SlideShare uma empresa Scribd logo
1 de 47
PIL



      Lidya Ameliana
PENDAHULUAN
• Pil berasal dari bahasa latin “pila” :
  bola
• FI III :
  Pil adalah suatu sediaan berupa masa
  bulat mengandung satu atau lebih
  bahan padat
SYARAT SEDIAAN PIL YANG
          BAIK
• Homogen (ukuran, bentuk, warna,
  dosis)
• Mempunyai kekenyalan, daya rekat
  dan kekerasan tertentu
• Mempunyai waktu hancur tertentu
Dalam FI III disyaratkan waktu
          hancur pil:
• Tidak boleh > 15 menit utk pil tak bersalut
• Tidak boleh > 60 menit utk pil bersalut gula
  atau selaput
• Utk pil salut enterik: setelah dilakukan
  pengujian dalam larutan HCl 0,06 N selama
  3 jam, pada pengujian selanjutnya (lar dapar
  pH 6,8) waktu hancur pil tidak boleh > 60
  menit
MACAM SEDIAAN PIL
•   Bolus > 300 mg
•   Pil  60 – 300 mg
•   Granul  1/3 – 1 grain
•   Parvul  < 20 mg
TUJUAN PEMBERIAN
         SEDIAAN PIL
• Mudah digunakan/ditelan
• Menutup rasa obat yang tidak enak
• Relatif > stabil dibanding bentuk sediaan
  serbuk dan solutio
• Sangat baik utk sediaan yg penyerapannya
  dikehendaki lambat
KERUGIAN PIL
• Obat yang dikehendaki memberikan aksi
  yang cepat
• Obat yang dalam keadaan larutan pekat
  dapat mengiritasi lambung
• BO padat/serbuk yang voluminous dan BO
  cair dalam jumlah besar
FORMULA
a. BO : padat (kinin sulfat), setengah padat
   (ekstrak beladon), cair (Tinct. Opii)
b. Bahan tambahan :
   - pengisi
   - pengikat
   - pembasah
   - penabur
   - pemecah
   - penyalut
BAHAN PENGISI
• Fungsi : memperbesar masa pil
• Jenis :
  - radix liquiritiae : utk pil berwarna
  - saccharum album : pil putih
  - bolus alba : pil yg BOnya oksidator
•  Jumlah pemakaian, utk BO yg
1. Jumlahnya terlalu kecil, radix yg
   digunakan 2x succus
2. Jumlahnya sangat besar : pulvis pro
   pilulae (radix dan succus sama banyak)
3. Golongan oksidator atau senyawa garam
   timbal (Pb) : bolus alba 100 mg/pil
BAHAN PENGIKAT
• Succus liquiritiae ( 2g / 60 pil)
• PGS (500 mg / 60 pil), utk yg voluminous :
  1-1,5 g/60 pil
• Succus dan saccharum album aa (75 g/1000
  pil) berfungsi sbg pengisi dan pengikat
• Gliserin cum tragacanth (??)
• Adeps lanae/vaselin album qs utk BO yg
  bersifat :
  - saling bereaksi dg adanya air
  - terurai dg air
  - oksidator
  - garam-garam timbal
BAHAN PEMBASAH
•   Air
•   Aqua gliserinata (?????)
•   Sirupus simplex (?????)
•   Madu
•   Adeps lanae/ vaselin album (pil
    yang………..??)
BAHAN PEMECAH
• Adanya bahan pengikat membuat pil sukar
  larut/pecah di lambung butuh bahan
  pemecah Natrium bikarbonat
BAHAN PENABUR
• FUNGSI : agar tak lengket pada alat dan
  satu sama lain dalam kemasan
• Jenis :
  1. Talk, untuk :
      - BO oksidator/ garam PB
      - pil putih
      - akan disalut
lanjutan
- amilum orizae
- MgCO3
- radix liquiritiae pulv
BAHAN PENYALUT
• FUNGSI :
  - menjaga stabilitas BO
  - menutup rasa dan bau BO
  - memperbaiki penampilan pil
  - mencegah pecahnya pil dalam lambung
•  Jenis bahan penyalut :
1. Penyalut gula : saccharum album
2. Penyalut selaput/film : CMC-Na,
   Balsamum tolutanum, PEG, Carbowax
   6000, perak
3. Penyalut enterik : salol, schellak, cellulose
   acetat phtalat
TAHAP PERACIKAN PIL
•   PEMBUATAN MASSA PIL
•   PEMOTONGAN PIL
•   PEMBULATAN DAN PENABURAN PIL
•   PENYALUTAN PIL
A. PEMBUATAN MASSA PIL
• Tentukan bobot BO untuk 1 pil
• Tentukan macam dan jumlah bahan tambahan
  yang dibutuhkan sesuai dengan jumlah dan sifat
  BO
• Campur BO+pengisi+bahan pengikat+bahan
  pemecah sesuai aturan
• Tambahkan bahan pembasah sedikit-sedikit ke
  dalam camp digilas kuat ad massa pil yg baik
  (elastis, tidak lengket di mortir, dan tidak pecah
  digulung)
B. PEMOTONGAN PIL
• Massa pil dibentuk silinder yg
  panjangnya sesuai jumlah yg akan dibuat
  sebelumnya pemotong diberi alat penabur
  dulu
C. PEMBULATAN PIL
• Potongan massa pil dipindahkan ke alat
  pembulat pil yg sudah diberi bahan
  penabur, selanjutnya dibulatkan
• Masukkan pil ke wadah melalui lubang
  yang ada dan dihitung jumlahnya
D. PENYALUTAN PIL
• Lakukan penyalutan sesuai dengan jenis
  bahan penyalut yang digunakan
BO PADAT
BOBOT BO         <2g         2-4 g           >4g
/KOMPOSISI
Succus           1g     1g           0,5 g

