptakan perdamaiandalam tata hubungan internasional. Organisasi internasional adalah suatu bentuk dari gabungan beberapa negara atau bentuk unit fungsi yang memiliki tujuan bersama mencapai persetujuan yang juga merupakan isi dari perjanjian. Dalam memberikan pengertian organisasi internasional harus melihat pada tujuan yang hendak dicapai, institusi-institusi yang ada, suatu proses perkiraan peraturan-peraturan yang dibuat pemerintah terhadap hubungan suatu negara dengan aktor-aktor non-negara (Coulombis & Wolfe, 1986). Sehingga, dengan demikian, organisasi internasional dapat didefinisikan sebagai sebuah struktur formal yang berkesinambungan, yang pembentukannya didasarkan pada perjanjian antar anggota-anggotanya dari dua atau lebih negara berdaulat untuk mencapai tujuan bersama dari para anggotannya (Archer, 1983). Pengertian organisasi internasional yang lain adalah suatu pola kerjasama yang melintasi batas-batas negara, dengan didasari pada struktur organisasi yang jelas, yang diharapkan dapat berfungsi secara berkesinambungan dan melembaga dalam usaha untuk mencapai tujuan-tujuan yang diperlukan serta yang disepakati bersama, baik antara spemerintah dengan pemerintah maupun antar sesame kelompok nonpemerintah pada negara yang berbeda (Rudy, 1993). Menurut Clive Archer, organisasi internasional dapat diklasifikasikan berdasarkan keanggotaan, tujuan, aktivitas dan strukturnya. Organisasi internasional bila dilihat dari keanggotaannya dapat dibagi lagi sberdasarkan tipe keanggotaan dan jangkauan keanggotaan (extend of membership). 2. Jelaskan macam-macam organisasi internasional ! Macam-macam organisasi internasional : 1) UN = United Nation = PBB (1945) 2) UNICEF = United Nations International Childrens Emergency Fund (1946), namun namanya diganti setelah thn 1953 menjadi: United Nations Children‟s Fund. 3) UNESCO = the United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization (16 November 1945) 4) UNCHR = United Nations Commission on Human Rights (2006) 5) UNHCR = Uited Nations High Commissioner for Refugees (14 Desember 1950)
  • 3. 6) UNDPR = The United Nations Division for Palestinian Rights (2 Desember 1977) 7) UNSCOP = The United Nations Special Committee on Palestine (May 1947, oleh 11 negara) 8) WHO = World Health Organization (7 April 1948) 9) IMF = International Monetary Fund (Juli 1944, 180 negara) 10) NATO = North Atlantic Treaty Organisation (4 April 1949) 11) NGO = Non-Governmental Organizations .Dalam bahasa Indonesia Lembaga Swadaya Masyarakat – LSM, yg didirikan oleh perorangan atau per-group dan tdk terikat oleh pemerintah. 12) GREENPEACE (40 negara, dari Europe, State of America, Asia, Africa dan Pacific, semenjak 1971). 13) AMNESTY International (1961, memiliki sekitar 2,2 juta anggota, dari 150 negara, organisasi yg membantu menghentikan penyelewengan/pelecehan hak azasi manusia) 14) WWF = the World Wildlife Fund (1985, Memiliki hampir 5 juta pendukung, distribusi dari lima benua, memiliki perkantoran/perwakilan di 90 negara). 15) G8 = Group of Eight, kelompok negara termaju di dunia. Sebelumnya G6 pd thn 1975, kemudian dimasuki oleh Kanada 1976 (Perancis, Jerman, Italia, Jepang, Britania Raya, Amerika Serikat, Kanada dan Rusia (tidak ikut dalam seluruh acara), serta Uni Eropa. 16) EU = The European Union (27 negara anggota, 1 november 1993) 17) DANIDA = Danish International Development Assistance (Organisasi yg memberikan bantuan kepada negara2 miskin, pengungsi, bencana alam) 18) ICRC = International Committee of the Red Cross (1863) = Palang Merah, gerakan bantuan kemanusiaan saat bencana alam atau peperangan. 19) OPEC = Organization of the Petroleum Exporting Countries (1960, anggota 13 negara, termasuk Indonesia) 20) ASEAN = Association of Southeast Asian Nations = Perhimpunan Bangsa-bangsa Asia Tenggara (PERBARA) ( Dibentuk 8 Agustus 1967, memiliki 10 negara anggota, Timor Leste dan Papua new Guinea hanya sebagai pemantau, dan masih mempertimbangkan akan menjadi anggota)
  • 4. 3. Jelaskan peranan dan tujuan pbb ! PERANAN PBB Peran dari PBB adalah sebagai organisasi perkumpulan/perserikatan dunia sehingga menjadi tempat diskusi dan tempat/"tong" pendapat serta aspirasi dari seluruh belahan dunia. TUJUAN PBB 1. Memelihara perdamaian dan keamanan dunia. 2. Mengembangkan hubungan persahabatan antarbangsa berdasarkan asas-asas persamaan derajat, hak menentukan nasib sendiri, dan tidak mencampuri urusan dalam negeri negara lain. 3. Mengembangkan kerjasama internasional dalam memecahkan masalah-masalah ekonomi, sosial, budaya, dan kemanusiaan. 4. Menyelesaikan perselisihan dengan cara damai dan mencegah timbulnya peperangan. 5. Memajukan dan menghargai hak asasi manusia serta kebebasan atau kemerdekaan fundamental tanpa membedakan warna, kulit, jenis kelamin, bahasa, dan agama. 