SlideShare a Scribd company logo
1 of 18
BAB I
                              PENDAHULUAN


A. Latar Belakang

          Dalam kehidupan sehari-hari,kita tentunya pernah mendengar yang disebut
  dengan komunitas.Komunitas(masyarakat tumbuhan ) adalah kumpulan populasi
  tumbuhan yang menempati suatu habitat dengan kepentingan ekologis yang
  berlainan.Jika suatu komunitas itu hidup di dalam suatu tempat dalam ekosistem maka
  disebut dengan vegetasi . Nah ,vegetasi inilah yang akan dipelajari pada praktikum
  biologi kali ini.Mengetahui cara analisis vegetasi dengan menggunakan beberapa
  macam metode.Namun pada praktikum ini kami menggunakan metode petak
  contoh(plot),yang diantaranya metode kuadrat .Kajian vegetasi berusaha untuk
  mengungkapkan sifat dari setiap populasi, sehingga dapat menggambarkan keadaan
  vegetasi berdasarkan karakteristik populasi-populasinya.




B. Tujuan


     1. Mengetahui vegetasi penyusun komunitas yang diamati
     2. Menghitung kerapatan, kerimbunan, frekuensi dan nilai penting untuk analisis
         vegetasi.
     3. Terampil dalam menggunakan metode kuadrat.




C. Rumusan Masalah
     1. Apakah fungsi dari analisis vegetasi?
     2. Bagaimana cara menghitung kerapatan,kerimbunan,dan nilai penting untuk
         analisis vegetasi?
     3. Mengapa analisis vegetasi dilakukan?
BAB II

                                     DASAR TEORI



             Vegetasi (dari bahasa Inggris: vegetation) dalam ekologi adalah istilah untuk
keseluruhan komunitas tetumbuhan. Vegetasi merupakan bagian hidup yang tersusun dari
tetumbuhan yang menempati suatu ekosistem. Beraneka tipe hutan, kebun, padang rumput,
dan tundra merupakan contoh-contoh vegetasi.Analisis vegetasi biasa dilakukan oleh
ilmuwan ekologi untuk mempelajari kemelimpahan jenis serta kerapatan tumbuh tumbuhan
pada suatu tempat.

               Dalam menganalisis vegetasi, ada beberapa macam metode yang dapat
digunakan. Ada yang menggunakan petak contoh (plot) dan ada yang tak menggunakan petak
contoh (plot less). Metode yang menggunakan petak contoh (plot) di antaranya adalah
metode kuadrat, sedangkan yang tidak menggunakan petak contoh adalah titik menyinggung
(point intercpt), Point Centered Quarter Methods, dll. Pemilihan metode ini tergantung pada
tipe vegetasi, tujuan, ketersediaan dana, waktu, tenaga, dan kendala-kendala lainnya. Analisa
vegetasi adalah cara mempelajari susunan (komposisi jenis) dan bentuk (struktur) vegetasi
atau masyarakat tumbuh-tumbuhan.Maka kegiatan analisa vegetasi erat kaitannya dengan
sampling, artinya kita cukup menempatkan beberapa petak contoh untuk mewakili habitat
tersebut.

               Dalam sampling ini ada tiga hal yang perlu diperhatikan, yaitu jumlah petak
contoh, cara peletakan petak contoh dan teknik analisa vegetasi yang digunakan.Prinsip
penentuan ukuran petak adalah petak harus cukup besar agar individu jenis yang ada dalam
contoh dapat mewakili komunitas, tetapi harus cukup kecil agar individu yang ada dapat
dipisahkan, dihitung dan diukur tanpa duplikasi atau pengabaian. Karena titik berat analisa
vegetasi terletak pada komposisi jenis dan jika kita tidak bisa menentukan luas petak contoh
yang kita anggap dapat mewakili komunitas tersebut, maka dapat menggunakan teknik Kurva
Spesies Area (KSA). Dengan menggunakan kurva ini, maka dapat ditetapkan : (1) luas
minimum suatu petak yang dapat mewakili habitat yang akan diukur, (2) jumlah minimal
petak ukur agar hasilnya mewakili keadaan tegakan atau panjang jalur yang mewakili jika
menggunakan metode jalur.

              Caranya adalah dengan mendaftarkan jenis-jenis yang terdapat pada petak kecil,
kemudian petak tersebut diperbesar dua kali dan jenis-jenis yang ditemukan kembali
didaftarkan. Pekerjaan berhenti sampai dimana penambahan luas petak tidak menyebabkan
penambahan yang berarti pada banyaknya jenis. Luas minimun ini ditetapkan dengan dasar
jika penambahan luas petak tidak menyebabkan kenaikan jumlah jenis lebih dari 5-10%
(Oosting, 1958; Cain & Castro, 1959). Untuk luas petak awal tergantung surveyor, bisa
menggunakan luas 1m x1m atau 2m x 2m atau 20m x 20m, karena yang penting adalah
konsistensi luas petak berikutnya yang merupakan dua kali luas petak awal dan kemampuan
pengerjaannya dilapangan.
Cara peletakan petak contoh ada dua, yaitu cara acak (random sampling) dan
cara sistematik (systematic sampling), random samping hanya mungkin digunakan jika
vegetasi homogen, misalnya hutan tanaman atau padang rumput (artinya, kita bebas
menempatkan petak contoh dimana saja, karena peluang menemukan jenis bebeda tiap petak
contoh relatif kecil). Sedangkan untuk penelitian dianjurkan untuk menggunakan sistematik
sampling, karena lebih mudah dalam pelaksanaannya dan data yang dihasilkan dapat bersifat
representative. Bahkan dalam keadaan tertentu, dapat digunakan purposive sampling.
BAB III