Radix liquiritiae 1-2 g 0,5 g        0,5 g

Aqua gliserinata qs     qs           -

Bahan lain       -      PGS 0,25 g Gliserin cum
                                   tragacanth 0,25-0,5
                                   g
BO SETENGAH PADAT
         (EKSTRAK KENTAL)
• Jumlah kecil (BO khasiat keras)
  BO +pelarut yang sesuai ad tepat larut
      +pengisi warna kontras
      +pengikat
      +pembasah
Contoh: ekstrak beladon (+aqua), ekst hyoscyami
  (+aqua), Ekst. Canabis (+alkohol )
• Jumlah besar
  BO+radix qs ad massa pil
Contoh : Ekst. Secalis cornuti, Ekst. Visci albi
BO CAIR (ekstrak cair)
Ekstrak cair jumlah kecil   Ekstrak cair jumlah besar
(< 0,5 g/30 pil)              (>0,5 g/30 pil)
- Dengan succus & radix     - Diuapkan ad + 1/3 bobot,
   (1:0,5 g)                  +radix ad massa pil
- Tanpa aq gliserinata      - Ganti dg sisa kering +
                              radix, succus, aq
                              gliserinata
                            Misal: Ekstr. Rhamni
                              purshianae liq  25 %
                              bobot
BO CAIR (larutan berair)
• Jumlah kecil langsung buat pil tanpa
  pembasah
• Jumlah besar
  - uapkan ad kental ( + 1/3 bobotnya)
  - cara pembuatan pil = ekstrak cair
PIL DENGAN MASALAH
              KHUSUS
a.   BO higroskopis/delikuesen/efloresen
•    penambahan aq gliserinata sedikit-sedikit sambil
     dikempa
•    Bila banyak menyerap air tak perlu di+ aq gliserinata
•    K asetat, CaCl2, FeCl3 +succus+radix
•    Na salisilat, KBr, KI
     - mortir hangat
     - (+) succus 1,5 g/ 7 g BO
           radix 0,5 g / 7 g BO
           aqua qs
b. BO mengandung air kristal
- BO diganti anhidrat dg jumlah ekivalen
    (NaI, NaBr)
- FeCl3 tak bisa diganti keringnya, perlu +
    Bolus alba 100 mg/pil
c. BO oksidator (dg adanya air jd OTT dg
   radix dan succus, why??)
- Bhn pengisi bolus alba < 100 mg/pil
- Bhn pengikat & pembasah Adeps lanae atau
   vaselin album
- Bahan pemecah NaHCO3 sama banyak dg
   BO
- Contoh oksidator kuat ??????
- Contoh oksidator lemah ?????????
d. BO ekstrak kering
- Ekstrak kering khasiat keras (jumlah
  pemakaian kecil)??, contoh??
- Ekstrak kering yg tak berkhasiat keras +
  radix+aq gliserinata, contoh??
- Ekstrak chinchonae siccum, ekstr. Rhei
  compositum perlu pulvis pro pilulis
e. BO tak tahan air
• BO terurai oleh air (Folia digitalis)
   - pengisi     : radix
   - pengikat    : adeps lanae qs
   - pemecah     : NaHCO3
• BO bereaksi dg pembantu karena ada air
   (garam Pb)
   - pengisi     : bolus alba
   - pengikat    : adeps lanae
   - pemecah     : NaHCO3
• BO yang saling bereaksi dg adanya air ;
 hindari pemakaian air pengikat : adep
  lanae/vaselin album qs, pengisi :
  radix/Bolus alba (oksidator)
 dipisah jadi 2 pil dan disesuaikan aturan
  pakainya
f. BO berfungsi sbg pengikat (ichtyol, ekstrak kental
   jumlah besar) + radix saja
g. BO harus direaksikan dulu karena tak stabil dlm
   penyimpanan
   - Fe karbonat (Pil Blaudi???) Fero sulfat+Na
   bikarbonat