6. Menjadikan pusat kegiatan bangsa-bangsa dalam mencapai kerja sama yang harmonis untuk mencapai tujuan PBB. 4. Jelaskan peranan Indonesia terhadap ASEAN ! dan peranan ASEAN terhadap Indonesia ! PERANAN INDONESIA TERHADAP ASEAN: Di bidang politik dan keamanan, pascareformasi Indonesia menjadi negara terdepan yang menerapkan demokrasi dalam kehidupan bernegara. Sehingga menjadikan Indonesia sebagai negara demokratis ke-4 di dunia. Di bidang HAM Indonesia adalah salahsatu negara pertama di ASEAN yang memiliki Komisi HAM. Di bidang ekonomi Indonesia menjadi tempat pembuatan pupuk se-ASEAN, tepatnya di Aceh yg nantinya akan digunakan negara-negara ASEAN, otomatis Indonesia mendapatkan keuntungan dan juga bisa mengurangi pengangguran di Indonesia. secara pasti Indonesia mulai memperlihatkan kestabilan dalam pertumbuhan ekonomi. Di ASEAN Indonesialah yang berinisiatif mengusulkan pembentukan suatu komunitas ASEAN yang tidak hanya menyandarkan pada kerja sama ekonomi (seperti yang diusulkan Singapura), tetapi juga ada aspek lain yang harus diperhatikan, yaitu kerja sama politik dan keamanan, serta kemudian disusul kerja sama sosial budaya. Indonesia juga memiliki peran penting dalam pembentukan beberapa perjanjian dan modalitas di ASEAN antara lain Declaration on Zone of Peace, Freedom, and Neutrality (ZOPFAN, 1971), ASEAN Concord (1976), ASEAN Declaration on South China Sea (1992), ASEAN Regional Forum (ARF, 1995) dan ASEAN Community (2003)
  • 5. PERANAN ASEAN BAGI BANGSA INDONESIA: (Tambahan !) Peranan ASEAN untuk Indonesia sejak awal berdirinya ASEAN, Indonesia telah mempromosikan suatu bentuk kehidupan masyarakat regional di Asia Tenggara yang menjunjung tinggi nilai-nilai saling menghormati, tidak mencampuri urusan dalam negeri negara lain, penolakan penggunaan kekerasan serta konsultasi dan menguta-makan konsensus dalam proses pengambilan keputusan. Walaupun terdapat perbedaan budaya, kondisi geografis, sistem politik dan tingkat kesejahteraan, negara-negara anggota ASEAN telah menunjukan kesamaan etikad dalam mengutamakan kerja sama untuk mencapai keuntungan dan kemakmuran bersama. Berdasarkan hal ini, diplomasi luar negeri Indonesia di era globalisasi harus dapat membangun dan memelihara kerja sama yang lebih luas dan efektif untuk memperoleh kemajuan yang subtantif dalam penyelesaian konflik dan integrasi ekonomi di kawasan Asia Tenggara. Berdasarkan kondisi alamnya, kemampuan ekonomi dan kemauan politiknya untuk bergabung dalam proses regional, Indonesia akan terus memainkan peran strategis demi kemajuan dan terciptanya integrasi ASEAN. Peranan Indonesia di Asia Tenggara diperkuat dengan partisipasinya untuk menyelesaikan konflik di Kamboja dan Filipina Selatan serta ikut menjadi anggota dalam pasukan perdamaian PBB. Indonesia juga memiliki inisiatif untuk melaksanakan diplomasi kemanusiaan dan turut serta dalam proses pembentukan Masyarakat Asia Timur. 5. Berikan contoh bentuk kerjasama Indonesia dengan Negara lain !  Kerjasama Indonesia – Australia Dari hasil kerjasama dengan Australia ini telah dicapai kesepakatan dan beberapa kerjasama yang cukup menguntungkan kedua belah pihak terutama di sector peternakan. Kerjasama bilateral Indonesia – Australia di bidang Pertanian khususnya sector peternakan. Australia telah membantu Indonesia lebih dari 20 tahun untuk memberantas Penyakit Mulut dan Kuku (PMK), dan kini Indonesia termasuk negara yang bebas PMK dan diakui secara internasional. Australia juga telah membantu Indonesia membangun Balai Penelitian Peternakan di Ciawi – Bogor.  Indonesia – Tanzania Departemen Pertanian RI telah melaksanakan beberapa kerjasama teknik di bidang pertanian diantaranya adalah program magang bagi petani Tanzania, Program pelatihan bagi pejabat pertanian Tanzania, mendirikan Pusat Pelatihan Pertanian Pedesaan Swadaya (P4S) atau Farmers Agriculture and Rural Training Center (FARTC), serta pengiriman
  • 6. tenaga ahli pertanian Indonesia ke Tanzania. Pengiriman Tenaga Ahli : 1. Tahun 1995 telah dikirimkan 3 orang Tim Tenaga Ahli Indonesia ke Tanzania yang terdiri dari 1 (satu) orang peneliti, 1 (satu) orang penyuluh, dan 1 (satu) orang petani. 2. Tahun 1998 telah dikirimkan 3 orang tim teknis (1 orang petani, 1 orang Teknisi Mekanisasi, dan 1 orang penyuluh) ke Zanzibar dan 2 orang Tim teknis (Penyuluh Pertanian Senior / PPS) ke Tanzania 3. Tenaga ahli Indonesia ke KATC (Kalimanjaro Agricultural Training Centre) dalam proyek pelatihan dan pemanfaatan hewan (kerbau) di lahan pertanian. Selain dari pengiriman tenaga ahli, pemerintah Indonesia juga telah memberikan bantuan peralatan mesin pertanian berupa hand tractor sebanyak 2 (dua) buah yang merupakan realisasi kerjasama bilateral kedua negara di bidang pertanian lainnya.  Kerjasama RI – Mesir Bidang yang kerjasama yang disepakati pada Agreed Minutes tersebut adalah : • Hubungan perdagangan • Teknik dan ekonomi • Industri • Investasi • Pariwisata • Transportasi • Bank Sentral • Komunikasi, teknologi dan Informasi • IPTEK • Budaya, Pendidikan, Pemuda dan olah raga • Kesehatan • Pertanian  Indonesia - Thailand Pemerintah Indonesia dan Thailand sepakat meningkatkan kerja sama di bidang pertanian, terutama alih teknologi informasi dan teknologi, perdagangan, pelatihan, teknik dan penelitian dalam bidang  Indonesia - Malaysia Indonesia dan Malaysia memandang perlunya peningkatan kerjasama di bidang perdagangan, investasi dan energi, termasuk kerjasama sub regional melibatkan kerjasama dalam kerangka segitiga pertumbuhan Indonesia-Malaysia-Singapura dan Indonesia- Malaysia-Thailand (IMS dan IMT-GT). Kerjasama Sosial : Di bidang sosial dan kesejahteraan, kedua pemimpin negara juga bersepakat terus menggalang kerjasama khususnya di bidang ketenagakerjaan. kedua negara sepakat untuk melakukan pengelolaan secara lebih baik lagi melalui kebijakan dan langkah-langkah kerjasama di bidang ketenagakerjaan tersebut. Atau 1. Ikut berperan dalam Gerakan Non Blok, sehingga membantu negara-negara berkembang mempunyai kekuatan menghadapi blok barat dan timur pada masanya.
