Dokumen tersebut membahas tentang teknologi pendidikan, teori-teori belajar mengajar, program pengajaran, metode interaksi pembelajaran umum, pengelolaan kelas, dan rancangan pembelajaran praktek. Secara ringkas, dokumen tersebut menjelaskan konsep-konsep dasar dalam bidang pendidikan mulai dari teori belajar, program pengajaran, metode pembelajaran, hingga pengelolaan kelas.
2. TEORI BELAJAR MENGAJAR
• Mengajar adalah sebuah cara dan sebuah proses
hubungan timbal balik antara guru dengan siswa
yang sama – sama aktif melakukan kegiatan,
dimana guru bertujuan membantu dan
memudahkan siswa untuk melakukan kegiatan
belajar
3. Hasil Belajar
• Hasil belajar merupakan
kemampuan – kemampuan
yang dimiliki siswa setelah ia
menerima pengalaman
belajar.
4. Kondisi Belajar Efektif
Pengelolaan Tempat Belajar
Pengelolaan Siswa
Pengelolaan Kegiatan Pembelajaran
Pengelolaan isi/materi pembelajaran
Pengelolaan Sumber Belajar
5. Tokoh dalam behavior
o Teori Pengkondisian Klasik Ivan Pavlov
o Teori Stimulus-Respons John Watson
o Hukum Efek dan Teori Koneksionisme Edward
Thorndike
o Pengkondisian Disadari B.F. Skinner
6. • Jerome Bruner
• Teori Noam Chomsky dalam Belajar Bahasa
• Teori Piaget
• Teori Vygotsky
Tokoh-tokoh dalam Kognitivisme
7. Teori Humanisme “Kekuatan
Ketiga”
• Humanisme dipelopori oleh pakar psikologi Carl
Rogers dan Abraham Maslow.
• Menurut Rogers, semua manusia yang lahir sudah
membawa dorongan untuk meraih sepenuhnya apa
yang diinginkan dan berperilaku dalam cara yang
konsisten menurut diri mereka sendiri.
8. Teori Belajar Sosial
• Yaitu bahwa manusia belajar melalui pengamatannya
terhadap perilaku orang lain.
• Pakar yang paling banyak melakukan riset teori belajar
sosial adalah Albert Bandura dan Bernard Weiner.
9. Kesimpulan
• Mengajar dalam arti luas adalah
mengorganisasikan aktivitas siswa. Peranan
guru bukan semata – mata memberikan
informasi, melainkan mengarahkan dan
memberikan fasilitas belajar (directing and
facilitating the learning) agar proses belajar
lebih memadai.
12. Fungsi Program Pengajaran
• Sebagai petunjuk arah kegiatan dalam mencapai
tujuan pembelajaran yang dilakukan
• Sebagai pola dasar dalam mengatur tugas dan
wewenang bagi setiap unsur yang terlibat dalam
kegiatan pembelajaran
• Sebagai pedoman kerja bagi setiap unsur, baik
guru maupun murid
• Sebagai alat ukur keefektifan suatu proses
pembelajaran sehingga setiap saat dapat diketahui
ketepatan dan kelambanan kerja
• Untuk bahan penyusunan data agar terjadi
keseimbangan kerja
13. Model-Model Pengembangan sistem
Intruksional
• Model Pengembangan
Instruksional Briggs
• Model Bela H. Banathy
• Model PPSI
• Model Kemp
• Model Pengembangan Gerlach
dan Ely
• Model IDI (Instructional
Development Institute)
15. Tindakan Pelaksanaan Pengajaran
Permulaan pengajaran
1. Menarik perhatian murid terhadap perkara yang hendak
diajarkan
2. Menimbulkan minat murid
3. Menggalakkan penyertaan murid
4. Mengaitkan dengan SAP
5. Memberitahu apa yang akan diajar
Perkembangan pengajaran
1. Menyampaikan isi pelajaran dengan teratur
2. Kadar kelajuan sesuai dengan tahap murid
3. Menetapi hasil pembelajaran
16. Komunikasi
1.Nada dan intonasi lantang sehingga bisa menarik
perhatian dari siswa di kelas.
2.Bahasa yang mudah dimengerti oleh siswa.