   - Fe iodida dalam pil Blancardi Fe pulv + Iod
   - FeCl3 Fe pulv+HCl encer
 Pil ini harus mengandung reduktor SL (0,5-1 g/60
   pil). FeI dan FeCl3 harus disalut dg tolubalsem
   (penaburnya talk)
h. Pil dengan minyak atsiri, balsem-balsem,
  kreosot:
- Cara Blomberg BO + gliserin  camp
  homogen + radix ad massa pil
  Jumlah gliserin utk :
  - minyak atsiri : sama banyak
  - ol eucalipty : 1,5 x minyak
  - kreosot : ½ x bobotnya
- BO + radix qs + aq sedikit-sedikit ad emulsi
  + radix lagi ad massa pil
- BO + (succus + gliserin) aa aduk ad emulsi
  + radix ad massa pil
 utk kreosot : jumlah gliserin & uccus ½ x
  bobotnya
 utk minyak atsiri : gliserin dan succus aa
- Cera cum saccharo (gula dan cera flava aa)
  tapi kurang baik hasilnya
PENYALUTAN
• Tujuan :
 Melindungi BO dari pengaruh lingkungan (salut
  selaput) garam-garam ferro disalut tolubalsem
 Menutupi rasa bahan yg tak enak (salut gula)
  kloramfenikol, strychnin
 Memperbaiki penampilan pil (salut selaput)
 Mencegah pelepasan di lambung (salut enterik)
SALUT ENTERIK
• BO mengiritasi mukosa lambung antelmintik,
  garam arsen, merkuri, fosfor
• BO bereaksi dg pepsin dan pepton, shg tjd gx
  pencernaan
• BO mjd rusak dg adanya asam lambung garam
  timbal, perak
• BO menyebabkan rasa mual dan muntah
  emetin, sulfonamid
• Utk pengobatan di usus antiseptik, pankreatin
• Diinginkan aki obat tertunda apirin, barbiturat,
  antihistamin
Cara penyalutan
a. Gula : pil digulingkan dalam sedikit
   sirupus simplex dikeringkan dalam
   camp saccharum pulv+amilum tritici+gom
   arab (1:2:1,5)
b. Gelatin  pil ditusuk dg jarum, celupkan
   gelatin panas (20% gelatin dalam air)
   setelah dingin lubangnya ditutup
c. Tolubalsem pil diletakkan di cawan
   berisi larutan tolubalsem dalam kloroform
   (10 %), digoyang sampai kloroform
   menguap keringkan

d. Schellak  pil disalut dg larutan schellak
   dalam spiritus, setelah kering disalut lagi
   dg camp schellak + asam stearat+ eter
   cum spiritus (5:2,5:50)
LATIHAN
• R/ Kalii permanganas 2
      mfla pil No XXX
• R/ Aloe extract       6
      Hyoscyami extract 0,3
      mfla pil No LX
• R/ Luminal                  0,050
      Reserpin                0,1 mg
      mf pil dtd No XXX
• R/ kofein          0,75
     luminal         0,1
     Phenacetin      3
     Beladon extract 0,3
     mf p il No XXX
• R/ Kreosot         1,5
     mf pil No XXX
• R/ Quinin sulfat         50
     PGS
     Sacchari albi   aa    25
     Aquades               qs
     mf pil No XXX
• R/ KI              3
     NaBr            2
     Codein HCl      0,1
     mf pil No XXX
Latihan soal
• Apa yang dimaksud dengan pil?
• Sebutkan syarat sediaan pil yang baik!
• Sebutkan syarat waktu hancur pil dalam FI III!
• Sebutkan tujuan dan kerugian pemberian sediaan
  pil!
• Sebutkan macam-macam sediaan pil dan jelaskan
  bedanya!
• Bahan tambahan apa saja yang diperlukan dalam
  pembuatan pil! Berikan contohnya!
• Sebutkan tahap peracikan pil!
• Sebutkan cara pembuatan pil dengan bahan
  obat bersifat khusus!
SELAMAT BELAJAR