                        METODE PERCOBAAN

A. Rancangan Percobaan




B. Alat dan Bahan
  1. Sebuah tipe komunitas tumbuhan tertentu sebagai obyek praktikum
  2. Tali rafia atau benang
  3. Meteran gulung
  4. Kantong plastik
  5. Alat tulis menulis
  6. Termometer tanah
  7. Soil tester (pengukur pH dan kelembaban)
  8. Buku-buku identifikaso tumbuhan


C. Cara Kerja
  1. Tentukan suatu areal tipe vegetasi yang menjadi obyek untuk dianalisis
     (vegetas rumput)
  2. Ukurlah kondisi lingkungan areal tersebut, yaitu suhu tanah, pH tanah, dan
     kelembaban tanah
  3. Sebarkan 5 kuadrat ukuran 50cm2 secara acak
  4. Di setiap kuadrat, lakukanlah analisis vegetasi berdasarkan variabel-variabel
     kerapatn, kerimbunan, dan frekuensi
BAB IV
                        HASIL PENGAMATAN

A. Data


      Kerapatan
      1. Identifikasi seluruh jenis tumbuhan yang terdapat pada kuadrat tersebut
         dengan menggunakan buku-bu8ku determinasi tumbuhan
      2. Hitunglah jumlah individu dari jenis-jenis tumbuhan yang ada
      3. Masukkan data dalam tabel


No.         Jenis                          Plot ke-                     Rata-
         Tumbuhan          1         2        3        4        5       Rata

1.            A           18         12       5       13        5        53

2.            B            1         3        1        3        3        11

3.            C           10         14       -        -        -        24

4.            D            2         1        5        7        -        15

5.            E            -         25      18        -        -        43

6.            F            -         4        -        -        -        4

7.            G            -         5        -        6        6        17

8.            H            -         2        -        -        -        2

9.            I            -         -        1        -        -        1

10.           J            -         -        -        -       12        12

11.           K            -         -        -        -        1        1
Kerimbunan
1. Tentukan luas area yang dikuasinoleh setiap jenis tanaman di nsetiap kuadrat
   tadi, hitunglah berdasarkan prosentase penutupan oleh tumbuhan ke tanah
   terhadap luas kuadrat
2. Masukkan data dalam tabel


   No.       Jenis               Kerimbunan di Plot ke- (%)             Rata-
          Tumbuhan          1        2         3        4        5       Rata

    1.         A           55        -        53       43        -       151

    2.         B            5        5         -        7        -        17

    3.         C           25        25        -        -        -        50

    4.         D           15        6        23       22        -        66

    5.         E            -        51       52        -        -       103

    6.         F            -        4         -        -        -        4

    7.         G            -        6         -       22       21        49

    8.         H            -        3         -        -        -        3

    9.         I            -        -         -        -        -        0

   10.         J            -        -         1        -       49        50

   11.         K            -        -         -        -        7        7
Frekuensi
1. Dari kuadrat yang ada, tandai plot-plot yang mengandung jenis-jenis tumbuhan di
    area pengamatan tersebut
2. Masukkan data dalam tabel


        No.       Jenis                         Plot ke-
               Tumbuhan          1        2        3         4        5

        1.          A            √        -        √         √        √
        2.          B            √        √         -        √        √
        3.          C            √        √         -        -        -
        4.          D            √        √        √         √        -
        5.          E            -        √        √         -        -
        6.          F            -        √         -        -        -
        7.          G            -        √         -        √        √
        8.          H            -        √         -        -        -
        9.          I            -        -        √         -        -
        10.         J            -        -         -        -        √
        11.         K            -        -         -        -        √



             Kemudian lanjutkan perhitungan untuk mencari harga nilai penting dari
setiap jenis /spesies tumbuhan dan susun dalam tabel jenis tumbuhan berdasarkan
harga nilai penting dari harga terbesar sampai terkecil.Denga rumus :
Indeks Nilai penting=kerapatan rel.+frekuensi rel.+kerimbunan rel.


             Buatlah nama bentuk vegetasi ini berdasarkan spesies dengan harga nilai
penting terbesar
B. Analisis


   Kerapatan

      No.       Jenis              Plot ke-             Rata-
              Tumbuhan   1    2       3       4    5    Rata

      1.         A       18   12      5       13   5     53

      2.         B       1    3       1       3    3     11

      3.         C       10   14      -       -    -     24

      4.         D       2    1       5       7    -     15

      5.         E       -    25     18       -    -     43

      6.         F       -    4       -       -    -     4

      7.         G       -    5       -       6    6     17

      8.         H       -    2       -       -    -     2

      9.          I      -    -       1       -    -     1

      10.         J      -    -       -       -    12    12

      11.        K       -    -       -       -    1     1

               Jumlah    31   66     30       29   27



   Plot 1-4
   pH=7
   Kelembaban=60%
   Plot 5
   pH=7
   Kelembaban=65%
   T=220C
Perhitungan Kerapatan Relatif
   No.       Jenis                      Plot ke-(%)
          Tumbuhan          1     2         3          4      5

    1.         A           58    18,2      16,67      44,8   18,5

    2.         B           3,2   4,5        3,3       10,3   11,1

    3.         C          32,2   21,2        -         -      -

    4.         D           6,5   1,5       16,67      24,1    -

    5.         E            -    37,9       60         -      -

    6.         F            -     6          -         -      -

    7.         G            -    7,6         -        20,7   22,2

    8.         H            -     3          -         -      -

    9.         I            -     -         3,3        -      -

   10.         J            -     -          -         -     44,4

   11.         K            -     -          -         -     3,7
Kerimbunan


  No.     Jenis          Kerimbunan di Plot ke- (%)         Rata-
        Tumbuhan    1        2       3       4         5    Rata

