Teks tersebut membahas tentang optimasi penggunaan jaringan lokal di sekolah untuk mendukung proses pembelajaran, melalui pembangunan kelas virtual dan komunikasi antar pengguna jaringan. Dibahas pula solusi berbasis open source seperti penggunaan remote desktop dan messenger untuk memfasilitasi interaksi antara guru dan siswa secara daring.
1. Jaringan Lokal,
Media Tangguh Yang Terabaikan
(Contoh Model Implementasi Solusi Open Source Bagi Dunia Pendidikan)
Bagian Pertama Dari 2 Tulisan
Dalam dunia bisnis dan pendidikan, pemanfaatan jaringan lokal secara optimal
belum dilakukan sepenuhnya. Apalagi dalam sistem pendidikan di Indonesia hal tersebut
malah menjadi terkesan terabaikan. Pada berbagai sekolah sekarang telah tersedia
komputer-komputer yang saling terhubung dalam sebuah jaringan, bahkan untuk
beberapa sekolah unggulan koneksi internet seakan menjadi suatu hal yang wajib, untuk
mendongkrak kualitas sekolah tersebut. Keberadaan komputer yang terhubungkan secara
jaringan, dan terkoneksikannya jaringan tersebut ke internet seakan sudah merupakan
suatu nilai tambah yang sangat besar bagi pendidikan, padahal pemanfaatannya masih
jauh dari optimal.
Pada kebanyakan sekolah, keberadaan komputer yang saling terkoneksi di dalam
sebuah jaringan serta fasilitas koneksi internet, tidak dibarengi dengan kesiapan sekolah
dan SDM nya untuk memanfaatkannya secara optimal, termasuk dari kalangan guru,
siswa hingga karyawan.
Gerakan Sekolah Go Internet yang terus didengungkan oleh pemerintah dan telkom
sebagai penyedia sarananya, seakan terus bergerak bahkan sampai ke sekolah di
pelosok. Hal tersebut menandakan bahwasanya banyak sekolah di negara kita yang
sebenarnya sudah siap dengan infrastruktur jaringan lokal yang mana jaringan lokal
tersebut tinggal menunggu ketersediaan koneksi ke akses global Internet.
Dibalik cerita kesuksesan dan kehebatan koneksi internet yang semakin tersedia
pada sekolah-sekolah kita, bahkan hingga ke tingkat SD di pelosok, terdapat 2 hal yang
menjadi perhatian bagi penulis, yaitu :
1. Kenyataan bahwa pihak sekolah yang belum memiliki akses ke internet, hanya
memfungsikan jaringan komputer di lab maupun yang lainnya, hanya sebagai
sekumpulan unit komputer individu. Mereka melupakan atau tidak mau tahu, bahwa
1+1>2. Ya, 20 buah komputer yang terhubung secara jaringan, bukan lagi setara
dengan sekedar 20 buah unit komputer, hal ini perlu mendapatkan penekanan
penting. Kelebihan tersebut disebabkan oleh karena berbagai macam
fungsionalitas dan fitur jaringan yang dapat dioptimalkan sebagai bentuk interaksi
dari jaringan itu sendiri.
2. Juga telah menjadi kenyataan yang banyak terlihat, pihak sekolah yang telah
memiliki akses jaringan ke internet sekalipun, akan kebingungan harus berbuat apa
untuk mengoptimalkan penggunaan akses internet tersebut bagi kebutuhan anak
didik. Seakan sekolah hanya menjadi warnet gratis bagi anak didiknya, anak didik
diberikan keleluasaan browsing di internet menggunakan fasilitas yang tersedia.
Bahkan untuk sekedar browsing dan pencarian informasi di internet pun tidak
diajarkan secara optimal, misal : trik penggunaan keyword-keyword untuk
melakukan pencarian melalui google (penggunaan tanda : +, “...”, dll), pencarian
materi-materi pendidikan menggunakan google scholar, pencarian image atau
gambar melalui google image, dll. Termasuk juga teknik membuat dan mengelola
email dengan baik. Kenyataan ini menunjukkan betapa tidak optimalnya
pemanfaatan koneksi ke akses global di lingkungan dunia pendidikan kita.
Berangkat dari keprihatinan tersebut, penulis mencoba menyajikan sedikit dari
pengetahuan penulis, yang didapat dari berbagai pengalaman, untuk menjadi
2. pertimbangan bagi pengembangan dunia pendidikan di negeri tercinta ini. Berawal dari
pemikiran, mengoptimalkan apa yang telah ada sambil mempersiapkan untuk
kemungkinan pengembangan di kemudian hari, merupakan suatu solusi yang paling tepat
untuk mempersiapkan sekolah dan dunia pendidikan dalam era IT dan informasi global.
Ketersediaan konektivitas dengan akses informasi global merupakan nilai tambah
yang tidak terkira bagi dunia pendidikan, namun demikian tidak berarti kemudian bahwa
ketiadaan konektivitas tersebut akan mengurangi nilai yang dapat diberikan oleh pihak
sekolah kepada anak didiknya. Optimasi kemampuan jaringan lokal, adalah salah satu
nilai tambah yang masih terabaikan dalam dunia pendidikan kita. Ketersediaan jaringan
komputer secara lokal, seperti keberadaan jaringan pada lab komputer, tidak lebih masih
sekedar sekumpulan unit komputer PC yang terletak dalam satu ruangan yang
sama. Nilai dari jaringan yang telah tersedia tidak dimanfaatkan secara optimal bagi
peningkatan layanan pendidikan. Padahal apabila kita mau melihat perkembangan
teknologi jaringan beserta konten yang dapat diaplikasikan, merupakan lautan sumber
daya yang sangat potensial untuk digali dan ditingkatkan.
Dalam tulisan ini, penulis mengajak sidang pembaca untuk turut merenungkan dan
berbagi pengetahuan dalam hal ini sehingga optimasi keberadaan jaringan komputer di
sekolah-sekolah, baik yang terkoneksi dengan internet maupun belum terkoneksi dapat
lebih dioptimalkan kemanfaatannya.