Mais conteúdo relacionado

Mais procurados

Laporan resmi elixir paracetamol
Laporan resmi elixir paracetamolLaporan resmi elixir paracetamol
Laporan resmi elixir paracetamolKezia Hani Novita
 
Kimia Farmasi I - Antibiotik - DIII Farmasi - Universitas Pekalongan
Kimia Farmasi I - Antibiotik - DIII Farmasi - Universitas PekalonganKimia Farmasi I - Antibiotik - DIII Farmasi - Universitas Pekalongan
Kimia Farmasi I - Antibiotik - DIII Farmasi - Universitas PekalonganAnna Lisstya
 
Metode pembuatan emulsi
Metode pembuatan emulsi Metode pembuatan emulsi
Metode pembuatan emulsi Trie Marcory
 
Laporan resmi krim hidrocortison
Laporan resmi krim hidrocortisonLaporan resmi krim hidrocortison
Laporan resmi krim hidrocortisonKezia Hani Novita
 
19008 self formulation asetosal.
19008 self formulation asetosal.19008 self formulation asetosal.
19008 self formulation asetosal.Maranata Gultom
 
Laporan Praktikum Pembuatan Tablet Parasetamol
Laporan Praktikum Pembuatan Tablet ParasetamolLaporan Praktikum Pembuatan Tablet Parasetamol
Laporan Praktikum Pembuatan Tablet ParasetamolNovi Fachrunnisa
 
Emulsi jadi
Emulsi jadiEmulsi jadi
Emulsi jadi1234ulha
 
Farmasetika: Salep2
Farmasetika: Salep2Farmasetika: Salep2
Farmasetika: Salep2marwahhh
 
Bioavailabilitas dan Bioekivalensi
Bioavailabilitas dan BioekivalensiBioavailabilitas dan Bioekivalensi
Bioavailabilitas dan BioekivalensiSurya Amal
 
identifikasi senyawa golongan alkohol ,fenol dan asam karboksilat
identifikasi senyawa golongan alkohol ,fenol dan asam karboksilatidentifikasi senyawa golongan alkohol ,fenol dan asam karboksilat
identifikasi senyawa golongan alkohol ,fenol dan asam karboksilatzakirafi
 
Uji mutu sediaan kapsul
Uji mutu sediaan kapsul Uji mutu sediaan kapsul
Uji mutu sediaan kapsul DeLas Rac
 
Sediaan solida bu neni
Sediaan solida bu neniSediaan solida bu neni
Sediaan solida bu neniDokter Tekno
 

Mais procurados (20)

Emulsi
Emulsi Emulsi
Emulsi
 
Uji Mutu Sediaan Suspensi
Uji Mutu Sediaan SuspensiUji Mutu Sediaan Suspensi
Uji Mutu Sediaan Suspensi
 
Laporan resmi elixir paracetamol
Laporan resmi elixir paracetamolLaporan resmi elixir paracetamol
Laporan resmi elixir paracetamol
 
Kuliah formulasi dasar 2
Kuliah formulasi dasar 2Kuliah formulasi dasar 2
Kuliah formulasi dasar 2
 
Kimia Farmasi I - Antibiotik - DIII Farmasi - Universitas Pekalongan
Kimia Farmasi I - Antibiotik - DIII Farmasi - Universitas PekalonganKimia Farmasi I - Antibiotik - DIII Farmasi - Universitas Pekalongan
Kimia Farmasi I - Antibiotik - DIII Farmasi - Universitas Pekalongan
 
Metode pembuatan emulsi
Metode pembuatan emulsi Metode pembuatan emulsi
Metode pembuatan emulsi
 
Laporan resmi krim hidrocortison
Laporan resmi krim hidrocortisonLaporan resmi krim hidrocortison
Laporan resmi krim hidrocortison
 
Gel
GelGel
Gel
 
19008 self formulation asetosal.
19008 self formulation asetosal.19008 self formulation asetosal.
19008 self formulation asetosal.
 