   1.        A     55        -      53       43        -    151

   2.        B      5        5       -       7         -     17

   3.        C     25       25       -       -         -     50

   4.        D     15        6      23       22        -     66

   5.        E      -       51      52       -         -    103

   6.        F      -        4       -       -         -     4

   7.        G      -        6       -       22       21     49

   8.        H      -        3       -       -         -     3

   9.        I      -        -       -       -         -     0

  10.        J      -        -       1       -        49     50

  11.        K      -        -       -       -         7     7

         Jumlah    100     100      129      72       149
Perhitungan Kerimbunan Relatif


   No.       Jenis               Kerimbunan di Plot ke- (%)
          Tumbuhan         1         2       3       4         5

    1.        A           55         -      41,1    59,7       -

    2.        B            5         5       -       9,7       -

    3.        C           25        25       -        -        -

    4.        D           15         6      17,8    30,6       -

    5.         E           -        51      40,3      -        -

    6.         F           -         4       -        -        -

    7.        G            -         6       -      30,6      14,1

    8.        H            -         3       -        -        -

    9.         I           -         -       -        -        -

   10.         J           -         -      0,7       -       32,9

   11.        K            -         -       -        -       4,7
Frekuensi


  No.       Jenis           Plot ke-
        Tumbuhan    1   2      3       4   5

   1.        A      √          √       √   √
   2.        B      √   √              √   √
   3.        C      √   √
   4.        D      √   √      √       √
   5.        E      -   √      √
   6.        F      -   √
   7.        G      -   √              √   √
   8.        H      -   √
   9.         I     -   -      √
  10.         J     -   -      -       -   √
  11.        K      -   -      -       -   √
Indeks Nilai Penting

   No.        Jenis                     Plot ke-(%)
          Tumbuhan       1        2         3          4       5

    1.         A        113      16,2      57,77      104,5   18,5
    2.         B         8,2     9,5        3,3        20     11,1
    3.         C        57,2     46,5        -          -      -
    4.         D        21,5     7,5       34,77      54,7     -
    5.         E          -      88,9     100,13        -      -
    6.         F          -      10          -          -      -
    7.         G          -      13,6        -        51,3    36,3
    8.         H          -       9          -          -      -
    9.          I         -       -         3,3         -      -
   10.          J         -       -         0,7         -     77,3
   11.         K          -       -          -          -     8,4



              Berdasarkan hasil pengamatan diketahui Harga nilai penting
terbesar ada pada tumbuhan A .
BAB V
                               KESIMPULAN

.
               Analisis vegetasiadalah suatu cara mempelajari susunan atau
komposisi vegetasi secara bentuk(struktur) vegetasi dari masyarakat
tumbuhan.Unsur struktur vegetasi adalah bentuk pertumbuhan,stratifikasi dan
penutupan tajuk.Untuk keperluan analisis vegetasi diperlukan data-data
jenis,diameter,dan tinggi untukmenentukan nilai penting dari penyusun
komunitas .Dengan analisis vegetasi dapat diperoleh informasi kuantitatif
tentang struktur dan komposisi suatu komunitas tumbuhan .
               Dalam ilmu vegetasi telah dikembangkan berbagai metode
untuk menganalisis suatu vegetasi yang sangat membantu dalam
mendiskripsikan suatu vegetasi sesuai tujuannya.Dalam hal inisuatu
metodologi sangat berkembang dengan pesat seiring dengan kemajuan dalam
bidang pengetahuan lainnya,tetapi tetap harus diperhitungkan berbagai
kendala yang ada.



                        DAFTAR PUSTAKA
www.asterpix.com/tagcloudclick/?id.com
Profil Kelompok :
Ria Septitis Mentari




Yuvita Nur Fidiyanti
Maharani Sofiana Puspa




Abdur Rahman
PRAKTIKUM BIOLOGI
“ PENENTUAN KEPADATAN POPULASI TUMBUHAN ”
               (ANALISIS VEGETASI)




                        Fisika Reguler


                       Nama Kelompok :




          Ria Septitis Mentari           (113224208)
          Yuvita Nur Fidiyanti           (113224007)
          Maharani Sofiana Puspa         (113224211)
          Abdur Rahman                   (113224030)




                    JURUSAN FISIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
         UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA
                             2011
LAMPIRAN

More Related Content

What's hot

Sistematika dan taksonomi
Sistematika dan taksonomiSistematika dan taksonomi
Sistematika dan taksonomiIma Nurani
 
Nemathelminthes (Nematoda)
Nemathelminthes (Nematoda)Nemathelminthes (Nematoda)
Nemathelminthes (Nematoda)Hevliza Tiara
 
Makalah agroforestry
Makalah agroforestryMakalah agroforestry
Makalah agroforestryEka Phe
 
Rancangan acak lengkap (ral)
Rancangan acak lengkap (ral)Rancangan acak lengkap (ral)
Rancangan acak lengkap (ral)Muhammad Luthfan
 
Diagnosis Laboratorium: Hama
Diagnosis Laboratorium: HamaDiagnosis Laboratorium: Hama
Diagnosis Laboratorium: HamaNurma Fauzaniar
 
nemathelminthes
nemathelminthesnemathelminthes
nemathelminthesandy rizal
 
Laporan Praktikum Pengukuran luas daun
Laporan Praktikum Pengukuran luas daunLaporan Praktikum Pengukuran luas daun
Laporan Praktikum Pengukuran luas daunSandi Purnama Jaya
 
Laporan praktikum kompetensi dan allelopati
Laporan praktikum kompetensi dan allelopatiLaporan praktikum kompetensi dan allelopati
Laporan praktikum kompetensi dan allelopatiGoogle
 
Istilah istilah dalam rancangan percobaan
Istilah istilah dalam rancangan percobaanIstilah istilah dalam rancangan percobaan
Istilah istilah dalam rancangan percobaanIr. Zakaria, M.M
 