1. Membangun Kelas Virtual Berbasis Pada Ketersediaan Jaringan Lokal
Dalam dunia Computer Networking pada dunia pendidikan, terdapat istilah
Virtual Classroom, yang maksudnya adalah pemanfaatan jaringan lokal maupun
internet untuk membantu dan mewujudkan proses belajar-mengajar di sekolah atau
lembaga pendidikan berbasis jaringan. Dalam software komersial dikenal adanya
aplikasi : NeTop School, netsupport school, dll. Fasilitas inti dari teknologi yang
dimanfaatkan dalam Kelas Virtual ini adalah kemampuan Remote Client/Server, dan
teknologi komunikasi Chat/Messenger.
Bagaimana teknologi-teknologi tersebut dapat dimanfaatkan untuk interaksi
belajar-mengajar di sekolah ? Mungkin gambaran singkat berikut ini dapat menjadi
ilustrasi yang menarik :
● Dengan memanfaatkan keberadaan remote server (bisa menggunakan teknologi
rfb server maupun vnc server) maupun remote viewer, maka memungkinkan
terjadinya remote dari suatu komputer kepada komputer yang lain, baik dalam
bentuk hanya sekedar diperbolehkan untuk menampilkan saja atau bisa
mengendalikan semua hal dari komputer tersebut. Penulis menggunakan rfb sever,
yaitu dengan Krfb yang tersedia secara default pada sistem KDE, khususnya
penulis menggunakan Distro Kubuntu 8.04 Hardy Heron.
● Dengan menginstalasikan remote server ke semua komputer yang ada, dan
melakukan setting agar :
○ Pada semua komputer client, dapat diremote dengan pengontrolan penuh oleh
remote viewer. Sedangkan password untuk melakukan remote tersebut hanya
diketahui oleh guru pengajar saja.
○ Pada komputer yang dipergunakan oleh pengajar, proses remote hanya
diijinkan untuk menampilkan saja pada remote viewernya. Sehingga siswa
terkadang dimungkinkan untuk melihat komputer sang pengajar, namun tidak
dapat melakukan pengontrolan apapun.
● Saran yang diberikan oleh penulis, remote server rfb server (seperti Krfb) maupun
VNC Server (seperti Tight VNC atau Real VNC) dapat dipergunakan untuk
keperluan ini. Penulis telah menguji coba dengan menggunakan Kubuntu 8.04
Hardy Heron yang telah terpasang Krfb secara default.
3. ● Pada remote server yang berada pada komputer siswa, lakukan setting sehingga :
○ Mengijinkan untuk dikontrol oleh komputer lain.
○ Pada saat terjadi koneksi tidak perlu melakukan pemberitahuan.
○ Password untuk melakukan koneksi hanya diketahui oleh pihak pengajar.
● Sebaliknya pada remote server yang terpasang pada komputer pengajar, lakukan
setting sehingga :
○ Tidak mengijinkan untuk dikontrol oleh komputer lain.
○ Pada saat terjadi koneksi melakukan pemberitahuan.
○ Password untuk melakukan koneksi diketahui oleh semua pihak.
● Sedangkan untuk penggunaan remote viewer, penulis menyarankan untuk
memanfaatkan remote viewer multi koneksi, salah satu contohnya adalah
menggunakan aplikasi : Vinagre; yang dalam Ubuntu 8.04 Hardy Heron dan
turunannya, dikenal sebagai Remote Desktop Viewer. Untuk distro Linux yang
lain, rasanya dengan instalasi VNC Server atau rfb server serta instalasi vinagre
akan memberikan solusi atas ketersediaan software yang dibutuhkan ini.
● Sehingga dengan demikian, dapat dilakukan aktivitas terpadu belajar-mengajar
menggunakan “Kelas Virtual” ini :
○ Pengajar, dapat melihat dan memantau apa yang sedang dilakukan oleh
masing-masing siswa pada setiap komputer yang dipergunakannya. Apabila
siswa tersebut melakukan pelanggaran penggunaan, seperti bermain game,
memutar musik, menonton video, dll; maka pengajar dapat mematikan game
atau musik tersebut, dan memberikan peringatan terhadap siswa yang
bersangkutan. Tetapi perlu diingat kemungkinan akan kebutuhan memory, dll;
untuk melakukan koneksi remote desktop dengan jumlah koneksi yang
sedemikian banyak. Untuk mengakali keterbatasan dalam hal ini, pemantauan
tidak dilakukan secara terus-menerus. Masing-masing koneksi dibuatkan
bookmarknya, sehingga koneksi dapat dibuka dan ditutup bila mana perlu saja.
Dan untuk mengurangi beban koneksi, pada server remote juga dapat disetting
agar background image tidak ditampilkan pada remote viewer di sisi klien.
○ Apabila pengajar merasa perlu untuk memberikan tuntunan kepada salah
seorang siswa tertentu dalam menghadapi kesulitannya, pengajar dapat fokus
pada siswa tersebut dan melakukan remote pengendalian terhadap
komputernya sambil mengajarkan secara langsung dengan memberikan
tuntunan via remote. Cukup dengan melewatkan pointer mouse keluar dari
area viewer remote klien, maka pengendalian komputer akan kembali
sepenuhnya pada sang siswa. Sehingga siswa dapat kembali mengulang
tuntunan dari sang pengajar, dengan tetap dalam pengawasan sang pengajar
dari remote viewer pada komputernya.
○ Pada saat pengajar menuntun siswa dalam memahami suatu tugas tertentu,
maka pengajar dapat melakukan komunikasi dua arah dengan sang siswa
tersebut melalui chat/messenger, baik yang berupa teks messenger maupun
yang berupa voice messenger. Hal ini akan dibahas lebih lanjut kemudian.