ppt gel
ppt gelppt gel
ppt gel
 
Laporan Praktikum Pembuatan Tablet Parasetamol
Laporan Praktikum Pembuatan Tablet ParasetamolLaporan Praktikum Pembuatan Tablet Parasetamol
Laporan Praktikum Pembuatan Tablet Parasetamol
 
Bab v kelarutan (Farmasi Fisika)
Bab v kelarutan (Farmasi Fisika)Bab v kelarutan (Farmasi Fisika)
Bab v kelarutan (Farmasi Fisika)
 
Emulsi jadi
Emulsi jadiEmulsi jadi
Emulsi jadi
 
Farmasetika: Salep2
Farmasetika: Salep2Farmasetika: Salep2
Farmasetika: Salep2
 
Bioavailabilitas dan Bioekivalensi
Bioavailabilitas dan BioekivalensiBioavailabilitas dan Bioekivalensi
Bioavailabilitas dan Bioekivalensi
 
identifikasi senyawa golongan alkohol ,fenol dan asam karboksilat
identifikasi senyawa golongan alkohol ,fenol dan asam karboksilatidentifikasi senyawa golongan alkohol ,fenol dan asam karboksilat
identifikasi senyawa golongan alkohol ,fenol dan asam karboksilat
 
Metode soap
Metode soapMetode soap
Metode soap
 
Mikromeritik
Mikromeritik Mikromeritik
Mikromeritik
 
Uji mutu sediaan kapsul
Uji mutu sediaan kapsul Uji mutu sediaan kapsul
Uji mutu sediaan kapsul
 
Sediaan solida bu neni
Sediaan solida bu neniSediaan solida bu neni
Sediaan solida bu neni
 

Destaque (11)

Resep
ResepResep
Resep
 
Kapsul
KapsulKapsul
Kapsul
 
Kapsul
KapsulKapsul
Kapsul
 
Kuliah 2 alat peracikan obat
Kuliah 2 alat peracikan obatKuliah 2 alat peracikan obat
Kuliah 2 alat peracikan obat
 
Makalah cangkang kapsul
Makalah cangkang kapsulMakalah cangkang kapsul
Makalah cangkang kapsul
 
Teknik peracikan
Teknik peracikanTeknik peracikan
Teknik peracikan
 
TABLET
TABLETTABLET
TABLET
 
Slide Presentasi Tablet
Slide Presentasi TabletSlide Presentasi Tablet
Slide Presentasi Tablet
 
Pengantar sediaan farmasi
Pengantar sediaan farmasiPengantar sediaan farmasi
Pengantar sediaan farmasi
 
tablet presentation
tablet presentationtablet presentation
tablet presentation
 
Metode Baru dalam Pengitungan IPM
Metode Baru dalam Pengitungan IPM Metode Baru dalam Pengitungan IPM
Metode Baru dalam Pengitungan IPM
 

Mais de Abner D Nero (20)

Infra red-ir-spektroscopy-bagian-2
Infra red-ir-spektroscopy-bagian-2Infra red-ir-spektroscopy-bagian-2
Infra red-ir-spektroscopy-bagian-2
 