Laporan praktikum 2 daun majemuk dan bagian bagiannya (morfologi tumbuhan)
Laporan praktikum 2   daun majemuk dan bagian bagiannya (morfologi tumbuhan)Laporan praktikum 2   daun majemuk dan bagian bagiannya (morfologi tumbuhan)
Laporan praktikum 2 daun majemuk dan bagian bagiannya (morfologi tumbuhan)Maedy Ripani
 
Morfologi tanaman kacang tanah
Morfologi tanaman kacang tanahMorfologi tanaman kacang tanah
Morfologi tanaman kacang tanahBudi Setiyawan
 
Teknologi pengembangan sistem surjan
Teknologi pengembangan sistem surjanTeknologi pengembangan sistem surjan
Teknologi pengembangan sistem surjansaniaronauli99
 

What's hot (20)

Sistematika dan taksonomi
Sistematika dan taksonomiSistematika dan taksonomi
Sistematika dan taksonomi
 
Praktikum amfibi
Praktikum amfibiPraktikum amfibi
Praktikum amfibi
 
Protozoa volvox globator
Protozoa  volvox globatorProtozoa  volvox globator
Protozoa volvox globator
 
bagian-bagian bunga
bagian-bagian bungabagian-bagian bunga
bagian-bagian bunga
 
Nemathelminthes (Nematoda)
Nemathelminthes (Nematoda)Nemathelminthes (Nematoda)
Nemathelminthes (Nematoda)
 
Rancangan Acak Lengkap (RAL)
Rancangan Acak Lengkap (RAL)Rancangan Acak Lengkap (RAL)
Rancangan Acak Lengkap (RAL)
 
Makalah agroforestry
Makalah agroforestryMakalah agroforestry
Makalah agroforestry
 
RAL
RALRAL
RAL
 
Rancangan acak lengkap (ral)
Rancangan acak lengkap (ral)Rancangan acak lengkap (ral)
Rancangan acak lengkap (ral)
 
Diagnosis Laboratorium: Hama
Diagnosis Laboratorium: HamaDiagnosis Laboratorium: Hama
Diagnosis Laboratorium: Hama
 
nemathelminthes
nemathelminthesnemathelminthes
nemathelminthes
 
Laporan Praktikum Pengukuran luas daun
Laporan Praktikum Pengukuran luas daunLaporan Praktikum Pengukuran luas daun
Laporan Praktikum Pengukuran luas daun
 
Pengantar Biodiversitas
Pengantar Biodiversitas Pengantar Biodiversitas
Pengantar Biodiversitas
 
Laporan praktikum kompetensi dan allelopati
Laporan praktikum kompetensi dan allelopatiLaporan praktikum kompetensi dan allelopati
Laporan praktikum kompetensi dan allelopati
 
Istilah istilah dalam rancangan percobaan
Istilah istilah dalam rancangan percobaanIstilah istilah dalam rancangan percobaan
Istilah istilah dalam rancangan percobaan
 
Agung_Nugroho_FP_UB_1999-2015_pipg
Agung_Nugroho_FP_UB_1999-2015_pipgAgung_Nugroho_FP_UB_1999-2015_pipg
Agung_Nugroho_FP_UB_1999-2015_pipg
 
Bukti bukti evolusi
Bukti bukti evolusiBukti bukti evolusi
Bukti bukti evolusi
 
Laporan praktikum 2 daun majemuk dan bagian bagiannya (morfologi tumbuhan)
Laporan praktikum 2   daun majemuk dan bagian bagiannya (morfologi tumbuhan)Laporan praktikum 2   daun majemuk dan bagian bagiannya (morfologi tumbuhan)
Laporan praktikum 2 daun majemuk dan bagian bagiannya (morfologi tumbuhan)
 
Morfologi tanaman kacang tanah
Morfologi tanaman kacang tanahMorfologi tanaman kacang tanah
Morfologi tanaman kacang tanah
 
Teknologi pengembangan sistem surjan
Teknologi pengembangan sistem surjanTeknologi pengembangan sistem surjan
Teknologi pengembangan sistem surjan
 

Viewers also liked

Jujubas1
Jujubas1Jujubas1
Jujubas1rose
 
Monetizing the Web
Monetizing the WebMonetizing the Web
Monetizing the Webadcieo
 
Digital marketing introduction/workshop
Digital marketing introduction/workshopDigital marketing introduction/workshop
Digital marketing introduction/workshopMichaellindhout
 
Definiciones
DefinicionesDefiniciones
Definicionesmartacarp
 
World Plone Day 2008 1224566394519017 8
World Plone Day 2008 1224566394519017 8World Plone Day 2008 1224566394519017 8
World Plone Day 2008 1224566394519017 8Donna Snow
 

Viewers also liked (7)

Jujubas1
Jujubas1Jujubas1
Jujubas1
 
Macroambiente
MacroambienteMacroambiente
Macroambiente
 
Monetizing the Web
Monetizing the WebMonetizing the Web
Monetizing the Web
 
Digital marketing introduction/workshop
Digital marketing introduction/workshopDigital marketing introduction/workshop
Digital marketing introduction/workshop
 
Queriaverte
QueriaverteQueriaverte
Queriaverte
 
Definiciones
DefinicionesDefiniciones
Definiciones
 
World Plone Day 2008 1224566394519017 8
World Plone Day 2008 1224566394519017 8World Plone Day 2008 1224566394519017 8
World Plone Day 2008 1224566394519017 8
 

More from Kira R. Yamato

Tutorial game-maker-bagi-pemula
Tutorial game-maker-bagi-pemulaTutorial game-maker-bagi-pemula
Tutorial game-maker-bagi-pemulaKira R. Yamato
 