○ Apabila ada salah seorang siswa yang merasa kesulitan dengan materi yang
sedang dipraktekkannya, ia dapat mencoba melakukan kontak dengan sang
pengajar melalui chat/messenger. Kemudian ia dapat melakukan remote ke
komputer pengajar dengan fasilitas hanya menampilkan saja. Pada saat terjadi
koneksi, sang pengajar akan diberitahukan oleh aplikasi apabila ada siswa yang
menginginkan permintaan demo. Maka sang pengajar dapat mengontak sang
siswa melalui chat/messenger, permasalahan apa yang menyulitkan baginya.
Apabila sang pengajar telah memahami permasalahannya, ia dapat mengijinkan
koneksi dari sang siswa, dan kemudian sang pengajar mendemokan solusi
pemecahan masalah dari kesulitan yang dialami oleh sang siswa. Pada saat
4. mendemokan solusi tersebut, pengajar dapat menjaga komunikasi dengan
siswa melalui chat/messenger. Setelah selesai mendemokan solusi, sang
pengajar dapat melakukan pemutusan koneksi dengan cara klik kanan pada
tampilan koneksi rfb pada panel, dan memilih item menu : Close Connection.
Atau malah pengajar dapat langsung menutup Remote Desktop Viewer yang
terdapat pada komputer siswa yang berarti juga langsung menutup koneksi
yang terjadi.
● Selain Penggunaan Solusi memanfaatkan frb server, vnc server dan remote
desktop viewer, dalam dunia Open Source sebenarnya juga telah mengenal solusi
instan dalam permasalahan ini, yaitu dengan memanfaatkan aplikasi iTalc, yaitu
aplikasi remote desktop client/server yang telah dioptimasikan untuk kebutuhan
dunia pendidikan. Solusi iTalc ini sangat mirip dengan solusi yang ditawarkan oleh
aplikasi komersial NeTop School maupun netSupport School. Software iTalc ini juga
telah tersedia pada repository Ubuntu 8.04 Hardy Heron beserta turunannya.
2. Komunikasi Dalam Komunitas
1. Chat dan Messenger (Pengetikan)
Obrolan melalui jaringan menggunakan teknik pengetikan teks, ternyata
masih sangat manjur dipergunakan dalam dunia nyata. Terbukti dengan demikian
maraknya penggunaan fasilitas SMS pada HP maupun Yahoo Messenger, Google
Messenger, dan MSN Messenger di dunia internet.
Mengambil hikmah dari kenyataan tersebut, sistem jaringan sekolah juga
dapat memanfaatkan fasilitas ini untuk berkomunikasi antar pengguna komputer
dalam jaringan. Baik itu antar siswa, antara siswa dengan pengajar, antara pengajar
dengan siswa maupun antar pengajar. Dengan demikian, komunikasi dan
konektivitas antar bagian-bagian sekolah dapat terjadi sewaktu-waktu dan secara
pribadi.
Guru dapat langsung menanyakan suatu permasalahan, isu maupun
perkembangan dari anak didiknya langsung kepada sang anak, demikian juga
siswa dapat saling mengobrol untuk saling berbagi dalam proses pembelajaran,
maupun dalam proses perkembangan sosialnya.
Walaupun teknik ini tergolong teknologi lama, tetapi ternyata kepopuleran
dan kemudahannya masih sangat disukai oleh berbagai pihak, termasuk di
kalangan pelajar. Telah terbukti dengan menggunakan model messenger ketik ini,
seseorang dapat langsung mengobrol dengan banyak orang tanpa banyak terjadi
kekeliruan yang berarti. Dan juga dengan menggunakan pengetikan, aspek emosi
dan pembahasaan dapat lebih diatur dan jarang sampai lepas kendali. Penggunaan
emoticons sebagai solusi perwakilan emosi akan lebih terasa sopan dari pada
penggunaan kata-kata yang diluar norma.
Untuk kebutuhan Chat Messenger versi pengetikan ini, penulis lebih
menganjurkan pada penggunaan teknolog web, yaitu pemanfaatan PHP dan AJAX
untuk hal ini. Sedangkan aplikasi web yang disarankan oleh penulis terdiri dari 2
macam aplikasi, di mana aplikasi yang satu lebih mengarah ke fungsi messenger
secara pribadi (obrolan dua arah), sedangkan aplikasi yang kedua lebih mengarah
pada fungsi chatroom (obrolan bersama). Sedangkan aplikasi-aplikasi yang penulis
maksudkan adalah aplikasi : PHPfreechat yang juga pernah disertakan dalam
cd/dvd bonus majalah InfoLinux Edisi 05/2007.
Sedangkan untuk web messenger yang memiliki banyak pengaturan fitur dan
bersifat client-server, sehingga pada sisi server dapat dilakukan pengaturan dan
pengelolaan dengan baik adalah aplikasi wildfire maupun Client Messenger Spark.
5. Anda dapat mendownload aplikasi ini pada alamat web site :
http://www.jivesoftware.org.
2. Chat dan Messenger (Suara)
Selain obrolan menggunakan metode pengetikan, ternyata pembicaraan
menggunakan suara pun sangat membantu. Terutama apabila dibutuhkan
pembicaraan yang bersifat bimbingan dua arah yang hanya melibatkan 2 individu
saja. Sehingga jalur komunikasi dan arah pembicaraan dapat lebih terjaga. Dengan
memanfaatkan program voice messenger client/server semacam Skype,
GoogleTalk, YahooTalk, antara pengajar dengan siswa dapat tetap berhubungan
lewat pembicaraan suara, pada saat melakukan pembimbingan. Untuk kebutuhan
ini, penulis menyarankan penggunaan software TeamSpeak, yang dapat anda cari
pada web site : http://www.sf.net.
Walaupun demikian, tetap dimungkinkan penggunaan tool ini sebagai alat
untuk pembicaraan satu arah, khususnya dari pengajar pada seluruh siswa.
Dengan demikian, saat pengajaran, demo dan presentasi klasikal, dapat dibantu
dengan penggunaan tool ini agar lebih memungkinkan terjadinya pembelajaran
yang efektif.