  • 7. 2. Konferensi Asia-Afrika, yah hampir sama lah dengan GNB, tapi ga ada unsur blok barat dan timur. 3. Mendorong UNCLOS agar negara kepulauan diakui hak2nya. 4. Ikut memberikan suara dan arah kerjasama pada NPT. 5. Ikut dalam pendirian ASEAN, ASEAN Regional Forum, TAC dan ASEAN Charter. 6. Pernah jadi ketua badan HAM PBB. 7. yang paling penting sekarang mungkin adalah berperan dalam menciptakan perdamaian melalui dialog antar budaya/agama sehingga persepsi2 yang salah dan berpotensi menyebabkan konflik dapat dikurangi pada tingkat internasional. 8. Dapat menyelenggarakan UNFCCC dengan baik yang akhirnya menghasilkan Bali Roadmap yang mencakup kepentingan negara-negara berkembang agar tanggung jawab pemeliharaan lingkungan dunia menjadi tanggung jawab bersama antara negara-negara maju dan berkembang sehingga lebih adil. 9. Berperan pada pasukan perdamaian di beberapa negara. 10. Memberikan sumbangan-sumbangan uang, capacity building dan dukungan kepada negara lain untuk pembangunannya.  Kerjasama dengan Pemerintah USA Di bidang pendidikan, setiap tahunnya anak-anak Indonesia di beri kesempatan untuk menuntut ilmu di sana secara gratis. Kerjasama dengan Pemerintah Canada dalam berbagai bidang misalnya pengadaan air bersih, peningkatan mutu pendidikan, dan lain-lain. 6. Tuliskan makna hukum internasional menurut para ahli ! 1. Menurut Grotius Hukum Internasional adalah hukum yang membahas kebiasaan- kebiasaan (custom) Yang diikuti Negara pada zamannya. 2. J.G. Strke Mendefenisikan Hukum Internasonal sebagai sekumpulan Hukum ( Body of Law) yang sebagian besar terdiri dari asas-asas dan karena itu biasanya ditaati dalam hubungan Negara-negara satusama lain. 3. Menurut Brierly Hukum Internasional adalah Sekumpulan aturan dan asas untuk berbuat sesuatu yang mengikat Negara-negara beradab di dalam hubungan mereka dengan jalan yang lain. 4. Menurut Hackwort Hukum Internasional adalah Sekumpulan aturan yang mengatur hubungan diantara Negara-negara 5. Prof. Dr. Mochtar Kusumaatmadja.S,H.Hukum Internasional adalah keseluruhan kaidah- kaidah dan asas-asas yang mengatur hubunganatau persoalan yang melintasi batas- batas Negara-negara antara Negara dengan Negara; Negaradengan subjek Hukum lain bukan negra atau Subyek hukum bukan Negara satu sama lain.
  • 8. 6. Menurut Ransisco Suares Hukum Internasional adalah Hukum yang berlaku untuk seluruh manusia atas dasar hukum manusia demi kesejahteraan bersama. 7. Wirjono Prodjodikoro Hukum internasional adalah hukum yang mengatur hubungan hukum antarberbagai bangsa di berbagai negara. 8. Ivan A. Shearer Hukum internasional adalah sekumpulan peraturan hukum yang sebagian besar mengatur tentang prinsip-prinsip dan aturan-aturan yang harus dipatuhi oleh Negara-negara (Subjek Hukuminternasional) dan Hubungannya satu sama lain meliputi : a. Aturan-aturan hukum yang berhubungan dengan Fungsi-fungsi institusi atau Organisasi-organisasi, hubungan antara institusi dan Organisasi-organisasi tersebut, serta hubungan antarainstitusi dan Organisasi-organisasi tersebut dengan Negara dan Individu-individu b. Aturan-aturan Hukum tertentu yang berhubungan dengan individu-individu yang menjadi perhatian Komunitas internasional selain entitas Negara 9. Oppenheim, membedakan hukum internasional menjadi dua bagian sebagai berikut. a. Hukum perdata Internasional (Privat International Law) Yaitu hukum internasional yang mengatur hubungan hukum antara warga negara suatu negara dengan warga negara dari negara lain (hukum antar bangsa). Misalnya, hukum yang mengatur tentang tata cara memeiliki rumah di negara lain, sewa-menyewa, mengurus kekayaan yang terdapat di negara lain, dan sebagainya. b. Hukum Publik Internasional (Public Internasional Law) Yaitu hukum internasional yang mengatur negar ayang satu dengan engara yang lain dalam hubungan internasional (hukum antar negara). Misalnya, hukum tentang tata cara diplomatik, konsul, penerimaan tamu negara asing, hukum perang, dan hukum damai. Hukum publik internasional ini sering disebut sebagai hukum internasional dalam arti sempit. 10. Hugo de Groot Hukum internasional adalah keseluruhan kaidah-kaidah dan asas-asas yang mengatur hubungan atau persoalan yang melintasi batas-batas Negara antara Negara dengan Negara, Negara dengan subjek hukum internasional lainnya yang bukan Negara atau subjek hukum bukan Negara satu sama lain. 11. Rebecca M Wallace Hukum Internasional merupakan peraturan-peraturan dan norma- norma yang mengatur tindakan negara-negara dan kesatuan lain yang pada suatu saat diakui mempunyai kepribadian internasional, seperti misalnya organisasi internasional dan individu, dalam hal hubungan satu dengan lainnya. jadi, Hukum Internasional adalah Hukum Internasional merupakan Hukum yang mengatur Hubungan hukum antara Negara dan Negara, Negara dan Subjek hukum lain Bukan Negara, atau Subjek Hukum bukan Negara satu sama lain.
  • 9. 12. Dr. Wirjono Prodjodikoro, SH. mendefinisikan “Hukum Publik Internasional” sebagai hukum yang mengatur perhubungan hukum antara pelbagai bangsa di pelbagai negara sebagai perbedaan daripada istilah „-Hukum Perdata Intemasional”. 13. Sam Suhaedi, hukum Internasional adalah himpunan aturan, norma, dan asas yang mengatur pergaulan hidup dalam masyarakat internasional. Dalam definisi ini menyatakan bahwa adanya petunjuk yang mengatur pola interaksi masyarakat internasional, baik hubungan itu dilakukan secara resmi antar institusi resmi (Negara,organisasi,perusahaan) ataupun individu. 14. Wirjono Prodjodikoro Mendefinisikan Hukum Internasional adalah hukum yang mengatur perhubungan hukum antar berbagai bangsa di berbagai Negara. 