Kualitas pembelajaran
1.Murid harus terlihat aktif
2.Libatkan semua murid dalam proses pembelajaran
3.Adanya perubahan tingkah laku
4.Murid respondif terhadap pelajaran yang diterima
17. Penutup
1.Kognitif ( menarik perhatian murid)
2.Rasa menguasai pembelajaran
Pencapaian hasil pembelajaran
1.Pastikan semua hasil pembelajaran tercapai
melalui proses belajar mengajar.
18. Evaluasi dalam Pengajaran
Perumusan tujuan evaluasi
Penetapan aspek-aspek yang akan
diukur
Menetapkan metode dan bentuk tes
Merencanakan waktu evaluasi
Melakukan uji coba atau tes
20. Definisi
• Andragogi berasal dari bahasa Yunani yakni
andra yang berarti “orang dewasa” dan
agogos yang berarti “memimpin atau
membimbing”. Orang dewasa sendiri dapat
didefenisikan dalam tiga aspek yaitu :
Biologis
Psikologis
Sosiologis
• Pendidikan orang dewasa adalah apa yang
dipelajari pelajar, bukan apa yang diajarkan
pengajar.
21. Prinsip Pendidikan Orang Dewasa
• Orang dewasa mempunyai konsep diri
• Orang dewasa kaya akan pengalaman
• Orang dewasa memiliki masa kesiapan
untuk belajar
• Orang dewasa berpandangan untuk segera
mempraktekkan hasil belajaranya
• Orang dewasa dapat belajar
• Belajar merupakan proses yang terjadi pada
diri sendiri
22. Tujuan
• Membantu melakukan penyesuaian
psikologis dengan kondisi social.
• Melengkapi keterampilan yang diperlukan
untuk menemukan dan memecahkan
masalah yang menekankan pemecahan
dengan keterampilan bukan isi.
• Menolong merubah kondisi sosial orang
dewasa.
• Memberi bantuan agar orang dewasa
menjadi individu bebas dan otonom.
23. Macam-Macam Metode
Pembelajaran
• Metode Ceramah (Preaching Method)
• Metode demontrasi (Demonstration
method)
• Metode diskusi (Discussion method)
• Metode latihan keterampilan (Drill
method)
• Metode percobaan (Experimental method)
• Metode pemecahan masalah (Problem
solving method)
• Metode Discovery
24. Strategi Pembelajaran Orang
Dewasa
• Melakukan asesment kebutuhan belajar,
merumuskan tujuan, mengidentifikasi hambatan,
dan menetapkan prioritas yang akan digunakan
untuk mengelola kegiatan pembelajaran.
• Memilih pokok bahasan dan atau tugas yang
harus dilakukan dalam pembelajaran dan
menentuka indicator pencapaian tujuan
pembelajaran.
• Mengenai dan mengkaji karakteristik peserta didik
• Mengidentifikasi materi atau bahan
pelajaran/rincian tugas pembelajaran
25. Lanjutan
• Merumuskan tujuan pembelajaran
• Merancang kegiatan pembelajaran, dengan
memilih metode, media pembelajaran yang
digunakan secara tepat dan pengelolaan waktu.
• Memilih fasilitas pembelajaran dan sumber bahan
yang mendukung proses pembelajaran.
• Mempersiapkan sistem evaluasi proses dan hasil
kegiatan pembelajaran.
• Mempersiapkan tindak lanjut dari kegiatan
pembelajaran yang dilakukan.
27. Definisi
• Metode secara harfiah berarti “cara”.
Secara umum, metode diartikan sebagai
suatu cara atau prosedur yang dipakai
untuk mencapai tujuan tertentu.
• Metode pembelajaran dapat diartikan
sebagai cara yang digunakan untuk
mengimplementasikan rencana yang
sudah disusun dalam bentuk kegiatan
nyata dan praktis untuk mencapai tujuan
pembelajaran
28. METODE PENUGASAN ( RESISTASI )
Metode pemberian tugas belajar dan
resitasi memiliki tiga unsur, yaitu:
1. Pemberian tugas
2. Belajar
3. Resitasi
29. Metode Karyawisata
Dengan metode ini, guru mengajak peserta didik
kesuatu tempat (objek) tertentu untuk
mempelajari sesuatu dalam rangka suatu
pelajaran di sekolah. Di sini peserta didik
sekedar pergi ke suatu tempat untuk berekreasi.
Metode karyawisata berguna untuk membantu
peserta didik dalam memahami kehidupan riil
dalam lingkungan dengan segala masalahnya.