Dengan kedua model aplikasi messenger ini, dapat dipergunakan sebagai sarana
komunikasi yang efektif, baik di dalam aktivitas belajar-mengajar model kelas virtual,
maupun di luar aktivitas tersebut. Di dalam model mengajar dalam kelas virutal, sistem
komunikasi ini dapat dipergunakan sebagai tool bantu bagi pengajar untuk berkomunikasi
dua arah terhadap peserta didiknya. Sebaliknya, juga dapat dipergunakan oleh siswa
peserta didik untuk berkomunikasi dengan pengajar.
Sedangkan, di luar aktivitas belajar-mengajar, model aplikasi messenger ini dapat
dipergunakan sebagai salah satu tool komunikasi antara komponen di sekolah tersebut,
baik itu guru, karyawan dan siswa, bahkan dengan pihak dunia luar bila diperlukan. Misal,
orang tua siswa yang datang ke sekolah hendak menghadap pihak kepala sekolah, dll.
Dengan memberikan ikon akan keberadaan seseorang (Who's Online), maka akan
menjadikan obrolan melalui jaringan ini menjadi semakin mengasyikkan. Hal ini dapat
diimplementasikan dengan optimal, terutama apabila unit komputer tidak hanya terletak
dalam ruangan lab semata, tetapi juga sudah tersebar pada ruangan pengajar,
perpustakaan, bahkan bila terdapat anjungan-anjungan yang dapat diakses oleh umum di
lingkungan internal lembaga itu sendiri (misal : di lingkungan sekolah, lingkungan kampus,
dll).
3. Membangun Web Server, Sebagai Media Penyedia Informasi Paling Efektif
Informasi yang demikian melimpah di Internet, pada dasarnya merupakan data-
data dan informasi yang tersimpan pada web server - web server. Maka dengan
demikian dapat dibayangkan bahwa optimasi pemanfaatan web server, dapat menjadi
suatu media penyedia informasi yang sangat efektif.
1. Mini Portal Lokal
Jika anda hendak mencari informasi di internet, ke alamat url manakah
pertama kali hendak anda kunjungi ? Ya, benar. Kebanyakan orang akan mencoba
mengunjungi Web Site Yahoo atau Google sebagai gerbang awalnya untuk
menjelajah informasi di Internet. Karena pada web site ini, tersedia berbagai
kategorisasi informasi dan berbagai layanan web yang terpadu, bahkan tidak kalah
pentingnya tersedianya layanan mesin pencarian untuk membantu user dalam
mencari informasi yang diinginkannya.
6. Untuk mengimplementasikan hal serupa, kita juga dapat membangun Mini
Web Portal secara lokal, yang sedikit banyak fungsionalitasnya mirip dengan web
portal yang terdapat di dunia internet yaitu sebagai gerbang ke dunia informasi.
Tentu saja dengan fasilitas yang lebih disesuaikan dengan kebutuhan dunia
pendidikan kita. Dengan bantuan Google Desktop, maka pengguna dapat
melakukan proses pencarian informasi atau file pada komputer server, khususnya
pada folder web dari web server.
Resource-resource Open Source pada bidang CMS (Content Management
System) yang ada, dapat dipergunakan oleh pihak sekolah/lembaga pendidikan
untuk mengimplementasikan fasilitas ini. Keberadaan : phpNuke, Mambo CMS, dll;
merupakan resource Open Source yang sangat berharga. Penulis menyarankan
penggunaan Joomla, sudah sangat memenuhi syarat untuk memenuhi kebutuhan
tersebut. Di mana resource CMS Joomla ini dapat didownload melalui alamat web
site : http://www.joomla.org.
Karena Joomla yang sangat mudah dimodifikasi, dan berbasis pada
modularitas, sehingga proyek mini portal lokal lembaga (sekolah, kampus, dll), ini
tidak hanya sekedar sebagai hasil karya dari salah seorang guru atau bahkan
pemesanan ke pihak luar semata, tetapi dapat juga dipergunakan untuk
mengikutsertakan berbagai pihak, termasuk : guru, karyawan, dan siswa dalam
suatu proyek bersama. Dengan sedikit kreativitas, malah pengembangan ini dapat
dijadikan ajang lomba antar tim-tim yang dibentuk untuk membangun modul-modul
dalam proyek mini portal tersebut, misal : tim pengembangan dan pengelola news,
tim pengembangan dan pengelola artikel, dll.
Mini portal ini nantinya tidak hanya berguna untuk tampilan web site internal
sekolah (lembaga pendidikan) semata, tetapi juga akan membantu bagi proses
belajar mengajar. Misal dalam proses belajar mengajar kelas virtual, siswa
menghadapi permasalahan yang umum terjadi. Sebelum ia meminta bantuan
kepada guru yang mengajar agar memperoleh bimbingan, ia dapat secara mandiri
berusaha memperoleh pemecahan masalah dengan mengakses pada mini portal
ini. Sehingga mini portal tersebut juga seharusnya dilengkapi dengan berbagai
materi yang sangat berguna untuk membantu proses belajar-mengajar, misalnya :
e-book, tutorial multimedia interaktif, dll. Selain itu, bagi pengajar, material ini juga
dapat dipergunakannya sebagai alat bantu mengajar, baik untuk mempresentasikan
kepada siswa, dalam memberikan proses pembimbingan, dll. Bahkan bila nantinya
pihak lembaga memiliki koneksi ke internet dan web site ini telah diupload ke server
internet akan menjadi semakin matang dan benar-benar teruji, bahkan benar-benar
fungsional karena memang sudah dipergunakan terlebih dahulu sebagai web site
internal dalam jaringan lokal.
2. Fitur Tambahan Mini Portal Lokal : E-Learning
Akan menjadi lengkap, apabila Mini Portal yang disediakan tersebut juga
memungkinkan terjadinya interaksi pembelajaran di dalamnya. Aktivitas
pembelajaran yang tidak sekedar dalam arti luasnya, tetapi juga dalam arti
sempitnya, yaitu aktivitas belajar-mengajar antara pengajar dan siswa.