Paparan pembekalan kkl 20 januari 2014
Paparan pembekalan kkl   20 januari 2014Paparan pembekalan kkl   20 januari 2014
Paparan pembekalan kkl 20 januari 2014Kira R. Yamato
 
Paparan pembekalan kkl 9 juli 2013
Paparan pembekalan kkl   9 juli 2013Paparan pembekalan kkl   9 juli 2013
Paparan pembekalan kkl 9 juli 2013Kira R. Yamato
 
Rock mag 1 (2013.15) terjemah
Rock mag 1 (2013.15) terjemahRock mag 1 (2013.15) terjemah
Rock mag 1 (2013.15) terjemahKira R. Yamato
 
Speed of light apparatus modul
Speed of light apparatus modulSpeed of light apparatus modul
Speed of light apparatus modulKira R. Yamato
 
Pembiasan pada trapesium
Pembiasan pada trapesiumPembiasan pada trapesium
Pembiasan pada trapesiumKira R. Yamato
 
Tuntunan menulis artikel
Tuntunan menulis artikel Tuntunan menulis artikel
Tuntunan menulis artikel Kira R. Yamato
 
Supriyanto s komputasi untuk sains dan teknik menggunakan matlab edisi 4 - ...
Supriyanto s   komputasi untuk sains dan teknik menggunakan matlab edisi 4 - ...Supriyanto s   komputasi untuk sains dan teknik menggunakan matlab edisi 4 - ...
Supriyanto s komputasi untuk sains dan teknik menggunakan matlab edisi 4 - ...Kira R. Yamato
 
Laporan eksperimen go 5 kelompok 7
Laporan eksperimen go 5 kelompok 7Laporan eksperimen go 5 kelompok 7
Laporan eksperimen go 5 kelompok 7Kira R. Yamato
 
Mengatasi apache xampp yang tidak bisa berjalan
Mengatasi apache xampp yang tidak bisa berjalanMengatasi apache xampp yang tidak bisa berjalan
Mengatasi apache xampp yang tidak bisa berjalanKira R. Yamato
 
Gelombang elektromagnetik
Gelombang elektromagnetikGelombang elektromagnetik
Gelombang elektromagnetikKira R. Yamato
 

More from Kira R. Yamato (20)

Tutorial game-maker-bagi-pemula
Tutorial game-maker-bagi-pemulaTutorial game-maker-bagi-pemula
Tutorial game-maker-bagi-pemula
 
Fisika komputasi
Fisika komputasiFisika komputasi
Fisika komputasi
 
Fisika komputasi
Fisika komputasiFisika komputasi
Fisika komputasi
 
Fisika komputasi
Fisika komputasiFisika komputasi
Fisika komputasi
 
Sosialisasi+kp+09
Sosialisasi+kp+09Sosialisasi+kp+09
Sosialisasi+kp+09
 
Paparan pembekalan kkl 20 januari 2014
Paparan pembekalan kkl   20 januari 2014Paparan pembekalan kkl   20 januari 2014
Paparan pembekalan kkl 20 januari 2014
 
Ujian pkl
Ujian pkl Ujian pkl
Ujian pkl
 
Paparan pembekalan kkl 9 juli 2013
Paparan pembekalan kkl   9 juli 2013Paparan pembekalan kkl   9 juli 2013
Paparan pembekalan kkl 9 juli 2013
 
Rock mag 1 (2013.15) terjemah
Rock mag 1 (2013.15) terjemahRock mag 1 (2013.15) terjemah
Rock mag 1 (2013.15) terjemah
 
Speed of light apparatus modul
Speed of light apparatus modulSpeed of light apparatus modul
Speed of light apparatus modul
 
Tugas go polarisasi
Tugas go polarisasiTugas go polarisasi
Tugas go polarisasi
 
Pembiasan pada trapesium
Pembiasan pada trapesiumPembiasan pada trapesium
Pembiasan pada trapesium
 
Tuntunan menulis artikel
Tuntunan menulis artikel Tuntunan menulis artikel
Tuntunan menulis artikel
 
Supriyanto s komputasi untuk sains dan teknik menggunakan matlab edisi 4 - ...
Supriyanto s   komputasi untuk sains dan teknik menggunakan matlab edisi 4 - ...Supriyanto s   komputasi untuk sains dan teknik menggunakan matlab edisi 4 - ...
Supriyanto s komputasi untuk sains dan teknik menggunakan matlab edisi 4 - ...
 
Laporan eksperimen go 5 kelompok 7
Laporan eksperimen go 5 kelompok 7Laporan eksperimen go 5 kelompok 7
Laporan eksperimen go 5 kelompok 7
 
Dasar matlab
Dasar matlabDasar matlab
Dasar matlab
 
Modul delphi
Modul delphiModul delphi
Modul delphi
 
Mengatasi apache xampp yang tidak bisa berjalan
Mengatasi apache xampp yang tidak bisa berjalanMengatasi apache xampp yang tidak bisa berjalan
Mengatasi apache xampp yang tidak bisa berjalan
 
Gelombang elektromagnetik
Gelombang elektromagnetikGelombang elektromagnetik
Gelombang elektromagnetik
 
G e hay's
G e hay'sG e hay's
G e hay's
 

Recently uploaded

Penyuluhan DM Tipe II Kegiatan Prolanis.ppt
Penyuluhan DM Tipe II Kegiatan Prolanis.pptPenyuluhan DM Tipe II Kegiatan Prolanis.ppt
Penyuluhan DM Tipe II Kegiatan Prolanis.pptpalagoro17
 
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024
Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024
Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024RahmadLalu1
 
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptxPPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptxMaskuratulMunawaroh
 
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.pptHAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.pptnabilafarahdiba95
 