7. Jelaskan asas-asas hukum internasional ! Dalam pelaksanaan hukum Internasional sebagai bagian dari hubungan internasional, dikenal ada beberapa asas hukum, antara lain: PACTA SUNT SERVANDA yaitu setiap perjanjian yang telah dibuat harus ditaati oleh pihak-pihak yang mengadakannya. EQUALITY RIGHTS yaitu negara yang saling mengadakan hubungan itu berkedudukan sama. RECIPROSITAS (Asas timbal-balik) yaitu tindakan suatu negara terhadap negara lain dapat dibalas setimpal, baik tindakan yang bersifat negatif atau pun posistif. COURTESY yaitu asas saling menghormati dan saling menjaga kehormatan masing-masing negera. REBUS SIC STANTIBUS yaitu asas yang dapat digunakan untuk memutuskan perjanjian secara sepihak apabila terdapat perubahan yang mendasar/fundamental dalam keadaan yang bertalian dengan perjanjian internasional yang telah disepakati. Menurut Resolusi majelis Umum PBB No. 2625 tahun 1970, ada tujuh asas, yaitu : 1. Setiap negara tidak melakukan ancaman agresi terhadap keutuhan wilayah dan kemerdekaan negara lain. Dalam asas ini ditekankan bahwa setiap negara tidak memberikan ancaman dengan kekuatan militer dan tidak melakukan sesuatu yang bertentangan dengan piagam PBB. 2. Setiap negara harus menyelesaikan masalah internasional dengan cara damai, Dalam asas ini setiap Negara harus mencari solusi damai, menghendalikan diri dari tindakan yang dapat membahayakan perdamaian internasional. 3. Tidak melakukan intervensi terhadap urusan dalam negeri negara lain. Asas ini menekankan setiap negara memiliki hak untuk memilih sendiri keputusan politiknya, ekonomi, social dan system budaya tanpa intervensi pihak lain. 4. Negara wajib menjalin kerjasama dengan negara lain berdasar pada piagam PBB, kerjasama itu dimaksudkan untuk menciptakan perdamaian dan keamanan
  • 10. internasional di bidang Hak asasi manusia, politik, ekonomi, social budaya, tekhnik, perdagangan. 5. Asas persaman hak dan penentuan nasib sendiri, kemerdekaan dan perwujudan kedaulatan suatu negara ditentukan oleh rakyat. 6. Setiap negara harus dapat dipercaya dalam memenuhi kewajibannya, pemenuhan kewajiban itu harus sesuai dengan ketentuan hukum internasional. 7. Asas persamaan kedaulatan dari negara, Setiap negara memiliki persamaan kedaulatan secara umum sebagai berikut : Memilki persamaan Yudisial (perlakuan Hukum) Memiliki hak penuh terhadap kedaulatan Setiap negara menghormati kepribadian negara lain. Teritorial dan kemerdekanan politik suatu negara adalah tidak dapat diganggu gugat. Setap negara bebas untuk membangun system politik, sosial, ekonomi dan sejarah bangsanya. Setiap negara wajib untuk hidup damai dengan negara lain. 8. Jelaskan sumber-sumber hukum internasional ! A. Berdasarkan penggolongannya sumber hukum internasional dibedakan menjadi dua: 1. Penggolongan menurut Pendapat Para sarjana Hukum Internasional Para sarjana Hukum Internasional menggolongkan sumber hukum internasional yaitu, meliputi: 1. Kebiasaan Internasional 2. Traktat / perjanjian internasional 3. Keputusan Pengadilan atau Badan-badan Arbitrase 4. Karya-karya Hukum 5. Keputusan atau Ketetapan Organ-organ/lembaga Internasional Sumber Hukum No. Penjelasan Contoh Internasional 1. Perjanjian Perjanjian internasional meakibatkan pihak- Konvensi Wina internasional / pihak yang mengadakan perjanjian saling tentang Hubungan Traktat menyetujui, menimbulkan hak dan kewajiban Diplomatik tahun (International dalam bidang internasional. kedudukan 1969 Conventions) perjanjian internasional sebagai sumber hukum internasional sangat penting mengingat perjanjian internasional lebih menjamin kepastian hukum karena dibuat secara tertulis 2. Kebiasaan- Tidak setiap kebiasaan internasional dapat Kebiasaan untuk kebiasaan menjadi sumber hukum, ada dua syarat untuk memberikan Internasional dapat dikatakan menjadi sumber hukum, sambutan (International yaitu: harus terdapat suatu kenbiasaan yang kehormatan waktu Custom) bersifat umum (unsur material) dan kebiasaan kedatangan tamu itu harus diterima sebagai hukum (unsur resmi dari negara
  • 11. psikologis). lain dengan tembakan meriam 3. Prinsip-prinsip Adanya prinsip-prinsp hukum umum sebagai Prinsip pacta sunt hukum umum sumber hukum primer, sangat penting bagi servanda, prinsip yang diakui pertumbuhan dan perkembangan hukum itikad baik, prinsip (General internasional sebagai system hukum positif, resiprositas, prinsip Principles of Law) karena prinsip-prinsip hukum umum ini yurisprudensi melandasi semua hukum yang ada di dunia, domestic dan baik hukum internasional maupun hukum prinsip-prinsip nasional. hukum umum. 4. Keputusan- Keputusan-keputusan peradilan memainkan dalam sengketa– keputusan peranan yang cukup penting dalam sengketa ganti rugi pengadilan membantu pembentukan norma-norma baru dan penangkapan (yurisprudensi hukum internasional. Keputusan-keputusan ikan telah internasional) Mahkamah Internasional dapat berupa memasukkan unsur- (judicial decisions) keputusan yang bukan atas pelaksanaan unsur baru ke dalam hukum positif tetapi atas dasa prinsip-prinsip hukum internasional keadilan dan kebenaran. 5. Ajaran-ajaran Pendapat para sarjana terkemuka, mengenai Komisi hukum para ahli/sarjana suatu masalah tertentu, meskipun bukan internasional yang (doktrin) merupakan hukum positif, seringkali dikutip beranggotakan para untuk memperkuat argument tentang adanya ahli hukum, dibentuk atau kebenaran dari suatu norma hukum. oleh majelis umum Pendapat para sarjana akan lebih PBB berdasarkan berpengaruh jika dikemukakan oleh Resolusi MU 1947 perkumpulan professional. 2. Penggolongan menurut Pasal 38 (1) Statuta Mahkamah Internasional Sumber Hukum Internasional menurut ketentuan Pasal 38 (1) Statuta Mahkamah Internasional adalah terdiri dari : 1. Perjanjian Internasional (International Conventions) 2. Kebiasaan International (International Custom) 3. Prinsip Hukum Umum (General Principles of Law) yang diakui oleh negara-negara eradab. 4. Keputusan Pengadilan (judicial decisions) dan pendapat para ahli yang telah diakui kepakarannya (Theachings of the most highly qualified publicists). B. Berdasarkan sifat daya ikatnya: Sumber hukum Internasional jika dibedakan berdasarkan sifat daya ikatnya maka dapat dibedakan menjadi sumber hukum primer dan sumber hukum subsider. Sumber hukum primer adalah sumber hukum yang sifatnya paling utama artinya sumber hukum ini dapat berdiri sendiri-sendiri meskipun tanpa keberadaan sumber hukum yang lain. Sedangkan sumber hukum subsider merupakan sumber hukum tambahan yang baru mempunyai daya ikat bagi hakaim dalam memutuskan perkara apabila didukung oleh sumber hukum primer. Hal ini berarti bahwa sumber hukum subsider tidak dapat berdiri sendiri sebagaimana sumber hukum primer.