Wawancara xv
Wawancara xvWawancara xv
Wawancara xv
 
Wawancara xiv
Wawancara xivWawancara xiv
Wawancara xiv
 
Wawancara xiii
Wawancara xiiiWawancara xiii
Wawancara xiii
 
Wawancara xi
Wawancara xiWawancara xi
Wawancara xi
 
Wawancara x
Wawancara xWawancara x
Wawancara x
 
Wawancara vii
Wawancara viiWawancara vii
Wawancara vii
 
Wawancara vi
Wawancara viWawancara vi
Wawancara vi
 
Wawancara v
Wawancara vWawancara v
Wawancara v
 
Wawancara ix
Wawancara ixWawancara ix
Wawancara ix
 
Wawancara iii
Wawancara iiiWawancara iii
Wawancara iii
 
Wawancara ii
Wawancara iiWawancara ii
Wawancara ii
 
Wawancara i
Wawancara iWawancara i
Wawancara i
 
Wawancara iv
Wawancara ivWawancara iv
Wawancara iv
 
Wawancara viii
Wawancara viiiWawancara viii
Wawancara viii
 
Wawancara xvi
Wawancara xviWawancara xvi
Wawancara xvi
 
Evaluasi xiv
Evaluasi xivEvaluasi xiv
Evaluasi xiv
 
Evaluasi xi
Evaluasi xiEvaluasi xi
Evaluasi xi
 
Evaluasi viii
Evaluasi viiiEvaluasi viii
Evaluasi viii
 
Evaluasi vii
Evaluasi viiEvaluasi vii
Evaluasi vii
 

PIL

  • 1. PIL Lidya Ameliana
  • 2. PENDAHULUAN • Pil berasal dari bahasa latin “pila” : bola • FI III : Pil adalah suatu sediaan berupa masa bulat mengandung satu atau lebih bahan padat
  • 3. SYARAT SEDIAAN PIL YANG BAIK • Homogen (ukuran, bentuk, warna, dosis) • Mempunyai kekenyalan, daya rekat dan kekerasan tertentu • Mempunyai waktu hancur tertentu
  • 4. Dalam FI III disyaratkan waktu hancur pil: • Tidak boleh > 15 menit utk pil tak bersalut • Tidak boleh > 60 menit utk pil bersalut gula atau selaput • Utk pil salut enterik: setelah dilakukan pengujian dalam larutan HCl 0,06 N selama 3 jam, pada pengujian selanjutnya (lar dapar pH 6,8) waktu hancur pil tidak boleh > 60 menit
  • 5. MACAM SEDIAAN PIL • Bolus > 300 mg • Pil  60 – 300 mg • Granul  1/3 – 1 grain • Parvul  < 20 mg
  • 6. TUJUAN PEMBERIAN SEDIAAN PIL • Mudah digunakan/ditelan • Menutup rasa obat yang tidak enak • Relatif > stabil dibanding bentuk sediaan serbuk dan solutio • Sangat baik utk sediaan yg penyerapannya dikehendaki lambat
  • 7. KERUGIAN PIL • Obat yang dikehendaki memberikan aksi yang cepat • Obat yang dalam keadaan larutan pekat dapat mengiritasi lambung • BO padat/serbuk yang voluminous dan BO cair dalam jumlah besar
  • 8. FORMULA a. BO : padat (kinin sulfat), setengah padat (ekstrak beladon), cair (Tinct. Opii) b. Bahan tambahan : - pengisi - pengikat - pembasah - penabur - pemecah - penyalut
  • 9. BAHAN PENGISI • Fungsi : memperbesar masa pil • Jenis : - radix liquiritiae : utk pil berwarna - saccharum album : pil putih - bolus alba : pil yg BOnya oksidator
  • 10. • Jumlah pemakaian, utk BO yg 1. Jumlahnya terlalu kecil, radix yg digunakan 2x succus 2. Jumlahnya sangat besar : pulvis pro pilulae (radix dan succus sama banyak) 3. Golongan oksidator atau senyawa garam timbal (Pb) : bolus alba 100 mg/pil
  • 11. BAHAN PENGIKAT • Succus liquiritiae ( 2g / 60 pil) • PGS (500 mg / 60 pil), utk yg voluminous : 1-1,5 g/60 pil • Succus dan saccharum album aa (75 g/1000 pil) berfungsi sbg pengisi dan pengikat • Gliserin cum tragacanth (??)
  • 12. • Adeps lanae/vaselin album qs utk BO yg bersifat : - saling bereaksi dg adanya air - terurai dg air - oksidator - garam-garam timbal
  • 13. BAHAN PEMBASAH • Air • Aqua gliserinata (?????) • Sirupus simplex (?????) • Madu • Adeps lanae/ vaselin album (pil yang………..??)
  • 14. BAHAN PEMECAH • Adanya bahan pengikat membuat pil sukar larut/pecah di lambung butuh bahan pemecah Natrium bikarbonat