RENCANA + Link2 MATERI Training _"SISTEM MANAJEMEN MUTU (ISO 9001_2015)".
RENCANA + Link2 MATERI Training _"SISTEM MANAJEMEN MUTU (ISO 9001_2015)".RENCANA + Link2 MATERI Training _"SISTEM MANAJEMEN MUTU (ISO 9001_2015)".
RENCANA + Link2 MATERI Training _"SISTEM MANAJEMEN MUTU (ISO 9001_2015)".Kanaidi ken
 
.....................Swamedikasi 2-2.pptx
.....................Swamedikasi 2-2.pptx.....................Swamedikasi 2-2.pptx
.....................Swamedikasi 2-2.pptxfurqanridha
 
Aksi Nyata Menyebarkan (Pemahaman Mengapa Kurikulum Perlu Berubah) Oleh Nur A...
Aksi Nyata Menyebarkan (Pemahaman Mengapa Kurikulum Perlu Berubah) Oleh Nur A...Aksi Nyata Menyebarkan (Pemahaman Mengapa Kurikulum Perlu Berubah) Oleh Nur A...
Aksi Nyata Menyebarkan (Pemahaman Mengapa Kurikulum Perlu Berubah) Oleh Nur A...nuraji51
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptxDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptxwawan479953
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTXAKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTXIksanSaputra6
 
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptxOPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptxDedeRosza
 
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHANTUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHANwawan479953
 
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxvIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxsyahrulutama16
 
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdfProv.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdfIwanSumantri7
 
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMKAksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMKgamelamalaal
 
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptxBab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptxrizalhabib4
 
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"baimmuhammad71
 

Recently uploaded (20)

Penyuluhan DM Tipe II Kegiatan Prolanis.ppt
Penyuluhan DM Tipe II Kegiatan Prolanis.pptPenyuluhan DM Tipe II Kegiatan Prolanis.ppt
Penyuluhan DM Tipe II Kegiatan Prolanis.ppt
 
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024
Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024
Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024
 
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptxPPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
 
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.pptHAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
 
RENCANA + Link2 MATERI Training _"SISTEM MANAJEMEN MUTU (ISO 9001_2015)".
RENCANA + Link2 MATERI Training _"SISTEM MANAJEMEN MUTU (ISO 9001_2015)".RENCANA + Link2 MATERI Training _"SISTEM MANAJEMEN MUTU (ISO 9001_2015)".
RENCANA + Link2 MATERI Training _"SISTEM MANAJEMEN MUTU (ISO 9001_2015)".
 
.....................Swamedikasi 2-2.pptx
.....................Swamedikasi 2-2.pptx.....................Swamedikasi 2-2.pptx
.....................Swamedikasi 2-2.pptx
 
Aksi Nyata Menyebarkan (Pemahaman Mengapa Kurikulum Perlu Berubah) Oleh Nur A...
Aksi Nyata Menyebarkan (Pemahaman Mengapa Kurikulum Perlu Berubah) Oleh Nur A...Aksi Nyata Menyebarkan (Pemahaman Mengapa Kurikulum Perlu Berubah) Oleh Nur A...
Aksi Nyata Menyebarkan (Pemahaman Mengapa Kurikulum Perlu Berubah) Oleh Nur A...
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptxDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTXAKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
 
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptxOPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
 
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHANTUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
 
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxvIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
 
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdfProv.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
 
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMKAksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
 
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptxBab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
 