Banyak solusi tersedia untuk kebutuhan ini, berbagai fitur juga ditawarkan
oleh masing-masing resource, seperti pada : Atutor, moodle, dll.
Pilihan penulis dalam hal ini lebih menyarankan pada penggunaan Moodle,
yang mana solusi open source ini memberikan kemudahan penggunaan dan fitur
yang cukup lengkap untuk mengelola kelas pembelajaran maupun lembaga kursus.
Sedangkan resource ini dapat anda peroleh dengan free pada alamat web site
berikut ini : http://www.moodle.org/download.
Untuk mengintegrasikan dengan mini portal yang telah ada, menggunakan
7. resource joomla dapat dilakukan dengan relatif baik, apalagi pada kenyataannya
kedua resource tersebut sama-sama dibangun menggunakan tool pengembangan
PHP dan MySQL. Terdapat 2 buah solusi alternatif untuk mengintegrasikan kedua
resource ini. Solusi pertama adalah dengan membangun modul joomla yang akan
dipergunakan sebagai penampil bagi fasilitas ini, atau memanfaatkan link
menggunakan iframe. Sehingga walaupun web site tetap terpisah, tetapi tampilan
dapat diintegrasikan dengan baik.
Ternyata di dalam moodle sendiri telah terdapat fasilitas chat bertipe teks,
dengan demikian perlu dipertimbangkan antara penggunaan aplikasi web chat yang
telah disebutkan diatas dengan pengoptimalan fitur web chat pada fasilitas moodle
ini. Melihat fitur yang disediakan, penggunaan fitur chat pada moodle lebih
memungkinkan untuk diterapkan.
3. Fitur Tambahan Mini Portal Lokal : Sistem Informasi Sekolah
Untuk menjadikan mini portal ini semakin sempurna dalam dukungannya
bagi dunia pendidikan, tidak ada salahnya apabila pihak sekolah juga menyertakan
kemampuan untuk melakukan pengelolaan sekolah. Sehingga manajemen
pengelolaan sekolah dapat dilakukan dengan baik melalui suatu interface tunggal.
Solusi Open Source produksi dalam negeri malah merupakan solusi yang paling
optimal, karena kesesuaiannya dengan permasalahan nyata yang dihadapi sekolah
dan kampus di Indonesia. Pemanfaatan resource Open Source : Sisfokol baik untuk
SD, SLTP, SMU maupun SMK , merupakan alternatif yang bagus, dan sesuai
dengan kondisi yang ada. Di mana solusi Free dan Open Source produksi dalam
negeri ini dapat anda peroleh dari alamat web site berikut ini :
http://www.biasawae.com/xosh/index.php.
Untuk mengintegrasikan dengan mini portal yang telah ada, menggunakan
resource joomla dapat dilakukan dengan relatif baik, apalagi pada kenyataannya
kedua resource tersebut sama-sama dibangun menggunakan tool pengembangan
PHP dan MySQL. Terdapat 2 buah solusi alternatif untuk mengintegrasikan kedua
resource ini. Solusi pertama adalah dengan membangun modul joomla yang akan
dipergunakan sebagai penampil bagi fasilitas ini, atau memanfaatkan link
menggunakan iframe. Sehingga walaupun web site tetap terpisah, tetapi tampilan
dapat diintegrasikan dengan baik.
4. Fitur Tambahan Mini Portal Lokal : E-Book Digital Berbasis Web
Buku-buku, tutorial tulis maupun modul dan karya tulis ilmiah, dapat
disediakan dalam web site dalam bentuk E-Book. E-Book dalam pengertian buku
digital secara umum, bukan hanya pada pemanfaatan format-format dokumen
tertentu saja seperti : pdf, dll.
Untuk kebutuhan ini, penulis malah tidak menyarankan penggunaan format
e-book yang ada, seperti pdf; kecuali apabila memang e-book tersebut dirancang
untuk didownload atau untuk kemungkinan dicetak di kemudian hari oleh pengguna.
Tetapi apabila e-book tersebut memang hanya difokuskan sebagai bahan bacaan
yang terrsedia lewat web, maka penggunaan Wiki, seperti yang telah sukses
diperankan oleh wikibooks (http://www.wikibooks.org) merupakan alternatif yang
sangat bagus. Di mana para pengguna dapat dilibatkan peran sertanya di dalam
membangun Wiki tersebut.
Selain itu dengan memanfaatkan fasilitas ini, pihak sekolah juga dapat
membangun ensiklopedia khusus buatan sekolah itu sendiri yang dibangun mulai
dari awal, dengan melibatkan seluruh elemen yang terdapat di Sekolah tersebut,
dengan menggunakan sarana Wiki. Wikipedia (http://www.wikipedia.org)
merupakan salah satu contoh kesuksesan dari penerapan di bidang ini.
8. Untuk menerapkan pemanfaatan model Wiki di dalam web site sekolah ini, maka
penggunaan MediaWiki, merupakan sarana yang cukup ampuh. Di mana resource
open source MediaWiki ini dapat diperoleh pada alamat url :
http://www.mediawiki.org/wiki/download.
Namun perlu juga dipertimbangkan agar tidak terjadi penumpukan fasilitas
yang sama, pada kenyataannya kemungkinan dalam fasilitas moodle juga telah
terdapat fasilitas untuk melakukan chatting via web sekaligus fasilitas wiki. Perlu
dipertimbangkan apakah fasilitas dalam moodle itu sendiri telah mencukupi,
ataukah malah fasilitas wiki dari mediawiki ini yang akan dipergunakan sebagai
fasilitas wiki menggantikan fitur wiki yang terdapat pada fasilitas yang lain.