  • 15. BAHAN PENABUR • FUNGSI : agar tak lengket pada alat dan satu sama lain dalam kemasan • Jenis : 1. Talk, untuk : - BO oksidator/ garam PB - pil putih - akan disalut
  • 16. lanjutan - amilum orizae - MgCO3 - radix liquiritiae pulv
  • 17. BAHAN PENYALUT • FUNGSI : - menjaga stabilitas BO - menutup rasa dan bau BO - memperbaiki penampilan pil - mencegah pecahnya pil dalam lambung
  • 18. • Jenis bahan penyalut : 1. Penyalut gula : saccharum album 2. Penyalut selaput/film : CMC-Na, Balsamum tolutanum, PEG, Carbowax 6000, perak 3. Penyalut enterik : salol, schellak, cellulose acetat phtalat
  • 19. TAHAP PERACIKAN PIL • PEMBUATAN MASSA PIL • PEMOTONGAN PIL • PEMBULATAN DAN PENABURAN PIL • PENYALUTAN PIL
  • 20. A. PEMBUATAN MASSA PIL • Tentukan bobot BO untuk 1 pil • Tentukan macam dan jumlah bahan tambahan yang dibutuhkan sesuai dengan jumlah dan sifat BO • Campur BO+pengisi+bahan pengikat+bahan pemecah sesuai aturan • Tambahkan bahan pembasah sedikit-sedikit ke dalam camp digilas kuat ad massa pil yg baik (elastis, tidak lengket di mortir, dan tidak pecah digulung)
  • 21. B. PEMOTONGAN PIL • Massa pil dibentuk silinder yg panjangnya sesuai jumlah yg akan dibuat sebelumnya pemotong diberi alat penabur dulu
  • 22. C. PEMBULATAN PIL • Potongan massa pil dipindahkan ke alat pembulat pil yg sudah diberi bahan penabur, selanjutnya dibulatkan • Masukkan pil ke wadah melalui lubang yang ada dan dihitung jumlahnya
  • 23. D. PENYALUTAN PIL • Lakukan penyalutan sesuai dengan jenis bahan penyalut yang digunakan
  • 24. BO PADAT BOBOT BO <2g 2-4 g >4g /KOMPOSISI Succus 1g 1g 0,5 g Radix liquiritiae 1-2 g 0,5 g 0,5 g Aqua gliserinata qs qs - Bahan lain - PGS 0,25 g Gliserin cum tragacanth 0,25-0,5 g
  • 25. BO SETENGAH PADAT (EKSTRAK KENTAL) • Jumlah kecil (BO khasiat keras) BO +pelarut yang sesuai ad tepat larut +pengisi warna kontras +pengikat +pembasah Contoh: ekstrak beladon (+aqua), ekst hyoscyami (+aqua), Ekst. Canabis (+alkohol ) • Jumlah besar BO+radix qs ad massa pil Contoh : Ekst. Secalis cornuti, Ekst. Visci albi
  • 26. BO CAIR (ekstrak cair) Ekstrak cair jumlah kecil Ekstrak cair jumlah besar (< 0,5 g/30 pil) (>0,5 g/30 pil) - Dengan succus & radix - Diuapkan ad + 1/3 bobot, (1:0,5 g) +radix ad massa pil - Tanpa aq gliserinata - Ganti dg sisa kering + radix, succus, aq gliserinata Misal: Ekstr. Rhamni purshianae liq  25 % bobot
  • 27. BO CAIR (larutan berair) • Jumlah kecil langsung buat pil tanpa pembasah • Jumlah besar - uapkan ad kental ( + 1/3 bobotnya) - cara pembuatan pil = ekstrak cair
  • 28. PIL DENGAN MASALAH KHUSUS a. BO higroskopis/delikuesen/efloresen • penambahan aq gliserinata sedikit-sedikit sambil dikempa • Bila banyak menyerap air tak perlu di+ aq gliserinata • K asetat, CaCl2, FeCl3 +succus+radix • Na salisilat, KBr, KI - mortir hangat - (+) succus 1,5 g/ 7 g BO radix 0,5 g / 7 g BO aqua qs
  • 29. b. BO mengandung air kristal - BO diganti anhidrat dg jumlah ekivalen (NaI, NaBr) - FeCl3 tak bisa diganti keringnya, perlu + Bolus alba 100 mg/pil
  • 30. c. BO oksidator (dg adanya air jd OTT dg radix dan succus, why??) - Bhn pengisi bolus alba < 100 mg/pil - Bhn pengikat & pembasah Adeps lanae atau vaselin album - Bahan pemecah NaHCO3 sama banyak dg BO - Contoh oksidator kuat ?????? - Contoh oksidator lemah ?????????
  • 31. d. BO ekstrak kering - Ekstrak kering khasiat keras (jumlah pemakaian kecil)??, contoh?? - Ekstrak kering yg tak berkhasiat keras + radix+aq gliserinata, contoh?? - Ekstrak chinchonae siccum, ekstr. Rhei compositum perlu pulvis pro pilulis
