1. IDENTITAS BUKU Judul : Perencanaan Pendidikan Partisipatori dengan Pendekatan Sistem Pengarang : Prof. Dr. Made Pidarta Penerbit : Rineka Cipta Jumlah Halaman : 222
2.
3.
4.
5. Dalam hubngan lembaga pendidikan dengan masyarakat perlu ditingkatkan. Disini guru-guru diharapkan menjadi rantai penghubung antara rumah, parasiswa dan sekolah dengan bekerjasama, para oarng tua dan guru-guru dapat menyiapkan bersama situasi yang kaya dengan informasi yang digunkan untuk membuat sekolah sebagai tempat memperoleh pengalaman yang positif baik bagi parasiswa maupun para anggota keluarga lainnya karena pendidikan disini didukung secara langsung dan tanggung jawab untuk terikat didalamnya. Refleksi Disini lembaga pendidikan adalah sebagai penerang dua pembaharuan masyarakat apabila lembaga pendidikan tidak lagi berfungsi sebagai penerang dua pembaharuan masyarakat maka masyarakat tidaklah lagi memberikan dukungan moral dan material kepada lembaga pendidikan berarti dapat dikatakan pula orang tua kurang menghiraukan perkembangan putra-putrinya yang akhirnay juga dapatt merugikan kedua belah fihak, malah bangsa dan negara pun ikut menderita dan saya harapkan hal seperti itu tidak terjadi untuk itu perlu ditingkatkan kembali hubungan masyarakat dengan lembaga pendidikan.
6.
7. 3. Perencanaan dari segi sifat yaitu perencanaan strategi dari operasional perencanaan startegi berkaitan dengan kebijakan yang diambil. Pendekatan yang dipakai, kebutuhan, missi, dan tujuan yang ingin dicapai, sedangkan perencanaan operasional berkaiatan dengan usaha yang dipakai untuk merealisasi perencanaan strategi ataum tujuan perencanaan tersebut. Jadi suatu perencanaan pendidikan memiliki dua sifat strategi dan sifat operasional terutama untuk perencanaan jangka pendek, untuk perencanaan jangka panjang hanya memiliki sifat stategi saja. Refleksi Perencanaan startegi ialah bagian perencanaan yang membahas tentang strateginya. Strategi ini menyangkut tujuan yang ingin dicapai oleh perencanaan. Tujuan itu tidak pernah terlepas dari kebijaksanaan pendidikan secara umum. Dengan kata lain tujuan selalu singkron dengan kebijakan umum tersebut. Kebujakan umu tersebut menyangkut perencanaan pendidikan jangka panjang dimana tidak semua negara menganut perencanaan tersebut. Bagi negara yang menganut paham pragmatisme lebih menyukai memakai perencanaan jangka pendek atau menengah dan bergantung kepada jangkauan tujuannya. Tujuan mereka selalu mencari yang terbaik dalam kehidupan yang baik sekarang belum tentu terbaik untuk yang kan datang itulah sebabnya tujuan-tujuan mereka disebut tujuan sementara