5. Fitur Tambahan Mini Portal Lokal : Perpustakaan Digital
Buku-buku, tutorial tulis maupun modul dan karya tulis ilmiah, dapat
disediakan dalam web site dalam bentuk E-Book. E-Book dalam pengertian buku
digital secara umum, bukan hanya pada pemanfaatan format-format dokumen
tertentu saja seperti : pdf, dll. Karena sifatnya adalah E-Book dalam berbagai
format, maka akan lebih tepat apabila pengelolaan dari sistem perpustakaan digital
ini bukan pada membaca secara online, tetapi ketersediaan dokumen-dokumen
tersebut untuk didownload oleh siswa maupun pengajar.
Sedangkan buku-buku dan karya tulis serta artikel yang memang diarahkan
untuk pembacaan secara online, akan lebih baik apabila ditempatkan pada bagian
wiki, dan bukan pada perpustakaan digital ini.
Untuk kebutuhan ini, pihak lembaga pendidikan dapat mempertimbangkan
penggunaan aplikasi : KnoledgeTree. Yaitu aplikasi yang diarahkan untuk
mengelola manajemen pengetahuan. Aplikasi ini dapat diperoleh pada alamat link
url : http://www.ktdms.com/products/knowledgetree/download/thankyou.
6. Fitur Tambahan Mini Portal Lokal : Pengelolaan Perpustakaan Secara Digital
Akan semakin sempurna, apabila web site internal mini portal yang dibangun
ini nantinya juga bermanfaat dan dipergunakan secara intens pada bagian-bagian
dari lembaga pendidikan atau sekolah. Salah satu fungsionalitas yang dapat
ditawarkan adalah adanya fasilitas fitur pengelolaan perpustakaan sekolah secara
digital.
Berbeda dengan Digital Library atau perpustakaan digital, dalam hal ini buku,
majalah, CD, dll; yang merupakan material perpustakaan tetap tersedia dalam
bentuk fisik pada ruang perpustakaan sekolah. Hanya saja proses manajemen
pengelolaannya dilakukan secara digital. Sehingga proses pemesanan, promosi
buku baru, pencarian buku, katalog buku, dll; dapat dilakukan secara digital melalui
aplikasi komputer ini.
Telah tersedia berbagai aplikasi pengelolaan perpustakaan, mulai dari yang
sekedar mengelola database buku, hingga yang datang dengan fitur lengkap
sampai ke peminjaman dan sirkulasi pustaka. Sebagaimana aplikasi-aplikasi berikut
ini : emilda (http://www.emilda.org), evergreen, koha (http://www.koha.org),
NewGenLib (http://www.newgenlib.com), pmb (http://www.sigb.net), atau yang
produksi dalam negri seperti senayan (http://senayan.diknas.go.id). Untuk
keterangan lebih lanjut dapat anda lihat pada pembahasannya dalam majalah
InfoLinux Edisi 05/2008 atau langsung mengunjungi web site nya.
Karena aplikasi-aplikasi ini juga banyak dikembangkan menggunakan PHP
dan MySQL, maka dapat juga diintegrasikan dengan baik ke dalam mini portal web
site lokal sekolah ini.
9. 7. Fitur Tambahan Mini Portal Lokal : Goblog !
Bukan maksud penulis menggunakan istilah goblog ini sebagai bentuk
penghinaan atas kebodohan, tetapi sebagai seruan untuk memanfaatkan salah satu
fitur web yang sangat berdaya guna bagi dunia pendidikan yaitu Go Blog ! Ya,
penggunaan blog sebagai ajang untuk pengembangan diri dan lembaga.
Melihat pada beberapa mesin blog yang dapat didownload secara gratis dan
dapat dijalankan dengan baik pada server lokal, seperti wordpress, hal ini
menggelitik pemikiran penulis untuk mencoba menghadirkan blog ini dalam
komunitas jaringan lokal. Yang mana mesin blog ini dapat anda download dari
alamat link url berikut ini http://wordpress.org/download.
Salah satu mesin blog favorit penulis, yang juga telah disertakan tutorial
instalasinya pada majalah InfoLinux Edisi 05/2008 adalah Wordpress. Dengan
memberikan kebebasan pada setiap pihak yang terlibat dapat proses belajar-
mengajar, baik guru maupun siswa untuk aktif dalam dunia blog internal jaringan
lokal, akan mengajarkan pada anak didik maupun pengajar, dunia tulis dan budaya
membaca yang baik.
Selain itu, Blog juga dapat dipergunakan untuk menyampaikan ide, gagasan
perasaan atau hal-hal lain yang bersifat pribadi, sehingga dapat dikomunikasikan
dengan pihak lain. Termasuk ide-ide yang tidak dimunculkan dari kalangan siswa
dan guru terkait dengan pengembangan sekolah dan dunia pendidikan misalnya.
Tidak kalah pentingnya, kritik membangun juga sangat diperlukan bagi masukan
untuk pihak sekolah. Selain itu, dunia blog juga akan membangun mental guru dan
siswa untuk bertindak bebas tetapi tetap dalam koridor yang bertanggung jawab.
Kebebasan informasi yang diberikan untuk para blogger ini jangan sampai
dipergunakan untuk jalur yang salah, seperti : pornografi, penghasutan, fitnah, dll.
Dengan menggabungkan dunia blogging dengan mini portal web site internal
ini, akan menajdikan web site akan semakin kaya dan semakin sering dikunjungi.
Paling tidak akan dikunjungi secara intens oleh komunitas internal sekolah. Dengan
demikian, hal ini akan lebih memungkinkan permberdayaan dan pengembangan
melalui media web site ini.
8. Fitur Tambahan Mini Portal Lokal : Virtual Exam
Selain pembelajaran (learning), ternyata evaluasi terhadap hasil
pembelajaran itu juga perlu dilakukan. Lho kan untuk evaluasi pembelajaran sudah
ada mekanisme resmi yang dilakuan, yaitu THB , ujian dan unas ? Nha di sinilah
diperlukan kreativitas bagi seorang pengajar dan lembaga pendidikan. Untuk dapat
memberikan ulangan dengan model yang beragam, dan lebih dari itu memberikan
keleluasaan bagi anak didik untuk melakukan pengujian mandiri terhadap hasil
belajarnya selama ini. Dengan demikian anak didik juga dapat memperoleh simulasi
evaluasi dari dirinya terhadap suatu mata pelajaran tertentu. Dengan menggenerate
lembar soal dan memberikan jawaban pada lembaran soal digital tersebut, maka
aplikasi dapat memberikan penilaian terhadap hasil pembelajaran siswa di nilai dari
hasil jawabannya tersebut.