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
 

Biologi vegetasi

  • 1. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam kehidupan sehari-hari,kita tentunya pernah mendengar yang disebut dengan komunitas.Komunitas(masyarakat tumbuhan ) adalah kumpulan populasi tumbuhan yang menempati suatu habitat dengan kepentingan ekologis yang berlainan.Jika suatu komunitas itu hidup di dalam suatu tempat dalam ekosistem maka disebut dengan vegetasi . Nah ,vegetasi inilah yang akan dipelajari pada praktikum biologi kali ini.Mengetahui cara analisis vegetasi dengan menggunakan beberapa macam metode.Namun pada praktikum ini kami menggunakan metode petak contoh(plot),yang diantaranya metode kuadrat .Kajian vegetasi berusaha untuk mengungkapkan sifat dari setiap populasi, sehingga dapat menggambarkan keadaan vegetasi berdasarkan karakteristik populasi-populasinya. B. Tujuan 1. Mengetahui vegetasi penyusun komunitas yang diamati 2. Menghitung kerapatan, kerimbunan, frekuensi dan nilai penting untuk analisis vegetasi. 3. Terampil dalam menggunakan metode kuadrat. C. Rumusan Masalah 1. Apakah fungsi dari analisis vegetasi? 2. Bagaimana cara menghitung kerapatan,kerimbunan,dan nilai penting untuk analisis vegetasi? 3. Mengapa analisis vegetasi dilakukan?
  • 2. BAB II DASAR TEORI Vegetasi (dari bahasa Inggris: vegetation) dalam ekologi adalah istilah untuk keseluruhan komunitas tetumbuhan. Vegetasi merupakan bagian hidup yang tersusun dari tetumbuhan yang menempati suatu ekosistem. Beraneka tipe hutan, kebun, padang rumput, dan tundra merupakan contoh-contoh vegetasi.Analisis vegetasi biasa dilakukan oleh ilmuwan ekologi untuk mempelajari kemelimpahan jenis serta kerapatan tumbuh tumbuhan pada suatu tempat. Dalam menganalisis vegetasi, ada beberapa macam metode yang dapat digunakan. Ada yang menggunakan petak contoh (plot) dan ada yang tak menggunakan petak contoh (plot less). Metode yang menggunakan petak contoh (plot) di antaranya adalah metode kuadrat, sedangkan yang tidak menggunakan petak contoh adalah titik menyinggung (point intercpt), Point Centered Quarter Methods, dll. Pemilihan metode ini tergantung pada tipe vegetasi, tujuan, ketersediaan dana, waktu, tenaga, dan kendala-kendala lainnya. Analisa vegetasi adalah cara mempelajari susunan (komposisi jenis) dan bentuk (struktur) vegetasi atau masyarakat tumbuh-tumbuhan.Maka kegiatan analisa vegetasi erat kaitannya dengan sampling, artinya kita cukup menempatkan beberapa petak contoh untuk mewakili habitat tersebut. Dalam sampling ini ada tiga hal yang perlu diperhatikan, yaitu jumlah petak contoh, cara peletakan petak contoh dan teknik analisa vegetasi yang digunakan.Prinsip penentuan ukuran petak adalah petak harus cukup besar agar individu jenis yang ada dalam contoh dapat mewakili komunitas, tetapi harus cukup kecil agar individu yang ada dapat dipisahkan, dihitung dan diukur tanpa duplikasi atau pengabaian. Karena titik berat analisa vegetasi terletak pada komposisi jenis dan jika kita tidak bisa menentukan luas petak contoh yang kita anggap dapat mewakili komunitas tersebut, maka dapat menggunakan teknik Kurva Spesies Area (KSA). Dengan menggunakan kurva ini, maka dapat ditetapkan : (1) luas minimum suatu petak yang dapat mewakili habitat yang akan diukur, (2) jumlah minimal petak ukur agar hasilnya mewakili keadaan tegakan atau panjang jalur yang mewakili jika menggunakan metode jalur. Caranya adalah dengan mendaftarkan jenis-jenis yang terdapat pada petak kecil, kemudian petak tersebut diperbesar dua kali dan jenis-jenis yang ditemukan kembali didaftarkan. Pekerjaan berhenti sampai dimana penambahan luas petak tidak menyebabkan penambahan yang berarti pada banyaknya jenis. Luas minimun ini ditetapkan dengan dasar jika penambahan luas petak tidak menyebabkan kenaikan jumlah jenis lebih dari 5-10% (Oosting, 1958; Cain & Castro, 1959). Untuk luas petak awal tergantung surveyor, bisa menggunakan luas 1m x1m atau 2m x 2m atau 20m x 20m, karena yang penting adalah konsistensi luas petak berikutnya yang merupakan dua kali luas petak awal dan kemampuan pengerjaannya dilapangan.
  • 3. Cara peletakan petak contoh ada dua, yaitu cara acak (random sampling) dan cara sistematik (systematic sampling), random samping hanya mungkin digunakan jika vegetasi homogen, misalnya hutan tanaman atau padang rumput (artinya, kita bebas menempatkan petak contoh dimana saja, karena peluang menemukan jenis bebeda tiap petak contoh relatif kecil). Sedangkan untuk penelitian dianjurkan untuk menggunakan sistematik sampling, karena lebih mudah dalam pelaksanaannya dan data yang dihasilkan dapat bersifat representative. Bahkan dalam keadaan tertentu, dapat digunakan purposive sampling.
  • 4. BAB III METODE PERCOBAAN A. Rancangan Percobaan B. Alat dan Bahan 1. Sebuah tipe komunitas tumbuhan tertentu sebagai obyek praktikum 2. Tali rafia atau benang 3. Meteran gulung 4. Kantong plastik 5. Alat tulis menulis 6. Termometer tanah 7. Soil tester (pengukur pH dan kelembaban) 8. Buku-buku identifikaso tumbuhan C. Cara Kerja 1. Tentukan suatu areal tipe vegetasi yang menjadi obyek untuk dianalisis (vegetas rumput) 2. Ukurlah kondisi lingkungan areal tersebut, yaitu suhu tanah, pH tanah, dan kelembaban tanah 3. Sebarkan 5 kuadrat ukuran 50cm2 secara acak 4. Di setiap kuadrat, lakukanlah analisis vegetasi berdasarkan variabel-variabel kerapatn, kerimbunan, dan frekuensi