  • 12. Sumber Hukum Primer hukum Internsional Sumber hukum Primer dari hukum internasional meliputi: 1. Perjanjian Internasional (International Conventions) 2. Kebiasaan International (International Custom) 3. Prinsip Hukum Umum (General Principles of Law) yang diakui oleh negara-negara beradab. Sumber Hukum Subsider Bahwa yang termasuk sumber hukum tambahan dalam hukum internasional adalah: 1. Keputusan Pengadilan. 2. Pendapat Para sarjana Hukum Internasional yang terkemuka. 9. Jelaskan subjek-subjek hukum internasional ! Subjek hukum internasional diartikan sebagai pemilik, pemegang atau pendukung hak dan pemikul kewajiban berdasarkan hukum internasional. Pada awal mula, dan kelahiran dan pertumbuhan hukum internasional, hanya negaralah yang dipandang sebagai subjek hukum internasional. Subjek Hukum Internasional adalah semua pihak atau entitas yang dapat dibebani oleh hak dan kewajiban yang diatur oleh Hukum Internasional. Hak dan kewajiban tersebut berasal dan semua ketentuan baik yang bersifat formal ataupun non-formal dari perjanjian internasional ataupun dan kebiasaan internasional (Istanto, Ibid: 16; Mauna, 2001:12). Ciri Subyek Hukum Internasional Semua entitas ada kemampuan memiliki dan melaksanakan hak dan kewajiban menurut hukum internasional. Menurut Starke, subyek hukum internasional terdiri dari: 1. Negara 2. Organisasi Internasional 3. Palang Merah Internasional 4. Tahta Suci Vatikan 5. Individu 6. Pemberontak dan pihak yang bersengketa/Beligerensi (Belligerent) 1. Negara Menurut Konvensi Montevideo 1949, mengenai Hak dan Kewajiban Negara, kualifikasi suatu negara untuk disebut sebagai pribadi dalam hukum internasional adalah: Penduduk yang tetap Wilayah tertentu Pemerintahan Kemampuan untuk mengadakan hubungan dengan negara lain
  • 13. Beberapa literatur menyebutkan bahwa negara adalah subjek hukum internasional yang utama, bahkan ada beberapa literatur yang menyebutkan bahwa negara adalah satu- satunya subjek hukum internasional. Alasan yang mendasari pendapat yang menyatakan bahwa negara adalah subjek hukum internasional yang utama adalah: Hukum internasional mengatur hak-hak dan kewajiban-kewajiban negara, sehingga yang harus diatur oleh hukum internasional terutama adalah Negara. Perjanjian internasional merupakan sumber hukum internasional yang utama dimana negara yang paling berperan menciptakannya. 2. Organisasi Internasional Klasifikasi organisasi internasional menurut Theodore A Couloumbis dan James 11. Wolfe: Organisasi internasional yang memiliki keanggotaan secara global dengan maksud dan tujuan yang bersifat umum, contohnya adalah Perserikatan Bangsa-Bangsa; Organisasi internasional yang memiliki keanggotaan global dengan maksud dan tujuan yang bersifat spesifik, contohnya adalah World Bank, UNESCO, International Monetary Fund, International Labor Organization, dan lain-lain; Organisasi internasional dengan keanggotaan regional dengan maksud dan tujuan global, antara lain: Association of South East Asian Nation (ASEAN), Europe Union. Dasar hukum yang menyatakan bahwa organisasi internasional adalah subjeh hukum internasional adalab pasal 104 piagam PBB. 3. Palang Merah Internasional Sebenarnya Palang Merah Internasional, hanyalah merupakan salah satu jenis organisasi internasional. Namun karena faktor sejarah, keberadaan Palang Merah Internasional di dalam hubungan dan hukum internasional menjadi sangat unik dan di samping itu juga menjadi sangat strategis. Pada awal mulanya, Palang Merah Internasional merupakan organisasi dalam yang lingkup nasional, yaitu Swiss, didirikan oleh lima orang berkewarganegaraan Swiss, yang dipimpin oleh Henry Dunant dan bergerak di bidang kemanusiaan. Kegiatan kemanusiaan yang dilakukan oleh Palang Merah Internasional mendapatkan simpati dan meluas di banyak negara, yang kemudian membentuk Palang Merah Nasional di masing-masing wilayahnya. Palang Merah Nasional dan negara-negara itu kemudian dihimpun menjadi Palang Merah Internasional (International Committee of the Red Cross/ICRC) dan berkedudukan di Jenewa, Swiss. (Phartiana, 2003; 123) Dasar hukumya: Internasionai committee of red cross (ICRC) Konvensi jenewa 1949 tentang perlindungan korban perang 4. Tahta Suci Vatikan Tahta Suci Vatikan di akui sebagai subyek hukum internasional berdasarkan Traktat Lateran tanggal 11 Februari 1929, antara pemerintah Italia dan Tahta Suci Vatikan mengenai penyerahan sebidang tanah di Roma. Perjanjian Lateran tersebut pada sisi lain dapat
  • 14. dipandang sebagai pengakuan Italia atas eksistensi Tahta Suci sebagai pribadi hukum internasional yang berdiri sendiri, walaupun tugas dan kewenangannya, tidak seluas tugas dan kewenangan negara, sebab hanya terbatas pada bidang kerohanian dan kemanusiaan, sehingga hanya memiliki kekuatan moral saja, namun wibawa Paus sebagai pemimpin tertinggi Tahta Suci dan umat Katholik sedunia, sudah diakui secara luas di seluruh dunia. Oleh karena itu, banyak negara membuka hubungan diplomatik dengan Tahta Suci, dengan cara menempatkan kedutaan besarnya di Vatikan dan demikian juga sebaliknya Tahta Suci juga menempatkan kedutaan besarnya di berbagai negara. (Phartiana, 2003, 125) Dasar hukumnya: Lateran Tretay (11 february 1929) 5. Individu Pertumbuhan dan perkembangan kaidah-kaidah hukum internasional yang memberikan hak dan membebani kewajiban serta tanggungjawab secara langsung kepada individu semakin bertambah pesat, terutama setelah Perang Dunia II. Lahirnya Deklarasi Universal tentang Hak Asasi Manusia (Universal Declaration of Human Rights) pada tanggal 10 Desember 1948 diikuti dengan lahirnya beberapa konvensi-konvensi hak asasi manusia di berbagai kawasan, dan hal ini semakin mengukuhkan eksistensi individu sebagai subyek hukum internasional yang mandiri. Dasar hukumnya: Perjanjian Versailles 1919 pasal 297 dan 304 Perjanjian upersilesia 1922 Keputusan permanent court of justice 1928 Perjanjian London 1945 (lnggris, Prancis, Rusia, USA) Konvensi Genocide 1948 6. Kaum Pemberontak/Beligerensi (Belligerent) Kaum beligerensi pada awalnya muncul sebagai akibat dan masalah dalam negeri suatu negara berdaulat. Oleh karena itu, penyelesaian sepenuhnya merupakan urusan negara yang bersangkutan. Namun apabila pemberontakan tersebut bersenjata dan terus berkembang, seperti perang saudara dengan akibat-akibat di luar kemanusiaan, bahkan meluas ke negara-negara lain, maka salah satu sikap yang dapat diambil adalah mengakui eksistensi atau menerima kaum pemberontak sebagai pribadi yang berdiri sendiri, walaupun sikap ini akan dipandang sebagai tindakan tidak bersahabat oleh pemerintah negara tempat pemberontakan terjadi. Dengan pengakuan tersebut, berarti bahwa dari sudut pandang negara yang mengakuinya, kaum pemberontak menempati status sebagai pribadi atau subyek hukum internasional. Contoh PLO (Palestine Liberalism Organization) atau Gerakan Pembebasan Palestina. Dasar hukumnya: Hak untuk menentukan nasib sendiri Hak untuk memilih sistem ekonomi, social dan budaya sendiri