Dengan demikian, hal ini akan memicu semangat anak didik
untukmeningkatkan pembelajarannya dan mencoba berbagai variasi lembar soal
yang berbeda-beda dari virtual exam yang digenerate nya.
Untuk memenuhi kebutuhan ini, telah tersedia berbagai pilihan aplikasi yang
semuanya tersedia secara free di internet. Untuk keperluan ini penulis
menganjurkan penggunaan aplikasi berbasis web : TcExam. Tetapi untuk
terintegrasinya dengan fasilitas yang sudah ada, penggunaan fitur Quiz pada E-
Learning Moodle sudah cukup memadai.
Dalam interaksi Kelas Virtual, aplikasi ini dapat digunakan untuk melakukan
10. ulangan atau latihan bagi siswa yang dilakukan oleh pengajarnya. Bahkan dengan
aplikasi ini dapat digunakan beberapa variasi soal yang berbeda-beda untuk tes
yang dilakukan. Sehingga dengan demikian, dapat dilihat sebaran pemahaman
siswa terhadap materi yang telah disampaikan oleh pengajar
9. Fitur Tambahan Mini Portal Lokal : Bank Soal
Baik pada aplikasi TcExam maupun fitur Quiz pada aplikasi Moodle, kita
dapat membuat bank soal, di mana soal-soal dari lembar soal yang dihasilkan oleh
TcExam maupun Moodle mengambil dari bank soal yang telah kita buat tersebut.
Dengan demikian, kita dapat mengatur dan mengelola soal-soal yang akan kita
gunakan untuk latihan bagi siswa, baik dalam latihan yang bersifat resmi seperti :
ulangan, latihan uas, latihan mid semester hingga ke latihan ujian maupun latihan-
latihan yang tidak resmi seperti : latihan untuk kelompok belajar, latihan untuk tugas
pekerjaan rumah, latihan mandiri bagi siswa, dll.
10. Anonymous, Mengajarkan Kebebasan Yang Bertanggung Jawab !
Dalam dunia internet dikenal istilah anonymous, yaitu penggunaan fasilitas
secara anonim atau tanpa harus melakukan perngenalan user terlebih dahulu.
Fasilitas-fasilitas ini biasanya diberikan untuk fasilitas-fasilitas yang bersifat :
informasi bacaan untuk umum seperti news yang bersifat publik, artikel untuk
konsumsi publik, atau informasi yang bersifat ekspresi perasaan atau penilaian
pribadi seperti : buku tamu, shoutbox, dll.
Dengan memberikan fitur-fitur baik yang berupa reading (menerima
informasi) maupun writing (memberikan informasi) secara anonymous, hal ini akan
mengajarkan kepada semua pihak untuk belajar akan kebebasan yang
bertanggung jawab. Sehingga fitur-fitur dan fasilitas ini tidak dipergunakan untuk
hal-hal yang tidaks emestinya, seperti : berkata kasar dan kotor, menampilkan
gambar-gambar yang tidak semestinya, fitnah, hasutan, dll. Sehingga baik siswa
maupun pengajar dapat memanfaatkan kebebasan anonymous tersebut secara
produktif dan bertanggung jawab.
4. Mail Server dan Web Mail, Mengelola E-Mail Dalam Lingkungan Internal
Komunikasi di dalam dunia jaringan, rasanya tidak cukup bila hanya
mengandalkan komunikasi realtime mengandalkan aplikasi messenger, walaupun
seandainya telah melibatkan berbagai tipe dari messenger mulai dari teks, suara
maupun konferensi video.
Bagaimanapun juga efektivitas dan powerfull dari aplikasi email tetap
dibutuhkan adanya. Terutama untuk penyampaian informasi atau aspirasi secara
panjang lebar, yang membutuhkan banyak pertimbangan dalam membuatnya dan juga
membutuhkan pertimbangan juga dalam membaca dan memutuskannya. Di samping
itu, penggunaan surat-menyurat berbasis kertas yang tidak ditujukan kepada pihak luar
dapat digantikan melalui E-Mail. Penggunaan email juga memungkinkan untuk
pengiriman di setiap waktu, tidak harus menunggu kedua belah pihak dalam kondisi
Online dalam jaringan. E-mail dapat bersifat pribadi, non formal semi formal bahkan
yang bersifat formal sekalipun. Di mana surat-surat resmi, seperti surat lamaran
pekerjaan, surat penawaran, pengajuan proposal kegiatan, dll; dapat diwakilkan ke
dalam bentuk e-mail yang bersifat resmei. Tetapi bagaimanapun juga hal ini tidak
dapat terwakili dengan penggunaan messenger. Untuk kebutuhan ini, agar email dapat
dilakukan dalam lingkungan jaringan lokal, maka pada jaringan harus diinstalasikan
mail server di dalamnya. Terdapat beberapa aplikasi mail server yang free dan dapat di
download secara bebas dari internet. Tetapi untuk ini, penulis menyarankan
penggunaan mail server yang didukung oleh masing-masing distro linux yang
11. digunakan. Misalnya : web mail squirellmail. Biasanya dengan melakukan pemilihan
paket terhadap server mail, maka aplikasi mail server yang sesuai akan diinstalasikan
oleh manajer paket yang tersedia pada distro linux yang digunakan.
5. Hiburan Sambil Belajar
1. Tutorial Interaktif Multimedia Berbasis Web
Sebenarnya fasilitas ini dalam dunia pendidikan digital lebih dikenal dengan
nama kerennya CBT (Computer Based Trainning. Kebanyakan pengguna
menggunakan CBT secara offline karena faktor bandwith yang dibutuhkan CBT
untuk memproses large video. Namun dengan menerapkannya pada server lokal,
hal ini tidak akan memakan bandwith yang sangat besar, sebagaimana jika
dipergunakan secara online langsung dari server internet.