30. Metode Role Playing
• Metode Role Playing adalah suatu cara
penguasaan bahan-bahan pelajaran
melalui pengembangan imajinasi dan
penghayatan siswa. Pengembangan
imajinasi dan penghayatan dilakukan
siswa dengan memerankannya sebagai
tokoh hidup atau benda mati. Permainan
ini pada umumnya dilakukan lebih dari
satu orang, hal itu bergantung kepada apa
yang diperankan.
31. Metode Pembelajaran Brainstorming
• Metode Brainstorming adalah suatu
teknik atau mengajar yang dilaksanakan
oleh guru di dalam kelas.
• Metode sumbang saran (brainstorming)
adalah suatu bentuk diskusi dalam
rangka menghimpun gagasan, pendapat,
informasi, pengetahuan, pengalaman dari
semua peserta.
32. Kesimpulan
• Berbagai kekurangan tersebut dapat
diatasi apabila seorang guru atau
pimpinan dalam kelas bisa membaca
situasi dan menguasai kelas dengan baik
untuk mencari solusi. Guru harus bisa
menjadi penengah dan mengatur situasi
dalam kelas sebaik mungkin. Caranya
yaitu dengan menguasai betul-betul
materi yang akan disampaikan dan
membuat perencanaan proses belajar
mengajar dengan matang.
34. Definisi
• Kegiatan untuk menciptakan dan
mempertahankan kondisi yang optimal
bagi terjadinya proses belajar
(pembinaan rapport, penghentian
perilaku siswa yang menyelewengkan
perhatian kelas, pemberian ganjaran,
penyelesaian tugas oleh siswa secara
tepat waktu, penetapan norma kelompok
yang produktif), didalamnya mencakup
pengaturan orang (siswa) dan fasilitas.
35. Masalah Individual
a. Attention Getting Behaviors
b. Power Seeking Behaviors
c. Revenge Seeking Behaviors
d. Peragaan Ketidakmampuan
37. Teknik
Carl A. Rogers :
• Sikap tulus dari Guru (realness,
genuiness, congruence)
• Menerima dan menghargai siswa
sebagai manusia (acceptance,
prizing, caring, trust)
• Mengerti dari sudut pandangan
siswa sendiri (Emphatic
understanding
38. Haim C. Ginnot :
• Dalam memecahkan masalah, guru
berusaha membicarakan situasi,
bukan pribadi pelaku pelanggaran.
• Mendeskripsikan apa yang ia lihat
dan rasakan; dan mendeskripsikan
apa yang perlu dilakukan sebagai
alternatif penyelesaian.
39. William Glasser :
• Guru membantu mengarahkan siswa
untuk mendeskripsikan masalah yang
dihadapi, menganalisis dan menilai
masalah, menyusun rencana
pemecahannya, mengarahkan siswa
agar committed terhadap rencana
yang telah dibuat, memupuk
keberanian menanggung akibat
“kurang menyenangkan”, serta
membantu siswa membuat rencana
penyelesaian baru yang lebih baik.
40. Rudolf Draikurs :
• Democratic Classroom Process,
melalui pemberian kesempatan
kepada siswa untuk dapat memikul
tanggung jawab, memperlakukan
siswa sebagai manusia yang dapat
secara bijak mengambil keputusan
dengan segala konsekuensinya, dan
memberi kesempatan kepada siswa
untuk menghayati tata aturan
masyarakat.
44. Hal-Hal yang Perlu diPerhatikan
dalam Penyusunan
1. Mengidentifikasi faktor pendukung dan
penghambat
2. Ketersediaan sumber belajar.
3. Merumuskan Tujuan pembelajaran yang
akan dicapai.
4. Memilih dan menetapkan isi dan muatan
(bahan ajar)
5. Merencanakan dan memperkirakan
kebutuhan
waktu yang sesuai.
45. Tugas yang dilakukan Guru dalam
Penyusunan Program Pembelajaran
(1) menganalisis hari efektif,
(2) menyusun program tahunan,
(3) menyusun program semester,
(4) menyusun program tagihan,
(5) menyusun silabus
(6) menyusun rencana pembelajaran, dan
(7) membuat rancangan penilaian hasil
belajar
siswa.
47. Definisi
Guru merupakan jabatan atau
profesi yang memerlukan keahlian
khusus sebagai guru.
Seorang guru banyak mempunyai
tugas baik yang terikat oleh dinas
atau di luar dinas, dalam bentuk
pengabdian.