  • 15. Hak untuk menguasai sumber daya alam Contoh-contoh objek hukum internasional adalah: a. Hukum Internasional Hak Asasi Manusia Hukum Internasional hak asasi manusia adalah semua norma hukum internasional yang ditunjukkan untuk menjamin perlindungan terhadap pribadi (individu) b. Hukum Humaniter Internasional Hukum Humaniter Internasional adalah semua norma hokum internasional yang bertujuan memberi perlindungan pada saat timbul konflik bersenjata bukan internasional, kepada anggota pasukan tempur yang tidak bias lagi menjalankan tugasnya lagi, atau orang-orang yang tidak terlibat dalam pertempuran c. Hukum Kejahatan terhadap Kemanusiaan (massal) Istilah ini dikeluakan oleh pengadilan Nurenberg untuk perbuatan kejam Nazi Jerman terhadap warga negaranya sendiri. Namun, dewasa ini genosida (pembunuhan massal dilatar belakangi kebencian terhadap etnis, suku tertentu) juga termasuk dalam hukum ini. 10. Jelaskan penyebab timbulnya sengketa internasional ! Persengketaan bisa terjadi karena : 1. Kesalahpahaman tentang suatu hal. 2. Salah satu pihak sengaja melanggar hak / kepentingan negara lain. 3. Dua negara berselisih pendirian tentang suatu hal. 4. Pelanggaran hukum / perjanjian internasional. Contoh sebab timbulnya sengketa internasional yang sangat potensial terjadinya perang terbuka : 1. Segi Politis (adanya pakta pertahanan / pakta perdamaian). Pasca Perang Dunia II (1945) muncul dua kekuatan besar yaitu Blok Barat (NATO pimpinan AS) dan Blok Timur (PAKTA WARSAWA pimpinan Uni Soviet). Mereka bersaing berebut pengaruh di bidang Ideologi, Ekonomi, dan Persenjataan. Akibatnya sering terjadi konflik di berbagai negara, missalnya Krisis Kuba, Perang Korea (Korea Utara didukung Blok Timur dan Korea Selatan didukung Blok Barat), Perang Vietnam dll. 2. Batas Wilayah. Suatu Negara berbatasan dengan wilayah Negara lain. Kadang antar Negara terjadi ketidak sepakatan tentang batas wilayah masing – masing. Misalnya Indonesia dengan Malaysia tentang Pulau Sipadan dan Ligitan (Kalimantan). Sengketa ini diserahkan kepada Mahkamah Internasional dan pada tahun 2003 sengketa itu dimenangkan oleh Malaysia. Dengan runtuhnya Blok Timur dengan ditandai runtuhnya Tembok Berlin tahun 1989 maka AS muncul sebagai kekuatan besar (Negara Adikuasa). Sehingga cenderung membawa
  • 16. dunia dalam tatanan yang bersifat UNIPOLAR artinya AS bertindak sebagai satu – satunya kekuatan yang mengendalikan sebagian besar persoalan di dunia. Akibatnya cenderung muncul sengketa di dunia internasional. 11. Jelaskan cara menyelesaikan masalah-masalah (sengketa) internasional ! Ada dua cara penyelesaian segketa internasional, yaitu secara damai dan paksa, kekerasan atau perang. 1. Penyelesaian secara damai, meliputi : Arbitrase, yaitu penyelesaian sengketa internasional dengan cara menyerahkannya kepada orang tertentu atau Arbitrator, yang dipilih secara bebas oleh mereka yang bersengketa, namun keputusannya harus sesuai dengan kepatutan dan keadilan ( ex aequo et bono). Prosedur penyelesaiannya, adalah : 1) Masing-masing Negara yang bersengketa menunjuk dua arbitrator, satu boleh berasal dari warga negaranya sendiri. 2) Para arbitrator tersebut memilih seorang wasit sebagai ketua dari pengadilan Arbitrase tersebut. 3) Putusan melalui suara terbanyak. Penyelesaian Yudisial, adalah penyelesaian sengketa internasional melalui suatu pengadilan internasional dengan memberlakukan kaidah-kaidah hukum. Negosiasi, tidak seformal arbitrase dan Yudisial. Terlebih dahulu dilakukan konsultasi dan komunikasi agar negosiasi dapat berjalan semestinya. Jasa-jasa baik atau mediasi, yaitu cara penyelesaian sengketa internasional dimana Negara mediator bersahabat dengan para pihak yang bersengketa, dan membantu penyelesaian sengketanya secara damai. Contoh Dewan Keamanan PBB dalam penyelesaian konplik Indonesia Belanda tahu 1947. Dalam penyelesaina dengan Jasa baik pihak ketiga menawarkan penyelesaian, tapi dalam Penyelesaian secara Mediasi, pihak mediator berperan lebih aktif dan mengarahkan pihak yang bersengketa agar penyelesaian dapat tercapai. Konsiliasi, dalam arti luas adalah penyelesaian sengketa denga bantuan Negara-negara lain atau badan-badan penyelidik dan komite-komite penasehat yang tidak berpihak. Konsiliasi dalam arti sempit, adalah suatu penyelesaian sengketa internasional melalui komisi atau komite dengan membuat laporan atau ussul penyelesaian kepada pihak sengketa dan tidak mengikat. Penyelidikan, adalah biasanya dipakai dalam perselisioshan batas wilayah suatu Negara dengan menggunakan fakta-fakta untuk memperlancar perundingan. Penyelesian PBB, Dididrikan pada tanggal 24 Oktober 1945 sebagai pengganti dari LBB (liga Bangsa-Bangsa), tujuan PBB adalah menyelesaikan sengketa internasional secara damai dan menghindari ancaman perang. 2. Penyelesaian secara pakasa, kekerasan atau perang : Perang dan tindakan bersenjata non perang, bertujuan untuk menaklukkan Negara lawan
  • 17. dan membebankan syarat penyelesaian kepada Negara lawan. Retorsi, adalah pembalasan dendam oleh suatu Negara terhadap tindakan – tindakan tidak pantas yang dilakukan Negara lain. Contoh menurunkan status hubungan diplomatic, atau penarika diri dari kesepakatan-kresepakatan fiscal dan bea masuk. Tindakan-tindakan pembalasan, adalah cara penyelesaian sengketa internasional yang digunakan suatu Negara untuk mengupayakan memperoleh ganti rugi dari Negara lain. Adanya pemaksaan terhadap suatu Negara. Blokade secara damai. Adalah tindakan yang dilakukan pada waktu damai, tapi merupakan suartu pembalasan. Misalnya permintaan ganti rugi atas pelabuhan yang di blockade oleh Negara lain. Intervensi (campur tangan),adalah campur tanagn terhadap kemerdekaan politik tertentu secara sah dan tidak melanggar hukum internasional. Contohnya : 1. Intervensi kolektif sesuai dengan piagam PBB. 2. Intervesi untuk melindungi hak-hak dan kepentingan warga negaranya. 3. Pertahanan diri. 4. Negara yang menjadi obyek intervensi dipersalahkan melakukan pelanggaran berat terhadap hukum internasional. Penyelesaian melalui Mahkamah internasional Ada dua mekanisme penyelesaian sengketa internasional melalui Mahkamah internasional, yaitu mekanisme normal dan khusus. 1. Mekanisme Normal : 1) Penyerahan perjanjian khusus yng berisi tdentitas para pihak dan pokok persoalan sengketa. 2) Pembelaan tertulis, berisi fakta, hukum yang relevan, tambahan fakta baru, penilakan atas fakta yang disebutkan dan berisi dokumen pendukung. 3) Presentasi pembelaan bersifat terbuka dan umum atautertutup tergantung pihak sengketa. 4) Keputusan bersifat menyetujui dan penolakan. Kasus internasional dianggap selesai apa bila Para pihak mencapai kesepakatan. Para pihak menarik diri dari prose persidangan Mahkamah internasional. Mahkamah internasional telah memutus kasus tersebut berdasarkan pertimbangan dan telah dilakukan ssuai proses hukum internasional yang berlaku. 1. Mekanisme Khusus : 1) Keberatan awal karena ada keberatan dari pihak sengketa Karen mahkamah intrnasional dianggap tidak memiliki yusidiksi atau kewenangan atas kasus tersebut. 2) Ketidak hadiran salah satu pihak yang bersengketa, biasanya dilakukan oleh Negara tergugat atau respondent karena menolak yuridiksi Mahkamah Internasional. 3) Keputusan sela, untuk memberikan perlindungan terhadap subyek persidangan, supaya pihak sengketa tidak melakukan hal-hal yang mengancah efektivitas persidangan Mahkamah internasional.