Dengan membagi-bagi materi tutorial dalam potongan-potongan materi yang
lebih terfokus, sehingga menjadikan ukuran masing-masing file menjadi relatif kecil,
menjadikan kebutuhannya akan bandwith menjadi jauh berkurang. Dengan
memanfaatkan keunggulan dari penggunaan format Flash (swf) menjadikan
penggunaan fasilitas ini di dalam suatu jaringan lokal menjadi lebih realistis untuk
coba diterapkan. Penggunaan Web Browser untuk menampilkan halaman flash,
merupakan peluang yang layak untuk dipertimbangkan bagi penerapan fasilitas ini.
Perlu diingat, bahwa penerapan fasilitas ini tidak hanya tergantung pada
menampilkan produk jadi materi yang akan dipergunakan semata, tetapi juga pada
menjawab sebuah pertanyaan besar : “Bagaimana bisa memproduksi materi
tersebut sehingga dapat dihasilkan tutorial interaktif yang memenuhi syarat”. Untuk
kebutuhan ini, dapat dilakukan dengan 2 buah pendekatan utama. Apabila
dikehendaki hasil akhir langsung dalam bentuk file animasi flash, dapat
dipergunakan aplikasi Course Authoring Package : Winks. Kelemahan dari proses
ini adalah, memang pada kenyataannya belum ada aplikasi editor file flash (swf)
yang dapat diandalkan pada platform Linux untuk memberikan sentuhan akhir dari
file tutorial yang dihasilkan dari proses capture pergerakan layar.
Sedangkan untuk mengatasi hal tersebut dapat dipergunakan trik
penggunaan file hasil sementara dalam format video. Perekaman proses
pergerakan layar dapat dilakukan dengan menggunakan aplikasi XvidCap atau
aplikasi Istanbul, yang kemudian file video hasil perekaman tersebut dapat diedit
dan ditambah dengan berbagai hal yang kita kehendaki menggunakan editor video,
seperti cinerella atau Kino, dan memberikan hasil akhir dirender ke dalam format
avi. File video akhir berformat avi inilah yang kemudian dapat dikonversi dengan
baik ke dalam format swf. Karena sementara ini konverter dari format video (avi) ke
format flash (swf) yang free; setahu penulis hanya dapat berjalan pada platform Ms
Windows. Yang jadi permasalahan apakah aplikasi ini dapat dijalankan melalui
emulator seperti Wine ataukah tidak. Aplikasi yang dimaksudkan oleh penulis
adalah : CamStudio SWF Producer, yang merupakan salah satu aplikasi dalam
paket aplikasi CamStudio. Aplikasi ini dapat anda download dengan free pada
alamat web site : http://www.rendersoftware.com/products/camstudio.
Sayangnya aplikasi CamStudio belum dapat dijalankan dengan baik melalui
Wine, dan tidak dapat dipergunakan untuk melakukan perekaman terhadap
pergerakan layar pada Linux (walaupun tersedia CamStudio portable).
Tutorial-tutorial hasil produksi inilah yang nantinya dipasang dalam menu
tree pada modul tutorial interaktif dalam web site internal mini portal. Dengan
demikian, siswa maupun pengajar dapat mengakses tutorial-tutorial ini setiap saat,
baik dalam proses belajar mengajar dalam kelas virtual maupun ketika mengakses
web site internal mini portal sekolahan tersebut. Sebagai langkah awal, mungkin
12. dapat dilakukan dengan cara download terhadap materi-materi tutorial komputer
free dari internat yang berbahasa Indonesia. Untuk kebutuhan tersebut mungkin
anda bisa menghubungi komunitas opentutorial.
Materi-materi tutorial komputer dan pembelajaran mata pelaajran juga telah
tersedia dan diproduksi oleh vendor-vendor komersial dalam negri, seperti :
edumedia, bamboomedia, proActive, dll. Keping CD tutorial ini dapat digunakan
sebagai langkah awal sebelum dapat memproduksi sendiri. Dengan permintaan ijin
ke vendor untuk melakukan kerja sama, dapat dilakukan copy terhadap materi-
materi yang ada tersebut untuk diletakkan ke dalam server lokal dan diakses via
web pada jaringan lokal yang ada, dan dapat diintegrasikan sebagai salah satu fitur
dari web site internal mini portal.
2. Game Server Berbasis Web dan Jaringan Untuk Jaringan Edutainmen
Aplikasi-aplikasi permainan, game komputer, yang terkait dengan pendidikan
dan berbasis pada jaringan atau penggunaan platform web ternyata sudah cukup
banyak tersedia di internet. Yang paling banyak tersedia adalah berbasis paa
pengembangan menggunakan : Java, Javascript maupun Flash swf.
Mulai dari permainan puzzle, permainan bahasa seperti : hangman, teka-teki
silang, tebak kata, acak huruf, dll dapat ditemukan. Bahkan game-game kecil yang
disediakan oleh web site google dan yahoo, cukup menarik untuk dipergunakan.
Di samping itu, penggunaan game untuk keperluan ini juga telah dilakukan
oleh berbagai vendor komersial dengan harga yang cukup terjangkau, diantaranya :
akal, edugame, dll. Pemanfaatan game yang telah ada, dan dilengkapi dengan
berbagai upaya untuk memenuhi kebutuhan tersebut secara mandiri, baik dari
kalangan pengajar maupun dari kreativitas siswa. Akan menjadikan permainan ini
sebagai suatu teknik pembelajaran yang menarik dan tidak membosankan bagi
siswa maupun pengajar.
Untuk game-game free yang berbasis pada teknologi web seperti java
applet, javascript maupun flash swf, dapat ditempatkan pada komputer server dan
diakses melalui jaringan pada web site internal mini portal yang dikembangkan
tersebut.