  • 32. e. BO tak tahan air • BO terurai oleh air (Folia digitalis) - pengisi : radix - pengikat : adeps lanae qs - pemecah : NaHCO3 • BO bereaksi dg pembantu karena ada air (garam Pb) - pengisi : bolus alba - pengikat : adeps lanae - pemecah : NaHCO3
  • 33. • BO yang saling bereaksi dg adanya air ;  hindari pemakaian air pengikat : adep lanae/vaselin album qs, pengisi : radix/Bolus alba (oksidator)  dipisah jadi 2 pil dan disesuaikan aturan pakainya
  • 34. f. BO berfungsi sbg pengikat (ichtyol, ekstrak kental jumlah besar) + radix saja g. BO harus direaksikan dulu karena tak stabil dlm penyimpanan - Fe karbonat (Pil Blaudi???) Fero sulfat+Na bikarbonat - Fe iodida dalam pil Blancardi Fe pulv + Iod - FeCl3 Fe pulv+HCl encer  Pil ini harus mengandung reduktor SL (0,5-1 g/60 pil). FeI dan FeCl3 harus disalut dg tolubalsem (penaburnya talk)
  • 35. h. Pil dengan minyak atsiri, balsem-balsem, kreosot: - Cara Blomberg BO + gliserin  camp homogen + radix ad massa pil Jumlah gliserin utk : - minyak atsiri : sama banyak - ol eucalipty : 1,5 x minyak - kreosot : ½ x bobotnya - BO + radix qs + aq sedikit-sedikit ad emulsi + radix lagi ad massa pil
  • 36. - BO + (succus + gliserin) aa aduk ad emulsi + radix ad massa pil  utk kreosot : jumlah gliserin & uccus ½ x bobotnya  utk minyak atsiri : gliserin dan succus aa - Cera cum saccharo (gula dan cera flava aa) tapi kurang baik hasilnya
  • 37. PENYALUTAN • Tujuan :  Melindungi BO dari pengaruh lingkungan (salut selaput) garam-garam ferro disalut tolubalsem  Menutupi rasa bahan yg tak enak (salut gula) kloramfenikol, strychnin  Memperbaiki penampilan pil (salut selaput)  Mencegah pelepasan di lambung (salut enterik)
  • 38. SALUT ENTERIK • BO mengiritasi mukosa lambung antelmintik, garam arsen, merkuri, fosfor • BO bereaksi dg pepsin dan pepton, shg tjd gx pencernaan • BO mjd rusak dg adanya asam lambung garam timbal, perak • BO menyebabkan rasa mual dan muntah emetin, sulfonamid • Utk pengobatan di usus antiseptik, pankreatin • Diinginkan aki obat tertunda apirin, barbiturat, antihistamin
  • 39. Cara penyalutan a. Gula : pil digulingkan dalam sedikit sirupus simplex dikeringkan dalam camp saccharum pulv+amilum tritici+gom arab (1:2:1,5) b. Gelatin  pil ditusuk dg jarum, celupkan gelatin panas (20% gelatin dalam air) setelah dingin lubangnya ditutup
  • 40. c. Tolubalsem pil diletakkan di cawan berisi larutan tolubalsem dalam kloroform (10 %), digoyang sampai kloroform menguap keringkan d. Schellak  pil disalut dg larutan schellak dalam spiritus, setelah kering disalut lagi dg camp schellak + asam stearat+ eter cum spiritus (5:2,5:50)
  • 41. LATIHAN • R/ Kalii permanganas 2 mfla pil No XXX • R/ Aloe extract 6 Hyoscyami extract 0,3 mfla pil No LX • R/ Luminal 0,050 Reserpin 0,1 mg mf pil dtd No XXX
  • 42. • R/ kofein 0,75 luminal 0,1 Phenacetin 3 Beladon extract 0,3 mf p il No XXX • R/ Kreosot 1,5 mf pil No XXX
  • 43. • R/ Quinin sulfat 50 PGS Sacchari albi aa 25 Aquades qs mf pil No XXX • R/ KI 3 NaBr 2 Codein HCl 0,1 mf pil No XXX
  • 44. Latihan soal • Apa yang dimaksud dengan pil? • Sebutkan syarat sediaan pil yang baik! • Sebutkan syarat waktu hancur pil dalam FI III! • Sebutkan tujuan dan kerugian pemberian sediaan pil! • Sebutkan macam-macam sediaan pil dan jelaskan bedanya! • Bahan tambahan apa saja yang diperlukan dalam pembuatan pil! Berikan contohnya!
  • 45. • Sebutkan tahap peracikan pil! • Sebutkan cara pembuatan pil dengan bahan obat bersifat khusus!
  • 46.