  • 18. 4) Beracara bersama, beberapa pihak disatukan untuk mengadakan sidang bersama karena materi sama terhadap lawan yang sama. 5) Intervensi, mahkamah internasional memberikan hak kepada Negara lain yang tidak terlibat dalam sengketa untuk me;lakkan intervensi atas sengketa yangsedang disidangkan bahwa dengan keputusan Mahkamah internasional ada kemungkinan Negara tersebut dirugikan. 12. Berikan contoh penyelesaian masalah internasional melalui arbitrase dan konsiliasi ! A. Arbitrase adalah penyerahan sengketa secara sukarela kepada pihak ketiga yang netral serta putusan yang dikeluarkan sifatnya final dan mengikat. Badan arbitrase dewasa ini sudah semakin populer dan semakin banyak digunakan dalam menyelesaikan sengketasengketa internasional. Penyerahan suatu sengketa kepada arbitrase dapat dilakukan dengan pembuatan suatu compromis, yaitu penyerahan kepada arbitrase suatu sengketa yang telah lahir; atau melalui pembuatan suatu klausul arbitrase dalam suatu perjanjian sebelum sengketanya lahir (clause compromissoire). Contoh Kasus Arbitrase : Sengketa antara Pertamina melawan Karaha Bodas corporation (KBC) bermula dengan ditandatanganinya perjanjian Joint Operation Contract (JOC) pada tanggal 28 November 1994. Pada tanggal yang sama PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) di satu pihak dan Pertamina serta KBC pada pihak lain menandatangani perjanjian Energy Supply Contract (ESC). Perjanjian kersasama ini bertujuan untuk memasok kebutuhan listrik PLN dengan memanfaatkan tenaga panas bumi yang ada di Karaha Bodas, Garut, Jawa Barat. Dalam perjalanannya ternyata proyek kelistrikan ini ditangguhkan oleh Pemerintah berdasarkan Keputusan Presiden Nomor 39 tahun 1997 tertanggal 20 September 1997. Dampak penangguhan adalah kerjasama Pertamina dengan KBC tidak dapat dilanjutkan. KBC pada tanggal 30 April 1998 memasukkan gugatan ganti rugi ke Arbitrase Jenewa sesuai dengan tempat penyelesaian sengketa yang dipilih oleh para pihak dalam JOC. Pada tanggal 18 Desember 2000 Arbitrase Jenewa membuat putusan agar Pertamina dan PLN membayar ganti rugi kepada KBC, kurang lebih sebesar US$ 261,000,000. Atas putusan arbitrase Jenewa, Pertamina tidak bersedia secara sukarela melaksanakannya. Sebagai upaya hukum, Pertamina telah meminta pengadilan di Swiss untuk membatalkan putusan arbitrase. Hanya saja upaya ini tidak dilanjutkan (dismiss) karena tidak dibayarnya uang deposit sebagaimana dipersyaratkan oleh Swiss Federal Supreme Court. Sementara itu, KBC telah melakukan upaya hukum berupa permohonan untuk pelaksanaan Putusan Arbitrase Jenewa di pengadilan beberapa negara di mana asset dan barang Pertamina berada, kecuali di Indonesia. Pada tanggal 21 Pebruari 2001, KBC mengajukan permohonan pada US District Court for the Southern District of Texas untuk melaksanakan Putusan Arbitrase Jenewa. Selanjutnya KBC mengajukan permohonan yang sama pada pengadilan Singapura dan Hong Kong. Dalam menyikapi upaya hukum KBC, Pertamina
  • 19. melakukan upaya hukum berupa penolakan pelaksanaan di pengadilan-pengadilan yang diminta oleh KBC untuk melakukan eksekusi. Pertamina melanjutkan upaya hukum pembatalan putusan arbitrase Jenewa di pengadilan Indonesia. Pada tanggal 14 Maret 2002 Pertamina secara resmi mengajukan gugatan pembatalan Putusan Arbitrase Jenewa kepada PN Jakarta Pusat. Gugatan pembatalan tersebut didasarkan pada ketentuan pasal 70 UU no. 30 tahun 1999 tentang syarat-syarat pembatalan putusan Arbitrase Internasional yang berbunyi : Permohonan pembatalan hanya dapat diajukan terhadap putusan arbitrase yang sudah didaftarkan di pengadilan. Alasan alasan permohonan pembatalan yang disebut dalam pasal ini harus dibuktikan dengan putusan pengadilan. Apabila pengadilan menyatakan bahwa alasan-alasan tersebut terbukti atau tidak terbukti, maka putusan pengadilan ini dapat digunakan sebagai dasar pertimbangan bagi hakim untuk mengabulkan atau menolak permohonan. Dalam putusannya nomor 86/PN/Jkt.Pst/2002 tanggal 9 September 2002 , pengadilan Negeri Jakarta Pusat akhirnya mengabulkan gugatan Pertamina dengan membatalkan putusan arbitrase internasional, UNCITRAL, di Jenewa, Swiss. Adapun beberapa alasannya antara lain pengangkatan arbiter tidak dilakukan seperti yang telah diperjanjikan dan tidak diangkat arbiter yang telah dikehendaki oleh para pihak berdasarkan perjanjian, sementara Pertamina tidak diberikan proper notice mengenai arbitrase ini dan tidak diberi kesempatan untuk membela diri. Majelis arbitrase telah salah menafsirkan force majeure, sehingga mestinya Pertamina tidak dapat dimintakan pertanggungjawab atas sesuatu yang di luar kemampuannya. Di samping itu, Majelis Arbitrase dianggap telah melampaui wewenangnya karena tidak menggunakan hukum Indonesia, padahal hukum Indonesia adalah yang harus dipakai menurut kesepakatan para pihak, Majelis arbitrase hanya menggunakan hati nuraninya sendiri berdasarkan pertimbangan ex aequeo et bono. Di dalam kasus ini hal ketertiban umum tidak disinggung-singgung, padahal adalah sangat nyata, bahwa alasan tidak dapatnya Pertamina memenuhi kewajiban kontraknya adalah karena larangan dari Pemerintah Negara Indonesia yang berdaulat melalui Keppres nomor 39 tahun 1997 tanggal 20 September 1997 tentang Penangguhan/pengkajian kembali proyek Pemerintah, badan usaha milik negara, dan swasta yang berkaitan dengan pemerintah/badan usaha milik negara pada amar menimbangnya jelas-jelas dinyatakan bahwa Keputusan Pemerintah tersebut terkait dengan upaya mengamankan kesinambungan perekonomian dan jalannya pembangunan nasional, serta berdasarkan landasan konstitusional yang dimiliki oleh Presiden. Kasus Karaha Bodas Company adalah kasus hukum perdata Internasional di bidang hukum kontrak Internasional yang menarik. Sayangnya putusan Pengadilan di Indonesia mengenai pembatalan kasus tersebut tidak komprehensif dari sisi legal. Menurut Hikmahanto Juwana, dalam kasus tersebut Putusan Arbitrase Internasional tidak dapat dibatalkan oleh pengadilan nasional. Kalaupun pengadilan nasional melakukan pembatalan, pengadilan di negara lain yang sedang dimintakan untuk melaksanakan putusan arbitrase dapat saja tidak terikat, bahkan mengabaikannya. Menurut pendapat kami, karena akar masalahnya adalah dari Keppres atau Pengaturan Pemerintah yang menyebabkan Pertamina tidak dapat memenuhi kewajiban kontraktualnya, maka apabila ada konsekuensi hukum dan klaim atau kerugian yang ditimbulkannya, seyogianya hal tersebut harus diambil alih oleh Pemerintah. Mengikuti ketentuan Pemerintah tidak boleh mendatangkan kerugian bagi diri sendiri.