50. Citra Guru yg Diharapkan Sebagai
Pendidik yg Profesional
Memiliki semangat juang yang tinggi
Mampu mewujudkan dirinya dalam
keterkaitan perkembangan IPTEK
Mampu belajar dan bekerjasama
dengan profesi lain
Memiliki etos kerja yang kuat
Memiliki kejelasan dan kepastian
pengembangan karir
Berjiwa profesional tinggi
51. Strategi Pembelajaran
• Mengidentifikasi kualifikasi perubahan
kepribadian anak didik sebagaimana yang
diharapkan.
• Memilih sistem pendekatan belajar-
mengajar berdasarkan aspirasi dan
pandangan hidup masyarakat.
• Memilih dan menetapkan prosedur, metode
dan tehnik belajar mengajar yang dianggap
paling tepat dan efektif
• Menetapkan norma-norma dan batas-batas
keberhasilan serta standar keberhasilan
54. Definisi
• Media pembelajaran merupakan alat
bantu yang berfungsi untuk
menjelaskan sebagian dari
keseluruhan program pembelajaran
yang sulit dijelaskan secara verbal
56. Esensi dari Sumber Belajar, Media
dan Alat Peraga
• Dimensi Daya Jangkau/Akses
Informasi
• Dimensi Kecepatan Informasi
• Dimensi Jumlah/ Kuantitas Informasi
• Dimensi Keefektifan Memperoleh
Pengetahuan
• Dimensi Kesesuaian Informasi
• Dimensi motivasi
57. • Terdapat beberapa media sederhana
yang dapat dikembangkan guru untuk
kepentingan yang segera dipenuhi,
misalnya membuat media-media
sederhana seperti poster, ceritera
bergambar dengan menggunakan
foto, OHT, rekaman cerita
(pembelajaran melalui audio), papan
planel dan sejenisnya
Produksi dan Pengembangan Sumber
Belajar, Media dan Alat Peraga
59. Definisi
• ADALAH suatu yang dapat diinderai, khususnya
penglihatan dan pendengaran baik yang terdapat di
dalam maupun di luar kelas, yang digunakan sebagai
alat bantu penghubung (medium komunikasi) dalam
proses interaksi belajar-mengajar untuk
meningkatkan efektifitas hasil belajar siswa
60. Media Pembelajaran itu di bagi menjadi 2 bagian
1. Media Presentasi Pembelajaran disingkat MPP
2. Software Pembelajaran Mandiri (SPM) atau Media
Pembelajaran Mandiri
.
61. Media Presentasi Pembelajaran
• Media ini merupakan Alat bantu guru dalam proses
pembelajaran di kelas namun tidak menggantikan
guru secara keseluruhan. Berupa pointer-pointer
materi yang disajikan (explicit knowledge) dan bisa
saja ditambahi dengan multimedia linear berupa
animasi dan video untuk memperkuat pemahaman
siswa. Media Jenis ini dapat dibuat atau
dikembangkan dengan software presentasi seperti:,
Microsoft PowerPoint, OpenOffice Impress
62. Prinsip-Prinsip Pemilihan Media
Pembelajaran
• Efektivitas Media Pembelajaran
• Taraf Berpikir Siswa
• Interaktivitas Media Pembelajaran
• Ketersediaan Media Pembelajaran
• Minat Siswa Terhadap Media Pembelajaran
• Kemampuan Guru Menggunakan Media Pembelajaran
• Alokasi Waktu
• Fleksibelitas (kelenturan) Media Pembelajaran
• Keamanan Penggunaan Media Pembelajaran
63. Prinsip-Prinsip Dalam Pemilihan
Media Pembelajaran:
• Kesesuaian dengan tujuan pengajaran
• Ketepatan dalam memilih media pengajaran
• Objektifitas
• Program pengajaran
• Sasaran program
• Situasi dan kondisi
• Kualitas teknik
• Keefektifan dan efisiensi
64. Prinsip-Prinsip Pemilihan Alat
Pengajaran:
• Alat-alat yang dipilih harus sesuai dengan
kematangan dan pengalaman anak/siswa
• Alat yang dipilih harus tepat, memadai, dan mudah
digunakan
• Harus direncanakan dengan teliti dan diperiksa lebih
dahulu
• Penggunaan alat peraga disertai kelanjutannya
dengan diskusi, analisis, dan evaluasi
• Sesuai dengan batas kemampuan biaya.