  • 5. BAB IV HASIL PENGAMATAN A. Data Kerapatan 1. Identifikasi seluruh jenis tumbuhan yang terdapat pada kuadrat tersebut dengan menggunakan buku-bu8ku determinasi tumbuhan 2. Hitunglah jumlah individu dari jenis-jenis tumbuhan yang ada 3. Masukkan data dalam tabel No. Jenis Plot ke- Rata- Tumbuhan 1 2 3 4 5 Rata 1. A 18 12 5 13 5 53 2. B 1 3 1 3 3 11 3. C 10 14 - - - 24 4. D 2 1 5 7 - 15 5. E - 25 18 - - 43 6. F - 4 - - - 4 7. G - 5 - 6 6 17 8. H - 2 - - - 2 9. I - - 1 - - 1 10. J - - - - 12 12 11. K - - - - 1 1
  • 6. Kerimbunan 1. Tentukan luas area yang dikuasinoleh setiap jenis tanaman di nsetiap kuadrat tadi, hitunglah berdasarkan prosentase penutupan oleh tumbuhan ke tanah terhadap luas kuadrat 2. Masukkan data dalam tabel No. Jenis Kerimbunan di Plot ke- (%) Rata- Tumbuhan 1 2 3 4 5 Rata 1. A 55 - 53 43 - 151 2. B 5 5 - 7 - 17 3. C 25 25 - - - 50 4. D 15 6 23 22 - 66 5. E - 51 52 - - 103 6. F - 4 - - - 4 7. G - 6 - 22 21 49 8. H - 3 - - - 3 9. I - - - - - 0 10. J - - 1 - 49 50 11. K - - - - 7 7
  • 7. Frekuensi 1. Dari kuadrat yang ada, tandai plot-plot yang mengandung jenis-jenis tumbuhan di area pengamatan tersebut 2. Masukkan data dalam tabel No. Jenis Plot ke- Tumbuhan 1 2 3 4 5 1. A √ - √ √ √ 2. B √ √ - √ √ 3. C √ √ - - - 4. D √ √ √ √ - 5. E - √ √ - - 6. F - √ - - - 7. G - √ - √ √ 8. H - √ - - - 9. I - - √ - - 10. J - - - - √ 11. K - - - - √ Kemudian lanjutkan perhitungan untuk mencari harga nilai penting dari setiap jenis /spesies tumbuhan dan susun dalam tabel jenis tumbuhan berdasarkan harga nilai penting dari harga terbesar sampai terkecil.Denga rumus : Indeks Nilai penting=kerapatan rel.+frekuensi rel.+kerimbunan rel. Buatlah nama bentuk vegetasi ini berdasarkan spesies dengan harga nilai penting terbesar
  • 8. B. Analisis Kerapatan No. Jenis Plot ke- Rata- Tumbuhan 1 2 3 4 5 Rata 1. A 18 12 5 13 5 53 2. B 1 3 1 3 3 11 3. C 10 14 - - - 24 4. D 2 1 5 7 - 15 5. E - 25 18 - - 43 6. F - 4 - - - 4 7. G - 5 - 6 6 17 8. H - 2 - - - 2 9. I - - 1 - - 1 10. J - - - - 12 12 11. K - - - - 1 1 Jumlah 31 66 30 29 27 Plot 1-4 pH=7 Kelembaban=60% Plot 5 pH=7 Kelembaban=65% T=220C
  • 9. Perhitungan Kerapatan Relatif No. Jenis Plot ke-(%) Tumbuhan 1 2 3 4 5 1. A 58 18,2 16,67 44,8 18,5 2. B 3,2 4,5 3,3 10,3 11,1 3. C 32,2 21,2 - - - 4. D 6,5 1,5 16,67 24,1 - 5. E - 37,9 60 - - 6. F - 6 - - - 7. G - 7,6 - 20,7 22,2 8. H - 3 - - - 9. I - - 3,3 - - 10. J - - - - 44,4 11. K - - - - 3,7
  • 10. Kerimbunan No. Jenis Kerimbunan di Plot ke- (%) Rata- Tumbuhan 1 2 3 4 5 Rata 1. A 55 - 53 43 - 151 2. B 5 5 - 7 - 17 3. C 25 25 - - - 50 4. D 15 6 23 22 - 66 5. E - 51 52 - - 103 6. F - 4 - - - 4 7. G - 6 - 22 21 49 8. H - 3 - - - 3 9. I - - - - - 0 10. J - - 1 - 49 50 11. K - - - - 7 7 Jumlah 100 100 129 72 149
  • 11. Perhitungan Kerimbunan Relatif No. Jenis Kerimbunan di Plot ke- (%) Tumbuhan 1 2 3 4 5 1. A 55 - 41,1 59,7 - 2. B 5 5 - 9,7 - 3. C 25 25 - - - 4. D 15 6 17,8 30,6 - 5. E - 51 40,3 - - 6. F - 4 - - - 7. G - 6 - 30,6 14,1 8. H - 3 - - - 9. I - - - - - 10. J - - 0,7 - 32,9 11. K - - - - 4,7
  • 12. Frekuensi No. Jenis Plot ke- Tumbuhan 1 2 3 4 5 1. A √ √ √ √ 2. B √ √ √ √ 3. C √ √ 4. D √ √ √ √ 5. E - √ √ 6. F - √ 7. G - √ √ √ 8. H - √ 9. I - - √ 10. J - - - - √ 11. K - - - - √
  • 13. Indeks Nilai Penting No. Jenis Plot ke-(%) Tumbuhan 1 2 3 4 5 1. A 113 16,2 57,77 104,5 18,5 2. B 8,2 9,5 3,3 20 11,1 3. C 57,2 46,5 - - - 4. D 21,5 7,5 34,77 54,7 - 5. E - 88,9 100,13 - - 6. F - 10 - - - 7. G - 13,6 - 51,3 36,3 8. H - 9 - - - 9. I - - 3,3 - - 10. J - - 0,7 - 77,3 11. K - - - - 8,4 Berdasarkan hasil pengamatan diketahui Harga nilai penting terbesar ada pada tumbuhan A .
  • 14. BAB V KESIMPULAN . Analisis vegetasiadalah suatu cara mempelajari susunan atau komposisi vegetasi secara bentuk(struktur) vegetasi dari masyarakat tumbuhan.Unsur struktur vegetasi adalah bentuk pertumbuhan,stratifikasi dan penutupan tajuk.Untuk keperluan analisis vegetasi diperlukan data-data jenis,diameter,dan tinggi untukmenentukan nilai penting dari penyusun komunitas .Dengan analisis vegetasi dapat diperoleh informasi kuantitatif tentang struktur dan komposisi suatu komunitas tumbuhan . Dalam ilmu vegetasi telah dikembangkan berbagai metode untuk menganalisis suatu vegetasi yang sangat membantu dalam mendiskripsikan suatu vegetasi sesuai tujuannya.Dalam hal inisuatu metodologi sangat berkembang dengan pesat seiring dengan kemajuan dalam bidang pengetahuan lainnya,tetapi tetap harus diperhitungkan berbagai kendala yang ada. DAFTAR PUSTAKA www.asterpix.com/tagcloudclick/?id.com
  • 15. Profil Kelompok : Ria Septitis Mentari Yuvita Nur Fidiyanti
  • 17. PRAKTIKUM BIOLOGI “ PENENTUAN KEPADATAN POPULASI TUMBUHAN ” (ANALISIS VEGETASI) Fisika Reguler Nama Kelompok : Ria Septitis Mentari (113224208) Yuvita Nur Fidiyanti (113224007) Maharani Sofiana Puspa (113224211) Abdur Rahman (113224030) JURUSAN FISIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA 2011