  • 20. B. Konsiliasi adalah cara penyelesaian sengketa yang sifatnya lebih formal dibanding mediasi. Konsiliasi adalah suatu cara penyelesaian sengketa oleh pihak ketiga atau oleh suatu komisi konsiliasi yang dibentuk oleh para pihak. Komisi tersebut bisa yang sudah terlembaga atau ad hoc (sementara) yang berfungsi untuk menetapkan persyaratanpersyaratan penyelesaian yang diterima oleh para pihak. Namun putusannya tidaklah mengikat para pihak. Contoh dari konsiliasi: adalah pada sengketa antara Thailand dan Perancis, kedua belah pihak sepakat untuk membentuk Komisi Konsiliasi. Dalam kasus ini Thailand selalu menuntut sebagian dari wilayah Laos dan Kamboja yang terletak di bagian Timur tapal batasnya. Karena waktu itu Laos dan Kamboja adalah protektorat Perancis maka sengketa ini menyangkut antara Thailand dan Perancis. 13. Jelaskan prosedur mahkamah internasional dalam menyelesaikan masalah internasional ! Sengketa Internasional dapat diselesaikan oleh mahkamah internasional dengan melalui prosedur berikut: 1. Telah terjadi pelanggaran HAM atau kejahatan humaniter (kemanusiaan) di suatu Negara terhadap Negara lain atau rakyat Negara lain. 2. Ada pengaduan dari korban (rakyat) dan pemerintahan Negara yang menjadi korban terhadap pemerintahan dari Negara yang bersangkutan karena di dakwa telah melakukan pelanggaran HAM atau kejahatan humaniter lainnya. 3. Pengaduan disampaikan ke komisi tinggi HAM PBB atau melalui lembaga-lembaga HAM internasional lainnya. 4. Pengaduan ditindak lanjuti dengan penyelidikan, pemeriksaan, dan penyidikan. Jika ditemui bukti-bukti kuat terjadinya pelanggaran HAM atau kejahatan kemanusiaan lainnya, maka pemerintah dari Negara yang di dakwa melakukan kejahatan humaniter dapat diajukan ke mahkamah internasional. 5. Dimulailah proses peradilan sampai dujatuhkan sanksi. Sanksi dapat dijatuhkan bila terbukti bahwa pemerintahan atau individu yang bersangkutan telah melakukan pelanggaran terhadap konvensi-konvensi internasional berkaitan dengan pelanggaran HAM atau kejahatan humaniter; mempunyai wewenang untuk mencegah terjadinya pelanggaran itu, tetapi tidak dilakukan; dan tidak melakukan apa-apa untuk mencegah terjadinya perbuatan itu. Mahkamah internasional memutuskan sengketa berdasarkan hukum. Keputusan dapat dilakukan berdasarkan kepantasan dan kebaikan apabila disetujui oleh Negara yang bersengketa. Keputusan mahkamah internasional bersifat mengikat, final, dan tanpa banding. Keputusan mahkamah internasional mengikat para pihak yang bersengketa dan hanya untuk perkara yang disangketakan.
  • 21. Dalam pasal 57 statuta, hakim mahkamah internasional dapat mengemukan pendapat terpisah atau Dissenting Opinion (pendapat seorang hakim yang tidak menyetujui suatu keputusan dan menyatakan keberatannya terhadap motif-motif yang diberikan dalam keputusan tersebut). Prosedur penyelesaian sengketa internasional yang ditangani oleh Mahkamah Internasional juga dapat dikelompokkan dalam 2 hal, yaitu : a. Ajudikasi (adjudication) yaitu cara penyelesaian sengketa internasional dengan menyerahkan kepada lembaga peradilan untuk memutuskan sengketa. b. Arbitrase yaitu cara penyelesaian melalui prosedur Ad Hoc (khusus) atau melalui perundingan yang ditengahi oleh pihak ketiga. Untuk menyelesaikan kasus sengketa internasional maka dikumpulkan bukti-bukti, digunakan pertimbangan-pertimbangan dan berbagai aspek yang menyangkut dampak dari sengketa. Selain itu, pedoman utama penyelesaian sengketa internasional adalah sumber-sumber hukum internasional : a. Konvensi - konvensi internasional untuk menetapkan perkara-perkara yang diakui oleh negara-negara yang sedang berselisih. b. Kebiasaan internasional sebagai bukti dari suatu praktik umumyang diterima sebagai hukum. c. Asas-asas umum yang diakui oleh negara-negara yang mempunyaiperadaban. d. Keputusan - keputusan kehakiman dan pendidikan dari publisis-publisis yang paling cakap dari pelbagai negara, sebagai cara tambahan untuk menentukan peraturan-peraturan hukum. 14. Jelaskan dampak suatu Negara yang tidak mematuhi keputusan mahkamah internasional ! Adapun dampak tersebut adalah sebagai berikut: 1. Dikucilkan dari pergaulan internasional. 2. Diberlakukan Travel Warning (peringatan bahaya berkunjung ke(negara tertentu) terhadap warga negaranya. 3. Pengalihan investasi atau penanaman modal asing. 4. Pemutusan hubungan diplomatik. 5. Pengurangan bantuan ekonomi. 6. Pengurangan tingkat kerjasama. 7. Pemboikotan produk ekspor. 8. Embargo ekonomi.